HinaKelana-4.TigaIblisPulauBerhala

Page 46

"Ee... tu... tuan Putri mengapa begitu! Seharusnya akulah yang menghaturkan sembah padamu!" "Engkau telah menyelamatkan kehidupanku tuan Pendekar! Sewajarnya aku berterima kasih padamu...!" ucap Putri Permata Ningrum masih tetap dengan keadaannya. "Bangkitlah tuan Putri! Engkau tak pantas berlaku seperti itu...!" kata Buang Sengketa pula. Putri Permata Ningrum kini sudah bang-kit berdiri, dengan penuh kagum dipandanginya wajah Pendekar Hina Kelana yang tampan namun polos, begitu pandangan matanya bersitatap, tiba-tiba saja hatinya berdetak keras. Ada keteduhan yang terpancar dari mata pemuda itu. Buang Sengketa yang memang tak memiliki sifat mata keranjang. Dipandang demikian rupa tentu saja menjadi jengah. Lalu dengan suara pelan dia memecah keheningan. "Tuan Putri! Si bangsat Karpala sudah pergi, lalu apakah yang harus kuperbuat untukmu...?" tanya Pendekar Hina Kelana serba canggung. "Sekali lagi jangan tuan menyebutku dengan panggilan seperti itu. Aku tidak suka...!" sela Putri Permata Ningrum marah. Tentu saja tingkah Putri Permata Ningrum yang berubah seketika itu membuat Buang Sengketa terheran-heran.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.