Sbh edisi 34 2013

Page 1

S U A R A

PUBLIKASI INTERNAL PT NEWMONT NUSA TENGGARA, SUMBAWA BARAT, NTB - EDISI 34/2013


DAFTAR ISI

EDISI 34 2013 DARI PEMBACA

LAPORAN UTAMA

Sering Membedakan Diri Dengan Lingkungan

Kuliah Umum Blake Rhode di UTS

Sinyal Positif Bagi Mahasiswa Baru

Lokasinya yang jauh dari pusat kota tidak membuat Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) ini asing dengan dunia luar. Buktinya, tidak hanya Wakil Presiden RI, Boediono yang pernah berkunjung ke sana, namun sejumlah pejabat negara, seperti Menteri BUMN, Dahlan Iskan, Ketua DPR RI, Marzuki Ali, Menkominfo, Tifatul Sembiring dan sederet pejabat pemerintah lainnya juga pernah mendatangi kampus yang terletak di kaki gunung Olat Maras, Batu Alang, Kecamatan Moyo Hulu itu.

Pada dasarnya manusia telah diciptakan Allah dengan banyak perbedaan, baik yang bersifat pribadi maupun berdasarkan kelompok garis keturunan. Secara pribadi perbedaan nampak pada; jenis kelamin, roman muka, warna kulit hingga postur tubuh.

OPERASI & PRODUKSI Terminal Baru Benete Beroperasi

PENGHARGAAN

CSR

Newmont Masuk DJSI World Tujuh Tahun BerturutTurut

PTNNT Serahkan Paket Program 60 Unit Laptop

Mining Corporation (NYSE: NEM) kembali terpilih masuk dalam Indeks Dunia Sustainabilitas Dow Jones (Dow Jones Sustainability World Index / DJSI World) 2013. Hal ini menjadikan Newmont, perusahaan tambang emas pertama yang masuk DJSI World, terpilih tujuh tahun berturut-turut.

SUARA

Batu Hijau

LINGKUNGAN Cegah Erosi dengan Coconet

RAGAM Sebuah Pelangi Kehidupan

PELATIHAN Pelatihan Pengelolaan Tumpahan Minyak

Pekerjaan Lancar, Lingkungan Terjaga

LENSA SBH SENGGANG

n r: laa v e elo k C o eng inya te P M ne e an n tih aha an B a l Pe ump buh T ela P di

Majalah Suara Batu Hijau diterbitkan oleh PT Newmont Nusa Tenggara untuk distribusi internal dalam lingkup perusahaan dan untuk grup Newmont lainnya PELINDUNG T: Seluruh Manajer Senior, Manajer dan PELINDUNG:: Martiono Hadianto PENASIHA PENASIHAT MPIN RED AKSI AKSI Superintenden P EMI EMIMPIN REDAKSI AKSI: Rubi Waprasa Purnomo TIM RED REDAKSI AKSI:: Andika Wijaya, Ruslan Ahmad, Komang Ardana, Muhammad Nazri, Lalu Yuslis, Lalu Budi Karyadi DES A IN & PRODUKSI DESA PRODUKSI: Agus Apriyanto D ISTRIBUSI Tim dan Sekretaris Departemen.

ALAMA T RED AKSI T SURA T PO Box 1022 ALAMAT REDAKSI AKSI:: Gedung Admin I Benete, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia ALAMA ALAMAT SURAT Mataram 83126 TELEPON (62-372) 635318 ext 46260 Fax:(62-372) 635319 ext: 46243 E -MAIL PTNNT.suara.batu.hijau@nnt.co.id W E B S I T E www.ptnnt.co.id Suara Batu Hijau menerima sumbangan cerita, tulisan, foto dan kartun dari karyawan. Redaksi berhak ber hak me ny unting sumbang an tulis a n .


S U A R A

Batu Hijau

DARI PEMBACA

RUMAH ADAT

Sering Membedakan Diri Dengan Lingkungan

P

ada dasarnya manusia telah diciptakan Allah dengan banyak perbedaan, baik yang bersifat pribadi maupun berdasarkan kelompok garis keturunan. Secara pribadi perbedaan nampak pada; jenis kelamin, roman muka, warna kulit hingga postur tubuh. Dalam inter personal pun ada detail perbedaan yang bersifat fitrati, seperti; keinginan, harapan dan cita-cita serta intuisi-intuisi, tanpa mengecualikan mereka yang lahir kembar sekalipun. Dalam wujud kelompok alamiah yang besifat keturunan terwujud bermacam ras, suku, bangsa dan bahasa yang kemudian membentuk cara masing-masing dalam mengekspresikan diri dan menjadi identitas yang khas untuk saling mengenal satu sama lain. Dalam berpakaian misalnya ada beragam model, corak dan warna yang kita kenal, ada kekayaan kuliner dengan ribuan cita rasa, juga bentuk rumah adat dan tradisi-tradisi yang berlaku. Selain itu, manusia juga

berinteraksi dan berkomunikasi dengan beragam bahasa, logat atau dialek yang tak jarang terdengar unik di telinga komunitas lain. Semuanya menjadi "pelangi" bagi kehidupan dan ragam yang tak dapat dipungkiri, membuat hidup ini menjadi kaya rasa. Sebagai bagian dari dinamika kehidupan, keragaman hidup selain mampu berjalan harmonis dalam integrasi kultural maupun strukturalnya juga tak jarang terjebak dalam friksi. Friksi muncul biasanya karena ada pihak tertentu yang terlalu agresif dalam menonjolkan perbedaan dirinya dengan lingkungan, bahkan memaksa orang lain untuk mengikuti dan "sewarna" dengannya. Hal ini bertambah pelik dengan pola komunikasi yang tak bersahabat sehingga lingkungan seringkali melakukan penolakan dan perlawanan sebagai cara klasik dalam mempertahankan eksistensi. Sejarah dunia telah memberi kita pelajaran dari track record negatif seorang

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 1


S U A R A

DARI PEMBACA

Ahmad Muhammad Shalih

Batu Hijau pribadi bahkan sebuah negara, bahwa selalu tampil beda dan ingin dipandang lebih hebat, lebih kaya, lebih mulia bahkan merasa lebih berhak dan digdaya lewat arogansi dan kedzaliman membuat mereka hanya kebagian sedikit kawan dan mempunyai banyak lawan, sedikit sahabat dengan banyak musuh, jarang damai karena dominan perang bahkan banyak rival yang mengunci target senjata ke arah mereka sebagai proteksi. Untuk menghindari friksi yang tak berguna, ajakan perdamaian adalah ajakan paling populer di dunia, ide perdamaian bisa dibilang sama tuanya dengan usia kehidupan manusia, karena sejak kehidupan manusia pertama, Adam telah diwarnai perseteruan atas perbedaan pilihan dan keinginan antara putra beliau Habil dan Qabil. Di atas perdamaian, kita juga mengenal seruan persatuan yang dalam pengertian sederhana memang bukan penyeragaman, tapi adanya keterikatan pada isu bersama tentang sinergitas hingga batas-batas yang dibenarkan dalam upaya mewujudkan tatanan hidup lebih baik bagi semua. Adapun keseragaman dalam komunitas tertentu, baik warna baju (uniform), bendera maupun lambang yang berbeda dengan yang lain tidak lantas diartikan dengan membedakan diri, tapi lebih pada identitas dan kedisiplinan organisasi, bahkan untuk ini PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) sebagai rumah kita bersama telah mengatur penggunaan pakaian pekerja (seragam) hingga 3 (tiga) pasang setiap tahun dengan jenis kain yang disesuaikan dengan area kerja. (PKB, 01 Januari 2013 - 31 Desember 2014, pasal 43, tentang pakaian kerja, ayat 1 dan 2 hal.33), tentu saja dengan nilai finansial yang tidak sedikit. Proses sejarah kemanusiaan telah

membuktikan bahwa filter kehidupan telah menyeleksi berbagai ajaran atau isme yang tumbuh dan berkembang, menerima serta mempertahankan yang baik dan bermanfaat serta membuang yang buruk serta merusak. Di sinilah ranah untuk berkompetisi secara sehat bagi setiap pemilik keyakinan tentang kebenaran dan kebaikan anutannya untuk secara kreatif menawarkan hal itu terhadap lingkungan. Seruan penuh hikmah, pelajaran yang baik dan diskusi yang syarat muatan ilmiah adalah cara elegan dan universal, sedangkan jawaban (baca; balasan) atas sikap yang melampau batas terhadap diri kita maksimal hingga pada hal yang setara, tidak berlebihan, sedangkan sabar adalah keistimewaan. Dalam norma, baik yang tekstual normatif maupun praktis ada ruang cukup luas bagi penyelesaian konflik -jikapun itu terjadi- yaitu rekonsiliasi, dimana pihak-pihak terkait bersedia saling memaafkan dan memperbaharui komitmen bersama untuk saling menghargai, memperhatikan serta memenuhi kewajiban yang telah menjadi hak orang lain, demikian sebaliknya. Semakin kokoh komitmen kebersamaan kita, maka semakin sempit ruang bagi konflik, jika pun ada hanya memperjelas siapa yang masih suka membedakan dan memaksakan diri pada lingkungan dan hendak kembali memungut sampah ajaran atau isme yang telah dibuang oleh sejarah, dan semakin jelas pula siapa yang terus melangkah maju guna meraih bintang di langit kehidupan lewat prestasi atas pasokan manfaatnya bagi masyarakat. Jika pun kita harus berbeda dengan lingkungan, maka itu adalah sikap mempertahankan kebenaran serta menularkannya ditengah masyarakat disaat orang lain memilih kebalikannya [AMS].

