Kendal book

Page 1

OBSERVASI LEMBAGA PELATIHAN DAN KURSUS KABUPATEN KENDAL MULIA &AREM DAUN RIYADINA YAHYA | M RISKI TRIAN M | BIMA SUKA WINDIHARTA | WIDI PRASETYO NUGROHO


LEMBAGA PELATIHAN DAN KURSUS MULIA Tim Penulis :

Riyadina Yahya Moh Riski Trian M Bima Suka Windiharta Widi Prasetyo Nugroho

Seperti yang telah kita etahui jenis pendidikan di negara Indonesia ada tiga macam meliputi : Pendidikan Formal, Pendidikan Non-Formal, dan Pendidikan Informal. Dalam hal ini kita akan membahas tentang salah satu bagian dari pendidikan Non-Formal, yaitu Lembaga Pelatihan dan Kursus. LPK merupakan suatu tempat atau bisa disebut sanggar belajar bagi masyarakat yang ingin belajar ataupun meningkatkan suatu keterampilan tertentu. Lembaga kursus dan pelatihan (LPK) adalah suatu lembaga yang melayani masyarakat guna menambah suatu keterampilan agar masyarakat tersebut menjadi lebih produktif. LPK pada umumnya mempunyai suatu program yang fokus pada potensi masyarakat disekitar sehingga masyarakat lebih tertarik dan ikut serta dalam proses pengembangan diri. LPK menyediakan tenaga-tenaga ahli dibidangnya sebagai tutor sehingga warga belajar dapat belajar langsung dengan orang yang sudah berpegalaman. LPK saat ini juga dinilai dari penyelenggaraan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan dan minat masyarakat. Masyarakat saat ini pun mulai memandang keberdaan lembaga-lembaga pelatihan dan kursus di sekitar wilayah tempat tinggal mereka karena LPK dapat membantu mereka dalam menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin rumit. LPK Muliya merupakan salah satu LPK yang menyediakan beberapa program pelatihan yang menarik dan memiliki prospek yang bagus, seperti pelatihan menjahit dan garmen, setir mobil, dan akan dibuka program pelatihan kapal pesiar dan perhotelan. Selain itu LPK Muliya telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan dibidangnya sehingga lulusan pelatihan ini terjamin untuk kedepannya. Oleh karena itu kami memilih LPK Muliya untuk dijadikan Objek Observasi. Menurut kelompok kami LPK Muliya memiliki nilai yang lebih karena memiliki jaminan bagi peserta setelah lulus dengan adanya kerjasama dengan beberapa perusahaan dibidangnya. Lembaga Pelatihan dan Kursus Muliya sebagai unit pelatihan dan kursus di kabupaten Kendal memiliki tugas pokok memberikan keterampilan kepada masyarakat agar lebih mudah mendapatkan pekerjaan.LPK Muliya memiliki visi menciptakan tenaga kerja yang terampil, mandiri dan berakhlakul karimah. Dan LPK MUliya memiliki misi mencetak tenaga kerja yang terampil, mandiri dan siap kerja sesuai kebutuhan perusahaan dan pasar kerja. Menyiapkan peserta didik/ warga belajar untuk siap berkompetisi di perusahaan-perusahaan garmen. Menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang mandiri.


Berangkat dari 15 Mei 1990 didirikan Lembaga Pelatihan dan Kursus Muliya oleh Bapak Joko Purnomo di kabupaten Kendal, LPK Muliya ini bertugas untuk memberikan keterampilan bagi warga belajar dan menjamin dalam karir ke depannya. Awal berdiri LPK Muliya memiliki program keterampilan yang diselenggarakan, yaitu kursus menjahit dan garmen. Melihat semakin majunya dunia fashion dari tahun ke tahun maka kesempatan inilah yang dimanfaatkan Pak Joko, beliau mendatangkan tutor bidang menjahit yang handal untuk menghasilkan tenaga jahit yang professional di dunia kerja nantinya. Setelah itu LPK ini lebih dikembangkan oleh Bapak Joko dengan menambah bidang keterampilan menyetir mobil. Bidang transportasi yang kian hari semakin dibutuhkan membuat Pak Joko terpacu merintis kursus setir mobil ini, dan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan yang sesuai dengan bidang ini untuk menjamin masa depan para lulusannya. Semakin banyaknya lembaga pelatihan dan kursus saat ini, Pak Joko ingin mengembangkan terus LPK yang beliau rintis. Untuk beberapa bulan kedepan Bapak Joko akan membuka program baru di bidang kapal pesiar dan perhotelan. Keinginan ini diperkuat dengan adanya kerjasama dari beberapa perusahaan kapal pesiar dan perhotelan. Tempat dan tutor telah tersedia tinggal menunggu waktu pembukaan dan penerimaan warga belajar. Tugas Pokok LPK Muliya Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) Muliya Kendal sebagai unit yang memberikan pelayanan kepada warga belajar sekitar. LPK Muliya secara khusus bergerak di bidang program menjahit dan garmen, setir mobil, perhotelan, serta kapal pesiar. LPK Muliya memberikan keterampilan dasar hingga warga belajar dapat bekerja secara professional dibidang tersebut. Fungsi LPK Muliya Kabupaten Kendal Membangkitkan dan menumbuhkan kemauan masyarakat untuk belajar dan berlatih suatu keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui kegiatan pelatihan dan kursus. Memberikan motivasi, pendampingan, bimbingan dan pelatihan bagi masyarakat agar mau menjadi warga belajar yang terampil dalam suatu bidang tertentu, agar dapat dimanfaatkan didunia kerja nyata.


