HaluanKepri 19Agus11

Page 13

NATUNA

Jumat, 19 Agustus 2011

13

Tanyakan Pemadaman Sidang Tuntutan Daeng Ditunda hingga September RANAI –– Pengadilan Negeri (PN) Ranai kembali menggelar sidang kasus pembebasan lahan SMU Unggulan Negeri 1 Ranai dengan terdakwa Daeng Rusnadi, Kamis (18/ 8). Adapun agenda sidang adalah pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Namun JPU meminta sidang untuk ditunda kembali mengingat berkas tuntutan untuk Daeng belum rampung. JPU Indra Aprio Saragih, SH kepada Majelis Hakim Winarno, SH menyebutkan kalau pihaknya belum bisa membacakan berkas tuntutan untuk terdakwa Daeng Rusnadi, karena berkas tuntutannya masih dalam proses penyusunan. " Maaf majelis hakim, kami belum bisa membacakan berkas tuntutan Pak Daeng, dikarenakan berkasnya belum selesai," ujar Indra. Indra juga meminta sidang kembali dilanjutkan seminggu kedepan terhitung sejak Kamis (18/8). Namun Winanrno menolak permintaan tersebut, mengingat waktu yang diminta oleh JPU sudah mendekati hari raya idul fitri. " Waktunya terlalu mepet, sementara kami di sini sudah harus pulang untuk bertemu keluarga, jadi sidang di tunda hingga September mendatang," ujar Winarno. Tepatnya, sidang kembali dilaksanakan Kamis tanggal 8 September 2011 dengan agenda pembacaan tuntutan oleh JPU. Kepada JPU, Winarno meminta untuk bersungguh dalam menyelesaikan perkara Daeng. " Saya berharap, JPU lebih serius dalam menyusun berkas perkara tuntutan terdakwa. Dan saya tidak mau pada agenda sidang selanjutnya, sidang kembali ditunda karena berkas tuntutan belum selesai. Jika hal itu sampai terjadi, kami dari pihak pengadilan akan mengambil tindakan tegas yang sesuai dengan aturan yang ada," tegas Winarno. (leh)

SHOLEH/HALUAN KEPRI

MANTAN Bupati Natuna Daeng Rusnadi yang menjadi terdakwa kasus pembebasan lahan SMU Unggulan, Negeri 1 Ranai berjabat tangan dengan Ketua Hakim PN Winarno seusai sidang, Kamis (18/8).

Warga Air Kolek Datangi PLN RANAI RANAI- Puluhan warga Air Kolek, Kelurahan Ranai Kota mendatangi kantor PLN Ranting Ranai, Rabu (17/8) pukul 23.30 WIB malam. Kedatangan mereka mempertanyakan penyebab pemadaman listrik bergilir yang terjadi selama enam jam. Mereka menilai pemadaman tersebut sudah melebihi batas waktu yang ditentukan. Ardi, warga Air Kolek menye-

Perusda mengalami kerusakan,

butkan, pemadaman bergilir selama enam jam yang dimulai pukul 17.0023.00 WIB sangat mengganggu aktivitas warga. Pasalnya pada jam lima sore, warga khususnya umat

sehingga PLN mengalami devisit daya sekitar 500 kilowatt. Sementara mesin PLN hanya mampu menyuplai daya sebesar 2,3 Mega Watt. Dengan daya tersebut lanjut Eko,

muslim tengah mempersiapkan makanan untuk berbuka puasa. " Kami kesal, masa di daerah kami listrik selalu mati setiap jam lima sore. Saat itu, kan waktu untuk

PLN tidak bisa menyuplai listrik kepada semua pelanggan. Karena total beban puncak mencapai 3,5 mega Watt sampai 3,8 mega watt. " Perusda yang seharusnya

berbuka puasa," ujar Ardi kepada manajemen PLN, kemarin. Kemudian, kata dia, pemadaman yang dilakukan PLN selama enam jam tidak sesuai dengan

menyuplai sebesar 1,5 Mega Watt tidak bisa menyuplai sebesar itu, sehingga mau tidak mau kami harus melakukan pemadaman bergilir. Saya tidak tahu sampai kapan ini

ketentuan yang ada. " katanya cuma enam jam, tapi kok sampai jam sebelas lewat," katanya. Puluhan warga yang datang ke kantor PLN ditemui langsung

terjadi , kita masih menunggu mesin perusda kembali normal dan bisa menyuplai daya sebesar 1,5 Mega Watt," jelas Eko kepada warga. Saat ini, lanjut Eko, warga

