15 Maret 2010

Page 10

SENIN 15 MARET 2010

Kasus Pajak Asian Agri Molor JAKARTA Kasusdugaanpenggelapanpajak Asian AgriyangmerugikannegaraRp1,4triliunhinggakiniterkatung-katung.Hampir duatahun,Kejaksaan Agung (Kejagung) belum menindaklanjuti kasus tersebut. Berkas perkara pun masih mandek di Kejagung. Namun, Kejagung menolak disebutmempersulitpemeriksaankasus pajakperusahaankelapasawititu. ”Semua berkas Asian Agriyangberjumlah 21 itu ada di penyidik Ditjen Pajak.Jadi,memangberkasperkaranyabolak-balik,darikita(Kejagung)ke penyidik. Kesannya Kejagung mempersulit,padahaltidak,”ungkapDirekturPengadilanPra-PenuntutanIKetut Arthana di Kejagung. Dia mengungkapkan, ada beberapa petunjuk yang dalam berkas perkara yang belum dipenuhi Ditjen Pajak.

Karena itu, pihak Kejagung mengembalikan berkas tersebut ke penyidik. Kejagung juga sudah melakukan upaya jemput bola. ”Kita melakukan pendekatan dengan datang ke sana (Ditjen Pajak) supaya segera selesai. Karena masih banyak pekerjaan kami yang menunggu,” ujar Ketut. Soalberkasperkaraitusendiri,Jaksa Penuntut Umum (JPU) Arief Indra memaparkan, Kejagung sudah melakukanpenelitian21berkaskasus Asian Agritersebut.Dalamberkasitu, terdapat10tersangkayangterdiriatas tujuhorangdireksidansisanyapengurus di bagian manajemen. Kesepuluh tersangka dijerat pasal 39 UU KUP (Ketentuan Umum Perpajakan). Arif menuturkan, Kejagung meneliti unsurmaterialyangdisangkakan. Yakni setiap orang atau barang siapa dengan

sengaja menyampaikan Surat Pemberitahuan(SPT)pajakyangtidakbenaratau tidaklengkap,yangmengakibatkankerugian pada pendapatan negara. Dari unsur-unsuritu,berkasyangadamasihbanyakyangbelumdipenuhi.Namundalam perkembangankasus,adabeberapayang sudahdipenuhi,khususnyaunsurbarang siapaataupelaku. Unsur berikutnya adalah kesengajaan.Unsuryangsatuini,kata Arief, cukupsulitditeliti.Diamenuturkan, unsurtersebutterpenuhijikatersangka sangat mengetahui dan menyadari perbuatan itu tidak benar.Dari keterangan dalam berkas perkara, unsur kesengajaan justru tidak mengarah pada tersangka. ”Tapi malah mengarah kepada pihak lain. Saksi yang seharusnya bertanggung jawab menjadi tersangka, ini malah tidak

jadi tersangka,” papar Arief. Unsur tersebut dinilai Kejagung belum dipenuhiDitjenPajak. Di samping itu, Kejagung juga masihmenelitilaporanSPTyangdisampaikan Asian Agri. Sebelumnya, penyidikmelaporkanSPTituditerima kantor pajak pada 2002-2005. ”Saat itu,penyidikbilangSPTlengkap,tapi berikutnyadinyatakantidakbenar.Permintaan kami sederhana, yang benar sepertiapa,”imbuh Arief. Laporan SPT tersebut,lanjut Arief, adalah dasar menentukan unsur keempat yang berakibat pada kerugian negara. Sedangkan pihak penyidik hanya menyampaikan angka global Rp1,4triliun.”Namundalampergerakannya, ahli tidak bisa menyatakan detail.Karenaitu,kitakembalikanlagi untuk dilengkapi,” pungkasnya. (jpnn)

Yang Lemah Terusir Si Kuat Selalu Aman Puluhan petani penggarap di sana, mengaku lahanituadalahmilikleluhurmereka.Kasusitu seakan tak berunjung pangkal. Berbagai perlawanan digelar mereka. Begitu juga pihak managemen kebun. Proses hukum pun sudah berlangsung. Bukan cumaditingkatpengadilannegeri,tetapisudahsampai

putusan di Mahkamah Agung. Kemenangan rakyat hanya di atas kertas. Kenyataannya, mereka tetap terancamterusirdarilahanitu. Masyarakat sebagai penggugat, seperti membentur tembok tebal. Mereka merasa tak ada kepastian hukum. Lahan yang mereka harapkan untuk kelangsungan hidup itu, tetap

dikuasai pihak perkebunan. Tak hanya jalur hukum. Pertikaian fisik pun sudahberulangkaliterjadiantarawargadengan pihak PTPN2 dan PTPN3 yang juga menguasai lahan itu. Tapi kalah jumlah dan kekuatan, membuat rakyat tersingkir. Mereka kembali terusirdarilahanitu.(tim)

