Assyuara

Page 3

Illa kanu „anhu mu‟ridhina (melainkan mereka selalu berpaling dari padanya). Yakni, melainkan mereka berpaling lagi dari peringatan itu dan bercokol pada apa yang selama ini mereka lakukan.

Sungguh mereka telah mendustakan, maka kelak akan datang kepada mereka berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan. (QS. 26 as-Syu‟ara`:6) Faqad kadzdzabu (sungguh mereka telah mendustakan) peringatan itu yang mereka sebuat sebagai sihir, atau syair, atau dongeng. Fasaya`tihim (maka kelak akan datang kepada mereka), disebabkan keberpalingan mereka yang menyebabkan pendustaan yang mengantarkan mereka kepada perbuatan mengolok-olok. Anba`u ma kanu bihi yastahzi`una (berita-berita yang selalu mereka perolokolokkan), yakni peringatan yang senantiasa dilecehkan, baik peringatan itu tentang siksa dunia maupun siksa akhirat. Penggalan ini bertujuan menimbulkan kengerian karena kata an-naba` hanya digunakan bagi berita yang penting dan peristiwa yang sangat besar.

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuhan yang baik? (QS. 26 asSyu‟ara`:7) Awalam yarau (dan apakah mereka tidak memperhatikan). Hamzah untuk menyatakan ingkar dan mencela. Makna ayat: Mengapa

orang-orang yanng

mendustakan itu berpaling dari ayat, mendustakannya, dan mengolok-oloknya, serta tidak memperhatikan … Ilal ardhi (bumi) dengan segala keajaibannya yang dapat menghentikan perbuatan mereka dan mendorong mereka untuk menerima apa yang selama ini mereka tolak. Kam ambatna fiha min kulli zaujin karimin (betapa banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuhan yang baik) lagi berguna, yang dapat dimakan oleh manusia dan binatang ternak. Asya‟bi berkata: Manusia berasal dari tumbuh-tumbuhan bumi. Barangsiapa yang masuk surga, dialah orang mulia. Barangsiapa yang masuk neraka, dialah orang tercela.

3


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.