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 2


S U A R A

LAPORAN UTAMA

Batu Hijau

Kuliah Umum Blake Rhode di UTS

Sinyal Positif Bagi Mahasiswa Baru

L

okasinya yang jauh dari pusat kota tidak membuat Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) ini asing dengan dunia luar. Buktinya, tidak hanya Wakil Presiden RI, Boediono yang pernah berkunjung ke sana, namun sejumlah pejabat negara, seperti Menteri BUMN, Dahlan Iskan, Ketua DPR RI, Marzuki Ali, Menkominfo, Tifatul Sembiring dan sederet pejabat pemerintah lainnya juga pernah mendatangi kampus yang terletak di kaki gunung Olat Maras, Batu Alang, Kecamatan Moyo Hulu itu. Jumat (06/09), giliran Country Manager PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) menyambangi kampus dan mahasiswa UTS. Keberadaan kampus yang berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Sumbawa Besar itu membawa kesan tersendiri bagi petinggi Newmont di Indonesia ini. "Saya melihat potensi yang luar biasa dari mahasiswa UTS ini," ungkapnya di

tengah dialognya dengan para mahasiswa dan disambut tepuk tangan meriah. Blake mengungkapkan kekagumannya pada mahasiswa yang tengah mengikuti kegiatan Orientasi dan Pengenalan Kampus Universitas Teknologi Sumbawa (RESPEK UTS 2013) itu. Pasalnya, sebuah perguruan tinggi yang belum genap tiga (3) tahun tapi memiliki mahasiswa baru dengan kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik. "Belajar bahasa Inggris itu penting," ujar Blake. Kemudian, dia meminta para mahasiswa untuk senantiasa belajar giat dan menekuni minat masing-masing. Niscaya kesempatan untuk bekerja di tempat yang lebih baik dari PTNNT akan terbuka lebar. "Lapangan kerja tidak hanya di PTNNT, di tempat lain masih banyak industri dengan peluang kerja yang luas dan menjanjikan," imbuhnya menanggapi

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 3


S U A R A

LAPORAN UTAMA

Batu Hijau mahasiswa jurusan metalurgi yang menanyakan peluang untuk bekerja di PTNNT. Blake pun memberi motivasi pada para mahasiswa. "Saya tak jauh beda dengan kalian. Saya berasal dari sebuah kota kecil di belahan utara Amerika. Tepatnya negara bagian Idaho, berpenduduk tak lebih dari 1000 jiwa. Sebelumnya tak pernah menyangka akan bisa berkelana ke penjuru dunia. Apalagi bermimpi untuk sampai di kaki gunung Maras ini," tuturnya dengan muka serius. Sustainable mining Selain motivasi, Blake juga memberikan pengetahuan tentang dinamika bisnis global. Dia menegaskan bahwa, hakikat pertambangan itu harus bisa memberikan manfaat bersama (share benefits), baik kepada pemerintah, masyarakat dan perusahaan. Sementara, untuk mewujudkan tambang yang berkelanjutan (sustainable mining), jelasnya, perusahaan harus memiliki empat pilar utama dalam membangun integritas yaitu: Pertama, memiliki karyawan yang andal, terlatih, terdidik, dan berpengalaman di bidangnya. Kedua, keselamatan kerja, dalam arti nihil bahaya. Artinya perusahaan yang meng-

1. Blake Rhodes saat bersilaturrahmi dengan Bupati dan Muspida Kabupaten Sumbawa. 2. Saat memberikan kuliah umum di UTS. 3. Bergambar bersama para mahasiswa UTS.

abaikan K3, maka kinerjanya pun buruk, dan begitu sebaliknya. Ketiga, pengelolaan dan perlindungan lingkungan yang baik dengan cara memenuhi bahkan melebihi standar yang ditetapkan pemerintah. Keempat, membina hubungan yang baik dengan pemerintah dan masyarakat setempat. "Oleh karena itu, kata ‘Harmonis’ menjadi kunci kelangsungan tambang," tegasnya. Terkait kontribusi PTNNT, Blake menjelaskan sampai saat ini perusahaan telah berkontribusi senilai lebih US$3,2 Miliar kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak, royalti, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “Sekitar US$4,9 Miliar untuk gaji karyawan, pembelian barang dan jasa, dan program pengembangan masyarakat,� jelas Blake. Sementara Rektor UTS Dr. H Zulkieflimansyah MSc yang turut mendampingi berharap, para mahasiswa dapat mengambil manfaat dari wawasan yang diberikan dan termotivasi dengan kedatangan pejabat tertinggi PTNNT ke kampus UTS itu. Setelah memberikan kuliah motivasi, Blake Rhode berkesempatan berdiskusi dengan Bupati Sumbawa dan jajaran MUSPIDA Sumbawa terkait kondisi PTNNT saat ini.

1

3

2

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 4


S U A R A

LAPORAN UTAMA

Batu Hijau

M

Elaine Dorward-King

Apresiasi Kinerja SR Batu Hijau

Elaine berkesempatan melepas tukik di Pantai Maluk (kiri) dan saat berkunjung di Comdev Center Benete (kanan).

eski terbilang singkat, Elaine Dorward-King, Executive Vice President, Sustainability & External Relations Newmont Mining Corporation, memiliki kesan mendalam tentang Batu Hijau. Dalam kunjungan perdana selama dua hari (17-18/9) itu, Elaine yang datang ditemani Susan Keefe, Vice President Strategic Relations Newmont Mining Corporation mengunjungi berbagai proyek Community Development (Comdev) didampingi Trent Tempel, GMO PTNNT, Kasan Mulyono, Manajer Social Responsibility & Govrels, Syarafuddin Jarot Manajer Social Responsibility Sumbawa, dan Potro Soeprapto, Senior Manager Environmental Affairs. Pada kesempatan itu, dia sempat berinteraksi langsung dengan masyarakat, termasuk dua kepala desa setempat. "Kesan saya sangat positif. Orang-orang yang saya temui menunjukkan dukungan yang luar biasa terhadap Batu Hijau. Keterbukaan itulah menjadi bukti keberhasilan Community Relations dan Community Development," ujarnya di sela-sela kunjungan. Menurut Elaine, apa yang dilihat selama kunjungan cukup menjadi bukti, bahwa Newmont tidak hanya berhasil menambang, namun yang terpenting kehadirannya dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Di bidang pertanian, misalnya, masyarakat tidak hanya disediakan air untuk kebutuhan bercocok tanam, namun berbagai teknik bertani modern pun diajarkan oleh Newmont. "Sudah seyogyanya Batu Hijau menjadi mitra masyarakat," katanya. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan Batu Hijau, menurutnya sangat bagus. Sebuah pendekataan yang betulbetul menyentuh kebutuhan semua orang dan hal itu sangat penting bagi reputasi Newmont secara global. "Karena kehadiran Newmont di Batu Hijau adalah untuk mendengar apa yang menjadi kebutuhan

masyarakat sekitar tambang," katanya. Dikatakan, dampak tambang terhadap alam memang pasti. Namun, keseimbangan antara apa yang didapat dari tambang, harus juga memberi manfaat bagi negara dan masyarakat. Untuk itu, dengan melakukan reklamasi seiring penambangan Batu Hijau, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pemulihan lahan yang dieksploitasi. Dia berharap apa yang dilakukan Batu Hijau bisa diikuti oleh tambang yang lain. Elaine juga memberi apresiasi terhadap komitmen karyawan dalam hal keselamatan kerja. Kinerja keselamatan yang baik merupakan prestasi yang patut dibanggakan guna keberlangsungan tambang di masa yang akan datang. Hal ini tentu sebagai wujud dari kepemimpinan dan strategi yang baik dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi Newmont secara global. Tantangan seperti geopolitik, resiko lingkungan dan sosial memberi pengaruh pada profitabilitas, pertumbuhan dan reputasi Newmont. Sehingga diperlukan manajemen Sustainability & External Relations (S&ER) yang kuat untuk mengatasinya agar mampu memberi dampak positif bagi keberhasilan Newmont saat ini dan di masa depan. "Sukses Batu Hijau menjadi bagian yang sangat penting bagi reputasi Newmont secara global," tegasnya. Sementara, di tempat terpisah, Blake Rhodes, Country Manager menyampaikan terima kasih dan memberi apresiasi mendalam kepada tim Social Responsibility (SR) PTNNT terhadap kinerja mempertahankan reputasi Newmont.

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 5


S U A R A

LAPORAN UTAMA

Batu Hijau

Bencana Rokatenda

20 Jam Perjalanan demi Misi Kemanusiaan

B

Tim FES PTNNT berkoordinasi saat tiba di POSKO SIAGA BENCANA (atas). Saat memberikan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi (bawah).

encana meletusnya Gunung Rokatenda yang terletak di Pulau Palue, Kecamatan SIKKA, Nusa Tenggara Timur, awal Agustus lalu sangat menggugah rasa kemanusiaan. Tercatat lima (5) korban jiwa dan korban harta benda serta rusaknya rumah-rumah penduduk. Lebih 1000 penduduk terpaksa diungsikan keluar pulau menuju beberapa tempat aman terdekat guna menghindari jatuh korban yang lebih banyak lagi. Kabar tersebut mendapat tanggapan serius Manajemen PTNNT. Koordinasi pun segera dilakukan dengan Departemen Energi & Sumber Daya Mineral (DESDM) Jakarta dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Diputuskan mengirim tim khusus Siaga Bencana PTNNT guna memberikan bantuan korban dan pengungsi letusan gunung Rokatenda. "Melihat lokasi bencana yang tidak terlalu jauh dari lokasi perusahaan dan sebagai bagian dari Tim Siaga Bencana

Nasional di bawah kendali ESDM, kami terpanggil untuk memberikan bantuan. Oleh karena itu, setelah berkoordinasi dengan ESDM, kita putuskan mengirim tim khusus FES menuju Kabupaten Sikka NTT," demikian Wawan Syafwanuddin, General Supervisor Fire Emergency Service PTNNT. Sejumlah enam anggota tim diberangkatkan 11 Agustus lalu menuju ke lokasi pengungsian. Lima dari FES PTNNT dan satu orang paramedic dari ISOS Clinic Buin Batu. Beberapa anggota FES yang baru direkrut dari lingkar tambang juga terlibat. “Untuk menambah wawasan, pengalaman dan kesempatan sekaligus menerapkan ilmu dan keterampilan yang telah diajarkan selama ini,� kata Wawan. Pak Syamsuddin ditunjuk sebagai pemimpin tim karena salah satu Senior Station Officer FES PTNNT dan memiliki banyak pengalaman dalam membantu korban bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia beberapa tahun lalu, tambah

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 6


S U A R A

LAPORAN UTAMA

Memberikan pengobatan bagi pengungsi (atas). Syamsuddin menyerahkan bantuan dana tunai kepada SEKDA Kab Sikka (bawah).

