sociozine

Page 1

Freedom and Solidarity

SOSIOZINE

Edisi i-Semester Ganjil 2015


editor letter

H Satriono Priyo Utomo Pengajar Sosiologi SMA Don Bosco 2

2

ai pembaca, sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa bacaan yang ada di tangan Anda sekarang ini merupakan hasil seleksi kumpulan dari beberapa tugas mata pelajaran sosiologi yang dibuat oleh teman-teman kelas sepuluh SMA Don Bosco 2, Jakarta. Niat untuk menghadirkan kembali tugas-tugas tersebut dalam buletin yang diberi nama SocioZine ini ialah untuk menciptakan budaya menulis dan membaca. Karena saya berkeyakinan bahwa setiap anak itu unik dan memiliki sisi kreatifnya. Tulisan-tulisan yang ada di dalam buletin ini gagasan yang ada sepenuhnya milik penulis. Saya hanya memoles ejaan-ejaannya agar lebih enak dibaca. Untuk itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada para penulis dan seluruh siswa-siswi kelas sepuluh atas kerjasamanya. Saya juga ingin menyampaikan kekaguman saya pada satu buah karya dari Jason Sasmita kelas sebelas yang komiknya sangat luar biasa. Terimakasih, Jes sudah mau karyanya dihadirkan di SosioZine. Oke, tanpa mau berlama-lama kepada pembaca saya ucapkan: selamat membaca!

Kritik dan Saran: 08988188262 utomo_satrio@rocketmail.com


School of rock

Belajar Mengenal Bakat Oleh Vania W.

J

adi School of Rock menceritakan tentang seorang guru gadungan (Dewey Finn) yang menjadi guru karena butuh uang untuk bayar uang sewa tempat tinggalnya. Padahal profesi guru itu harusnya diambil oleh Ned Sneebly teman dekatnya. Dewey dan Ned berteman baik karena sama-sama suka musik rock. Tapi menjadi renggang hubungannya karena pengaruh pacarnya Ned. Di sekolah tempat Dewey mengajar, dia mengajarkan musik rock kepada murid di kelasnya. Walaupun hal ini sangat melanggar peraturan yang ada di sekolah itu, Dewey berhasil mengajak muridnya untuk mengikuti lomba band rock. Hampir seluruh murid Hoorace Green tempat Dewey mengajar

mengajar, menemukan bakatnya karena perlombaan ini. Misalnya saja Zack yang berbakat menulis lagu dan bermain gitar. Serta Tomika yang memiliki suara sangat merdu. Ketika mengetahui kebohongan bahwa Dewey Finn merupakan seorang guru gadungan, awalnya semua orang tua murid marah kepada kepala sekolahnya atas penipuan ini. Sampai akhirnya, seluruh orang tua murid terpaksa menghadiri lomba band rock dimana Dewey dan muridnya yang membentuk band bernama The School of Rock ikut berpartisipasi. Walaupun The School of Rock tidak memenangi lomba tersebut, mereka menganggap yang terpenting adalah bahwa orang tua murid mengetahui bakat anaknya.

3


*** Dari segi musik, menurut saya keren walaupun saya tidak begitu suka musik rock. Dari segi alur, menurut saya kurang greget karena endingnya ngegantung. Tapi saya yakin, film ini pasti ada karena suatu hal. Kalau menurut saya pribadi film ini ada untuk mengkritisi, membenahi, sekaligus menginspirasi sistem pendidikan baik di Indonesia maupun di negara-negara lain yang sistem pendidikannya 11:12 seperti Indonesia. Dari awal film ini, kita bisa tahu kalau anakanak disana persis seperti boneka gurunya. Ketika gurunya menyampaikan suatu hal, maka satu kelas menurut. Sistem tersebut tidak mereka rubah. Karena menurut saya, mereka takut berbeda dari sekolah lain, takut orang tua protes sehingga Hoorace Green jadi tercoreng. Tapi kemudian datang Dewey Finn yang mengajari murid-murid tentang sesuatu yang berbeda, mengajari kebebasan, mengajari cara “memberontak� dalam arti untuk melepas stress, dan yang terpenting membimbing mereka menemukan bakat mereka. Jujur, mengenai sistem pendidikan di Indonesia sudah banyak orang yang berkomentar. Banyak yang setuju untuk mengubah cara belajar di sekolah dengan moving class , tapi menurut saya ini belum tentu juga berhasil. Contohnya saja di sekolah kita sendiri. Tidak pakai moving class, dan guru selalu memantau di kelas pun juga pasti ada

