doktrin alllah

Page 55

2) Siapa saja yang percaya / mengajarkan doktrin Providence of God ini? Doktrin ini dipercaya dan diajarkan oleh: Agustinus, John Calvin, Martin Luther, Jerome Zanchius, John Owen, Charles Hodge, R.L. Dabney, Louis Berkhof, Loraine Boettner, W.G.T. Shedd, Herman Hoeksema, Herman Bavinck, G.C. Berkouwer, B.B. Warfield, John Murray, Gresham Machen, Arthur W. Pink, dsb. Sepanjang pengetahuan saya, tidak ada satupun orang Reformed yang sejati yang tidak mempercayai doktrin ini. Juga doktrin ini masuk dalam Westminster Confession of Faith, yang merupakan pengakuan iman dari gereja-gereja Reformed / Presbyterian di Amerika. Karena itu saya berpendapat bahwa orang yang mengaku dirinya Reformed, tetapi tidak percaya pada doktrin ini, sebetulnya hanyalah orang yang Semi-Reformed!

I) Definisi ‘Providence’. Kalau dilihat dalam kamus, maka ‘Providence’ berarti ‘pemeliharaan baik’. Tetapi dalam Theologia, ‘Providence’ berarti lebih dari sekedar ‘pemelihara-an baik’. ‘Providence’ adalah pelaksanaan yang tidak mungkin gagal dari Rencana Allah, atau, pemerintahan / pengaturan terhadap segala sesuatu sehingga Rencana Allah terlaksana. B. B. Warfield: "His works of providence are merely the execution of His all-embracing plan" (= PekerjaanNya dalam providence semata-mata merupakan pelaksanaan dari rencanaNya yang mencakup segala sesuatu) - ‘Biblical and Theological Studies’, hal 281. Jadi sekalipun Providence berbeda dengan Rencana Allah, tetapi keduanya berhubungan sangat erat.

II) Providence tidak mungkin gagal. A) Rencana Allah sudah ada / direncanakan sejak semula (2Raja-raja 19:25 Maz 139:16 Yes 25:1 Yes 37:26 Yes 46:10 2Tim 1:9) dan Rencana Allah itu tidak mungkin berubah / gagal (Bil 23:19 1Sam 15:29 Maz 33:11). Charles Hodge: "Change of purpose arises either from the want of wisdom or from the want of power. As God is infinite in wisdom and power, there can be with Him no unforeseen emergency and no inadequacy of means, and nothing can resist the execution of his original intention" (= Perubahan rencana timbul atau karena kekurangan hikmat atau kekurangan kuasa. Karena Allah itu tidak terbatas dalam hikmat dan kuasa, maka dengan Dia tidak bisa ada keadaan darurat yang tidak dilihat lebih dulu, dan tidak ada kekurangan jalan / cara, dan tidak ada yang bisa menahan / menolak pelaksanaan yang maksud / rencana semula) - ‘Systematic Theology’, vol I, hal 538-539. Kalau manusia membuat rencana, maka manusia membuatnya secara bertahap. Misalnya pada waktu kita ada di SMP kita merencanakan untuk masuk SMA tertentu, dan pada waktu di SMA baru kita merencanakan untuk masuk perguruan tinggi tertentu. Setelah lulus dari perguruan tinggi, baru kita merencanakan untuk bekerja di tempat tertentu, dsb. Tidak ada manusia yang dari lahir lalu bisa merencanakan segala sesuatu dalam seluruh hidupnya! Mengapa? Karena manusia tidak maha tahu sehingga ia tidak mampu melakukan hal itu. Manusia membutuhkan penambahan pengetahuan untuk bisa membuat rencana lanjutan. Tetapi Allah yang maha tahu dan maha bijaksana, merencanakan seluruh RencanaNya sejak semula! Orang Arminian / non Reformed percaya bahwa Allah bisa mengubah RencanaNya, dan percaya bahwa Rencana Allah bisa gagal. Sebetulnya ini merupakan suatu penghinaan bagi Allah karena ini menyamakan Allah dengan manusia, yang sering harus mengubah rencananya dan gagal dalam mencapai rencananya! Ada banyak alasan / dasar yang menyebabkan kita harus percaya bahwa Allah tidak mungkin mengubah rencanaNya atau gagal dalam mencapai rencanaNya: 55


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.