Sriwijaya Post Edisi Senin 02 Maret 2010

Page 10

10

SRIWIJAYA POST Senin, 1 Maret 2010

Dak Tepancing “Kendaknyo cak itula nian, dak tepancing,”uji Cekmat. “Muda bae oi, iwak jeru kambang jangan berek makan seminggu,”simbat Mangujuk. “Kalu itu memang, tapi ini lain.” “Apodio lagi, soal pancingmemancing jelas maduke iwak atau udang tula.” “Sebenernyo lebi luas dari itu. Sebab ado yang mancing kesangaran, laju ngejut beringas. Ado lagi mancing supayo dak sabar. Misal yang nyalanke kenderaan mahami, baso jalan umum bukan wek tubu dewek.” “Sedenget, rasoku yang model pucuk dikit. Klem terus tau nian, kalu ngecal-cal saling motong kenderaan, bakal mbahayoke diri dewek dengan wong lain.” “Makonyo jangan muda tepancing atau, wong ngebut kito melok pulo belumban tibo jalan umum.” “Bener, tapi sampe kapan nunggu model itu.” “Ne disinila duduk masala yang belum telurui.” “Anu melurui setuo itu bukan gawi muda.” “Yola pulo, lantaran nyangkut banyak masala bagi yang ngawak kenderaan.” “Selir dukin, antaro lain keluanke raso sakit wong sakit kito, balak wong samo dirasoke akibat tepancing kebut-kebutan.” “Cacam, juara banyak yang berejo cak itu.”(Kgs Arpan)

Mencari Peserta Pameran PALEMBANG, SRIPO — Star Indonesia mengadakan Pameran Multi Produk berlokasi di koridor depan Grand JM Palembang Square, 12 Maret - 12 Oktober 2010. Menurut Makmun Murod selaku pimpinan Star Indonesia, dalam pameran ini akan ditampilkan multi produk mulai dari alat-alat musik, alat-alat kesehatan, perhiasan, furniture, boneka, hand phone, provider, bank, elektronik dan IT. “Stand yang kita tawarkan memang sangat terbatas sekali. Oleh karena itu bagi calon tenant yang ingin ikut pameran ini bisa menghubungi Sdr Yan 0813 73099982, sdr Jefry 0819 18873589, sdr Mukti 0856 64806073 dan Tendi 0711 9127115. Harga yang kita tawarkan sangat kompetitif sekali. Apalagi pameran ini dilaksakan di Palembang Square yang merupakan mal terbesar dengan tingkat kunjungan paling ramai di Palembang,” ujar Makmun Murod, Minggu (28/2). Beberapa stand memang sudah dipesan oleh sejumlah tenant yang ingin mengikuti pameran ini, bahkan ada yang sudah boking enam bulan sekaligus.

SRIPO/FIZ

MAKMUN MUROD “Namun kita masih tetap membuka bagi peserta yang ingin ikut pameran ini,” tambah lelaki yang baru saja diangkat sebagai Koordinator Jaringan Koperasi Palembang oleh DEKOPIN Palembang ini. Makmun murod yang juga punya usaha Sekolah Entertaiment, Digital Printing, percetakan dan usaha kuliner ini berharap dengan dibukanya pameran ini akan menambah gairah perekonomian di Palembang yang siap menyambut sebagai tuan rumah SEA GAMES 2011 nanti. (fiz)

30 Persen Apoteker Ilegal n Belum Kantongi Sertifikat Depkes PALEMBANG, SRIPO —Sebanyak 30 persen dari seribu apoteker yang tersebar di Palembang melum memiliki sertifikat keahlian alias ilegal. Padahal pekerjaan berisiko tinggi menyangkut nyawa seseorang. “Namun sayangnya, sekitar 70 persen saja apoteker sudah dilengkapi sertifikat. Sisanya belum bersertifikat padahal banyak diantara mereka yang sudah bekerja di apotek,” kata Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Sumsel, Hj Nina SH Msi usai melantik PAFI Cabang Palembang yang diketuai Tedy, SPd Jumat (26/2) lalu. Dia mengkategorikan apoteker yang tidak memiliki sertifikat yang dikeluarkan Depkes masuk dalam kelompok apoteker ilegal. Jumlahnya mencapai 30 persen dari total apoteker di Sumsel. Saat ini berdasarkan data, lanjut Nina, ada sekitar seribu apoteker yang tersebar di Palembang dan sudah terikat di beberapa apotik. “Pekerjaan sebagai apoteker itu harus melalui proses yang panjang agar dapat dikatakan resmi. Jika seorang apoteker tidak memiliki sertifikat dari Depkes, artinya apoteker tersebut menjadi ilegal,” tegasnya. Bukti sertifikat secara tidak langsung mencirikan bahwa yang bersangkutan sudah lulus secara keahlian dan administrasi. Proses pengajuan ke Depkes, kata Nina, harus melalui beberapa tahapan seleksi. Artinya pemegang sertifikat keahlian adalah orang yang benar-benar sudah melalui proses uji seleksi. Jika saat pengajuan dia tidak lulus

