Radar karawang sabtu 14 maret 2015

Page 1

Radar Karawang Jawa Pos Group

Harga Eceran

Rp 3.000,-

Langganan Rp 71.000,-/Bulan

Telp Redaksi 0267-414122 e-mail: raka_krw@yahoo.com

Karawang Pisan...!

SABTU 14 MARET 2015

Kos-kosan Mesum Digerebek 35 Orang Diangkut Pol PP KARAWANG, RAKA - Sejumlah pasangan muda mudi yang tengah memadu kasih di be­ berapa tempat kos-kosan di Karawang kota, dikagetkan de­ ngan kedatangan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Jumat (13/3) pagi. Satu per satu kamar kos diperiksa petugas. Selain kartu iden­titas penghuni, seluruh isi kamar juga tak luput dari peng­ geledahan aparat penegak peraturan daerah ini. Dalam razia

ini, Satpol PP panen besar. Di sejumlah rumah kos incaran, petugas berhasil menangkap ba­ sah pasangan muda-mudi te­ngah asyik indehoy di kamar. Seperti di rumah kos Kawasan Guro 2 Kelurahan Karawang we­ tan, Kecamatan Karawang Timur, petugas berhasil menciduk beberapa orang pasangan mesum serta penghuni kamar kos tanpa identitas. Mereka pun langsung diangkut ke sebuah mobil patroli

Satpol PP yang sudah disiapkan. Begitu juga di sejumlah rumah kos di Pasirpanggang, Kecamatan Telukjambe Timur. Petugas berhasil mengamankan puluhan pasangan bukan suami istri. Tak hanya itu, terdapat pula ABG yang terlihat berpakaian seksi tak mengantongi identitas juga digaruk dari lokasi se­­ tempat. “Yang kedapatan ber­ dua di kamar dan tidak bisa me­nunjukkan bukti surat nikah langsung kami amankan,” ujar Kabid Trantibum Satpol PP

4Baca Kos-kosan... Hal 7

PASANGAN MESUM: Sejumlah perempuan yang terjaring razia digiring ke kantor Satpol PP, Jumat (13/3) kemarin.

PRO KONTRA PELABUHAN CILAMAYA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - Pelabuhan Cilamaya bisa mengurai kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok. - Menciptakan kompetisi antar pelabuhan. - Mengurai kemacetan dari kawasan industri ke Tanjung Priok. PERTAMINA - Di area proyek Pelabuhan Cilamaya ada jaringan pipa dan sumur migas bawah laut. - Kapal Besar bisa merusak pipa dan menimbulkan ledakan hebat. - Sektor pertanian dan perikanan di wilayah Cilamaya akan terganggu. DAMPAK KERUSAKAN PIPA MINYAK DAN GAS - Kehilangan potensi penerimaan APBN dari Blok ONWJ yang memproduksi minyak 40 ribu barel per hari. - Mengancam pasokan gas untuk listrik PLTGU Muara Karang dan PLTGU Tanjung Priok. - Terhentinya suplai gas ONWJ yang saat ini memasok gas untuk Kilang Balongan. - Suplai gas dari ONWJ ke pabrik Pupuk Kujang terhenti. DORONG GERBANG: Kelompok yang menamakan dirinya Gerakan Masyarakat Tolak Pelabuhan Cilamaya memaksa masuk ke Kantor Pemkab Karawang, setelah tidak satupun pejabat yang mau menemui mereka, Jumat (13/3) kemarin.

Pendemo Paksa Pemkab Karawang Tolak Pelabuhan Cilamaya Foto: fah/Radar Karawang

KARAWANG, RAKA Ren­cana pembangunan Pelabuhan Cilamaya mulai mendapatkan penolakan sejumlah ka­­la­ngan. Setelah sebelumnya Pertamina menolak dengan tegas, giliran ne­ layan dan seba-

gian kelompok mengikuti jejak perusahaan pelat merah itu. Terakhir, kelompok yang me­ na­makan dirinya Gerakan Ma­ syarakat Tolak Pelabuhan Ci­la­ maya yang beberapa hari lalu sempat berunjukrasa di depan

Tukang Rujak Keliling dari Loji yang Akan Naik Haji

Masta Kumpulkan Uang 24 Tahun

MaNg RAKA TOLAK PELABUHAN Rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya mulai mendapatkan penolakan. MANG RAKA: Bareto kamana wae?

Telp. 0267-414122 ext 12 atau 13

TEGALWARU, RAKA - Kisah Masta (55) yang kese­ hariannya menjual rujak keli­ ling kampung di Kecamatan Tegalwaru, seperti cerita dalam sinetron. Terlebih ketika pria berperawakan sedang itu berhasil menyisihkan sedikit keuntungan dari hasil kerja kerasnya selama belasan tahun, agar bisa berziarah ke Makkah dan menjadi haji mabrur. Tidak mudah memang mempertahankan niat selama belasan tahun seperti yang dilakukan Masta. Berbagai rintangan yang melunturkan niat ibadahnya ke­ rap menghampiri. Maklum saja, penghasilannya sebagai tukang rujak tidak menentu. “Saya tidak bisa nabung setiap hari karena penghasilan seadanya. Paling se­ring dua atau tiga hari sekali,” ujar bapak dua orang anak ini kepada Radar Karawang, Jumat (13/3) kemarin. Bukan hanya persoalan keuangan, hinaan dan ejekan pun selalu diterimanya ketika mengung­kapkan keinginannya tersebut kepada orang lain. Namun, hinaan tersebut justru semakin menguatkan niatnya beribadah haji. “Sabar dan syu­ kurilah apa yang tengah menimpamu, karena bisa jadi hinaan dan cacian itu merupakan pendorong kesuksesanmu. Doakan kembali orang yang menghinamu dengan

LAYANI PEMBELI: Masta (55) mengupas pepaya pesanan pelanggannya, Jumat (13/3) kemarin.

doa yang terbaik,” ujarnya. Ia mengungkapkan, dalam sekali jualan hanya bisa memperoleh uang Rp 40 ribu hingga Rp 80 ribu, itupun belum dipotong untuk modal, makan minum, dan bensin selama menjajakan dagangan. “Tekad saya sudah kuat sejak tahun 1990. Dan saya pun optimis harus berhasil me­ngumpulkan sejumlah uang untuk ibadah haji,” katanya. Setelah uang pendaftaran dirasa cukup, pada tahun 2012

dirinya mendaftarkan diri ke Kantor Kementerian Agama Karawang, namun keinginannya agar bisa secepatnya melihat Kabah secara langsung, lagilagi harus menunggu waktu. Sebabnya, ia masuk dalam daftar antrean dan baru bisa berangkat empat tahun kemudian. “Saat itu saya mendaftar dengan uang Rp 25 juta dan harus mengantre empat tahun,” katanya. Ia melanjutkan, 4Baca Tukang... Hal 7

Koran Terbesar di Karawang dan Purwakarta

Istana Negara Jakarta, Jumat (13/3) pagi, mendatangi Kantor Bupati Karawang. Agenda­ nya sama, menolak kehadiran Pe­ labuhan Cilamaya. Awalnya, pendemo memulai aksinya dengan longmarch dari

Masjid Al-Jihad ke Kantor Bupati Karawang. Sesampainya di depan gerbang, mereka tertahan dan tidak diperbolehkan masuk oleh petugas Satpol PP dan polisi. Peserta 4Baca Pendemo... Hal 7

Artis Asal Cikampek jadi Korban Pelecehan Seksual PERJALANAN hidup pe­ nyanyi Tegar Septian atau yang disapa Tegar ternyata tak semulus yang dilihat. Di te­ ngah karir yang semakin bersinar, dia mendapatkan ke­ nyataan pahit. Dia diperlakukan tidak se­ nonoh oleh manajernya sen­ diri saat melakukan show di Malaysia. Sang manajer Mu­hammad Arif Dolah Alias Arif bin Dolah yang ditunjuk label untuk mendampingi Tegar selama melakukan aktivitas bermusik di Malaysia dan Singapura, ternyata melakukan pelecehan seksual kepada penyanyi cilik yang membelikan orang­tuanya rumah

di Cikampek itu. Tidak terima dengan tindakan tersebut, Tegar bersama ayahnya Yusuf me­ laporkan kejadian itu ke Komnas 4Baca Tegar... Hal 7

Honorer K2 Dites Lagi JAKARTA, RAKA - Rencana pemerintah untuk me­ ngangkat honorer kategori dua (K2) menjadi CPNS melalui jalur tes computer assisted test (CAT) dan diterapkan passing grade dalam peni­ laian tes kompetensi dasar (TKD), dinilai bukan solusi terbaik. Bahkan bisa menim­ bulkan masalah baru yang akan memperpanjang waktu pe­nyelesaian K2.

“Membengkaknya biaya pelaksanaan tes di daerah dan di pusat, ditambah lagi infras­ truktur serta kemampuan SDM di daerah untuk melak­ sanakan tes, akan menjadi masalah di setiap daerah. Secara konsep dan teori mudah diucapkan tapi implementasi di lapangan tentu berbeda,” kritik Ketua Dewan Pembina Forum 4Baca Honorer... Hal 7

Online: www.radar-karawang.com


2

Karawang Kota Karawang Barat, Timur Majalaya Telukjambe Barat, Timur Ciampel

Sabtu 14 Maret 2015

RADAR KARAWANG

Usulan Lampu Merah Masih Proses Pertigaan Kosambi dan Bunderan Mega M Diusulkan Dipasangi Lampu Merah KARAWANG, RAKA Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Karawang, Setya Dharma menyebutkan, pihaknya telah mengusulkan pembangunan traffic light (lampu pengatur lalulintas) di daerahnya, ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Namun hingga kini, usulan tersebut belum mendapat jawaban sehingga tidak diketahui kapan lampu pengatur lalu lintas di sejumlah titik rawan macet bisa dibangun. “Pembangunan traffic light sudah kami ajukan ke Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat sejak tahun lalu. Namun kapan realisasi pembangunan tersebut belum kami ketahui secara pasti,” katanya, Jumat (13/3) siang. Menurut dia, sebagian ruas jalan di Kabupaten Karawang adalah Jalan Propinsi dan Jalan Nasional sehingga kewenangannya adalah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat. Contohnya adalah ruas jalan di pertigaan Kosambi, merupakan jalan nasional sehingga pembangunan infrastruktur di sepanjang ruas jalan tersebut berada pada kewenangan pemerintah pusat. Selain titik-titik lain di sejumlah jalan protokol di tengah pusat kota Karawang, termasuk Bunderan Mega M yang sempat diusulkan

Pembangunan traffic light sudah kami ­ajukan ke Dishub Jabar sejak tahun lalu. Namun kapan realisasi pembangunannya belum kami ketahui secara pasti” Kadishubkominfo Setya Dharma warga. “Karena keterbatasan kewenangan, maka pemerintah daerah(Dishubkominfo) belum bisa merealisasi pembangunan traffic light tersebut,” lanjut Setya. Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar pembangunan traffic light itu secepatnya terealisasi sehingga kema­ cetan arus lalu lintas di pertigaan kosambi tersebut bisa teratasi. “Kami sudah berulangkali menanyakan soal pembangunan traffic light itu ke Dishub Jabar baik secara tertulis maupun lisan. Bahkan, hampir di setiap ke­ sempatan kami menanyakannya,” terang Setya Dharma. Kendati demikian, surat pengajuan yang sebelumnya tertahan di Dishub Provinsi Jabar sudah diteruskan ke Kementerian Perhubungan. “Infonya memang Pemprov Jabar

sudah mengajukan surat ke pemerintah pusat terkait pembangunan tersebut. Hanya saja kami belum tahu apakah pembangunan traffic light tersebut bisa terelasasi tahun ini atau tidak. Kami berharap pembagunan traffic light ini mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Barat,” pungkasnya Sebelumnya, Kasatlantas Polres Karawang AKP Doni Eko Wicaksono mengakui jika pihaknya telah menyurati Dishubkominfo Karawang agar secepatnya membangunan traffic light di pertigaan kosambi tersebut. Sebab, selain karena volume ken­ daraan mengalami peningkatan dari bulan ke bulan, kondisi pasar kosambi dan angkot yang parkir/ngetem di pinggir jalan hingga sekitar pintu lintasan kereta api, membuat arus lalulintas semakin padat. “Surat sudah kami ajukan ke

Dishubkominfo Karawang, tapi sampai sekarang belum dapat balasan kapan traffic light itu dibangun,” ucapnya. Diakuinya, keberadaan traffic light itu tentunya akan membantu pihaknya untuk mengatur arus lalulintas. Sebab, traffic light tersebut akan mengatur arus lalulintas selama 24 jam. Untuk mencegah terjadinya kemacetan di lokasi tersebut, pihaknya telah menempatkan sejumlah personil. “Anggota sudah kami tempatkan disana untuk mengatur arus lalulintas terutama pada jam -jam tertentu. Sebab, kemacetan disana biasanya terjadi pagi dan sore seiring dengan waktu masuk dan keluar karyawan,” terangnya. Perlu disampaikan, selain pertigaan Kosambi titik lain rawan kemacetan di tengah pusat kota adalah bunderan Mega Mal (Mega M). Titik ini termasuk terparah kemacetannya karena merupakan titik temu dua ruas jalan yakni Jalan Tuparev dan Jalan Ahmad Yani. Bahkan kemacetannya mengular hingga hingga perlintasan kereta api Tuparev dan berbuntut hingga depan Bank Mandiri. Permintaan pemasangan lampu merah dititik ini juga sempat mencuat dari berbagai kalangan yang meminta agar dipasang lampu merah di bunderan tersebut. (ops)

Kembalikan Fungsi Trotoar

MACET: Kemacetan dan semrawut, kondisi seperti ini bisa terjadi setiap akhir atau awal bulan. Banyaknya warga Karawang yang mengunjungi pusat belanja Mega M dan Ramayana menjadi diantara kemacetan selain antrean di perlintasan kereta api Tuparev.

DI BEBERAPA ruas jalan Kota Karawang seperti Johar, Tuparev, dan Kertabumi para pedagang PKL bebas menjajakan barang dagangannya di atas trotoar. Alih fungsi trotoar yang sudah berlangsung lama terjadi ini membuat para pedagang terbiasa tidak mengindahkan aturan pelarangan berjualan di atas trotoar. Tak hanya untuk berjualan, trotoar juga sering dijadikan tempat parkir. Hal itu diungkap warga Galang, warga Tuparev. Me­ nurutnya kondisi ini memberi ketidaknyamanan dan membingungkan bagi pejalan kaki. Karena beralihnya fungsi trotoar menciptakan ketidakketertiban dan ke­ semerawutan kota. Seharunya trotoar di Karawang ini steril dari keberadaan PKL, namun sayang saat ini Pemkab melalui instansi terkait tidak bersikap tegas dalam menga-

tur para PKL. “Harusnya ada operasi rutin agar PKL tidak tumbuh subur,” paparnya. Dituturkannya, dirinya juga merasa jenuh atas keberadaan trotoar di Karawang saat ini. Ia mempertanyakan ketegasan Pemerintah kabupaten Karawang dalam menertibkan alih fungsi trotoar yang menjadi tempat parkir dan Pedagang Kaki Lima. Fungsi trotoar yang semestinya melindungi pejalan kaki dari bahaya saat ini sering dilalui sepeda motor atau tempat berjualan para pedagang kaki lima. Se­ hingga bukan hanya melanggar ketertiban umum tetapi membahayakan.”Kalau se­ perti ini para pejalan kaki pun terpaksa harus turun ke jalan raya. Padahal berjalan kaki dengan aman dan nyaman di trotoar dan menjadi hak para pejalan kaki,”ujarnya Selain itu, menurutnya,

Soal Lampu Merah di Bunderan Mega M Menunggu Inovasi Jitu Dishubkominfo KARAWANG, RAKA - Warga Karawang masih menunggu inovasi jitu dari Dishubkominfo dan instansi terkait untuk mengatasi persoalan kemacetan yang terjadi di karawang. Kemacetan di titik bundaran Mega Mall Karawang lebih disebabkan oleh managemen lalu lintas yang tidak tepat. Seharusnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) menempatkan petugas khusus untuk mengatur lalu lintas dititik tersebut dan bekerjasama dengan pihak kepolisian. Hal itu sempat diungkapkan pemerhati masalah lalu lintas, Andri Kurniawan, beberapa waktu lalu. “Kami tunggu inovasi dan aksele­ rasi kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Karawang. Jadikan kritikan masyarakat sebagai suplemen sebagai spirit kerja,dan Kadishub harus bisa membina dan meningkatkan SDM personil Dishubkominfo Karawang,” tambahnya. Menurutnya, kemacetan yang terjadi di bunderan Mega M sebagai akses vital masyarakat karawang maupun diluar karawang ini sangatlah di sayangkan, jika hal ini terus dibiarkan maka dikhawatirkan warga karawang akan meluapkan emosinya. “Yang paling ironis kesemerawutan lalu lintas terjadi dipusat kota seperti dibundaran Mega Mall, sebagai pusat kota Kabupaten Karawang, sungguh sangat mempri-

KALAU bisa bundaran itu (Bunderan Mega M) dikikis yakni diperkecil dari ukurannya sekarang. Setelah itu di depan Gedung Olah Raga (GOR) Panatayuda tutup dan dilarang belok tetapi terus ke arah Jalan Tuparev. Kemudian pas pintu kereta di bagi tiga jalur. Untuk belok kiri arah jalan menuju Dinkes pisah, terus ke arah Jalan Arip Rahman Hakim pisah. Insya Allah lancar. Isda Juanda hatinkan dan sangat memalukan,” imbuhnya. Ditambahkan, kema­

MACET di bunderan Mega M memang harus diatasi. Banyak yang bisa dilakukan mesti itupun tidak terlepas dari sejumlah analis yang mungkin untuk dilakukan. Namun dari banyak hal itu yang perlu harus dilakukan adalah dibuatkan jembatan layanan flyover diatas rel kereta api menuju jalan Tuparev. Ini mungkin langkah jitu untuk mengentaskan kemacetan sekitar Bunderan Mega M. Novia Purna Irawan cetan dan kesemrawutan yang terjadi di bunderan Mega M disebabkan oleh be-

berapa faktor yang sampai saat ini belum terpecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, khususnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Karawang sebagai leading sektor yang seharusnya bertanggung jawab penuh terhadap sistem lalu lintas di Karawang. Bunderan Mega M adalah salah satunya yang mesti mendapat perhatian serius. Hampir setiap terjadi penutupan perlintas kereta api di pintu kereta api Tuparev terjadi kemacetan. Bahkan jika kondisi semakin parah macetnya mengular hingga

depan Bank BNI dengan titik temu kemacetan di Bunderan Mega M. “Coba kita lihat dari hari kehari kemacetan yang disebabkan oleh kesemerautan lalu lintas semakin parah saja, apa lagi pada jam jam tertentu. Memang patut kita fahami, kondisi infrastruktur jalan tetap tidak ada penambahan fasilitas maupun pelebaran, begitu pun dengan perkembangan jumlah kendaraan yang semakin meningkat setiap waktunya, dari dua aspek tersebut pemerintah tidak bisa mencarikan solu­ sinya,” sesalnya. (raka)

PKL: Trotoar di ruas jalan Tuparev kerap digunakan sebagai lapak PKL dan tempat parkir motor.

Pemerintah harus segera juga harus membuatkan tempat khusus yang strategis bagi para PKL untuk menjual barang dagangan mereka agar tidak ada lagi PKL yang bandel berjualan di trotoar. De­ ngan begitu, ketertiban dan

keindahan Kota Karawang dapat terwujud. “Mulai dari sekarang pemda harus segera memikirkan tempat relokasi bagi PKL, agar dapat tertata dengan itu akan lebih indah, dan PKL juga tidak dirugikan,” ucapnya. (raka)

LOWONGAN PEKERJAAN Kami Perusahaan yang bergerak dibidang Pengelola Kawasan Industri, membutuhkan : SURVEYOR 1. Pendidikan SMK. 2. Pria, Usia Max. 35 tahun. 3. Menguasai Alat ukur Theodolit total Station. 4. Bisa menghitung Cut & Fill. 5. Sanggup bekerja dibawah tekanan. DRAFTER 1. Pendidikan SMK. 2. Pria, Usia Max. 35 tahun. 3. Bisa membuat gambar sketsa bangunan. 4. Bisa membuat gambar Autocard, gambar 3 dimensi. 5. Bisa mengoperasikan softwere Arsitektur sebagai pendukung pekerjaan menggambar bangunan lainnya, seperti Corel Draw, Microsof Word dan Excel. 6. Sanggup bekerja dibawah tekanan. SIPIL KONSTRUKSI (SUPERVISOR) 1. Pendidikan SMK. 2. Pria, Usia Max. 35 tahun. 3. Diutamakan yang sudah berpengalaman. 4. Memahami gambar Pelaksanaan. 5. Sanggup bekerja dibawah tekanan. ESTIMATOR 1. Pendidikan D III. 2. Pria, Usia Max. 35 tahun. 3. Diutamakan yang sudah berpengalaman. 4. Melakukan analisa dan survey terhadap harga bahan dan upah di daerah rencana lokasi pekerjaan. 5. Menghitung volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pembangunan gedung / bangunan yang direncanakan. 6. Sanggup bekerja dibawah tekanan. ARSITEKTUR 1. Pendidikan S1. 2. Pria / Wanita, Usia Max. 35 tahun. 3. Diutamakan yang sudah berpengalaman. 4. Membuat kerangka Umum/ Konsep rencana Arsitektur dan pengembangan desainnya. 5. Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis, Arsitektur gedung/ bangunan. 6. Sanggup bekerja dibawah tekanan . RESEPSIONIST 1. Pendidikan SMA / DIII. 2. Wanita, Usia Max. 27 tahun. 3. Berpenampilan menarik. 4. Bahasa Inggris Aktif. 5. Diutamakan Aktif Bhs. Jepang.

