POSMETRO MEDAN

Page 2

HALAMAN

2

POSMETRO MEDAN

sambungan

Klik

MEDAN DARI 16 angggota dewan yang bakal diperiksa penyidik Poldasu, hanya Jhon Eron Lumban Gaol yang punya posisi berbeda. Karena statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka, dipastikan pria ini bakal ditangkap setelah kondisinya pulih.

Kalau Sudah Sembuh

“Dia (Jhon Eron-red) di luar dari 15 anggota dewan yang kita dipanggil dan akan diperiksa,” kata Kabid Humas Poldasu Kombes (Pol) Baharuddin Djafar sembari mengakui penetapan status tersangka pada anggota DPRD Sumut dari fraksi PDI-Perjuangan tersebut dalam kasus aksi massa brutal pendukung Protap. Hanya saja, lanjut Baharuddin, Jhon Eron belum ditangkap karena surat pemanggilan pertamanya dijawab dengan surat sakit. “Kita menghargai tentang kondisi dia, tapi dalam rentang waktu pemanggilan pasti ada, dan

alasannya, polisi harus membuktikan sakitnya itu dan polisi berhak melakukannya mengingat statusnya sudah sebagai tersangka,” pungkasnya. Soal rencana pemeriksaan 15 anggota DPRD Sumut terkait demo anarkis pendukung Protap di gedung DPRD Sumut, yang menyebabkan tewasnya Ketua DPRD Sumut Aziz Angkat 3 Februari lalu, Poldasu masih menunggu jawaban dari mereka. “Kita masih menunggu jawaban dari mereka, kapan mereka siap untuk diperiksa,” kata Baharuddin Djafar kepada wartawan koran ini,

kemarin (14/3). Menurutnya, jika ke-15 anggota dewan tersebut tidak mau datang untuk diperiksa, maka polisi akan jemput bola. Artinya, dimanapun ke-15 anggota itu hendak diperiksa polisi harus bersedia datang. “Kalau mereka sibuk, kita siap datang ke kantor dewan yang terhormat,” bilang Baharuddin. Menurutnya, pemeriksaan 15 anggota dewan hanya sekadar memintai keterangan menyangkut demo anarkis yang dilakukan pendukung Protap di gedung DPRD Sumut. “Jadi hendaknya bapak-bapak

anggota dewan yang akan diperiksa diharapkan mau secara sukarela memberikan keterangan,” katanya. Menyangkut proses pemanggilan 15 anggota dewan itu, sambungnya, tidak perlu dibesarbesarkan karena ke-15 anggota dewan ini diperiksa hanya sebagai saksi. Jika pemanggilan pertama, para anggota dewan tak datang maka Poldasu akan melayangkan pemanggilan kedua. “Untuk tenggat waktu pemanggilan tidak bisa ditentukan, tergantung situasi dan kondisi, bisa cepat dan bisa lama,” imbuhnya. (wan/SMG)

Main Judi Divonis 2 Bulan Penjara 3 Anggota DPRD Labuhan Batu Manggut-manggut JAKARTA Tiga anggota DPRD Labuhan Batu yang tertangkap basah sedang aksi main judi pada 16 Januari 2009 lalu, Senin (16/3) mendatang sudah bisa menghirup udara bebas. Ali Tambunan, Rizal Sani dan Khairuddin Syah alias Buyung, pada hari itu sudah tidak lagi tinggal di sel rumah tahanan (rutan) Salemba, Jakarta. Ketiganya hanya berstatus sebagai narapidana selama 2 hari saja, yakni Sabtu dan Minggu. Pasalnya, pada persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) Jumat (13/3), majelis hakim hanya menjatuhkan vonis 2 bulan penjara. Sementara, ketiga wakil rakyat itu sudah ditahan sejak 16 Januari 2009, atau tepat 2 bulan pada 16 Maret ini. Majelis hakim menyatakan, dakwaan primer yang dibuat jaksa penuntut umum (JPU) tidak terbukti. Dalam dakwaan primer JPU menjerat mereka dengan Pasal 303

KUHPidana, salah satu unsurnya menyebutkan bahwa permainan judi dijadikan mata pencaharian. “Dakwaan primer tidak terbukti karena bukan untuk mata pencaharian ketiga terdakwa, tapi main judi hanya untuk iseng-iseng saja,” ungkap Ketua Majelis Hakim Mahumun SH saat membacakan putusan. Namun, untuk dakwaan subsider yang menggunakan Pasal 303 BIS KUHP, majelis hakim menyatakan, ketiga terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan telah melakukan tindak pidana perjudian. “Menjatuhkan hukuman pidana kepada terdakwa Ali Tambunan, Rizal Sani, dan Khairuddin Syah dengan pidana penjara masingmasing selama dua bulan penjara,” ungkap Mahumun. Ketiganya juga diminta membayar biaya perkara masing-masing Rp 2 ribu rupiah. Vonis ini lebih ringan dari tuntutan JPU yang menuntut 4 bulan penjara.