otomatis harus mengulang pengajuan kembali. “Syarat mendapat sertifikat juga tidak gampang, apoteker harus melalui proses seleksi, baik ditingkatan PAFI dan Depkes. Dengan adanya sertifikat itu berarti kemampuan apoteker sudah tak diragukan lagi,” kata Nina. Dikatakan Nina, di tingkatan PAFI sendiri jika dinyatakan lulus maka pihaknya akan mengeluarkan surat rekomendasi. Setelah dapat rekomendasi dari PAFI, barulah dapat mengurus sertifikat di Depkes. “Dengan adanya PAFI, diharapkan setiap apoteker dapat dengan mudah mengurus surat rekomendasinya. Mudah-mudahan apoteker kedepan dapat lebih baik mengembangkan profesinya,” lanjut Nina. Dia juga menghimbau agar para pengelola apotik lebih selektif mempekerjakan pegawai. “Kalau bisa seleksi diperketat dengan bukti sertifikat agar ke depan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. Selain itu, dalam kesempatan yang sama diungkapkan pihaknya berupa terus mendorong ketersediaan kuota PNS dalam setiap penerimaan. Tentunya apoteker yang terpilih harus benar-benar yang ahli di bidangnya jangan salah pilih. Kalau bisa persyaratannya juga ditambah dengan pelampiran sertikat. “Memang selama ini apoteker yang menjadi PNS masih sangat kurang. PAFI ke depan akan terus berupaya mendorong pemerintah agar menyediakan kuota PSN untuk apoteker bersertifikat,” katanya. (sta)

SRIPO/SYAHRUL

CENDERAMATA — Dekan FP Unsri Prof Dr Ir Imron Zahri, MS (kanan) menyerahkan cenderamata kepada Dr Ir A Dimyati MS (kiri), narasumber Seminar dan temu Alumni Pertanian Unsri di Aula Pascasarjana Unsri, Sabtu (27/2).

Pertanian Unsri Miliki 5.470 Alumni PALEMBANG, SRIPO — Temu alumni Fakultas Pertanian Unsri yang dibungkus dengan acara “seminar” berlangsung di Gedung Pasca Sarjana Bukitbesar, Sabtu (27/2) setidaknya berhasil merangkul 5.470 alumni yang tersebar di berbagai nusantara. Dekan Fakultas Pertanian Unsri Prof Dr Ir Imron Zahri Ms menyakini hampir semua alumninya telah memberikan kontribusi besar terhadap sektor ketahanan pangan di Indonesia. “Alumni pertanian Unsri sudah menyebar dan eksis dengan ilmunnya. Mereka konsisten membangun pada bidang industri pertanian,” katanya. Seminar soal ketahanan pangan sepertinya sangat menarik karena dihadiri pembicara nasional, seperti Prof Dr Ir Benyamin Lakitan MSc, yakni saat ini menjabat sebagai Sekretaris Menteri Negara Riset dan Tehnologi, ada juga Ahmad Dimyati

(Direktur Jenderal Holtikultural Kementerian Pertanian), dan Hendrik virgilius aktivis dan penulis di Majalah Trubus, yang juga alumni Pertanian Unsri. Usai acara seminar, dilangsungkan pembentukan pengurus Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Unsri. Pada rapat itu, Dr Ir Dedi saleh terpilih sebagai ketua dengan periode kepengurusan 20102013. Menurut Ketua Penyelenggara Dr Ir Edwar Saleh mengatakan, temu alumni digelar dalam rangka merangkul para alumni Fakultas Pertanian yang tersebar di Indoneaia. Bahkan, alumni yang hadir mulai dari tahun kelulusan 1963 sampai tahun kelulusan 2005. “Alhamdulillah, kendati masih ada alumni yang belum hadir karena kesibukan dengan hadirnya wadah alumni, kita dapat mendata dan merangkul alumni dan memberikan kontribusi untuk Unsri dan daerah,” katanya. (sin)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.