Lamaran dikirim ke :

PO BOX 131


Kapling Rakyat

RADAR KARAWANG

Sabtu 14 Maret 2015

Wisata Air Irigasi Johar TIGA pekan terakhir Perum Jasa Tirta (PJT) II melakukan pengerukan di sepanjang irigasi Johar. Sekarang irigasi tersebut mulai terlihat wajahnya. Ternyata lumayan cantik dan terlihat seperti menawarkan pundi-pundi uang. Mengapa tidak! Irigasi Johar bisa menjadi sumber pendapat asli dae­ rah (PAD) dari sektor pariwisata a s a l

mau mengelolanya. Seperti yang dilakukan pemerintah jawa tengah terhadap irigasi yang berada dite­ ngah kota Semarang tak jauh dari Simpang Lima, kalau di Karawang seperti Alun alun fungsinya. Bantaran irigasi disana diturap rapi dan ada pengelolaan sistem pengairannya tapi irigasinya ti­ dak sebagus irigasi Tarum Tengah (irigasi johar). Di irigasi itu ada

== TEMA ==

Jika karawang akan membuat ­tempat parkir umum untuk ­menampung kendaraan yang diparkir di J­alan ­Tuparev dan ­Kertabumi, menurut anda ­idealnya lokasinya dimana. PERCUMA.. pasti akan cari t4 yg lbh dkt dgn tujuan.. lg-an sdh jd budaya baru, dr rmh k toko jaraknya cm 100m aja pd mlz jalan kaki koq.. heuheu. (Xamthone Elly Amalia)

perahu-perahu wisata yang siap membawa wisatawan menyaksi­ kan sisi kota semarang dari atas perahu. Tentu saja itupun terkore­ lasi dengan tempat-tempat makan enak yang menjadi wisata kuliner di kota itu. Hanya saja ada yang kurang ter­ hadap wisata irigasi di tengah kota semarang itu. Karena lokasinya persis ditengah kota dan membe­ lah badan jalan utama sehingga

kondisinya jadi terkesan kurang nyaman. Tidak ada pepohonan besar disana yang rimbun yang bi­ asanya menjadi daya tawar kesan nyaman suatu tempat. Kalaupun ada hanyalah pepohon kecil yang sepertinya hanya sekedar agar ti­ dak terlihat gersang. Berbeda di Karawang, irigasi Johar tidak be­ rada di jalan utama tetapi ruas ja­ lan alternatif yang tidak padat lalu lintas. Jadi amat memungkinkan untuk menciptakan suasana nyaman melalui

pohon-pohon besar yang tumbuh disisi-sisi irigasinya. Hal lain, trotoar tentu saja men­ jadi bagian kelengkapan yang mesti terpenuhi. Itu dibangun disisi iri­ gasi sebagai tempat pejalan kaki. Akan lebih bagus jika itupun dis­ ertai penataan yang tepat de­ngan membangun jembatanjembatan diatas irigasi. Bayangkan, de­

Buat Data Titik Rawan Sampah SEBETULNYA, permasala­ han mengenai sampah kendala­ nya bukan berada di masyarakat tetapi pada pemerintah sendiri. Seandainya pemerintah mampu menjelaskan dan menyediakan sa­ rana untuk masyarakat membuang sampah tentu tidak akan ada sam­ pah-sampah liar yang tertumpuk di TPS-TPS liar. Terutama ma­ syarakat yang ada di pinggir kali. Soal perangkat hukum larangan

buang sampah, memang perang­ kat hukum itu sudah ada tapi ma­ sih kurang sosialisasi. Dan kalau­ p0un sosialisasi sudah dilakukan mestinya diikuti tindakan nyata berupa solusi penyediaan tempat sampah. Jadi bukan masyarakat tidak mengerti tapi pemerintah yang memang tidak mampu me­ nyediakan sarana tempat buang sampah. Aneh, kalau dipikir, de­ ngan APBD sebesar itu saya rasa

pemkab ka­ rawang bisa membuat inovasi mengenai permasalahan banjir dan sampah. Caranya yaitu silahkan pikirkan karena banyak ahli yang mampu memikirkan hal tersebut di kabupaten karawang. Raih mereka dan dengar apa pendapat mereka saran mereka melalui jalur jalur khusus yang me­ mang pemerintah itu sendiri yang mengadakan acaranya. (Pew Tea, Karawang)

3

ngan sekitar 25.000 lebih bahkan bisa dua kali lipat jumlah warga Karawang yang setiap hari melin­ tasi ruas tersebut. Ini akan men­ jadi pontensi wisata kota se­ bagai pelengkap prediket Karawang se­ bagai kota metropolitan. (duta arie, Karawang)

RUANG PUBLIK KRITIK dan Saran mengenai Fasos, Fasum di wilayah seperti jalan rusak, taman kota,

rambu-rambu lalin, dan berbagai persoalan yang ada dilingkungan tempat tinggal dan juga foto

kronologi dari anda di

http://www.facebook.com/radar.karawang atau Email : raka_krw@yahoo.com. REDAKSIONAL

UDAH jamannya drive thru, saya mah hoream turun dari motor oge.. sebenarnya kesadaran individu yg bisa bikin tertib. (Wisnu Suhoko)

KEN weh kitu...boros2 anggaran...hanya dalam ranggka menghabiskan uang rakyat... mubajir... (Undang Dody)

Optimalkan Irigasi Johar MENGOPTIMALKAN irigasi johar sebagai lokasi wisata air ditengah kota Karawang merupakan hal paling tepat. Me­ mang kewenangannya di tangan PJT II tapi kan bisa diker­ jasamakan dengan pemerintah setempat, khususnya Dinas Kebudayaan & Pariwisata, untuk mengelolanya menjadi aset pariwisata. Selain akan memberikan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) tata ruang di daerah itu juga menjadi ba­ gus. (Hadi Phestol, Karawang)

MIMBAR BEBAS

TPS liar sisi rel kereta api tanjungpura.

ADA usulan agar sepanjang irigasi johar ­dijadikan wisata kuliner. Bagaimana menurut anda. BIKIN tanaman aja sama trotoar biar karawang interasih. (Nana Supriatna)

PARKIR 1 jalur aja, komo d tuparev mah bekingna lsm n ormas. (Koboy Memos Memos)

TPS liar di dekat bunderan kodim.

TPS liar di Jalan Telukjambe.

Surat Untuk Redaksi

Penting Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak

SIAPAKAH yang paling berperan dalam pendidikan. Pendidikan merupakan tanggung jawab utama orangtua di rumah. Sedangkan sekolah hanya sekedar pembantu. Alasannya orangtua waktunya lebih leluasa. Sekolah bisa dikatakan tugas utamanya, yaitu mengajar anak. Ungkapan ini digulirkan lantaran tidak sedikit orang yang mengalihkan begitu saja tanggung jawabnya dalam mendidik anak pada sekolah. Bahkan jika anaknya berlaku “aneh”, tidak jarang orangtua langsung menuding sekolah atau gurunya yang bersalah. Padahal, guru juga manusia yang mempunyai ke­ terbatasan dalam mendidik anak. Thomas Gordon dalam bukunya Responsible Parent (1976) memaparkan bahwa orangtualah guru utama anak. Prosesnya sejak infancy, yakni sejak anak dipangkuan. Apapun metode pengajaran di sekolah, sela­ yaknya tidak perlu mengurangi aspek pendidikan yang selama ini diterima anak dari orangtua. Patut juga disimak bahwa pengertian mendidik dan mengajar pun dapat dipilah, mendidik lebih mengarah pada pembentukan moral, sedangkan mengajar lebih pada perkembangan intelektual. Kurang pas orangtua siswa me­ nyerahkan dan menuntut sepenuh-

nya pada sekolah agar si anak pintar dan berperilaku terpuji. Padahal, sejatinya tugas utama mendidik anak adalah orangtua. Dalam rangka turut membantu orangtua mendidik, maka ada sistem komposisi pembelajaran. Yang saya ketahui, di SD dikomposisikan 80% pendidikan, sisanya 20% pengajaran, sedangkan di SMP/SMA terbalik yang 80% malah bisa pengajaran. Kendatipun masih ada 20% unsur pendidikan,itu lebih diarahkan untuk menciptakan suasana belajar. Jadi, tidak serta merta pendidikan moral. Untuk memancing anak berpikir kritis sekaligus kreatif, dapat me­ ngumpankan perangkat (possibility, supose, hypothesis). Disini anak tidak dibiasakan untuk menilai sesuatu yang sudah lazim. Jadi, bukan melihat baik atau buruk, benar atau salah, iya atau tidak dan penilaian hitam putih lainnya yang sejenis dengan itu. Namun mere­ ka justru dipancing untuk menerima konsep “kemustahilan” (intermediate impossibility) sehingga anak bergairah dalam menggelindingkan gagasan yang kreatif dari sesuatu yang sebenar­ nya sudah biasa. Tidak ada salahnya kalau orangtua sesekali mencoba menggali kreativitas anak dengan berbagai kemungkinan

dan berbagai cara supaya anak bisa berfikir kreatif. Ada teknik sederhana sekedar untuk melatih potensi kreatif anak. Contohnya kita dapat bermain foto dan cerita untuk mengunggah keterampilan anak berfikir dan kreatif. Siapkan sebanyakbanyaknya gunti­ ngan ilustrasi foto dan judul tulisan dari surat kabar. Minta anak untuk memadukannya, dengan menempelkan teks dibawah foto pilihannya.

Kombinasi teks dan foto itu bisa bersifat serius, lucu dan beberapa kemungkinan lainnya yang bisa diperoleh darihal tersebut. Dengan bermain foto dan cerita ini, si anak akan terasah untuk memperluas persepsi, daya cipta, dan kemampuannya untuk menemukan sebuah alternatif. (Elis Rahmawati, K a r a ­ wang)

JANGAN lupa kemacetan yang akan ditimbulkan bila usulan tsb terlaksana harus jadi pertimbangan! (YonoIsmaya MrYonz) JALANNYA KECIL Boosss... kasian penduduk disitu. Mau krja nanti kejebak macet sama wisata pinggir kalinya. Yang diperlukan karawang skrg jalan bagus dan jalan lebar. (Risa Insurgent) LAMUN jlnnya di atur...jdi 2 arah kyknya rapihh...ga sem­ rawutt.....trus di jmbtan bikin jln layangg....tinggal manusia­ nya bsa ga disiplinn.... (Joko Sutanto) BAGUS juga...baiknya sepan­ jang irigasi dturap dan ada trotoar. (Soma Wijayakusuma)

YG sdh cocok sekarang jadikan Gem Centre plus kuliner, tapi ditata yg apik. (Arif Budiman P)

BAGUS. Deh kalau gitu bisa jadi pendapatan kelurahan tersebut. (Roni Ramdani Noe)


4

Dengklok Raya

Sabtu 14 Maret 2015

Dengklok, Pakis, Jayakerta, Tirtajaya, Batujaya, Pedes, Cibuaya, Kutawaluya, Cilebar

RADAR KARAWANG

Deklarasi Sadar Jamban tak Berhasil Masih Banyak Jamban di Pinggir Kali Pemkab Diminta Bangun MCK

RENGASDENGKLOK, RAKA- Untuk memba­ ngun kesadaran masyarakat akan kesehatan lingku­ ngan, beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan Karawang melalui UPTD Puskesmas di masing-masing kecamatan, mendeklarasikan desa sadar jamban. Namun kenyataan dilapangan, deklarasi tersebut belum berdampak positif di masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya jamban yang terlihat di Desa Kalangsurya, Kecamatan Re­ ngasdengklok. Di sepanjang irigasi Sasak Bodas, dari Dusun Kobakkarim Kulon, Dusun Pulosari, sampai Dusun Kandang Sapi, berjejer jamban setiggi sekitar setengah meter yang hanya ditutupi karung plastik. Hal ini menunjukan, kebiasaan masyarakat buang hajat di irigasi belum hilang. “Ya beginilah kondisinya, memang di sepanjang irigasi sasak bodas ini masih ba­ nyak jamban-jamban. Setiap hari buang air besar disini. Memang menjijikan sih, tapi bagaimana lagi, sudah menjadi kebiasaan mungkin ya,” kata salah seorang warga Desa Kalangsurya, Nurdin (34), pada RAKA, Jumat (13/3) kemarin. Selain itu, lanjutnya, penyebab masih banyaknya jamban di irigasi tersebut, karena di daerah tersebut

minim MCK. Sehingga, warga yang tinggal dibantaran irigasi, terpaksa membuat jamban. “Disini juga memang tidak ada MCK, jadi warga yang tinggal di bantaran irigasi terpaksa buang air besarnya di irigasi. Saya kira, kalau ada MCK mah tidak jamban-jamban di irigasi itu bisa dihilangkan,” paparnya. Oleh karena itu, lanjut dia, himbauan dari pemerintah pada masyarakat untuk tak buang hajat sembarang, harus dibarengi penyiapan infrastruktur yang memadai. Karena, warga yang suka buang hajat di irigasi atau sawah, memang tak memiliki MCK di rumahnya. “Ini yang harus diperhatikan juga oleh pemerintah. Jadi, tak hanya buat deklarasi sadar jamban saja, menghimbau pada masyarakat tak buang hajat sembarangan tapi infrastruktur atau fasilitasnya tidak disediakan. Kalau warga yang gak punya uang untuk bangun MCK kan repot, terpaksa buang hajat di kali,” ungkapnya. Hal senada juga dikemukakan warga lainnya, Rudi (26). Menurutnya, upaya puskesmas mendeklrasikan desa sadar jamban sudah bagus. Hanya saja, perlu dilakukan sosialisasi yang terus menerus dan melakukan kordinasi secara intensif dengan instansi lain seperti

peme­ rintahan desa. “Sosia­ lisasi harus gencar dilakukan pada masyarakat, selain fasilitas MCKnya di bangun. Saya kira, masyarakat tahu buang hajat sembarangan bisa me­ nimbulkan penyakit, tapi kalau fasilitas MCK permanennya tak ada, mau gimana lagi,” pungkasnya. (asy)

Foto: Radar Karawang

JAMBAN berjejer di atas irigasi Sasak Bodas, Desa Kalangsurya, Kecamatan Rengasdengklok­. Jamban ini dibangun warga yang tinggal dibantaran irigasi, karena tak memiliki MCK.

Jalan Tanjungpura-Dengklok Rusak dan Minim PJU

SALAH seorang pengendara sepeda motor melintas di Jalan Tanjungpura-Rengasdengklok.

RENGASDENGKLOK, RAKA- Pengguna Jalan Tanjungpura-Rengasdeng­ klok, mengeluhkan minim­ nya penerang jalan umum

(PJU) di jalan ini. Selain itu, kondisi jalannya juga berlubang. Hal ini membuat masyarakat tidak nyaman, terutama ketika

berkendara di malam hari. Padahal, jalan ini merupakan akses utama menuju Rengasdengklok. Setiap ha­rinya, banyak masyarakat yang lalulalang menggunakan jalan ini. “Tak hanya siang, malam juga banyak masyarakat yang melintasi jalan ini. Sayangnya, tak ada PJU, jadi kalau malam-malam lewat suka khawa­tir kenapa-kenapa. Apalagi, ja­­lannya sekarang rusak, banyak lubang,” keluh salah seorang warga Rengasdengklok, Wahyu (38), Jumat (13/4) kemarin. Menurutnya, kondisi

ini sudah lama terjadi, namun belum ada upaya dari Pemkab Karawang untuk memasang PJU disepanjang jalan ini. Dia meminta, agar disepanjang jalan TanjungpuraRengasdengklok dipasangi PJU. “Setiap hari saya melewati jalan ini. Kadang kalau pulang kerja malam, saya suka khawatir. Jalanan sepi, gelap lagi. Saya suka ngebut, takut ada yang mengikuti,” paparnya. Selain minim PJU, tambah salah seorang pengguna jalan, Khoerudin (28), kondisi Jalan TanjungpuraRengasdengklok pun rusak. Banyak lubang di tengah maupun sisi jalan. Sehingga membuat pengguna jalan semakin tak nyaman. “Kalau hujan pasti tergenang. Kalau malam hari, sangat rawan, sudah gelap, jalan rusak lagi. Apalagi sekarang lagi marak berita-berita begal,” ujarnya. Khoerudin meminta, agar Pemkab Karawang segera memasang PJU dan memperbaiki kerusakan di jalan ini. Hal ini diperlukan, untuk kenyamanan dan kemanan pengguna jalan, terutama saat malam hari. “Ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah. Sudah lama jalan gelap dibiarkan saja. Kerusakannya juga saya minta untuk segera diperbaiki. Ini kepentingan umum, menyangkut keamanan dan keselamatan masyarakat, pemerintah harus peka,” pintanya. (asy)

Target Lulus UN 100 Persen KUTAWALUYA, RAKA- Jelang pelaksana­ an ujian nasional (UN) mendatang, SMK TK 76 Nurul Falah, menargetkan lulus 100 persen. Untuk mencapai target tersebut, sekolah melakukan berbagai upaya seperti me­ ngadakan bimbingan belajar sampai dengan doa bersama setiap hari Jumat. Guru SMK TK 76 Nurul Falah, Yusuf Akbar me­ ngatakan, pihaknya mempersiapkan secara serius ujian nasional yang akan digelar beberapa bulan kedepan. Siswa diarahkan untuk terus mempelajari mata pelajar yang telah diajarkan dan yang akan diujiankan nanti. “Setiap UN, tentu kami mempersiapkannya dengan serius dan tersusun dengan rapi, agar semua siswa siap dan mampu menjalinya nanti,” kata Yusuf, pada RAKA, Jumat (13/3) kemarin. Upaya yang dilakukan, lanjut dia, sekolah me­ ngadakan bimbingan belajar (Bimbel) yang telah dipersiapkan selama tiga bulan. Ini penting dilakukan, agar siswa lebih memahami dan lebih siap secara keilmuan dalam menghadapi UN nanti. “UN ini kan merupakan evaluasi akhir belajar siswa selama tiga tahun, jadi dipersiapkan dengan baik. Kami mengadakan bimbel selama tiga bulan. Siswa dibiasakan mengisi soal-soal, agar mereka jadi terbiasa,” ujar pria alumni Unsika ini. Selain bimbel, tambah Yusuf, sekolahnya juga rutin mengadakan doa bersama setiap hari Jumat, untuk membangun mental siswa agar tidak terlalu tegang menghadapi UN.

Tujuan kami adalah membentuk siswa yang berkarakter islami. Keseimbangan antara doa dan usaha kami tanamkan pada siswa sebelum UN ini, sehingga nanti mereka dikehidupan di luar sekolah, bisa menerapkannya. Saya berharap, UN nanti semua siswa lulus 100 persen.”

Yusuf Akbar “Bimbingan rohani ini penting, untuk mempersiapkan mental siswa. Pastinya, setiap menghadapi UN siswa pasti cemas, karena khawatir tidak lulus. Oleh karena itu, kami bantu juga dengan doa, supaya siswa optimis dan bisa lebih tenang,” tuturnya. Yusuf berharap, UN mendatang bisa berjalan dengan lancar dan semua siswanya lulus. Proses be-

lajar yang telah dilalui di sekolah, diharapkan mampu diaplikasikan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Karena, tujuan dari sekolah­ nya yaitu membentuk siswa yang memiliki karakter islami. “Tujuan kami adalah membentuk siswa yang berkarakter islami. Ke­ seimbangan antara doa dan usaha kami tanamkan pada siswa sebelum UN ini, sehingga nanti mereka dikehidupan di luar sekolah, bisa menerapkannya. Saya berharap, UN nanti semua siswa lulus 100 persen,” pungkasnya. (asy)


Cilamaya

RADAR KARAWANG

Cilamaya Wetan Cilamaya Kulon Tempuran Lemah Abang Telaga Sari

Sabtu 14 Maret 2015

5

AJA KLALEN

Dukung Kades dari PNS LEMAH­ ABANG WA­ DAS, RAKA - Ragam kon­ flik vertikal dan horizontal imbas dari pelaksanaan Pilkades membuat sebagian kalangan berkesimpulan bahwa PemerinKabupaten Nandang Basyuni tah Karawang harus secepatnya mengembalikan tata kelola pemerintahan desa kepada PNS. De­ngan demikian, pemerintah diminta melakukan penunjukan langsung abdi negara itu menjadi pimpinan desa. Jika itu dilaksanakan, Pilkades yang selama ini dianggap lebih banyak mudhorot­nya tidak perlu diadakan. Tokoh Masyarakat Lemahabang Nandang Basyuni SE menyatakan bah­wa sistem yang mengatur tata kelola pemerintahan sudah terlalu lama keliru. Ia mencontohkan, selama ini justru kelurahan selalu lebih maju karena ba­ nyaknya birokrat berstatus PNS yang rapi dalam menata administrasi dan memiliki kemampuan managemen. Seharus­ nya, semakin banyak PNS yang direkrut dan ditempatkan di desa-desa. Namun jangankan diperbanyak, Sekdes PNS yang semestinya paham administrasi desa pun malah mau ditarik kembali ke kecamatan. “Kenapa kelurahan lebih maju, karena disana dipimpin PNS. Lah ini, bukannya diperbanyak justru mau ditarik, dimana mau rapih desa-desa kita ini,” herannya. Harusnya lanjut Nandang, peme­rintah serius menempatkan PNS untuk duduk di desa-desa dengan tetap jenjang eselonnya, bukan malah ditarik. Jika demikian, desa gak bakalan maju. Perangkat desa itu tambahnya, tidak harus jadi PNS, tapi minimalnya Sekdes tetap berada di desa untuk membantu adminstrasi desa. Sebab, jika semua dikosongkan dari PNS, jangan heran masyarakat akan sering menemui kades yang tidak ngantor atau perangkatnya yang malas. Berbeda de­ngan PNS yang sekiranya akan takut sanksi dari atasan jika bekerja tidak baik. Maka dari itu, dalam pandangannya Pilkades bukan jalan terbaik untuk menentukan dan memajukan desa. “Saya mah gak setuju ada Pilkades, perangkat sebaiknya disiapkan saja oleh Pemda, da­ ripada setiap kali ganti kades ribut terus,” sindirnya. (rud)

PENDIDIKAN

GURU SMAN 1 Cilamaya­tengah siap-siap membereskan berkas jelang Ujian Sekolah.

