Posmetro Medan

“Dokter Tolong Layani Kami...

Menanggapi keluhan itu, Humas RSU Pirngadi Medan Edison SH Mkes menyebutkan, pihaknya berupaya sebisa mungkin untuk melayani masyarakat pengguna Jamkesmas. Apalagi 2/3 dari pasien di RSUPM merupakan pasien Jamkesmas dan sisanya pasien umum.

“Semua pasien pemegang kartu askeskin terdahulu dilayani.Untuksaatinisaja,kita melayani tiga jenis pelayanan kesehatan bagi warga yang kurang mampu,” kata Edison.

3 Program Layanan Kesehatan Ketiga layanan kesehatan itu antara lain, Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), Medan Sehat dan Jamkesmas. Setiap jenis pelayanan kesehatan ini memiliki kriteria dan aturan tersendiri.

Untuk Jamkesda, lanjutnya, pasien yang kurang mampu yang dirujuk dari rumah sakit daerahkerumahsakitpirngadi, harus melampirkan KTP,kartu Keluarga dan surat keterangan dari Lurah atau Kepala Desa yang menyatakan si pasien yang kurang mampu.

Lainhalnya,lanjutEdisonlagi, dengan yang namanya pelayanan kesehatan Medan Sehat.

Pelayanan ini, diberikan pada pasien yang kurang mampu dan sebelumnya belum terdata pada pemerintah, serta tidak memilikikartumiskinbagiyangberdomisili khusus di Kota Medan.

“Bagi yang belum memiliki kartu tersebut, bisa menggunakan pelayanan Medan Sehat. Dan sebelumnya harus melampirkan surat keterangan

dari kelurahan setempat yang dilayangkan ke Dinkes Medan.

Nantinya itu akan direkomendasikan ke rumah sakit kita,”ucapEdisonlagi.

RSU Pirngadi Medan melayani semua pasien yang pemegang kartu warga yang tidak mampu, yang sudah terdaftar pada pemerintah pusat.

“Semua pasien tidak ada dipungut biaya, karena semuanya sudah ditanggung pemerintah pusat. Dan, semua biaya pengobatan dan perawatan dari semua jenis penyakit pasien ditanggung pemerintah,”terang mantan Kasubbag perencanaan dan pelaporan RSU Djasamen Saragih Siantar ini.

Dia juga menambahkan, pihaknya juga melayani pasien gelandangan dan pengemis yangtidakadakeluarganyaalias orangterlantar.

“Masyarakat terkadang membawa pasien gelandanganberobatkerumahsakitini.

Biayanya itu kita kordinasikan dengan Pemkot dan Provinsi.

Jadi, kita benar-benar memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat baik yang kurang mampu bahkan orang terlantar,”imbuhnya.

Ketikadisinggungterkaitdana yang dikeluarkan dan pengklaiman atas biaya-biaya pelayanan kesehatan Jamkesmas tersebut? Edison mengaku, dalam setahun RSU Pirngadi Medan mengeluarkan dana miliaran rupiah. Dan, dana tersebut akan diklaim ke pemerintah pusat yang tak lain adalah Departemen Kesehatan RI.(Johan Panjaitan)

Penyelenggara Jamkesmas ...

Kesehatan Sumatera Utara, Medriani AyuSiregarS.Psi. Menurut Ayu, rumah sakit penyelenggara Jamkesmas yang ada di Sumatera Utara masing-masing diawasi para verifikator independent atas pelayanan Jamkesmas yang ada di rumah sakit tersebut.

“Kemungkinan untuk manipulasi data dan mark-up biaya pasien Jamkesmas tidak mungkin. Karena, rumah sakit tidak ada menerima dana tersebut. Dikarenakan, dana diklaim pada Departemen Kesehatan RI. Dan mereka pun diawasi oleh verifikator independent,” ujar Ayu pada POSMETRO MEDAN, Jumat (19/3) sore.

Di Sumatera Utara, katanya, sebanyak 71 rumah sakit turut menyelenggarakan Jamkesmas dan telah melakukan perjanjian kerja sama. Dikatakan Ayulagi,pihaknyasamasekali tidak ada menerima dana

Jamkesmas dikarenakan proses klaim tersebut masih pada Departemen Kesehatan RI. “Kita hanya mengawasi rumah sakit peyelenggara Jamkesmas saja. Dikarenakan, rumah sakit memberikan kelonggaran pada pasien selama 2x24 jam bagi yang tidak mampu untuk mengurus berkas yang harus dipenuhi.

Baik itu pada pasien miskin yang dalam keadaan emergency,”tegasnya.

Disinggung soal kartu Jamkesmas, bagi warga miskin yang belum mendapatkannya?

Ayu mengaku, bahwasannya, untuk mendapatkan kartu miskin sudah tak ada lagi dan berakhir tahun 2008. dan, dianjurkan, bagi masyarakat miskin yang belum ada kartu miskin bisa mendapatkan kartu Medan Sehat di masingmasing pemerintahan Kota dan Kabupaten. (Johan Panjaitan)

Nunggak Rp1,17 T,Askeskin Diganti ... pemerintah melalui anggaran dari APBN Depkes telah menyiapkan dana sebesar Rp 4,6triliun.

