HinaKelana-4.TigaIblisPulauBerhala

Page 55

kepercayaan untuk merampoki harta benda milik penduduk sekitarnya, bahkan lama kelamaan mulai merambah daerah-daerah lain di luar wilayah Khalayan. Sementara di istana kediamannya, dia nampak duduk ongkang-ongkang di atas tumpukan harta. Seperti di siang itu di sebuah kota kecil yang bernama Palang Sejajar. Sepuluh orang berkuda nampak memasuki kota. Sebagaimana yang pernah terjadi di daerah-daerah lain-ya. Kini orang-orang bertampang bengis itu langsung melakukan aksinya. Jerit pekik ketakutan segera mewarnai aksi mereka. Korban satu demi satu mulai berjatuhan, darah berceceran, tiada sedikit pun terlintas belas kasihan di hati sambil terus melakukan aksinya mereka nampak tertawa-tawa. Tak segan-segan mereka berbuat kurang ajar dengan anak gadis korbannya. Setelah itu berlalu begitu saja. Siang itu Buang Sengketa secara kebetulan telah sampai pula di kota kecil Palang Sejajar. Setelah hampir seminggu melakukan perjalanan, sesungguhnya bagi pemuda itu apa yang telah dia lakukan adalah merupakan hal yang wajar. Tapi mengingat Putri Permata Ningrum yang keadaannya sudah sangat payah, mau tak mau dia harus bersikap sabar. Perjalanan mereka ke Khalayan masih terlalu jauh. Sementara dia tak mungkin mempergunakan ajian Sapu Jagat untuk mempersingkat waktu. Kalau pun hal itu sangat


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.