Melaksanakan/menyelenggarakan pendidikan life skill kepada masyarakat sekitar agar masyarakat dibekali keterampilan yang berguna. Memberikan wadah, saranan dan prasarana kepada warga belajar yang ingin belajar keterampilan tertentu. Selain itu, LPK Muliya juga memberikan solusi dari sulitnya mendapat pekerjaan dengan mengadakan kerjasama dengan beberapa perusahaan, sehingga lulusan akan terjamin nantinya. 13 April 2015 kami mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2013 yang terdiri dari Yahya, Trian, Bima, dan Widi akan memulai perjalanan observasi ke Kabupaten Kendal. Kendal sering disebutsebut sebagai Kota Santri karena tersebar banyak sekali pondok pesantren, selain itu Kendal juga kerap sekali disebut sebagai Kota Seni dan Budaya. Tujuan kami menuju ke Kabupaten Kendal tak lain dengan alas an untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah yakni Aplikasi Komputer Lanjutan, selain itu kami juga memiliki misi lain untuk memperkenalkan jurusan pendidikan Luar Sekolah bagi masyarakat Kabupaten Kendal yang kami temui dan kami ajak ngobrol. Diawali dengan terik matahari Sleman, Yogyakarta tepat sekitar pukul setengah 3 siang kami berempat memulai perjalanan Luar Sekolah kami. Sekitar 1,5 jam perjalanan kami sempatkan untuk singgah di rumah makan sekitar Terminal Secang beserta menyempatkan untuk menghadap Yang Maha Esa, Rumah Makan Padang jadi destinasi kuliner kami karena pas dikantong dan pas di perut hehehe. Setelah selesai beribadah dan mengisi kantong perut kami melanjutkan trip Luar Sekolah kembali. Berempat kami menyusuri sepanjang jalan ditemani dengan senja sore yang menyapa serta senda gurau kami didalam kendaraan yang tak ada habisnya. Kurang lebih 1,5 jam lebih kami menyusuri jalan melewati Magelang, Temanggung akhirnya kami sampai di kota Semarang.


Di ibu kota provinsi Jawa Tengah ini lah kami akan menikmati malam, salah satu kontrakan teman kami asal Tegal yang akan menjadi tempat bermalam kami hehehe untuk sedikit menghemat biaya. Sebut saja Mas Gigi, mahasiswa asal Tegal ini beserta semua teman kontrakannya yang menyambut kami dengan senang hati. Setelah bertegur sapa serta berkenalan satu sama lain kami dipersilahkan untuk mandi, sholat serta beristirahat. Suasana di tempat tersebut sangat nyaman, tenang, namun cukup bersahabat dengan senda gurau dan obrolah dari para penghuni kontrakan. Setelah menyempatkan sholat kami berkumpul bersama, bercerita tentang kehidupan kami sebagai mahasiwa serta menceritakan maksut dan tujuan kami berkunjung ke Semarang dan ke Kabupaten Kendal. Sekitar pukul setengah 10 malam kami semua menyempatkan mencari makan malam di sekitar kontrakan untuk sekedar mengisi perut kami yang kosong, setelah itu kami mengakhiri aktivitas malam dengan tidur lebih awal agar keesokan harinya kami tidak kesiangan. 14 April 2015 Suara ayam berkokok pagi ini membangunkan kami pertanda pagi sudah datang dan sekitar pukul 5 lebih 10 menit saatnya kami menunaikan sholat Subuh. Sambil membiarkan tubuh kami bersahabat dengan udara pagi yang sejuk kami duduk-duduk sambil mengobrol dan menikmati teh panas dari warung sebelah kontrakan. Pagi kami membantu membersihkan kamar yang kami tumpangi untuk istirahat semalam. Setelah itu sekitar jam 6 pagi kami mulai untuk mandi, karena kamar mandi yang tersedia hanya 2 kamar sedangkan penghuninya tidak sedikit maka kami mandi bergantian agar sama-sama tidak dirugikan. Setelah kami benar-benar bersih kami melanjutkan perjalanan ke tujuan kami, Kabupaten Kendal. Diperjalanan kami menyempatkan waktu untuk sarapan bersama, kemudian melanjutkan menuju Kabupaten Kendal. 1 jam perjalanan sampailah di Alun-alun Kabupaten Kendal, tujuan pertama kami adalah Lembaga Pelatihan dan Kursu Muliya. Sempat bertanya 2 kali kepada masyarakat sekitar akhirnya sampailah kami didepan sebuah gedung yang dijadikan tempat pelatihan tersebut. Kedatangan kami langsung disambut senyum dan keramahan Bapak Joko dan Ibu Joko beserta seluruh staf pengajar dan wrga belajar Lembaga Pelatihan dan Kursus Mulia Kabupaten Kendal. Kami dipersilahkan masuk ke dalam LPK Mulia dan kemudian kami memperkenalkan diri kepada Bapak dan Ibu Joko. Kami menceritakan tujuan kami berkunjung ke LPK yang dikelola oleh Bapak Joko dan Ibu Joko tersebut. Kami meminta meneruskan meminta izin untuk observasi di tempat ini meneruskan izin yang tempoh hari telah kami sampaikan kepada Bapak dan Ibu Joko via telepon.


