08 Oktober 2009

Page 2

26

KEDIRI RAYA PARE

KAMIS 8 OKTOBER 2009

Identitas Mr X Terungkap Diduga Tenggelam saat Memancing di Brantas KEDIRI- Identitas Mr X yang ditemukan tewas tenggelam di Sungai Brantas, Desa Mlati Kecamatan Mojo Selasa (6/10) mulai terkuak. Korban bernama Very Widha Anaretianto, 18, warga Dusun Pakuncen, Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung. Identitas tersebut diketahui berdasarkan adanya pengakuan salah seorang warga yang datang ke Mapolres Kediri.

Orang tersebut adalah Sunarto, 35, yang mengaku sebagai paman korban. Dia datang bersama Sunaryo, 38, ayah korban. Sunarto datang ke Mapolres Kediri sekitar pukul 07.30. Mereka datang dengan menunjukkan KTP korban. Korban merupakan anak tunggal Sunaryo dengan almarhumah Siti Nurjayanah. Sebelumnya, Sunarto dan Sunaryo sudah melihat keadaan mayat yang ditemukan di sungai di RSUD Pare. Mereka ingin memastikan mayat tersebut adalah anaknya. Menurut penuturan Sunarto, korban diketahui sudah tidak ada di rumah sejak tanggal 4 September. Namun saat

itu korban tidak dicari karena biasanya sering tidak pulang. Pihaknya baru tahu saat ada berita penemuan mayat di media massa. Mengetahui hal itu, dia kemudian mendatangi ke RSUD Pare untuk memastikan. “Setelah saya cek ciri-cirinya kok mirip, begitu juga bajunya,” terangnya. Pihaknya kemudian melaporkan ke Mapolres Kediri. Namun pihaknya hingga kemarin masih belum bisa memastikan penyebab tewasnya korban. “Kalau menurut keterangan orang-orang dia tenggelam saat memancing,” katanya.

Sementara itu ditemui di kantornya, Kapolres AKBP Benyamin melalui Kasatreskrim AKP Ariawibawa Anggakusuma membenarkan adanya laporan tersebut. “Untuk proses penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan Polres Tulungagung, karena locus delictinya di sana,” paparnya. Begitu mengetahui kalau korban adalah orang Tulungagung dan tempat kejadian perkara (TKP) di Tulungagung, Aria langsung melaporkan hal itu ke Polres Tulungagung. Hingga kemarin, Polres Tulungagung masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. (c2/tyo)

Tiga Pengedar Dobel L Dibekuk

AGUS DWI PRASETYO/RK

Tulisan Terbalik, Sopir MPU Bingung Sopir Mobil Penumpang Umum (MPU)/angkutan pedesaan yang melintas di Jalan Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare kebingungan. Sebab, rambu-rambu larangan MPU/angdes melintas tidak bisa dibaca dengan jelas. Karena tulisan MPU/ angdes terbalik. Tidak diketahui secara pasti apakah sejak dipasang sudah dalam posisi terbalik atau karena ada orang yang jahil. (c2/tyo)

JEPRET

KEDIRI- Peredaran dobel L di Kabupaten Kediri semakin marak. Kemarin, petugas berhasil meringkus tiga tersangka pengedar dobel L. Mereka adalah Kusdi Hari Wiyono, 19, Warga Desa Canggu, Kecamatan Badas, Yusrial, 22, Warga Pelem, Kecamatan Pare dan Hanif, 23, Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare. Menurut Kapolres Kediri AKBP Benyamin melalui Kasatreskoba AKP Totok Budi Hartono, tersangka selama ini sudah menjadi buron petugas. Beberapa kali mereka berhasil lolos saat sedang digerebek petugas. Hingga akhirnya, pada Selasa (6/10) malam polisi mendapat informasi dari warga tentang keberadaan Kusdi Cs. “Kita mendapat laporan kalau di terminal ada transaksi narkoba,” terangnya. Menindaklanjuti laporan tersebut, beberapa petugas Satreskoba kemudian segera meluncur ke lokasi kejadian. Namun belum sampai di terminal, saat di tengah jalan petugas mengetahui ada dua orang mencurigakan sedang melintas naik motor. Petugas kemudian segera menghentikan keduanya. Mereka kemudian menggeledah kedua orang tadi. Ternyata saat diperiksa, kedua orang tersebut membawa 43 butir pil dobel L. Mengetahui hal itu, keduanya kemudian segera diringkus di lokasi. Selanjutnya, kedua tersangka diinterogasi di tempat kejadian. “Kita tanya dari mana mendapatkannya,” ungkap Totok. Setelah didesak, mereka akhirnya mengaku mendapatkan dari Kusdi.

