RADAR LAMPUNG | Selasa, 23 Juni 2009

Page 31

PENDIDIKAN

SELASA, 23 JUNI 2009

UNILA

MTs-MA Ambarawa Studi Bersama Laporan Ferdy Kurniawan Editor: Abdul Karim

Memperketat SKS Ekstensi Laporan/Editor: Abdul Karim BANDARLAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) akan memperketat penerimaan mahasiswa baru program ekstensi pada Agustus mendatang. Antara lain dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswanya hanya boleh mengambil mata kuliah maksimal 9 SKS per semesternya. Kemudian, program ekstensi juga hanya diperuntukkan masyarakat yang sudah bekerja dan ingin melanjutkan studi. ’’Ini sesuai SK Dirjen Dikti No. 28/Diktikep/2002,” kata Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Haryanto saat ditemui usai membuka rapat koordinasi perencanaan di kampus setempat kemarin (22/6). Diakuinya, selama ini Unila telah melanggar SK yang dikeluarkan Dikti tanggal 5 Juni 2002 tersebut. “Tanpa bermaksud saling menyalahkan, saya berinisiatif menertib-

kannya,” tegas Sugeng. Jika dengan kebijakan tersebut jumlah mahasiswa program ekstensi berkurang, menurutnya, itu tidak masalah. Serupa juga disampaikan Pembantu Rektor I Prof. Dr. Ir Hasriadi Mat Akim, M.S. “Karenanya, tahun ini kami tidak menargetkan berapa jumlah mahasiswa ekstensi yang akan diterima,” katanya tanpa menyebutkan jumlah tahun sebelumnya. Dalam kesempatan sama, Sugeng juga mengakui akreditasi institusi Unila yang diajukannya baru terakreditasi C. Tetapi tidak demikian dengan program-program studinya yang ratarata A dan B. Kendalanya dari 1.012 dosen yang ada, baru 32 yang sudah guru besar. Sedangkan, persyaratan untuk mendapatkan akreditasi A salah satunya minimal 20% dari total dosennya harus sudah guru besar. “Sementara yang kita punya 2 persennya saja belum,” kilahnya. (*)

31

FOTO ABDUL KARIM

MEMBELUDAK: Pengembalian formulir pendaftaran seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM-PTN) di GSG Unila kemarin (22/6).

BANDARLAMPUNG – Sebanyak 51 siswa kelas VII dan VIII MTs serta kelas X dan XI MA Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Mathlaul Huda (Ponpes-TQMH) Ambarawa, Pringsewu, berikut belasan gurunya terlihat kompak. Keduanya kemarin melakukan kunjungan studi jurnalistik bersama ke Graha Pena Lampung. Mewakili rombongan, Kepala MTs Hanuri Tribowo menyampaikan kegiatannya tersebut merupakan agenda rutin tahunan. Tujuannya menambah wawasan siswa-siswinya yang tidak didapatkan di bangku sekolah. ’’Kami sangat berharap anak-anak didik kami ini sedikit banyak tahu tentang jurnalistik. Utamanya mulai cara wartawan menggali informasi hingga menyusunnya menjadi berita. Tentunya juga berita-berita seperti apa yang layak disuguhkan kepada pembaca,” ujarnya. Keingintahuan seputar jurnalistik siswa/i MTs dan MA tersebut juga ditunjukkan antusiasnya mereka mengajukan beberapa pertanyaan. Tidak jauh berbeda seperti disampaikan Hanuri Tribowo. Yakni mulai proses pencarian informasi, pembuatan dan editing berita, hingga pencetakan koran berikut pemasarannya tanpa terkecuali periklanan. Bahkan, Ovi Desianti –salah satu siswi kelas XI MA– sempat menanyakan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi wartawan Radar Lampung khusus-