Ujian Sekolah SMA Dikejar Waktu CILAMAYA WETAN, RAKA- Usai menggelar Ujian Praktek tiga hari dari tanggal 9-14 Maret, siswa kelas XII bakal serempak menggelar Ujin Sekolah (US) pada hari Senin ini (16/3). Ujian yang akan berakhir 23 Maret itu, hasil nilainya sudah harus diterima provinsi pada tanggal 25 Maret. Sempitnya waktu yang dimiliki membuat guru dipaksa be­kerja keras memberikan nilai ujian untuk memenuhi tenggat waktu yang diberikan. Kepala SMAN 1 Cilamaya Drs Yunus Anis M.ag me­ ngatakan, sebanyak 354 siswa kelas XII menggelar Ujian sekolah. Para siswa akan mengisi sedikitnya 9 rombongan belajar dari total 27 rombel. Karenanya khusus bagi kelas X dan XI, bisa belajar di rumah terlebih dahulu selama seminggu. Diakui Yunus, nilai US, tak jadi penentu kelulusan. Akan tapi semua nilai akan dipertimbangkan saat masuk ke Perguruan Tinggi. Nilai Siswa (NS) sendiri terdiri dari US dan ujian praktek, nilai rapor. Maka dari itu, nilai tersebut menjadi sangat pen­ ting mengingat UN bukan lagi penentu kelulusan. Ia merinci, mata pelajaran yang di US kan antara lain, Matematika, Bahasa Indonesia,TIK, Bahasa Inggris, Fisika, Biologi, Kimia untuk Prodi IPA. Sementara IPS ada Sosiologi, Ekonomi, Sejarah dan Geografi. Sekolah sudah memprogram penyusunan pelaksanaan ujian sekolah, dana operasi, pembia­yaan, sampai dengan tata tertib. “Kita fokuskan nantinya pada pelajaran yang korelasinya dengan UN, kita latih, kita bina sampai pe­nguasaannya,” katanya. Hal senada pun disampaikan oleh Kepala SMAN 1 Lemahabang Suwandi. Awalnya penyelenggaraan US maju menjadi tanggal 23 Maret, namun kabar penyelenggaraan itu dimajukan lagi menjadi tanggal 16. Nah, pada saat tanggal 23 maret inilah nilai harus sudah sampai di kabupa­ten karena provinsi me­ mintanya tanggal 25 Maret. Dengan sisa waktu yang ada, ia akan me­ ngarahkan agar para guru bekerja ekstra memberikan penilaian hasil US. “Iya tadi­ nya kan seharusnya Senin sekarang praktek, tapi lebih dimajukan lagi, jadi praktek sudah tinggal Ujian tertulisnya Senin (16/3) besok,” ujar­nya. (rud)

Foto: Rud/Radar Karawang

BERLATIH: Personil Pemadam Kebakaran berlatih memadamkan api di lapangan Telagasari kemarin. Latihan ini dilakukan untuk meningkatkan keahlian dan kesigapannya saat terjadi kebakaran.

Pemkab Bakal Digugat ke Pengadilan Jika Perangkat Desa Dipecat TEMPURAN, RAKA- Bermain aturan dengan dalih Peraturan Daerah (Perda) soal pe­ ngangkatan dan pemberhentian perangkat desa membuat Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) gerah. Polemik dalam klausul ketentuan yang mewajibkan perangkat desa berusia minimal 20-42 tahun serta wajib lulusan SLTA bikin mereka me­ radang. PPDI menyerukan semua perangkat desa menggugat Pemkab ke PTUN. Dikatakan Wakil Ketua PPDI Karawang Pulus Ahmad Saepudin, batasan persyaratan usia 20-42 tahun bagi calon Perades baru, tidak berlaku bagi perades non PNS yang masih atau sedang menjabat dan belum habis masa tugasnya setelah genap berusia 60 tahun. Ini kata dia, sesuai ketentuan masa tugas perades dengan berkonsideran pada Perda No 13 yang disahkan pada tanggal 8 Desember 2014 sebelum pilkades. Ia meng­ ingatkan, syarat dan ketentuan Perades yang tercantum dalam UU No 6 tahun 2014 Pasal 50, PP No.43 tahun 2014 pasal 65 dan Perda Nomor 13 tahun 2014

pasal 70 adalah sama dan sejalan. Ter­utama dalam 2 hal mendasar yang sedang menjadi polemik yaitu ketentuan usia 20-42 tahun dan pendidikan minimal SLTA/sederajat, ini tentunya tidak bisa ditawar-tawar lagi. Namun 2 hal inilah justru yang terus menjadi multitafsir dalam penerapannya dan menjadi alat ataupun alasan untuk melengserkan perangkat desa yang masih menjabat pasca pilkades. Tradisi masa lalu lanjutnya soal pergantian massal perangkat desa pasca pilkades masih saja diberlakukan dengan mengabaikan amanah UU Desa yang sudah dibuat dengan susah payah. Harusnya Lanjut Pulus, sebelum bicara persyaratan dan pergantian peraangkat desa Pemkab kudu menelaah pasal yang lain dalam UU No 6 pasal 60, PP 43 pasal 68 dan Perda Nomor 13 pasal 74 yang me­ negaskan bahwa perangkat desa diberhentikan karena meninggal dunia, permintaan sendiri dan diberhentikan. Diberhentikan diatas masih dalam pasal tersebut, karena yang bersang-

kutan telah genap berusia 60 tahun, berhalangan tetap, tidak memenuhi lagi syarat sebagai perangkat desa dan melanggar larangan dalam kapasitasnya sebagai perades. Dan ini sangat berkaitan erat dengan bunyi ketentuan peralihan UU 6 pasal 118 ayat 5, Perda 13 pasal 242 ayat 5 yang menyatakan bahwa Perades yang tidak berstatus PNS tetap melaksanakan tugas sampai masa tugasnya dan masa tugas perades adalah yang bersangkutan berusia genap 60 tahun. “Jika PP 43 ditetapkan 3 Juni 2014 dan aturan pengangkatan PJS Kades dari unsur PNS sudah berkonsideran pada aturan tersebut, bahkan incumbent kades yang sudah 2 kali menjabat bisa mencalonkan lagi kali ke 3 dengan berkonsideran pada PP 43 dan Perda No.13 yang ditetapkan 8 Desember 2014 kemarin. Pertanyaannya, kenapa perades harus habis masa jabatannya?” tanyanya. Pulus menambahkan Ke­ arifan Kades terpilih, ketegasan BPMPD selaku leading sektor pemerintahan desa dan kecermatan para camat dalam me­ lakukan konsultasi dan memberikan serta mengeluarkan rekomendasi tertulis kepada

Dasar Hukum Pemberhentian dan Pengangkatan Perangkat Desa 1. UU No. 6 tahun 2014 Pasal 50, Peraturan Pemerintah (PP) No. 43 tahun 2014 Pasal 65 dan Perda Nomor 13 tahun 2014 pasal 70 2. UU No. 6 tahun 2014 pasal 60, PP 43 pasal 68 dan Perda Nomor 13 pasal 74. 3. UU No. 6 tahun 2014 pasal 118 ayat 5, Perda 13 pasal 242 ayat 5. kades tentang usulan calon perades-nya, harus sesuai mekanisme. Itu tambahnya, menjadi kunci utama yang dapat memberikan rasa keadilan bagi perades lama yang masih menjabat dan nasibnya kini di persimpangan jalan. “Kami sepakat pemberhentian dan pengangkatan preogratif kades, tapi mekanisme yang ada harus kiranya dijalankan juga,” ujarnya. Sementara itu Sekretaris Umum PPDI Karawang, Aan Karyanto mengatakan, kepada para perades lama yang masih menjabat atau bertugas, dirinya berharap tetap tenang dan kondusif mengikuti proses validasi yang

nantinya akan dilakukan pihak yang berkepentingan, jika terjadi pelanggaran lanjutnya, terkait mekanisme pemberhentian dan pergantian perades dengan tidak berkonsideran pada aturan perundangan desa yang ada, ia meminta agar para perangkat desa mengambil langkah gugatan ke PTUN atau MA. Pihaknya dari jajaran PPDI siap memfasilitasinya dengan menyediakan pe­ ngacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang disediakan PPDI pusat atau Provinsi Jabar. “Jika ada penyimpangan jangan ragu, kita sama-sama gugat,” ancam pria yang akrab disapa Pikal ini. (rud)

Kembangkan Buah dan Sayur Asli Karawang

Buah Kawista Mengandung Soda Sayur Turubuk jadi Ragam Olahan TELAGASARI, RAKA Sukses mengembangkan Kawista sebagai buah asli Karawang sampai olahannya yang di namai “Cola Van Java”. Pria asal Dusun Krajan II RT 04/04 ini juga mulai merintis sayuran asli Karawang Turubuk. Sayuran yang tumbuh di dataran tinggi Kecamatan Pangkalan itu membutuhkan waktu 2 tahun masuk ke Kecamatan Telagasari de­ngan paralel cocok tanamnya. Ditemui disela-sela kunju­ ngan ratusan siswa SD Ignatius Slamet Riyadi Resinda, penyelia tanaman langka, Wawan mengatakan, Kawista dengan beragam varietas sudah dikembangkan sampai dipamerkan diberbagai even, baik seminar nasional maupun penataran lainnya. Terakhir, pihaknya akan memamerkan hasil olahan Kawista berupa cola van Java, dodol Kawista dan Jus Kawista goyang karawang di Jakarta Convention Center (JCC) tanggal 20-23 Maret ini. Buah Kawista ini pun menjadi incaran para Mahasiswa S2 Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tengah me­lakukan penelitian untuk tesis. Karena, Jika di Amerika dikembangkan “Aple” alias apel kayu yang tidak lama lagi menja-

di minuman bersoda, justru Aple itu adalah Kawista. Di Karawang jauh sebelum itu sudah ada, karena biji-biji kawista itu mengan­ dung soda tanpa kolesterol. “Untuk Kawista kita kembangkan dari mulai benih, tanaman sampai olahannya nanti di JCC, kita tidak berjualan di­sana, tapi yang kita jual adalah nama, bahwa kawista itu dari Karawang, dan membuat orang penasaran yang ujungnya mencari Karawang,” ujar Wawan yang juga alumni IPB ini. Ia menambahkan, selain Ka­ wista yang menjadi buah asli Karawang, dirinya juga me­ ngembangkan tanaman sayur asal Karawang sebagaimana ke­ arifan lokalnya, yaitu Turubuk. Tanaman ini memang tumbuh di dataran tinggi, namun ia kembangkan di Telagasari. Itupun menelan waktu dua tahun, karena selain di Lozi, tanaman itu terlebih dulu ditanam di Telukjambe Timur 9 bulan. Kemudian ditanam lagi di Kecamatan Majalaya, sampai akhirnya di tahun ke­dua baru bisa ditanam di Telagasari. Awalnya, banyak yang pesimis, karena khawatir bunga daging-dagingnya ini kosong saat ditanam di dataran rendah. Namun ia bersyukur de­ngan pera-

Wawan saat ­menerima kunjungan SDN Ignatius Slamet Riyadi Resinda. Ia menjelaskan panjang lebar soal buah Kawista dan sayur Turubuk.

watan yang baik akhir­ nya bisa tumbuh. Sa­yuran ini, hanya bisa ditemui di Karawang saja. Bahkan dari hasil eksperimennya, ia berha­ sil mengembangkan makanan olahan dari Turubuk ini selain untuk sayur teman makan. Contohnya Abon Turubuk,

Kerupuk Turubuk, Nuget Turubuk bahkan sate Turubuk yang tak kalah dengan daging ayam atau sapi pada umum­ nya. Karenanya tambah pembudidaya tanaman langka ini, Kawista dan Turubuk harus jadi kebanggaan masyarakat Karawang. Diri­ nya

selalu berpesan termasuk pada tamu yang selalu datang padanya, agar buah dan sa­yuran Karawang ini dijaga kelestariannya. “Usai buah dan Sayuran, kita juga ingin lihat kearifan lokal untuk varietas padi asal karawang kedepannya,” ujarnya. (rud)


6

Pangkalan Pangkalan, Tegalwaru

Sabtu 14 Maret 2015

RADAR KARAWANG

Akik Tegalwaru Menyiratkan Emas di Gunung Cipaga TEGALW A R U , RAKA - Di Karawang selatan selain karena lo-

BATU AKIK: Kolektor batu akik, H.Deden memperlihatkan koleksi batu akik miliknya yang khas Karawang Selatan.

ASPIRASI

Jaga Keseimbangan Lingkungan SOSIALISASI kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan penting dilakukan. Sayangnya, Pemerintah Pusat Maupun Pemda Karawang sendiri kurang melakukan sosialisasi Tentang Perlindungan Lahan UU NO.41 THN 2009. Seharus Pemda Karawang melalui dinas terkait proaktif memberikan pencerahan terkait perlindungan lahan. Dengan cara begitu masyarakat menyadari betapa pentingnya kehadiran hutan dalam menjaga keseimbangan lingkungan dimana mereka tinggal. Menurut saya seperti itu dan tidak ada kata terlambat untuk tidak melakukannya. (Puji Herlambang, Karawang)

kasi wisatanya juga terdapat keunikan jenis batu-batu alamnya. Salah satunya dari Gunung Cipaga yang berada di Kecamatan Tegalwaru. Bahkan jenis batuan yang terdapat disana tergolong langka dan unik serta harganya pun cukup lumayan mahal. Kolektor batu akik asal Desa Cintalaksana, H.Deden menuturkan, keunikan batu akik di Karawang selatan saat ini makin banyak peminatnya. Bukan saja warna dan ukiran tapi bentuknya pun menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Bahkan keunikan tersebut beragam serta harganya pun lumayan mahal. “Batu akik ini selain ada keunikan tersendiri juga mengandung unsur mineral alamnya. Karena kerucut di ujung batu tersebut disinyalir me­ ngandung ku­

ningsari. Dan bentuk nya yang aneh menambah nilai mistisnya,” tutur tokoh masyarakat Desa Cintalaksana ini kepada RAKA, Jumat (13/3). Hal senada pun dijelaskan Ade Borju (29), batu akik itu didapatkan saat adanya pembongkaran warga yang sedang mengambil batu belah secara manual di Gunung Cipaga, Desa Wargasetra Kecamatan Tegalwaru. “Jumlah batu yang bentuknya sangat unik di Kara­wang Selatan cuma ada beberapa buah, salah satunya yang sekarang dimiliki Camat Tegalwaru Drs.H.Sujana,” kata Ade sambil menunjukan batu yang di keluarkan di balik tas kecilnya itu. Kata Ade, selain bentuk juga di ujung batu seperti terdapat kandungan mine­ ral seperti Kuningan. Karena setelah ditanyakan kepada pemilik toko emas yang berada di pasar Loji, dirinya diberi informasi bahwa ujung batu tersebut mengandung kuningan sari yakni emas dengan karat yang rendah. Hal senada pun diungkapkan Camat Sujana. Dirinya sangat menyukai keunikan batu yang ada di wilayah Kecamatannya.

Bahkan dirinya sangat gemar mengoleksi karena hobinya serta kecintaannya pada bati akik. Cuma saja dirinya sa­ ngat tidak menyukai adanya eksploitasi. “Inikan hanya hobi saja, jika memang ada orang yang mengambil batu secara massal itu mah bukan cinta batu akik melainkan ekploitasi,” kelakarnya. Kata Sujana, batu yang terdapat di Karawang selatan memang beragam jenis dan bentuk serta kualitas. Hanya saja secara aklamasi keunikan batu tersebut belum di sertifikasi. “Jika di daerah lain se­ perti di Cina, giok itu menjadi simbol negara makanya maka wajar jika Kecamatan Tegalwaru mempunyai batu tulen milik sendiri,” pungkasnya. Keunikan batu akik asal Karawan Selatan ini juga diakui Jaka (31) pengrajin batu akik dari Dusun

KEPENGURUSAN untuk masalah air bukan tergantung pada wilayah administrasi desa, akan tetapi tergantung pada sejauhmana aliran daerah irigasi (DI) itu mengalir. Sehingga bisa saja terjadi dalam sebuah kepengurusan mewenangi dua desa atau bahkan lintas kecamatan, selama kekuatan areal sawah yang terairi tidak melebihi 1000 hektar. Sebab untuk luasan area sawah yang terairi kurang dari 1000 hektar, itu diurus oleh kabupaten, dan jika luas area yang terairi dari 1000 hektar hingga 3000 hektar, merupa­ kan wewenang pemerintah provinsi, serta jika areal sawah yang terairi lebih dari 3000 hektar merupakan tanggungjawab pemerintah pusat. (Iim Abdurohim, Tegalwaru)

pemburu batu yang coba eksploitasi batu. “Takut abis saja batu Kara­ wang. Soalnya kalau sudah banyak penburu batu suka banyak yang borong batu,” ucapnya. Wawan, pemilik Kios Batu Akik di Loji Kulon mengungkapkan, di tempatnya, selain menerima jasa pembuatan atau pembentukan batu akik menjadi liontin atau cincin, juga sekaligus dapat membuat batangnya sesuai keinginan pelanggan. Ia mengaku, setiap hari bisa menerima pesanan hingga puluhan dengan jumlah setiap pemesannya bervariasi, mulai dari satu batang cincin sampai yang jumlahnya belasan. “Sejak bergelut dalam usaha batu akik, alhamdulillah saat ini mungkin rezeki bagi saya dan teman-teman,” katanya. (yfn)

Traktor Deptan Belum Sampai ke Petani

PADI UNGGULAN: Lahan contoh padi unggulan yang dikembangkan di lahan pertanian ­Kecamatan Tegalwaru K ­ arawang Selatan.

Wewenang ­ emeliharaan Irigasi P

­ilalay, Desa Mekarbuana. C Dia mengungkapkan, batu akik dari Karawang selatan ini sekarang banyak diburu penggila batu bukan saja dari Karawang namun sudah sampai ke luar Karawang. Bahkan ada yang memesan dari Luar Jawa. “Karena sudah mengetahui bagus dan uniknya batu akik dari Karawang Selatan ini, ada rekan saya yang kerja di laut Jawa tepat nya di Kalimantan pesan batu akik ke saya,” paparnya. Kata Jaka, beberapa jenis batu yang sangat digemari oleh peminatnya antara lain, Pancawarna, Kinyang air Cigeuntis, Wulung Wesi, dan beberapa jenis batu yang memang berada di Karawang selatan ini. Cuma yang ditakutkan ­b anyak juga

TEGALWARU, RAKA - Traktor sumbangan Departemen Pertanian untuk para kelompok petani telah disebarkan di beberapa wilayah di Indonesia. Begitu pun di Kabupaten Kara­ wang, traktor tersebut bahkan sampai juga ke Kecamatan Tegalwaru. Hanya saja sampai sekarang adanya traktor tersebut belum bisa dirasakan oleh anggota Kelompok Petani disana. Saat RAKA menyambangi beberapa anggota petani di Desa Mekarbuana, ternyata sebagian anggota kelompok tani Desa Mekarbuana masih belum bisa merasakan traktor yang di sediakan dinas pertanian untuk kelompok petani beserta anggotanya. Padahal traktor tersebut diperuntukan petani dan tanpa dipungut biaya. Salah sa­ tunya H.Abas, anggota petani Desa Mekarbuana menuturkan, Jumat (13/3), dirinya mengetahui adanya traktor bantuan pemerintah, namun kenyataan di lapa­ ngan sampai sekarang belum bisa merasakanya. “Menurut informai antar kelompok petani bahwa dinas pertani-

an sudah memberikan bantuan sebuah traktor. Mana sampai sekarang saya belum bisa merasakan adanya traktor. Kami petani disini tetap saja nyewa dengan harga mahal,” kata Abas. Akui Abas, traktor yang diberikan oleh Dinas Pertanian menurut sumber sesa­ ma kelompok petani ada­ nya di Ketua kelompok petani masing-masing wilayah. Cuma saja tidak ada musyawarah tentang ada­ nya traktor tersebut. “Minimal ketua bisa mensosialisasikan bahwa di kelompoknya ada traktor itu,” tandasnya. Sementara hal senada pun disampaikan Akim, (45) salah satu anggota kelompok petani Desa Mekarbuana. Pada saat musim awal tanam memang dirinya tidak mengetahui ada­ nya traktor yang sudah di dapatkan oleh kelompok petaninya. “Sebenarnya dengan adanya traktor sa­

ngat membantu petani saat tanam awal. karena selain biaya yang dikeluarkan sangat lumayan juga bisa menekan biaya produksi tanam. Untuk menekan produksi tanam padi biaya Traktor bisa meringankannya. Coba saja dalam satu kali s e w a

biasa pemilik mematok harga yaitu Rp 150.000/hari­ nya, belum biaya pembelian pupuk juga waktu. Nah jika traktor tidak sewa mungkin harga produksi tanam tidak mahal,” ucapnya. Saat menyambangi Kantor Distanhutbunak Tegalwaru, Kepala Dinas Pertanian menurut staf di kantor itu tidak ada di tempat. Namun RAKA diterima oleh BP3K yaitu H.Lulu, dan menjelaskan, untuk BP3K kalau bicara alat pertanian dirinya memang tidak mengetahui secara jelas. Namun untuk informasi dan pembekalan tentang pertanian dan memberikan pendidikan dan latihan BP3K lah yang berkompentensi memberikan informasi lebih jelas. “Kang maaf jika masalah alat seperti traktor atau pun alat penunjang pertanian, saya tidak tahu tentang ada atau ti-

daknya. Jika mengenai pendidikan dan latihan baru saya tahu. Nanti saja Kang kalau pak H.Syarif pulang dari rapat di Karawang coba saya utarakan kepada beliau. Karena beliau lah yang lebih mengetahui secara detail,” Ujar H.Lulu. Sementara saat mengunjungi Ketua Pertanian Desa Mekarbuana untuk mengetahui tentang keberadaan traktor tersebut kepada Ke­ tua Kelompok Petani Desa Mekarbuana, Dede (45), dirinya sedang tidak ada di rumah karena mengunjungi saudaranya yang sedang sakit dan di rawat di RSUD Karawang. (yfn)

Inventarisir Sejarah Perlu DI KECAMATAN Pang­ kalan dan Tegalwaru ba­ nyak peninggalan prasejarah. Tapi sampai saat ini belum ada penelitian berkelanjutan dari temuan tersebut. Hal ini menjadi salah satu sebab kurangnya perhatian terhadap peninggalan-peninggalan sejarah tersebut. Alhasil, peninggalan sejarah itupun dibiarkan terbekalai hingga akhirnya mengalami kerusakan. Jika dicermati saat ini belasan situs purbakala di Kecamatan Pang­ kalan terbengkalai dan dalam kondisi rusak, tanpe terkecuali yang berada di berada di Kecamatan Tegalwaru. Benda-benda prasejarah yang rusak kebanyakan jenis batu-batuan berbentuk menhir. Banyak yang berharap pemerintah atau instansi terkait dapat menginventarisasi

peninggalan tersebut, minimal de­ngan melakukan penelitian agar tempat tersebut dapat diamankan terlebih dahulu. ­ Sebab kalau sudah diteliti, dapat memberikan ketera­ ngan yang lebih jelas. Dan ka-

lau memang benar itu sebuah peninggalan, berarti semua itu merupakan peninggalan sejarah dan jadi aset negara yang harus di­lindungi. (Agus Tani, K ­ ertasari, Pangkalan)


Sambungan

RADAR KARAWANG

Sabtu 14 Maret 2015

7

Sambungan dari........Hal 1

Artis Asal Cikampek jadi Korban Pelecehan Seksual Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). ”Senin lalu, saya melapor ke sini karena ada kekerasan seksual yang dilakukan oleh personal manajer Tegar yakni AD,” kata Tegar yang ditemui di Komnas Perlindungan Anak, jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Tegar menjelaskan, kejadian itu bermula saat dirinya melakukan show di Malaysia. Saat itu, masa kontrak Tegar diperpanjang hingga tur ke Negeri jiran. Disitulah aksi bejat coba dilakukan Dolah. ”November 2014 Tegar itu dibawa sama personal manajer (Arif Dolah), ada beberapa show. Sampai Desember 2014 dan Januari 2015 ke Malaysia. Di situlah peristiwa kekerasan seksual terjadi secara fisik,” tegasnya. Kejadian itu juga sempat dilakukan saat Tegar ada pentas di Batam. ”Setiap aku mau tidur katanya nggak boleh pake kolor, lagi kotor. Disuruh pake celana saja. Pas saya mau tidur lagi, kolornya dibilangnya belum dicuci lagi. Saya cek di koper ada kolor, saya pake,”

jelasnya. ”Pelecehannya setiap mau tidur, dia suka deketin. Abis itu nempel ke ini (bokong). Saya tanya ”Mau apa sih? Saya mau tidur capek”. Terus setiap mau mandi maunya nemenin, katanya mau mandiin saya. Saya kaget, terus pergilah,” bebernya. Ada kontak fisik? ”Biasanya kalau mau minta apa-apa, misal beli gitar, makanan, dia selalu minta cium. Kalau nggak dicium nanti mukanya dia nggak enak, kayak nggak mau ngasih,” katanya. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. Lantaran ini melibatkan warga asing, ia pun akan melaporkan ke Mabes Polri. ”Karena ini menyangkut warga negara asing. Ini kami yakin tindak pidana juga. ­ Komnas Perlindungan Anak ambil porsi di situ (mengawal Tegar). Besok ke Mabes Polri, laporan, setelah itu mugkin visum,” papar­ nya. (ash)

Sambungan dari........Hal 1

Kos-kosan Mesum Digerebek

PEPENG DIJENGUK: Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menjenguk seniman Pepeng Soebardi yang sudah 10 tahun terbaring sakit di kediamannya di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, keduanya berdiskusi dan Jazuli mendoakan agar Pepeng diberi kesembuhan dan kesabaran dalam menghadapi ujian.

