Kelas 5 - Bahasa Indonesia - Samidi

Page 30

A.

Mendengar dan Mengidentifikasikan Cerita

Mendengar dan Mengidentifikasi Unsur-Unsur Cerita Rakyat Kalian tentu pernah mendengarkan sebuah cerita rakyat. Contoh cerita rakyat, antara lain Malin Kundang, Kabayan, Sangkuriang dan masih banyak lagi. Di dalam sebuah cerita pasti terdapat unsur-unsur cerita seperti alur, tokoh, watak, latar, dan amanat. Alur adalah jalan cerita. Tokoh adalah pelaku yang terdapat dalam cerita. Watak merupakan sifat dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Latar merupakan keterangan tentang waktu, suasana, dan tempat dalam cerita. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui cerita tersebut. Berikut ini cerita tentang seorang petani yang baik hati. Dengarkan cerita yang dibacakan oleh guru kalian berikut ini dengan baik! Petani yang Baik Hati Di sebuah desa hiduplah seorang petani. Ia bekerja sejak selesai Subuh dan pulang saat matahari mulai terbenam. Ia giat mengerjakan sawah dan ladangnya. Ketika bekerja Pak tani tidak pernah mengeluh. Ia ingin membahagiakan keluarganya. Berkat ketekunan Pak Tani, hasil panennya sangat melimpah. Selain bertani, Pak tani juga memelihara sepasang itik. Itik-itik itu diberi makan dengan teratur sehingga badannya gemuk-gemuk. Tiap hari itik Pak Tani bertelur. Telur itu sebagian dijual, dan sebagian ditetaskan. Uang hasil penjualan telur digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Suatu hari, hasil panen Pak Tani tidak terlalu bagus. Karena padi-padinya banyak dimakan tikus. Akibatnya penghasilan Pak Tani berkurang drastis. Di rumah tidak ada lauk lagi. Kemudian istri Pak Tani Gambar 2.2 Pak Tani sedang mencangkul di sawah berniat untuk menjual itik-itik mereka. “Kita jual saja itik kita, Pak. Uangnya dapat kita gunakan untuk membeli lauk pauk. Kasihan anak-anak, mereka tidak punya lauk pauk untuk makan,� kata istri Pak Tani.

Gambar 2.3 Pak Tani dan istrinya terkejut melihat telur-telur emas Kependudukan

Pak Tani tidak setuju dengan pendapat istrinya. “Aku tidak akan menjual itik ini, Bu! Lagipula kita masih bisa mendapat lauk dari telur-telur yang dihasilkan itik ini. Dengan begitu kita tidak perlu menjual itik ini, jika anakanak bosan dengan telur, tukarkan saja telur-telur ini dengan lauk yang mereka inginkan,� kata Pak Tani. Akhirnya, itik-itik itu tidak jadi dijual. Keesokan harinya seperti biasa, Pak Tani dan istrinya mengambil telur-telur itik. 21


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.