POSMETRO MEDAN

Page 8

CMYK KAMIS 19 FEBRUARI 2009

MENU TIPS : Senin : Griya, Selasa : Kecantikan, Rabu : Seks, Kamis : Psikologi, Jumat : Sehat, Sabtu : Asmara

Tipe Wanita Idaman Pria SAMA seperti wanita, pria juga memiliki rahasia tersembunyi mengenai karakter wanita yang diidamkan untuk mengisi kehidupan cintanya. Tipe wanita di bawah ini, pada dasarnya merupakan selera pria secara umum. Untuk para wanita yang penasaran dengan karakter seperti apa yang diinginkan pria, Anda wajib menconteknya.

Juned (paling kanan) mejeng bersama lukisannya. Sementara warga yang melintas memandang asyik.

PM/ Abdurrahman

WANITA BAIK-BAIK Menurut versi pria, pemahaman wanita baik-baik adalah wanita yang mengerti apa yang mereka inginkan, di mana rasa saling menghargai dan rasa nyaman dapat dihadirkan dalam hubungan yang nanti dibina. Wanita baik-baik adalah wanita yang memiliki sifat jujur, setia, dan tidak tergiur dengan segala kemewahan harta. TUBUH INDAH Pria secara jujur mengakui wanita yang mereka idamkan adalah wanita bertubuh ideal. Badan tinggi dan ramping

menjadi pilihan para pria untuk mengajaknya kencan. Pria akan sangat bangga jika menggandeng seorang wanita yang terlihat seksi dan memesona. JIWA SEMANGAT Pria tidak menyukai wanita yang mudah putus asa, suka menguasai, dan pencemburu. Menurut mereka, wanita yang memiliki karakter seperti itu sangat membosankan dan membuat mereka semakin terkekang. Tak ada tantangan yang bisa mereka temui dalam kisah percintaan yang dia jalin kelak. HUMORIS Para pria berpendapat, wanita yang memiliki selera humor tinggi memiliki aksi hebat saat berada di ranjang. Wanita humoris dapat menikmati seks dan dapat lebih mudah untuk diajak berfantasi seks. Jika Anda termasuk tipe humoris, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa Andalah jawaban yang selama ini pria cari. (oz)

Kisahku PM/ Widya

PESAN lewat lukisan merupakan cara ampuh mengajak orang cinta lingkungan. Itu diyakini betul bagi Junaidi, pelukis otodidak ini. Buktinya, setelah melukis tembok, orang di lingkungannya pun mulai menghargai tentang kebersihan dan keindahan.

P

olos, apa adanya dan sifat wong ndesonya yang kental adalah typikal Junaidi, lajang dari Malang, Jawa Timur ini. Ia lari dari rumahnya selama 15 tahun karena berseberangan paham dengan sang ayah. Ia ingin jadi pelukis, sementara sang ayah menghardiknya harus jadi mekanik. Dan ia pun memilih kabur dan menjadi seorang bohemian (petualang dan hidup apaadanya). Kini, ia menjadi penjaga gudang sebuah produk otomotif keluaran China, di Jalan Metal A, Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli. Persis di depan gudang

tempatnya bekerja, saat itu lokasinya sungguh sangat jorok dan jauh dari keindahan. Para warga seenaknya membuang sampah sembarangan. Terakhir, ruas jalan itu terkesan kumuh. Lama kelamaan, fenomena itu mengetuk naluri seni Juned, begitu ia akrab disapa. Dengan merogoh kocek sendiri, imajinasinya pun mulai menari-nari bersama kuas yang bersenggama dengan tembok. Pada 28 Oktober 2008, pekerjaan itu dimulainya. Setiap sore menjelang senja, sapuan kuas dan denyut imajinasi Juned saling berlomba mencipta karya di atas

