halaman pdf

Page 21

RADAR NUNUKAN

21

RADAR TARAKAN . JUMAT 3 MEI 2013

PRAKIRAAN CUACA Tanggal 3 Mei 2013 pukul 06.00 Wita PAGI

SIANG

MALAM

Cerah - Berawan

Cerah - Berawan

Berawan

Kelembaban Udara

: 60% - 95%

Suhu Udara

: 24 oC - 32 oC

Arah dan Kecepatan Angin : Barat Laut - Tenggara, 5 - 30 km/jam Tinggi Gelombang

: 0,5 m - 1,5 m

TRANSPORTASI Keberangkatan kapal rute Nunukan-Tawau setiap hari mulai Senin s/d Sabtu:

Francis Ekspres 08.30

Malindo Ekspres 09.00

Labuan Ekspres V 09.00

Mid East Ekpres 09.00

Purnama Ekspres 13.00

Nunukan Ekspres 09.00

Labuan Ekspres II 14.00 Sumber: PT Dani Agus

Halo Nunukan Kepada warga Nunukan yang ingin menyampaikan saran dan kritiknya untuk kemajuan Kabupaten Nunukan silahkan kirim SMS ke nomor:

085 654 851 853 Bentol Beda Kemasan 4 thumb’s up dech bwt Nunukan. Sekarang orang jual bensin literan dalam botol dah jarang kelihatan. Tapi, bensin Nunukan sekarang dijual kiloan dalam kemasan plastik..:D From:t 87. <+6282352374447>

Bentol Kucing-kucingan KEPAD dinas terkait, tolong diaturlah jadwal penjualan BBM ditiap APMS. Percuma juga bentol dihapus tapi di APMS kami sulit cari BBM. Khususnya pegawai dan guru, pagi sampai sore harus ngantor, kapan mau ngantre. Kecuali bolos kerja. Oleh karena itu masih banyak bentol kucing-kucingan. <+6281346483610>

Pelayanan Kok Dicampur YTH Puskesmas Nunukan. Kenapa pelayanan di Puskesmas Nunukan semakin hari semakin buruk dan membingungkan? Bukankah tiap hari pekerjanya semakin bertambah? Kita datang sore poli tutup lagi. Kita disuruh ke UGD tapi kita bukan pasien gawat. Kok dicampur aduk? <+6282357156549>

HENDRA P/RADAR TARAKAN

BUTUH PERHATIAN : Salah satu objek wisata air terjun di Nunukan. Kerena kurang dikembangkan dan dioptimalkan, sehingga angka kunjungan wisata di kawasan ini terus anjlok setiap tahunnya.

Bupati : BBM Langka, Cek di Lapangan Pasca Pembubaran Bentol, APMS Kurangi Pelayanan NUNUKAN – Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), sontak menyebabkan kelangkaan BBM di sejumlah daerah, termasuk di Nunukan. Kelangkaan BBM saat ini mulai menghantui sejumlah masyarakat. Sebab, mereka kebingungan melakukan aktivitas keseharian jika BBM sulit ditemukan. Sejak beberapa hari belakangan ini, kedua Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) yang bertugas melayani kebutuhan BBM di Pulau Nunukan khususnya wilayah darat, mulai jarang bahkan tidak lagi memberikan pelayanan ke masyarakat. Ironisnya, kelangkaan BBM terjadi setelah ditertibkannya sejumlah

