haluanriau-2012-01-16

Page 30

CMYK

ROKAN HILIR

30

Senin, 16 Januari 2012

Lintas SELAMA 2011

Kasus Tindak Pidana Meningkat BAGAN SIAPIAPI-Pengadilan Tinggi Ujung Tanjung, Rokan Hilir menanggani sebanyak 383 perkara pidana. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2010 lalu yang hanya 300 perkara. "Dibandingkan tahun 2010, jumlah perkara pidana yang ditanggani meningkat, di antaranya perkara pidana narkoba, judi dan pencurian dengan kekerasan," ujar Ketua Pengadilan Negeri Rohil, Wuryanta, SH ketika dikonfirmasi, Sabtu (14/1). Menurutnya, untuk menekan naiknya perkara pidana tersebut, dibutuhkan penyuluhan-penyuluhan hukum bagi masyarakat, sehingga masyarakat memahami konsep hukum dan konsekuensinya. Dengan meningkatnya perkara pidana tahun 2011, menjadi kekhawatiran semua pihak, terutama sekali bagi masyarakat. Upaya mengantisipasinya, lanjut Wuryanta adalah dengan memberikan penyuluhan hukum. Melalui penyuluhan itu diharapkan masyarakat sadar hukum. Dia menjelaskan, perkara yang telah diputuskan dari Januari hingga Desember 2011 sebanyak 335 berkas, dan sisa 91 berkas tahun 2010 lalu. Sedangkan tahun 2011 perkara pidana yang sidang sudah putus sebanyak 26 berkas. Ditambahkan, dengan meningkatnya jumlah perkara pidana bukanlah sebuah prestasi. Akan tetapi bagaimana menekan angka tersebut menjadi motivasi bagi semua pihak, sehingga masyarakat aman dalam menjalankan aktivitasnya. "Kita berharap pemerintah daerah mengantisipasi keadaan ini dengan upaya pengurangan kasus perkara dengan jalan melakukan penyuluhan hukum. Sebab pemerintah daerah memiliki program serta anggaran untuk itu," imbuhnya. (way)

CMYK

CMYK

Sintong Makmur Butuh Kantor Kepenghuluan BAGAN SIAPIAPI-Pelayanan administrasi masyarakat di Kepenghuluan Sintong Makmur sering terkendala. Pasalnya, daerah tersebut belum dimilikinya kantor yang permanen. "Sejak dimekarkan setahun lalu, Kepenghuluan Sintong Makmur belum memiliki kantor permanen. Akibatnya, pelayanan masyarakat dalam pengurusan adminitrasi desa sering terkendala," kata Penghulu Sintong Makmur, Jonfrizal kepada wartawan, Sabtu (14/1). Dia mengatakan, selama ini Kantor Kepenghuluan Sintong Makmur hanya menempati ruko kontrakan dengan ruangan seadanya. Padahal, kantor permanen sangat dibutuhkan, supaya warga lebih mudah mengurus surat menyurat yang dibutuhkan. "Logikanya, kalau kantor belum refresentatif maka akan berpindah-pindah. Secara otomatis masyarakat kesulitan melakukan pengurusan surat menyurat. Pelayanan masyrakat akan lebih mudah jika memiliki kantor permanen,"jelasnya. Ia menambahkan, pihaknya pernah mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dan Pemerintah Provinsi Riau untuk pembangunan Kantor Kepenghuluan Sintong Makmur. Namun, hingga kini belum terealisasi. "Kita berharap kantor untuk kepenghuluan segera dibangun dan menjadi kantor refresentatif. Dengan harapan, kinerja aparat kepenghuluan dapat maksimal," imbuhnya. (way)

CMYK

Pengembangan Pertanian Terhambat Lahan BAGAN BATU-Rencana Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir mengembangkan pertanian di sentra produksi terhambat masalah lahan. Pasalnya, banyak areal pertanian telah beralih fungsi dari tanaman padi ke kelapa sawit. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Suyatno, beberapa waktu lalu. Wabup mengatakan, untuk meningkatkan produksi dibidang pertanian, pemerintah daerah berupaya memanfaatkan lahan pertanian yang ada. Sesuai UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan berkelanjutan, pemerintah daerah mengupayakan menjaga lahan pertanian yang ada dari alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan. "Dulu Kecamatan Rimbamelintang terkenal dengan penghasil lumbung padi terbesar di Provinsi Riau. Akibat banyaknya alih fungsi lahan sehingga lahan pertanian menjadi berkurang," kata Wabup. Ia berharap, masalah alih fungsi lahan ini dapat di atasi. Kepala semua pihak, Wabup berharap gencar mengimbau petani tetap menjaga lahan pertaniannya dan tidak tergiur dengan hasil yang diperoleh petani kelapa sawit. "Kita imbau petani menjaga lahan pertanian yang ada. Bila alih fungsi lahan ini terus terjadi, produksi beras di Rohil berkurang," imbuhnya. Tingkatkan Produksi Upaya meningkatkan hasil produksi pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan memprogramkan ekstensifikasi (cetak sawah) di beberapa kecamatan. "Ini salah satu usaha untuk meningkatkan produksi pertanian sawah di daerah sentra produksi seperti Rimba Melintang, Sinaboi, Kubu, Bangko Pusako dan Pekaitan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Muslim kepada Haluan Riau, Sabtu (14/1). Menurutnya, program cetak sawah yang dicanangkan itu untuk meningkatkan rehabilitasi sawah terlantar. Di samping itu usaha peningkatan indeks sawah pertanaman di daerah potensi. "Kalau biasanya penanaman indeks sawah dari 100 menjadi 200, artinya penananamn dilakukan 2 kali dalam setahum. Dan itu, kita arahkan kepada petani untuk 2 kali tanam dalam setahun," imbuhnya. (put,way)