Karawang Basuki Rachmat kepada Radar Karawang. Sedikitnya, 35 orang yang terdiri dari pasangan mesum dan penghuni kamar kos tanpa identitas, diamankan petugas Satpol PP dalam razia ini. Sebelum dikembalikan ke orangtua masing-masing, mereka didata dan diberi pembinaan di tempat. Menurut Basuki, mereka yang dinilai menyalahgunakan kamar kos itu, didominasi pemandu lagu yang bekerja di beberapa tempat hiburan di Karawang. Satpol PP Karawang, lanjut Basuki, akan rutin melakukan operasi ke sejumlah tempat

kos di Karawang. Hal itu terkait dengan menjamurnya bisnis tempat kos-kosan di wilayah Karawang. “Dampak negatifnya kini ternyata banyak yang disalahgunakan menjadi tempat ajang mesum,” katanya. Satpol PP Karawang juga berencana secara rutin akan terus melakukan operasi yustisi ke tempat-tempat tersebut, termasuk tempat hiburan seperti kafe atau tempat yang rawan menjadi transaksi prostitusi. “Kalau dibiarkan saja kasihan masa depan mereka, karena sebagian besar dari mereka merupakan muda-mudi,” pungkasnya. (ega)

Sambungan dari........Hal 1

Tukang Rujak Keliling dari Loji yang Akan Naik Haji kunci untuk bisa mewujudkan niat beribadah haji adalah niat yang tulus, berdoa, dan berusaha. Selain rajin menabung, Wasta pun mengaku selalu mensyukuri berapa pun peng-

hasilan yang ia dapatkan dari jualan rujak. “Alhamdulillah dari hasil usaha sebagai penjual rujak keliling, saya juga bisa menyekolahkan anak-anak hingga SMA,” ungkapnya. (yfn)

Sambungan dari........Hal 1

Pendemo Paksa Pemkab Karawang Tolak ... aksi yang terdiri dari nelayan, mahasiswa dan Pemuda Ansor pun lantas melakukan orasi satu persatu di luar gerbang Kantor Bupati Karawang. Dalam orasinya, mereka menghujat dan menentang rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya yang dianggapnya tak membawa manfaat bagi masyarakat. Meski satu per satu perwakilan berorasi, tak satupun pejabat yang mau menemui mereka. Pendemo yang geram lantas merangsek mendekat gerbang. Mereka meminta agar Plt Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana hadir di hadapan pendemo. Namun sayang, ternyata perempuan itu tengah berada di luar kantor menghadiri agenda lain. Rasa kesal pun kian memuncak. Keributan mulai terjadi saat salah satu peserta aksi maju dan menggoyang-goyangkan pagar halaman. Satpol PP dan polisi tak tinggal diam. Mereka memperingatkan para pendemo agar tak memancing situasi menjadi keruh. Namun, mendadak sekelompok mahasiswa terpancing emosinya setelah mende­ngar salah satu aparat mengeluarkan kata-kata tak pantas yang ditujukan kepada mahasiswa. Keributan pun tak bisa dihindarkan. Para peserta aksi melawan dan beradu mulut dengan Satpol PP dan polisi yang berjaga dari dalam gerbang. Situasi makin memanas karena adu mulut itu melibatkan banyak peserta aksi. Tak ingin ambil resiko kecolongan, kepolisian berinisiatif memanggil satu unit water canon bersiap menghalau pendemo bila situasi kian tak terkendali. Namun koordinator aksi meredam ke­ adaan. Para pendemo yang sudah merengsek dan berhadap-hadapan dengan petugas dipaksa mundur untuk menetralisir keributan. Melalui pengeras suara, koordinator meminta para peserta untuk duduk sembari menunggu pejabat menemui mereka. Sayangnya, tatkala Cellica tak bisa hadir, Sekretaris Daerah Teddy Rusfendi Sutisna pun ikut berhalangan karena tengah berada di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Dia dikabarkan tengah sakit sehingga tak bisa langsung menemui pendemo. Tak berselang lama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala Bidang Pertanahan dan Perwakilan Bappeda bersedia mendengarkan aspirasi para pendemo. Di hadapan para pejabat itu, koordinator aksi, Ade Permana menegaskan bahwa rencana Pelabuhan Cilamaya harus dibatalkan. Alasannya, tak membawa faedah apapun untuk masyarakat. Malah sebaliknya, kata Ade, pelabuhan hanya akan merusak lingkungan dan tatanan sosial yang ada. “Dampak yang paling dirasakan ialah ekologi wilayah pesisir pantai yang menjadi tempat bergantung

hidup nelayan. Kalau pelabuhan masih saja nekat dibangun, terumbu-terumbu karang yang menjadi tempat tinggal ikan akan hancur, imbasnya ikan pun menghilang dan menyulitkan nelayan,” katanya. Belum lagi aspek sosial dan budaya yang juga akan ikut-ikutan tergerus jika megaproyek itu jadi dibangun. Dari segi pertanian, masih kata Ade, lahan-lahan teknis akan diberangus oleh gencarnya pembangunan. Maka dari itu, tatkala bertemu dengan Presiden Jokowi, Gemas menyampaikan bahwa Pelabuhan Cilamaya akan menggagalkan program Nawa Cita yang digagas Jokowi karena bakal ada ratusan ribu hentar pertanian yang tergusur. “Kalau lahan pertanian tidak ada, bagaimana mungkin kita bisa berswasembada dan mewujudkan program nawa citanya bapak presiden,” jelasnya. Belum lagi, jika pelabuhan itu didirikan, jalur pasokan gas dan anjungan minyak pun akan terganggu. Padahal gas yang disuplai Pertamina, diyakini sangat dibutuhkan untuk membuat pupuk di PT Pupuk Kujang Cikampek. Jika pupuk tak bisa dibuat karena minimnya stok gas, maka petani juga lah yang akan kesulitan. Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Yayat Supriatna menjelaskan bahwa pembangunan Pelabuhan Cilamaya merupakan program pemerintah pusat. Khusus untuk perikanan, memang diakuinya memberatkan jika dipaksa untuk dibangun. Namun dia pun mengingatkan bahwa realisasi pembangunan itu masih jauh. Tahapannya pun masih dalam kajian, sehingga tentu tidak akan langsung dibangun. Dia bersama Bappeda berjanji bakal melihat kajian itu secara keseluruhan. Menurutnya, setiap hal tentu bakal ada baik dan buruknya. “Maka dari itu, karena ini masih dalam tahap kajian, banyak hal yang akan dipikirkan. Kalau untuk pembangunannya sendiri masih jauh,” tegas Yayat. Bahkan, untuk lokasi area pembangunan saja masih belum ditentukan. Artinya, prosesnya masih sangat panjang. Yayat pun berjanji akan membawa aspirasi pendemo ini kepada Plt Bupati Karawang untuk dipelajari. Tak puas dengan jawaban pejabat yang datang, Ade Permana lantas meminta peme­ rintah daerah agar secepatnya membuatkan surat rekomendasi kepada pemeritah pusat kaitan dengan penolakan Pelabuhan Cilamaya. “Kami akan menagih sehelai surat rekomendasi penolakan itu. Hari Rabu, Insya Allah kami akan demo lagi dengan membawa massa yang lebih banyak,” tutup Ade. Usai berdialog dengan segenap pejabat di depan gerbang halaman gedung pemda, puluhan pendemo lantas membubarkan diri. (fah)

Sambungan dari........Hal 1

Honorer K2 Dites Lagi Honorer Indonesia (FHI) Pusat, Hasbi, Jumat (13/3). Menurut Hasbi, Panselnas seharusnya belajar dari kegagalan pada rekrutmen dan tes K2 yang lalu. Sebab sampai hari ini masalah K2 belum selesai. Panselnas juga disebut gagal melakukan rekrutmen CPNS K2 sesuai amanah PP 56/2012, dengan munculnya honorer K2 bodong yang lolos jadi CPNS. “Kalau dites lagi, Panselnas mengulang kembali kesalahan yang sama. Lihat saja di

daerah-daerah, sampai hari ini banyak laporan dari forum, LSM dan masyarakat yang menyatakan masih ada honorer bodong mendapatkan NIP CPNS,” tuturnya. Lanjut Hasbi, FHI meminta pemerintah untuk tidak memaksakan tes K2 karena akan membuka celah KKN. Selain itu kebijakan tersebut mengabaikan nilai kemanusiaan, keadilan dan pengabdian kerja tenaga ho­ norer selama ini. (esy)

Bawaslu Setuju Parpol Dipasok Rp 1 Triliun JAKARTA, RAKA – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad menilai wacana penambahan subsidi dari negara bagi partai politik hingga Rp 1 triliun, cukup positif. Asalkan digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti pendidikan politik masyarakat. “Kami setuju, kalau semangatnya untuk memberikan pendidikan politik yang baik, sehingga pemilih bisa memilih dengan jujur dan adil,” katanya, Jumat (13/3). Menurut Muhammad, peningkatan pendidikan politik masyarakat sangat penting, agar ke depan rakyat dapat le­ bih baik dan bijaksana dalam berpolitik. Terutama ketika menentukan pilihan, benar-benar dilakukan berazaskan kejujuran. Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo, menggagas perlunya penambahan anggaran bagi parpol hingga Rp 1 triliun. Wacana tersebut katanya bukan hal baru. Sebab selama ini sudah terealisasi meski bentuknya berupa subsidi untuk setiap suara sah yang diperoleh parpol di pemilu legislatif. Menurut Tjahjo, dalam bebera-

pa tahun terakhir parpol menerima subsidi Rp 100 per satu suara. Nilai tersebut meningkat menjadi menjadi Rp 108 per satu suara. Sementara itu, tiga lembaga kepemiluan membentuk Crisis Centre menghadapi pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung yang akan digelar 9 Desember mendatang. Masing-masing Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). “Crisis Centre atau desk pilkada berfungsi sebagai langkah antisipatif atau semacam wadah komunikasi yang dilakukan temanteman penyelenggara di lapangan terkait pelaksanaan pilkada serentak,” ujar Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Jumat (13/3). Menurut Ferry, Crisis Centre diarahkan menjadi pusat koordinasi. Di mana masyarakat dapat menyampaikan informasi atau aduan terhadap permasalahan yang terjadi di lapangan pada pelaksa­ naan pilkada. Kemudian petugas opera-

tor yang ada mengklasifikasi persoalan tersebut dan meneruskannya ke lembaga yang berwenang. Misalnya, aduan terkait persoalan keterlambatan distribusi logistik, diteruskan ke KPU untuk ditangani. “Di Crisis Centre akan dibahas secara mendalam informasi-informasi yang ada. Kemudian secepat mungkin dilahirkan kebijakan. Setelah itu diserahkan sesuai ranah masing-masing. Jika menyangkut tahapan penyelenggaraan maka ke KPU, menyangkut pengawasan ke Bawaslu dan menyangkut kode etik bisa ke DKPP,” katanya. Untuk mendukung keberadaan dan kinerja crisis centre, ketiga lembaga juga akan membuat pemetaan masalah yang berpotensi terjadi selama penyelenggaraan pilkada. “Pilkada memang mempunyai potensi kerawanan yang khusus di setiap daerah. Kami (KPU) sudah membuat pemetaannya. Demikian juga Bawaslu dan DKPP dari sisi aparaturnya. Nanti kami akan menyatukan peta itu dalam crisis centre,” ujarnya.(gir)

Tim 9 Minta Proses Hukum BW-AS Dihentikan TIM Konsultatif Independen (Tim 9) penyelesaian kisruh antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar proses hukum yang menjerat dua pimpinan KPK non aktif Abraham Samad dan Bambang Widjojanto dihentikan oleh Polri. “Ya tidak hanya penundaan, kalau bisa dihentikan,” kata anggota Tim 9 Imam Prasodjo usai bertemu pimpinan KPK di kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (13/3) malam. Untuk itu, dia meminta agar KPK dan Polri meningkatkan komunikasi antar lembaga. Hal ini lantaran pihak-pihak yang terlibat dalam kekisruhan dua lembaga tersebut saling terkait. “Yang sekarang fokusnya kita inginkan seberapa jauh proses penersangkaan tidak melebar. Yang sudah (dijadikan tersangka), jangan dilanjutkan. Komunikasi politiknya, ko-

munikasi antar lembaganya seperti apa, ini kan banyak sekali kait mengait hal satu dengan yang lain. Kami berusaha memahami perspektif,” jelas Imam. Ungkapnya, dalam pertemuan Tim 9 bersama pimpinan sementara KPK, selain membahas proses hukum Abraham Samad dan Bambang Widjojanto juga dibahas soal kemungkinan diajukannya peninjauan kembali (PK) terhadap putusan gugatan praperadilan Komjen Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. “Jadi begini, pada saat hal itu terjadi, kan yang harus dihitung adalah responnya, reaksinya seperti apa. Apakah reaksinya akan menimbulkan situasi menjadi destruktif atau tidak. Kalau itu (PK) tidak dilakukan, apa juga reaksinya. kira-kira di situ,” ujarnya. Meski demikian, apapun langkah yang

ditempuh oleh Polri dan KPK, Imam berharap dapat meredakan kekisruhan yang terjadi. Apalagi hingga menimbulkan ke­ tegangan baru dan mengancam demokrasi di Indonesia. “Jangan sampai kasus ini melebar mengancam demokrasi. kasus ini kemudian menimbulkan ketegangan akhir­ nya malah memunculkan ketidakstabilan masyarakat. Kalau ini tidak kondusif, ini akan melebar kemana mana,” beber Imam yang juga Sosiolog dari Universitas Indonesia. Sebelumnya, Wakapolri Komjen Ba­ drodin Haiti menyatakan bahwa berdasar kesepakatannya dengan pimpinan KPK dan Jaksa Agung HM. Prasetyo, proses hukum terhadap Abraham Samad dan Bambang Widjojanto dihentikan sementara. Jika situasi sudah mereda, proses hukum terhadap keduanya dapat dilanjutkan kembali. (sam)

Jumlah Terpidana Mati yang Akan Dieksekusi Masih Belum Pasti JAKARTA, RAKA - Pelaksanaan eksekusi terhadap terpidana mati perkara narkoba gelombang kedua masih menjadi tanda tanya. Bahkan, hingga saat ini belum ada kepastian tentang jumlah terpidana mati yang akan dieksekusi. Jaksa Agung M Prasetyo bahkan belum punya angka pasti tentang jumlah terpidana mati perkara narkoba yang masuk eksekusi tahap kedua. Sebab, jumlahnya masih simpang siur antara 10 atau 11. “Bisa kurang bisa lebih,” katanya di Jakarta, Jumat (13/3). Meski belum ada kepastian soal jumlahnya, namun Prasetyo memastikan bahwa tidak akan ada pembatalan. “Tidak mungkin dibatalkan,” tegasnya. Prasetyo menambahkan, eksekusi akan dilakukan serentak di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. “Kita akan lakukan serentak. Sejauh sudah siap semua, kita akan lakukan serentak,” paparnya. Hanya saja, katanya, persiapan eksekusi belum 100 persen. Namun, ia memastikan terpidana yang mengajukan peninjauan kembali (PK) bukanlah ken­ dala “Bukan kendala. Tapi kita menghargai hak hukum. Kita menghargai proses

hukum yang sedang berjalan,” ujarnya. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menolak permohonan grasi dua orang terpidana mati asal Tanjungbalai Karimun, Jun Hao alias Aheng alias Fasliam dan A Yam. Penolakan itu diumumkan pihak kejaksaan negeri Karimun setelah mene­ rima surat keputusan presiden (Keppres) No 15/6/ Tahun 2015. “Isinya, permohonan grasi pemilik pabrik ekstasi dan barang bukti 14.726 butir pil ekstasi beberapa tahun lalu di Kecamatan Meral telah dinyatakan ditolak dan tidak mendapatkan pengampunan dari Presiden Republik Indonesia,” salah seorang Jaksa Penuntut Umum (JPU), Mahardika, Jumat (13/3). “Sedangkan, satu orang terpidana mati yang juga masih rekan kedua terdakwa, Deni alias Kebo sudah meninggal dunia di dalam penjara,” ujar tambah Mahardika. Pada saat permohonan grasi, kata Dika sapaannya, keduanya mengajukan dari dalam tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Jawa Tengah. Dan, JPU sudah mendapatkan pemberitahuan dari pihak pengadilan. Kemudian, untuk terpidana mati yang lain dalam kasus pembunuhan di Kecamatan

Moro lima tahun lalu, yakni Raja Sharial dan Raja Fadli, hanya satu terpidana yang mengajukan peninjauan kembali (PK). “Hanya Raja Sahrial yang mengajukan PK dan persidangannya telah dilakukan di Pengadilan Negeri (PN) Batam pada September 2014 lalu. Namun, hingga kini belum ada keputusan dari persidangan PK tersebut,” ungkapnya. Terpidana mati yang satu ini bersama rekannya telah menghabisi dua orang korbannya dan salah satu korban diperkosa. Dan, untuk kasus pembunuhan lain di Baran, Kecamatan Meral de­ ngan terpidana mati Tan Joni yang dipenjara di Lapas Nusakambangan belum secara resmi memasukkan berkas PK ke pengadilan. “Artinya, baru secara lisan saja,” paparnya. Bani Ginting, JPU di Kejari Batam yang menyidangkan permohonan PK Raja Sahrial secara terpisah membenarkan sampai dengan sekarang ada putusannya PK dari Mahkamah Agung (MA). “Terpidana mati sidang PK di Batam disebabkan penahanan keduanya di sini (Batam, red). Dan, berkasnya yang ada di Tanjungbalai Karimun dari PN Tanjungbalai Karimun dikirimkan ke Batam,” ungkapnya. (boy)


8

Radar Cikampek SABTU 14 MARET 2015

Cikampek, Kotabaru, Jatisari, Tirtamulya, Banyusari

RADAR KARAWANG

Kotabaru Dikepung Sampah Liar

Petugas Kebersihan Kewalahan

TAK hanya di pedesaan, sampah juga menumpuk di pinggir Jalan Raya Jomin, Kecamatan Kotabaru.