Rumput Laut, Nunukan Terbesar di Kaltim DKP Siap Daftarkan di Jejaring Pemuliaan Rumput Laut NUNUKAN – Produksi rumput laut Nunukan patut diacungi jempol. Dengan jumlah produksi yang mencapai hingga 500 ton setiap bulannya, menempatkan Nunukan dalam jajaran penghasil rumput laut terbesar di Kalimantan Timur maupun di Kalimantan Utara. Namun, Kepala Bidang Perikanan Budidaya di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Nunukan, Suaedi SPi menuturkan, jika budidaya rumput laut di Bumi Tunon Taka masih membutuhkan pengembangan bibit unggul. DKP pun berencana mendaftarkan Nunukan dalam Jejaring Pemuliaan Rumput Laut. “Kita adalah anggota ke 13 dalam organisasi rumput laut ini. Mengapa kita bergabung kedalamnya, karena ada banyak hal yang masih perlu kita lakukan dalam peningkatan kesejahteraan pembudidaya rumput laut, termasuk peningkatan kualitas produksi melalui pengembangan bibit unggul,” jelasnya kepada Radar Tarakan, kemarin (2/5). Berbagai kemudahan dapat diakses dalam organisasi tersebut. Apalagi, ini merupakan bagian dari program Balai Riset Bibit Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Ada dua cara yang dilakukan dalam memperoleh bibit unggul itu. Pertama dengan hasil kultur jaringan, yang kedua dengan menyeleksi varietas. Dan semuanya ini dapat kita peroleh dalam jejaring pemuliaan rumput laut,” terangnya. DKP Nunukan sendiri berencana akan membuat kebun bibit sebagai wadah dan sarana dalam pengembangan bibit rumput laut di Nunukan. “Sekarang ini memang ada perkembangan terhadap rumpur laut kita. Tetapi masih membutuhkan banyak pengembangan lainnya,” tuturnya. “Kita saling menguatkan dalam jejaring ini. Saat ini, pertemuan sementara kita ikuti di Riset Budidaya Air Payau di kota Maros,” pungkasnya. (*/war/ica)

Karena ada banyak hal yang masih perlu kita lakukan dalam peningkatan kesejahteraan pembudidaya rumput laut, termasuk peningkatan kualitas produksi melalui pengembangan bibit unggul” Suaedi SPi Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Nunukan

pedagang bensin botolan (bentol) yang melanggar aturan dan merugikan masyarakat. Bahkan, kelangkaan BBM semakin terasa sejak adanya isu kenaikann BBM, awal Mei ini. Disinggung mengenai kelangkaan BBM, Bupati Nunukan Drs Basri angkat bicara. Pria kelahiran Maros Sulawesi Selatan ini mengatakan, kelangkaan BBM ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Nunukan saja. Namun, di sejumlah daerah di Indonesia. Kelangkaan BBM ini diakibatkan kurangnya pasokan atau quota BBM termasuk di Nunukan yang sudah tidak sebanding dengan peningkatan kendaraan yang terus meningkat. Selain itu, adanya dugaan aksi penimbunan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu menjadi penyebab sulitnya masyarakat mendapat BBM. Kejadian ini, tidak berarti pemerintah daerah tidak mengambil sikap atau diam-diam saja.

“Pemerintah daerah sudah berusaha melalui Distamben mencari penyebab kelangkaan BBM itu agar tidak berdampak lebih luas lagi. Nanti kita cek di lapangan bagaimana keadaannya. Itu pasti menjadi perhatian kami. Kita sudah berusaha menertibkan. Memang kondisi saat ini sangat rawan penimbunan BBM yang dilakukan oknum tertentu,” ungkap Basri saat ditemui usai membuka rapat koordinasi teknis Satpol PP se-Kaltim di hotel Marvell, Kamis (2/5). Ketika Radar Tarakan mencoba mengkonfirmasi terkait tidak beraktivitasnya pelayanan APMS ke pihak APMS, pemilik APMS tidak berada ditempat. Dari informasi yang diterima melalui salah seorang petugas APMS, pemilik APMS sedang berada di luar. Bahkan ketika di hubungi via ponsel, nomor yang dituju tidak dapat dihubungi. Dari pantau Radar Tarakan, ke-

SYAMSUL/RADAR TARAKAN

TERTUTUP : Tampak salah satu APMS tutup dan tidak melayani pembelian, sehingga warga pun sulit dapatkan BBM.

dua APMS tersebut tidak sama sekali melayani penjualan BBM ke masyarakat. Pintu masuk ke mesin pompa yang bianya terbuka lebar kini ditutup rapat-rapat dan digem-

bok dengan rantai besi. Namun, aktivitas perkantoran di APMS tersebut masih terlihat dengan adanya beberapa petugas yang lalu lalang di area APMS. (sam/ica)