Langganan

0853 15953208 0852 78808222

Sekretariat DPRD

0767 - 24567

Ambulance

0767 - 21040

CMYK

Pemadam Kebakaran

0767 – 21130

Polsek Bangko

0767 - 21110

Kantor Kec. Bangko

0767- 21010

Dinas Kesehatan

0767- 24381

JHONI SAPUTRA

Serahkan Hadiah Bupati H Annas Maamun menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba di Hari Anak Nasional, baru-baru ini.

TAHAP AWAL

Dana BOS Cair Rp16,3 Miliar BAGAN BATU-Sebanyak 447 SD dan SMP negeri dan swasta akan menerima pencairan Biaya Operasinal Sekolah triwulan pertama sebesar Rp16.328.822.500. Dengan rincian, tingkat SD menerima sebesar Rp12.055.155.000 dan tingkat SMP sebesar Rp4.273.677.500. Dari 447 sekolah yang akan menerima dana BOS tersebut, untuk tingkat SD negeri sebanyak 272 sekolah dan SD swasta sebanyak 70 sekolah atau dengan total 342 sekolah.Selanjutnya, tingkat SMP sebanyak 105 sekolah terdiri dari 45 sekolah negeri dan 60 sekolah swasta.

"Sebanyak 447 kepala sekolah sudah mengikuti sosialisasi, dan akan menerima pencairan dana BOS tahap pertama," jelas Kepala Dinas Pendidikan, Surya Arfan, kemarin. "Kita berharap, semua sekolah yang menerima dana BOS dapat dipergunakan sebaik mungkin. Kita, terus melakukan pengawasan dan memantu di lapangan untuk mengetahui realisasinya,"

JELANG IMLEK

Harga Kebutuhan Pokok Naik BAGAN SIAPIAPI-Harga kebutuhan merangkak naik, terutama di pusat-pusat pembelanjaan di Kota Bagansiapi-api, Kecamatan Bangko. Kenaikan itu sudah dirasakan masyarakat memasuki perayaan Imlek. Pantauan Haluan Riau, Minggu (15/1), harga kebutuhan pokok yang naik adalah, ayam potong, dari Rp24.000 per kilogram menjadi Rp33.000 hingga Rp35.000 per koligram, gula pasir semula Rp10.000 per kilogram menjadi Rp12.000 per kilogram, minyak goreng curah dari Rp10.000 per kilogram menjadi Rp12.000 per kilogram. Bawang merah dan bawang masih tetap bertahan dikisaran harga Rp20.000 perkilogram. Kemudian, harga cabai merah turun dari Rp80.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogramnya. Irma, pedagang di Pasar Pelita Bagansiapiapi mengatakan, kenaikan harga dirasakan masyarakat sejak 10 hari menjelang perayaan imlek di Bagansiapiapi.

Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok disebabkan karena kelangkaan barang serta tingginya permintaan konsumen. "Konsumen merasakan kenaikan harga sejak 10 hari menjelang perayaan Imlek. Kami, sebagai pedagang hanya mengikuti harga pasaran dari yang beli dari distributor. Kalau untuk kebutuhan sayur-mayur barang disuplai dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat," katanya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ahamd Kurnia ketika dikonfirmasi mengatakan, kenaikan harga barang-barang tersebut tidak sepenuhnya imbas dari perayaan Imlek. Kenaikan itu justru, pengaruh cuaca dan gagal panen, sehingga stok barang menipis. "Dari laporan tim, tidak ditemukan adanya penimbunan dan spekulasi barang dari distrbutor, kenaikan harga barang lebih didominasi tingginya permintaan konsumen yang tidak sesuai dengan pasokan barang yang ada," imbuhnya. (way)

JHONI SAPUTRA Liputan Rokan Hilir kata Surya. Lebih lanjut ia menga-

takan, dana BOS untuk Rohil tahun 2012 sebesar Rp65.315.290.000. Untuk SD negeri sebesar Rp39.053.140.000 dan swasta Rp9.167.480.000 atau dengan total Rp48.-

220.620.000. Sedangkan tingkat SMP sebesar Rp17.094.670.000, dengan rincian untuk SMP negeri Rp11.322.370.000 dan swasta Rp5.772.300.000. ***

