HaluanKepri 28Apr12

Page 11

CMYK

METRO BATAM

11

Sabtu,

28 April 2012

Ahmadiyah Batam Dibubarkan Paksa AMS Diminta Perbaharui Izin SEKUPANG — Camat Sekupang, Hendriana meminta PT Arta Mandiri Sukses (AMS) secepatnya memperbaharui surat penempatan usahanya. Hal ini demi kelancaran aktivitas usaha yang dilakukannya saat ini. "Selain surat penempatan lokasi, surat yang lain lengkap. Memang satu surat saja yang tak berlaku, makanya kami minta agar mereka perbaharui secepatnya, kalau bisa bulan ini sudah dilaksanakan," ujar Hendriana. Dikatakan Hendriana, perusahaan lain yang merasa izin penempatan atau izin lainnya sudah mau habis masa berlakunya agar secepatnya mengurus kembali. Hal ini untuk menjaga adanya tindakan yang tidak di inginkan terjadi. Anton, Pimpinan PT AMS mengatakan, keterlambatan dalam menunjukkan surat izin sesuai apa yang diminta dari pihak kecamatan karena sedang tidak berada di Batam. Sehingga, ia dan managemennya tidak bisa menepati janji untuk memperlihatkan surat izin usahanya. "Kita akan memperbaharui surat penempatan lokasi. Memang sebelumnya kami sedang tidak berada di Batam makanya kami terlambat. Sementara izin lainnya, masih berlaku sesuai jangka waktu yang telah ditentukan," terang Anton.(cw56)

NAGOYA — Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Batam, membubarkan secara paksa aktivitas Jamaah Ahmadiyah di Komplek Nagoya Square blok A nomor 67, Jumat (27/4) sekitar pukul 13.30 WIB. Massa juga membawa Ketua Jamaah dan mencopot simbol yang selama ini diduga menjadi pusat pelaksanaan aktivitas Ahmadiyah. Oleh: Amir Yunus, Liputan Batam Pantauan di lapangan, terlihat kondisi dua ruang rumah toko (ruko) berantakan dan sejumlah tulisan tentang aktivitas keagamaan dari kelompok tersebut dicopot, kemudian dibawa ke Polresta Barelang untuk dijadikan barang bukti (BB) telah terjadinya aktivitas keagamaan yang sesaat. Ketua DPD FPI Kepri, Hajarullah Aswat mengatakan aksi pembubaran tersebut dilakukan oleh anggotanya sebagai upaya membek-up kepolisian dalam upaya menciptakan ketentra-

man masyarakat. Karena dikhawatirkan jika dibiarkan akan terjadi aksi anarkis dari sekelompok massa yang mencurigai adanya aksi keagamaan yang menyimpang di tempat tersebut. "Kita mendatangi tempat tersebut setelah mendapatkan laporan dari masyarakat adanya aktivitas keagamaan yang menyimpang di sana (Markas Ahmadiyah, red), dan saat kita datang ternyata benar ada aktivitas mencurigakan," ujar Hajarullah. Penutupan secara paksa d-

itempat tersebut, kata Hajarullah, merupakan aksi yang kedua kalinya, setelah setahun sebelumnya di tempat yang sama juga ada aktivitas keagamaan yang sesat dan dilakukan penutupan secara paksa. Dijelaskan Hajarullah, pimpinan jamaah tersebut dibawa ke Polresta Barelang untuk menjelaskan aktivitasnya, dan setelah diperiksa mereka mengakui adanya aktivitas. Akhirnya sekelompok massa yang difasilitasi oleh pihak Binmas meminta kepada pimpinaan jamaah untuk menghentikan aktivitasnya. "Mereka sudah berjanji dan bertandatangan untuk tidak mengulangi aktivitas terlarangnya," ujar Hajarullah. Kasat Binmas Polresta Barelang, Kompol Heryana yang dihubungi via ponselnya mengakui adanya aksi penutupan dan pemeriksaan salah seorang dari pimpinaan jamaah yang diduga Jamaah Ahmadiyah. Namun demikian, ia tidak mengetahui banyak tentang hal tersebut karena posisinya lagi tugas di luar kota.