Disini kami akan melihat-lihat, mengorek cerita dan keterangan seputar LPK Mulia, serta mengetahui secara fisik bagaimana LPK ini berjalan ditengah keramaian Kabupaten Kendal. Lembaga Pelatihan dan Kursus Muliya ini didirikan oleh Bapak Joko, dulunya beliau adalah seorang pegawai sebuah lembaga di Singapura namun dia memilih untuk keluar dan mendirikan LPK Muliya ini. Beliau bukan orang dari latar belakang pendidikan luar sekolah / non formal, tetapi beliau sangat senang dengan kegiatan dan program-program yang bersifat non formal seperti pelatihan yang telah beliau rintis. Selain itu istri beliau juga ikut membantu langsung dalam proses berjalannya Lembaga Pelatihan dan Kursus Muliya. Awal mula munculnya ide dan keinginan Pak Joko untuk merintis LPK ini dari pengamatan masyarakat sekitar yang sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan karena tingkat pendidikan yang masih kurang. Dengan survei di masyarakat, Pak Joko menganalisis apa saja yang dibutuhkan masyarakat sehingga dapat digunakan untuk mencari pekerjaan, serta mencari dan melihat peluang yang bagus di lingkungan masyarakat. Berawal dari pengamatanpengamatan tersebutlah Pak Joko merintis program pelatihan melalui LPK Muliya. Berangkat dari 15 Mei 1990 didirikan Lembaga Pelatihan dan Kursus Muliya oleh Bapak Joko Purnomo di kabupaten Kendal, LPK Muliya ini bertugas untuk memberikan keterampilan bagi warga belajar dan menjamin dalam karir ke depannya. Awal berdiri LPK Muliya memiliki program keterampilan yang diselenggarakan, yaitu kursus menjahit dan garmen. Melihat semakin majunya dunia fashion dari tahun ke tahun maka kesempatan inilah yang dimanfaatkan Pak Joko, beliau mendatangkan tutor bidang menjahit yang handal untuk menghasilkan tenaga jahit yang professional di dunia kerja nantinya. Bidang menjahit dan garmen saat ini dan kedepannya memiliki prospek yang bagus, karena bidang fashion akan terus berkembang. Perkembangan dunia fashion membuat banyak orang bersaing membuat usaha dibidang tersebut. Untuk membangun usaha dibidang garmen tentunya para pengusaha tersebut memerlukan para pekerja yang tidak sedikit, dan tidak terlupakan tenaga kerja yang memang handal untuk pengerjaan dibidang tersebut. Calon pekerja yang memiliki sertifikat di bidang tersebut tentu akan lebih dipertimbangkan, karena dengan adanya bukti sertifikat keahlian dibidang tersebut dapat menjadi jaminan bahwa calon pekerja yang diterima benarbenar berkompeten dibidangnya.


Dalam pembukaan program pelatihan menjahit dan garmen ada banyak hambatan, salah satunya banyaknya saingan program pelatihan dibidang ini karena prospek yang bagus. Untuk mengatasi kendala ini, Pak Joko menambahkan suatu nilai lebih ke dalam pelatihannya untuk menarik minat masyarakat untuk ikut bergabung di pelatihan yang beliau rintis. Selain membuka usaha Pak Joko juga memiliki keinginan membantu masyarakat agar lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Sebelum Pak Joko membuka program menjahit dan garmen, beliau terlebih dahulu telah melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dibidang garmen. Kerjasama tersebut ditujukan guna membuka lowongan bagi para warga belajar nanti yang telah lulus, dengan kerjasama ini nantinya para lulusan dapat dipromosikan ke perusahaan-perusahaan yang telah dijalin kerjasama tersebut. Dengan adanya promosi ke perusahaan-perusahaan maka animo masyarakat untuk mengikuti program ini sangatlah bagus. Program pelatihan kedua yang dibuka oleh Lembaga Pelatihan dan Kursus Mulia adalah kursus setir mobil. Saat ini perkembangan transportasi sangatlah pesat dimasyarakat. Bidang transportasi telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan berbekal skill mengemudi yang baik banyak lowongan pekerjaan yang terbuka bagi semua masyarakat. Melihat prospek yang sangat bagus tersebut Lembaga Pelatihan Mulia tidak berpikir terlalu banyak untuk membukanya, tentunya juga dengan kerjasama dengan perusahaan dibidangnya untuk mempromosikan lulusannya. Pelatihan setir mobil ini menggunakan metode pelatihan dengan praktik langsung dilapangan. Materi pelatihan ini dibagi diantaranya parkir ditempat sempit, jalan lurus padat ramai, jalanan licin, tikungan tajam, jalan berkelok, tanjakan tinggi,jalan menurun curam. Pelatihan ini dilakukan dengan dampingan oleh tutor setir mobil yang bersertifikat, sehingga kualitas pelatihannya tidak diragukan lagi. Menurut pengakuan dari para lulusan mereka sangat puas dengan pelatihan yang diikutinya, pelatihan yang tidak kaku sehigga para peserta pelatihan mudah menangkap apa yang diajarkan.


