COMMUNITY
Rabu, 21 Desember 2011
27
Tren Melahirkan dalam Air
Mereduksi Sakit dan Mengurangi Stres METODE melahirkan di dalam air (water birth), kini semakin populer dan menjadi tren persalinan di luar negeri, demikian juga di Indonesia. Banyak para ibu yang merasakan manfaatnya. Selain mampu mereduksi rasa sakit, persalinan juga membuat ibu hamil memiliki tenaga lebih untuk mengejan. DEDI ISKAMTO Liputan Pekanbaru
Namun sayang metode melahirkan dalam air ini belum tersedia atau berkembang di Pekanbaru. Dari beberapa rumah sakit yang dihubungi seperti Eka Hospital, RS Zainab, dan RS Andini menyatakan bahwa belum adanya permintaan untuk water birth menyebabkan mereka belum menyediakan layanan seperti ini. Yani Nurse di RS Andini mengatakan bahwa saat ini hampir tidak ada pasien yang meminta layanan ini umumnya mereka meminta layanan melahirkan secara normal atau caesar. Hal senada juga dikemukakan Yutha Maghfiro Humas Eka Hospital, bahwa belum adanya permintaan dari pasien untuk melakukan kelahiran dengan metode ini. Meski demikian, di Eka Hospital menyediakan berbagai macam layanan untuk melahirkan. Di antaranya melahirkan tanpa rasa sakit. Di mana sang ibu dengan teknik kedokteran tertentu dapat melahirkan tanpa rasa
sakit. Selain metode melahirkan secara umumnya metode water birth ini banyak digunakan di luar negeri. Karena metode ini dianggap dapat mengurangi rasa sakit dan mengurangi tingkat stress bagi para ibu. Sejak tahun 1970, bangsa eropa sudah mengamalkan proses melahirkan di dalam air terutama di Rusia dan Perancis. Dengan tujuan memudahkan proses kelahiran dan mengurangkan rasa sakit sewaktu melahirkan. Sang ibu pun memiliki kekuatan yang lebih sewaktu mengejan. Sehingga mendorong metode melahirkan di dalam air ini menjadi semakin populer dalam proses melahirkan akhirakhir ini. Berdasarkan laporan metode water birth internasional , metode ini membutuhkan sebuah kolam melahirkan
Manfaat bagi Ibu dan Bayi MANFAAT yang bisa dirasakan para ibu melakukan tekni melahirkan di dalam air adalah, sang ibu akan merasa lebih tenang. Sebab semua otot yang berkenaan akan lebih elastis, sehingga memperkecil robekan pada jalan bayi yang lahir. Mempemudah proses mengejan dan mengeran, sehingga mengurangkan rasa sakit. Di dalam air, proses pembukaan jalan lahir semakin cepat.
khusus yang terdiri dari pompa air, pengatur suhu (water heater) dan termometer. Kemudian kolam tadi di isi air yang di sterilkan dan suhunya di sesuaikan dengan suhu
badan sekitar 36-37 derajat celcius. Dengan tujuan agar sang bayi tidak merasakan perbedaan suhu yang ketara antara suhu di dalam dan di luar pe-
rut. Selanjutnya proses kelahiran di teruskan dan karena tempatnya di dalam air, maka bayi yang baru ke luar akan berendam dulu di dalam air (5-10 detik) sebelum di angkat
Tahapan Persalinan dalam Air PROSES persalinan di air memiliki tahapan yang sama seperti melahirkan normal. Hanya saja dengan ibu berendam dalam air hangat, membuat sirkulasi pembuluh darah jadi lebih baik. Berikut tahapannya: q Ibu masuk ke dalam air ketika akan melahirkan, ibu mengalami fase pembukaan laten dan aktif. Saat fase aktif pembukaan sudah mencapai 5cm, ibu baru bisa masuk ke kolam air. Pada fase ini biasanya dibutuhkan waktu sebentar saja, sekitar 1-2 jam untuk menunggu kelahiran sang bayi. q Sikap rileks, biasanya begitu ibu
masuk ke dalam kolam air akan terasa nyaman dan hilang rasa sakitnya. Ibu dapat duduk dengan relaks dan bisa lebih fokus melahirkan. Dapat juga posisi lain seperti menungging. q Mengedan seiring kontraksi. Di dalam air, mengedan akan lebih ringan, tidak menggunakan tenaga kuat yang biasanya membuat terasa lebih sakit. Air akan memblok rangsang-rangsang rasa sakit. Jadi, rasa sakit yang ada tidak diteruskan, melainkan akan hilang dengan sendirinya. Ditambah lagi kemampuan daya apung dari air yang akan meringankan saat mengedan.