Manejer PLN Ranting Ranai Eko Maruli Wibowo. Kepada warga, Eko mengatakan, kalau pemadaman bergilir tersebut tidak hanya dilakukan di wilayah Air Kolek saja,

harus bersabar dengan keadaan listrik yang terjadi belakangan ini. PLN akan terus berupaya agar pemadaman bergilir tidak terjadi lagi. " Saya tidak janji, tapi saya

tetapi juga dilakukan di wilayah lain seperti Batu Hitam, bahkan di rumah Pak Bupati juga mati. Sedangkan penyebabnya, kata dia, karena empat unit mesin milik

akan upayakan untuk kembali menyewa mesin dari pihak luar, jika keadaan mesin perusda terus mengalami kerusakan seperti sekarang ini," katanya. (leh)

SHOLEH/HALUAN KEPRI

GANTIKAN IMALKO- Ketua PN Ranai Winarno kemarin melantik Dwitra Gunawan sebagai Wakil Ketua II DPRD Natuna yang selama ini lowong setelah ditinggalkan Imalko yang menang pemilihan bupati Natuna.

Dwitra Gunawan Ganti Posisi Imalko di DPRD RANAI –– Ketua Pengadilan Negeri (PN) Ranai Winarno, SH, MH melantik Dwitra Gunawan sebagai wakil ketua II DPRD Natuna di ruang rapat kantor DPRD, Kamis (18/8). Hadir Bupati Natuna Ilyas Sabli bersama jajaran pejabat Pemkab Natuna. Rapat paripurna dipimpin oleh ketua DPRD Natuna Hadi Chandra didampingi wakil ketua I DPRD Natuna Daeng Amhar. Sementara anggota DPRD Natuna tidak seluruhnya hadir, seperti

Rusli, Abil Hanafi, dan Baharuddin tidak hadir di acara itu. Chandra berharap, dengan dilantiknya Dwitra Gunawan sebagai wakil ketua II DPRD Natuna, maka lengkap sudah struktur jabatan anggota DPRD Natuna. Dwitra Gunawan duduk menggantikan Imalko yang kini menjabat sebagai wakil Bupati Natuna. Sedangkan kedudukan Dwitra Gunawan sebagai anggota DPRD Natuna digantikan oleh Fadli yang juga diusung oleh

partai Demokrat. " Saya berharap saudara Dwitra Gunawan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, dan sama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat Natuna," katanya. Sebelum dilantik, Dwitra Gunawan menjabat sebagai pejabat antar waktu wakil ketua II DPRD Natuna, namun setelah dilantik melalui surat keputusan daari Gubernur Kepri M Sani, maka dia resmi dan sah menjadi wakil DPRD Natuna periode 2009-2014. (leh)

Globalisasi Pengaruhi Remaja Natuna RANAI –– Pengaruh globalisasi remaja terhadap nilai nasionalisme kian menurun. Hal itu dikarenakan kontrol sosial terhadap dunia remaja belum maksimal. Sehingga tak heran jika belakangan ini banyak remaja dari kalangan pelajar yang terlibat dengan tindakan kriminal. Sekretaris Fokusmaker Kabupaten Natuna Harken menyebutkan, pengaruh globalisasi yang dimaksud adalah remaja khususnya kalangan pelajar sudah semakin bebas dalam mengakses informasi melalui dunia maya. Sehingga banyak informasi yang diperoleh tanpa berfikir efek dari informasi tersebut. Apalagi pada saat sekarang ini, tantangan era globalisasi

jika tidak disikapi secara arif akan menimbulkan dampak berkurangnya nilai-nilai moralitas terhadap rasa nasionalisme. Dimulai dari semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi itu sendiri. "Memang, dewasa ini perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindarkan kehadirannya. Namun kita harus mempunyai suatu sikap, jati diri dan kepribadian sela-

ku anak bangsa indonesia yang harus dipertahankan sehingga tidak mudah terbawa dengan arus perubahan tersebut yang berdampak kepada terkikisnya nilai-nilai nasionalisme," ujar Harken, Kamis (18/8). Menurut Harken, gejalagejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang dapat dilihat dari cara berpakaian remaja. Banyak yang berdandan dan cenderung ke budaya Barat. Pada umumnya mereka menggunakan pakaian yang minim bahan sehingga memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. "Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut

mereka dicat beraneka warna. Ditambah lagi dengan gaya hidup bebas yang terpengaruh oleh obat-obatan dan sek bebas," katanya. Kedepan, remaja harus bisa mengakses informasi dengan teknologi internet secara seimbang, tanpa harus melanggar norma-norma dan etika sebagai seorang pelajar. Meski internet sudah menjadi santapan sehari- hari jika digunakan dengan baik tentu akan memperoleh manfaat yang berguna. Kemudian dilihat dari sikap, banyak anak remaja yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek alias tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan,” katanya. (leh)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.