Namun pada hari observasi kami disayangkan hanya pelatihan menjahit dan garmen yang buka hari itu. Kami datang pagi-pagi sehingga dapat melihat proses pelatihan dari awal sampai akhir. Bapak Joko selaku pimpinan dan para tutor lainnya sangat ramah sehingga dalam pelatihan para warga belajar tidak merasakan adanya suatu tekanan apapun. Sosok seperti Bapak Joko inilah yang sangat dibanggakan, beliau bukan orang yang berlatar belakang pendidikan nonformal namun beliau sangat senang dan peduli dengan pendidikan nonformal bagi masyarakat. Para warga belajar yang aktif dalam proses pelatihan ini terdiri dari beragam umur sehingga Bapak Joko harus cermat dalam memilih metode pelatihan yang tepat bagi para peserta. Pelatihan setir mobil masih sangat menjanjikan karena permintaan tenaga kerja dibidang transportasi masih belum sepenuhnya terpenuhi. Sebagaian besar masyarakat sudah dapat mengendarai kendaraan bermotor terutama setir mobil namun masih banyak juga yang tidak memiliki sertifikat khusus dalam hal mengemudi mobil sehingga kemampuan yang dimiliki kurang diakui oleh pihak lain seperti dalam dunia kerja. Setir mobil bukanlah kemampuan biasa, tidak mudah untuk benar-benar menguasai teknik-tekniknya walau dari teknik yang paling dasar. Sama-sama melakukan teknik dasar dalam menyetir mobil namun akan berbeda jauh dengan seorang professional yang melakukannya. Teknik menyetir mobi akan terus meningkat bila dilatih dengan baik dan rutin, semakin matang teknik setir mobil seseorang semakin nyaman seseorang dalam mengemudi serta membuat penumpang lainnya merasa nyaman dan safety. Dalam bidang setir mobil akan muncul berbagai pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tersebut. Dengan kemampuan menyetir mobil yang baik dapat membantu kelancaraan pekerjaan misal dalam proses suatu distribusi, semakin cepat dan handal dalam menyetir akan menghemat waktu dan menjaga kualitas servis. Banyak bidang usaha yang dapat ditembus dengan berbekal keterampilan menyetir, sehingga Bapak Joko dengan mudah mengumpulkan rekan kerja yang dapat diajak kerjasama dalam mempromosikan lulusan-lulusannya nanti. Sehingga bidang setir mobil di masyarakat akan menjadi lebih dipandang dan dihargai, setir mobil tidak hanya melingkup menjadi sopir saja namun dapat lebih komplek dan bervariatif.


Sebagai orang yang menyukai bidang pendidikan luar sekolah Bapak Joko memang perlu mendapat sebuah kebanggaan atas prestasi dan peran aktifnya di lingkungan masyarakat. Beliau tidak puas menggali peluang-peluang pendidikan non formal di lingkungan masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri dan masyarakat sekitar. Untuk mengembangkan sumberdaya manusia dan meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar maka diusung kembali program pelatihan baru untuk menambah skill individu masyarakat. Untuk menambah peran dalam membantu masyarakat sekitar dalam memperoleh kesejahteraan diri, maka Bapak Joko kembali memutar pikiran mencari solusi alternative yang lebih baik. Salah satunya dengan membuka program pelatihan baru di Lembaga Pelatihan dan Kurusus Muliya. Pelatihan dan kursus kapal pesiar. Nama program pelatihan ini memang terdengar cukup asing di telinga masyarakat. Program pelatihan ini tidak kalah prospeknya dengan yang lain, suatu bidang pekerjaan yang layak untuk dimanfaatkan dengan baik. Bekerja di kapal pesiar memiliki prospek yang bagus, gaji yang relative besar dan tak adanya pembatasan usia bagi para pekerjanya membuat peluang yang sangat bagus bagi masyarakat. Bapak Joko membuka program ini karena melihat peluang yang besar dapat dimasuki masyarakat dalam dunia kerja serta melihat nilai-nilai tambah yang terdapat pada bidang ini. Sebuah kapal pesiar untuk dapat beroperasional dengan baik memerlukan awak kapal yang terampil dan dengan jumlah yang memadahi, sehingga permintaan tenaga manusia sebagai awak kapal pesiar pasti sangat bagus. Untukpara pegawai kapal pesiar tidak dikenakan pembatasan umur yang pasti jadi selama seseorang masih mampu melakukan pekerjaannya mereka tetap akan dipekerjakan, nilai ini cukup menjadi daya tarik pekerjaan selain dengan gaji yang besar.


Semakin hari terlihat semakin banyaknya kegiatan mobilitas orang-orang ke berbagai tempat tujuan, terlihat pula semakin banyaknya perjotelan disepanjang kota. Banyaknya hotel-hotel tersebut tentu sangat menyerap lapangan pekerjaan sebagai pegawai perhotelan. Namun tak semudah itu juga, untuk dapat bekerja dengan baik di bidang ini tentu harus ada sebuah pelatihan keterampilan dalam bertugas di hotel, bagaimana memberikan servis dengan baik dan ramah kepada pengunjung. Melihat tumbuhnya persaingan yang ketat dibidang perhotelan maka munculah peluang pelatihan bagi masyarakat tentang perhotelan sehingga mereka dapat berkecimpung secara professional di bidang tersebut. Lembaga Pelatihan dan Kursus Muliya membuka program perhotelan bagi masyarakat yang berminat dengan bidang ini. LPK Muliya menyediakan para tutor berpengalaman yang telah terjun langsung dibidang ini dan memiliki sertifikat resmi. Pelatihan akan dilakukan semestinya sesuai dengan keadaaan lapangan yang sebenarnya sehingga pengalaman para warga belajar benar-benar terasah. Para warga belajar dibekali berbagai kemampuan dalam memberikan pelayanan terbaik pada customer. Pihak Lembaga Pelatihan dan Kursus Muliya juga telah menyediakan tempat pelatihan yang sesuai dengan standar pelatihan yang berkualitas. Selain itu pihak LPK Muliya juga telah menyediakan kerjasama dengan berbagai perusahaan dibidang perhotelan guna menyalurkan lulusannya nanti sehingga para lulusan benar-benar terjamin dapat bekerja. Lembaga Pelatihan dan Kursus Muliya ini akan terus dikembangkan dengan pengendalian mutu pelatihan serta penambahan program-program baru yang berprospek bagus dan diminati oleh masyarakat sekitar. Dengan strategi perluasan dan manajemen yang baik Lembaga Pelatihan dan Kursus Muliya akan d=terus dikembangkan sehingga dapat membantu masyarakat sekitar yang kurang terberdaya menjadi masyarakat yang lebih berkompenten disiatu bidang tertentu.