KOTABARU, RAKAKe­camatan Kotabaru nampaknya menjadi kecamatan yang sering ditemukan tumpukan sampah di pinggir jalan, padahal di Kotabaru memiliki TPA Jalupang yang menjadi sentral pembuangan sampah di Kabupaten Karawang. Berdasarkan pantauan RA­ KA, di Jalan Wancimekar menuju Kecamatan Kota­ baru, sebelum puskesmas, terdapat tumpukan sampah liar, di ujung timur Jembatan Simpang Jomin juga terdapat tumpukan sampah. Padahal jalan raya itu setiap saat dilalui para pengguna jalan dari luar daerah baik dari arah Jakarta maupun Cirebon. Banyaknya sampah tersebut, diperkirakan karena masih minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, salah satunya masih membuang sampah sembarangan. “Ka­yaknya kon­­disi itu karena minimnya kesadaran masyarakat atas kebersihan lingkungan. Padahal itu bisa menjadi penyebab

berkembangnya penyakit me­ nular,” ujar warga Kotaba­ ru, Asep Musopi, kepada RAKA, Jumat (13/3). Padahal, setiap minggon kecamatan maupun desa, di­ antara materi yang sering di­ sampaikan adalah menjaga kebersihan lingkungan, terlebih kalau minggon diisi oleh Kepala UPTD Puskesmas yang ada di Kotabaru. Abu Sukur, salah seorang petugas kebersihan Dinas Cipta Karya wilayah tiga Cikampek, me­ ngakui bahwa dibeberapa titik terdapat sampah liar yang sumbernya tidak jelas. Termasuk tumpukan sampah yang ada di ujung timur Jembatan Simpang Jomin. “Itu sampah liar yang tidak jelas dari mana sumbernya, karena disekitar itu (Jalan Simpang Jomin, red) bukan daerah banyak pemukiman warga,” ujarnya. Dia juga kewalahan untuk mengangkut tumpukan sam­ pah yang ada ditempat tersebut, serta dibeberapa ti-

tik lainnya. Pasalnya, untuk memarkir truk pengangkut sampah akan mengganggu arus lalu lintas, karena ditempat itu titik kemacetan lalu lintas. “Kami kesulitan, tapi sebenarnya kami sudah me­ lakukan upaya mengangkut sampah itu, dengan menggunakan cator sampah bantuan dari Gubernur Jawa Barat. Cuma karena kapasitasnya terbatas, maka cukup lamban,” ujarnya. Menurutnya, tempat itu dijadikan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) oleh masyarakat. Sampahnya merupakan sampah rumah tangga, dan biasanya warga membuang sampah saat mau berangkat kerja. Pihaknya akan segera membuat papan larangan membuang sampah di tempat itu. Termasuk dibeberapa titik lain, agar kondisi kebersihan lingkungan bisa terjaga. “Sampah rumah tangga, tapi yang buangnya pada pakai motor kata orang-orang mah,” ujarnya. Lebih lanjut dia menambahkan, untuk menyelesaikan permasalahan sampah liar, sebenarnya harus berangkat dari kesadaran pribadi ma­sya­ rakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyadaran oleh semua pihak, agar bisa men­ jalankan kehidupan sosial kemasyarakatan dengan sehat. “Yang lebih penting, warga menyadari bahwa buang sampah sembarangan itu perilaku yang negatif dan bisa menyebarkan penyakit. Karenanya, jangan buang sampah sembarangan, ini tentu harus ada dukungan dari semua pi­ hak,” pungkasnya. (zie)

Jalan Perlintasan Kereta Api Cikampek Rusak Lagi CIKAMPEK,RAKAJalan disekitar perlintasan kereta api yang belum lama ini dibetulkan dengan di­ timbun material batu saja, kini kondisinya sudah kembali rusak. Semua kendaraan yang melintasi jalan itu harus berhati-hati, sehingga sering kali terjadi penumpukan kendaraan, terlebih saat kereta milintasi jalan tersebut. Thomas, salah seorang pe­ tugas Pengendalian Opera­ sional (Dalop) lalu lintas Dis­hubkominfo Karawang me­ nyampoaikan, saat ini jalan tersebut sudah mulai rusak lagi, padahal belum lama ini baru diperbaiki, menggunakan batu split saja tanpa aspal. Sehingga wajar jika cepat rusak lagi. Namun, jika kerusakan tersebut dibiarkan, maka akan memperlebar jalan yang rusak. Akibatnya para pengendara akan terganggu. “Jalannya sudah rusak lagi, gak kayak sebelumnya sih, tapi kalau tidak segera dilakukan perbaikan, kerusakannya akan semakin parah,” ujarnya. Dia juga menyampaikan, akibat kerusakan tersebut, banyak pengendara yang jatuh karena terpeleset, terlebih setelah hujan, kondisinya akan semakin licin. “Sudah banyak

BATU spilt yang disempat digunakan untuk menutupi lubang jalan di perlintasan kerata api Cikampek terkelupas lagi.

lagi pengendara yang terjatuh, terutama kaum perempuan, dan kondisi sedang hujan atau setelah hujan. Kerena jalan jelek ini juga menyebabkan kemacetan,” ujarnya. Heri Setiawan, anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kecamatan Kotabaru, mengaku sangat prihatin dengan melihat kondisi jalan tersebut. Bahkan dia juga khawatir, karena rusaknya jalan tersebut bisa me­ ngakibatkan kecelakaan pengendara motor maupun mobil. “Khawatirllah, pasti banyak yang jatuh itu, harusnya segera ditambal lagi, dan sekaligus diaspal, biar awet,” ujarnya. Hal senada juga disampaikan Rifa, salah seorang kar-

yawan di Cikampek, dia merasa kecewa adanya kerusakan jalan didekat pintu rel kereta api tersebut. Karena menjadi hambatan sekaligus menjadi ancaman bagi para pengguna jalan. Dia meminta pihak terkait untuk bisa segera membetulkan jalan tersebut, agar para pengendara bisa merasa nyaman saat melintas. Kemudian kemacetan juga tidak akan terlalu panjang, karena kalau jalannya benar kendaraan yang melintas tidak harus lambat banget dan ekstra hati-hati. “Jangan sampai dibiarkan rusak. sebab mengganggu ke­pen­ tingan hingga dirasakan tidak nyaman bagi para pengguna jalan,” pungkasnya.(zie)

Tunggu Langkah Konkret Pemkab Tata Cikampek CIKAMPEK, RAKA- Ely Suhaeli, mengaku kecewa dengan sikap Plt Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana, yang tidak memperjelas agenda penertiban Cikampek. Pasalnya, penertiban itu merupakan agenda yang paling dinanti-nanti oleh warga Cikampek dan para pengendara yang selalu melintasi jalan Cikampek. Cellica yang menyatakan akan segera menata Cikampek membuat sejumlah kalangan menanti, bahkan pengamat kebijakan publik

Ely Suhaeli, merasa geram dengan kondisi tersebut. Dia menantang sejauh mana keberanian dan ketegasan Cellica yang menginginkan menjadi Bupati Karawang. “Mana Cellica, gak ada nongol lagi, katanya mau membereskan Cikampek, berani gak sebenarnya,” ujar Ely kepada RAKA, Jumat (13/3). Bungkamnya Cellica menunjukan ketidakjelasan program kerja yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang.

Pasalnya, dia menilai, selama ini Cellica identik dengan halhal seremonial. Akibatnya, meski banyaknya permasalahan yang terjadi di Kabupaten Karawang, terutama di bidang pengembangan dan pembangunan tata kelola kota, banyak yang tidak tergarap, semuanya selalu disampaikan dalam rencana. “Rencananya penertiban, penataan, itu dilakukan ditiap-tiap titik yang memang semrawut, padahal Plt lakukan saja instruksi ke SOPD terkait,” ujarnya. (zie)

Foto: Zie/Radar Karawang

GUNAKAN BAHU JALAN: Banyaknya motor yang parkir menggunakan bahu jalan di depan Pasar Cikampek, membuat akses menuju pasar ini selalu macet. Tidak ada tindakan tegas dari instansi terkait mengenai parkir ini.

Tambah Jumlah Jam Pelajaran Agama KOTABARU, RAKAMakin banyaknya korban pencabulan dikalangan para pe­ lajar, membuat aktivis pen­ didikan merasa gelisah. Pasalnya, hal tersebut me­ nunjukan semakin merosotnya moral masyarakat terutama para pelajar. Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua PC IPNU Karawang, Ki­ki Supriatna Huki, kepada RaKA, Juma (13/3). “Perlu benteng keimanan dan ketakwaan bagi para pelajar, karennaya harus ada pendidikan keagamaan yang dikawal secara intens,” ujar Kiki. Menurutnya, pendidikan agama itu bukan selesai pada teoritik saja, melainkan harus

sampai pada aplikasi kehidupan sehari-hari. Termasuk pergaulan ditingkatan para pelajarnya. Karena berangkat dari situlah, etika dan akhlak para pelajar akan terbentuk. “Jadi memang bukan hanya sebatas mengajar, tapi seorang guru itu harus bisa memberikan contoh, harus bisa menjadi suri taula­dan bagi muridmuridnya,” ujar­nya. Sebenarnya, lanjut Kiki, pendidikan keagamaan bukan hanya saat menyampaikan materi mata pelajaran saja. Melainkan setiap guru yang menyampaikan materi apapun, harus menunjukan sikap dan perilaku yang baik. Setelah bisa berperilaku untuk pribadinya, ke-

Ki­ki Supriatna Huki

mudian diupayakan untuk bisa ditransformasikan kepada para peserta didik. Dia mencontohkan, sebenarnya berawal dari hal-hal kecil, seperti de­ngan mengucapkan salam saat berpapasan, tidak

boleh berpegangan tangan selain dengan muhrimnya, menyam­ paikan ucapan yang sesuai dengan norma-norma agama. “Kalau bisa dibuat para siswa itu dawam wudhu sepanjang hari. Terus sampaikan dampak negatifnya jika melakukan hal-hal yang negatif,” ujarnya. Disampaikan secara rasional dan dari hati, bahwa pe­ rilaku pergaulan bebas itu ha­ nya akan merusak masa depan. Tapi cara penyam­ paiannya memang harus benar-benar bisa masuk kehati, sehingga bisa menjadi acuan bagi para pelajar dalam bergaul. “Harus bisa masuk ke hati, agar menjadi acuan dalam bergaul,” pungkasnya. (zie)


Radar Purwakarta Purwakarta Pisan...!

RADAR KARAWANG

Telp Redaksi 0267-414122 atau e-mail: raka.pwk@gmail.com

sabtu 14 MARET 2015

Pelajar Tawuran Saat Salat Jumat

Bawa Parang 1,5 Meter PURWKARTA, RAKA Memalukan, saat warga pergi melaksanakan salat Jumat, dua kelompok pelajar di Kabupaten Purwakarta malah terlibat tawuran. Lemparan batu, hingga membawa senjata tajam dipertontonkan oleh belasan pelajar di persimpangan H Iming, Jumat (13/3) kemarin. Dua diantaranya bahkan berhasil diamankan warga lantaran kedapatan membawa parang dan gear. Kejadian berawal saat sekelompok pelajar SMK Bintar bergerombol di persimpangan H Iming sekitar pukul 12.15 WIB. Dalam waktu bersamaan, melintas kelompok pelajar SMK YPK dalam sebuah kendaraan. Aksi saling ejek dan lempar batu pun tak terelakan. Dan seolah belum puas, pelajar dalam ken­ daraan ini pun turun melakukan aksi pembalasan. Warga yang mengetahui hal ini segera berupaya mencegah dan menghentikan aksi tak terpuji para remaja berseragam ini. Mereka meminta kelompok pelajar dalam kendaraan melanjutkan perjalanan. Sementara terhadap pelajar yang bergerombol memaksa

mereka membubarkan diri. “Karena ada dua pelajar yang membawa senjata tajam jenis parang dan gear, mereka terpaksa kami amankan dan diserahkan ke polisi,” ujar Solehudin, warga setempat. Menurutnya, diantara pelajar yang diamankan tersebut adalah Marcel (16) pelajar SMK Bintar. Ia kedapatan membawa senjata tajam jenis parang sepanjang lebih satu meter. Saat diinterogasi, mereka mengaku terpaksa tawuran dan membawa sajam lantaran dipaksa para senior di sekolahnya. “Ngakunya mereka tawuran karena disuruh senior,” tandasnya. Siti Aminah (40) warga lain yang kesal dengan ulah para pelajar ini, terus memaki mereka yang tertangkap. Siti Aminah juga mempertanyakan keberadaan teman mereka yang malah lari kocar-kacir saat warga me­lakukan pengepungan. “Kalau sudah gini, mana teman kamu yang lain, kabur semua enggak bantu kamu. Orang lain sekolah bawa laptop, ini malah bawa parang,” ujar Siti Aminah dengan nada tinggi. Marcel yang mengenakan seragam Pramuka dan

tak mengenakan sepatu ini, mengaku terpaksa bergabung dengan teman-temannya yang lain, karena diajak oleh seniornya. “Saya cuma diajak saja sama anak kelas 3,” jawab Marcel. Ia juga mengaku parang sepanjang lebih 1 meter milik kakak kelasnya. Menghindari amuk massa, dua anggota polisi berpakaian preman langsung membawa mereka ke Polsek Purwakarta Kota dan mengamankan barang bukti. Kapolsek Purwakarta Kota Kompol Agus Suryana me­ ngatakan, pihaknya mengamankan pelajar tersebut. “Kami masih terus selidiki karena ternyata kedapatan membawa benda tajam. Tapi pengakuan yang bersangkutan benda tajam itu bukan miliknya. Kalau ada benda tajam itu ada unsur pida­ nanya,” ujar Agus. (nos)

Purwakarta Bangun 45 Lumbung Padi PURWAKARTA, RAKA - Antisipasi beras mahal, Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Purwakarta bangun 45 leuit (lumbung padi) di beberapa kecamatan. Leuit itu nanti­ nya dimanfaatkan petani untuk menyimpan gabah kering saat masa panen. Saat ini beberapa kecamatan di Kabupaten Purwakarta sudah masuk masa panen raya, kecamatan itu diantaranya Bungursari, Bojong, Wanayasa, Kiarapdes, Darangdan, Pondoksalam, Campaka, Maniis, dan terakhir Kecamatan Plered. Kabid Tanaman Pangan Distanhutbun Deddi Setiadi mengaku optimis hal ini dapat membantu menekan harga beras yang mahal. “Seharusnya di Purwakarta harga beras tak mahal kalau panen seperti ini,” kata Dedi kepada Radar Karawang, Jumat (13/3). Kedepan agar harga beras tak lagi mahal, pihak­ nya sudah membangun beberapa lumbung padi yang nantinya bisa dimanfaatkan

Bulan ini sudah ada 45 lumbung pangan, di kita diartikan leuit, tersebar di daerahdaerah rawan pangan.” Kabid Tanaman Pangan Distanhutbun Dedi Setiadi petani. Lumbung itu tersebar di beberapa kecamatan yang memiliki lahan pertanian luas. “Bulan ini sudah ada 45 lumbung pangan, di kita diartikan leuit, tersebar di daerah-daerah rawan pangan. Nantinya di saat masa paceklik gabah, akan disuport dari leuit tersebut. Gabah (padi) bisa dipinjamkan,” paparnya. Ia pun optimis, akhir ta-

Luas Lahan Pertanian 17.653 ha 16.573 ha

43.152 ha

Dedi Setiadi

hun ini Purwakarta bisa surplus padi sampai 38.000 ton, namun sampai akhir tahun ditaksir naik jadi 40.000 ton. “Arti surplus itukan itungan sisa konsumsi masyarakat, antara mutu produksi dan konsumsi. Masyarakat, khususnya petani jika cerdas mengolah surplus, seharusnya tidak dijual. Dan sebagai tabungan pada masa paceklik seperti saat ini,” ungkapnya. (nos)

39.242 ha 44.054 ha

Uji Coba Persikad Purwakarta Ditunda

Mengenal Faktor Penyebab Stroke

Laga uji coba Persikad Purwakarta dengan tim Indonesia Super League Persija Jakarta yang rencananya digelar di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Sabtu (14/3) hari ini terpaksa ditunda. Hal itu dipaparkan pelatih Macan Kemayoran, Rahmad Darmawan saat menghadiri pemusatan latihan di Yon Zikon 13, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Jumat (13/3). “Mengingat kita hanya ada 7 pemain karena Vava Mario Yagala (LB) juga minta izin ke acara pernikahan, makanya kita minta nego untuk dimundurkan ke hari Kamis (19/3),” ujarnya. Pertimbangan stok pemain yang terbatas ini membuat pelatih berusia 48 tahun itu, akhirnya memutuskan partai uji coba ke-15 diundur pekan depan. Setelah melakukan komunikasi dengan pihak tim Persikad. RD mengatakan, bila Persikad menolak laga uji coba diundur pada Kamis, (19/3). Eks pelatih Persebaya Surabaya menyebut, dirinya bakal mencari lawan lain

Tahukah anda dari mana stroke itu berasal? Faktor penyebab stroke dapat berasal dari beberapa faktor, misalnya usia, jenis kelami, riwayat keluarga dan ras / etnis. Dari segi usia, semakin tua usia seseorang semakin besar pula risiko terkena stroke. Dari segi jenis kelamin, laki-laki memiliki risiko lebih besar terkena stroke dibandingkan dengan perempuan. Terkait dengan riwayat keluarga, orang dengan riwayat stroke pada keluarga biasanya mudah terserang stroke. Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa rasa kulit putih memiliki kemungkinan terkena stroke dibanding ras kulit hitam. Selain faktor tersebut, stroke juga dapat diakibatkan dari beberapa penyakit, yaitu hipertensi, jantung, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas dan merokok. Salah satu penderita stroke menuturkan, “Mungkin akibat kurang berolahraga dan kurangnya saya menjaga pola hidup dan pola makan yang baik, belum lagi ditambah dengan seringnya saya bekerja pada malam hari, alhasil saya terkena stroke. Rasa sakitnya itu terasa di daerah belikat sebelah kiri, sampai sulit untuk bergerak” Keluh Maman Mulyana, pria yang berprofesi sebagai seorang wira­ swasta dan memiliki kegiatan sam­ pingan tersebut mengaku sudah 19 tahun merasakan keluhan itu. “Dulu juga saya pernah ke dokter, tapi saya belum merasakan kesembuhan. Setelah baca brosur POTRE KONENG, saya penasaran dan mencobanya. Ternyata saya merasakan perubahannya, sakitnya itu mulai hilang dan sudah jarang kambuh. Saya pundapat bergerak dengan nyaman. Untuk proses penyembu-

Pemain Persikad Purwakarta sedang berebut bola dengan pemain PBR

dari klub ISL 2015. Diketahui, krisis pemain yang menggerogoti Persija

Jakarta memaksa tim pelatih untuk menarik Adam Alis dan Abduh

Lestaluhu dari program pemusatan latihan timnas U-23 di Bali. (tr/rk)

Maman Mulyana han saya pun terus mengkonsumsi POTRE KONENG dan hingga sekarang sudah habis 2 dus. Peruba­ hannya memang terasa sekali dan kesehatan saya pun semakin hari semakin membaik.” Ungkap ayah dari 7 anak yang sehari-harinya tinggal di daerah Karangtengah, Cianjur – Jawa Barat. POTRE KONENG, ramuan herbal yang terbuat dari akar ilalang memiliki kandungan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh yang dapat berfungsi sebagai anti­ piretik (menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan) dan menghilangkan dahaga. Akar ilalang POTRE KONENG telah dipadukan dengan pinang muda, kapulaga, daun sirsak, kunyit dan buah mahoni yang tentunya sangat bermanfaat untuk kesehatan, sehingga POTRE KONENG dapat mengatasi berbagai keluhan penyakit, dianta-

ranya; Amandel, Hipertensi (Darah Tinggi), Hipotensi (Darah Rendah), Sesak Napas / Asma, Kencing Batu, Lever, Alergi, Mata Rabun, Keputihan, Jantung, Asam Urat, Rematik, Diabetes, Ginjal, Stroke, Maag, Ambeien, Eksim, Sakit Gigi, Sakit Kepala, Kurang Nafsu Makan, dan Meningkatkan Gairah Seksual. POTRE KONENG, herbal alami tanpa campuran bahan kimia dan pengawet serta bebas dari efek samping, memiliki rasa yang manis, sangat cocok untuk orang yang susah minum obat! Bagi anda yang membutuhkan POTRE KONENG, kini sudah tersedia diseluruh Apotek / Toko Obat : PURWAKARTA : Apt.Sudirman, Jln Jendral Sudirman no 4 – Apt.Harisma Dewi, Jln Kaftan Halim – Apt.Mahkota, Jln Jendral Sudirman no 17 – Apt.Pelangi, Jln Raya Wanayasa Barat – Apt.Bakti Mulya, Jln Sawit Bojong KM8 – Apt. Darangdan, Jln Raya Sawit Bojong no 36 – Apt.Hade, Jln Plered (ruko pasar plered). KARAWANG : Apt. Erwin Surya, Jln Rahman Hakim no 4 – Apt.Kencana Jaya, Jln Tuparev no 368 – Apt.Naurah Farma, Jln Duren (pasar kosambi) – Apt.Walina, Jln R.M Soleh no 434 Nagasari – Apt.Juanda, Jln Ir H.Juanda no 51. CIKAMPEK : Apt.Sukaseuri, Jln Ir H.Juanda no 196 – Apt.Arta jaya, Jln Jendral Ahmad Yani no 25. Untuk info lebih lanjut kunjungi www. potrekonengherbal.com. Info layanan kesehatan: 0812-2490-0773 (Pkl 16.00 s/d 18.00 WIB), Info Apotek/ Toko Obat : PURWAKARTA & KA­ RAWANG : 0877-0849-4115.

DEPKES RI. No. 893/13.20/IHPK/IV/99


10

Zona Plered

Darangdan, Plered, Sukatani, Jatiluhur, Maniis, Pasawahan, Babakancikao

Sabtu 14 Maret 2015

ASPIRASI URANG PURWAKARTA PENTING gak sih mobil dinas baru untuk ­anggota DPRD? AsEp NugRaha Almatzhumi: Ga penting

Yohan M Yunus: Klo di bilang penting itu memang yg sekira’y berkaitan mobilitas yg tinggi shingga bsa maksimal dlm pmakaian krna tdak smua instansi.

