Radar Pekalongan 17 April 2013

Page 4

JATENG

RABU, 17 APRIL 2013

YAYASAN YATIM PIATU DAN DHU’AFA

“AL - INAYAH” Jl. Untung Suropati Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan Telp. (0285) 4418232, HP. 085865495103, 085742790598

Yayasan AL-INAYAH membutuhkan Sedekah Amaliyah melalui Program “WAKAF TUNAI” Rp. 500.000 untuk 1m2 tanah. Total tanah yang akan dibeli seluas 234 m2. Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Musakhir : 085742790598 Yayasan AL-INAYAH : Jl. Untung Suropati Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan PENGURUS PENGURUSYAYASAN YAYASANYATIM YATIM PIATU PIATU& &DHU’AFA DHU’AFA

“AL-INAYAH ” REKAP SUMBANGAN WAKAF TUNAI YAYASAN YATIM PIATU DAN DHU’AFA “AL - INAYAH” Saldo 1 s/d 90 ............................................. R p . 75.335.000,91.

Siti Eli Fadilah

Rp.

1.000.000,-

92.

Ahmad Haris Sudrajat

Rp.

1.000.000,-

93.

Edy Safran

Rp.

500.000,-

94.

Hamba Allah

Rp.

500.000,-

95.

Ariesi

Rp.

500.000,-

96.

M Asari

Rp.

500.000,-

97.

Hamba Allah

Rp.

100.000,-

98.

Hendro

Rp.

1.000.000,-

99.

Hamba Allah Buaran

Rp.

500.000,-

100. Prayetno & Fitria

Rp.

400.000,-

Jumlah Total .............................................

R p . 81.335.000,-

SARANA Tugu Identitas Alami Korosi KUDUS - Tugu identitas membutuhkan perawatan. Pasalnya, banyak besi tangga yang terkena korosi. Akibatnya bagian besi tangga kondisinya memprihatinkan. Hamid, penjaga Tugu Identitas mengatakan, saat hujan lebat disertai angin banyak air yang masuk. Air yang masuk dari atap atas dan mengalir melalui tangga hingga lantai dua dan satu. Jika kondisi hujan sangat deras, air dalam tugu lumayan banyak. “Biasanya air hujan masuk terlalu banyak dan mengalir dari atas ke bawah melalui tangga. Karena tangga terbuat dari besi ini memicu kerusakan,” terangnya kemarin. Menurutnya, kerusakan diakibatkan oleh korosi atau karatan. Jika hal ini dibiarkan berkelanjutan, kerusakan akan semakin parah. Kondisi itu bisa mengancam keselamatan pengunjung. Wida Lestari, salah satu pengunjung Tugu Identitas mengaku, sengaja berkunjung ke tugu dengan anak-anaknya. Hal ini dilakukan dalam rangka liburan. “Dalam tugu ada koleksi foto-foto kekayaan wisata di Kudus. Sehingga baik untuk diperkenalkan sebagai wawasan pada anak,” terangnya. Mengenai kondisi tangga yang terkena korosi, menurutnya, membutuhkan perawatan dari pengelola. Supaya kenyamanan dan keselamatan pengunjung tetap terjamin. (sul/ris)

RADAR PEKALONGAN

Tanah Amblas, Satu Rumah Roboh KUDUS – Akibat tanah di tebing sungai Desa Katekan, Kecamatan Brati amblas, satu rumah milik Jarmin roboh karena pondasinya ikut amblas kemarin. Akibatnya, kejadian itu empat rumah milik Jariyem, Warsito, Rusno, dan Suyadi juga terancam ikut amblas. Jarmin mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 pagi. Saat itu dirinya bersama anggota keluarganya masih tertidur. Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras di belakang rumahnya. ”Setelah saya cek, ternyata bagian belakang rumah saya sudah rata dengan tanah. Bagian atap dapur roboh,” katanya disela-sela mebersihkan rumahnya dibantu warga lainnya kemarin. Supaya seluruh rumah tidak ikut roboh, belasan warga ikut membantu untuk menggeser rumah berukuran 6 x 11 meter itu. ”Supaya tidak ikut amblas, saya menggeser rumah lebih jauh dari tebing sungai. Semoga barang-barang yang terkena reruntuhan masih bisa digunakan,” katanya. Jarmin menambahkan, amblasnya tanah tersebut diakibatkan luapan Sungai Katekan. Tanah di sekitar tebing amblas karena terus-terusan digerus arus sungai yang meluap akibat tingginya intensitas hujan. Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur menjadikan debit air sungai meningkat. ”Saya duga dari arus itulah yang menggerus tebing sampai am-

