Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi ke-19 - Mei 2013

Page 33

selama perjalanan dan mengantisipasi jika sulit menemukan makanan halal di tempat tujuan. Sekiranya harus membeli, pastikan juga untuk memeriksa komposisi makanan yang akan kita beli, kenali kanji-kanji yang dicurigai. Bagi yang menggunakan iPhone, ada aplikasi ハラール (Haraaru –Halal) yang bisa menjadi referensi, atau tautan Fans Page FB Serijaya. Tanya juga para senpai (senior) terkait referensi makanan-makanan halal dan tempatnya.

harus bepergian sendirian. Belajar bahasa juga akan mengurangi rasa ketergantungan kita terhadap teman, kita bisa lebih mandiri. Banyak nama tempat dan keterangan yang ditulis dengan kanji, hiragana, dan katakana.

Kalau terdesak karena lapar di perjalanan, sebenarnya kita bisa membeli makanan dan cemilan di konbini. Konbini adalah minimarket dan bisa jadi semacam “warung”-nya Jepang. Konbini selalu standby 24 jam dan kita bisa mencari apa yang kita perlukan.

Jika di kota-kota besar, biasanya terdapat keterangan dalam bahasa Inggris. Di bus dan kereta, biasanya ada translasi bahasa Inggris, dan juga di stasiun. Meskipun sudah ditulisi dengan keterangan bahasa Inggris, kita tetap perlu bertanya kepada petugas saat kondisi terdesak. Tidak semua petugas pelayanan publik menguasai bahasa Inggris, jadi belajar bahasa Jepang harus menjadi kebutuhan kita sendiri.

Ada pengalaman yang mungkin membuat penulis lebih berhati-hati. Sewaktu penulis ikut study tour dari kampus, panitia memang sudah memfasilitasi muslim yang ikut dengan menyediakan makanan halal. Saat registrasi, kami disuruh mengisi form khusus tentang makanan yang boleh dan tidak. Perhatian panitia terhadap mahasiswa muslim sangat baik dan sangat penulis hargai. Pada jam makan di hotel, kami disuguhi prasmanan dan ditulisi makanan mana saja yang diperuntukkan untuk muslim. Pada kenyataan di lapangan, mungkin karena ketidaktahuan pihak hotel, penulis menemukan ada makanan yang ditulisi untuk muslim tapi malah mengandung babi, itupun setelah penulis tanya kokinya. Jadi, tanyakan lebih lanjut kepada kokinya untuk memastikan bahan-bahannya aman.

Belajar bahasa

3

Bagi orang Jepang yang tidak fasih berbahasa Inggris, mereka kerap menggunakan bahasa lokal (nihongo) meskipun kepada orang asing. Bahkan, untuk acara ‘Study Tour for International Students’ yang pernah penulis ikuti pun, sang pemandu dengan “tanpa rasa bersalahnya” membuat kami sukses terbengong-bengong tidak paham. Katanya untuk international students, doushite eigo de sukawanai? tapi kok tidak menggunakan international language? Setidaknya, kondisi-kondisi seperti itu yang memaksa kita untuk belajar bahasa Jepang. Dan itu akan memudahkan kita sendiri jika suatu saat

Pun jika suatu saat kita harus nori kae (transfer) di stasiun kecil, antisipasilah jika tidak terdapat keterangan dalam bahasa Inggris, apalagi petugas yang bisa berbahasa Inggris. Positifnya, kita bisa berlatih bahasa—Inggris dan Jepang—saat bepergian. Dan tidak jarang, banyak “wakatta moment” saat kita bepergian, karena kita mendapat pemahaman-pemahaman baru.

Persiapkan rencana dan jadwal Bagusnya Jepang adalah adanya sistem yang terintegrasi dan rapi untuk fasilitas transportasinya. Jadi, pastikan kita telah membuat jadwal (itinerary) untuk perjalanan kita. Cek web hyperdia.comuntuk memastikan jadwal densha (kereta) dan juga cek web japanguide.comuntuk melihat objek wisata yang akan dituju. Pastikan setiap kegiatan memiliki catatan waktu yang tepat, jangan mengira-ngira karena acuan kita adalah jadwal transportasi publik yang selalu tepat waktu.

4

Jangan abaikan juga ramalan cuaca karena itu akan sangat membantu persiapan. Jika cuaca akan hujan, bawa saja payung lipat agar praktis dan jaket. Sesuaikan perlengkapan dengan kondisi musim dan pastikan hanya membawa yang diperlukan saja. Jika berniat untuk membeli baju di objek wisata, jangan membawa baju terlalu banyak dari rumah. Isi tas kita bisa diisi dengan makanan. Agar praktis, pakai saja plastic wrap (bisa langsung dibuang) untuk makanan seperti roti, agar kotak bento-nya tidak mempersempit isi tas kita.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.