Satu hal yang memberatkan ketiganya adalah karena ketiganya merupakan wakil rakyat yang semestinya menjadi panutan masyarakat. Yang meringankan, ketiganya tidak pernah dihukum, mempunyai tanggungan anak istri, telah mengabdikan diri sebagai wakil rakyat, dan perbuatan main kartu yang dilakukan hanyalah iseng belaka. Terntaya, pengakuan bersalah ketiganya tidak dijadikan salah satu faktor yang meringankan. Barangkali hakimnya tidak sadar, padahal saat membacakan putusan, hakim Mahumun berkali-kali menyebutkan bahwa ketiganya mengakui bersalah. Setelah hakim membacakan vonis, ketiganya diberitahu punya waktu selama 7 hari untuk mengajukan banding atau tidak. Hanya saja, saat ditanya satu per satu, baik Ali, Rizal, maupun Buyung, menyatakan menerima

saja putusan hakim tersebut. Dengan demikian, putusan itu sudah berkekuatan hukum tetap alias incrach. Usai mendengar jawaban seperti itu, hakim Mahumun lantas berceramah. Dia meminta ketiga terdakwa itu untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya. “Saudara bertiga harus bisa menjadi tauladan masyarakat. Jangan mengulangi lagi. Malu kalau peristiwa seperti ini terulang lagi,” ujar Mahumun. Ali, Rizal, dan Buyung meresponnya dengan anggukan kepala. Begitu keluar dari ruang sidang, wajah ketiganya langsung tampak ceria. Rizal Sani terlihat paling ceria, dibanding Ali dan Buyung. Puluhan rekan ketiganya menyambut putusan ini di kantin PN Jakpus. Buyung siap kembali ke Labuhan Batu untuk melanjutkan kiprah politiknya. Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Bintang Reformasi (DPW PBR) Sumut ini akan segera

mempersiapkan diri untuk mengikuti pemilu legislatif 9 April mendatang. Dia menyatakan pencalegan dirinya masih berlaku. “Kalau masih diizinkan Tuhan, ya masih terus. Karena sudah terdaftar, tetap akan maju,” ungkap Buyung dengan wajah berseri. Bahkan, saat disinggung mengenai bakal majunya dia sebagai salah satu kandidat calon bupati Labuhan Batu pada pilkada tahun depan, Buyung tidak membantahnya. “Tapi tunggu perkembangan nanti,” ucapnya. Seperti diketahui, tiga anggota DPRD Labuhan Batu ditangkap aparat dari Polres Jakarta Pusat karena main judi di Kamar 1129 Hotel Golden Boutique, Jakarta, pada Jumat, 16 Januari 2009 dini hari. Begitu ditangkap, mereka langsung ditahan di Polres Jakarta Pusat. Polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 6,6 juta dan 2 set kartu remi.(sam)

Mahasiswa Tewas Terseret, 8 Luka-luka

PM/MALIK

PM/MALIK

Darman saat dirawat.

Jasad Fahrozi di Ruang Jenazah RSU Sultan Sulaiman.

Kelurahan Helvetia, Sunggal. Ia jatuh terseret dan berhenti setelah ditabrak Bus Citra, di Km 58-59, tepatnya di Simpang Pokok Asam Desa Firdaus, Sei Rampah. Informasi diperoleh POSMETRO menyebutkan, Reza datang dari arah Tebing Tinggi mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit X BK 3328 UF. Sampai di TKP, Reza berusaha mendahului sepeda motor yang ada di depannya. Namun, karena

terlalu dekat terjadi senggolan sehingga kendaraannya oleng, iapun jatuh ke badan jalan sebelah kanan dan terseret. Saat bersamaan muncul bus Citra BK 7730 MV dikemudikan Bambang Hadi Gunawan (24), warga Desa P Nibung, Kecamatan Medang Deras, Batu Bara, yang datang dari arah berlawanan. Bambang kontan saja menghentikan kendaraannya begitu tubuh Reza jatuh terseret mende-

