ANALISIS PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP

Page 63

c.

Departemen Finishing Printing Pada departemen ini, kain mentah dari departemen weaving diolah dengan memberikan pewarnaan dan penyempurnaan kain sehingga siap untuk dipasarkan. Pertama kain grey disiapkan secara kuantitas agar kain tersebut dapat diproses sesuai dengan order pemesanan. Setelah kain grey digulung da n nantinya akan melalui beberapa proses pemasakkan untuk menghilangkan kotoran, proses pengelantangan untuk menghilangkan zat warna alami/pigmen alami dan oli serta proses merseriasi untuk menggelembungkan serat-serat kain agar diperoleh daya serap kain sehingga memperlancar penyerapan zat warna. Baru kemudian proses pencelupan atau proses pewarnaan secara baik dan merata. Setelah proses pencelupan tadi, ada satu proses terakhir yaitu proses inspekting yang bertujuan menyeleksi dan memberi tanda khusus pada kain yang mempunyai cacat. Hasil produksi pada divisi tekstil adalah kain finishing adalah Coral, Apricot, Lilac, Navy, Mint, Ceries, Santung Polkadot, Georgette, Rayon, Flanel, Nylon, Woll, Chiffon, Poliester, Cotton, Pollisima, teteron, High Twist Solid dan lain-lain.

2. Proses Produksi Garmen Pada bagian garmen, sebelum memulai produksi, direncanakan terlebih dahulu produk apa yang akan dibuat. Perencanaan produk didasarkan pada RO (Realisasi Order) sebagai instruksi kerja. Dengan melihat RO, kemudian dibuat sebuah patrun (pola). Dan pola yang dibuat didasarkan pada


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.