4


saja murid yang izin ke UKS padahal dia tidak sakit. Izin buang air kecil tapi ternyata tidak kembali lagi ke kelas. Jadi intinya menurut saya, selama murid itu tidak punya niat untuk belajar suatu mata pelajaran, maka dia dengan bagaimanapun caranya tidak akan mengikuti pelajaran tersebut dengan optimal. Saya lebih memilih sistem pendidikan yang sejak Sekolah Dasar, anak-anak diperbolehkan untuk memilih mata pelajaran yang disukai. Untuk apa belajar mata pelajaran yang tidak disukai kalau yang ada ternyata hanya membuang waktu kita untuk mengasah bakat. Menurut saya dengan sistem seperti ini hanya akan menghasilkan anak-anak yang tidak bisa menguasai seluruh pelajaran dan akhirnya tidak tahu harus masuk jurusan apa saat kuliah karena semuanya dikuasai. Satu hal yang saya harap bisa terjadi pada sistem pendidikan Indonesia dari film tersebut yaitu semoga saja tidak hanya guru tapi juga orangtua murid bisa

mengetahui bakat anak didiknya. Pelajari segala pelajaran yang sesuai dengan bakat dan keinginan agar tidak ada paksaan saat belajar. Karena menurut saya, bakat adalah modal kita untuk bekerja. Menurut saya kita belajar terlalu banyak mata pelajaran sehingga untuk menentukan cita-cita kadang terasa sulit. Seharusnya kita bisa mencontoh negara Finlandia yang dengan berani menghapus mata pelajaran matematika, fisika dan kimia (walaupun negara Finlandia terbaik dalam mata pelajaran tersebut). Mulai tahun 2020 untuk membuat suatu jenis pendidikan yang mempersiapkan orang untuk bekerja. Mereka juga membantuk sekolah magang yang akan mengajarkan mata pelajaran matematika, fisika dan kimia apabila dibutuhkan sesuai pekerjaan yang akan diambil. Tapi untuk kegiatan sekolah sehari-hari, ketiga mata pelajaran itu diganti dengan pelajaran interaksi dan komunikasi yang tentunya sangat penting tidak hanya dalam dunia kerja tapi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi intinya menurut saya film ini sangat bagus karena membuka pikiran para orangtua maupun guru kalau yang mereka tanamkan kepada anak harusnya tidak cuma pelajaran. Tapi juga membimbing tiap murid dalam mencari tahu apa yang mereka sukai. Seperti dalam film School of Rock, saya ingin orangtua saya bangga kepada saya karena punya bakat dan mengembangkannya. Bukan karena nilai-nilai saya selama di sekolah.

5


School of rock

Guru Ayo Lihat Kami! Oleh Sherly Pryahana

M

enurut saya film The School of Rock ini dapat ditanggapi dalam berbagai sudut pandang, dari berbagai alur yang terjadi di dalam film ini. Dengan sudut pandang saya sebagai siswa, saya senang ketika menonton film ini dan melihat interaksi