Ada yang Tak Terusik

PAM Swakarsa Untuk Menghadang Warga

Berbanding jauh dengan yang dialami kelompok berpower. Sejauh ini, golongan itu aman-aman saja. Malahan di atas lahan milik perkebunan plat merah itu, beberapa kelompok tani yang di-backup oknum perwira polisi, bahkan orang dalam perkebunan, nekat mendirikan bangunan permanen. Salah satu buktinya, bangunan permanen milik seorang pengusaha yang dijadikan café di Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa. Sekali pun, tempat hiburan remangremang itu tak pernah diributi pihak perkebunan. Padahal, café yang dipenuhi puluhan wanita penghibur itu,berdiripersisditengaharealkebunsawitmilikPTPN2 Limau Mungkur.Tak hanya itu, puluhan hektar lahan PTPN2 yang berada di samping café, juga telah dikuasai beberapa perwira polisi. Di sisi lainnya, lahan itu ada pulayangdijadikankolamikan,jugatakterusik.(tim)

Parahnya, seakan kebal hukum, tindakan PAM Swakarsa itu bahkan merambah ke lahan milik masyarakat yang punya status alas hak. Seperti yang dialami Sampe Sembiring di Dusun Cinta Dame, Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak. Seperti dikabarkan, sepekan lalu puluhan personil PAM Swakarsa PTPN2 Kebun Patumbak melakukan perusakan atas ribuan pohon pisang di atas lahan seluas 8772 m2 milik Sampe Sembiring. Tak hanya merusak tumbuhan yang berada diataslahanitu.SampeSembiringjugasempat dikejar-kejar petugas PAM Swakarsa. Pasukan pengamanan bentukan perkebunan platmerahini,seluruhnyabersenjatagolok.

TentusajaSampeSembiringtakterima.Sebab petani miskin itu mengklaim punya alas hak berupa Keputusan Gubernur Sumut Nomor 592.1-158/DS/I/1985tertanggal19Januari1985. Dalam putusan itu disebutkan, Sampe Sembiring menerima lahan yang telah dijadikan objek landreform oleh pemerintah.Namunhalitutidakdiakuipihak PTPN2. Manajemen kebun menganggap lahan itu, masuk dalam areal HGU mereka. Apa yang dialami Sampe, sudah dilaporkannya ke pihak kepolisian. Namun tindakanparapetugasPamSwakarsaitu,seakan tak mendapat tanggapan. Hingga kini, Sampe tetap dihadang pihak pengamanan kebun saat berusahamengolahlahanmiliknya.(pasta)

1000 Tandatangan Buat alm Marna Br Sianturi aat itu, mayat cewek ini ditemukan setengah bugil berkemeja kotak kuning. Kuat dugaan, cewek sawo matang berambut sebahu itu diperkosa lalu dibunuh saat berangkat kerja. Mayat wanita ini awalnya ditemukan Bembeng dan Iwan. Kedua penjaga malam ini berniat ke kamar mandiyangtaklagiterpakaidisitu. Tapimerekalangsungterkejutmelihat sosok perempuan terkapar.Posisinya telentang dan kaki mengangkang hingga (maaf) kemaluannya terlihat. Yakin perempuan itu tewas, keduanya memberitahu warga dan diteruskan ke Polsek Delitua. “Kami mau ke kamar mandi. Kulihat ada mayat telanjang,” ujar keduanya bergantian. Diakui mereka berdua, saban malam lokasi itu dijadikan tempat berpacaran. “Memang tempat pacaran itu kalau malam. Kami cuma jaga malam di sana,” tambah keduanya saat ditemui di Mapolsek Delitua sebelum dimintai keterangan. Saat tim identifikasi tiba melakukan olah TKP, tak ditemukan apa