Batu Hijau Wawan. Perjalanan menuju lokasi bencana tidak semudah yang dibayangkan. Untuk sampai ke Kabupaten Sikka tim harus melalui jalan darat mulai Kabupaten Manggarai Barat hingga Kabupaten Sikka selama 20 jam perjalanan. "Empat kabupaten harus kami lewati untuk sampai ke Maumere Kab.Sikka dengan kondisi jalan yang cukup berat," kata Syamsuddin. Syukur kondisi kami tetap prima meskipun telah menempuh perjalanan berat, tambahnya. Segera setelah tiba di Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, tim berkoordinasi dengan POSKO Siaga Darurat Gunung ROKATENDA dan mendirikan POSKO ESDM & PTNNT Siaga Bencana. Dari hasil koordinasi dengan POSKO Siaga Darurat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tim FES PTNNT diminta untuk memberikan bantuan cukup di lokasi pengungsian sementara. Hal ini

disebabkan sarana transportasi yang sangat terbatas ke Pulau PALUE. Perjalanan harus ditempuh menggunakan perahu kecil selama 6 jam dan cukup beresiko karena gunung Rokatenda masih mengeluarkan awan panas. Selama di lokasi pengungsian, Tim FES PTNNT melakukan berbagai macam kegiatan mulai pengobatan, pembuatan MCK dan dapur umum hingga memberikan hiburan bagi anak-anak pengungsi. "Selain bantuan pengobatan dan obatobatan kami juga menyerahkan bantuan dana sebesar Rp50.000.000,- yang diterima langsung SEKDA Kab.Sikka dengan disaksikan para pejabat setempat," kata Syamsuddin. Mereka sangat berterima kasih atas bantuan yang kita berikan dan berharap perusahaan lain bisa mencontoh apa yang ditunjukkan PTNNT membantu sesama yang berada dalam kesusahan, tambah Syamsuddin. Setelah enam hari melakukan kegiatan kemanusiaan, tim FES PTNNT kembali ke Batu Hijau. Bantuan Rokatenda ini menjadi catatan tambahan bagi tim FES PTNNT yang telah berulangkali memberikan bantuan kemanusiaan di Indonesia. Bencana gempa di Padang, banjir Taliwang, banjir Jakarta, gempa Kab.Bima, gempa Jogja, bencana longsor Kintamani Bali, bencana meletusnya gunung Merapi Jogjakarta dan beberapa tempat lain di provinsi NTB merupakan tempat yang pernah menjadi wilayah penanganan FES PTNNT. Tidak heran jika DESDM RI sangat mengandalkan tim FES PTNNT untuk menangani berbagai bencana alam di Indonesia. “Kami harus siap setiap saat untuk memberikan respon yang aman dan cepat sesuai motto "Proud To Respond Safely & Quickly" (Bangga Merespon dengan Aman & Cepat)� tutup Wawan. Bravo FES PTNNT!

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 7


S U A R A

HR

Batu Hijau

Program Tenaga Kerja Berkesinambungan Secara Sukarela (SWP)

Upaya Tingkatkan Efisiensi dan Efektivitas

I

ndustri tambang dunia masih terus menghadapi ketidakstabilan harga logam global dan kenaikan biaya. Kondisi ini menuntut perusahaan tambang melakukan berbagai upaya untuk beroperasi lebih efektif dan efisien demi masa depan yang berkesinambungan. PTNNT pun melaksanakan berbagai tindakan dalam beberapa tahun terakhir ini untuk menurunkan biaya operasi dan meningkatkan produktivitas. Upaya tambahan untuk lebih efisien dan efektif semakin digiatkan selama beberapa bulan terakhir dengan melakukan pengkajian organisasi secara menyeluruh guna menyelaraskan kinerja organisasi perusahaan. Hasilnya, pada Oktober dan November 2013 ini PTNNT akan melaksanakan “Program Tenaga Kerja Berkesinambungan” (Sustainable Workforce ProgramSWP) yang dirancang untuk menciptakan organisasi yang lebih efisien melalui program pengunduran diri dan pensiun dini karyawan secara sukarela. “Program ini bukanlah pemutusan hubungan kerja sepihak dari perusahaan. Dalam program ini, karyawan dapat

mengajukan pensiun dini ataupun pengunduran diri secara sukarela berdasarkan kategori usia,” jelas Martiono Hadianto, Presiden Direktur PTNNT. Agar program ini berjalan dengan lancar, perusahaan menjamin program sukarela ini akan dilaksanakan secara adil dan transparan. Seluruh hak karyawan akan dibayarkan sesuai undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku bahkan akan diberikan insentif khusus menarik dan dibayarkan tepat waktu. “Perusahaan berkomitmen dan menjamin proses pelaksanaan yang adil. Karyawan yang mengusulkan diri ikut serta dalam program SWP akan diberikan paket kompensasi yang adil dan menarik,” tambah Martiono Hadianto. Perusahaan akan senantiasa melakukan langkah-langkah pengurangan biaya dan efisiensi yang dirancang untuk menjamin keberlangsungan jangka panjang operasi tambang Batu Hijau yang mampu memberi manfaat secara berkelanjutan bagi karyawan dan keluarganya, masyarakat, pemerintah daerah, serta negara Republik Indonesia. .

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 8


S U A R A

OPERASI & PRODUKSI

Batu Hijau

Terminal Baru Benete Beroperasi

K

eberadaan terminal Benete terasa kian tak memenuhi kebutuhan. Kapasitas terminal yang kecil sering menyebabkan arus lalu lintas di jalur utama (PAR) menjadi terganggu, bahkan berpotensi terjadinya kecelakaan. Selain itu, pada waktu-waktu tertentu antrian panjang kendaraan dari dua arah pun menjadi pemandangan yang kerap terjadi. Keadaan ini membuat terminal Benete semakin terasa tidak nyaman dan berpotensi menimbulkan keadaan yang tidak aman. Masra Jayadi, General Supervisor Transportation, mengatakan padatnya arus lalu lintas pada waktu-waktu tertentu atau drop and pick up di titik yang sama menyebabkan penumpukan penumpang dan antrian panjang bis yang hendak berangkat dan tiba di terminal Benete. "Kapasitasnya sudah tidak memadai dengan jumlah kendaraan yang ada," kata Masra Mengatasi hal tersebut, manajemen melakukan perluasan area terminal yang dilengkapi toilet, halte dan area khusus pejalan kaki. Saat ini, terminal telah selesai dan siap beroperasi. "Hanya beberapa pekerjaan kecil yang masih dirampungkan," jelasnya.

Dengan perluasan ini, kata Masra, daya tampung terminal meningkat dari 24 menjadi 55 unit bis. Drop and pickup area dibangun terpisah, sehingga lalu lintas penumpang lebih teratur. Selain itu, pagar pengaman pun dibuat untuk keamanan dan keselamatan. Lanjutnya, pembangunan halte tambahan semakin memberi kenyamanan pada penumpang. Hal ini, dikarenakan pintu utama masuk dan keluar kendaraan dipisahkan. Pintu masuk langsung mengarah ke terminal lama dan pintu keluar khusus kendaraan yang berangkat melalui terminal baru. "Kita harap karyawan memperhatikan beberapa perubahan di terminal, seperti terminal lama jadi terminal kedatangan, dan terminal baru jadi terminal keberangkatan," jelas Masra. Selain perubahan itu, disediakan juga walk way yang dipasangi paving block untuk kenyamanan saat berjalan kaki. Calon penumpang hanya diperbolehkan menunggu bis di halte. “Dengan perluasan terminal ini kita harap dukungan semua karyawan untuk mematuhi tata tertib yang berlaku demi kenyamanan dan keselamatan bersama,� kata Masra. Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 9


S U A R A

RAGAM

Batu Hijau

Kerja Lebih Cepat Dengan Conveyor

S

ebagai penyedia jasa katering di Batu Hijau, Prasmanindo Boga Utama (PBU) dituntut bekerja cepat dan profesional. Pasalnya, ribuan pack meal (makanan yang dikemas dalam kotak) harus tersedia tepat waktu setiap hari. Memenuhi kebutuhan sebanyak itu, PBU menilai tidak cukup dengan mengandalkan tenaga karyawan saja. Namun penggunaan alat tambahan, seperti conveyor menjadi satu pilihan. Menurut Deddie Jangkar, Executive Chef PBU, mengemas pack meal selain melibatkan banyak karyawan, juga cukup menyita waktu. Untuk itu, PTNNT telah memasang sebuah conveyor sepanjang 12 meter guna mempermudah dan mempercepat pengerjaan pack meal. "Kami harus menyediakan 5.500 pack meal untuk siang dan malam. Dengan terpasangnya conveyor ini pekerjaan menjadi lebih cepat dan praktis," ujarnya di Townsite, Rabu (04/09).