6

antara siswa dan guru yang terjadi di film ini. Dalam dunia nyata, saya dapat merasakan interaksi saya dan juga teman-teman saya dengan kebanyakan guru cenderung kaku. Kami sebagai siswa harus selalu menaati cara guru mengajar, atau hal-hal yang guru anggap benar. Di sini orang tua pun berpengaruh. Di sekolah banyak orang tua yang menilai anaknya dari laporan hitam di atas putih berisi angka-angka atau huruf-huruf tertentu dari penilaian para guru. Banyak di antara kita yang merasa tertekan dengan penilaian angka dan huruf dari para guru yang terkadang menjadikan fokus dan tujuan siswa menjalani pendidikan adalah menggapai angka dan huruf tertinggi yang dapat diberikan oleh guru. Dalam film School of Rock, saya menemukan hal lain. Di sini saya menemukan amanat dimana kita harus memiliki mimpi bukan hanya mencapai angka dan huruf tertinggi, tetapi memberikan yang terbaik yang kita bisa. Dalam film ini juga diajarkan bahwa tidak seharusnya angka dan huruf menjadi panutan dan penilaian utama dalam bidang pendidikan. Lewat pendidikan, seharusnya kita bisa menemukan bakat dan minat kita yang sebenarnya, bukan ‘pendidikan’ yang malah menghambat dan mengubur bakat dan minat murid sehingga memiliki ‘mental karyawan’. Dalam film school of rock juga, saya dapat melihat bahwa setiap orang, termasuk guru, pasti memiliki sisi lain. Guru pasti memiliki sisi lain di luar waktu mengajar dan waktu bertemu dengan siswa-siswanya. Guru juga seharusnya tidak hanya ingin dihargai saja, tetapi mencoba melihat kelebihan siswa bukan dari nilai semata.


School of rock

rubah Pandangan masyarakat dengan rock

F

ilm The School of Rock ini menggambarkan kehidupan masyarakat di masa sekarang. Mewakilkan keseharian kehidupan masyarakat yang sulit mendapatkan pekerjaan karena bidang yang disukai dianggap sebelah mata oleh kebanyakan masyarakat. Sebab kebanyakan masyarakat pada zaman sekarang beranggapan bila ingin menjadi sukses harus bekerja formal atau kantoran. Dan orang beranggapan pekerjaan di luar dari pekerjaan formal itu tidak akan membuat orang menjadi maju. Masyarakat sekarang memandang segala suatu hal terlalu sempit akan pilihan dalam hidup, masyarakat mudah terbawa arus gaya hidup kekinian. Hal ini menyebabkan orang-orang yang ingin berkreasi dianggap sebelah mata. Seperti dalam film ini, band rock membuat lagu yang liriknya menyampaikan protes kepada orang-orang yang berkuasa

Oleh Cornelia Adinda

dan mengatur kehidupan menjadi monoton. Mereka memiliki kritikan yang berusaha menyadarkan masyarakat, namun orang-orang tidak menganggap. Karena aliran music rock yang masih dianggap tabu oleh masyarkat. Saya sangat menyayangkan sifat masyarakat yang belum bisa menerima aksi protes dengan cara penyampaian yang bersifat tabu. Padahal cara penyampaian yang berbeda ini bertujuan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Film ini sangat memberi pesan dan aksi protes yang disampaikan secara tersirat. Film ini menyampaikan bahwa zaman sekarang terlalu banyak aturan dan kewajiban yang mengikat masyarakat sehingga menjadi tidak berkembang. Saya sangat suka dengan film ini yang tidak sekadar menghibur, namun sangat banyak pesan-pesan tersirat yang mewakili zaman sekarang.

7


School of rock

catatan tentang guru Oleh Jessica Marcelina

M

enurut saya film tersebut memiliki banyak sisi positif. Kadang-kadang kita sebagai pelajar merasa bosan dengan pola belajar yang itu-itu aja. Seperti misalnya hanya memberi tugas tapi tidak dijelaskan tujuan dan maksudnya, memberikan materi melalui power point tapi hasilnya murid malah menemukan kebingungan, apalagi kalau ada guru yang menjelaskan materinya cepat sekali tanpa peduli muridnya mengerti atau tidak. Akibat dari pola belajar yang seperti itu, murid jadi banyak yang bosan dan mengantuk lalu akhirnya tertidur saat pelajaran. Guru harusnya bisa membujuk atau mendorong muridnya agar mau mengikuti