AGUS DWI PRASETYO/RK

TERTANGKAP : Kusdi Hari Wiyono dan barang bukti 2.000 pil dobel L diamankan petugas kemarin.

“Mereka juga menunjukkan kalau Kusdi masih di terminal,” bebernya. Tidak menunggu lama, petugas segera meluncur ke terminal Desa Bringin, Kecamatan Badas untuk menyusul pelaku. Ternyata benar, saat itu pelaku

masih di terminal, mengetahui sasarannya, petugas segera meringkusnya. Ketiga pelaku kemudian digelandang ke Mapolres Kediri. Dari ketiganya, petugas mengamankan 2.043 butir pil koplo. “Yang 2000 milik Kusdi, sisanya

punya Yusrial dan Hanif,” papar Totok. Sementara itu ditemui di Mapolres Kediri, Hanif mengaku mendapatkan barang tersebut dari Kusdi. “Mau saya pakai sendiri mas,” akunya. Sementara itu Kusdi mengaku baru dua bulan mengedarkan. (c2/tyo)

Ruang Tahanan Polresta Overload Cegah Tahanan Kabur, Perbaikan Plafon Dilakukan

AGUS DWI PRASETYO/RK

Jalan Dr Soetomo Ambrol Kondisi jalan Dr Soetomo di Desa Pelem, Kecamatan Pare ini sangat menghawatirkan. Khususnya bagi pengendara yang melintas. Sebab, di jalan yang menghubungkan Pare dengan Kediri ini ambrol. Sehingga menyebabkan lubang yang menganga. Panjangnya sekitar sekitar satu meter dengan lebar setengah meter. (c2/tyo)

POLRES KEDIRI

Antisipasi Teroris, Gelar Diskusi Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya ancaman bahaya terorisme. Salah satunya dengan mengadakan pertemuan dan forum diskusi. Seperti yang terjadi di Polres Kediri kemarin. Diskusi yang diberi tema penanggulangan terorisme itu dilakukan di aula. Sebagai moderator dalam acara tersebut adalah Kompol Satria yang juga mantan Wakapolres Kediri yang saat ini sedang menjalani Sespim (Sekolah Staf Pimpinan) Polri. Bukan hanya polisi, dalam forum tersebut juga datang dari warga, LSM, tokoh masyarakat, dan instansi-instansi lain termasuk TNI. Hal ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat terhadap bahaya terorisme. (c2/tyo)

AGUS DWI PRASETYO/RK

TKP : Lokasi penggerebekan oknum polisi yang menginap bersama istri orang.

Kenaikkan Pangkatnya Terancam Oknum Polisi Yang Digerebek PARE- Penggerebekan Aiptu Me, 40, oknum anggota Binamitra Polres Kediri (4/10) diduga karena masyarakat sudah gerah. Sebab,

14 Tahun Bersama Marimas Mereguk Kehidupan Berawal dari sebuah Home Industry , MARIMAS, telah melalui 14 tahun perjalanan , tumbuh dan berkembang di tengah – tengah loyalitas konsumen masyarakat Indonesia. Ternobatkan sebagai 1 dari 250 Indonesia Original Brand versi majalah SWA. Marimas dengan taglinenya , Mariman Makin Ku Suka semakin lekat di benak dan hati masyarakat Indonesia. Kepuasan yang memupuk loyalitas konsumen diperkuat dengan tekad MARIMAS untuk mempertahankan kontinuitas inovasi dan pengembangan kualitas produk telah me-ngantarkan Marimas sebagai Top Of Mind Brand di kelasnya. Bentuk tanggung - jawab dan kepedulian Marimas terhadap masyarakat Indonesia terwujud melalui berbagai program CSR yang tidak hanya berupa donasi semata tetapi juga life skill yang bermanfaat. MARIMAS tidak hanya memberikan kail tetapi juga cara bagaimana harus menggunakan kail tersebut. Bertepatan dengan Hari jadi MARIMAS ke 14, MARIMAS memba-