SIROJUL MUNIR/RADAR KUDUS

AMBLAS - Kondisi tebing yang amblas kemarin, membikin rumah Jarmin roboh.

blas dan menggerus pondasi rumah saya,” jelasnya. Selain rumah Jarmin, juga ada empat rumah yang berdiri di atas tebing dan terancam roboh. Masing-masing milik Jariyem, Warsito, Rusno, dan Suyadi. Bila tidak ada tindakan

untuk membangun tebing yang ambrol, dikawatirkan rumah itu juga ikut longsor. ”Kami semua khawatir longsor akan merobohkan rumah lainnya, karena jaraknya hanya sekitar dua meter dari longsoran. Saat ini tanah

ALI MAHMUDI/RADAR KUDUS

PembangunanTerkendala Papan Reklame REMBANG – Pembangunan Jembatan Karanggeneng di jalan pantura Rembang dipastikan terhambat lantaran sejumlah papan reklame belum dibersihkan dari lokasi. Meski demikian, pihak bina marga memastikan aktivitas perbaikan jembatan ini tetap akan digulirkan bulan ini. Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Perbatasan Rembang-Jawa Timur Danang Tri Wibowo mengungkapkan, penyebab molornya pembangunan jembatan, yakni masih banyaknya fasilitas umum seperti papan reklame di sekitar lokasi proyek yang belum dibersihkan pemiliknya. ”Untuk pembebasan tanah tidak ada masalah. Namun, karena sejumlah jaringan listrik PLN, tiang telepon, pipa PDAM, kabel optik telekomunikasi, papan reklame, hingga kini belum dibersihkan dari lokasi, sehingga menghambat perbaikan jembatan,” katanya. Meski terkendala, Danang menegaskan, perbaikan jembatan tetap dikerjakan dalam bulan ini. ”Pekerjaan tidak molor, sebab pengukuran telah dilakukan. Setelah semua dibersihkan pekerjaan sudah bisa dimulai,” katanya. Pembangunan Jembatan Karanggneng merupakan salah satu bagian proyek peker-

jaan perbaikan jalan pantura yang dianggarkan dari pemerintah pusat sebesar Rp 54 miliar yang tergabung dengan proyek pembetonan pantura Kaliori, pembongkaran Jembatan Bagan Lasem dan Jembatan Ngacor, Kragan. Dengan rincian pemenang lelang betonisasi Pantura Kaliori senilai Rp 17 miliar oleh PT Bumi Rejo Tirta Kencana. Sementara proyek Jembatan Karanggeneng senilai Rp 13 miliar dimenangkan PT Bangun Makmur Utama. Adapun dua jembatan senilai total Rp 10 miliar, masingmasing Jembatan Bagan Lasem dan Jembatan Ngacor Kragan dimenangkan PT Duta Mas. Empat proyek di Jalur Pantura Rembang ini memiliki alokasi waktu pengerjaan yang sama, yakni awal April hingga Desember 2013. Danang menyebutkan, pembangunan tiga jembatan di sepanjang jalur pantura Rembang akan dibongkar dan dilebarkan, sehingga sesuai dengan lebar jalan pantura 11 meter. Ia mengatakan, para pengguna jalan diharapkan tidak khawatir terhadap ancaman kemacetan. Sebab, jembatan tetap bisa dilewati karena pembangunan dilakukan di sebelah kanan dan kiri jembatan terlebih dahulu. (ali/lil)

sebagian sudah ada yang amblas lagi” terangnya. Sementara itu, Kepala Desa Katekan Karmijan membenarkan musibah itu. Pihaknya sudah melaporkan kejadian ini kepada Pemkab Grobogan melalui kecamatan setempat.