8

pelajaran yang diberikan. Guru harus sebisa mungkin membuat suasana di kelas nyaman dengan pola yang menyenangkan biar muridnya tidak merasa bosan. Kalau misalnya guru punya pola belajar yang enak, murid-muridnya juga pasti betah belajar dengan guru tersebut. Dan hal tersebut dapat menilmbulkan kerjasama antara guru dengan murid-muridnya. Kerjasama tersebut yang bisa membuat suasana jadi nyaman dan kondusif. Dan dalam film itu, sudah menunjukan bahwa pola belajar yang enak dapat membuat muridmuridnya senang untuk belajar dan bukan merasa bosan atau merasa terbebani. Dalam film itu juga terdapat sistem bintang emas. Hal itu tidak baik, karena kita ke


sekolah kesannya hanya untuk mencari nilai bukan untuk menuntut ilmu. Dengan sistem itu, kita hanya fokus untuk mendapat nilai, jadi bisa mendorong muridnya untuk menyontek. Hal itu dapat terjadi karena murid-muridnya lebih peduli dengan nilai dibandingkan proses belajarnya yaitu mengejar pemahaman atas materi pelajaran. Dalam mengejar nilai, anak dapat merasa tertekan, sehingga dapat merusak mental anak. Film ini juga mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak hanya dapat berprestasi dengan mendapat nilai yang bagus saat ulangan, tapi kita dapat berprestasi dalam

hal non-akademik seperti music, olahraga dan lainnya. Murid juga butuh kebebasan untuk berkreasi dan kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka. Serta murid perlu membangun rasa percaya diri pada kemampuan mereka sendiri. Hal itu sudah ditunjukan oleh Dewey Finn yang memberi motivasi kepada muridnya yang tidak percaya diri disebabkan karena penampilan fisiknya. Jadi dapat disimpulkan, film ini sangat baik untuk ditonton karena cukup memberikan nilai positif yang cukup banyak.

help me...

9


INTERVIEW Selamat siang, Bu. Kami mau wawancara nih, boleh? Boleh

SEPRIANI setiawati “suka bisa bertemu dengan banyak anak, membimbing, dan mencerdaskan anak.� Oleh Gabriel Angela Kezia Heidi Priscilla

Bu, apa suka duka menjadi guru? Kalau suka karena bisa bertemu dengan banyak anak, mendidik, membimbing dan mencerdaskan anak. Kalau duka, kebanyakan anak zaman sekarang tidak peduli sama nilai, susah diatur dan sopan santunnya kurang. Bagaimana ibu bisa menjadi guru? Sedari awal memang cita-cita saya menjadi guru. Maunya guru bahasa Inggris, tapi karena saya tidak terlalu bisa bahasa Inggris jadi berubah pikiran jadi guru matematika. Jadi, sewaktu SMA saya lebih fokus dengan pelajaran matematika. Sampai masuk ke universitas pun saya mengambil Jurusan Pendidikan Matematika. Ibu sudah menjadi guru berapa lama? Dari kuliah dua tahun. Tapi sebagai guru privat. Terus enam bulan jadi guru di Montessori School. Terakhir tiga tahun di Don Bosco 2 sampai sekarang. Kalau boleh tahu, apakah penghasilan ibu cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga? Kalau sendiri kurang. Tetapi

kalau penghasilannya ditambah suami cukup. Siapa orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan ibu? Mengapa? Orangtua. Karena dalam setiap permasalahan berhubungan dengan karir, kuliah dan sekolah, orangtua selalu memberi saran. Menurut ibu, mengapa kita harus belajar matematika? Untuk kehidupan sehari-hari dan supaya kalian dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Menurut ibu, siswa zaman sekarang itu seperti apa? Menurut saya kurang sopan, tutur katanya kurang baik, dan lebih mementingkan diri sendiri. Tapi mereka mempunyai pemikiran yang luas serta didukung teknologi yang jauh. Sikap ibu kalau ada anak yang bandel seperti apa? Ya saya bimbing dia, saya arahkan agar jadi lebih baik. Menurut ibu, apakah sistem pendidikan yang sekarang sudah baik apa belum? Belum, karena belum mementingkan guru. Oke, Bu. Sekian wawancaranya, terima kasih. Iya, sama-sama.