RADAR KARAWANG

1 Kg Sampah Ditukar 3 Butir Telur Ayam Bantu Tingkatkan Gizi Masyarakat PURWAKARTA, RAKA- Ketua Penggerak Program Kesejahteraan Ke­ luarga (PKK) Kabupaten Purwakarta, Ane Mustika Mulyadi, meminta agar seluruh anggota PKK dan ibu rumah tangga (IRT) dapat memilah sam­ pah jenis or­ ganik dan n o n

­rganik sebelum dibuang. o Karena, pihaknya akan menggulirkan program sam­ pah yang bisa ditukar dengan telur. “Sampah bisa di­ tukar dengan telur. Teknisnya, nanti sampah yang terkum­ p u l

EKa BarCa HoLic: Penting buat nampang,,,apalagi klo mobil wkil rakyat bisa dipinjam oleh rakyat kalo rakyat lagi butuh,,hihihi

Lookman Sindang: ga penting..mending anggarannya di alokasikan buat membenahi daerah yang belum tersentuh sama sekali pembangunannya itu lebih bermanfaat

bisa dijual ke pengepul yang disiapkan. Misal jika harga sampah per 1 Kg Rp 3 ribu, maka ditukar dengan telor sebanyak 3 biji,” jelas Ane, Ju­ mat (12/3) kemarin. Tahun ini, kata dia, pro­ gram tersebut digulirkan oleh Bupati Purwakarta. Se­ hingga kedepan, selain un­ tuk menciptakan kebersihan juga diarahkan dapat me­ nambah kualitas gizi. Teru­ tama bagi gizi anak-anak. Pihaknya menjelaskan, un­ tuk meningkatkan kebersi­ han dan kesehatan daerah, memang harus dimulai dari rumah tangga. Untuk sistem kalkulasi harga dengan ditukar telor, hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya konsumsi gizi anak-

anak. “Kelemahannya adalah dalam pemilahan sampah organik dan anorganik. Se­ hingga kedepan IRT dan PKK harus cerdas memilah sam­ pah,” ujarnya. Sehingga, kata dia, PKK harus mampu melakukan penyuluhan kepada IRT agar kedepan sebelum di buang ke tempat penampungan sam­ pah (TPS), sudah dipilah an­ tara sampah organik dan an­ organik. “Dengan melibatkan IRT dan PKK karena mereka yang berbelanja, memasak, dan membuang sampah. Se­ belum dikirim ke TPS, sam­ pah organik dan anorganik harus dipilah dulu,” ucapnya. Tahun sebelumnya, lanjut dia, sempat diimbau ibu-ibu PKK di setiap k e c a ­ matan mau­ pun

Ane Mustika Mulyadi

tingkat desa untuk mengum­ pulkan sampah. Namun, mes­ ki direspon hal tersebut belum berjalan maksimal. Dengan adanya kebijakan tersebut, di­ harapkan prgram bisa berjalan maksimal. “Dibantu juga dengan bank sampah dari DKP. Kita akan menga­ jak seluruh unsur ma­ syarakat dibantu PKK giat mengumpulkan sampah,” tutupnya. (awk)

Nomor Telepon Penting Pemadam Kebakaran Polres Purwakarta Polsek Purwakarta Polsek Campaka Polsek Bungursari Polsek Cibatu Polsek Pasawahan Polsek Wanayasa Polsek Darangdan Polsek Plered Polsek Maniis Polsek Sukatani RSUD Bayu Asih PLN

(0264) 208805 (0264) 200633 (0264) 200166 (0264) 205851 (0264) 216630 (0264) 202241 (0264) 213440 (0264) 620531 (0264) 620359 (0264) 270757 (0264) 231686 (0264) 272679 (0264) 200100 (0264) 200033

Cuaca Purwakarta

MTs Darul Ulum Juara Umum Lomba Pramuka

Tim pramuka MTs Darul Ulum Pasawahan juara lomba pramuka tingkat kabupaten di SMK YKS 1 Purwakarta.

prestasi yang berhasil diper­ oleh merupakan hasil kerja keras dari pihak sekolah dan anak-anak yang terus menerus berlatih tentang ke­ pramukaan. “Kami mengu­ capkan terima kasih kepada pihak terkait, terutama pihak sekolah,” ungkap Muslim. Pihaknya mengaku, prestasi yang didapat meru­ pakan yang pertamat. Se­ hingga sambutan dari

internal sekolah sangat membanggakan. “Alhamdu­ lilah, mudah-mudahan saja ini adalah awal yang baik,” ujarnya. Pihaknya berharap, kede­ pan anak-anak pramuka yang diharapkan dapat mem­ peroleh prestasi yang jauh lebih baik lagi. “Kedepan mu­ dah-mudahan bisa merahih prestasi yang jauh lebih baik lagi,” harapnya. (awk)

Dewan PDIP Dinilai tak Aspiratif BELUM genap satu tahun menjabat, banyak keluhan dari masyarakat mengenai kinerja anggota DPRD Pur­ wakarta, termasuk anggota DPRD dari Partai Demokra­ si Indonesia Perjuangan (PDIP). Masyarakat menilai, banyak anggota DPRD yang tidak aspiratif. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabu­ paten Purwakarta periode 2015-2020, Acep Maman, tidak tinggal diam menang­

gapi keluhan dari masyarakat tersebut. Dia mengaku akan segera mengevaluasi petugas partai yang ada di legislatif. “Tak sedikit keluhan-keluhan yang datangnya dari para kader terkait kinerja para wakilnya di DPRD, terutama yang berasal dari PDIP,” ujarnya, Jumat (13/3). Acep menambahkan, be­ berapa kader PDIP di bawah menganggap para wakilnya tidak aspiratif bahkan cende­ rung lupa kepada para kader

yang dulu mendukung dan mengusungnya. “Saya dapat langsung informasi dari ka­ der bawah,” tegasnya. Acep akan terus melaku­ kan pembenahan di internal partai. Baik yang berkai­ tan dengan kader, pengu­ rus maupun petugas partai di lembaga legislatif. “Jika nantinya memang terbuk­ ti partai akan mengambil langkah-langkah strategis sesuai aturan partai,” tan­ dasnya. (rmo)

Harga Beras Masih Mahal

Hujan Ringan Suhu : 22 - 32°C Kelembaban : 60- 92 % Kec. Angin : 20 (km/jam) Arah Angin : Barat Laut

(sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)

PASAWAHAN, RAKA Pramuka Madrasah Tsanawi­ yah (MTs) Darul Ulum Pa­ sawahan, berhasil membawa pulang piala juara umum tingkat Kabupaten Purwa­ karta, dalam ajang perlom­ baan kepramukaan yang di­ gelar di SMK YKS 1 Purakarta baru-baru ini. Pembina Pramuka MTs Darul Ulum Pasawahan, Saleh Muslim mengaku,

RUANG rapat DPRD Kabupaten Purwakarta.

HARGA beras di sejumlah pasar tradisional di Jawa Barat, hingga saat ini masih relatif tinggi dibandingkan dengan harga sebelumnya dengan kenaikan berkisar antara Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogramnya. Menurut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, as­ pek psikologis dan ekspetasi menjadi salah satu penye­ bab kenaikan harga beras saat ini. “Kenaikan harga be­ ras terjadi karena ekspektasi dan aspek psikologi,” ucap Gubernur. Gubernur berkeyakinan, harga beras dalam waktu be­ berapa minggu kedepan akan mengelami penurunan ke harga normal. “Isu harga beras akan turun dan kembali ke harga normal. Tapi kalau naik di titik awal dari gabah itu tak masalah, karena dari petani dan mereka yang un­ tung,” katanya. Oleh karenanya, menurut gubernur, pemerintah tidak perlu melakukan import beras, karena harga ini sangat fluktuatif. “Gak usah import beras, nanti juga akan turun lagi,” katanya. (jb)


Fesyen

RADAR KARAWANG

Sabtu 14 Maret 2015

Elegan Meski Mainan

VERSI MINI: Lia Afif menunjukkan boneka Barbie yang memakai baju rancangannya.

Keinginan memberikan penghargaan kepada konsumen dan banyaknya kain perca di rumahnya membuat desainer Lia Afif menemukan ide Barbie Hijab. Boneka itu

didandani dengan baju-baju busana muslim. Pada ajang Indonesia Fashion Week (IFW) di Jakarta 26 Februari–1 Maret lalu, Lia membawa seratus

Barbie Hijab untuk diberikan khusus kepada pelanggannya yang datang dari Surabaya ke acara tersebut. Tanggapan positif langsung meluncur dari beberapa konsumen

yang mendapat suvenir unik dari Lia tersebut. ”Bahkan, ada beberapa orang yang nanya ke konsumen saya di IFW, itu dapat dari mana. Pelanggan saya dengan bangga bilang dapet dari desainer muslimah asal Surabaya,” tutur Lia dengan tertawa. Lia mengatakan, awalnya dirinya spontan untuk membuat busana-busana mini yang dikenakan boneka Barbie tersebut. Banyaknya kain sisa dari bahan busanabusana rancangannya, yang harganya juga lumayan mahal, membuat dia berpikir untuk memanfaatkannya. Akhirnya, tercetuslah ide Barbie Hijab miliknya itu. ”Aku mikir, sayang banget kain-kain tenun mahal sisa ini dibuang. Ya juga biar Barbie bisa berpakaian lebih sopan dan islami lah sekali-sekali,” terang alumnus Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu. Kebanyakan busana yang dikenakan Barbie miliknya

itu punya versi asli dan merupakan rancangan Lia sendiri. Aksesorinya pun dibuat semirip mungkin. Bahan-bahan yang mahal sisa dari rancangannya membuat Barbie terlihat glamor. ”Lihat kan, cantik dan elegan banget meskipun mainan,” tuturnya. Busana-busana yang dikenakan pada Barbie Hijab itu pun masih mencerminkan rancangan khas Lia Afif yang sering memakai unsur arsitektur dalam tiap karya. Walaupun kadang kesulitan untuk memasang bagian hijab dari Barbie tersebut, Lia senang membuat busana tiruan rancangannya untuk boneka yang terkenal dan dimainkan anak-anak di seluruh dunia, khususnya pe­ rempuan, tersebut. ”Seneng aja bayangin anak-anak perempuan mainin Barbie, tapi pakai busana muslim,” ucap dia. ”Apalagi, rancangan saya ada bentuk aslinya yang bisa dipakai oleh mama atau kakak perempuannya,” imbuhnya. (rid)

Hias Muka dengan Comic Make-Up Bingung mencari tema pesta kostum, ide mengha­ dirkan berbagai karakter komik bisa menjadi inspirasi. Dandanan berbagai tokoh animasi terkenal pun bisa ditiru untuk menghadirkan suasana meriah. Empat murid Chenny Han Beauty School memberikan contoh saat pameran karyanya, belum lama ini. Empat perempuan itu membuat karakter Elsa Frozen, Batgirl, Ladybug dan Indian Girl. Rosa, pembuat make-up Elsa, menyatakan bahwa karakter itu kini lagi nge-tren. Awalnya, dia menorehkan foundation, kemudian meng-air brush wajah model dengan warna biru. Untuk pemanis berupa es, dia menggunakan lem tembak yang dikombinasikan gliter silver. Senada dengan

itu, bulu matanya pun di­ dominasi gliter abu-abu. ’’Semua nempel dengan lem bulu mata dan aman untuk kulit,’’ ujarnya. Kezia juga tidak mau kalah. Dia mendadani mo­ del serupa Ladybug. Sesuai dengan corak kepik yang bentol-bentol hitam, perempuan asal Mojokerto tersebut menempelkan manik-ma­ nik hitam di sekitar daerah mata dan bibir. Bulu mata pun dibuat bercorak merah hitam.’’Muka menggunakan warna natural untuk mempertegas aksen pada mata dan mulut,’’ ungkap Kezia. Sementara itu, Shelley memilih menghidupkan sosok Batgirl. Menurut Shelley, agar tidak konvensional, dirinya membuat make-up semi-masked. Sekitar mata dibuat make-up berlebihan

LOWONGAN KERJA PT CMP distributor ABC Heinz Membutuhkan : SALESMAN / SALES GIRL Persyaratan : - Max.35 thn - Pendididkan Min.SMA - Berpengalaman dibidang Institusi Kirim CV ke : Jl.Rangga Gede No.168 Tanjungpura

Telp : 0267 - 8451233 HP : 0813 8220 8858 Email : cipta.mp@gmail.com

HIDUPKAN KOMIK: Dari kiri, make-up batgirl, Pocahontas, elsa dan lady bug.

dengan kombinasi merah, kuning, putih, dan hitam. Di bagian mulut, Shelley memberikan nuansa tebal dengan warna merah dan hitam. Warna-warna tersebut

menggunakan cat khusus face painting. ’’Saya ingin membuat karakter perempuan yang jahat, namun seksi,’’ ungkapnya. Perempuan suku Indi-

LOWONGAN KERJA

PT BPR ANUGRAH MULTI DANA

Rumah Makan membutuhkan :

1. WAITERS 2. HELPER

Persyaratan : - Pria / Wanita. - Usia max 30 tahun. - Pendidikan min SMU. - Berpengalaman dibidang yang sama. - Jujur, Pekerja keras, bisa bekerja dalam tim.

Kirim lamaran atau bawa langsung ke : Jl. Kertabumi No. 6A (sebelah ANDI MOTOR) Hari kerja (Jam 10.00 - 15.00 WIB)

Rumah Dijual / Dikontrakkan 1 unit rumah baru uk 132 m2 2 Rumah jadi 1 rumah rumah nya tinggi,tidak kena banjir, 2 kamar tidur,1 kamar mini, 2 kamar mandi alamat: Komplek KARABA INDAH, 2,5 KM dari Gerbang Tol Karawang Barat hub : 087774484639. Tanpa Perantara

DIJUAL SAWAH

Luas 3681 M2 Lokasi Blok Asem Jalan Baru Karawang TANPA PERANTARA

Hub : 0813 1384 4649 0821 2732 0898

MEMBUTUHKAN

- CUSTOMER SERVICE - KASIR / TELLER - ADMIN - KOMISARIS Persyaratan ; - Pendidikan Min D3 - Mau Bekerja Keras, Bertanggungjawab - Menguasai Ms.Office Kirimkan Lamaran Ke Alamat : Jl.Raya Pangkal Perjuangan No.9 Tangjungpura KARAWANG Telp. (0267) 8638227 (Depan Dealer Virgi Motor)

MANIS: Yunica menunjukkan gravity cake buatannya. Pembuatan sebuah kue memakan waktu hingga dua jam.

Melayang ala Gravity Cake Bentuk kue makin bervariasi. Kini ada bentuk baru dalam dunia kue. Namanya gravity cake. Nama itu di­ sematkan karena point of interest yang terlihat melayang. Yunica Christine Candra, pembuat kue, mencoba membuatnya. Dia mengatakan, pembuatan kue itu menggunakan teknik yang gampang-gampang susah. ’’Ciri khas kue ini ada di objek yang sedang menumpahkan isinya. Bisa berupa bungkus cokelat, bisa juga segelas susu,’’ ujar ibu dua anak tersebut. Dia menambahkan, objek bisa tampak melayang karena didukung penopang kawat kue atau sedotan balon. Kemudian, ditutupi dengan fondant atau icing. Permasalahannya, bila objek lebih berat, penopang bisa turun. Namun, bila terlalu ringan, objek itu tidak terlihat menuangkan isinya. ’’Yang perlu diperhatikan adalah cara menyeimbangkan objek,’’ papar perempuan kelahiran 23 Juni 1980 tersebut. Dia mengatakan membuat kue itu secara otodidak. Ilmunya bisa didapat di YouTube dan web. Bisa juga belajar di sekolah kuliner. Yunica memilih belajar dari media online. Gravity cake memang sedang booming. Dia mengenal kue tersebut sejak Desember 2014. Kebanyakan peminatnya di Surabaya adalah dewasa. Meskipun desainnya lucu, menurut Yunica, anak-anak cenderung masih menyukai kue dengan dominasi karakter. ’’Biasanya untuk ulang tahun usia 20 ke atas,’’ ungkap perempuan asli Denpasar tersebut. Salah seorang yang pernah mengonsumsi gravity cake adalah Merlinda Averlita, 25. Dia mengaku, pacarnya memberikan kado gravity cake tepat tengah malam pada hari ulang tahunnya. (cik)

an terkenal dengan sudut muka yang tegas. Karena itu, Monica Natalia menambah torehan warna putih yang membelah wajah model. Perempuan asli Samarinda tersebut mengungkapkan ingin membuat aksen garis juga terlihat independen. Sementara itu, garis titik di tengah muka merupakan aksen pop art saja. ’’Pewarnaan pada muka juga menggunakan face painting,’’ papar perempuan berusia 21 tahun tersebut. Monica pun menambahkan bulu mata secara lentik berwarna cokelat dan alis ganda. Warnanya putih dan hitam. Perempuan kelahiran 25 Desember 1993 itu mengadopsi gaya Pocahontas dari film dengan judul yang sama dengan karakter tersebut. (cik)

JUAL TANAH&BANGUNAN

JUAL TANAH

DIJUAL

Dijual Tanah SHM, LT 3660 M2 Cocok untuk Cluster / Perumahan atau Kapling 130 M2 (75Jt), 123 M2 (70Jt), 115 M2 (65Jt) TANPA PERANTARA Lokasi : Jl. Cimahi Jomin Timur, Kota Baru. Cikampek.

Hubungi : 0813 9513 1953 (Pemilik)

11

B.U. LT 5.414 m2 LB +_ 700 m2 Sudah Pagar Keliling Sudah SHM & IMB Harga NEGO Lokasi: Dsn.Krajan Rt/Rw 17/03 Ds.Majalaya Kec.Majalaya Karawang

Hubungi : 0815 1047 7528 0819 3288 8549 0813 1577 7745

Rumah/Eks kavling/Non RSS. Luas Tanah 120 m2 (SHM) 2 kamar Tidur 2 Kamar Mandi Lokasi: Bumi Telukjambe Blok S/254 Karawang (TIDAK KENA BANJIR) Hub: 081398616813/ 081219099835

DIBUTUHKAN STYLIST - Berpengalaman. - Bisa Make Up. REFLEKSI THERAPIST - Berpengalaman. Walk In Interview MARCHIE SALON

Jl. Kertabumi No. 6B. Karawang (Sebelah Andi Motor) DIJUAL SAWAH Luas 5100 M2, Pinggir Jalan Lokasi Cilamaya Kulon. Karawang.

DIJUAL TANAH Peruntukan Ijin Untuk Perumahan Lokasi Cibalong Sari - Kosambi Kec. Klari. Karwang. Luas 15.000 M2 (1,5 Hektar).

Hub : 0815 8607 2567 0857 7753 1607

LOWONGAN KERJA

Dibutuhkan Tenaga : 1. PERPAJAKAN 2. ACCOUNTING / PEMBUKUAN 3. PURCHASING Syarat : - Pendidikan min S1. - Pengalaman min 3 tahun. - Umur maks 35 tahun. - Lancar Bahasa Inggris (3).

Untuk ditempatkan di Kosambi, Karawang.

Lamaran & CV dikirim ke : Email : lamaran@ciptajaya.co.id DIJUAL CEPAT

TANPA PERANTARA

Rumah di Perum Adiarsa Indah ( Perum Kodim ) Blok A No. 4 Luas Tanah & Bangunan 115 M2 (SHM) ada tambahan tanah + 30 M2, 4 Kamar, Listrik 220 V, Tlpn Rumah, Garasi Luas. Hubungi :

0812 9888 9321 0877 3007 1964


12

RaCil

Sabtu 14 Maret 2015

Presiden Republik Indonesia Pertama

Ir H Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901. Ia meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun. Beliau adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama dengan Mohammad Hatta yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya. Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun 1967 dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia. Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama “Karna” menjadi “Karno” karena dalam bahasa Jawa huruf “a” berubah menjadi “o” sedangkan awalan “su” memiliki arti “baik”. Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda). Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah, selain itu, tidak mudah untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50 tahun. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno. Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, “Siapa nama kecil Soekarno?” karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga. Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed didapatnya ketika menunaikan ibadah haji. Dalam beberapa versi lain, disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab. Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, dijelaskan bahwa namanya hanya “Sukarno” saja, karena dalam masyarakat Indonesia bukan hal yang tidak biasa memiliki nama yang terdiri satu kata. Ayah Soekarno bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali. Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama Hindu, sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama Islam. Mereka telah memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama HOS Tjokroaminoto. Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim dan Abdul Muis. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918. Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di harian “Oetoesan Hindia” yang dipimpin oleh Tjokroaminoto. Tamat HBS Soerabaja bulan Juli 1921, bersama Djoko Asmo rekan satu angkatan di HBS, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921, setelah dua bulan dia meninggalkan kuliah, tetapi pada tahun 1922 mendaftar kembali dan tamat pada tahun 1926. Soekarno dinyatakan lulus ujian insinyur pada tanggal 25 Mei 1926 dan pada Dies Natalis ke-6 TH Bandung tanggal 3 Juli 1926 dia diwisuda bersama delapan belas insinyur lainnya. Prof Jacob Clay selaku ketua fakultas pada saat itu menyatakan “Terutama penting peristiwa itu bagi kita karena ada di antaranya 3 orang insinyur orang Jawa”. Mereka adalah Soekarno, Anwari dan Soetedjo, selain itu ada seorang lagi dari Minahasa yaitu Johannes Alexander Henricus Ondang. Saat di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto. Di sana ia berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij. (*)

Aditya Zacky

Alya Qurrotul Ain

RADAR KARAWANG

Aurel Putri

Balqis Zhahira Bahari

Cinthya Kayla

Belajar Tidak Kenal Lelah

Dzulfikri

B Fasal Era P

Fauzan Maulana

Istiqomah

elajar adalah kewajiban. Namun, selain mempelajari ilmu pengetahuan, kita juga harus mempelajari ilmu agama. Ilmu pengetahuan untuk bekal kita menjalani kehidupan, sedangkan ilmu agama yang akan menuntun kita agar menjadi orang yang baik. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan dan ilmu agama, ke depan ilmu kita akan seimbang. Pengetahuan yang dilandasi iman yang kuat. Makanya, jangan malas belajar. Bukan hanya sekolah, tapi

juga mengaji. Jika hari libur tiba, baru deh boleh bersantai dan jalan-jalan. Berikut ini teman-teman kita dari RA/DTA Al Umm yang lokasinya di Dusun Cibalado RT 29/08 Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari. Ketua yayasannya Pak Zainuddin. Kepala sekolahnya Bu E Nurhayati SPdI. Nah, gurugurunya: Bu Dian Pramudia, Bu Siti Maryam, Bu Dian Nurjanah, Bu Nita Tri, Bu Imas Meilasari, Bu Siti Dalilah, Bu Daryani dan Bu Nia Nuronia. (*)

M Sidiq

M Zidane

Nadia Safwah

Pajar Ilham

M Alif

Zaidan Kamil

Sany Mirza S

Syarifah Hamidah

Zahrotus Sita

Sakti Dwi Tama

Dongeng

D

Kura-kura dan Monyet Rakus

i tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang. “Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet. “Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura. Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya. “Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang. Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan. “Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet. “Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong. Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat. Pisang tanaman kura-kura pun siap dipanen. “Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.” Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. “Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura. “Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet. “Baik!”

jawab kura-kura. Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya. Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang. “Monyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura. “Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus. “Monyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis. “Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet. Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu. Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang

kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang. “Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet. Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya. (*)