Palika Hasilkan 20 Ribu Ton Ikan Per Tahun PANIPAHAN-Kecamatan Pasir Limau Kapas menghasilkan 20 ribu ton ikan pertahunnya. Jumlah tersebut belum termasuk hasil illegal fishing yang sering dilakukan nelayan dari berbagai daerah. "Data tahun 2011, secara pastinya memang belum kita total. Namun, setiap tahunnya perairan di Kecamatan Pasir Limau Kapas menghasilkan ikan sekitar 20 ribu ton per tahun. Jumlah ini belum termasuk hasil illegal fishing," ujar Camat Pasir Limau Kapas, Idris, akhir pekan kemarin. Menurutnya, kekayaan alam laut di perairan Pasir Limau Kapas (Palika) ribuan jenis ikan dan biota laut

lainnya. Khusus hasil tangkapan ikan, sering dijual nelayan ke Tanjung Balai Asahan, Labuhan Batu, Sumatera Utara. Kemudian, Palika juga melayani penjualan ikan ke Pekanbaru serta ke negara tetangga Malaysia. Ia prihatin atas kondisi perairan di wilayah Palika yang sering ditemukan nelayan luar mencuri ikan. Bahkan, pelaku illegal fishing berasal dari negara Malaysia, Thailand serta negara tetangga lainnya. "Sering pelaku menggunakan pukat harimau yang mengeruk kekayaan perairan Palika dari Sumatera Utara seperti, Labuhan Batu Selatan, Tanjung Balai Asahan, Sungai Berombang dan

Pernak Pernik Imlek

lainnya. Kita mengharapkan ada perhatian dari aparat terkait untuk menekan angka pencurian tersebut," katanya. Lebih lanjut ia mengatakan, jika pelaku illegal fishing leluasa melakukan kegiatannnya, jelas mangancam keselamatan botani di perairan Palika maupun perairan Rohil. "Contoh, dahulu begitu nelayan melemparkan kailnya ke laut, dalam hitungan detik, umpan yang ada di kail itu langsung disantap ikan. Sekarang, kondisi seperti itu sudah jarang kita temui. Bahkan di Pulau Jemur yang konon ditemukan ribuan jenis ikan. Kenyataannya jauh berbeda," imbuhnya. (put)

WAHYU

Pedagang di Kota Bagansiapi-api mulai menjual pernak pernik Imlek. Hari Raya Imlek tinggal seminggu lagi.

PEMKAB TEKEN MOU

SPN dan Mapolairud Riau akan Dibangun di Rohil BAGAN BATU-Pembangunan Sekolah Polisi Negara (SPN) Riau dan pembangunan Mapolairud di Kabupaten Rokan Hilir bakal terealisasi. Hal itu ditandai dengan penandatangan MoU antara Bupati H Annas Maamun dengan Kapolda Riau, Brigjen Pol Suedi Husein beberapa waktu lalu. "MoU sudah kita tandatangani bersama Kapolda Riau, Brigjen Pol Suedi Husein. Sesuai rencana, tahun

ini bakal kita bangun SPN dan Mapolairud di Rohil. Dengan dipindahkan SPN ke Rohil, diharapkan dapat membawa angin segar bagi putra dan putri daerah kita yang nantinya ingin menjadi polisi," ujar Bupati H Annas Maamun menyikapi rencana pemindahan SPN dan Mapolairud di Rohil, akhir pekan kemarin. Bupati mengatakan, rencana pembangunan kedua bangunan tersebut dalam

satu kawasan di Batu Delapan, Kecamatan Bangko, Bagansiapiapi. "Bagi daerah maupun individu, dan setiap orang mengharapkan wilayahnya tetap dalam kondisi yang kondusif. Dengan berdirinya SPN dan Mapolairud, kita berharap Rohil dapat menjadi contoh bagi daerah lain akan suasana yang kondusif dengan penjagaan ketat Kepolisian," katanya. Kemudian, Bupati mengharapkan, aparat Kepoli-

sian yang bertugas di perairan Rohil nantinya menjaga kekayaan alam yang ada di perairan Rohil. Selama ini, kekayaan alam tersebut sering dimanfaatkan pelaku illegal fishing demi keuntungan pribada. "Selama ini, keterbatasan aparat Polairud menjaga perairan Rohil yang begitu luas. Jadi, sulit meminimalisir kegiatan illegal fishing. Dengan bermaskasnya Polairud di Rohil, kita harapkan

mampu menjaga dan menghalau pelaku illegal fishing di perairan kita," harapnya. Ditanya kepastian pemindahan kedua bangunan tersebut, Bupati mengatakan, bahwa pembangunannya dimulai tahun 2012. "Tahun ini kita kerjakan dan tahun 2013 semuanya sudah rampung dan dapat dioperasikan. Sedangkan dana yang disiapkan untuk pembangunannya masih dalam tahap perencanaan," imbuhnya. (put)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.