Sebelumnya, PBU melibatkan 12 orang karyawan dalam pengerjaan pack meal. Namun, dengan conveyor ini, tenaga yang terlibat cukup 8 orang. Pengerjaan pack meal sendiri dimulai pukul 09.00 dan sudah diterima klien pada pukul 11.00 Ditambahkan, untuk memastikan pelayanan terbaik dalam penyediaan makanan yang sehat dan higienis, PBU secara khusus mempekerjakan empat expatriat yang bertugas menjaga kualitas produksi (makanan) agar tetap sehat dan aman dikonsumsi. "Begitu cara kami memberikan pelayanan profesional, yaitu melalui operasional yang terbaik serta kepuasan bagi pelanggan dan klien," katanya. Sedangkan, untuk mempertahankan mutu makanan selama proses pengemasan digunakan media yang disebut bhainmerrie yang berfungsi sebagai pemanas. Selanjutnya makanan dimasukkan ke dalam cambro (sejenis kotak

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 10


S U A R A

RAGAM

Batu Hijau plastik), sebagai media memindahkan makanan yang siap didistribusi," kata nya. Sejauh ini Deddie mengaku, masih ada keluhan dari beberapa klien terkait makanan yang disajikan. Menanggapi hal itu, ia berusaha meyakinkan klien agar memahami bahwa makanan yang disajikan telah sesuai standar internasional, sehat dan aman. Tidak bisa dipungkiri, menyantap makanan yang rasanya enak bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi kebiasaan. "Tapi tolong disadari, bahwa makanan yang kami sediakan ini, mengacu pada standar makanan sehat dan aman," katanya. Sebagai mitra yang terpilih dalam pelayanan katering, PBU akan terus berupaya memberikan dan meningkatkan

pelayanan profesional penyediaan makanan yang sehat dan aman. "Kami harus memilah mana makanan yang sehat dan mana yang enak," jelasnya. Makanan yang aman dan sehat, katanya, hampir 90 persen bertentangan dengan rasa enak. Maksudnya, makanan enak belum tentu aman bagi kesehatan. Dicontohkan, kebiasaan makan sambal atau gulai yang banyak minyaknya jelas tidak aman bagi penderita penyakit tertentu. “Memang enak, tapi tidak sehat,� kata Deddie. Hal senada disampaikan Muhamad Solahudin, Supervisor Camp & Catering, bahwa PBU telah berupaya maksimal memenuhi kebutuhan klien. Namun, semua berpulang ke klien sendiri apakah akan memilih makanan sehat dan aman atau mencari rasa yang 'enak' saja.

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 11


S U A R A

LINGKUNGAN

Batu Hijau Cegah Erosi dengan Coconet

P

engembalian area lahan bekas tambang menjadi hutan reklamasi di wilayah Ujat, Tongoloka dan Kanloka, saat ini tengah dipersiapkan tim Departemen Lingkungan PTNNT. Pemasangan jaring serabut kelapa (coconet) di areal ini mendekati rampung. Lahan yang dipasangi meliputi catch bench, trim dan lereng. Specialist Reclamation Forrest Revegetation, Herman menjelaskan proses reklamasi lahan bukaan tambang telah mencapai sekitar 40% atau 721,54 hektar. Sedangkan lahan yang terbuka sampai fase 6 tambang seluas 2531,72 hektar sejak tahun 2000. Herman menambahkan pemasangan coconet ini bertujuan untuk mengurangi laju aliran air permukaan pada lereng (slope) yang akan direklamasi sehingga erosi pada slope dapat dikontrol. "Selain mencegah erosi, coconet juga berfungsi untuk menangkap dan menahan cocofeed ketika dilakukan penyemprotan bibit dengan hydroseeding," jelasnya. Pengadaan coconet, saat ini telah mampu diproduksi perusahaan lokal. “Sebelumnya coconet kita datangkan dari Bogor. Tapi sekarang, disuplai langsung dari lokal sehingga lebih memudahkan," kata Herman. Perusahaan secara progresif berusaha semaksimal mungkin mereklamasi daerah yang dibuka. Reklamasi dimulai dari proses pembibitan berbagai jenis pohon lokal dan selanjutnya ditanam sesegera mungkin pada lahan-lahan yang dibuka, untuk meminimalisasi terganggunya lingkungan.

Maluk Surfing Skateboard Club (MSCC)

Mandiri Lestarikan Alam

K

epedulian terhadap alam tidak harus dilakukan oleh perusahaan yang memilki dana besar dan sumber daya yang hebat. Tetapi kepedulian juga bisa dilakukan oleh komunitas atau individu secara mandiri. Kepedulian mandiri seperti ini justru terkadang menghasilkan kepedulian yang 'bernilai lebih' dibandingkan yang dilakukan oleh perusahaan. Kepedulian mandiri inilah yang ditunjukkan oleh Maluk Surfing Skateboard Club, sekelompok remaja penggemar olahraga surfing yang peduli akan kelestarian Pantai Maluk. "Kepedulian kami terhadap Pantai Maluk ini tidak lain

karena pantai ini adalah tempat kami hidup, bermain dan menggantungkan harapan," kata Raden Iponk, ketua MSCC. Kami sadar, lanjutnya, tidak semua orang paham akan kepedulian alam. Oleh karena itu kami bertekad dan meneguhkan diri untuk memulai kegiatan peduli alam ini. "Siapa lagi yang akan melakukan kalau bukan dimulai dari diri kita sendiri," kata Iponk, pemuda yang menurut rekan-rekannya adalah sosok yang memiliki semangat kuat dan menjadi lentera bagi pemuda di Pantai Maluk. Kegiatan bersih pantai dan penyelematan terumbu karang Pantai Maluk merupakan dua kegiatan yang kerap dilakukan Iponk

Terumbu karang buatan di Pantai Maluk (kiri), Peringatan 17 Agustus (tengah), kegiatan bersih Pantai Maluk (kanan).

dan kawan-kawan. Sudah tidak terhitung dana yang mereka keluarkan dari kantong sendiri demi melaksanakan kegiatan itu. Kegagalan demi kegagalan pun harus mereka lalui. Mereka tidak berharap banyak dari bantuan pemerintah atau lembaga swasta lain yang ada di sekitar pantai Maluk. "Memang tidak mudah, tapi kami akan coba dan terus berusaha semampunya untuk mandiri," kata Iponk, yang sangat berharap PTNNT mau memberikan pelatihan transplantasi terumbu karang secara benar kepada anggota MSCC. Semoga slogan "Indahnya pantaiku, indahnya masa depanmu" yang selalu ditanamkan dalam jiwa anggota MSCC, menjadi kenyataan di masa yang akan datang. Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 12


S U A R A

PELATIHAN

Batu Hijau

Pelatihan Pengelolaan Tumpahan Minyak

Pekerjaan Lancar, Lingkungan Terjaga

C

Pelatihan teori dan praktek lapangan penanganan tumpahan minyak di Teluk Benete .

ukup tingginya aktivitas lalu lintas kapal yang keluar dan masuk di pelabuhan khusus Benete Kabupaten Sumbawa Barat menjadikan segala kemungkinan bisa terjadi. Salah satunya adalah tumpahnya minyak ke perairan teluk Benete. Apalagi selama ini PTNNT menggunakan sarana transportasi laut untuk mengangkut bahan bakar minyak. Bukan tidak mungkin tumpahan minyak akan terjadi. Sehingga diperlukan pengelolaan yang baik jika terjadi tumpahan minyak di laut. Demikian Juvensius Goan, Port Operations Manager PTNNT saat membuka Pelatihan Pengelolaan Tumpahan Minyak level 1 di ex-messhall Benete, Jumat (23/ 8). Lebih jauh diungkapkan, apabila manajemen dan tim penanganan potensi terjadinya tumpahan minyak di laut ini sudah terbentuk, maka kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Benete bisa dipastikan akan semakin lancar. Potensipotensi kerugian bisa ditekan seminimal mungkin. "Tidak ada lagi kegiatan yang tertunda karena kurangnya pengetahuan dalam menangani tumpahan minyak," kata Juven. Selain itu, dengan tindakan preventif seperti ini kelestarian flora dan fauna laut yang ada di Teluk Benete akan bisa terjamin. Hal ini selaras dengan komitmen utama PTNNT di bidang pengelolaan lingkungan, tambahnya. Pelatihan Pengelolaan Tumpahan Minyak Level 1 ini diikuti 85 peserta dari berbagai departemen yang ada di PTNNT. Pelatihan dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkat operator, commander dan manajemen. Dalam pelatihan tiga hari ini para peserta mendapat pengetahuan mengenai Peraturan Pemerintah terkait

regulasi penanganan tumpahan, bagaimana perilaku dan proses minyak dalam air, jenis-jenis peralatan penanggulangan tumpahan dan teknik-teknik penanggulangan tumpahan. Pelatihan berupa teori dilakukan dalam kelas selama dua hari dan praktek langsung di lapangan selama satu hari. "Pelatihan lapangan ini penting agar peserta terbiasa dengan situasi yang ada, sehingga cepat dalam mengambil tindakan dan keputusan," kata Juven. Salah seorang peserta dari Departemen Lingkungan sebagai departemen paling berkepentingan dalam kelestarian lingkungan mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. “Meskipun tumpahan minyak jarang terjadi di Teluk Benete, saya melihat pelatihan ini sangat penting dilakukan perusahaan dan bermanfaat terutama jika terjadi tumpahan dalam skala besar," demikian Dwi Putro Arivianto, Supervisor Environment Ecology PTNNT. Dalam kegiatan ini, tambahnya, Enviro memiliki peran untuk pengambilan sampel tumpahan minyak dan memastikan kondisi perairan bekas area tumpahan bersih kembali. PERTAMINA TRAINING CENTER Sungai Gerong, Sumatera Selatan yang memiliki pengalaman dan sertifikasi dalam hal pengananan kejadian tumpahan minyak ditunjuk sebagai pemateri pelatihan. Terlibat dalam pelatihan ini beberapa departemen terkait seperti Port Operations, Process (Filter Plant), SHLP, Transport dan unsur pemerintah dalam hal ini petugas Dinas Perhubungan. "Kita harap dari pelatihan ini akan terbentuk tim tanggap darurat yang solid dan mengerti fungsi serta tanggungjawab masing-masing," kata Juven. Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 13


