Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi ke-19 - Mei 2013

Page 58

57 Buletin Interaksi PPI Jepang .... / Edisi 19 /

OPINI

Pendidikan Moral Ala Jepang Oleh Rizal Dwi Prayogo*

Sewaktu pertama kali penulis menginjakkan kaki di Jepang, berbagai euphoria sempat penulis rasakan. Begitu kagumnya penulis melihat Jepang yang sangat teratur, disiplin, dan “bermoral” ini. Dari mana semua nilai-nilai moral ini dibangun? Bukankah orang-orang Jepang itu rata-rata tidak beragama? Negara Jepang sekalipun juga tidak pernah campur tangan dalam urusan agama para warganya. Jepang tidak memiliki peraturan agama dalam konstitusinya, juga tidak punya Departemen Agama, Menteri Agama, atau hari libur agama.

Dalam dunia pendidikan Jepang pun agama tidak diajarkan secara khusus di dalam kelas. Pada dasarnya, agama bagi orang Jepang hanya sekedar budaya, tradisi, atau kebiasaan saja. Hal ini menghadirkan pertanyaan besar bagi penulis: Bagaimana mengajarkan moral kepada manusia tanpa harus lewat agama? Selama ini yang penulis pahami adalah siapapun yang ingin membuat moralnya baik, maka dia harus memperdalam agamanya. Pertanyaan besar inilah yang menjadi salah satu motivasi penulis untuk mengamati lingkungan pendidikan dasar di Jepang. Kenapa pendidikan dasar? Karena penulis pikir dari sinilah pendidikan moral dan karakter itu bermula. Di suatu kesempatan penulis diundang untuk berpartisipasi dalam English Exchange Project yang diadakan di SD Oshino, Kanazawa. Di kesempatan tersebut penulis sempat berdiskusi dengan salah seorang guru di SD tersebut, yaitu Ishimaru sensei. Beliau bertanya kepada penulis, “Apa yang membuat Jepang ini menarik bagi kamu?” Penulis menjawab bahwa Jepang itu “unik” dan memiliki dua hal istimewa, yaitu kondisi masyarakat Jepang dan kulturnya yang tidak ditemui di tempat lain. Penulis juga berkata ke beliau bahwa Jepang itu memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang namun mampu


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.