Klaim dengan metoda baru ini, lanjutnya, lebih menjamin kontrol mutu. Karena klaim dibayarkan berdasarkan paket perawatan yang diderita pasien, tidak lagi dibedabedakan misalnya untuk obat, jasapemeriksaan,danlain-lain.

Cara seperti ini, ungkapnya, dipakai di negara-negara yang

sudah lebih maju seperti Malaysia dan Singapura.

Selain itu, sebelum dibayar, dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh tim verifikator independen.Paraverifikatorini dibentuk oleh Depkes melalui rekrutmen dinas kesehatan daerah. Untuk bisa menjadi verifikator maka harus memenuhi tiga syarat kompetensiyaituadministratif, kemampuan akuntansi, dan medis. (sumber/int)

HALAMAN 10

MINGGU, 21 MARET 2010

FOTO-FOTO : PM/INT

(foto dari kiri ke kanan) Phoolan Devi saat menjadi anggota parlemen India. Jenazah Phoolan Devi ditangisi kerabatnya. Sher Singh Rana, pembunuh Phoolan Devi.

Ratu Bandit Habisi 22 Pemerkosa Phoolan Devi (August 10, 1963 - July 25, 2001) dikenal sebagai “Ratu Bandit”, adalah seorang perampok India dan kemudian seorang politikus. Dia terkenal di seluruh India selama waktu sebagai bandit.

PHOOLAN lahir dalam Shudra, kasta yang lebih rendah dalam sebuah keluarga Mallaah (pengemudi perahu), Di desa kecil Gorha Ka Purwa di Uttar Pradesh, India. Dia adalah anak kedua dalam sebuah keluarga dari empat perempuan dan lakilaki. Keluarganya miskin, tetapi mereka tidak miskin di desa.

Ayahnya memiliki setengah hektar tanah dan pohon Neem besar diatasnya.

Ketika Phoolan berusia sepuluh tahun, sepupunya, Mayadin, menjadi kepala keluarga. Dia mengirim pekerja untuk menebang pohon Neem dan menjual kayu, lalu menyimpan hasil untuk dirinya sendiri. Meskipun ayahnya melihat tidak ada gunanya protes.

Phoolan berhadapan dengan sepupunya. Phoolan menyebutnya pencuri, dan dengan kakaknya menggelar aksi duduk di tanahnya. Dalam upaya untuk melepaskan diri dari gangguan kecil, Mayadin mengatur agar dia menikah dengan seorang pria bernama Putti Lal, yang tinggal beberapa ratus mil jauhnya. Putti Lal berusia tiga puluhan; Phoolan berusia sebelas tahun.

Devi dalam otobiografinya mengklaim bahwa Putti Lal “karakter yang sangat buruk”.

Pernikahan Phoolan berakhir dan dia ditandai sebagai orang buangan sosial; bahkan keluarganya menolaknya.

Kembali ke Gorha ka Purwa, Phoolan terus menantang Mayadin. Dia membawanya ke

Phoolan Devi bersama Vikram, suaminya.

pengadilan untuk menahan secara tidak sah tanah ayahnya. Selama proses pengadilan, ia jarang bisa mengontrol emosinya. Dia selalu meledak-ledak dan sering meninggalkan ruang sidang yang membuat orang tertegun.

Pada tahun 1979, Mayadin menuding Phoolan mencuri dari rumahnya. Dia membantah tuduhan, namun polisi menangkap wanita ini. Dalam tiga hari di penjara, ia dipukuli dan diperkosa berkali-kali, kemudian dibiarkan dalam sel yang dipenuhi tikus.

Dia tahu bahwa sepupunya itu di balik ketidakadilan terhadap dirinya. Pengalaman itu memicu kebenciannya bagi laki-laki yang sering merendahkan perempuan.

Ketika dibebaskan dari penjara, keluarganya lalu mengasingkan Phoolan dari desa.

Geng Rampok Pada tahun 1979, sekelompok dacoits menculik Phoolan. Pemimpin geng, Baboo (bapak), yang merupakan kasta atas Thakur ingin memerkosanya.

Namun, ia dilindungi oleh Vikram, wakil pimpinan geng yang milik Phoolan’s kasta, Mallah. Suatu malam, ketika baboo mencoba memperkosa Phoolan, Vikram membunuhnya dan mengambil kepemimpinan geng. Vikram menjadikan Phoolan istri keduanya. Geng merampok desa tempat tinggal suami Phoolan yang pertama.

Suami Phoolan diserat di depan

desa dan kawanan rampok sengaja membiarkannya hampir mati tergeletak di pinggir jalan, dengan catatan sebagai peringatan bagi orang tua yang menikah dengan gadis-gadis muda.

Phoolan Devi belajar bagaimana menggunakan senapan dari Vikram dan berpartisipasi dalam kegiatan geng, yang terdiri dari kasta tinggi ransacking desa dan penculikan atas pemilik tanah berkasta untuk tebusan.