pun dari kamar mandi itu. Namun sekitar2meterdarisitu,tepatnyadi lantaibekaslapakjualan,ditemukan jeans biru, sepasang sandal hitam, celana dalam putih dan kartu pengenal (ID Card) PT Mahakarya Inti Buana atas nama Marna Nunut br Sianturi. Hasil penyelidikan sementara, perempuan itu diperkosa lalu dibunuh. Dari kemaluannya ditemukan sperma yang sudah mongering. W ajah dan bagian pahanya membiru. Di lehernya juga terdapat bekas cekikan. Tiba-tiba seorang perempuan yang terakhir diketahui bernama Lisna (24) meminta izin melihat jasad wanitaitu. Cewek yang berdomisili di Jalan Luku I, Gang Pribadi itu ingin memastikan apakah mayat cewek itu temannya, Marna, yang sejak Sabtu(4/7)subuhsekitarpukul05.00Wib takkelihatan. Lisna langsung memastikan mayatituadalahMarna.“BenarPak,dia kawan satu kerjaku. Pacar adekku juga,” terang wanita yang kebetulan tinggalberkisar500meteritu. Lanjut Lasni, Sabtu pagi, Marna

diperkirakan berangkat kerja ke PT Mahakarya Inti Buana, pabrik sarung tangan di Tanjung Morawa. “Kalo dia shift siang, selalu berangkat jam 5 pagi. Semalam, dia masuk shift siang,” terang Lisna. Namun siangnya Lisna sudah curiga meski tak menduga Marna dibunuh. Pasalnya, Marna tak memberi kabar kepada pacarnya, Desmon, adik Lisna). “Biasanya, jam 8 pagi dia (Marna) sudah ngirim sms atoteleponadekku.Sekedarkasikabar,”ujarLisna. KarenaitupulaLasnibertanyasoal Marna kepada Desmon. “Di mana siMarna?Biasakaliantelepon-teleponan,” tanya Lisna pada adiknya. Desmon sendiri mengaku tak tahu. “Gaktahukak,daritadikuhubungi, hp-nya gak aktif,” ujar Lisna mengulang jawaban adiknya. Saat Lisna menghubungi rekan kerja Marna, mereka juga tak tahu dimanaposisigadisasalDoloksanggul, Kab Humbahas itu. “Kawan kerjanya juga bilang hp-nya gak aktif. Orang itu juga nyari si Marna,” terang Lisna. Meski hingga malamnya Marna

belum pulang, Lisna tak berfirasat aneh. Kemarin pagi, terjawab sudah kecurigaan Lisna. Marna ditemukan tewas mengenaskan. Pengakuan Lisna, Marna dan adiknya sudah pacaran sejak 1,5 tahun lalu. Setahunya, tak ada pria lain yang berhubungan dengan Marna selain Desmon. “Gak ada cowok lain bang. Kalau masalah bertengkar gak pernah kudengar, terus akur,” ujar Lasni saat ditemui POSMETRO MEDAN di kontrakannya. Untukkeperluanpenyelidikan,jasad Marna diboyong ke RSUP H Adam Malik Medan. Selain dua penjaga malam, tim dari Polsek Delitua juga meminta keterangan Lisna dan Desmon. Sementara Kapolsekta Deli Tua AKP. Bahtiar Marpaung saat dikonfirmasi POSMETRO MEDAN, kemarin (14/3) sekitar pukul 19.35 WIB melalui telepon seluler mengatakan, pihaknya akan memeriksa laporannya kembali. “Kita akan buka dulu laporannya kembali” ucapnya seraya menyakan lokasi kejadian pembunuhan tersebut pada POSMETRO MEDAN. (mula/reza)

Direktur RSU Kabanjahe Sekamar dengan Pembunuh Dari data yang dihimpun di Rutan Kabanjahe, ketiga tersangka ditempatkan di dua ruangan yang terpisah. Dr Suara Ginting dan Parlaungan Hutagalung dijebloskan di kamar Blok 9. Di sana, sebelumnya sudah ditempati para tahanan kasus narkoba dan pembunuhan. Sedang Lorida Br Barus ditempatkan di Blok W anita A3. Di situ, tahanan perempuan lain meringkuk akibat terlibat peredaran dan penyalahgunaan narkoba, juga mereka yang dituding sebagai pencuri. Pemandangan yang menyamaratakan kedudukan setiap warga di