sir t, guru teladan Mengapa Sir memilih profesi menjadi guru? Karena saya ingin menebus dosa dan mau menjadi orang yang berguna dan membantu orang lain. Apakah Sir pernah merasa bosan bekerja menjadi guru sampai ada keinginan untuk berhenti? Kalau boleh jujur, saya merasa belum bisa mengembangkan diri lebih baik lagi. Akhirnya stucked dalam rutinitas saja. Saya ingin mempunyai kesibukan lain untuk mengobati kebosanan. Kesibukan itu contohnya seperti ingin kuliah lagi, ikut pelatihan-pelatihan guru bahasa Inggris dan sebagainya. Supaya kaya dalam hal ilmu. Saya ingin mencari-cari yang sesuai dengan tuntutan zaman sekarang, tidak yang kunokuno lagi. Anak-anaknya kan sekarang sudah canggih, guru-gurunya juga harus canggih. Suka dan duka menjadi guru di Don Bosco apa saja, Sir?

Sukanya yaitu bisa berdiskusi dengan anak-anak, terutama dengan masalah kehidupan, sehingga saya belajar dari murid juga. Selain itu, saya merasa awet muda karena bertemu dengan angkatan yang lebih muda lagi. Mereka punya informasi tentang dunia remaja yang membuat saya juga menjadi up to date tentang pengetahuan remaja. Sedang dukanya, saya sedih dan prihatin saat anak – anak tidak sadar mereka sedang dibantu gurunya. Seperti contohnya diberi remedial, mereka tidak datang atau PR tidak dibuat. Terakhir, pesan untuk murid dan guru di SMP Don bosco? Pesan untuk para murid,mulai dari sekarang tentukan masa depan dan dicicil dari sekarang. Apapun itu yang kalian inginkan, sehingga punya awal mantap. Contohnya kalau ingin menjadi dokter, IPA-nya harus dikuatkan. Sedangkan untuk guru-guru, kita harus benar-benar menjadi role model bagi para murid.

INTERVIEW

THOMAS HERU NURCAHYO Oleh Regina Davine Vania Wahyudi Windi Jadi, nilai-nilai kebaikan tentu harus dimiliki. Jangan jadi guru munafik yang di depannya mengajarkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan, akan tetapi di belakangnya justru tidak konsekuen dengan apa yang diajarkannya. Ini sudah resiko menjadi guru sekaligus menghidari hal-hal jelek yang dilarang norma hukum. Maka itu guru harus tulus dan ikhlas menjadi panutan bagi muridmuridnya.

11


song’siologi

we’re all living in america -rammsteinOleh Adrian Abysa

We’re all living in America America is wonderful we’re all living in America America America When we dance I want to lead when you turn yourself around alone let us control you a bit I’ll show you how to walk right We create a lovely round dance the freedom plays from all violins music comes from the White House and in front of Paris stands Mickey Mouse I know the very useful steps and I will protect you from missteps and who does not want to dance at the end does not know that he must dance We create a lovely round dance I will show you the direction to Africa comes Santa Claus and in front of Paris stands Mickey Mouse This is not a love song this is not a love song I don’t sing my mother tongue no, this is not a love song

12

Lagu ini menggambarkan bagaimana Amerika mempengaruhi semua negara di bumi ini dalam segala aspek. Bisa dilihat pada lirik “When I’m dancing, I want to lead” yang menunjukan bahwa Amerika ingin memimpin pada saat negara-negara lain menari, atau bisa dibilang berkembang. Dalam video klip tergambar bagaimana Amerika ingin mendominasi dunia, khususya di Asia dan Afrika. Ada sekumpulan orang India memakan pizza sambil menonton televisi dan minum coca-cola. Orang-orang China yang menyisir rambutnya dengan gaya barat. Dan yang paling mengejutkan bagi saya adalah adanya dua gambaran orang Indonesia yang juga mengikuti Amerika, yaitu adanya petani dan keluarganya yang sedang menonton televisi menyaksikan astronot mendarat di bulan dan ada tarian dari daerah Sumatera Barat. Para personil band ini juga memakai baju astronot yang sedang perform di bulan. Lagu ini menceritakan akan kepudaran kebanggaan orang-orang atas negaranya sendiri dan mengikuti negara yang lebih maju dalam hal ini Amerika. Banyak orang-orang yang lebih memilih pizza dan hamburger daripada makanan khas negaranya sendiri. Bangga dengan sepatu merek Nike yang mahal, padahal sepatu merek dalam negeri tidak kalah jauh kualitasnya. Terakhir, kita harus membangun negeri ini dengan semangat mencintai produk lokal, bukan semangat mengkonsumsi produk negara lain. Seharusnya kita bersorak “We’re all living in Indonesia”.


