RADAR LAMPUNG | Jumat, 3 April 2009

Page 9

9

JUMAT, 3 APRIL 2009

Button Butuh Latihan Hujan Laporan Wartawan JPNN, Sepang Editor: Eko Nugroho SEPANG – ’’Kalau tidak hujan, maka Brawn bakal menang. Kalau hujan, hasilnya mungkin bisa sedikit beda. Saya pikir hanya hujanlah yang bisa memberi kita semua peluang untuk mengubah situasi.” Prediksi itu keluar dari mulut Nico Rosberg, pembalap WilliamsToyota, dalam konferensi pers resmi menjelang Grand Prix Malaysia, di Sirkuit Sepang, kemarin (2/ 4). Setelah mendominasi GP Australia Minggu lalu (29/3), BrawnMercedes memang kembali menjadi unggulan di Malaysia. Saat persiapan kemarin, tim ini jelas menjadi sorotan. Khususnya Jenson Button, yang Minggu lalu finis di depan rekan sendiri, Rubens Barrichello, di Australia. Meski demikian, tetap ada tanda tanya apakah Brawn benar-benar mampu menang lagi di Malaysia. Khususnya kalau lomba Minggu lusa (5/4) diguyur hujan, seperti yang diramalkan oleh Departemen Meteorologi Malaysia. Kemarin, tepat saat konferensi pers dimulai pukul 15.00 waktu setempat (14.00 WIB), hujan lebat yang dikhawatirkan itu sudah menyapa di Sepang. Benar-benar deras, dengan angin kencang dan gemuruh petir terus bersusulan. Saking kerasnya suara hujan di luar, jumpa pers sedikit terganggu. Bisa dibayangkan, betapa ’’seramnya’’ lomba Minggu nanti kalau cuaca sama seperti kemarin. Apalagi, lomba tahun ini dimundurkan dua jam, start pukul 17.00 untuk memberi jam tayang lebih menarik di Eropa. Kalau pukul 15.00 saja sudah gelap, bayangkan betapa gelapnya pukul 18.30 ketika lomba mendekati akhir. Saat jumpa pers kemarin, Button mengaku sudah meninggalkan

rasa senang usai menang di Australia. Dia dan seluruh tim sudah siap menghadapi babak selanjutnya di Malaysia. Tentu saja, Button berharap hujan tidak turun saat lomba nanti. Dia menegaskan, tidak ada alasan mobilnya tidak cepat di Sepang. ’’Dalam uji coba, kami cepat di dua tipe sirkuit yang berbeda. Kami juga cepat di Melbourne. Kalian semua menduga kami bakal kuat di sini (Sepang, Red). Tapi, belum ada yang tahu seberapa kuat kami nanti,” ujarnya. Pembalap 29 tahun itu menyebut situasi sekarang ini beda sekali dengan beberapa tahun terakhir, saat dia banyak terpuruk di barisan belakang dengan mobil Honda yang lamban. ’’Dalam beberapa tahun terakhir, kami selalu mengharapkan hujan. Hanya itu yang bisa membuat lomba kami lebih mengasyikkan. Kalau tidak, kami nyangkut di belakang,” kenang Button. ’’Sekarang, ketika kita punya mobil yang cepat, kami berharap lomba nanti kering, tanpa safety car, dan dengan hanya sedikit angin. Yang pasti, saya ingin lomba akhir pekan ini kering,” lanjutnya. Button mengingatkan, mobil barunya sama sekali belum pernah merasakan lintasan basah. Karena sempat menghadapi ketidakpastian, mobil BGP 001 itu baru turun uji coba di awal Maret lalu. Selama beberapa hari latihan di Barcelona dan Jerez (dua-duanya di Spanyol), cuaca selalu bersahabat. ’’Kami punya mobil yang hebat. Semoga saja mobil itu juga hebat saat hujan. Yang terpenting adalah menemukan angle sayap depan yang ideal. Mobil-mobil (Honda) terdahulu harus disesuaikan besarbesaran kalau hujan,” terangnya. Kalau memang GP Malaysia nanti harus diguyur hujan, Button berharap hujan sempat menyapa saat babak latihan hari ini atau menjelang kualifikasi Sabtu besok (4/4). (*)

Tradisi Overtime Papan Bawah Laporan Wartawan JPNN - Editor: Eko Nugroho

FOTO JPNN

TURUN LANGSUNG: Ross Brawn, bos Brawn-Mercedes (di belakang, dekat roda belakang), turun mengecek sendiri kondisi mobil dan memantau latihan pit stop timnya di pit lane Sirkuit Sepang, Malaysia, kemarin.