mata hukum itu, terjadi mulai Jumat (12/3)malamlalu.Merekadititipkan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabanjahe, tepatnya sejak pukul 19.00 Wib. dr Suara Cs menjadi penghuni sementara Rutan Kelas II A Kabanjahe, sembari menunggu perkaranya dilimpahkan kejaksaan ke Pengadilan Negeri (PN) Kabanjahe. Sebelum diinapkan di satu-satunya penjara di Kota Turang itu, ketiga tersangka sempat ditahan di Rutan KlasI A Tanjung Gusta, Medan. Seperti diketahui, kasus yang menimpa ketiganya bermula dari pengadaan alat-alat kesehatan

seperti dua unit suction pump, dua unit oksigen concentrate, dua unit nebulizer,duaunitminorsurgeryset, satu unit siringe pump, satu unit infussion pump, satu unit vital sign monitor. Selanjutnya,satuunitmejaoperasi, satuunitlampuoperasimobile,satu set THT set, satu unit Head Lamp. Pada pelaksanaannya, proyek itu diduga telah merugikan keuangan negara dan melanggar ketentuan sebagaimana disebut dalam UU Tindak Pemberantasan Korupsi. Alat-alatitusejakakhir2009lalutelah disegelpenyidikKejatisu. (nanang/ amry)

Kayu Lapuk Kiriman Poldasu Disoal Warga Sapo Padang Karenanya diungkap warga, tuduhan perambahan kayu hutan TNGL Bahorok tak lagi sesuai. Apalagi barangbuktiyangadatelahrusak,ditambah lagi jumlah dan volumenya yangtidakdapatditerimamerekaitu. Sejumlah warga mengaku akan melaporkan kasus ini ke KPK, Jaksa Agung Bagian Tipikor, Komnas HAM dan Komisi III DPR-RI di Jakarta. “Kami tidak terima, bagaimana bisa terjadi perubahan barangbukti?,”kesalPardiantoGint-

ing dan G Lumban Gaol serta Ilyas S selaku Humas KUD Sapo Padang, Bahorok. Padahal, ungkap mereka barang bukti yang didugakan kepada Setia Budi PA sebagai tersangka sebanyak 732 keping /ton inci Lk 11 Ton, leges Kasat IV Tipiter di PN Stabat 2009 lalu. Sedangkan sesuai penetapan Hakim PN Stabat nomor :813/ Pen.Pid /2007/PN-Stb pada 10 Oktober 2007 dan dileges kembali pada 23 Desember 2009 terkait adanya

Prapid di PN Stabat baru baru ini barangbuktidaritersangkaSetiaBudi PA tetap sebanyak 793 keping /volume 12,9472 M-3. Penetapan itu sesuai dikeluarkan W akil Ketua PN Stabat Choiril HidayatSH. Anehnya, lanjut Pardianto lagiyangdiserahkanTipiterIVkepadaJPUKejatisu,SiataHiadanErlina sebanyak 263 keping sempengan. Dan sesuai yang ditanyakan kepada Jaksa Kejari Stabat yang menerima BB pelimpahan itu.(darwis)

KPK Biarkan Anggota TNI Melenggang Seperti diberitakan sebelumnya, dalam dakwaan atas mantan anggota Fraksi TNI/Polri. Udju Djhuhaeri di persidangan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kamis (11/3) pekan lalu, Jaksa Penuntut Umum KPK menyebut tiga kolega Udju Djuhaeri yaitu Mayjen TNI Darsup Yusuf, Laksma TNI R. Sulistyadi dan Marsma TNI Suyitno, ikut menerima suap dalam bentuk travelers cheque (TC) masing-masing senilai Rp 500 juta. TC itu diserahkan terkait dukungan untuk Miranda Gultom sebagai DGS BI. Meski demikian Johan juga menegaskan, dalam persidangan atas Udju Djuhaeri nanti bisa saja KPK

memanggil ketiganya sebagai saksi. “Kemungkinan untuk dipanggil sebagaisaksitetapsajaada,”lanjutnya. Namun langkah KPK menyerahkan proses penyelidikan dugaan korupsimantantigaanggotaTNIituke Puspom TNI disayangkan W akil Koordinator Indonesia Corruption W atch (ICW) Emerson Yuntho. Menurutnya, suap itu terjadi ketika ketiganya menjadi anggota DPR. “Jadi ICW berpendapat itu bukan korupsi militer, tetapi saat mereka menjadi anggota DPR,” ujar Emerson. Menurutnya, sudah selayaknya ketiganya disidik oleh KPK. Alasan