S U A R A

PELATIHAN

Batu Hijau

Lokakarya Hubungan Industrial

Kedepankan Pembinaan Sebelum Tindakan Disiplin

M

asih adanya praktik yang tidak sesuai ketentuan dalam memberikan tindakan disiplin kepada bawahan ditengarai sebagai sumber potensi konflik antara perusahaan dan pekerja. Menghadapi kenyataan ini, praktisi Hubungan Industrial PTNNT dituntut untuk lebih sering memberikan pemahaman kepada seluruh staf senior agar tercipta hubungan industrial yang kondusif. Agussalim, General Supervisor Hubungan Industrial, mengatakan banyak kasus di lapangan pada praktiknya tidak melalui proses yang sesuai PKB dan undang-undang yang berlaku. Hal ini, menurut dia, disebabkan oleh adanya perubahan PKB dan perubahan struktur organisasi di lingkungan perusahaan. Mengantisipasi hal itu, Human Resources Department menggelar lokakarya selama dua hari (21-22/08) di Pusat Pelatihan Konsentrator, terkait mekanisme pemberian tindakan disiplin kepada 500 Frontline Supervisor hingga Superintendent. "Selain mengingatkan kembali para Frontline Supervisor mengenai prosedur yang sebenarnya, kami juga memberikan pemahaman tentang mekanisme bimbingan dan konseling," ujarnya di sela-sela lokakarya berlangsung, Rabu (21/08). Agus menekankan pentingnya komunikasi kepada bawahan. Dikatakan, tidak harus menunggu situasi menjadi rumit terlebih dahulu baru melakukan pendekatan kepada anggota. "Yang diperlukan adalah kepedulian atasan sebelum terjadi pelanggaran berat," katanya. Agar lebih memahami mekanisme penegakan aturan disiplin di perusahaan, peserta diminta melakukan simulasi tentang teknik komunikasi kepada bawahan baik pada beberapa kasus yang telah terjadi maupun terhadap kasus yang mungkin terjadi. Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 14


S U A R A

PELATIHAN

Batu Hijau Dalam simulasi itu, peserta mempraktikkan pengalamannya pada beberapa kasus yang dialami. Sementara, bagi Supervisor baru, hal itu dijadikan pengalaman berharga jika suatu saat hal serupa terjadi di lingkungan tempat kerjanya. "Dengan simulasi peserta lebih mudah memahami berbagai teknik komunikasi dengan bawahan, sehingga tetap terjalin suasana harmonis antara atasan dan bawahan," terang Agus. Terhadap bawahan yang dinilai melakukan pelanggaran, Agus menekankan perlunya pendekatan pribadi terlebih dahulu agar bawahan merasa diperhatikan. Dengan kata lain, lakukan pembinaan sebelum memberi tindakan disiplin kepada bawahan. "Ketika aturan harus ditegakkan, paling tidak upaya bimbingan dan konseling telah diupayakan dengan cara mencatat setiap kali pertemuan tersebut. Sehingga catatan itu bisa menjadi backup dalam menentukan tindakan disiplin yang pantas bagi pekerja yang bermasalah," pungkasnya. Dian Pitala, Senior Foreman Hauling, mengaku senang mengikuti lokakarya ini karena mendapat wawasan dan pengalaman baru tentang berbagai teknik berkomunikasi dengan bawahan. Dia berharap pelatihan seperti ini perlu diadakan secara terus menerus agar aturan yang ditetapkan dalam PKB menjadi lebih mudah dijalankan di lapangan. "Selama ini tindakan disiplin, menurutnya bukan sebagai bentuk hukuman, tetapi lebih kepada upaya merubah perilaku karyawan," katanya.

Yang diperlukan adalah kepedulian atasan sebelum terjadi pelanggaran berat

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 15


S U A R A

Batu Hijau

PELATIHAN Pelatihan Lifeguard

Cegah Kecelakaan dan Paham Bereaksi

M

enyebut kata 'Lifeguard', maka bagi anda penggemar film pasti akan teringat film Baywatch yang dibintangi aktor ganteng David Hasselhoff. Film yang bercerita tentang kehidupan para penyelamat pantai di Amerika sana sangat digemari bahkan bisa jadi masuk kategori box office. Daya tarik film tersebut bukan hanya karena bercerita tentang kisah penyelamatan yang memang menarik untuk ditonton, tapi juga karena di dalam film tersebut bertaburan para lifeguard wanita muda, cantik dan seksi yang menjadi anggota tim penyelamat. Ehmmmm‌. Tapi kali ini kita tidak membahas tentang film Baywatch itu. Kita akan membahas pelatihan lifeguard yang barubaru ini dilaksanakan di Townsite dan melibatkan lima lifeguard PTNNT yang biasa bertugas di kolam renang Townsite. Meskipun tidak semua orang tahu akan peran pasti seorang lifeguard namun jika menonton film tersebut setidaknya mengerti apa saja tugas seorang lifeguard. "Peran seorang lifeguard adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan paham akan apa yang harus dilakukan jika kecelakaan terjadi," jelas Ronald Less, instruktur the Balanced Life Program. Seandainya pun terjadi kecelakaan serius, seorang lifeguard harus tahu bagaimana mempertahankan hidup seseorang hingga tim medis datang untuk memberikan pertolongan yang semestinya, demikian Ron. Oleh karena itu ketika memulai pelatihan lifeguard, pertanyaan pertama yang

diberikan kepada peserta adalah apakah mengerti peran seorang lifeguard? "Kebanyakan mereka tidak yakin dengan pertanyaan tersebut dan ragu bagaimana harus mulai menjawabnya," kata Ron yang sebelum datang ke Indonesia bekerja sebagai Duty Manager di sebuah Pusat Rekreasi di Skotlandia yang bertanggung jawab melatih para lifeguard dan memberi keterampilan agar menjadi lifeguard yang bertanggungjawab. Pelatihan lifeguard Batu Hijau ini pun dilakukan dalam enam minggu. Para lifeguard dilatih bagaimana bereaksi saat seorang perenang berada dalam kesulitan dan terancam tenggelam. Juga dilatih cara membantu perenang menuju sisi kolam renang dan memberikan bantuan saat perenang telah berada di sisi kolam. Selain itu, para lifeguard juga diuji kemampuan berenang dengan waktu yang ditentukan. Hasilnya, dua dari lima peserta berhasil memenuhi ketentuan yang diberikan dengan baik. “Yang belum berhasil, kita pacu agar berhasil memenuhi ketentuan,� kata Ron. Peserta juga diberi skenario bagaimana menolong seseorang yang mengalami cedera tulang belakang dan membantu keluar dari kolam tanpa menambah cedera si korban. "Pelatihan lifeguard seperti ini penting untuk dilakukan jika anda memiliki fasilitas kolam renang atau dekat dengan wilayah perairan. Kalau punya orang-orang terlatih, kita bisa secara cepat dan tepat menghindari cedera lebih lanjut dari si korban," tutup Ron.

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 16


S U A R A

CSR

Batu Hijau

P Program Pendidikan Gugus Sekolah Dasar

PTNNT Serahkan Paket Program 60 Unit Laptop

Perwakilan DIKPORA NTB menyampaikan penjelasan Program Pendidikan GUGUS SD di Sumbawa Besar (13/9) disaksikan perwakilan PTNNT (atas). Sirajul Munir, perwakilan PTNNT saat menyerahkan paket program berupa laptop kepada perwakilan GUGUS IV KSB (bawah).

rogram Pemberdayaan dan Pengem bangan Gugus yang dicanangkan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) NTB bekerjasama PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) awal 2013 ini terus bergulir. Kemajuan demi kemajuan mulai dirasakan. Baru-baru ini (07/9), Gugus IV Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat dan Gugus I Unter Iwis, Sumbawa Besar merasakan kemajuan program ini dengan mendapat paket program masing-masing 30 unit Laptop. "Ke-30 Laptop ini merupakan asset program dan wujud program pemberdayaan gugus yang telah direncanakan secara partisipatif oleh pihak Gugus dan disahkan DIKPORA NTB serta diusulkan ke PTNNT," kata Sirajul Munir, staf PTNNT saat menyerahkan Laptop di SDN TELAGA BARU Bertong, Taliwang. Dijelaskan Munir, dalam Gugus IV Taliwang ini, DIKPORA telah menetapkan dua program unggulan yaitu Pendidikan Berbasis Karakter (PBK) dan pembelajaran berbasis Information & Communications Technology (ICT). Hal itu dibenarkan Fian Palovi, Project Manager dari ProVisi Education Jakarta, lembaga konsultan pendidikan yang dikontrak PTNNT. Dikatakannya, pemberian bantuan kepada GUGUS IV Taliwang ini telah dikaji mendalam melalui Lokakarya Perencanaan pada November 2012 lalu dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada. Bantuan fasilitas ini nantinya