Setiap kali berbuat kejahatan, Phoolan Devi akan mengunjungi sebuah kuil Durga dan mengucapkan terima kasih kepada dewi atas perlindungan dirinya.

Kawanan rampok ini bersembunyi di dalam jurang Chambal.

Kemudian, Shri Ram keluar dari penjara dan menyatakan pimpinan geng. Dia milik kasta Thakur dan sangat berkeinginan memiliki Phoolan. Ini menyebabkan ketegangan antara Shri Ram dan Vikram. Shri Ram dan anggota Thakur berhasil membunuh Vikram Mallah. Sementara Phoolan diculik dan dikurung di desa Behmai. Phoolan Devi diperkosa oleh banyak laki-laki di Behmai. Setelah tiga minggu, dia berhasil melarikan diri dengan dua anggota geng suaminya.

Dia mengumpulkan sekelompok Mallah, bahwa dia memimpin dengan Man Singh, seorang anggota geng mantan Vikram.

Tujuh belas bulan setelah dia

melarikan diri dari Behmai, Phoolan kembali ke desa, untuk membalaskan dendamnya.

Pada tanggal 14 Februari 1981, Phoolan dan gengnya berjalan ke desa Behmai, berpakaian sebagai polisi. Para Thakurs di desa sedang mempersiapkan sebuah pernikahan.

Pada penyerangan mendadak itu, Phoolan mengenali dua orang yang sebelumnya telah memperkosa dan membunuh kekasihnya. Ketika geng Phoolan gagal untuk menemukan semua para penculik yang memperkosa pimpinannya itu, semua Thakur laki-laki diperintahkan berbaris lalu ditembaki. 22 orang tewas dalam pembunuhan massal itu.

Phoolan Devi mulai disebut Ratu Bandit. Dia dimuliakan oleh banyak media India. Boneka Phoolan Devi berpakaian seperti Dewi Durga umat Hindu.yang dijual di pasar kota-kota di Uttar Pradesh.

Menyerahkan Diri Bahkan dua tahun setelah pembantaian Behmai, polisi tidak mampu menangkap Phoolan Devi. Indira Gandhi di Pemerintah memutuskan untuk berunding menyerah. Pada saat ini, Phoolan Devi berada dalam kesehatan buruk dan sebagian besar anggota geng-nya mati.

Februari 1983, dia setuju untuk menyerah kepada pihak berwenang. Namun, ia mengatakan bahwa ia tidak mempercayai polisi Uttar Pradesh dan bersikeras bahwa dia hanya akan menyerah kepada Madhya Pradesh Polisi. Dia juga bersikeras bahwa dia akan meletakkan tangannya pada Mahatma Gandhi dan Dewi Durga, dan bukan kepada polisi. Dia juga mengajukan beberapa permintaan, sebagai berikut: * Dia tidak akan mendapatkan hukuman mati * Anggota geng-nya tidak boleh lebih dari delapan tahun di penjara * Kakak harus diberi pekerjaan pemerintah

*Ayahnya harus menerima sebidang tanah * Seluruh keluarga harus dikawal oleh polisi ke upacara penyerahan Kepala polisi yang tidak bersenjata bertemu dengannya di sebuah tempat persembunyian di Chambal jurang. Mereka berjalan dalam perjalanan ke Bhind, di mana ia meletakkan senapan bersama potret Gandhi dan Dewi Durga. Penonton kerumunan sekitar 10.000 orang dan 300 petugas polisi dan kemudian menteri utama bagian Madhya Pradesh, Mr Arjun Singh. Tiga ratus polisi menunggu untuk menangkap dia dan anggota gengnya yang menyerah pada waktu yang sama.

Phoolan Devi didakwa dengan 48 kejahatan. Phoolan Devi dipenjara selama 11 tahun.

Selama di penjara, ia dioperasi untuk kista indung telur dan berakhir dengan histerektomi tanpa sadar. Ia akhirnya bebas bersyarat 1994. Lalu ia meluncurkan Eklavya Sena, sebuah kelompok yang bertujuan untuk mengajar orang-orang kasta rendah seni bela diri. Dia menikah dengan Umaid Singh, pebisnis kontraktor New Delhi.

Keluar dari penjara, popularitas Phoolan Devi justru terus menanjak, dia merupakan symbol perlawanan rakyat jelata terhadap ketidak adilan hidup. Ia pun terpilih menjadi anggota parlemen India. Di parlemen, Phoolan Devi tampil sebagai pembela orang tertindas. Sosok Phoolan Devi dan pencapaian yang dilakukan, baik dari segi kejahatan maupun kebaikannya, mengilhami sineas India membuat film tentang kehidupannya.

Pada 25 Juli, 2001, Phoolan Devi tewas tragis karena tembakan, saat dia akan mencapai pintu mobilnya yang diparkir di kediamannya di New Delhi. Sher Singh Rana mengakui pembunuhan, mengatakan dia menuntut bela atas kematian 22 Kshatriyas di Behmai. (sumber:http:// terselubung.blogspot.com)