Assyuara

Page 16

Diriwayatkan dati Ibnu Abbas bahwa hari itu bertepatan dengan hari Sabtu pertama dari sebuah tahun. Hari itu disebut hari Nairuz. Musa menetapkan waktu dhuha di hari raya Nairuz, sebagaiamana ditegaskan dalam firman Allah, Musa berkata, “Waktu untuk pertemuan denganmu adalah pada hari raya dan hendaklah manusia dikumpulkan pada waktu dhuha”. (Thaha: 59) Penetapan waktu itu dimaksudkan agar jelaslah kebenaran dan lenyaplah kebatilan di hadapan para saksi utama, lalu kejadian tersebut menyebar ke seluruh wilayah. Firaun juga memilih waktu tersebut agar jelaslah kebohongan Musa di hadapan massa yang banyak.

Dan dikatakan kepada orang banyak, "Berkumpullah kamu sekalian. (QS. 26 as-Syu‟ara`:39) Waqila (dan dikatakan) dari kubu Firaun. Linnasi (kepada orang banyak), yakni kepada penduduk Mesir dan selainnya yang dapat hadir. Hal antum mujtami‟una (berkumpullah kamu sekalian). Firaun memandang mereka terlambat dalam berkumpul, lalu dia mendorong mereka agar segera berkumpul.

Semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang". (QS. 26 as-Syu‟ara`:40) La‟allana nattabi‟us saharata in kanu humul ghalibina (semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang). Tujuan mereka bukanlah supaya khalayak mengikuti agama Firaun, tetapi supaya mereka tidak mengikuti agama Musa. Namun, ucapan mereka disajikan dalam bentuk sindiran karena mereka begitu yakin akan meraih kemenangan.

Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir'aun, "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?" (QS. 26 as-Syu‟ara`:41)

16


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.