akan membantu para siswa dalam mengakses informasi sehingga proses belajar mengajar menjadi semakin lancar. "Kami berharap dengan bantuan ini, apa yang menjadi tujuan pendidikan berbasis karakter dapat tercapai dan akan lahir generasi-generasi muda yang berkualitas dan cerdas," kata Fian. Selain 30 unit laptop, Gugus IV Taliwang juga mendapat 2 unit proyektor (LCD) dan 2 unit layar (screen). Menurut rencana, ke30 laptop akan diberikan masing-masing 3 unit kepada SD-SD yang masuk dalam GUGUS IV Taliwang yaitu SDN TELAGA BARU, SDN Bertong, SDN Labuan Lalar, SDN Lalar Liang I, SDN Lalar Liang II, SDN Perjuk, Madrasah Ibtidaiyah Temempong dan SD IT Rabbani. Muhammad S.Pd, ketua Gugus 4 Taliwang menyatakan paket program ini diperoleh melalui tahapan seleksi yang ketat oleh DIKPORA NTB. “Pada 2010 Gugus 4 Taliwang menjadi Juara I tingkat KSB, sehingga menjadi acuan tim penilai DIKPORA,� kata Muhammad. Pelaksanaan kegiatan program GUGUS SD wilayah Sumbawa yang fokus pada pengembangan Gugus IV Taliwang dan Gugus I Unter Iwis, Sumbawa Besar dilakukan Tim ProVisi Education. Sedangkan wilayah Lombok ditangani P2BK (Pusat Penelitian dan Kebudayaan Universitas Mataram), sasaran pengembangan Gugus 01 Selaparang Kota Mataram dan Gugus 02 Sandubaya Kabupaten Lombok Timur. Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 17


S U A R A

CSR

Batu Hijau

Melepas Tukik di Pantai Sampar Lunyuk

B

erkurangnya populasi penyu di pantai selatan, khususnya Kecamatan Lunyuk memicu kekhawatiran warga setempat terhadap makin punahnya satwa langka ini. Menurut warga, sedikitnya penyu yang mendarat di wilayah itu menjadi indikasi telah terganggunya habitat penyu untuk bertelur di tempat t ersebut. Menanggapi masukan warga yang peduli pada satwa tersebut, manajemen PTNNT bekerjasama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mas Geranta membangun fasilitas penangkaran di sekitar pantai Sampar Goal, Lunyuk, April lalu. “Hingga saat ini, telah ditangkarkan 240 telur penyu sisik dan 230 telur penyu hijau. Dari jumlah itu, 55 ekor menetas dan langsung menuju ke laut. Sedangkan 5 ekor hilang, dan 5 ekor lainnya mati. Sisanya, 200 ekor belum menetas,” kata Wawan Irawansyah, Ketua KSM Mas Geranta. Selain penangkaran, untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan, Rabu (04/09) PTNNT dan KSM Mas Geranta melibatkan sejumlah siswa SD dan SMP, dan warga di sekitar Kecamatan Lunyuk melepas sedikitnya 76 ekor tukik penyu lekang di pantai pasir putih Sampar Goal, Desa Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk.

Nampak hadir dalam acara pelepasan tukik tersebut Manajer CSR PTNNT, Syarafuddin Jarot, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi kabupaten Sumbawa, Ir. A Rahim, beberapa pejabat BKSDA Sumbawa, staf PTNNT dan para guru pendamping. Syarafuddin Jarot pada kesempatan tersebut menyebutkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program PTNNT untuk mendukung program pemerintah khususnya dalam konservasi penyu hijau. “Ke depan, kegiatan serupa akan terus digalakkan karena kegiatan seperti ini selaras dengan nilai yang dijunjung PTNNT yaitu kepedulian terhadap lingkungan,” kata Jarot. Menurutnya, penyu merupakan hewan paling unik di dunia, karena akan kembali bertelur di tempatnya menetas setelah 30-40 tahun kemudian. Diakuinya, penangkaran sebagai upaya pelestarian penyu sangat sulit, karena dalam ratusan bahkan ribuan telur yang menetas, sekitar 1 persen yang bisa bertahan hidup hingga dewasa dan kembali bertelur. Oleh karena itu ia mengajak masyarakat setempat untuk menjaga kebersihan pantai Emang, sehingga habitat penyu bisa dipertahankan. Dan nantinya mampu mendatangkan wisatawan yang bermuara pada peningkatan pendapatan warga. Sementara, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi kabupaten Sumbawa, Ir. A Rahim, mengungkapkan apresiasinya atas upaya PTNNT dan pihak lainnya dalam melestarikan penyu. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan pelepasan tukik ini, sehingga anak-anak generasi muda bisa lebih mencintai lingkungan,” ujarnya usai kegiatan.

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 18


S U A R A

CSR

Batu Hijau

Program CSR ala TRAKINDO

K

Perbaikan saluran drainage di desa Pasir Putih (atas), pembersihan gorong-gorong di desa Maluk Loka (tengah), perbaikan jalan di desa Pasir Putih (bawah).

esadaran akan pentingnya tang gungjawab sosial di Batu Hijau, tidak hanya dirasakan PTNNT, tapi juga oleh perusahaan rekanan kerja. PT TRAKINDO UTAMA adalah salah satunya yang sadar akan pentingnya peran itu. Baru-baru ini, PT. Trakindo Batu Hijau melaksanakan program kesehatan masyarakat dan lingkungan dengan melakukan kegiatan bersih desa di lingkar tambang Batu Hijau. “Sudah menjadi komitmen setiap perusahaan untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya. Tetapi perusahaan juga tidak menutup mata dan selalu berusaha untuk memperhatikan dan membantu masyarakat sekitar akan kesehatan serta kebersihan lingkungan. Hal ini sejalan dengan semangat community social responsibility perusahaan,” kata Andreas Sugi Duli, CAR Rental Store Manager PT TRAKINDO UTAMA . Guna mensukseskan program ini, PT. Trakindo Utama melalui Rental and Used Department mengirim 1 unit 305C Mini Excavator beserta operator selama 9 hari (8-16/7) untuk melakukan beberapa kegiatan. Diantaranya perbaikan drainage yang telah lama buntu di desa Pasir Putih. Drainage yang dibiarkan tidak bermuara ini berpotensi mendatangkan wabah malaria dan demam berdarah bagi masyarakat sekitar. “Perbaikan drainage hingga ke pantai

Maluk sebagai muara ini, mudahan bisa mengurangi potensi penyakit malaria dan demam berdarah,” kata Andreas . Masih di desa Pasir Putih, TRAKINDO juga membuat jalan dan drainage baru dari arah pemukiman ke tempat pemakaman (kuburan). Jalan setapak yang selama ini berawa dan berlumpur sekarang terlihat lebih layak dan baik, bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat dengan mudah. Selanjutnya desa Maluk Loka pun mendapat kunjungan tim TRAKINDO dengan membersihkan endapan lumpur di goronggorong jalan. “Hal ini untuk antisipasi datangnya musim penghujan agar tidak terjadi penyumbatan dan meluapnya air ke pemukiman,” kata Andreas. Kegiatan ini sangat disyukuri para Kepala Desa, Kepala Dusun dan Ketua RT serta warga setempat. Mereka mengucapkan terima kasih dan harapan yang besar atas kepedulian perusahaan terhadap desa mereka. “Kami pun sebagai perusahaan menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas dukungan kepada perusahaan selama ini," kata Andreas. Lanjutnya, PT Trakindo Utama memiliki komitmen kuat untuk membantu masyarakat sekitar area operasinya. “Selama ini, fokus PT TRAKINDO lebih banyak pada dunia pendidikan. Tapi, kami juga terbuka melakukan kegiatan lain sebagaimana yang kami lakukan sekarang ini,” demikian Andreas.

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 19


S U A R A

LENSA

Batu Hijau

Manager Social Responsibility PTNNT, Kasan Mulyono, menghadiri acara Festival Tamase yang dilaksanakan di desa Juru Mapin Kec Buer Sumbawa (21/8).

GMO Trent Tempel memberikan cendramata kepada Artha Suryadi yang telah memasuki masa pensiun setelah mengabdi selama 26 tahun di PTNNT (23/8).

Foto bersama Anggota DPRD Aceh di Pondok Look Out saat berkunjung ke tambang (29/8).

Pelatihan Manajemen Konflik bagi staf Social Responsibility & Govrel di admin satu Benete (23/8).

Kunjungan Badan Ketahanan Pangan se-NTB ke Tambang Batu Hijau (5/9).

Kunjungan Tambang Anggota Paskibraka KSB 2013 ke Batu Hijau (4/9).

Street Food Festival bagi penghuni perumahan di Camp 2100 Townsite (11/9).

BPLHP se- NTB foto bersama di aula Comdev Centre Benete saat kunjungan kerja di PTNNT (24/9).

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 20


S U A R A

WARTA TOWNSITE

Batu Hijau

Sederhana Namun Meriah

S

Halal bi halal IKANURA di Community Hall Townsite (atas), Halal bi halal Sekolah Buin Batu (bawah).

ederhana namun meriah. Kesan itulah yang terpancar saat melon gok kegiatan tahunan yang digelar ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Karyawan Nusa Tenggara (IKANURA), baik yang tinggal di Townsite maupun di sekitar tambang. "Halal bi halal sebagai salah satu momen silaturrahmi, khususnya bagi ibuibu anggota Ikanura," ujar Wati Haverland, Ketua Ikanura di Community Hall, Senin (2/9). Dalam sambutannya, ia berharap agar hubungan ibu-ibu dapat terus terjalin dengan baik, tidak ada 'blok-blok' yang membedakan antara satu dengan lainnya, serta dapat memupuk rasa kebersamaan. Lanjutnya, dengan kegiatan yang bertema 'Satukan Hati, Jalin Silaturrahmi' ini benar-benar bisa terwujud di antara sesama anggota. Karena, menurut dia, apabila terjadi perpecahan maka harapan besar perusahaan terhadap Ikanura ini menjadi tidak tercapai. "Karena sebagai isteri karyawan, kita senantiasa dituntut untuk memberi dukungan dalam setiap program kemasyarakatan maupun

lingkungan yang diadakan oleh perusahaan tempat suami kita bekerja," imbuhnya. Namun demikian, Wati menyadari perbedaan latar belakang dari masingmasing anggota Ikanura. Pada kesempatan itu, sebuah penampilan dari grup qasidah pimpinan ibu Firti yang berjumlah 11 orang itu mampu memecah keheningan suasana. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan fashion show dengan menampilkan berbagai motif cantik busana muslimah, yang diperagakan oleh model-model dari anggota Ikanura. Kegiatan Halal bi halal juga diselenggarakan Sekolah Buin Batu (19/9) yang dihadiri seluruh guru, para orang tua siswa dan manajemen PTNNT.