Me diduga telah menginap di rumah Sungkono, 54, Warga Mulyoasri, Tulungrejo, Pare bersama Ela, 30, warga Gedangsewu Kabupaten Kediri lebih dalam sehari. “Lebih dari dua hari,” ujar Eko, 35, Ketua Rukun Tetangga (RT). Berdasarkan sumber yang dihimpun Radar Kediri, Me datang ke rumah Sungkono Minggu (4/ 10) sekitar pukul 19.00. Melihat Me datang, Sumarmi, istri Sungkono, yang sudah akrab dengan Me segera menanyakan kaset pesanannya kepadanya. Maklum, Me adalah penyiar radio. Karena Me tidak membawa kaset yang dipesan Sumarmi, kemudian Me meminta Sumarmi mengambil kaset di studio. Selanjutnya, Sumarmi memutuskan mengambil kaset ke studio bersama suaminya. Sungkono dan istrinya kemudian keluar rumah sekitar pukul 20.00.

Setelah Sukono dan Sumarmi keluar, tinggalah Ela dan Me di dalam rumah Sungkono. Beberapa warga yang mengetahui kejadian tersebut kemudian melaporkannya ke perangkat desa setempat. Namun oleh Eko, dianjurkan untuk mengawasi saja. “Karena saat itu masih jam berkunjung,” ujarnya. Namun tidak berapa lama, polisi datang ke rumah Sungkono dan menggerebek Me bersama Ela. Hingga kemarin, polisi masih belum melakukan tindakan. Petugas masih menunggu apakah ada atau tidak laporan dari pihak yang dirugikan atas kejadian tersebut. “Kalaupun tidak (Ada laporan, Red), Me tetap akan disidang disiplin,” terang Kapolres AKBP Benyamin kepada Radar Kediri. Untuk sanksi disiplin Polri tersebut, sanksi terberat adalah penundaan kenaikkan pangkat. Sedangkan yang teringan adalah teguran. (c2/tyo)

KEDIRI- Ruang tahanan di Mapolresta Kediri masih belum memenuhi standar yang ditetapkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Sebab, penghuni di ruang tahanan polresta overload. Saat ini, untuk satu ruang tahanan dihuni lebih dari 17 orang. Padahal, standarnya satu ruang tahanan maksimal dihuni 15 orang. “Sebenarnya jika dilihat dari sisi kemanusiaan memang tidak layak. Tapi memang kondisinya seperti itu,” ujar Kapolresta Kediri AKBP Rastra Gunawan saat ditemui Radar Kediri kemarin. Namun dalam hal ini, Rastra tidak mau pihak kepolisian disalahkan. Menurutnya padatnya ruang tahanan itu diakibatkan meningkatnya tindak kejahatan di wilayah Kota Kediri. Sehingga semakin banyak orang yang masuk ke dalam tahanan akibat ulahnya sendiri. Rastra mengatakan untuk mengantisipasi banyaknya tindak kejahatan itu, pihaknya akan lebih memaksimalkan patroli. Selain itu, masyarakat juga harus lebih waspada dan tanggap jika menemukan hal yang mencurigakan. “Segera lapor ke polisi. Agar bisa lebih cepat ditangani,” lanjutnya saat mendampingi Wali Kota Samsul Ashar berkunjung ke Polresta Kediri. Untuk diketahui, ruang tahanan di Mapolresta Kediri

GALERI HIBURAN gikan beasiswa pendidikan kepada 1000 anak . Penerima Beasiswa adalah anak pedagang APEM (Asosiasi Pedagang Es Marimas) 2009 dari 24 kota seluruh pulau Jawa termasuk Bali, anak karyawan dan anak di lingkungan sekitar perusahaan. Dalam bidang lingkungan hidup , Ibu Hj. Ismiyati Surjadi , anggota BLHI , kader lingkungan dari Alam Pesona