Mengedan mengikuti irama datangnya kontraksi. Bayi yang ke luar juga tak perlu bantuan manipulasi tangan atau lainnya, kecuali terlihat agak seret keluarnya. q Pengangkatan bayi. Setelah ke luar kaki bayi dan tubuh seluruhnya, barulah bayi diangkat. Darah yang ke luar tidak berceceran ke manamana, melainkan mengendap di dasar kolam, demikian pula dengan ari-ari bayi. Kontraksi rahim yang baik menyebabkan perdarahan yang terjadi pun sedikit. q Ketika bayi ke luar dalam air,
ke luar. Katanya ini tidak menjadi masalah, karena suhu air adalah hampir sama dengan air ketuban, tempat bayi berenang di dalam rahim sang ibu.***
mungkin orang khawatir bayi akan tersedak, namun, sebetulnya bila diingat prinsipnya, bayi hidup sembilan bulan dalam air ketuban ibu. Jadi, begitu dia lahir keluar ke dalam kolam, sebetulnya dia lahir ke lingkungan dengan kondisi yang hampir mirip dalam kandungan, yaitu ke dalam air dengan suhu yang sama seperti halnya ketika dalam rahim. Ketika bayi ke luar dalam air, saat itu bayi belum ada rangsang untuk bernapas. Artinya, oksigenisasi ke bayi lebih baik dan membuat paru-parunya pun jadi lebih
Sedangkan manfaat bagi sang bayi adalah mengurangkan resiko cidera kepala pada sang bayi. Serta peredaran darah bayi menjadi lebih baik dan tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan. Di sisi lain, kelemahanan metode ini adalah, bagi sang bayi kemungkinan akan tertelan air, disamping itu juga tali pusat akan menjadi kusut atau terkompresi. Dan melahirkan di dalam air di khawatirkan akan menyebabkan risiko Pneumonia atau infeksi pada otak dan serangan kekuarangan Oksigen. Ada juga kemungkinan sang bayi akan mengalami Temperature shock, andaikata suhu air tidak sama dengan suhu di dalam perut ibu. Sedangkan pada sang ibu dikawatirkan mengalami Hiportemia, yaitu suhu tubuh terlau rendah jika proses kelahiran berlangsung lebih lama dari apa yang di perkirakan. Wanita dengan kondisi medis tertentu atau kehamilan rumit harus menghindari melakukan proses melahirkan di dalam air. (int/berbagai sumber)
baik. Bayi juga tampak bersih tak banyak lemak di tubuhnya. Kemudian bayi dibersihkan dengan disedot sedikit dan dibersihkan tali pusarnya.(int/tdb)
HAFIZOH, S.Ag KETUA DPRD
TOPIKURRAHMAN, S.Pd, M.Si
MUHAMAD JUFRI, S.Ag, M.Si
WAKIL KETUA
WAKIL KETUA
Drs. H. ANDI ISMED A. WAHAB, M.Si SETWAN
KOMISI I
KOMISI II
KOMISI III
(MEMBIDANGI HUKUM DAN PEMERINTAHAN)
(MEMBIDANGI EKONOMI DAN PEMBANGUNAN)
(MEMBIDANGI KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN SUMBER DAYA MANUSIA)
HERMAN
RUBY HANDOKO
BASIRAN, SE, MM
KETUA KOMISI
KETUA KOMISI
KETUA KOMISI
ASMAWI
AFRIZAL CIK, S.Sos
FAUZI, SE
WAKIL KETUA
WAKIL KETUA
WAKIL KETUA
DEDI PUTRA, SH
FAUZI HASAN, SE
HAFIZAN, S.Ag, MPd
SEKRETARIS
SEKRETARIS
SEKRETARIS
EDI MASHYUDI
FIRDAUS
SUCI WINARSIH
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
H. NURSYAHRUDDIN
SURYANA, SH
ARDYANSYAH, SH, M.Si
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
H. MUHAMAD ADIL, SH
FALZAN SURAHMAN, S.SI
AMYURLIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
MA’ARUF SYAFI’I, S.PdI
E. MIRATNA, SH
EDI AMIN
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
PENDI, SH ANGGOTA
Drs. SAID MURTAWI
Drs. SYAFRINAL
Drs. H. MUHAMADDYAH, M.Si
KABAG UMUM
KABAG RISALAH
KABAG HUMAS