KARAWANG DITANGAN KADES RADAR KARAWANG

Sabtu 14 Maret 2015

13

Optimalkan Bumdes Percepat Kesejahteraan Warga

B

ARU-baru ini terbetik kabar petani Desa Lemahmulya di Kecamatan Majalaya berhasil membuat terobosan dibidang pakan ikan. Inovasi yang mengola limbah hewan ini dengan cara permentasi ternyata sukses mengembang budi daya ternak ikan lele di wilayah tersebut. Tentu saja ini mendapat perhatian peme­ rintah desa setempat yang patut dikembangkan selain home industrinya yang menjadi pontensi handal desa tersebut. Dua potensi inilah yang akhir­ nya melahirkan gagasan untuk mengoptimalkan keberadan ba­ dan usaha milik desa (Bumdes) yang ada didesa tersebut dalam upaya percepatan kesejahteraan masyarakatnya. Masyarakat Desa Lemahmulya yang mayoritas be­ kerja di sektor pertanian, dengan perkiraan jumlah 5768 orang me­ rupakan jumlah potensial untuk yang dapat dioptimalkan dengan pemberdayaan melalui usaha kecil dan menengah (UKM). Desa Lemahmulya yang masuk dalam pengembangan kawasan perumahan, harus secepatnya dilakukan pengembangan kreativitas masyarakat di dunia industri rumahan. Desa Lemahmulya akan secepatnya ramai dengan banyaknya pendatang yang masuk ke perumahan, Desa Lemahmulya akan ramai sehingga harus disisipkan pemasaran hasil kerajinan masyarakat. Pemkab Karawang yang mewajibkan setiap desa memiliki BUMdes akan mewadahi hasil kerajinan anyaman masyarakat berupa anya­ man kurungan serta anyaman pengki, ditambah dengan pengembangan kelompok peternakan yang menggunakan pakan ternak hasil fermentasi. Pemerintah Desa Lemahmul­ ya akan secepatnya membentuk BUMdes, dengan pengelola­ an BUMdes yang langsung dari masyarakat setempat. Masyarakat akan terlebih dahulu diberikan pelatihan, serta menggali potensi desa dengan dibuatkan sentra industri hasil kerajinan masyarakat. “Kami punya banyak potensi desa

Masyarakat Desa Lemahmulya sedang melakukan pengembangan pakan ternak lele hasil kotoran kambing, dengan menggunakan zigot sehingga tidak membutuhkan modal yang besar. Selain itu, dukungan Pemkab Karawang harus penuh dimulai dengan bantuan dana, serta pengembangan potensi desa. “Lemahmulya harus jadi sentra home industri, serta kajian peternakan terkait pakan ternak,” jelasnya. Dia menambahkan, Pemerintah Desa Lemahmulya dengan terpilih Kepala Desa yang baru, harus fokus dalam melakukan pemberdayaan masyarakat terutama dalam meningkatkan kesejahte­ raan masyarakat. Masyarakat yang sejahtera dengan peningkatan hasil produksi, dengan mengoptimalkan potensi desa yang ada. Kecamatan Majalaya yang berada tidak jauh dari Pusat Karawang, akan mempermudah dalam pendistribusian hasil kerajinan masyarakat. Selain itu, masyarakat Desa Lemahmulya harus bergerak menuju desa yang sejahtera, agar angka tenaga kerja dapat diserap dengan bertumbuhnya usaha kecil dan menengah (UKM). “Kami ingin masyarakat sejahtera dengan usaha yang maju dengan berbagai inovasi baru,” pungkasnya. (ben)

PETERNAK sapi Desa Lemahmulya membuat permentasi limbah sapi menjadi pakan ikan lele.

yang harus dikembangkan, dengan hasil swadaya yang diwadahi sentra industri rumahan,” ucap Pjs Kepala Desa Lemahmulya Dodo Sumartha. Dodo menambahkan, BUMdes akan dioptimalkan dengan pemberian dana bantuan perguliran, serta dibentuk koperasi yang khusus mengelola kerajinan serta peternakan agar hasilnya langsung dipasarkan ke seluruh masyarakat Karawang. Masyarakat yang mayo­ ritas bekerja pada sektor pertanian, lebih mudah diberikan pelatihan dengan mengisi kegiatan dengan usaha kecil dan menengah (UKM). Kerajinan rotan harus dikembang-

Mental Tandang Persib Makin Bagus

PELATIH Persib Bandung, Djadjang Nur­ djaman mengaku mendapat oleh-oleh berharga setelah tim racikannya menahan imbang Aye­ yawady United dengan skor 1-1, Rabu (11/3). Djadjang mengatakan, mental tandang pemain Persib terasah. Dia yakin, pemain tak lagi memiliki masalah ketika harus kembali menjalani laga tandang pada matchday selanjutnya di grup H. “Kami tak hanya melihat hasil. Tapi kepecayaan diri pemain, mental mereka semakin baik saat ini,” katanya. Persib selanjutnya akan menjalani matchday ketiga melawan Lao di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, 18 Maret mendatang. Pelatih 50 tahun itu optimistis, mental dan semangat pemain sangat siap untuk tampil maksimal. “Tekad anak-anak sangat besar. Kami tidak sabar untuk menghadapi laga tersebut,” tegas pelatih yang karib disapa Djanur itu. Selain masalah mental, selama berlaga di Piala AFC 2015, perbedaan cuaca yang drastis menjadi salah satu kendala yang dihadapi Persib. Terkait hal itu, pelatih Emral Bin Bustamam mengaku sudah punya cara agar timnya dapat beradaptasi dengan cepat saat melawat ke tempat bersuhu ekstrim. Emral nampak enggan merinci langkah apa yang akan dilakukannya kepada Firman Utina Cs. Tapi secara umum pihaknya hanya akan mempersiapkan tim di tempat yang suhu udaranya tidak jauh berbeda dengan tempat yang akan dikunjungi nantinya. “Kita sudah diskusi tentang strategi menghadapi cuaca yang ekstrim. Misalnya, kita ada sejenis pemusatan latihan di tempat yang suhunya hampir sama atau dekat dengan suhu tempat kita main nanti,” kata Emral. Dosen salah satu perguruan tinggi di Padang tersebut mencontohkan, jika Persib akan tampil ke Laos nanti timnya akan melakukan banyak latihan di tempat lain yang suhunya sekitar 28 derajat celsius. “Misalnya kita persiapan ke Laos, di sana lebih panas. Maka kita bisa banyak berlatih di Subang misalnya,” jelas Emral. (dkk/psb)

kan dengan menumbuhkan berbagai inovasi, bukan hanya fokus pembuatan anyaman kurung serta anyaman pengki. “Kami akan optimalkan BUMdes dengan dibentuk koperasi yang fokus mengembangkan usaha masyarakat,” jelasnya. Dia melanjutkan, pemerintah De­sa Lemahmulya akan secepatnya melakukan pendataan usaha ma­ syarakat, serta diberikan pelatihan dengan kerjasama dengan di­ nas terkait. Pemkab Karawang ha­ rus membuat sentra industri di Kecamatan Majalaya, agar mempermudah dalam pemasaran produk dengan daya saing yang

tinggi. Kelompok usaha akan dikumpulkan dalam koperasi dengan pemenuhan bahan baku, penjualan produk, bantuan mo­ dal, serta lainnya dengan diberikan pengembangan usaha secara berkelanjutan. “Kami ingin di Majalaya ada sentra industri, agar masyarakat cepat dalam memasarkan pro­ duknya,” jelasnya. Menurut Dodo, dalam pengembangan kelompok peternakan dengan pakan ternak fermentasi, memudahkan masyarakat da­ lam pemberianpakan ternak de­ ngan bahan yang mudah dicari.

T p Soccer

PROSES penggemukan ternak dengan pakan olahan sendiri. Saat ini semakin banyak masyarakat Desa Lemahmulya yang memanfaatkan pekarang rumah menjadi kandang hewan.

Maung Bandung Ulang Tahun ke-82

PERSIB genap 82 tahun pada 14 Maret 2015 hari ini. Wakil Manajer Persib, Mulyana mengatakan, pihaknya akan mengusahakan menggelar syukuran atas momen ulang tahun tersebut. Meskipun belum mengetahui secara pasti konsep kegiatan, kata Mulyana, setidaknya syukuran kecil-kecilan akan dilakukan. Hal tersebut juga sebagai ungkapan syukur atas keselamatan dan satu poin yang diraih tim di Myanmar saat menghadapi Ayeyawady United. “Kita akan usahakan ada acara walaupun hanya syukuran kecil-kecilan. Tapi kita tetap harus bicarakan dengan yang lain dulu, termasuk apakah akan me­ ngundang Bobotoh dalam jumlah ba­ nyak atau hanya perwakilan,” kata Mul­ yana, kemarin. Menurutnya, jika mengundang Bobotoh semuanya, pihaknya akan cukup kesulitan mencari tempat dan proses izinnya. Mengingat pula dalam waktu dekat tim Persib akan menghadapi Lao Toyota dalam lanjutan Piala AFC di Stadion Si Jalak Harupat, 18 Maret mendatang. “Kita juga harus perhitungkan tidak akan muat misalnya jika acara di Graha Persib. Tapi harapan mengundang Bobotoh tentu ada, walaupun mungkin hanya perwakilan,” ucapnya. Pelatih Djadjang Nurdjaman yang sudah dua musim terakhir menangani Persib Bandung. Ia juga pernah merasakan jabatan asisten pelatih Persib di tahun 1995 dan 2006-2008. Jika menarik rentang waktu lebih jauh lagi, Djanursapaan akrab Djadjang adalah mantan pemain Persib di era 80an, sehingga sudah puluhan kali merasakan atmosfir ulang tahun Persib yang jatuh setiap 14 Maret. Pelatih yang pernah menukangi Pelita Jaya Karawang ini tetap mendoakan yang terbaik untuk Persib supaya tetap jaya dengan raihan beberapa prestasi ke depannya. Hingga kini Persib menjadi sebuah tim yang lebih mandiri berkat manajemen klub yang semakin profesional. Kejayaan ditorehkan pada musim lalu de­ ngan menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014. Kali ini pun tim berusaha mencetak rekor baru untuk mempertahankan gelar, karena belum ada tim di

Indonesia yang bisa mempertahankan gelar. “Kita berharap mudah-mudahan dengan ulang tahun ini Persib tetap jaya, dengan prestasi tim saat ini,” doa Janur untuk ulang tahun Persib yang ke-82 tahun ini. Kala menjalani laga tandang meng-

hadapi Ayeyawady United, Maung Ban­ dung bermain penuh motivasi dan semangat tinggi. Hal itu disebut Djanur karena punggawanya ingin memberikan hadiah ulang tahun. Meski hanya mendapatkan hasil seri, Djanur bertekad untuk meraup poin penuh di laga ketiga

Grup H AFC Cup melawan Lao Toyota FC, Rabu (18/3) nanti. “Tentu kemarin juga motivasi pemain juga terlecut ingin memberikan hadiah untuk ulang tahun Persib. Dan Insya Allah kemenangan lawan Lao FC nanti bisa dijadikan kado untuk Persib,” harapnya. (psb/smm)


RADAR KARAWANG

Gerbang Sekolah

Sabtu 14 Maret 2015

14

FB: gerbangsekolah.raka@yahoo.com

Setujukah teman-teman kalau waktu ­masuk sekolah dimajukan menjadi jam setengah 7 pagi dengan alasan ­meningkatkan disipilin dan menghindari kemacetan jalanan?

BELAJAR BACA ALQURAN: Anak-anak Tempat Pendidikan Alquran AL-UMM setiap harinya digembleng dalam pelajaran baca tulis Alquran. Sehingga kendati masih berusia dini, banyak d ­ iantaranya yang sudah mahir ­melantunkan ayat-ayat suci tersebut. Foto: Ega/Radar Karawang

Dede Boedax Kalir: Jam 07:15 ge masih banyak yang telat apa lagi jm setengah 07 ,jika sekolah menyediakan angkutan pelajar+gratis siap mau jam brapa ge ini mh angkutan pljar ge gk ada dan apalagi sekolah2 sekarang masih di pedalaman banyak siswa/i rumahnya yg jauh. Gilang Wahyudin: tidak setuju , waktu masuk jam 7 ge masih aja banyak yang ngga disiplin, pasti alasannya macetlah, jauhlah.

Alis Nuraeni Ahmad: Gak setuju! Yg jam 7 aja masih banyak yg telat, apalagi jam setengah 7. Kasian yg rumahnya jauh juga si

Dziels Reedblack Ayahnazaidantea: bkn’a d pundurin v d majuin jd jm8

Kaos Gokar Unggulan PKBM Bina Sejahtera Mulai Rambah Bisnis Online

Ricky Arfannia: Jam 8 yg bagus kata saya

Benk Hafiz Al-farizi: Satuju... Sinah diajar hudang subuh barudak teh ...

KARAWANG, RAKA Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Sejahtera Telukjambe Timur mempunyai produk unggulan kaos goyang Karawang atau lazim disebut “Gokar”. Bahkan beberapa waktu lalu, produk tersebut menjadi salah satu produk unggulan yang dipamerkan di stand Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Kabupaten Karawang dalam ajang Karawang Develop-

ment Expo, di Area Kantor Pemda Karawang. Ketua PKBM Bina Sejahtera, H. Andi Sutardi, S.Pd, M.Pd mengatakan, produk kaos gokar tersebut sudah mulai diperkenalkan sejak 2014 dalam acara Hari Aksara Internasional (HAI) yang diadakan di Bandung. “Ke­ betulan PKBM kami menjadi salah satu perwakilan yang dibawa oleh Kepala Bidang (Kabid), Pendidikan Non Formal Infor-

mal (PNFI), Karawang, Amid Mulyana, dalam acara HAI tahun lalu. Jadi sudah diperkenalkan ke hadapan publik dari 2014, dan responnya sangat positif,” ung­ kap H. Andi kepada RAKA Jumat (13/3). Andi menjelaskan, kaos gokar mempunyai beberapa kelebihan. Selain harga terjangkau, para pembeli bisa memesan tulisan atau gambar yang diinginkan. Kata dia, waktu penyelesaian tulisan atau gambar sesuai pemesanan calon pembeli relatif cepat, tidak membu-

tuhkan waktu yang lama. “Kaos gokar berbahan katun. Harga sangat terjangkau, antara Rp50 sampai 70 ribu. Cetak kaos hanya 1 menit. Calon pembeli juga bebas mau pasang tulisan atau gambar sesuai dengan keinginan mereka,” jelas Wakil Ketua 1 Forum PKBM Karawang ini. Ditanya mengenai omset per-bulanya, Andi me­ ngaku omset kaos mencapai satu juta. Saat ini, kata Andi, pemasaran kaos gokar masih di lingkup Karawang saja. Kaos diperdagangkan meng-

gunakan mobil bersama kru yang ahli di bidang corel draw. Jika diluar acara pame­ ran, lanjutnya, produknya dipasarkan di tempat-tempat strategis yang dikenal ramai, seperti di Galuh ataupun pasar. “Kami merencanakan akan membuka kios di perumahan Peruri. Rencananya tidak hanya dari PKBM kami saja, melainkan dari PKBM lainnya yang mempunyai produk unggulan akan ditempatkan satu lokasi. Kami juga akan memasarkan bisnis ini melalui online,” pungkasnya.(ega)

PPDB Online Didukung DPRD

Ahmad Sudira: Mending jngan ada yg sekolah biar ga kna macet ..haha

Satya Apriana: maap bukan.a gak setuju kita juga pernah mengalami masa sekolah . kalo kita enak tinggal bilang stuju tapi mereka yg skolah tdak tau bkal gmana? pastinya kita juga kalo masih skolah bakal protes . Edoy Doy: setuju biarr nnti yank mlss bagun pgi biarrr bisa d siplin.....

Endang Sodikin

KARAWANG, RAKA Respon positif perihal rencana pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem online yang akan diberlakukan bagi sekolah swasta tahun ini terus berdatangan dari berbagai macam pihak. Setelah sebelumnya Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), Kabupaten Karawang Asep Ishak, kini giliran Komisi D DPRD Karawang memberikan tanggapannya melalui Wakil Ketua 1 Komisi D DPRD Kara­ wang, Endang Sodikin. Endang menyatakan dukungannya terhadap rencana pelaksanaan

PPDB online bagi sekolah swasta. Kata Endang, jika memang hal tersebut direalisasikan, maka akan menjadi sinyalemen baik bagi pendidikan di Karawang di tahun 2015. “Ini adalah salah satu upaya konkret yang dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk melakukan terobosan ke depan guna mengubah mindset negeri minded masyarakat Kara­ wang,” ujar Endang kepada RAKA Jumat (13/3). Menurutnya, masyarakat Karawang memang sudah saatnya untuk menghapus mindset tersebut sedikit demi sedikit. Sebab Endang menilai, beberapa tahun ke

belakang, sekolah swasta sudah tidak di “anaktirikan” oleh pemerintah, maksudnya dalam hal ini adalah pemberian bantuan, baik negeri maupun swasta sama-sama mendapatkan bantuan dari pemerintah, tidak bantuan pemerintah daerah melainkan provinsi dan pusat. Senada juga diungkapkan oleh Sekertaris BMPS, H. Cahya Suryana juga ikut angkat bicara mengenai wacana pelakaksanaan PPDB Online bagi sekolah swasta ini.“Kalau memang tahun ini wacananya seperti itu, akan kami dukung. Memang menurut kami, sekolah swasta sudah saatnya menerapkan PPDB secara online, agar

tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat,” ka­ tanya. Cahya berharap pelaksanaan PPDB tahun ini tidak lagi menimbulkan kekacauan seperti tahun-tahun sebe­ lumnya. Dalam kesempatan tersebut, dirinya sempat menyinggung terkait munculnya kebijakan baru pasca ditutupnya PPDB online tahun lalu. “Semoga tidak seperti tahun lalu. Tiba-tiba memunculkan Unit Sekolah Baru (USB) pasca berlangsungnya PPDB online. Ya pemerintah tetap harus konsekuen kalau memang PPDB online akan direalisasikan tahun ini,” ungkap Kepala SMK 1 PGRI Karawang ini. (ega)

Mojang Jajaka Pintu Masuk Dunia Artis KARAWANG, RAKA Gadis cantik pemilik nama Iren Regina ini bercita-cita menjadi seorang Mojang Ka­ rawang, bahkan Jawa Barat. Keinginan tersebut muncul ketika dirinya melihat sosok perempuan-perempuan ­jebolan pentas mojang menjadi perempuan yang memberikan sumbangsih pada negeri ini. Iren melihat dari beberapa perempuan yang saat ini memiliki peran, tidak lepas dari pengalamannya mengikuti pentas mojang jajaka. “Saya terinspirasi dari beberapa tokoh yang berkiprah di tataran politik, pemerintahan maupun organisasi keperempuanan yang dulunya ialah jebolan dari pemilihan mojang jajaka. Selain itu, menjadi seorang mojang merupakan tantangan tersendiri bagi seorang perempuan. Karena untuk menjadi mojang yang diperlukan bukan hanya kecantikan, tapi juga kepintaran,“ kata Iren yang tercatat sebagai mahasiswi Universitas Mercu Buana, Jakarta, ini saat berbincang dengan

HARIAN PAGI RADAR KARAWANG JAWA POS GROUP

PENERBIT: PT. POSMETRO MEDIA KARAWANG SIUPP NO. 1199/SK/MENPEM/SIUPP1999

Radar Karawang di sekitar Gedung Pemkab Karawang. Pemilik tinggi badan 160 cm ini berharap ke depan ada sebuah peluang untuk mengikuti pentas mojang jajaka khususnya di Karawang. Sehingga harapan untuk merealisasikan citacitanya tersebut semakin dekat. Untuk lebih membuka peluang menjadi mojang, Irena selalu berlatih atau meningkatkan kapabilitas dalam berbagai hal. “Untuk menggapai cita-cita tersebut, saya selalu intens memperdalam pengusaan Bahasa Inggris, dengan mengikuti les di salah satu lembaga kursus. Selain itu, lebih ba­nyak membaca buku, agar wawasan jadi lebih bertambah. Karena sekali lagi, untuk menjadi mojang, bukan hanya kecantikan, tapi wawasan dan kepintaran pun harus dimiliki,” ujar pemilik senyum manis itu. Perempuan asli Lamaran Karawang Timur ini juga berkeinginan jika kelak sudah lulus kuliah untuk terjun ke dunia entertaint.

GENERAL MANAGER/PEMIMPIN REDAKSI : A. Taufiq Hidayat. REDAKTUR PELAKSANA: Pian Sopyan. REDAKTUR: Azhari, Ahmad Syahid. STAF REDAKSI: Oland PH Sibarani, Muhammad Hudri Amin, Rudi Sugiri, David, Ahmad Fauzi Ridwan, Fahmi Rukmana, Ega Nugraha, Benny Ferdiansyah. PURWAKARTA: Oyang Este Binos, Wahyudin (Koresponden). PRACETAK: Sari Cahyono (Koordinator), Agus Echtiyar, Rifki Majid, Angga Praditya. SIRKULASI: Asep Saefullah. IKLAN: Nana Nurwenda (Koordinator), Nurmansyah. KEUANGAN: Reni Aulya, Retno. ALAMAT REDAKSI: Jl. Melati No. 19 Guro II Kelurahan Karawang Wetan, Karawang. Telp (0267) 8454277/414122. Fax. (0267) 8490837.

Bahkan ia mengaku berencana untuk melanjutkan kerja di Jakarta agar pe­luang menuju dunia hiburan tanah air bisa lebih terbuka lebar. “Mudah mudahan bisa tercapai,” ujar gadis kelahiran 19 tahun silam ini. (ega)

Iren Regina

HARGA IKLAN

DIREKSI: Hazairin Sitepu, Lilis Hardini Saleh.