nya. Penanggung jawab halam pendidikan Abdul Karim yang menyambut kunjungan siswa tersebut langsung menjawab syarat utamanya minimal berpendidikan sarjana dari berbagai disiplin ilmu. Kemudian berwawasan luas, jujur, berani, dan kuat. Harus berwawasan luas, menurutnya, karena wartawan akan berhadapan dengan masyarakat yang latar belakang dan pengetahuannya juga kompleks. Kemudian harus berani dan jujur agar bisa bekerja secara profesional sesuai kode etik jurnalstik serta kuat karena jurnalis harus selalu siaga dalam 24 jam. ’’Wartawan atau jurnalis juga harus ulet dan kuat,” tegasnya. Sedangkan dalam proses penggalian informasi, wartawan Radar Lampung khususnya tidak turun ke lapangan dengan modal kosong. Semuanya sudah dalam perencanaan matang. Demikian halnya data yang telah diperoleh di lapangan, di-cross check terlebih dalam rapat redaksi. ’’Apakah data dimaksud benar sesuai faktanya atau sebaliknya. Sehingga dalam pemberitaan yang akan disuguhkan kepada publik atau pembaca pun bisa dipertanggungjawabkan dan tidak merugikan pihak-pihak tertentu,” terang Karim. ’’Layaknya memang itulah prinsip yang harus dipegang penerbit koran. Dengan demikian, pembaca pun akan menjatuhkan pilihan koran tersebut sebagai referensi tepercaya yang berarti pula tingkat penjualan koran akan terus meningkat,” pungkasnya. (*)

SUPMN Tanggamus Wisuda 71 Taruna/i Laporan Edi Herliansyah Editor: Abdul Karim KOTAAGUNG - Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPMN) Kotaagung, Tanggamus, kemarin (22/6) mewisuda 71 taruna/i angkatan IV. Masing-masing, 35 dari jurusan nautika perikanan laut dan 36 dari jurusan teknologi budi daya perikanan. Dalam acara yang berlangsung di aula pertemuan sekolah setempat serta dihadiri Bupati Bambang Kurniawan,

Sekkab Gunawan Tarwin Wiyatna, dan Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan Pusat Sunoto tersebut, Kepala SUPMN Kotaagung Anasri menyampaikan, para taruna dan taruninya ini berasal dari berbagai daerah dan provinsi di Indonesia. Di antaranya dari kabupaten/kota di Lampung sendiri, Jawa Barat, dan Jawa Timur. ’’Bersyukur, alumni kami juga banyak yang telah terserap bekerja di berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Ada juga yang melanjutkan ke perguruan tinggi,” terangnya.

Lebih lanjut, Anasri mengatakan bahwa para lulusannya selain memperoleh ijazah sebagai tanda kelulusan, juga dibekali sertifikat keahlian. Ini menurutnya sesuai keputusan ketua pelaksana Ujian Keahlian Pelaut Kapal Penangkap Ikan Wilayah III Direktorat Jenderal Perhubungan Laut No. 004/PUKP-KAPIN/W.3/1/2009. Dalam kesempatan sama, Bambang Kurniawan berharap lulusan SUPMN ini dapat menjadi ujung tombak bagi pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan. Khususnya yang dimiliki Tanggamus.

Melalui optimalisasi penangkapan ikan, lanjutnya, diharapkan hasil tangkapan ikan para nelayan setempat dapat lebih bernilai ekonomis sehingga bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat nelayan. Dicontohkannya, Tanggamus kini memiliki potensi lahan tambak sekitar 2.960,8 hektare, namun baru dimanfaatkan 30,22 persennya. ’’Selain itu, Tanggamus juga memiliki potensi perikanan laut seluas 1.020,63 km dengan hasil tangkapan ikan sebesar 60.000 ton/tahun. Harapannya lulusan SUPMN dapat memanfaatkan potensi tersebut,” katanya. (*)

FOTO FERDY KURNIAWAN

STUDI JURNALISTIK: Siswa MTs dan MA Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Mathlaul Huda Ambarawa, Pringsewu, mengunjungi dapur redaksi Radar Lampung kemarin (22/6).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.