tembok, hingga kini sudah 8 lukisan berjejer rapi yang dominan tentang pemandangan alam terpajang bak dalam sebuah galeri lukisan. Bukan saja Juned yang berdecak kagum akan hasil karya seni itu. Tiap sore, banyak orang yang photo-photo dengan mengambil background lukisan pria berlogat Jawa medok ini. Juned tidak mengutip bayaran, senyum bahagia dan pandangan kagum orangorang pada hasilnya karyanya tidak terkalahkan dengan nilai uang berapa pun, begitulah pengakuannya pada POSMETRO MEDAN, kemarin (18/2). Selain itu, kesadaran masyarakat pun mulai ada setelah lukisan-lukisan itu terpajang dengan indah. Mereka sudah enggan untuk membuang sampah sembarangan. Kini tempat itu, bungabunga tumbuh bermekaran. Dan, Juned pun tersenyum puas melihatnya. Siapa yang menanam, dia pula yang

menuai. Niat tulus ikhlas yang terpancar dari hati Juned ternyata membawa berkah tersendiri baginya, khususnya dalam penambahan penghasilan. Karena melihat lukisan Juned yang berkarakter. Ia pun kini jadi banyak menerima order lukisan ke rumahrumah. Dasar Juned yang masih natural, ia pun tak mematok berapa mahar lukisannya. Katanya, yang penting cat dan peralatan lainnya disediakan oleh tuan rumah. ”Wah, ada yang ngasi seratus, dua ratus, pokoknya yang penting orang senang, saya pun jadi puas dan bahagia,” ujarnya sembari ngakak, mirip Tukul Arwana yang mau kembali ke laptop. Tapi ada sebuah ungkapan Juned, mungkin dari dasar hatinya yang paling dalam. ”Mudah-mudahan kalau sudah diekspos POSMETRO MEDAN saya ketemu jodoh,” ujarnya serius. Lho, koq ?. (Abdurrahman)

C MY K PM/ Int

n1 a i g a B

Cinta Sang Pelacur

PM/ Ist

Anak Siantar Bikin Album MEDAN BLANTIKA musik Indonesia dalam waktu dekat ini, bakal diramaikan dengan hadirnya pemusik muda asal kota Siantar. The Mirror Band-namanya. Meski terbilang baru, namun grup musik ini diharapkan masuk kederetan band muda papan atas. Lagu teranyar The Mirror di album Diary Of Love, “Surat Untukmu” telah masuk dapur rekaman. Adalah Nagaswara Musik dan Publishing, salah satu perusahaan rekaman yang saat ini sedang naik daun di Jakarta dipercayakan untuk memasarkan lagu-lagu besutan The Mirror sekaligus pembuatan video klipnya. “Kita telah menandatangi kontrak perjanjian dengan PT Naga Swarasakti di Jakarta, Senin (9/2) lalu,”kata Endang Permana Kawilarang, produser The Mirror kepada wartawan, kemarin. Bunda-panggilan lain Endang Permana Kawilarang berkeyakinan, Nagaswara bisa mengabulkan harapan anak-anak The Mirror. Kesanggupan Nagaswara memasarkan

tembang-tembang The Mirror, sebut Bunda, tentunya menjadi suatu kebanggaan bagi warga Simalungun karena putra-putrinya bisa menembus blantika musik Indonesia. Agar tercapai harapan para musisi muda asuhannya, Bunda pun berharap dukungan sponsor dan perhatian pemerintah daerah Simalungun. “Yah hitung-hitung bawa nama daerah,”imbuhnya sambil tersenyum. Bunda didampingi Wisnu Pratama, pencipta lagu The Mirror. The Mirror Band berdiri awal tahun ini. Berkedudukan di Jalan Senam No 14 Pematang Siantar. Adapun personilnya terdiri dari pencipta lagu, Wisnu Pratama, vocal olah suara Wira dan Anjeng, Gitaris Fajar Kawilarang dan Eza, drummer Dedy serta kibot Heru. “Kami selalu terbuka untuk saran, dukungan serta kritik demi kemajuan The Mirror Band. Kami butuh doa dan dukungan siapapun, hubungi kami di 081397609007,”bilang ibu kandung gitaris Fajar Kawilarang.(hendra sembiring)

