RADAR LAMPUNG | Kamis, 29 Oktober 2009

Page 24

METROPOLIS 24

KAMIS, 29 OKTOBER 2009

Bukan Sekadar Berita

DARI KECAMATAN KE KECAMATAN PEMBACA YTH. RUBRIKASI ini disediakan bagi Anda yang ingin menyampaikan peristiwa di lingkungan sekitar. Baik itu berita maupun foto. Diutamakan yang berhubungan dengan pelayanan publik. Naskah bisa dikirimkan ke e-mail redaksi @radarlampung. co.id atau arbi_0000@ yahoo. co.id. Bisa juga melalui nomor 07217313000 atas nama Alam Islam.

Potensi Wisata Belum Tersentuh Laporan Eka Yuliana Editor: Alam Islam BANDARLAMPUNG – Pesisir yang ada di Kecamatan Panjang berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata air. Selain itu, wilayah dataran tingginya cukup baik untuk dijadikan vila. ’’Pantai yang ada di wilayah ini belum tersentuh investor. Meski begitu, banyak yang sudah dimiliki perusahaan,” kata Sekretaris Kecamatan Panjang Drs. Rahmad Indra Putra. Diungkapkan, bila proyek water front city yang dibangun Pemkot Bandarlampung sudah terealisasi, dampak cukup besar dimungkinkan berimbas ke Panjang. Mulai pembangunan daerah hingga perekonomian. Secara geografis, kata Rah-

mad, Panjang merupakan daerah yang strategis. Karena, wilayah ini merupakan wilayah transit. Wilayah ini memberikan nilai tambah pada kecamatan. Seperti penjualan suvenir yang akan meningkat. Sebab, di kecamatan ini memiliki pusat suvenir hasil laut. Selain itu, kata dia, di salah satu kelurahannya, Waygubak, memiliki potensi yang tak kalah menarik. Letaknya yang berada di dataran tinggi dengan view pemandangan laut yang indah sangat berpotensi menjadi tempat wisata. Selain itu, dapat dijadikan lahan untuk mendirikan vila. Untuk akses jalan masuk daerah ini cukup baik. Untuk investor yang melirik daerahnya, lanjut Rahmad, sudah ada. Namun, sering lahan yang tersedia kurang cocok. Hal tersebut menyebabkan investor gagal menanamkan modalnya. (*)

Aktivitas Belajar Kerja Sama lewat Voli BANYAK manfaat yang dirasakan Gustami, S.H., M.H. dari bermain voli. Salah satunya adalah bagaimana caranya bekerja sama dalam tim. Hal ini juga yang kemudian diterapkan lurah Kelapatiga, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, ini dalam pekerjaannya. Gustami mengaku dirinya mengenal olahraga voli sejak tinggal di Bandarlampung sekitar tahun 1983. Saat itu, lelaki asal Waykanan ini tinggal di Gustami sebuah kosan. ’’Saya masih duduk di kelas satu SMP. Sekolah saya di SMPN 3 (sekarang SMPN 8) Bandarlampung,” kenang Gustami. Dilanjutkan, ketika itu di dekat kosannya terdapat lapangan yang kerap digunakan untuk bermain voli. Akhirnya, ia mengikuti permainan bola itu. ’’Awalnya saya tidak bisa. Namun lama-lama saya mulai mengerti cara bermainnya. Permainan tersebut benar-benar membutuhkan kekompakan dalam tim,” ujarnya. Gustami mengaku, cara-cara bekerja dalam tim ini juga yang kemudian diterapkannya saat bekerja. Sebagai lurah, ia berusaha selalu bisa bekerja sama dengan stafnya. Sayangnya sejak dirinya berkeluarga, Gustami sudah jarang bermain voli. Sebagai penganttinya, mantan lurah Perumnas Wayhalim ini menyalurkan hobi olahraga dengan bermain tenis meja. Permainan ini dilakukan bersama rekannya sesama lurah. ’’Sekarang saya punya lawan terberat. Yakni Lurah Pasirgintung Joko Prayitno dan Lurah Gunungsari Sodri,” tukasnya seraya mengatakan, mereka biasa bermain di aula kecamatan usai Jumat Bersih. (ferdy kurniawan/alam islam)

FOTO DOKUMEN RADAR

POTENSI: Salah satu kawasan perbukitan yang ada di Kecamatan Panjang.