”Saya berharap supaya pemkab segera memberikan bantuan dan penanganan jangka panjang, agar desa kami bebas dari bahaya longsor. Khawatirnya bila tidak ditangani secepatnya akan merembet ke rumah lain,” harapnya. (mun/lin)

Omzet Merosot, Ratusan HP Nomor Urut 1, Pedagang Tolak Toko Modern Bibit 2, dan Ganjar 3 CILACAP - Sekitar 300 pedagang Pasar Sampang, Kabupaten Cilacap, Selasa, berunjuk rasa menolak operasional sebuah toko modern, Toserba Berkah Jaya, di depan pasar tradisional setempat. Dalam unjuk rasa tersebut, pedagang membawa pocong dan sebuah keranda mayat bertuliskan “Selamat Tinggal Keadilan”. Aksi unjuk rasa yang digelar di depan Toserba Berkah Jaya ini memacetkan arus lalu lintas di Jalan Raya Sampang yang menghubungkan Cilacap dan

Purwokerto/Yogyakarta. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sampang Sunarto mengatakan pedagang kecil merasa keberatan terhadap Toserba Berkah Jaya yang mulai beroperasi awal pada Maret. “Sejak toserba ini beroperasi, omzet pedagang kecil menurun drastis dan sampai sekarang tinggal sepertiga dari biasanya,” katanya. Oleh karena itu, kata dia, permasalahan ini harus segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait dengan mengevaluasi pemberian izin terhadap toko

modern tersebut. “Kita perlu berpikir arif dan bijaksana dengan tetap mengedepankan Perda Nomor 23 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembinaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern di Kabupaten Cilacap,” katanya. Pada Bab IV Pasal 6 ayat 3 Perda Nomo 23 Tahun 2012, kata dia, disebutkan bahwa pusat perbelanjaan dan toko modern berjarak minimal 500 meter dari pasar tradisional. Dia juga mempertanyakan proses pembuatan izin pembangunan toko modern itu. (ant)

Butuh Lokasi Parkir Kapal

JADI KENDALA - Pembangunan Jembatan Karanggeneng terkendala sejumlah papan reklame yang belum dibersihkan.

4

PATI – Pembuatan kolam tambat kapal yang ada di Kecamatan Juwana diharapkan bisa segera dikerjakan. Dengan adanya tambat kapal sendiri, akan memperlancar arus sungai. Sehingga, luapan air sungai akibat terhambatnya aliran air pada Sungai Juwana bisa dihindari. Abdul Hamid, ketua Kelompok Nelayan Mutiara Mulia, Dukuh Pencil, Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan mengemukakan, sejauh ini, tidak adanya tambatan kapal untuk kapal besar yang berlabuh di Sungai Juwana. Inilah yang ditengarai membuat arus sungai tidak lancar. Terlebih, banyaknya kapal juga mengganggu jalur transportasi bagi nelayan kecil yang hendak berlayar ataupun saat pulang mencari ikan. ”Kapal yang parkir di sekitar muara

hampir memenuhi jalan bagi kapal-kapal kecil. Apalagi, saat parkir, kapal tidak beraturan dengan parkir hingga tiga baris di kanan ataupun kiri sungai,” ujarnya kemarin. Dengan terhambatnya aliran air, diduga menjadi salah satu sebab mudah meluapnya aliran sungai dan membanjiri area pesawahan milik para petani yang ada di pinggir Sungai Juwana saat intensitas hujan tinggi. ”Akhirnya, para petani juga menanggung dampak dari luapan sungai ini,” katanya. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo saat berkunjung ke Pati belum lama ini, juga menyarankan Pemkab Pati membuat kolam tambat kapal nelayan di Kecamatan Juwana. Sehingga, air tidak terhambat oleh keberadaan kapal yang tambat di Sungai Juwana.

”Pemkab Pati juga sudah menganggarkan untuk membuat sandaran kapal nelayan sekitar Rp 12 miliar,” jelasnya. Selain keberadaan tambat kapal, Bibit juga mengingatkan masyarakat di sepanjang aliran sungai, tidak memanfaatkan bantaran sungai sebagai tempat menanam berbagai komoditas tanaman pertanian. Pihaknya mengaku, telah melakukan pemantauan secara langsung dan menemukan beberapa titik tanggul sungai yang dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Bila bantaran sungai ditanami, dikhawatirkan tanah akan mudah longsor dan mempercepat proses sedimentasi sungai. Apabila sungai tersebut mengalami sedimentasi dan semakin dangkal daya tampung airnya juga akan berkurang. (sya/hil)