Pengadaan atau penyelenggaraan program pelatihan bagi masyarakat sangatlah penting dan membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan sehingga dapat menunjang dunia kerja. Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) Muliya memberikan program-program pelatihan yang berkualitas dan memiliki prospek bagus di dunia kerja. LPK Muliya memberikan pelayanan yang terbaik dengan mendatangkan paratutor yang memang berkompeten dan bersertifikat dibidangnya. Selain itu LPK Muliya ini memiliki jaminan kerja dengan pengadaan kerjasama dengan berbagai perusahaan di tiap bidang pelatihan yang dibuka.


LEMBAGA PELATIHAN DAN KURSUS AREMDAUN Tim Penulis :

Riyadina Yahya Moh Riski Trian Bima Suka Windiharta Widi Prasetyo Nugroho

Pada hari Rabu 15 April kami melanjutkan observasi kami, kami berangkat menuju Kendal dari Semarang lagi, kali ini kami berangkat dari semarang pukul 11 siang, kami kembali melewati jalan pantura menikmati suasana padatnya kendaraan kota Semarang yang tidak kalah padat dari jogja, sebelum melaksanakan observasi kami sarapan terlebih dahulu di rumah makan di jalan panturauntuk mengisi tenaga kami, tempat yang akan kami tuju kali ini adalah LKP Arem Daun, LKP ini tidak begitu jauh dari LKP yang kami obeservasi sebelumnya yaitu LKP Muliya, kemarin sebelum pulang dari LKP Muliya kami di beri petunjuk arah jalan oleh bapak Joko pimpinan dari LKP Muliya bagaimana untuk sampai atau jalan tercepat menuju LKP Arem Daun “Pokoknya dari LKP ini lurus terus ada lampu mereh, belok kanan lurus terus sampai ketemu pom bensin, nah LKP Arem Daun berjarak kurang lebih 100m dari situ, kanan jalan� begitu kurang lebih arahan dari beliau. Sesampainya di LKP Arem Daun kami bertemu dengan beberapa staf Arem Daun, kebetulan bapak pemimpin Arem Daun yaitu bapak Afri Adi sedang keluar, kami mencoba menelfon bapak adi untuk mengkonfirmasi, dan bapak Adi menyuruh kami untuk menunggu, selama kami menunggu kami berbincang bincang dengan para staf LKP Arem Daun sambil disuguhi sirup dingin yang kebetulan juga kami sangat haus saat itu. Kami berbincang bincang dengan pertanyaan ringan, seperti “ Sejak kapan mulai bekerja disini?, Berapa jumlah tenaga kerja disini?, Kalau sudah lulus adakah penempatan kerja?� dan lain- lain. Tak beberapa lama tidak sampai satu jam pak Adi akhirnya datang, ternyata pak Adi berbeda dari apa yang kami bayangkan beliau ternyata masih cukup muda biarpun sudah berkeluarga dan memiliki anak, beliau juga mudah dan akrab dengan seumuran kami, beliau sangatlah senang bercanda, setelah berbasa basi sedikit kami langsung membrondong dengan berbagai pertanyaan yang sudah kami siapkan sebelumnya.


LPK Arem Daun adalah salah satu Lembaga Pendidikan Bahasa Korea yang bertujuan membantu calon TKI untuk mendapatkan pendidikan bahasa Korea agar mampu menghadapi Eps-Topik (test bahasa Korea) yang merupakan syarat utama bagi calon TKI yang akan bekerja ke Korea. Dengan kurikulum yang berkualitas tepat dan terbaru serta didudukung oleh para instruktur yang professional, dan berpengalaman, LPK Arem Daun mampu membimbing dan mengarahkan peserta didiknya agar dapat menghadapi dan berhasil dalam menempuh eps-topik. LPK Arem daun memilikii jin resmi dari instansi terkait yaitu ijin dari Dinas Pendidikan dan juga dari Dinas Tenaga Kerja.LPK Arem Daun akan selalu mendampingi siswa agar benar dalam melalui semua prosesnya, semua informasi mengenai program G to G, akan disediakan oleh LPK Arem Daun .LPK Arem Daun memiliki jin resmi dari instansi terkait yaitu Dinas Pendidikan dan juga Dinas Tenaga Kerja . Ijin Dinas P dan K No : KP/420/5442/PDK. Ijin DEPNAKER No : 563/2048/IX/2007.Alamat LPK Arem Daun : JL. Mataram (jalan tembus) Patebon - Ketapang Ds. Purwokerto 02/04 Kec. PatebonKab. Kendal. Visi “Unggul dalam Bahasa, cerdas dalam berbahasa Korea serta siap berkompetisi dalam dunia global� Misi Mendidik siswa agar memiliki Kemampuan Berbahasa Korea dengan baik dan benar. Melaksanakan pembelajaran yang professional dan efektif agar siswa mampu mengembangkan diri secara optimal dalam berbahasa Korea sehingga mampu berkompetisi di era global. Mengembangkan system kelembagaan, organisasi, manajemen, administrasi, budaya saling mendukungkerja, serta mengembangkan sumber daya manusia warga sekolah guna mewujudkan sekolah yang dinamis, dan berprestasi; Menciptakan akademi katmosfir dan iklim kerja yang harmonis, budaya santun, dan budaya tertib, serta saling hormat antar siswa.