Emerson, karena selama ini dugaan korupsi oleh anggota TNI yang ditangani Puspom TNI tidak jelas penyelesaiannya. “Jadi bukan malah KPK menyerahkan ke Puspom TNI. Suapnya itu saat ketiganya di DPR (anggota Fraksi TNI/Polri), jadi kami menilai KPK tetapi memiliki kewenangan untuk menyidik ketiganya,” tandas Emerson. Namun kritikan ICW itu tak membuat KPK surut langkah. Johan menegaskan bahwa tidak ada aturan yang bisa dijadikan dasar bagi KPK untuk mengusut anggota TNI. “Coba mana tunjukkan dasar hokum yang menyatakan KPK bias menbgustui TNI,” kilah Johan.(jpnn)

Mata Pencaharian Rakyat Dieksekusi kaitmembicarakanruanglingkupmata pencahariannya, yang dianggap LantamalI TNI AL sebagai wilayahnya. “Jadi bukannya dengan cara mengancam apalagi kekerasan,” katanya. Agus mengaku sangat menentang tindakanLantamalI TNI AL itu.Dia menilai,halituadalahbentukintimidasi yang jelas-jelas melanggar HAM,juganilai-nilaisosial. Oleh karena itu, lanjutnya, aparat yang ingin menertibkan seharusnya melakukan hubungan humanis. Sebaliknya bukannya mengambil sikap kekerasan yang mengakibatkan terganggunya psikologi masyarakat. Ini suatu saat akan menimbulkan konflikvertikal. “Seharusnya aparat jangan mengambil langkah untuk kepentingan pengusaha besar, dengan menjadikan rakyat sebagai korbannya. Ini akan melahirkan kebencian dari warga kepada aparat,” ketusnya. Drs Agus juga mengatakan, jika tindakan-tindakan itu terjadi, hal inilah yang dapat mengkrisiskan nilai moral dan sosial masyarakat.

Hal ini diyakini akan memicu aksi kriminal dari mereka yang cafenya digusurpaksa. Sementara itu, para pemilik cafe yang ditemui POSMETRO MEDAN mengatakan, sebelum dilakukan penggusuran, mereka hanya disurati dengan bentuk penekanan yang menyatakan agar lokasi itu dikosongkan. Alasan awalnya, kata warga, LantamalI TNI AL mengaku akan mengunakan lokasi itu. Padahal tempat itu adalah lokasi umum? “Kami sangat kecewa. Mau makan apa lagi kami? Maunya mereka itu melindungi, bukannya malah menghancurkan kami demi kepentingan bisnis oranglain.Janganjadikankamikorban,” keluh seorang yang meminta namanya disembunyikan. Amatan POSMETRO MEDAN, arel Lantamal I TNI AL yang semulakatanyaakandijadikanaula,kini malah disebut-sebut akan dijadikan tempat hiburan malam yang lebih bergengsi dari café-café warga. Di situ ada Bar dan Karaoke Mariana. Sehingga muncul suara sumbang,

pengelola hiburan inilah yang ‘memesan’ penindasan pemilik café. Bar dan Karaoke Mariana ini sendiri, merupakan fasilitas Lantamal TNI AL yang dianggap tak pantas didirikan. “Masak pihak aparat memfasilitasiberdirinyalokasihiburan malam?” protes warga. Selama amatan di lapangan, Mariana yang dijadikan lokasi hiburan malam di Belawan ini, banyak disambangi mereka-mereka yang berkocek tebal. Setidaknya, para tamu datang menggunakan mobil pribadi. Dijadikannyalahandisanasebagai sarana tempat hiburan malam, terkesan merusak citra dan nama baik Lantamal I TNI AL. Apalagi disinyalir,lokasihiburanmalamitu,disusupi sindikat peredaran narkoba serta penjajah seks komersil. Papandia Panum, Kapten Budiarsa yangberulangkalidihubungiPOSMETRO MEDAN guna konfirmasi,takkunjungberhasil.“Bapaklagi ke mesjid. Jadi HP-nya tak dibawa,” kata serang wanita yang menerima teleponseluleritu.(fachril)

CMYK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.