Hastakreta: 8 Gerbong Kepemimpinan Kereta

Page 1

Hastakreta Delapan Jiwa Kepemimpinan ala Kereta

Sebuah Kado Spesial untuk Hari Kereta Api 28 September 2011 8 Gerbong Puisi Kereta Karya Setiyo Bardono


untuk kereta yang tak pernah lelah menyusuri sejarah

© Setiyo Bardono 2011


kreta 1 : matahari

lajumu, terang menyibak kegalauan, rambatkan semangat susuri kehidupan. terikmu, bukan tikam mematikan, pijar menanak pucuk harapan. membakar diri hanguskan amarah di lubuk memetik terang wajah. meredam riuh hening makna, mencapai tujuan tanpa siksa.


kreta 2 : rembulan

menganyam nyaman lembut cahaya, keindahan pandang kedamaian rasa. membagi terang sepenuh hati, mengusir risau di gelap nadi. riuh rahim mendamba kehangatan, nyalakan kasih sepanjang perjalanan. jangan biarkan gerhana meraja, hadirkan cinta seterang purnama.


kreta 3 : angin

setia merasuki helaan nafas, darma tiada kenal tuntas. mengalirkan sejuk ke rongga dada, menghalau resah denyut kereta. tak teraba mengalir ada, tak berupa semilir terasa. menyeka peluh segala kasta, sebelum keluh menjadi kata.


kreta 4 : bumi

pintu hatimu kesabaran ibu, merangkum semua tanpa menggerutu. ketulusan kasih hangat menjaga, desah nafas seisi rahimnya. tanpa sanjungan teguh bekerja, tanpa perhatian kukuh langkahnya. walau umpat mendera raga, tekun melaju tebarkan cinta.


kreta 5 : bintang

seterang bintang penunjuk arah menuntun laju di jalur terarah. secercah cahaya di luas angkasa teladan hidup pedoman jiwa. penuntun arah cemerlang bintang, selempang rel tiada menyimpang. taburkan bintang di rongga dadamu, ketika gelap menyesatkan laju.


kreta 6 : samudera

gua garbamu seluas samudera, aliran keluh kesah bermuara. selembut kasih ikhlas menerima, menjadi wadah segala rupa. walau gelombang berderak membuncah, janganlah tumpah menjadi amarah. ketika rindu menyesaki pesisir, pastikan senyummu hadir mengalir.


kreta 7 : api

menjaga gelora nyala api, jangan sampai terbakar diri. Pastikan kobar menempa besi, memahat jalur arah kendali. jangan pernah semangat padam, membiarkan tubuh disergap muram. ketika laju dikuasai nafsu, gerbong keyakinan menyerpih abu.


kreta 8 : langit

mengandung benih segala cuaca, memayungi hajat hidup semesta. terang melengkungkan senyuman indah, hujan merintihkan luapan berkah. ketika petir menyambar sinyal, tetapkan langkah walau tersengal, melakoni manis getir kenyataan, keadilan hukum harus dikucurkan.


Setiyo Bardono Seorang TRAINer atau penumpang KRL Depok ‐ Gondangdia. Antologi puisi pertamanya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007). Puisi‐Puisi karyanya termuat di buku antologi bersama antara lain Dian Sastro For President #2: Reloaded (AKY, 2003), Nubuat Labirin Luka: Antologi Puisi un‐ tuk Munir (AWG 2005), Jogja 5.9 Skala Richter (Bentang 2006), Peta Kamasurta (Pustaka Alvabet, 2009), Kakilangit KESUMBA (Kopisisa, 2009), G 30 S Antologi Puisi Gempa Padang (SokoBuku, 2009), Resonansi (Dewan Kesenian Pur‐ worejo, 2010), Empat Amanat Hujan (DKJ, 2010), dan Kerlip Puisi Gebyar Cerpen Detak Nadi Sastra Reboan (PasarMalam Publishing, 2011). Cerpen karyanya dimuat di beberapa media cetak seperti Ma‐ jalah Femina, Majalah Story, Harian Sinar Harapan, Harian Seputar Indonesia, Kompas.com, Tribun Kaltim, dan lain‐lain. Proses kreatifnya bisa dilihat di http://setiakata.multiply.com. Email: setiakata@yahoo.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.