Lembaga Pelatihan dan Kursus Arem daun berdiri sejak 2008 LPK Arem daun didirikan oleh seorang mantan TKI yang bernama bapak Afri Adi di Korea. Awalnya beliau hanya membantu tetangga-tetangga dekat untuk menjadi TKI di Korea, namun dengan seiring waktu banyak yang cocok dengan bantuan bapak Adi, kemudian beliau berinisiatif untuk menjadikanya usaha dalam membantu masyarakat, sehingga dari kedua belah pihak sama- sama diuntungkan. Setelah berjalan lembaga ini mulai merekrut staf untuk membantunya dan pengadaan alat pendukung dalam pelatihan bahasa Korea ini. Pengguasaan bahasa asing khususnya bahasa korea di rasa sangat minim dikuasai masyarakat Indonesia mengingat bahsa luar yang wajib dipelajari adalah bahasa inggris, padahal Indonesia sendiri mempunyai kerjasama dengan berbagai Negara dalam penyaluran tenaga kerja, Korea adalah salah satunya Negara yang menyediakan lowongan pekerjaan, maka dari itu juga LPK Arem Daun menyediakan pelatihan dan penempatan kerja di Korea, terbukti hingga saat ini LPK Arem Daun sangat diminati masyarakat dan memiliki peserta didik yang sangat banyak . Struktur organisasi di arem daun dilindungi oleh Disnakertrans dan Dinas Pendidikan, jabatan pemimpin LPK Arem Daun di jabat oleh Bapak Afri Adi, lalu yang mengurus administrasinya diurus oleh Mbak Lina Fatmawati dan tenaga pendidiknya ada tiga, kebetulan kami juga sempat melihat biarpun kami Cuma sempat bercakap cakap dengan satu orang saja dan dua orang lainnya kebetulan saat kami datang sedang berkemas kemas untuk pulang sehingga kami tidak sempat untuk berkenalan, jika sekilas kami melihat tenaga pendidik disini masih muda muda seperti masih kakak kelas angkatan kami di kampus mereka bertiga adalah Mas Herman Arif dan Ahmad Anwar dan Mbak Saitri Samanta Disana kami juga di ajak bapak Adi untuk berkeliling pula melihat tempat pembelajaran peserta didik, suasana disana agak terasa kekorean, karena memang ada beberapa pernak pernik hiasan ataupun tulisan kanji korea yang terpasang di tembok, ruangan pembelajaran tersebut terdiri dari ruang kelas ber AC, Semua ruang kelas di LPK Arem Daun sudah menggunakan AC sehinnga menunjang kenyamanan siswa dalam proses belajar.selanjutnya laboraturium bahasa, lab bahasa adalah salah satu Fasilitas yang kami berikan untuk menunjang proses belajar mengajar. Sebagaimana laboratorium lainnya, Dengan adanya Laboratorium Bahasa bagi siswa dapat dengan mudah menguasai bahasa yang di ajarkan.


Kami juga penasaran untuk dapat mengikuti pembelajaran LPK Bahasa Korea ini adakah syarat khusus yang harus di penuhi, pak Adi menjelaskannya sambil studi jalan, syarat-syarat untuk bisa mengikuti pendidikan di LPK Arem Daun antara lain Pria / Wanita usia 18 - 38 Tahun juga sehat jasmani maupun rohani , pendidikan minimal SLTP atau Sederajat selanjutnya cuma syarat syarat biodata pada umumnya. Untuk waktu pembelajarannya sendiri LKP Arem Daun menerapkan dua tahap yaitu siang pagi hari dan siang hari. Untuk pagi hari dimulai dari pukul 08,30 sampai pukul 12.30 siang sedangkan untuk malam hari dimulai dari pukul 19.00 sampai dengan 23.00, penerapan jam pembelajaran yang panjang dimaksudkan untuk mengejar target karena dalam waktu satu tahun mereka sudah harus menguasai bahasa Korea, karena saat mereka magang dikorea benar benar harus menguasai bahasa Korea untuk berkomukasi. Saat kami tanya tentang apakah mereka ingin membuka cabang di kota lain pak Adi menjawab, sebenarnya keinginan itu ada, mereka berencana membuka cabang kota yang masih terdapat pedesaan karena sebagian besar mayoritas yang ingin magang di korea adalah mereka masyarakat desa yang kesulitan mencari kerja dan ingin merantau ke luar negeri dan saat pulang ke kampong halaman sudah menjadi sukses, gaji pekerja di korea cukup menjajikan. Namun sebagian besar peserta didik LKP Arem Daun saat ini adalah justru sebagian besar adalah lulusan pelajar SMK, mereka ingin memanfaatkan ketrampilan yang mereka dapat semasa SMK di luar negeri dikarenakan gaji disana lebih menjanjikan, ada juga yang sudah bekerja namun perusahaan tempat dia bekerja pusatnya ada di korea, oleh perusahaannya yang ada disini dia di rekomendasikan untuk bekerja dikorea oleh karena itu dia masuk ke LPK Arem Daun untuk menguasai bahasa Korea.


Sebenarnya Pak Adi juga ingin mendirikan asrama karena banyak LPK penyaluran kerja lainnya yang sudah menyediakan fasilitas ini, tujuannya adalah membiasakan peserta didiknya untuk hidup mandiri sedini mungkin, karena besok mereka akan berada jauh dari rumah dan jika ingin pulang kerumah tidak mudah membalikkan telapak tangan karena mereka akan berda di luar negeri, mereka akan di ajarkan memasak sendiri mencuci sendiri dan semuanya serba sendiri, mereka juga akan di berikan banak motivasi seperti mereka harus hati hati mengatur keuangan dan menerapkan gaya hidup hemat karna di luar sana godaanya sangat banyak, mencari uang juga mudah namun menghabiskannya pun juga mudah Kami berhenti kemudian duduk didepan teras rumah pak Adi yang kebetulan bersebelahan dengan LPK yang didirikannya, disini kami memberikan pertanyaan yang cukup panjang jawabannya sampai sampai Pak Adi mengambilkan selebaran kertas seleksi magang yang akan di adakan akhir akhir ini, pertanyaan yang kami berikan adalah, setelah dinyatakan lulus dari LPK Arem Daun adakah penempatan kerja yang disediakan LPK ini dan Apakah ada seleksi lagi untuk meraih pekerjaan ke korea tersebut? Semua pencari kerja yang ingin bekerja di Korea melalui mekanisme Employment Permit System diharuskan mengikuti dan lulus ujian EPS-TOPIK yang dilaksanakan oleh Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea) yang disetujui oleh MOEL dan hanya mereka yang telah lulus ujian yang diperbolehkan mengajukan berkas lamaran untuk bekerja kembali di Korea. Sehubungan dengn hal ini, maka diberitahukan bahwa HRD Korea akan mengadakan Ujian EPS-TOPIK CBT Khusus ke 2 tahun 2015 bagi Tenaga Kerja Indonesia yang pernah bekerja di Korea yang secara sukarela kembali ke Indonesia sebelum masa kontrak kerja selesai, banyak sector penempatan kerja salah satu sector konstruksi, manufaktur, sampai sector jasa, semuanya disesuaikan sesuai dengan keinginan dan potensi kita masing masing. Bila pelamar ingin kembali bekerja di tempat yang sama ketika bekerja di Korea sebelumnya dimana pelamar tersebut telah bekerja di tempat tersebut lebih dari setahun, maka harus memilih sektor pekerjaan yang sama sewaktu bekerja di Korea dulu.