CECEP/HALUAN KEPRI

JEMAAH AHMADIYAH — Anggota Polsek Batuampar melakukan pemeriksaan sebuah ruko yang diduga dijadikan tempat ibadah jemaah Ahmadiyah yang berada di Tanah Longsor, Nagoya, Jumat (27/4). Untuk menjaga hal-hal yang tidak diingikan, polisi masih berjaga-jaga di tempat itu. "Saya masih di luar kota, saya hanya dapat laporan dari anggota di Polresta Barelang. Coba teman-teman langsung ke anggota saya," ujar Heryana. Begitu juga keterangan dari Kanit Reskrim Polsekta Batu Ampar, Iptu Dasta Analis membenarkan adanya pembubaran yang dilakukan oleh

sekelompok orang, namun hingga sekarang pihaknya belum bisa memastikan dari kelompok mana massa tersebut. Ia juga membenarkan, bahwa kondisi ruangan di lantai dua Ruko tersebut sedikit berantakan karena adanya aksi pencopotan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.***

Warga Dihibur Wayang Kulit Menyiksa Anak Bisa ke Penjara HATI-HATI, jangan sampai maksud hati ingin memberikan pelajaran berharga kepada anak, justeru dilakukan secara berlebihan hingga melukai tubuhnya. Bisa dikategorikan sebagai penyiksaan, maka sang ibu atau bapak bisa mendekam di penjara karena terkena undang-udang perlindungan anak. Hal inilah yang dialami oleh Maimunah (26), ia terpaksa dipisahkan dengan Yuda (5) anak kandungnya karena kerap menyiksa anaknya hingga mengalami luka di bagian pelipis dan mata kirinya. Namun tidak

selesai disitu, sang ibu harus berurusan denga polisi karena sering menyiksa anaknya. Alasan apapun, apakah karena alasan faktor ekonomi, atau karena faktor sering ribut dengan suami, apa-

CMYK

lagi kalau faktor sang anak rewel. Semua alasan itu tidak bisa menjadi pembenaran untuk sebuahh tindakan kekerasan terhadap anak, karena keberadaan anak terlindungi secara hukum dan wajib kiranya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, entah orang tuanya kaya atau miskin. Tingginya ekspektasi untuk memberikan perlindungan terhadap anak, ma k a p e m e r i n t a h t e l a h membentuk yang namanya Komisionar Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) di setiap daerah. Hal tersebut, sebagai upaya

meminimalisir dan bahkan untuk mencegah terjadinya tindakan kekekerasan terhadap anak dibawah umur. Jika sudah masuk dalam ranah hukum, tentu hubungan antara anak dan orang tua serta-merta menjadi alasan pengecualian, karena hukum didasarkan pada kepentingan negara, bukan atas nama menegakkan kepentingan keluarga. Untuk itulah, diminta kewaspadaan dan juga kehati-hatian orang tua dalam membesarkan anak, jangan sampai melakukan tindakan berlebihan yang mengarah pada tindakan kekerasan. (amir yunus)

BATAM — Paguyuban Warga Pacitan (PWP) Kota Batam dan PWP Provinsi Kepri, bakal menggelar pelantikan pengurus masa bhakti 2012-2016, Sabtu (5/ 5) mendatang. Acara rencananya Allib digelar di kompleks Ruko Indosat, simpang lampu merah Baloi Indah, Lubukbaja akan dihadiri Dewan Pelindung PWP Edy Baskoro Yudhoyono MSc, Bupati Pacitan Ir Indartarto MM, Ketua DPRD Pacitan Sutopo dan beberapa tokoh masyarakat asal Pacitan, Jawa Timur tersebut Menurut Ketua Panitia, Mukhid Wahyudi, Gubernur Kepri HM Sani, Wakil Gubernur Kepri DR HM Soerya Respationo, Walikota dan Wakil Walikota Batam serta

sejumlah kepala daerah dan pejabat tingkat I dan tingkat II se-Provinsi Kepri diundang dalam hajatan tersebut. "Seluruh stake holder dan para kepala daerah dan anggota dewan baik Tingkat I maupun Tingkat II kabupaten/kota, kita undang dalam pelantikan nanti," ujarnya. Gawe empat tahunan tersebut, melantik Ketua PWP Kota Batam yang terpilih secara aklamasi, Allib Murniman SSos, dan Ketua PWP Provinsi Kepri Suyatni SE, yang dipilih beberapa waktu lalu di Hotel Pelita. "Alhamdulillah saya melihat panitia bekerja dengan baik. Insyaallah, acara berjalan sukses," ujar Allib,

menjawab koran ini. Menurutnya, acara pelantikan tersebut juga bakal dimeriahkan dengan pagelaran seni tradisional Wayang Kulit semalam suntuk, kolaborasi dalang cilik berusia 8 tahun Ki Aditia dan dalang dewasa Ki Supinardi Utomo, keduanya dari Pacitan. Seperti diketahui, Paguyuban Warga Pacitan (PWP) berdiri sejak lama. Ratusan ribu anggotanya tersebar di seluruh Kepri, mulai Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Natuna, Lingga hingga Anambas. Di Batam sendiri, sudah terbentuk pengurus di setiap kecamatan. Bahkan wirid bulanan dan berbagai kegiatan lain sudah aktif berjalan. Termasuk mengaktifkan kembali seni karawitan, tektek dan wayang kulit. (r/doz)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.