kat. Setelah itu iapun segera melarikan Reza ke RS Sultan Sulaiman Sergai. Namun nyawanya tidak dapat diselamatkan, Reza menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit milik Pemkab Sergai tersebut. Di tempat terpisah, kecelakaan lalu lintas juga terjadi antara bus Intra yang membawa rombongan anak sekolah kontra mobil Daihatsu Grand Max membawa rombongan sales Produk Fonds,

di KM 56-57, tepatnya di Simpang Pasar Rodi Desa Firdaus, Sei Rampah, Sabtu (14/3). Ceritanya begini. Mobil Grand Max yang disupiri Darman (34), warga Jalan Wiliem Iskandar Gang Arena, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kisaran Timur membawa tujuh penumpang sales produk Founds, datang dari arah Medan dengan kecepatan tinggi dan berusaha mendahului kendaraan didepannya. Setibanya di lokasi, muncul bus

Intra juga dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan sehingga tabrakan tidak dapat dihindari. Supir dan ketujuh penumpangnya lukaluka dan dirawat di RSU Sultan Sulaiman. Sedangkan penumpang bus Intra tidak mengalami luka yang serius hanya bagian depan bus saja yang ringsek akibat tabrakan ‘laga kambing’ tersebut. Korban luka penumpang mobil Grand Max, Darman luka remuk pada tulang kering kaki kirinya, luka robek pada kaki kanannya. Enda (22) sales produk Founds, warga Desa Sijonam, Batu Bara, luka robek pada kening, bibir gigi bagian depan ompong, Yani (21) sales, warga Desa Suka Makmur, Meranti, Asahan, luka robek siku tangan kanan, lebam dan biram pada mata. Endang Khartani (25) sales, luka bengkak pada betis kanan, Susi (19), luka ringan. Rina (22) sales, luka gores kedua kaki, Fitri (25), sales luka bengkak pada bibir, Wiwin (19) sales, luka gores pada kaki, semuanya warga Suka Makmur, Meranti Asahan. Kasat Lantas Polres Sergai, AKP Mochammad Ikhwan mengatakan, semua kendaraan yang terlibat dengan kecelakaan lalu lintas tersebut sudah diamankan pihaknya. (Malik)

Guru Rusia Rayakan Ultah Pakai Cimeng Suzuki Smash BK 3263 CZ kedua bule tersebut menjadi perhatian warga hingga dikerumuni massa. Saat massa berkerumun, polisi yang kebetulan melintas mendatangi kerumunan warga. Pada polisi, warga mengatakan sepasang bule mabuk hingga terjatuh dari sepeda motornya. Selanjutnya, polisi pun melakukan penggeledahan kepada kedua bule dan menemukan 5 amplop daun ganja yang dibungkus koran dari tas pinggang yang dikenakan bule pria. Polisi kemudian memboyong keduanya ke Unit Sat Narkoba

Poltabes Medan untuk menjalani pemeriksaan. Di ruang penyidikan Sat Narkoba Poltabes Medan terungkap, jika keduanya berkebangsaan Rusia. Dari data pasport yang digunakan keduanya, sepasang bule yang berbeda keyakinan itu berada di Medan sejak 8 Maret 2009 dan tinggal di rumah kos-kosan di Jalan Gaharu VI milik Sabrina. Keduanya sarjana S-1 dan bekerja sebagai guru di negaranya. Kedua bule asal Rusia itu juga tak bisa berbahasa Indonesia, namun fasih berbahasa Inggris. Penyidik Sat Narkoba Poltabes

Menyajikan Fakta, Peristiwa & Fenomena Penerbit : PT. Posmetro Medan Pers (Harian Posmetro Medan) Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur

: : : :

Rida K Liamsi Ari Purnama Marganas Nainggolan Porman Wilson Manalu

Medan kemudian mendatangkan beberapa penerjemah bahasa untuk memudahkan penyidikan terhadap keduanya. Menurut Open Gerhad, sang penerjemah pasangan bule itu berkenalan melalui catting via internet. Dikatakannya lagi, rencananya kedua bule hendak ke Danau Toba, Parapat untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-30 pada 16 Maret mendatang. Kapoltabes Medan AKBP Drs Imam Margono didampingi Kasat Narkoba Kompol Jukiman Situmorang SH mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap

Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan: Porman Wilson Manalu Wakil Pemimpin Umum : H Affan Bey Hutasuhut Pemimpin Redaksi : Maranatha Tobing Ombudsman: Vincent Wijaya Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (Ketua), Porman Wilson Manalu, H Affan Bey Hutasuhut, Maranatha Tobing, Ahmad Faisal Matondang Wakil Pemimpin Redaksi: Ahmad Faisal Matondang Redaktur Pelaksana (Redpel): Hendra Sembiring Kordinator Liputan: Mangampu Sormin Ass Koordinator Liputan: Rusdi Nasution Redaktur : Abdurrahman, Jhonson Sibarani, Budi Hariadi, Maria Surbakti, Johasman Tarigan, Hiras

kedua bule asal Rusia tersebut. “Guna melakukan pemeriksaan, kita mendatangkan penerjemah bahasa dan berkordinasi dengan pihak Konsulat negara mereka (Rusia) yang ada di Medan. Pemeriksaan masih berlangsung terhadap keduanya,” ujar Imam Margono. Ditambahkan mantan Kapolres Asahan itu lagi, kedua bule asal Rusia tersebut berkunjung ke Indonesia khususnya Medan menggunakan visa kunjungan sebagai turis. Dikatakannya lagi, terkait pemeriksaan terhadap keduanya. Bila hasil proses pemeriksaan terha-

Budiman, Solideo S. Ass Redaktur : Jaffar Siddik. Reporter: Johan HP, Kali A Harahap, Mula Naik Halomoan, Ali Amrizal, Yoedhi, Reza W, Zulfadly, Surya Irwandi, Ardiansyah Tanjung, Elfitra S, Sucilawati, Syahrul, Nanang, Pasta Wijaya T, Darwis Sinulingga. Sekretariat Redaksi: Sekretaris Redaksi: Dewi Syahfirda Staf Redaksi: Leni (Setter) Dept Perwajahan, Artistik & Pracetak: Ka.Bag: Simon Sinaga Kord Pracetak/Perwajahan : Ferry Sumarlen Kord. Mounting : Ricky S Art/Graphis: Syafrizal, Boniq

www.posmetro-medan.com

http://epaper.posmetro-medan.com

Terkena Rahasia Ilahi

Jhon Eron Ditangkap

dia dalam pengawasan kita,” bilang Baharuddin. Apakah ada rencana polisi memindahkan RS Jhon Eron Lumban Gaol ? “Kalau untuk rumah sakitnya belum ada. Tapi, jika sudah memasuki tahap pemanggilan ketiga Poldasu bisa melakukan ini. Kita lihat saja nanti,” imbuhnya. Sementara Ketua Advokat Azis Angkat, Irfan Surya Harahap SH berharap, Jhon Eron Lumban Gaol segera dibantarkan ke Rumah Sakit Brimobdasu untuk memastikan penyakit yang dideritanya. “Kita tidak mau sakit menjadi

MINGGU 15 MARET 2009

dap kedua bule asal Rusia itu terbukti bersalah dalam kepemilikan narkoba jenis daun ganja, pihaknya pun akan melakukan penahanan sesuai prosedur hukum yang berlaku. “Jika terbukti bersalah kita lakukan penahanan. Tapi, kita masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap keduanya dengan prosedur hukum yang berlaku,” pungkas perwira dberpangkat melati dua itu mengakhiri. Informasi dihimpun POSMETRO MEDAN, keduanya akan dilakukan pemeriksaan urine di Mapoldasu terkait kepemilikan 5 amp ganja. (Johan)

Tekhnisi, Maintenance dan IT: Sudiarman Staff Online : Rudi Eka Syahputra Departemen Umum/Adm/Keuangan: Manager Umum/Sdm/Keuangan: Rudyanton M Sidabutar Kadept. Umum/Adm/Keu : Eva D Sitorus Kabag. Adm/Piutang : Nancy Paulina Departemen Sirkulasi/Pemasaran: Manager Pemasaran : Feri Agustika Kabag. Pemasaran: Advert B. Malau Kord. Pengembangan : Novi Syahputra Kord. Ekspedisi : Reza Pasaribu Kord. Distribusi : Sahat M Gultom Kabag. Adm/Piutang : Imelda S.