BAGAI kertas putih nan wangi, begitulah Yulia Rahma, gadis belia yang mulai menapaki dunia modeling ini. Wajahnya masih alami putih berseri walau tanpa polesan maskara atau make up. Baginya, kehidupan merupakan anugerah dan harus dinikmati. Dukungan sang mama merupakan amunisi terbesarnya dalam meretas harihari. Bukan sebuah pemandangan canggung, pada tiap kegiatan yang diikutinya, Mega Wahyuni, sang mama, sering membuntuti. ”Bukan apa-apa, saya hanya ingin selalu memberinya bimbingan,” ujar Mega sembari tersenyum. Karena itu pula, Lia, begitu gadis ini biasa disapa kian bersemangat menoreh tinta prestasi gemilang. Sebut saja misalnya, ia pernah menjadi juara II model, juara I busana muslim antar sekolah, dan juara harapan I tata rias wajah. Walau belum seabrek nominal prestasinya. Tak membuat pengagum warna hitam ini bermuram durja. Lagi-lagi, cara pandangnya tentang menikmati hidup terus membakar semangat juangnya. Karena itulah, ia tekun menempa diri di Manajemen Multi Media Bromo Production (3 MB Production) dibawah asuhan Ir. Agus Sugiarta, M. Si. PM/ Ist Dengan totalitas penuh, ia berlatih bernyanyi, catwalk, drama, baca puisi dan musik. ”Saya lebih suka belajar catwalk dan drama,” ujar Lia sumringah. Dalam geliat drama, perempuan belia yang masih malu-malu bicara cinta ini, punya ciri khusus. Ia sering kebagian peran antanogis. ”Dalam tiap pementasan, saya selalu kebagian orang yang judes, pemarah pokoknya yang antagonis lah,” imbuh pemilik tinggi badan 168 cm ini. Senang membaca, apalagi bergenre misteri, bagi penyuka juice pokat ini merupakan sebuah kesenangan selain main basket. Harry Potter adalah bacaan favoritnya. ”Bagi saya menjadi model terkenal adalah sebuah impian yang tak bisa ditawar lagi,” katanya mengakhiri. (Abdurrahman)

MUSIK masih berdenyut dengan riuh. Beberapa orang masih berjoget di lantai dansa. Dona masih duduk di tempatnya semula, ketika pertama kali ia datang dari sebuah hotel, selesai menjalankan tugasnya sebagai wanita penghibur. Rutinitas yang kadang membuatnya muak dan bosan. Ia akan menunggu pagi di situ. Sebotok anggur Prancis ia pesan. Seorang anak muda yang sudah lama mengenalnya, mendekatinya. ”Boleh kutemani Dona ?” ”Silahkan...” ”Apa yang kau pikirkan...?” ”Pingin tahu ?” Dona melirik sebentar. Diambilnya sebatang rokok, di sulutnya. Lalu ia menawarkan kepada lelaki muda itu. Gede, lelaki keturunan suku Bali itu hanya menghepaskan napas sambil melolos sebatang. ”Katakanlah Dona...” ”Aku berpikir tentang kehidupanku...! ”Bukankah kau telah menjalaninya ?” ”Ini mimpi atau kenyataan, aku tak tahu...” ”Tentu saja ini kenyataan. Kau menjalaninya dengan penuh kesadaran. Itu fakta...” ”Aku bosan hidup, Gede...” ”Ah, bukankah kau dapatkan apa yang kau cari”

”Mestinya begitu. Tapi ini memuakkan, bukan?” Sebotol anggur Perancis ia tuang ke cawan. Dan memberikannya satu cawan kepada Gede Mada. “Terimakasih…” “Bagaimana tugasmu Gede ?” “Aman…” ”Masih mencintai pekerjaan ini ?” ”Begitulah, di sini duniaku, nasibuku, periukku...” “Kenapa kau tak mencoba menikah ?” ”Belum ada yang cocok ?” jawab Gede letih. ”Apakah ada yang ditaksir ?” desa Dona. Gede Mada menarik napas panjang. Jam terus berdetak. Musik masih menghentak. Orang-orang yang mencari keringat di lantai diskotik masih berjingkrak dengan riangnya. Seorang wanita muda yang cantik dengan rok tebal warna kuning ketat, dan kaos yukensi melangkah ke arah mereka. Mengambil tempat duduk di sisi Gede. ”Masih disini, Dona...” ”Yah, pulang juga tanggung. Hanya membangunkan tetangga. Tanggung, hanya membuat mata lelaki penjaga gardu siskamling melotot...!” (Bersambung/ F)

CMYK

PM/ Int

CMYK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.