Anak Kurang Mampu Dibiayai Sekolah ke Samarinda Tahun ini ada dua anak yang akan berangkatkan. Kuota kita terbatas. Provinsi hanya menjatah dua orang tahun ini” Hery M Staf Bidang Sosial Dinsosnakertrans Nunukan

NUNUKAN - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Nunukan, tahun ini kembali mendata anak-anak kurang mampu atau putus sekolah. Anak-anak tersebut, kemudian diusulkan untuk mendapat bea siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Tahun ini ada dua anak yang akan berangkatkan. Kuota kita terbatas. Provinsi hanya menjatah dua orang tahun ini,” ujar Hery M, staf bidang sosial di Dinsosnakertrans Nunukan. Kedua anak tersebut lanjut Hery, masing-masing akan melanjutkan pendidikan di jenjang Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Apabila dianggap berprestasi, anak bersang-

kutan akan difasilitasi bekerja di salah satu perusahaan di Kaltim. Dijelaskan Hery, program yang ditangani bidang sosial ini merupakan agenda tahunan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kaltim di masing-masing daerah. Dinsos provinsi sendiri, menggandeng salah satu perusahaan yang bersedia membiayai program ini. “Jadi, biaya pendidikan bagi anak kurang mampu ditanggung sepenuhnya oleh salah satu perusahaan mitra Dinsos provinsi. Bahkan, anak yang berprestasi akan dipekerjakan oleh perusahaan tersebut,” terangnya. Meski terdengar menggiurkan lantaran calon siswa akan dibiayai bersekolah di Samarinda, plus ditanggung seluruh keperluannya selama bersekolah, namun masya-

rakat Nunukan tidak lantas mudah diyakinkan begitu saja. Diakui Hery, sebagian besar orangtua yang berasal dari kalangan kurang mampu, lebih memilih untuk tidak menyekolahkan anak mereka ketimbang harus dikirim ke Samarinda. Tak itu saja, katanya lagi, adapula sebagian orangtua yang memang sulit melepas anak mereka, lantaran sudah menjadi salah satu tulang punggung keluarga. “Jadi bukan perkara mudah dalam meyakinkan kalangan orangtua,” aku Hery. Sistem penjaringan yang dilakukan Dinsosnakertrans adalah terjun langsung ke lapangan. Hal itu dilakukan guna melihat kondisi riil calon siswa maupun kondisi perekonomian keluarga. “Siswa yang masuk program ini,

ihwlanya cukup mudah dan nyaman. Karena di perayaan-perayaan besar seperti Idulfitri, mereka diperbolehkan pulang ke Nunukan dan dibiayai sepenuhnya oleh Dinsos provinsi,” ungkapnya. Seyogianya, tahun lalu Dinsosnakertrans mendapat kuota 5 orang siswa. Namun sayang, akibat keterlambatan mendapat calon siswa, kuota yang tahun ini seharusnya masih berada diangka 5, harus dipangkas menjadi dua. “Kita sempat kesulitan mendapat calon siswa. Mungkin itu salah satu alasan mengapa jatah kita untuk tahun ini berkurang menjadi dua. Karena di provinsi itu, jatah masingmasing daerah sudah dibahas sejak Januari,” pungkasnya. (dra/ica)

Menengok Aldi, Terdakwa Pembunuh Jeklin di Lapas Nunukan

Ngaku Menyesal, Minta Vonis Tak Disampaikan ke Orangtua Masih ingat kasus pembunuhan sadis terhadap Sri Purwanti Salindindimantora alias Jeklin (14), 22 Oktober tahun lalu di Jalan Angkasa Kelurahan Nunukan Tengah. Slamet Haryadi alias Aldi sang pelaku kini mendekam di tahanan Lapas Nunukan. AZWARD HALIM Suasana di kawasan Lapas Klas IIB Nunukan-Kecamatan Nunukan Selatan siang kemarin (2/5) hening, ditambah “awetnya” gerimis. Tampak Aldi (30) bersama beberapa tahanan senyap sejenak sembari menatap hujan turun. Apa saja aktivitas Aldi selama proses hukumnya masih di tangani Pengadilan Negeri (PN) Nunukan dan dititipkan di Lapas Nunukan?. Perlu sedikit perjuangan untuk menemui pembunuh Jeklin ini, pasalnya beberapa prosedur harus diikuti termasuk permohonan izin kepada Pengadilan Negeri (PN) Nunukan. Ketika pewarta telah sampai di pintu