Disana kami agak kecewa karena sebelum kami datang kami lupa mengkonfirmasi jam berapakah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, kami hanya mengkonfirmasi hari kedatangan kami, jadi saat kami datang kesana kegiatan pembelajaran sudah selesai, kami jadi tidak sempat melihat seperti apa kegiatan belajar mengajar disana, sebenarnya kami ingin mengulang kembali hari selanjutnya tapi berhubung dana oprasional dari urang tua kami yang dirasa sudah mepet, kami mengurungkan niat kami karena jika menambah satu hari disana maka akan menambah pengeluaran seperti sewa mobil salah satunya, kebetulan kami semua tidak diberi uang lebih dan jika meminta uang orang tua lagi kami merasa tidak enak. Tapi disana kami sempat bertemu dengan peserta didiknya yang kebetulan sedang duduk didepan kelas menunggu jemputan, namanya adalah Rudi kami kebetulan lupa menanyakan nama lengkapnya, kata lulusan dari SMK 1 Patebon ini dia berasal dari keluarga sederhana jadi dia tidak sempat kuliah dan memilih jalur LKP ini guna meraih pekerjaan lebih cepat, dia ingin mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar makanya dia bekerja di luar negeri, katanya dia sudah malu sekali di usianya sekarang jika dikit dikit minta uang ke orang tua, katanya dia juga sudah mantap bekerja di luar negeri, dia sudah biasa di di ajari mandiri oleh orang tuanya jadi insyallah dia akan betah di korea jika diberangkatkan. Disitu kami sempat mendapat pelajaran, kami sempat malu sendiri di dalam hati, usia kami dan Rudi tidak terpaut jauh dia lebih muda satu tahun dari kami, tapi dia sudah berfikir lebih dewasa dari kami. Kami juga di ajak melihat album foto-foto bapak Adi selama di korea, kami juga sedikit tabjuk salah satunya ketika melihat foto dengan blaground iklim salju, secara di Indonesia tidak akan pernah turun salju, kami juga melihat foto-foto mereka yang sudah diberangkatkan ke korea, ada yang bekerja sebagai pabrik mobil pendapatannya bisa sampai 15 juta per bulan, ada yang juga bekerja di panti jompo ada yang bekerja di mable pula. Kata pak Adi orang korea sangat sangat ramah disana tidak membedabedakan Ras, asalkan kita giat belajar disana maka mereka akan senang dan welcome kepada kita, kalo kita hidup hemat disana katanya pulang pulang bisa menjadi jutawan


Pak Adi bercerita juga sewaktu dulu dia disana mungkin saat awal awal dia di Korea mungkin saat awal awal akan terasa berat kita akan merasakan saat saat dimana kita akan rindu pulau halaman, namun dia sudah bertekad besar ingin memperbaiki nasib, kegitan saat awal awal disana dulu katanya dulu dari pagi sampai sore cuma bekerja, dulu beliau bekerja di perusahaan yang kami lupa namanya karena menggunakan bahasa korea, kalau tidak salah beliau bekerja di bidang jasa marketing, saat sore hari biasanya beliau menghabiskan waktunya bercengkrama dengan teman satu asrama, kalau ada waktu senggang sesekali mereka bersama dengan teman temannya refresing ke tempat tempat wisata disana, katanya berbelanja di sana kalau tidak kuat bisa habis berapa saja karena model fashion disana sangat update. Disana kami disuruh makan di tempat bapak Adi, tapi bukan makanan korea yang dihidangkan, tapi makanan khas jawa dan tak ketinggalan makanan khas semarang lumpia dihidangkan istri bapak Adi untuk kami yang jauh jauh dari jogja, kami tidak berani menanyakan lumpia itu hasil buatan rumah sendiri atau membeli tapi rasanya cukup enak, karena berbeda dengan lumpia pada umumnya. Di rumah pak Adi kami sempat melihat beberapa piala, pertama kami mengira piala itu adalah hasil prestasi dari LPK, ternyata setelah kami tanyakan piala tersebut adalah hasil yang di raih dari anak perempuan pak adi, kami tidak sempat menanyakan namanya tapi anak pak Adi masih duduk di bangku Sekolah Dasar, sangat membanggakan di usia dini seperti itu sudah dapat meraih piala sebanyak itu, ada lebih dari 15 piala. Pak Adi bagi kami adalah sosok yang kami kagumi sosok yang humoris yang mudah bergaul, sosok yang bisa sukses dalam menjalankan LPK nya, setau kami beliau memiliki satu buah mobil avansa dan rumah yang bagus membuktikan bahwa kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil, Beliau juga membuat LPK yang berguna bagi mereka yang ingin memperoleh pekerjaan di Korea, Beliau juga dapat mengelola dengan baik staf dan instruktur yang bekerja di LPK Arem Daun, Beliau memiliki istri yang cantik dan pintar memasak serta anak yang pandai dengan banyak prestasi. Tentunya kami juga berkeinginan menjadi sosok seperti beliau di masa depan nanti.