Belum Seluruhnya Tanjungagung Wakili TkT Miliki Kartu Jamkesmas Laporan Eka Yuliana Editor: Alam Islam

Laporan Eka Yuliana Editor: Alam Islam BANDARLAMPUNG – Dari 263.411 penduduk miskin yang ada di Kota Bandarlampung, baru 253.411 orang yang memiliki kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas). Belum seluruh warga miskin memiliki kartu tersebut karena beberapa kendala di lapangan. Kartu jamkesmas ini bisa digunakan untuk mendapatkan pelayanan di sejumah rumah sakit. Hal tersebut merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan warga miskin dan tidak mampu. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandarlampung dr. Hj. Reihana mengatakan, persyaratan untuk mendapatkan pelayanan jamkesmas sangat mudah. Cukup memiliki kartu

jamkesmas asli, surat rujukan dari puskesmas, serta fotokopi kartu keluarga dan KTP. ’’Beberapa kendala yang dihadapi, masyarakat menggunakan KTP yang sudah tidak berlaku. Bahkan beberapa menggunakan kartu keterangan berdomisili. Kemudian surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang sering meragukan karena yang mengurus bukan keluarga,” papar Reihana dalam sosialisasi program jamkesmas dan jamkesmasda kemarin. Dalam acara yang dihadiri camat dan lurah tersebut, Reihana mengatakan, menghadapi berbagai permasalahan itu, Dinas Kesehatan berupaya melakukan sosialisasi persyaratan jamkesmasda lebih intensif. Kemudian sosialisasi surat edaran wali kota yang ada di kelurahan, kecamatan, dan puskesmas. ’’Kami juga terus menyosialisasikan penggunaan kartu

jamkesmas,” katanya. Ditambahkan, sarana dan pelayanan jamkesmas di Bandarlampung bisa didapatkan di lima rumah sakit. Yakni Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM), RS DKT, RS Urip Sumoharjo, RS Bintang Amin Husada, dan Rumah Sakit Jiwa. Pelayanan yang didapat di RS itu adalah seluruh pelayanan rujukan dari puskesmas. Kecuali cuci darah, kemoterapi, dan perawatan ICU/HCU. Sementara pelayanan yang didapatkan di puskesmas adalah tindakan persalinan normal, rawat inap, laboratorium, survei pasien, puskesmas rawat jalan se-Kota Bandarlampung, dan puskesmas rawat inap yang tersebar di delapan titik. Yakni Simpur, Gedongair, Panjang, Kotakarang, Sukamaju, Sukabumi, Permata Sukarame, dan Kedaton. (*)

BANDARLAMPUNG – Kelurahan Tanjungagung akan mewakili Kecamatan Tanjungkarang Timur (TkT) dalam lomba kebersihan tingkat Kota Bandarlampung November mendatang. Pemilihan tersebut didasarkan penilaian yang dilakukan sejak 22–27 Oktober 2009. Lomba kebersihan tersebut menindaklanjuti Surat Edaran Wali Kota Bandarlampung Eddy Sutrisno No. 350/3011/05/2009. Setiap kecamatan diminta melakukan persiapan, seperti menilai kelurahan yang akan dilombakan. ’’Berdasarkan penilaian yang kami lakukan, Kelurahan Tanjungagung masuk urutan pertama. Sedangkan urutan kedua serta ketiga adalah Kelurahan Kotabaru dan Tanjunggading,” kata Sekretaris Kecamatan TkT Guntari M.S. Ditambahkan, penilaian tersebut dilakukan terhadap kelurahan, sekolah, puskesmas, dan pasar. Hasilnya kemudian dilaporkan ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Guntari mengungkapkan, untuk kategori sekolah, juara pertama diraih SMA Xaverius Pahoman. Kemudian, SMPN 4 Bandarlampung sebagai juara kedua dan SDN 2 Rawalaut di tempat

ketiga. Untuk puskesmas terpilih Puskesmas Satelit. ’’Untuk kategori pasar, yang terpilih Pasar Tugu. Sebab, kita hanya punya satu pasar itu,” ujarnya. Indikator yang menjadi penilaian adalah kondisi perumahan. Penilaian ini mencakup lingkungan permukiman, drainase, tempat pembuangan sementara (TPS) sampah, sokli, serta kondisi sungai. Kemudian kelurahan yang mencakup lingkungan kantor, drainase, WC, pasar, sekolah, dan puskesmas. ’’Untuk jalan protokol dan penghijauan, tim penilai melihat kondisi sampah, pohon peneduh, PKL, dan rumput,” paparnya. Terakhir yang menjadi bahan penilaian adalah administrasi dan pelayanan masyarakat yang dilakukan kelurahan. Seperti KTP, kartu keluarga, ahli waris, IMB, dan pelayanan lainnya. Lebih jauh Guntari menjelaskan, untuk kelurahan terpilih diharapkan terus melakukan upaya penambahan kualitas item yang menjadi penilaian. Pembinaan terus dilakukan kecamatan, namun tak hanya fokus ke kelurahan tersebut. Diketahui, untuk tahun lalu, Kelurahan Kedamaian mewakili TkT dan puskesmas tetap Satelit. Namun untuk 2008, kelurahan tidak memperoleh juara. Kantor kecamatan yang berhasil meraih juara dalam lomba kebersihan tersebut. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.