depan Klas IIB Nunukan, tampak pos piket dijaga ketat Petugas Polisi Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) berpakaian lengkap. Tak lama kemudian, petugas itu mempersilakan pewarta masuk. Pada saat yang sama, Kepala Lapas Klas IIB Nunukan, Didik Heru yang baru saja selesai menunaikan shalat Zuhur berjamaah keluar dan mempertemukan media ini dengan Kasubsi Registrasi dan Bimkesmas Lapas Klas IIB Nunukan, Elfianto SH untuk memberi pendampingan. Aldi pun kemudian dibawa keluar petugas dengan mengenakan celana panjang coklat dan baju gamis lengan panjang, ditambah songkok putih di kepala. Di sebuah ruangan dengan ukuran sekitar 3x4 meter yang di dalamnya hanya ada beberapa kursi dan sebuah meja kecil, percakapan media ini dengan Aldi pun berlangsung. Entah karena apa, Aldi masih begitu tampak tertekan dengan kehadiran pewarta. Ia baru merasa sedikit nyaman dan tidak gugup lagi setelah ditanya beberapa pertanyaan. Kasus Aldi (30) yang ditangani Pengadilan Negeri (PN) Nunukan saat

ini telah melalui tiga kali persidangan. Terakhir digelar pada 29 April kemarin dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Aldi mengaku sangat menyesali perbuatannya. Bahkan, ia sempat meneteskan air mata sesekali termenung memikirkan nasib kedua orang tuanya yang sudah renta. “Saya sangat menyesal, karena lalai terhadap orang tua. Bapak saya sudah tua, mama saya pun tidak melihat. Saya pasrah saja,” tuturnya. Sejak ditahan, Aldi sengaja pula untuk tidak dikunjungi keluarganya, bahkan dalam proses persidangan di PN Nunukan. “Keluarga pernah juga menjenguk, tapi dua bulan terakhir, sudah tidak lagi, karena saya meminta seperti itu,” tuturnya. Tak banyak yang diketahuinya tentang Jeklin selain sebagai seorang pelajar yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ia berkenalan sehari sebelum hari kejadian. “Saya gak kenal pacarnya, saya cumin sempat kenalan, dan malam itu kebetulan ketemu,” tuturnya. Ditanya kenapa ia rela membunuh Jeklin dengan memasukkannya ke

AZWARD HALIM/RADAR TARAKAN

MENYESAL: Aldi, si terdakwa pembunuh Jeklin mengaku menyesali perbuatannya.

dalam mesin pembeku (freezer), Aldi mengatakan semata-mata hanya untuk menutupi aksi bejatnya yang menyetubuhi Jeklin secara paksa. “Saya tidak tahu harus bagaimana, saya cuman ingin jangan ditahu saya memperkosa dia. Saya meminta maaf kepada keluarga korban, terutama kepada mama korban. Saya mohon maaf,” katanya sedih. Sejak saat itu, ia pun bersembunyi di Mambunut, Kelurahan Nunukan Sela-

tan hingga akhirnya ditangkap Kepolisian Resort Nunukan. “Saya minta vonis saya, jangan diberitahu orang tua saya. Apa pun vonisnya, kalau itu hukuman mati, saya ikhlas menerima. Kalau pun saya masih punya umur, saya ingin membalas jasa-jasa kedua orang tua saya,” pintanya. Selama di Lapas, Aldi mengaku banyak mengikuti sejumlah kegiatan keagamaan, seperti mengaji, salat dan kegiatan lainnya. (**) DESIGN : DIO


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.