Halal bi halal sebagai salah satu momen silaturrahmi, khususnya bagi ibu-ibu anggota Ikanura

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 21


S U A R A

SENGGANG

Batu Hijau

QUIZ SBH No. 57 1

2

3

4

5

Pojok Pengetahuan 6

IMO

7

8

10

IMO adalah lembaga khusus PBB yang bertanggungjawab terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran serta pencegahan polusi perairan oleh kapal laut. IMO didirikan pada 1948 di Jenewa, Swiss. Saat ini anggota IMO terdiri dari 170 negara dan 3 anggota khusus. Indonesia menjadi anggota IMO sejak 1961.

9

11

12

13

14

15

16

Hum r:

17

SELINGKUH 18

21

19

20

22

23

25

27

28

24

26

29

30

31

32

33

Mendatar: 1. Bebas dari penjajahan 4. Tengah hari 7. International Maritime Organization 8. Lampu penuntun kapal 10. Delapan (sanskerta) 12. Tanaman pengganggu 14. Umur 15. Jengkel 16. Alat penjepit 18. Istirahat 21. Langsing (ingg) 23. Posisi istirahat 25. Tagihan (ingg) 27. Jenis pohon 30. Rencana (ingg) 31. Selesai 32. Losmen (ingg) 33. Capek 34. Labrak

34

Menurun: 1. Berlatih bekerja 2. Melanggar larangan 3. Sumber kehidupan 4. Beberapa (ingg) 5. Hewan langka Sulawesi 6. Pancang bumi 9. Terkikis habis 11. Sekat 12. Besi keras 13. Provinsi di Indonesia 14. Upah minimum regional 17. Persyaratan lingkungan 19. Pulau pembuangan Napoleon 20. Tarif dasar listrik 21. Sedikit 22. Gelar di bidang bisnis 24. Kurang tidur 26. Menyambung besi 28. Ingin muntah 29. Gapai 30. Sedih 31. Universitas di Jawa (singk)

Suatu hari seorang suami menemukan foto laki2 didompet isterinya yang telah dinikahinya selama 4 tahun , terjadilah pertengkaran besar. Suami: "Aku tak menyangka sama sekali bahwa ternyata selama ini kamu telah berselingkuh!" Isteri: "Maafkan aku mas, tapi itu tidak seperti yang kamu kira, aku menyayangi kamu kok," ujarnya sembari menangis. Suami: "Lalu siapa foto laki-laki itu kalau bukan selingkuhanmu? Kenapa ada didompetmu? Ayo jawab!" Teriaknya. Isteri: "Bukan siapa siapa mas". Suami: "Lantas itu siapa?" katanya dengan sangat marah Isteri: "Itu aku mas, aku...waktu dulu," katanya. Sang suamipun langsung stroke dan pingsan ditempat.

SAYANG ISTRI Suatu hari seorang istri mengeluh pada suaminya. Istri: "Pa, kepalaku pusing, dadaku berdebar juga sering mual." Suami: "Kalau begitu kita ke dokter saja ya?" Kemudian mereka pergi ke dokter. Tidak lama kemudian si istri keluar dari ruang periksa. Dengan cemas si suami bertanya Suami: "Sakit apa, Ma? Apa kata dokter?" Istri: "Menurut dokter aku tidak ada penyakit apa-apa, hanya sedikit stres saja. Dia menyarankan kita untuk liburan ke Bangkok, Singapura, Malaysia, supaya bisa rileks gitu lho, Pa! Enaknya kita pergi ke mana ya?" Si suami terdiam sejenak, kemudian ia berkata, "Sebaiknya kita pergi ke dokter lain saja, Ma!"

Cerita Sumbawa

Meke Serep Pertemuan Dengan Pen Batang (15) sumber sumbawanews.com

“Oh….ya. Aku datang kemari untuk berburu rusa”, kata Pen Batang agak ketakutan. “Masuklah dulu ketempatku ini kek”, kata Lala Baka melanjutkan. “Terima kasih nak” kata Pen Batang. Kemudian masuklah Pen Batang ke dalam gua Liang Bedis itu. Lala Baka menerima kehadiran orang tua itu dengan ramah sambil menggendong puteranya. “Kalau aku boleh tahu, siapakah nama cucuku yang masih bayi ini anakku?” tanya Pen Batang ingin tahu. “Oh…..ya kek. Cucu kakek ini namanya Lalu Adal”, jawab Lala Baka. Begitu mendengar nama itu disebut oleh Lala Baka maka Pen Batang segera bersujud di hadapan Lala Baka.

Kirim jawaban Anda dengan nama, nomor badge dan departemen, kepada Redaksi Suara Batu Hijau, Corporate Communcations Dept., Admin 1, Benete, atau melalui email ke ptnnt.suara.batu.hijau@nnt.co.id sebelum 31 Oktober 2013. Jawaban yang benar dengan data pengirim yang lengkap akan diundi untuk menentukan pemenang yang beruntung. Pemenang Quiz SBH No. 56:

Sulastri (NB6433), Peny Pujianto-(NB4879), I Nyoman Srinada (911635), Yakob Patibang (U5350), Mahdi (NB0082), Yudi Gumantoro (NB0646), Yeni Anggraini (NB2057), Zainal Abidin (9111118), Haryandi (NB6209), Supriyono (NB1278). Selamat kepada yang namanya tertera di atas, hadiah dapat diambil di kantor redaksi SBH, admin I Benete.

“Ampun Yang Mulia. Sekali lagi ampunkan hamba yang telah lancang mengganggu ketenangan Tuan Puteri Yang Mulia”, kata Pen Batang setelah tahu siapa sesungguhnya yang ada di hadapannya. Melihat Pen Batang sujud, Lala Baka segera melanjutkan. “Oh..tenanglah kek, hamba adalah manusia biasa, yang datang ketempat ini untuk menyelamatkan diri,” kata Lala Baka sambil menarik kakek itu untuk duduk seperti biasa. Kemudian Pen Batang melanjutkan pembicaraan. “Telah tersebar kabar bahwa Baginda Raja Kerajaan Tana Samawa telah membuang Putri Mahkota kerajaan kesuatu tempat dihutan yang lebat. Peristiwa itu terjadi sekitar tujuh bulan yang lalu. Jadi hamba dapat pastikan Tuan Putri Yang Mulia adalah Putri tunggal Baginda Raja Nuang Sasaih, Raja Tana Samawa ini”, ujar Pen Batang. “Saya mohon pada kakek, untuk jangan sekali-kali membuka rahasia ini kepada siapapun”, kata Lala Baka kepada Pen Batang. (bersambung) .

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 22


S U A R A

RAGAM

Batu Hijau

Sebuah Pelangi Kehidupan

PE L M SB O M E H BA N AW M A A E NG

RD N U 20 L I III 13 S

Oleh: M. Yassin*

T

ambang. Dengan menyebutnya saja, pastilah yang terngiang di benak seseorang adalah suasana yang panas, kering, penuh debu, bising, hutan dan apalah yang menjadi nuansa dan panorama area pertambangan. Pokoknya, jauhlah dari yang namanya hidup senang dan penuh dengan impian. Suasana alam pikiran seperti ini juga terjadi pada pribadi saya. PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT), sebuah perusahaan tambang berkaliber dunia yang disegani karena rasa pedulinya terhadap lingkungan dan sosial kemanusiaan serta masyarakat lingkar tambang. Namun, bagi saya, pertama kali terpilih menjadi salah seorang seorang pegawai di PTNNT adalah pengalaman yang tak akan pernah terlupakan. Saya berpikir, pastilah saya akan menjadi insan pribadi yang keras, sekeras area tambang dan tertekan, setertekan lingkungan masyarakatnya yang multikultural. Nuansa hijau sudah nampak terlihat saat pertama kali mendaratnya pesawat Lion Air yang membawa saya ke tanah Sumbawa ini. Hijau, ibarat zamrud mutiara Indonesia terbentang luas di pulau ini. Tak seberapa lama, dari Bandara Selaparang, kini berganti nama menjadi Bandara Internasional Lombok, sebuah kapal penumpang bertipe boat, dengan nama Boat Tenggara I, bersandar di Dermaga Kayangan, menyeberangkan saya, melintas cepat di atas lautan bebas ke sebuah dermaga, Dermaga Benete namanya. Inilah awal dari tapak kaki saya di PTNNT. Wah, mungkin benar kata teman saya, area tambang tidak akan pernah cocok untuk saya yang mengangungkan metropolis dan glamor kota besar. Tapi, waktu dan usaha telah harus berjalan tanpa menunggu untuk sebuah tekad dalam hati; maju dan raih pengalaman hidup baru. Jalan lurus berbatu, berdebu dan hal baru yang kutemui; binatang yang seharusnya telah merebahkan diri di kandangnya, malah berkeliaran di lintasan jalan kendaraan bus yang saya tumpangi. Ooh, para sapi dan kambing dengan gaya santainya melintas di jalanan di mana kendaraan melintas. Ah, ada-ada saja! Jajaran tempat tinggal seperti camp dan housing dengan rapi nampak terlihat berjajar dengan tipe cluster tertentu. Namun, semuanya benar-benar hal yang baru dan asing buat saya. Tiga puluh menit berlalu di dalam bus dari Benete. Wow, sebuah kejutan lagi! Restorasi yang saya masuki malam itu, sungguh bersih dan nyaman dengan beragam aroma dan rasa hidangan tersaji di dalamnya. Kapasitas restorasi berstandar internasional, semakin meyakinkan saya akan hal itu.