SEMARANG - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah mengundi dan menetapkan nomor urut calon gubernur dan calon wakil gubernur yang selanjutnya akan digunakan masing-masing pasangan cagub dalam kampanye serta surat suara Pemilihan Gubernur Jateng 2013. Rapat pleno terbuka dengan agenda pengundian sekaligus penetapan nomor urut pasangan cagub-cawagub berlangsung di aula I lantai 3 gedung KPU Jateng di Semarang, Selasa. Acara tersebut dihadiri oleh tiga pasangan cagubcawagub, ketua dan anggota KPU Jateng, Badan Pengawas Pemilu, perwakilan KPU kabupaten/kota, dan sejumlah tamu undangan. Berdasarkan hasil pengundian nomor urut dengan cara mengambil bola oranye yang berisi sebuah nomor, pasa-

ngan cagub-cawagub Hadi Prabowo dan Don Murdono yang diusung PKS, PKB, Partai Gerindra, PPP, Partai Hanura, dan PKNU mendapat nomor urut 1. Pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo yang diusung Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PAN mendapat nomor urut 2, sedangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sujatmoko yang diusung PDI Perjuangan mendapat nomor urut 3. Ketiga pasangan cagubcawagub kemudian menandatangani surat pernyataan bersama terkait dengan kesediaan melaksanakan kampanye Pilgub Jateng 2013 secara bermartabat berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan. Pasangan cagub-cawagub juga menyatakan akan menyampaikan informasi seluasnya terkait visi dan misinya. (ant)

DOKUMEN

Bibit Waluyo (kiri), Hadi Prabowo (tengah), Ganjar Pranowo (kanan).

Askuna, Nelayan Teladan Asal Bendar Juwana

Buat Terumbu Karang Buatan Demi Selamatkan Ekosistem Laut Askuna bersama kelompok nelayannya Pokmaswas Mina bahari II Juwana, mampu membuat terumbu karang buatan dari ban mobil yang dirangkai. Bahkan dengan upaya ini membuat kelompok nelayannya pernah mendapatkan juara nasional.

Menjaga ekosistem laut memang menjadi tanggung jawab setiap orang yang menggantungkan hidupnya dengan

kekayaan bahari. Hal itulah yang membuat Askuna, terpanggil untuk melakukannya demi kelangsungan alam laut

HERY SETIAWAN, Juwana LELAKI yang tinggal di Jalan Bilis RT 2/RW III Desa Bendar, Kecamatan Juwana ini, memang sederhana. Sikapnya yang ramah serta bersahaja membuatnya mudah bergaul dengan siapa saja. Lelaki yang punya nama lengkap Askuna, 43, ini memiliki segudang prestasi yang menginspirasi banyak orang.

HERY SETIAWAN/RADAR KUDUS

PERSIAPAN - Askuna memakai caping saat tengah melakukan persiapan akan melaut dengan perahu kecilnya kemarin.

yang indah. Ia tergerak karena terumbu karang di wilayah pesisir Pantai Juwana dan sekitarnya sudah mengalami kerusakana. Kegelisahan itu didiskusikan bersama teman-temannya. Akhirnya, terbentuklah kelompok yang bertujuan mengembangkan terumbu karang buatan dari ban mobil bekas. Upaya yang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu itu, saat ini sudah membuahkan hasil. Sekarang terumbu karang buatannya meluas berukuran 110x90 meter dengan kedalaman sembilan meter. ”Saya bersyukur dengan sedikit demi sedikit terumbu karang buatan, akhirnya mampu kita buat dan tempatkan di sebelah timur laut muara Sungai Juwana,” katanya Askuna di kediamannya kemarin. Pria kelahiran Pati 1 Juli 1963 ini, bersama kelom-

poknya itu benar-benar melestarikan berbagai ekosistem laut. Untuk menjaga ekosistem laut, dia bersama nelayan lain juga mampu membantu dalam menjaga sabuk hijau dari Batangan hingga Wedarijaksa. Selain itu, menggalakkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah plastik di sungai atau di laut. Karena beberapa kali banyak sampah yang ditemukan di sungai dan laut. Bahkan sering terjadi kekecewaan nelayan, karena hasil tangkapannya sedikit, namun yang banyak ditemukan adalah sampah plastik yang sulit hancur. ”Sering kali sampah tersebut nyangkut di baling-baling kapal atau perahu. Jika kejadian ini berulang terus menerus. Maka kasihan nelayan, kala ada gangguan kapalnya akibat sampah,” jelas ketua Pokmaswas Mina Bahari II Juwana itu. (*/hil)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.