Hamilton Didepak dari GP Australia GRAND Prix Malaysia belum dimulai, sudah muncul kegemparan di Sirkuit Sepang. Kamis sore kemarin (2/ 4), FIA memutuskan untuk mendiskualifikasi Lewis Hamilton (McLarenMercedes) dari Grand Prix Australia Minggu lalu (29/3). Seluruh poinnya dicabut karena dianggap menyampaikan bukti ’’bertujuan mengelabui’’ soal insiden di belakang safety car, di penghujung lomba tersebut.

Lewat pernyataan terpisah, FIA lantas menyatakan Jarno Trulli (Toyota) kembali dinyatakan finis di urutan tiga di GP Australia. Di Australia, pada lap 57, HaLewis Hamilton milton dan Trulli memang sempat berganti posisi dua kali. Melaju di belakang safety car, Trulli yang ada di urutan tiga tiba-tiba melebar keluar lintasan. Hamilton maju ke urutan tiga, tapi kemudian melamban mendadak dan membuat Trulli mengambil lagi posisi terakhir podium tersebut. Karena dianggap melanggar (menyalip di belakang safety car), dan setelah melakukan verifikasi, pengawas

lomba lantas menjatuhkan penalti 25 detik kepada Trulli. Toyota sempat hendak protes, namun tak pernah menyampaikan surat. Sebelum GP Malaysia, FIA lantas berinisiatif melakukan penyelidikan sendiri. Rekaman radio Hamilton dan Trulli saat kejadian dijadikan barang bukti baru. Kemarin pagi, Hamilton dan Trulli kembali dipanggil untuk memberi keterangan. Hasilnya, justru Hamilton yang dianggap tidak jujur saat memberikan keterangan pertamanya. Dia pun diberi hukuman lebih ekstrem. Tidak ada penjelasan detail dari FIA. Tapi, tampaknya, omongan Hamilton tidak sesuai dengan bukti rekaman radio. Usai keputusan, pihak McLaren tidak mau meributkan masalah ini lebih lanjut. Mereka menerima keputusan, tidak akan mengajukan banding. (jpnn)

OAKLAND – Di penghujung musim 20082009 ini, tim-tim papan atas NBA sekarang sedang berebut posisi play-off. Namun, bukan berarti persaingan di papan bawah tidak menarik. Kemarin WIB, duel Golden State Warriors versus Sacramento Kings berlanjut sengit sampai detik terakhir overtime, berakhir dengan skor 143141 untuk Warriors. Pertandingan ini menarik dibahas karena kedua tim terburuk di Divisi Pasifik itu seperti punya tradisi overtime. Januari lalu, keduanya bertanding hingga tiga kali overtime, berakhir dengan kemenangan Kings, 135-133. Kemarin WIB, bintang kedua tim juga tampil kesetanan. Kevin Martin, bintang utama Kings, mencetak 50 poin meski hanya menembak 22 kali. Itu adalah pencapaian terbanyak dalam karir pemain yang masih dianggap sebagai calon AllStar tersebut. Di sisi lain, bintang muda Warriors, Monta Ellis, juga mencapai poin terbanyak dalam karirnya, 42 poin. Usai pertandingan, kedua kubu mengaku menikmati serunya persaingan. ’’Rasanya seperti game ketujuh saat play-off,” kata Jamal Crawford, guard Warriors, seperti dilansir Associated Press. ’’Rasanya menyenangkan,” tambahnya. Point guard Kings, Beno Udrih, mengaku geleng-geleng kepala dengan tradisi overtime kedua tim. ’’Begitu pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu, kami sampai tertawa-tawa sendiri. Rasanya kami memang harus menyelesaikan pertandingan ini lewat overtime. Kedua tim merupakan seteru berat, jadi kedua tim samasama bermain keras,” paparnya. Pada dasarnya, Warriors dan Kings kini hanya tinggal menunggu berakhirnya musim reguler pada pertengahan April nanti. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.