Mengingat hari sudah cukup sore yaitu pukul setengah tiga sore kami memutuskan untuk pamit, sebelum pulang tentunya kami ingin mengabdikan photo serta memberikan kenang kenangan piagam yang kebetulan sudah kami siapkan dari jogja, kami sangat berterima kasih karena di LPK ini kami disambut dengan sangat baik meskipun kami cukup merepotkan bertanya ita itu, mengajak mondar mandir dari satu ruang ke ruang lain, tapi ada kata kata dari pak Adi yang membuat kami senang mendengarnya “Saya juga pernah jadi mahasiswa mas, jadi saya tahu bagaimana perjuangannya observasi, apalagi mas datang jauh jauh dari jogja� mungkin hal tersebut yang membuat kami diterima dengan baik oleh bapak Adi. Setelah kami pamit kepada Pak Adi sekeluarga dan staf & beberapa instruktur, kami langsung menuju pulang ke semarang untuk menginap satu hari lagi di tempat teman kami di UNES yaitu di tempat mas gigi saya membeli beberapa oleh oleh kas semarang yang akan kami bawa pulang untuk teman teman yang sebelumnya sudah memesan sebelum saya berangkat, oleh oleh yang kami beli hanya oleh oleh murah sesuai dompet kami, keesokan harinya kami pamit kepada mas Gigi sebelum kami pulang saya berkata kepada mas gigi kalau main ke jogja kabar kabar mas, gentian nginep dikos saya nanti kalo mau main ke jogja santai kemana aja kita antar.


Sebenarnya ini adalah hari yang kami tunggu tunggu yaitu hari dimana merefreskan pikiran kami dengan megunjungi beberapa tempat wisata di semarang yang terkenal. Salah satu tempat wisata yang kami tuju sambil perjalanan pulang adalah umbul sidomukti karena disana dengan pemandangan alamnya cocok sekali untuk melepaskan pengapnya suasana kota semarang, kami melepas pengap dengan berenang disana, ada juga yang mengabadikan moment disana dengan berfoto foto mengingat kapan lagi bisa ke sana, saat itu kebetulan juga perut kami sedang lapar juga kami menyempatkan mampir di kebon kopi umbul sidomukti disana benar benar menguras dompet, menu yang disediakan benar benar bukan lagi mahasiswa, karna kami sudah terlanjur kami memesan makanan yang paling murah disitu untuk mengganjal perut, setelah dirasa cukup puas kami akhirnya melanjutkan perjalanan pulang. Saat perjalanan pulang kami melewati rute berbeda dari keberangkatan kami yang jelas kami blusukan, ngikut bima saja lah yang merupakan supir dari mobil yang kami sewa. Sepanjang perjalanan pulang kami hanya mendengarkan music sambil sedikit sedikit bercengkrama, menjelang magrib kami masih sampai di daerah yang kami rasa cukup asing bagi bima sang supir, kami sempat berfikir apakah kami tersesat mengingat jalan yang kami lewati bukan jalan raya besar antar kota melainkan jalan biasa yang pingir pinggirnya bukan daerah padat penduduk, tak beberapa lama kami melewati sebuah pasar buah disana kami berhenti sejenak untuk membeli minum sekaligus bertanya arah jalan, ternyata sudah benar tinggal lurus terus langsung sampai Temanggung, disitu kami cukup lega, sesampainya di daerah Temanggung Bima sudah hafal jalan karena rumah bima daerah wonosobo jadi wajar jika hafal jalan karena wonosobo dan temanggung bersebelahan, selanjutnya kami santai santai di mobil melihat pemandangan sepanjang jalan sambil mendengarkan music bersama sama dari speker mobil, kami semua mulai lelah percakapan yang kami buat sudah tidak begitu ada unsur semangatnya, namun setelah kami memasuki kota jogja kami mulai membicarakan makanan, disitu kami mulai bersemangat kembali, kami berdebat mau makan apa yang penting murah, akhirnya kami makan pecel lele di daerah terminal congcat, kebetulan karena di umbul sidomukti kami tidak memakan makanan yang mengenyangkan dikarenakan uang yang terbatas tadi kami melampiaskannya di jogja karena di jogja banyak makanan murah dengan porsi yang istimewa pula, setelah kenyang kami kembali kekontrakan dulu, kami sampai kekontrakan kalau tidak salah sekitar pukul setengah sepuluh, setelah mengemas barang kami masing masing kami memutuskan untuk langsung bersistirahat Yahya dan Widi lansung mudik ke Magelang, Bima dan Trian memutuskan untuk tidur di kontrakan dulu dikarenakan rumah mereka yang jauh dan tidak memungkinkan untuk langsung mudik sekarang.


Alhamdullilah kami bisa sampai ke jogja dengan selamat tanpa ada halangan suatu apapun , banyak sekali pengalaman yang kami dapat, suka dukanya mungkin tidak bisa kami lupakan sampai tua nanti, kami juga dapat mengetahui banyak ilmu serta bertemu orang orang hebat yang bisa mendirikan dan menjalankan LPK nya hingga sukses, mendirikan LPK merupakan sesuatu pekerjaan yang mulia menurut kami karena sangat membantu mereka yang sedang membutuhkan ketrampilan maupun illmu penunjang.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.