Disco Beat, Sexy Dancer Malam Ini di X3 Cafe and Lounge Lounge juga menghadirkan sexy dancer. KEDIRI- Bagi penggemar musik disc jockey (DJ) di Kediri, malam ini bisa bergabung ke X3 Cafe and Lounge. Mulai pukul 22.00-02.00. Pasalnya, X3 akan mengusung tema ’Disco Beat’. Artinya, malam ini pengunjung X3 bisa menikmati musik DJ secara full. ”Malam ini khusus penggemar musik DJ house music and trance. Ini semua untuk memberikan apresiasi kepada pencinta musik DJ di Kediri,” tutur Adi Luhur Pratama, event manager X3 Cafe and Lounge. Malam ini X3 bakal menghadirkan DJ Ary dari Surabaya. Mulai buka sampai closing, semuanya akan diisi musik DJ. Selain music DJ, kata dia, X3 Cafe and

Kali ini mendatangkan The Abzolvent. Penampilan sexy dancer yang terdiri dari tiga personel ini akan mampu menghipnotis pengunjung X3 Café and Lounge. “Penampilan DJ dan sexy dancer ini kami harapkan juga mampu menghilangkan penat pengunjung yang selalu disibukkan dengan aktivitas sehari-hari,” imbuhnya. Kata Adi, pengunjung masih mendapatkan beberapa keuntungan. Misalnya, free spesial cocktail bagi ladies yang datang sebelum pukul 24.00. X3 Café and Lounge juga memberikan diskon 20 persen untuk X3 speciality drinks and long drinks by Pitcher. Dan, free entry bagi pengunjung yang datang sebelum pukul 23.00. Jadi tunggu apalagi, datang ke X3 Café and Lounge malam ini. (adv/ado)

TIMUR PRADOPO/RK

Lestari,kel. Jomblang , Kec. Candisari – Semarang yang pada malam tersebut mendapatkan penghargaan atas sinergi positif serta kontibusinya terhadap upaya pelesatarian lingkungan melalui kegiatan pemanfaatan limbah kemasan untuk aneka barang fungsional, menegaskan “ Kami merasakan betul 3 manfaat kerjasama Pemanfatan Limbah Kemasan MARIMAS yaitu : menjaga kelestarian lingkungan , membuka lapangan pekerjaan dan mening-katkan perekonomian sektor informal.” Sebagai perwujudan rasa kesetiakawanan sosial yang seiring sejalan dengan misi tanggung jawab sosial PT.Marimas kepada masyarakat luas yang telah mendukung eksistensinya, MARIMAS juga memberikan bantuan untuk Yayasan Wisma Kasih yang di wakili oleh Ibu Anne Avantie, bantuan untuk Sekolah Kuncup Melati atau Yasayan Khong Kauw Hwe serta untuk Panti Asuhan Cacat Ganda , Yayasan Bakti Asih – Paseban. (adv)

berjumlah lima buah. Jumlah tahanan kemarin, sekitar 50 orang. Sekadar mengingatkan, di tahanan Polresta Kediri sempat terjadi masalah. Pada Juli 2009, salah seorang tahanan Polresta Kediri sempat kabur. Tahanan itu kabur dengan cara menjebol plafon tahanan. Diduga, kaburnya tahanan itu karena kondisi ruang tahanan yang sudah tidak layak. Lalu, apa tindakan Polresta Kediri untuk memperbaiki ruang tahanan itu? Rastra mengatakan pihaknya akan segera melakukan renovasi. Namun belum bisa memastikan kapan hal itu akan dilakukan. “Kita tunggu saja. Sekarang masih dikoordinasikan,” ujar pria asal Palembang itu. Saat ditanya apakah kunjungan Samsul Ashar kemarin untuk membicarakan tentang renovasi tersebut, Rastra membantahnya. Menurutnya walikota hanya berkunjung dan melihat-lihat Mapolresta Kediri. Sementara itu, saat berada di ruang Satreskoba, Samsul sempat menyatakan prihatin dengan maraknya peredaran narkoba. Di satuan yang dipimpin oleh AKP Sudadi itu, Samsul juga sempat melihat barang bukti alat bantu seks yang beberapa waktu lalu sempat diamankan. “Ini bisa merusak generasi muda,” ujarnya kepada anggota Satreskoba kemarin. Sayangnya, seusai melihat beberapa ruang satuan yang ada di Polresta Kediri, Samsul Ashar langsung masuk ke mobilnya tanpa memberikan keterangan. (fa/tyo)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.