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 23


S U A R A

RAGAM

Batu Hijau Benar dugaan saya, multikultural memang ada di area PTNNT ini. Sabang-Merauke, Asia Timur-Asia Barat, Timur Tengah-Afrika, Eropa-Amerika, Australia dan lintas belahan bumi, semuanya ada di sini. Aku kagum, sekagum kicauan damai burung yang bertengger di kabel listrik itu, semua suku, ras dan agama nampak bertoleransi penuh bersahaja di area ini. Ya, Townsite, mereka menamakannya. Sebuah hunian bagi komunitas keluarga di area tambang PTNNT. Townsite! Sebuah wilayah kecil di kelilingi hutan belantara dan bukit hijau mengalunginya, membuat townsite nampak benar-benar sebuah hunian alami yang sangat cocok untuk ditempati. Andai saya sakit, SOS telah bersiaga memulihkan kesehatan siapapun. Jika saya kurang bugar, A Balanced Life telah menunggu untuk melemaskan dan sekaligus mengencangkan otot yang pegal. Apabila ingin berbelanja, Comissary dan Katala telah bersiap menanti dengan beragam jenis kebutuhan harian. Kalau mau transfer uang dan sejenisnya, tinggal melangkahkan kaki ke pusat ATM dan Bank terdekat sekitar townsite. Apapun, One Spot Living! Ya, itulah townsite. Hal yang alami pun dapat dinikmati oleh komunitas townsite untuk menjaga kesehatan fisik dan mental dengan; tracking, hiking, biking, jogging dan bahkan pleisure ke bukit-bukit yang memang dirancang untuk itu. Ada tracking atau hiking area, jogging area, bahkan bisa ke pantai-pantai yang masih alami di seputar area lingkar tambang. Pantai Maluk, Pantai Rantung, Pantai Lawar, Pantai Yoyo, Pantai Tropical, dan tentunya masih banyak pantai berpasir putih yang selalu merindukan kedatangan anggota komunitas townsite untuk berkunjung. Townsite, ibarat tempat untuk 'memanjakan' komunitas keluarga. Keras dan tekanan kerja di area tambang akan segera ternetralisir dengan situasi dan kondisi seperti ini. Kehidupan yang pasif rasanya sangat jauh dari anggapan apabila saya menilik lebih jauh lagi tentang keseharian kehidupan di townsite. Berdiam diri dan berpangku tangan serasa 'haram' dilakukan di townsite. Bukannya apa, menjadi pasif berarti menghilangkan beragam kesempatan yang tersedia. Ragam dan variasi kegiatan selalu ditampilkan dan dikelola dengan sangat apik oleh warga komunitas townsite. Bahu-membahu dan selalu merasa senasib seperjuangan menjadi corak dan motif tersendiri bagi warga townsite. Setiap acara dan keramaian yang hadir selalu bernuansa harmonis kekeluargaan. Bazar, perayaan, lomba-lomba, training, acara keagamaan, acara galang dana, pameran, dan masih puluhan lagi yang menjadikan townsite penuh warna ibarat 'pelangi' di pusat kecil sebuah hutan bertabur kepuasan kegembiraan lahir dan bathin. 'Pelangi' dari ungkapan doa, pikiran, usaha, dan tentunya niat baik, yang memuncah di setiap acaranya karena adanya keinginan bersama untuk menjadikan townsite sebuah 'pelangi' kehidupan. Sebuah 'pelangi' harapan untuk generasi masa depan di dalamnya. Semua acara yang bak 'pelangi' itu menjadikan semua lapisan di komunitas townsite bergabung, bersilaturahmi, bertukar pikiran untuk selalu menambah warna 'pelangi' yang sudah ada dengan inovasi dan kreasi yang baru, untuk kehidupan yang lebih baik bagi kelangsungan perasaan damai di townsite. Tak lagi membedakan mana yang dari Sabang, Merauke, Asia Timur, Asia Barat, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika, Australia, dan lintas belahan bumi manapun. 'Pelangi' di townsite sepakat dengan satu bendera, yaitu "persaudaraan".

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 24


S U A R A

RAGAM

Batu Hijau World Green Day adalah salah satu acara kolaborasi yang diadakan di townsite dengan perpaduan kerja sama antara orang tua, anak-anak, sekolah dan pihak penyelenggara acara. Mereka menyelenggarakannya dengan dana dan usaha yang berasal dari townsite, untuk townsite. Tanpa pamrih para penghuni komunitas townsite berusaha untuk membuat townsite menjadi sebuah tempat yang menyenangkan untuk di tempati dan dihuni. Kebermanfaatan acara ini juga dirasakan oleh warga dengan mengunjungi beragam stand yang tersedia, seperti: stand body painting, bouncing area, planting area, panggung hiburan, stand makanan dan minuman dan tentunya sarana mendidik para generasi penerus bangsa untuk tetap 'menghijaukan' kawasan townsite dan sekitarnya dengan menanami pohon dan menjaga kebersihan lingkungan. Satu kata yang terlayang di acara tersebut "Ayo hijaukan negeri ini! Kalau bukan kita, siapa lagi?" Hebat, sebuah harapan universal yang perlu selalu dicermati dan dijaga untuk keberlangsungan dunia pada umumnya dan townsite khususnya. Tiada daya upaya untuk membersihkan hati dengan terus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Acara yang paling ditunggu menjelang hari raya Qurban adalah mengadakan "Praktik Haji". Haji-haji kecil dadakan muncul di townsite dengan berpakaian lengkap Umroh dan kalimat toyyibah 'Labaikalla humma Labaik‌" bergema dari lisan-lisan kecil mereka seiring "Praktik Haji" ini berlangsung. Inilah, para haji cilik yang berasal dari Sekolah Buin Batu. Sebuah wujud dari penghambaan diri pada Tuhan Maha Pencipta. Di balik eksplorasi dan penambangan di PTNNT, bibit-bibit kecil anak manusia ini, berpengharapan untuk menyempurnakan impian orang tua mereka, yang tak lain dan tak bukan adalah para pekerja PTNNT, untuk 'bermimpi' suatu saat nanti menjadi 'manusia terpanggil' ke tanah suci. Sungguh, pemandangan yang mengharukan sekaligus membanggakan lubuk hati nurani. Teknologi informasi dan pendidikan yang lumayan canggih juga menambah satu acara 'pelangi' lagi di townsite. Ketertinggalan informasi pendidikan, tidak akan pernah terjadi. Sekolah yang mengadopsi akulturasi pembelajaran dengan beraneka kurikulum yang ada, seperti: IB World, Nasional-Indonesia dan Cambridge, serta mendapatkan pengakuan ISO, bukanlah sebuah isapan jempol apabila menjadi sekolah yang mendapatkan sorotan sebagai sekolah yang terbaik dan sering mendapatkan kunjungan dari beragam lapisan strata pendidikan di Sumbawa dan sekitarnya. Sungguh! Sebuah upaya yang terbaik telah dipersembahkan oleh komunitas townsite dengan beragam warna 'pelangi' kehidupan di dalamnya. Rengkuhan dan senyuman ikhlas dari hati yang terdalam oleh komunitas townsite telah menjadikan townsite sebagai hunian dengan tipe cluster yang termanusiawi di bumi ini. 'Pelangi' di townsite selalu ada di hati siapapun yang pernah mengunjungi.

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 25


S U A R A

PENGHARGAAN

Batu Hijau

Newmont Masuk DJSI World Tujuh Tahun Berturut-turut

N

ewmont Mining Corporation (NYSE: NEM) kembali masuk dalam Indeks Dunia Sustainabili tas Dow Jones (Dow Jones Sustainability World Index/DJSI World) 2013. Hal ini menjadi kan Newmont, perusahaan tambang emas pertama yang masuk DJSI World, terpilih tujuh tahun berturut-turut. "Kami bangga atas pengakuan DJSI yang menempatkan Newmont sebagai satu perusahaan terdepan di bidang pembangunan yang berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab. Terutama di tengah meningkatnya harapan akan keterlibatan dan kinerja industri yang lebih baik di bidang ini,� kata Gary Goldberg, President dan Chief Executive Officer Newmont. Gary Goldberg, President dan Chief Lebih lanjut dikatakan, bekerja sama dengan para pemangku kepentingan guna mengurangi risiko Executive Officer Newmont dan meningkatkan nilai bersama yang kami ciptakan melalui kegiatan operasi tambang dan pemurnian, menjadi kunci dari strategi bisnis dan sesuatu yang tidak pernah berhenti untuk terus kami tingkatkan. DJSI World merupakan perusahaan yang menilai kinerja perusahaan terkemuka di seluruh dunia, mengevaluasi secara independen kinerja jangka panjang perusahaan di bidang sosial, lingkungan dan ekonomi. DJSI World hanya memilih 10% teratas perusahaan terkemuka dunia dari 59 kelompok industri yang berbeda. Selain DJSI World, Newmont juga satu-satunya perusahaan tambang emas yang terdaftar di S&P 500 index.

Suara Batu Hijau Edisi 34/2013 26


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.