Full Color (Halaman 1) : Rp.50.000,-/mmk Full Color (Hal Dalam ) : Rp.45.000,-/mmk Black & White (BW) : Rp.30.000,-/mmk Iklan Sosial : Rp.26.000,-/mmk Pengumuman : Rp.30.000,-/mmk Iklan Baris : Rp. 15.000,-/Baris

PERWAKILAN IKLAN JAKARTA: Harun Maulana. REKENING: 1. PT POSMETRO MEDIA KARAWANG: No. ACC BCA 718-0143771. PERCETAKAN: PT. Temprina Media Grafika. Jln. Setia Darma II Tambun - Bekasi (Isi diluar tanggung jawab percetakan). E-MAIL: raka_krw@yahoo.com / raka.pwk@gmail.com. ONLINE: www.radar-karawang.com

Warna (FC) Hitam Putih (BW)

DEADLINE IKLAN : 3 Hari sebelum terbit : 2 Hari sebelum terbit


Klari Raya

Klari, Purwasari, Mayalaya, Ciampel

RADAR KARAWANG

INTERUPSI

Siswa Harus Punya Jiwa Kepemimpinan GEMPITA pemberlakukan kesepakatan internasional tentang Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) pada 2015 ini terasa hingga kepelosok wilayah. Saat ini hampir disemua wilayah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) nya guna me­ nyambut kesepahaSri Ayu Ningsih man tentang tuntutan dunia terhadap kualitas SDM. Upaya yang dilakukan salaha satunya adalah seperti yang dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Indonesia Mas Majalaya. Sekolah itu membentuk jiwa kepemimpinan untuk menghadapi gilasan MEA. Siswa SMK Indonesia Mas Majalaya harus mempunyai jiwa kepemimpinan agar kenakalan remaja dapat dicegah melalui dirinya masingmasing. SMK Indonesia harus membentuk jiwa kepemimpinan siswa agar siap menghadapi masyarakat ekonomi asia (MEA) tahun 2015. “Siswa SMK Indonesia Mas Majalaya siap masuk ke dunia kerja,” ucap Siswi SMK Indonesia Mas Majalaya Sri Ayu Ningsih. Sri menambahkan, siswa SMK Indonesia Mas mempersiapkan dengan berbagai jurusan terutama jurusan perhotelan, agar dunia kerja Karawang siap diisi. Siswa yang mempunyai jiwa kepemimpinan, akan mempermudah siswa dalam mengembangkan potensi diri masing-masing. Sementara itu, teman siswa diaktifkan dalam ekskul sekolah, agar membentuk karakter diri. “Kami siap menghadapi persaingan, serta kenakalan remaja harus diantisipasi secara dini,” jelasnya. Dia melanjutkan, MEA tahun 2015 harus dipersiapkan secara dini dengan kemampuan yang mampu berdaya saing tinggi, sehingga lulusan SMK Indonesia Mas Majalaya langsung masuk ke dunia kerja. Siswa harus mengembangkan kreatifitas agar mengembangkan potensi diri, sesuai dengan bakat masing-masing. Selain itu, SMK Indonesia Mas Majalaya siap membesarkan almamater dengan lulusan yang terbaik. “Kami siap bangun Karawang sesuai dengan kemampuan masing-masing,” pungkasnya. (Ben)

Sabtu 14 Maret 2015

15

Dinilai Mengganggu Warga Desak Bubarkan MLM PURWASARI, RAKA - Warga Perumahan Purwasari Permai, Desa Purwasari, mengeluhkan ke­ giatan Workhsop Multi Level Marketing (MLM) Propolis, yang berlangsung di lingku­ ngan perumahaan tersebut. Aktivitas bisnis yang mestinya dilakukan siang hari itu ternyata berlangsung tengah malam, sehingga menimbulkan suara berisik dan mengganggu istirahat warga. “Kenyamanan kami terganggu karena aktivitas MLM itu menimbulkan suara berisik. Mestinya malam hari kan digunakan untuk istirahat,” ujar Warga Perumahan Purwasari Permai, Agus Ridwan, kemarin. Dia menambahkan kegiatan workshop MLM Propolis berlangsung hampir setiap malam. Warga menduga kegiatan tersebut belum memiliki izin lingku­ ngan sekitar, serta izin gangguan kepada masyarakat sekitar melakukan acara pada malam hari. Masih ditambahkan Agus, kegiatan bisnis tersebut dilakukan sampai selesai sekitar pukul 01.00 WIB dinihari,

sehingga sangat mengganggu masyarakat yang ingin beristirahat. “Kami ingin ada pembatasan waktu pada malam hari, terutama jangan membuat tetangga sekitar terganggu. Mereka mestinya mengerti kalau malam hari itu kan waktunya orang istirahat,” jelasnya. Dia melanjutkan, kegiatan workshop MLM Propolis idealnya dilakukan pada waktu pagi hari, minimal dilakukan dua minggu sekali sehingga masyarakat tidak terganggu. Anggota MLM ada sekitar puluhan orang, membuat suara ramai pada saat melakukan tepuk tangan bersama. Pemerintah desa harus memberikan kenyamanan buat masyarakat sekitar, dengan ditinjau kembali jadwal ke­ giatan tersebut. “Jadwal ke­ giatan MLM harus ditinjau kembali, agar tidak mengganggu masyarakat sekitar,” pungkasnya. Saat dikonfirmasi Kepala Desa Purwasari Asep Saefulloh membenarkan, ada kegiatan workshop Multi Level Marketing (MLM) yang melakukan kegiatan pada

malam hari, sudah melakukan pendataan ijin lingku­ ngan masyarakat Perumahan Purwasari Permai sekitar 40 Kepala Keluarga. Izin Lingkungan langsung dilakukan pengurusan melalui Kepala Dusun setempat, serta dilaporkan ke Pemerintah Desa Purwasari. Sementara itu, mungkin masyarakat ada yang belum terdata izin lingkungan workhshop MLM, sehingga ada yang terganggu akibat kegiatan tersebut. “Kalau izin lingkungan sudah ada sekitar 40 KK, mungkin tidak terdata, waktu itu pak Kadus yang ngurus sama lingkungannya,” katanya. Dia menambahkan, kegiatan MLM dalam proses perijinan baru memiliki ijin lingkungan masyarakat setempat, sementara perijinan Pemkab Karawang masih dalam pro­ ses perijinan. Kegiatan MLM harus dilakukan pembatasan waktu pada malam hari, sa­ ngat sampai larut malam hari karena dikhawatirkan mengganggu kenyamanan. Kegiatan MLM sudah memiliki izin lingkungan setempat, bagi yang belum terdata langsung

MLM: Bangunan yang menjadi tempat berlangsungnya aktivitas bisnis Multi Level Marketing tampak sepi.

ke Kepala Dusun setempat. “Kegiatan workshop sudah miliki ijin lingkungan, tapi

ke Pemkab Karawang sedang diproses,” pungkasnya. (Ben)

SOROT

Kesehatan 18 Jamaah Haji Ciampel Diperiksa CIAMPEL, RAKA - Sebanyak 18 jamaah Haji Kecamatan Ciampel akan dilakukan tes kesehatan di UPTD Puskesmas Ciampel yang masuk dalam daftar online Haji tahun 2015. Semenjak tahun 2015 semua jamaah haji di Kabupaten Karawang dapat melakukan pengecekan di puskesmas ma­ sing-masing dengan dilakukan pembayaran sesuai dengan Perda Karawang. “Pada hari Rabu depan mau tes kebugaran para calon jemaah Kecamatan Ciampel sekitar 18 orang,” ujar Kepala UPTD Puskesmas, Kecamatan Ciampel, Memet Komarudin. Memet menambahkan, semua para jamaah haji di Kecamatan Ciampel sudah melakukan cek kesehatan, serta langsung dimasukan dalam daftar online. Pihak Puskesmas Ciampel akan secepatnya melakukan tes kebugaran, dengan di­ dampingi 2 orang dokter, 2 orang perawat, serta satu orang bagian administrasi. Pelayanan kesehatan para jamaah haji akan dilakukan secara intensif, sehingga gejala pe­ nyakit dapat dideteksi secara dini. “Kami akan melakukan pemanggilan secara berkelanjutan, agar tes kesehatan dilakukanintensif,” jelasnya. Dia me­ lanjutkan, pelayanan tes kesejahatan para jamaah haji yang dipindahkan ke Kecamatan masing-masing semenjak tahun 2015, akan meminimalisir pembludakan jamaah haji. Bagi jamaah haji yang memiliki riwayat pe­ nyakit berat seperti gula darah, serta lainnya akan dilakukan rongsen ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, ada beberapa aspek yang dilakukan tes kesehatan, sehingga para jamaah haji yang akan melakukan ibadah dalam kondisi bugar. “Kami bekerjasama dengan KUA Ciampel dalam memberikan tes kesehatan serta penyuluhan ibadah,” katanya. Menurut Memet, dalam tes kesehatan para jamaah ibadah haji tergantung riwayat penya­ kitnya, serta dikenakan biaya administrasi yang akan masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karawang. Pelayanan yang langsung ke para jamaah haji, akan mempermudah tes ke­ sehatan sehingga dapat dilakukan penyembuhan secara cepat. Pihak KUA Ciampel akan secepatnya melakukan penyuluhan agama, terkait tata cara ibadah haji yang baik. “Pelayanan yang dekat ke jamaah haji, akan mempercepat tes ke­ sehatan,” katanya. (Ben)

Foto: Ben/Radar Karawang

PERTIGAAN KOSAMBI: Seorang pak ogah berjuang keras mengatur arus lalu lintas di Pertigaan Kosambi. Hampir setiap hari titik tersebut disergap kemacetan. ­Sementara usulan pemasangan lampu merah dititik itu tak kunjung terealisasi.

Lampu Merah Pertigaan Kosambi Masuk Daftar Tunggu

KLARI, RAKA - Selain bunderan Mega Mall (Mega M) dan perempatan lampu merah Johar titik kema­cetan yang tak kalah parahnya adalah pertigaan kosambi. Ruas jalan ini bukan hanya langganan macet tetapi semrawutnya hampir menyamai perempatan johar. Hanya saja kalau perempatan lampu merah johar ada lampu merah­ nya di pertigaan kosambi justru tidak ada rambu-rambu lalu lintasnya. RAKA yang sempat terje-

bak kemacetan mencermati kemacetan terjadi karena terjadinya overload kendaraan yang melintas di Jalan Raya Kosambi. Baik kendaraan yang menuju Cikampek atau sebaliknya ke arah Karawang. Kemacetan mengular ratusan meter dan berujung di pertigaan jalan Kosambi. Selain badan jalan yang sempit namun yang terutama sekali adalah pertigaan tersebut ternyata tidak ada lampu me­ rahnya. Padahal rambu rambu tersebut sebagai pengatur

lalu lintas. Karena tidak ada pengatur lalu lintas, sehingga sering sekali terjadi penumpukan kendaraan yang melintas di pertigaan tersebut. “Harus­ nya pertigaan Pasar Kosambi itu ada lampu merahnya, agar lalu lintas bisa tertib teratur, tidak saling mendahului yang ujung-ujungnya macet kemana-mana,” ujar Nurahma, warga Klari. Nurahma mengaku sering sekali terhambat di pertigaan tersebut karena semrawutnya

jalan, satu sama lain saling menyerobot meski sudah ada yang mengatur. Padahal ada orang yang mengatur untuk kendaraan yang melintas itu bisa bergantian tapi suka ada yang nyerobot jadi ma­ cetnya tambah parah, belum lagi bertepatan dengan berangkan dan pulang kerjanya karyawan, itu sudah otomatis harus sabar saat melintasi jalan ini. Dengan adanya rambu-rambu lalu lintas, jalan tersebut bisa lebih teratut. Secara terpisah, Kepala Di-

Petani Klari Target 8 Kwintal per Hektar KLARI, RAKA - Sebanyak tiga desa di Kecamatan Klari sudah melakukan panen raya dengan target produksi pertanian delapan kwintal per hektar. Target itu diharapkan tercapai agar swasembada beras terealiasi sehingga program ketahanan pangan yang dicanagkan pemerintah bisa terwujud. “Sudah ada tiga desa di Kecamatan Klari yang panen, panen raya diperkirakan 15 hari mendatang,” ucap Ketua BP3K Kecamatan Klari Syahidiah. Dia menambahkan menambahkan, produksi panen di lahan pertanian Kecamatan Klari menargetkan proritas padi 76,45 kwintal sampai 85,45 kwintal per hektar, ada tiga desa yang sudah terlebih dahulu melakukan panen di sawahnya masing-masing. Sebanyak 3 Desa di Kecama-

tan Klari yang sudah melakukan panen lahan pertanian diantaranya Desa Belendung sekitar 25 hektar, Desa Pancawati sekitar 26 hektar, serta Desa Curug sekitar 31 hektar. Sementara itu, para penyuluh pertanian ditingkatkan dalam memberikan, agar panen raya di Kecamatan musim kali ini dengan maksimal. “Kami sudah optimalkan penyuluh pertanian di Kecamatan Klari, agar mempersiapkan panen raya,” jelasnya. Dia melanjutkan, petani harus menggunakan materi penyuluh pertanian, serta melakukan pupuk serta pestisida sesuai dengan takarannya per hektar. BP3K Klari akan mengoptimalkan Gapoktan, Kelompok tani serta lainnya agar target swasembada pangan nasional tercapai. Produksi pertanian di Kecamatan Klari harus dit-

ingkatkan setiap musimnya, sehingga para petani dapat ke­ sejahteraan meningkat. “Kami bangun mulai dari petani, de­ ngan mengoptimalkan kelompok tani di desa masing-ma­ sing,” tuturnya. Menurut Syahidiah, lahan pertanian tekhnis di Kecamatan

Klari harus tetap dipertahankan, dengan membatasi lahan pertanian tekhnis untuk dijadikan penghasil padi. Kawasan Industri serta kawasan perumahan harus dilakukan pembangunan dilahan non tekhnis pertanian, agar pertanian di Kecamatan Klari tetap dipertahankan. Se-

mentara itu, alih fungsi lahan harus tetap dipertahankan, agar target swasembada pangan pemerintah tercapai. “Kami ingin swasembada pangan tahun ini tercapai de­ ngan bantuan Babinsa,” katanya. Dia menambahkan, pasca panen raya para petani harus mempersiapkan untuk melakukan penanaman kembali, serta harus dilakukan secara serentak. Para petani harus mempersiapkan mulai dari pupuk, saluran tersier, serta lainnya agar pencapaian target produksi dapat sesuai. Masyarakat Kecamatan Klari yang bekerja di sektor pertanian harus dipertahankan, agar lahan pertanian terus digarap setiap tahun. “Kami ingin peningkatan pertanian terus dilakuakan, agar target produksi pertanian tercapai,” pungkas­ nya. (Ben)

nas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Karawang, Setya Dharma tekait lampu merah dipertigaan Kosambi mengatakan diri telah mengusulkan pembangunan traffic light (lampu pengatur lalulintas) di daerahnya ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Namun hingga kini, usulan tersebut belum mendapat jawaban sehingga tidak diketahui kapan lampu pengatur lalu lintas di sejumlah titik rawan macet bisa dibangun. (Raka)


16

Info Bisnis

SABTU 14 MARET 2015

RADAR KARAWANG

BNI Peduli Pendidikan

20 Guru SD Dilatih Jadi Master Teacher KARAWANG, RAKA Komitmen kepedulian BNI di bidang pendidikan perlu menjadi contoh positif bagi perusahaan lain. Melalui Corpora­ te Community Responsibility (CCR) untuk dunia pendidikan di Karawang, kali ini sekitar 20 guru SD yang ada di Karawang dilatih jadi seorang master lewat program Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama tiga hari. “Sejatinya, kualitas pendidikan tidak mungkin melebihi kualitas pengajarnya. Filosofi itulah yang mendasari sema­ ngat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk memberikan pembekalan bagi guru-guru di Kabupaten Karawang,” ungkap Pemimpin BNI Karawang Hadi Santoso kepada Radar Karawang,

Jumat (13/3) kemarin. Menurutnya, program ini sejalan dengan kebijakan Peme­ rintah Kabupaten Karawang untuk meningkatkan SDM para guru SD. “Dengan adanya program ini, diharapkan dari sekitar 20 guru yang diberangkatkan BNI Karawang di tahun pertama ini, bisa menularkan pada rekan atau anak didik­ nya. Pada akhirnya diharapkan bisa menularkan virus positif, dalam hal peningkatan kualitas belajar dan mengajar pada anak didiknya,” jelasnya. Ia melanjutkan, program ini diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan bagi guru dan kepala sekolah. Melalui program ini, para guru yang sudah mendapatkan pelatihan Pakem, diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif di dalam pro­ses pembela-

jaran, mendorong siswa untuk bereksplorasi, dan proses pem­ belajaran yang menyenangkan untuk menghasilkan siswa-siswi aktif, kreatif, cinta akan belajar, tangguh dan unggul di bidang­ nya ma­sing-masing. Program CCR BNI untuk dunia pendidikan yang sebe­ lumnya menyentuh sarana atau fisik sekolah di Karawang, diharapkan juga bisa mendukung atau ikut andil mewujudkan peningkatan kualitas tenaga pendidik, dan kependidikan di Karawang. “Ini cara BNI Karawang memberikan pelatihan PAKEM bagi para guru SD di Karawang, untuk ikut menyelaraskan dengan kebijakan Pemerintah Karawang dalam peningkatan SDM yang ada di Karawang,” terang Hadi yang juga Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Karawang. (dri)

ORANG-ORANG TERPILIH: Dua puluh orang guru SD yang beruntung mengikuti program CCR BNI foto bersama, sebelum berangkat ke Kudus, Minggu (15/3) nanti.

Ada Datsun dan Seabrek Hadiah di Showroom Event Nissan

Jupiter MX King Mengaspal YAMAHA tampak serius memperkuat pasar tahun ini, setelah hadir dengan barisan matik Mio M3, NMAX dan All New Soul GT, pabrikan asal Jepang tersebut meluncurkan Jupiter MX King guna memperkuat segmen bebek atau underbone. Sepeda motor bebek terbaru dari Yamaha itu diklaim dilengkapi dengan desain super sport bike. Hal itu terlihat dari LED position light yang terinspirasi YZF-R1 dan LED taillight yang desainnya terinspirasi YZF-R25. MX King menggunakan mesin baru berkapasitas 150cc fuel injection, liquid cooled, 4 stroke, SOHC, single cylinder, 4 valve, compact radiator, diasil cylinder,danforged piston. MX King dirancang untuk mengakrabkan pengendara­ nya dengan sapaan “hi buddy” yang muncul di speedometer. Inovasi itu disempurnakan dengan Odometer dan dapat diisi dengan nama maksimal 6 karakter. MX King memiliki desain frame baru yang ringan dan swing arm baru. Pengendara pun merasa menjadi yang tercepat, de­ngan sporty riding position yang dilengkapi suspensi mono shock di bagian belakang, dan tilt able footstep yang membuat makin nyaman bermanuver dan cornering. Bebek sport dari Yamaha tersebut memiliki ban belakang tubeles 120/70, yang menjadi terlebar di kelas­nya. Dilengkapi desain velg baru ring 17 inchi dan double disk brake yang memaksimalkan pe­ ngereman dan keamanan dalam berkendara. (bi)

K A­R A ­ W A N G , RAKA - In­do­­ mobil Nissan Datsun Karawang yang berlokasi di Jalan Interchange Karawang Barat kembali menggelar showroom event untuk memberikan kemudahan bagi konsumen. Showroom event yang akan digelar Sabtu-Minggu (14-15/3) tersebut banyak keuntungan dan kemudahan bagi konsumen. Sales Head Datsun Karawang Irsan mengatakan, untuk acara showroom

event konsumen bisa mendapatkan kemudahan memiliki mobil yang diinginkan, baik itu Nissan ataupun Datsun. Selain itu, banyak keuntu­ngan didapatkan, seperti promo Datsun yang mulai dari Rp 13 jutaan, promo Nissan March mulai dari Rp 18 jutaan. “Konsumen juga bisa mendapatkan berbagai pela­ yanan kemudahan dari tim Datsun dan Nissan di tempat acara,” ungkapnya. Ditambahkannya, selain men­ dapat kemudahan, tersedia hadiah voucher belanja, sepeda gunung dan smartphone. “Kunjungi showroom event, dan ­dapatkan berbagai pela­yanan yang memudah-

berbagai persiapan dari sisi layanan dan produk, se­perti kesiapan uSIM (simcard 4G), ponsel 4G, konten dan titik-titik pelayanan (GraPARI). Layanan Telkomsel 4G LTE juga sudah dapat dinikmati di delapan negara yaitu Singapura, Malaysia, Hongkong, Australia, Taiwan, Saudi Arabia, Korea Selatan dan Inggris. “Komitmen kami adalah terus memperluas layanan 4G LTE ke berbagai kota di In-

PERUNGGU

PUTIH

PERAK

HITAM

Layanan Telkomsel 4G LTE Jelajah Jawa Barat

SETELAH sukses meng­ gelar layanan 4G LTE di Jakarta dan Bali, kali ini layanan Telkomsel 4G LTE hadir secara komersial di Bandung. Jaringan teknologi selular generasi keempat ini akan mencakup hampir 100% Kota Bandung, termasuk titik-titik strategis seperti mal, perkantoran, gedung pemerintahan, da­ erah residensial, dan tempat wisata. Selain jaringan, Telkomsel juga melakukan

kan dan ­men­guntungkan,” terangnya. Selama acara berlangsung, konsumen tidak perlu serius, mengingat acara showroom event digelar sesantai mungkin. Dengan pesta siomay dan es pisang hijau, konsumen bisa mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia secara gratis. “Showroom event akan memberikan kemudahan sambil menikmati menu makanan dan minuman yang ditawrkan,” pungkasnya. (dri)

donesia. Kali ini layanan Telkomsel 4G LTE hadir di kota Ban­ dung untuk menjawab kebutuhan masyarakat Ban­ dung akan akses penggunaan la­ yanan berbasis pita lebar atau broadband,” ujar Senior Vice President LTE Project Telkomsel Hendri Mulya Sjam. Hendri lebih lanjut menjelaskan bahwa di era digital lifestyle saat ini, layanan data sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat di kota-kota besar, dimana akses data digunakan untuk mendukung aktivitas seharihari masyarakat yang penuh mobilitas, terutama di dalam mengakses berbagai informasi dan untuk tetap terhubung dengan lingkungan sosialnya. Sejak pertama kali diluncurkan Desember 2014 lalu, layanan Telkomsel 4G LTE te­ lah digunakan oleh masyarakat Indonesia hingga menembus angka 150,000 pelanggan. Sambutan positif akan layanan Telkomsel 4G LTE didukung oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan uSIM (simcard 4G LTE), penawaran smartphone 4G LTE, paket bundling yang menarik, penawaran international roaming, serta berbagai aplikasi. (rk)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.