HinaKelana-4.TigaIblisPulauBerhala

Page 22

"Oh, kalau begitu aku sangat berterima kasih sekali atas kebijaksanaan yang mulia...." "Patihmu ini memang goblok sekali tuan! Sedari tadi hanya mempersoalkan wanita saja! Padahal dunia ini kan tak selembar daun putri malu!" si Bungkuk Ludra mencela. Runa tersenyum tipis. "Ah, maafkan Patihku ini sobat! Maklum sudah hampir setengah abad dia hidup membujang!" "Oh, kasihan sekali, padahal di kolong langit ini lebih banyak jumlah perempuan bila dibandingkan laki-laki...!" "Saudara jangan salah sangka! Meskipun usiaku sudah setengah abad, tidak nantinya aku mengambil seorang janda...!" Wara Wiri menyela tiba-tiba. Tak lama kemudian derai tawa mereka pun terdengar. Begitu tawa mereka reda, Sigalumet menjura hormat, lalu dengan suara tegas dia segera menyampaikan unek-unek yang sejak tadi hanya tertanam di dalam hati. "Yang mulia, aku ingin yang mulia segera mengukuhkan statusku dan juga pembagian harta buat kawanku Ludra...!" "Hemm... saya akan menepati janji. Saudara Sigalumet sudah saya tetapkan menjadi panglima perang utama. Adikku Wara Wiri kunobatkan menjadi Patih Kedatuan. Sedangkan pada Saudara


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.