menenggak cairan racun serangga. “Tidak ada bekas cairan racun atau sejenisnya pada tubuh korban (Jones),”kata Kapolsek. Karena itu pula, Polisi menduga penyebab kematian duda yang telah setahun hidup sebatang kara tersebut tewas akibat menderita sesuatu penyakit. Dugaan itupun tampaknya semakin kuat. Pasalnya, dari hasil olah TKP yang dilakukan Polisi, saat jenazah Jones ditemukan di rumahnya, pintu dan jendela rumah peninggalan orang tuanya tersebut dalam keadaan terkunci dari dalam. Tapi, benarkah Jones Purba tewas karena menderita sesuatu penyakit, dan seperti apa pula tanggapan warga sekitar atas dugaan itu ? Budi Cayadi, salah seorang jiran Jones mengaku kurang yakin dengan dugaan yang menyatakan penyebab kematian Jones karena menderita sakit. Budi beralasan, semasa hidupnya Jones terlihat sehat dan tubuhnya tegap. Jika pun ia sakit, tentunya sakit yang diderita Jones bukanlah sakit yang terbilang sekarat hingga ia sampai tak bisa beranjak dari tempatnya terkapar telentang hingga ditemukan tewas oleh warga sekitar. Demikian pula pengakuan Dede Hanjaya. Satgas LSM Toppan RI yang tinggal persis di depan rumah Jones menyebutkan, sejak bebas dari LP Tanjung Gusta November 2007 lalu, meski tampak agak kurus, namun kondisi Jones terlihat sehat. Residivis yang sempat di hukum 15 tahun akibat membunuh bapaknya, G Purba (60) memang sesekali mengeluh sakit di perutnya. Penyebabnya barangkali karena Jones sering tak makan karena tak punya

uang. “Namun jika memang sudah sangat merasa kelaparan sekali, Jones biasanya tanpa sungkan meminta makanan kepada tetangganya yang juga selalu memberikan makanan buat Jones,”kata Dede. Karena itu, Dede serta Budi maupun warga sekitar lainya menyakini kematian Jones Purba akibat terkena “Rahasia Ilahi” dari perbuatan durhaka yang pernah dilakukanya terhadap orang tuanya sendiri. Kisah kekejaman Jones terjadi di tahun 1997 lalu. Ceritanya, saat itu Jones baru sepekan menikah. Karena tak punya pekerjaan, iapun minta kepada bapaknya G Purba serta kakak R Br Purba agar menjual rumah mereka dengan maksud membeli angkot. Hanya saja orang tuanya saat itu tak setuju. Alasannya, jika rumah dijual maka mereka tak punya tempat tinggal lagi. Karena permintaannya di tolak, Jones pun jengkel dan kalap. Pada malam harinya, selagi orang tuanya tertidur pulas, tanpa belas kasihan Jones mencekik leher orang tuanya hingga tewas. Setelah itu, jenazah orang tuanya ia buang ke dalam sumur di belakang rumah mereka. Jones pun lalu melarikan diri. Tiga hari kemudian jenazah G Purba ditemukan warga sekitar dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya membusuk, sama seperti saat jenazah Jones Purba pertama kali ditemukan warga di sana. Karena itu warga pun menyakini Jones tewas terkena kutukan. Terlepas dari dugaan itu semua, jenazah Jones telah dikebumikan keluarganya di Pemakaman Umum Kristiani di Jalan Percut Sei Tuan, Lubukpakam. (Pasta)

Sekuriti Diskotik F1 Babak Belurkan mencoba memberikan perlawanan. Namun karena kalah jumlah, akhirnya pria yang menetap di asrama Polisi Jalan Pasar Merah itupun pasrah dianiaya dua petugas Sekuriti diskotek itu. “Aku tak tau penyebabnya. Tiba-tiba aku dipanggil, dan dipukuli,” katanya saat membuat pengaduan ke Polsekta Medan Kota, kemarin (14/3) siang. Kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan, Toni menjelaskannya bahwa penganiayaan itu bermula saat ia hendak beranjak pergi dari diskotek. Namun baru saja melangkah menuruni beberapa anak tangga, tiba-tiba Toni dijegat dua petugas Sekuriti. Tanpa tanya, kedua penjaga keamanan itu langsung menghajar Toni hingga babak belur. Keributan sempat menarik perhatian pengunjung lainnya. Beruntung tak ada yang terpancing, sehingga keributan tak meluas. “Saat itu aku lagi mabuk bang, jadi gak tau alasan mereka mukuli aku,” ujarnya. Kapolsekta Medan Kota AKP Darwin Ginting mengaku sudah