price tag -jessie j-

Oleh Erika

Seems like everybody’s got a price, I wonder how they sleep at night. When the sale comes first, And the truth comes second, Just stop for a minute and Smile Why is everybody so serious? Acting so damn mysterious? You got your shades on your eyes And your heels so high That you can’t even have a good time. Everybody look to their left Everybody look to their right Can you feel that We’ll pay them with love tonight It’s not about the money, money, money We don’t need your money, money, money We just wanna make the world dance, Forget about the Price Tag Ain’t about the (ha) Chi-Chang Chi-Chang. Ain’t about the (yeah) Ba-Bling Ba-Bling Wanna make the world dance, Forget about the Price Tag. We need to take it back in time, When music made us all UNITE! And it wasn’t low blows and video Hoes, Am I the only one getting... tired? Why is everybody so obsessed? Money can’t buy us happiness Can we all slow down and enjoy right now Guarantee we’ll be feeling alright

song’siologi

S

aya rasa lagu ini sangat menggambarkan masyarakat kita hari ini. Dimana orang-orang sangat bergantung pada uang. Orang-orang berusaha terlihat cantik dan tampan hanya untuk menarik perhatian orang banyak, tanpa menikmati hidup. Ada satu kalimat yang membuat saya berdebat dalam hati, “Money can’t buy us happiness”. Menurut saya kalimat ini sungguh salah pada awalnya, karena saya sendiri akan sangat senang dan puas jika membeli suatu barang yang saya mau. Setelah saya pikerpikir, benar akan membuat senang, tetapi keinginan tersebut akan datang terus dan menumbuhkan sifat keserakahan. Saya berpikir, memang kebahagiaan tidak selalu dapat diukur dengan uang. Saya merasa senang dan bisa tertawa lepas saat saya bersama teman, dan tentu saja tidak mengharuskan saya memiliki banyak uang. Saya tidak membenarkan kalimat tersebut dan juga tidak meyalahkan. Bahkan Jessie J, artis yang menyanyikan lagu ini juga bernyanyi untuk mendapatkan uang. Padahala tema yang diangkat adalah tentang orangorang yang bergantung pada uang. Jadi, memang semua orang membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Tetapi ada baiknya jika kita sambil menikmati hidup dan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain.

13



song’siologi

another brick in the wall -pink floydOleh Ilvico Caspar

We don’t need no education We don’t need no thought control No dark sarcasm in the classroom Hey Teacher, leave them kids alone Hey, Teacher, leave them kids alone All in all it’s just another brick in the wall All in all you’re just another brick in the wall We don’t need no education We don’t need no thought control No dark sarcasm in the classroom Hey Teachers, leave them kids alone Hey, Teacher, leave us kids alone All in all you’re just another brick in the wall All in all you’re just another brick in the wall

D

ari lagu ini saya memahami bahwa di sekolah kita dididik untuk menjadi yang tercepat. Kita diarahkan mengejar kesuksesan yaitu dengan memperoleh uang yang banyak. Dan dididik untuk menjadi yang terpintar bukan yang tercerdaskan. Dalam video clip ini terlihat bahwa sekolah ibarat pabrik. Siswa-siswa di masukan ke dalam sebuah mesin yang dioperasikan oleh guru. Dan dalam hitungan waktu siswasiswa tersebut berubah menjadi robot. Pink Floyd mengajak kita untuk merenungkan kembali sistem pendidikan sekarang yang menganggap bahwa peserta didik itu seperti botol kosong. Dan guru terus menuangkan air sampai botol itu tidak sanggup menampung air dan tumpah. Terkahir, dari lagu ini sekolah seharusnya menjadi tempat bagi anak untuk belajar menjadi manusia berakal sehat dan berbudi luhur.

15



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.