menerima laporan pengaduan Toni. Disebutkannya, pihaknya telah memeriksa semua keterangan Toni dan selanjutnya akan memanggil, memeriksa kedua petugas Sekuriti diskoterk F1 guna mengkonfrotir keteranganketerangan Toni. “Kita telah layangkan surat panggilan terhadap kedua petugas Sekuriti tersebut. Sementara untuk pemilik, nanti menyusul,” tukasnya. Darwin juga tak memungkiri banyak aksi unjukrasa menuntut diskotek itu ditutup. “Kita telah beberapa kali berkoordinasi dengan pemilik untuk bisa menertibkan lokasinya, tapi tetap saja ada kejadian. Kalau mengenai penutupan itu bukan kerjaan kita, ada yang berwenang yakni Dinas Pariwisata,” pungkasnya. Melerai “Tidak ada Sekuriti yang memukul pengunjung, karena prosedur tugas mereka memberi rasa aman dan nyaman tiap pengunjung. Diakuinya malam itu ada keributan kecil hingga berujung perkelahian, tapi Sekuriti hanya melerai,” Ujar Simson, Manager F1. (Elfitra)

Tengkorak Vampir Wanita... tengkorak tersebut. Para arkeolog Italia menduga, batu tersebut adalah cara yang digunakan untuk membasmi vampir kala itu. Khususnya vampir wanita. “Vampir wanita dianggap sebagai penyebab utama penyebaran epidemik di Eropa,” kata salah seorang arkeolog dari Universitas Florence Matteo Borrini, seperti dilansir the Telegraph, Jumat (14/3). Cara penyumpalan batu adalah tindakan pencegahan agar vampir tidak bisa menyerang korban

lainnya. Menjejalkan batu bata ke mulut juga dianggap cara ampuh agar vampir tidak menularkan diri. Penemuan menghebohkan ini dilakukan di pulau Lazzaretto Nouvo, sebuah daerah di Venice yang dilanda wabah penyakit pada tahun 1576. Menurut Borrini, penemuan ini adalah yang pertama kalinya di dunia. Venice sempat dilanda wabah penyakit yang menimbulkan banyak korban jiwa pada tahun 1630 dan 1631. Sedikitnya ada 50.000 orang tewas saat itu. (dc)

Lae Togar (Tumbuh Kentang) pertanyaannya pun radarada miring dan bikin ketawa. Namun kali ini, Lae Togar dibuat jadi ikutan gila. Pasien : Dokter, saya menemukan kentang tumbuh ke luar dari kuping saya. Lae Togar: (ikut bingung)

Departemen Iklan: Manager Iklan/EO : Losber Sihotang Ka.Bagian Iklan: Sri Kurniasih Kord. Adm/Piutang : Henny S Kord. Pengembangan : Parsaoran Purba Kord. Design : Arif Budiman Penasehat Hukum : A Hakim Siagian M.Hum Tarif Iklan : Halaman 1 (Utama) Full Color Rp. 26.000 mm kolom, Hitam/Putih (B/W) Rp. 20.000/mm kolom, Halaman 8, 9 & 16, Full Color Rp. 15.000 mm kolom, Hitam/Putih (B/W) Rp. 10.000/mm, Ucapan Duka Rp. 8.000 mm kolom, Halaman Dalam (B/W) : B/W Rp. 8.000 mm kolom, B/W duka Rp. 5.000 mm kolom.

Itu aneh. Pasien : Saya pikir juga begitu, dok. Soalnya yang saya tanam seminggu yang lalu itu adalah wortel, tapi kenapa yang tumbuh kentang ? Lae Togar: Dasar gila ??!! (bhirink)

Harga iklan ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp. 2.000 (dalam kota). Rekening a/n : PT. Posmetro Medan Pers, Bank Mandiri Cab. Tiara Medan Ac: 105-0003103441. Rekening a/n: Marganas Nainggolan Alamat Redaksi/Iklan/ Pemasaran: Jl.SM RAJA KM 8,5 No.134 Medan-Amplas, Telp (061) 7881661 Fax (061) 7881733. e-mail: pos_metro_medan@yahoo.com Perwakilan Jakarta: Jalan Raya Kebayoran Lama17 Jakarta Selatan, Telp. (021)-5349205, 5349206, 5349115. Fax. (021)-53490522. Pencetak : PT Medan Graindo, Jl.SM RAJA KM 8,5 No.134 Medan-Amplas Telp (061) 7881661 Fax (061) 7881733

PENGUMUMAN : Setiap menjalankan tugas peliputan, Wartawan POSMETRO MEDAN dilengkapi Surat Tugas atau Kartu Pers POSMETRO. Jika ada yang mencurigakan, silahkan hubungi call centre kami di 0812-6309088. Terima kasih

(Bersambung ke hal 2)

(Bersambung ke hal 2)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.