Pena Budaya Muda - Hujan

Page 1

MUDA

. n a j u H kenaikan harga BBM

PRESTASI : Sugeng Riyanto Andra Muri Dwiraka

TEATER DJATI : Daun Djati Musim Semi

tips & trik


PENA BUDAYA MUDA // Desember 2014

Hujan

daftar isi.

ACARA 4

PEREMPUAN SEBAGAI TOKOH KEMAJUAN BANGSA | TEATER DJATI

AKADEMIK

8

SUGENG RIYANTO | ANDRA MURI DWIRAKA

FEATURES

12

MANG AEP

KARYA SASTRA 15

AYAM KAMPUS | JALAN KESEPIAN | PADA SENJA BASAH

OPINI

19

ARTIS DENGAN PRESTASI ATAU SENSASI | PRO & KONTRA KENAIKAN HARGA BBM

TIPS & TRIK

23

MENGHADAPI UJIAN | MENJAGA KESEHATAN SAAT MUSIM HUJAN


REDAKSI

SALAM REDAKSI

Alhamdulillah, terucap syukur pada Allah. Tuhan Sang Pemberi Segalanya. Pemberi nikmat kesehatan, nikmat pikiran hingga nikmat pernapasan untuk kita hingga detik ini. Pada-Nya tentu kita harus senantiasa memperbaharui rasa syukur agar bertambah kuat keimanan ini. Iman yang ada di dalam dada setiap manusia. Semoga tak terjadi fluktuasi iman dalam setiap pribadi kita. Terbitnya majalah Pena Budaya Muda ini adalah hal yang membanggakan bagi setiap civitas Fakultas Ilmu Budaya. Majalah yang sengaja didesain dengan elegant ini diharapkan mampu menjadi media informasi bagi segenap masyarakat Fakultas Ilmu Budaya.

Atas nama pemimpin redaksi, saya mengucapkan terima kasih kepada segenap rekan-rekan yang telah bekerja solid dalam tim. Tentu apabila tak ada kerjasama diantara kita, tidak akan mungkin majalah ini hadir di tangan pembaca. Besar harapan saya, kekompakkan redaksi terus terjaga hingga ada saling cinta diantara kita. Cinta kata-kata, cinta pada sesama dalam menyebarkan informasi yang berguna. Terakhir, izinkanlah saya mengutip satu ungkapan dari Sayyid Quthb ini, “Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus ribuan bahkan jutaan kepala�. Maka dari itu, mari kita sebarkan tulisan yang berguna bagi semuanya. Salam Redaksi!

Jatinangor, 3 Desember 2014 Pemimpin Redaksi

PENANGGUNG JAWAB PENASIHAT PEMIMPIN REDAKSI

Denti Rahayu

Melvina Charitas | Ulfa Kurniasih | Riyen Herdianti | Gita Inggarwangi | Ali Munawar | Resti Putri Andriani | Chintia Frastica | Clara Nurvian M | Willy Kurniawan | Imam Restu Alfauzi | Wirantika Cahya Edna Robi Afrizan Saputra

REDAKTUR Putri Syifa Nurfadilah PELAKSANA REDAKTUR RUBRIK Suci Purnama Cahyani | Aiz Budhi | Nurrahmi Hayunasari | Susi Sopiani | Nisa Amalia

ILUSTRATOR

TIM REDAKSI

Wulan Sari | Natalie Amadea | Yunita Amelia

REPORTER

Fauziah Sri R | Intan Setyawati | Kevin Ridho A | Cahya N | Noer Imayati | Sabrina N Afifah | Susi Sumarni | Tiara Rizkita | Afrah Salma | Ihfa Firdausya | Irfan Hadi Nugraha | Hasna Fitriani| | Siti Maemunah

FOTOGRAFER

Nunung Nurjanah | Hasya Hanifan | Lavienia Rieska

LAYOUTING

Romi Angga DC

3

3


ACARA

Perempuan sebagai Tokoh Kemajuan Bangsa

P

ada hari Selasa tanggal 25 November 2014, Departemen Susatra dan Kajian Budaya FIB Unpad bekerjasama dengan Prodi Ilmu Politik FISIP Unpad mengadakan sebuah acara “Seminar dan Diskusi: Gerakan Perempuan dan Budaya Politik di Indonesia”. Acara ini diselenggarakan di Aula PSBJ, Fakultas Ilmu Budaya Unpad pada pukul 11.00-13.00 WIB. Acara tersebut diisi oleh dua pembicara yaitu Jaleswari Pramodhawardhani, M.Hum (Peneliti LIPI, aktivis perempuan, pengamat militer) dan Mudiyati Rahmatunnisa, M.A., Ph.D. (Wakil Dekan 1 FISIP Unpad, alumnus University of Western Australia) dan juga dimoderatori oleh Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., Ph.D. selaku ketua Departemen Susastra dan Kajian Budaya, FIB Unpad. Acara yang berte patan dengan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan

4

4

ini memberi gambaran mengenai pengaruh perempuan dalam memajukan bangsa dan bagaimana kondisi perempuan khususnya yang terjadi di Indonesia. Acara Seminar dan Diskusi ini dibuka dengan pembacaan puisi dari Bapak Hikmat Gumelar yang berjudul “Nyanyian Angsa” karya W.S Rendra, sebuah puisi yang menceritakan seorang perempuan pelacur yang sakit parah dan mengalami masalah sangat berat dalam hidupnya. Selanjutnya adalah acara inti yaitu berdiskusi bersama. Pembicara pertama adalah Ibu Mudi dan selanjutnya Ibu Jaleswari. Kedua Pembicara telah menyajikan materi yang bersangkutan dengan perempuan dan pengalaman-pengalaman mereka sebagai aktivis perempuan. Dari pemaparan kedua pembicara, kita dapat mengetahui bahwa perempuan merupakan tokoh


ACARA

penting dalam kemajuan bangsa. Dalam dunia politik di Indonesia, dari masa ke masa ada perempuan yang mengambil peranan penting dalam kesuksesan sebuah partai politik. “Acara yang diusung menarik, mengangkat tema yang menarik dan patut menjadi bahasan. Pembicara memaparkan materi dengan santai, tapi apa yang hendak disampaikannya tetap tersampaikan pada peserta diskusi�, begitulah komentar Dewi mahasiswa Sastra Indonesia yang mengikuti acara ini. Perempuan merupakan makhluk yang memiliki keistimewaan tersen diri yang tak dimiliki oleh laki-laki. Oleh karena itu, semoga dengan adanya se minar dan diskusi yang mebahas perempuan, yang

ACARA

juga bertepatan dengan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan ini dapat membuat kehidupan para perempuan menjadi lebih baik, dan terbebas dari hal-hal buruk yang menyengsarakan mereka. Perempuan merupakan makhluk yang memiliki keistimewaan tersen diri yang tak dimiliki oleh laki-laki. Oleh karena itu, semoga dengan adanya seminar dan diskusi yang membahas perempuan, yang juga bertepatan dengan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan ini dapat membuat kehidupan para perempuan menjadi lebih baik, dan terbebas dari hal-hal buruk yang menyengsarakan mereka.

5

5


ACARA

ACARA

Teater Djati Persembahkan “Daun Djati Musim Semi”

U

lang tahun merupakan momen yang selalu dinantikan setiap tahunnya. Tidak hanya bagi manusia, sebuah organisasi juga selalu menantikan momen ini. Perayaan meriah selalu dipersiapkan untuk merayakan sebuah hari jadi, begitu pula dengan Teater Djati. Baru-baru ini teater yang berada dibawah naungan Gelanggang, Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjajaran ini melakukan sebuah acara dalam rangka ulang tahun ke-14 Teater Djati yang berjudul “Daun Djati Musim Semi”. Sebelumnya Teater Djati juga mengadakan “Lomba Penulisan Naskah”, “Reuni Teater Djati”, “Workshop Teater Gusdur Mahesa”, dan “Apresiasi Teater Sahabat”. Rangkaian acara tersebut dimulai dari bulan Juni dan

6

6

puncaknya pada 24 November 2014. Acara-acara tersebut berlangsung di beberapa tempat, misalnya untuk “Workhsop Teater Gusdur Mahesa” bertempat di PSBJ (Pusat Study Bahasa Jepang), untuk “Reuni Djati” bertempat di Gedung D, dan untuk “Apre siasi Teater Sahabat” bertempat di PSBJ. Dalam rangkaian acara ulang tahun tersebut diselenggarakan sebuah acara “Apresiasi Teater Sahabat” yang menampilkan pertunjukan-pertunjukan dari beberapa kelompok teater yang ada di Bandung, bertempat di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang (PSBJ), Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran pada 18 November 2014. Beberapa kelompok teater yang memeriahkan acara tersebut, yaitu Mata Mawar, KSSI, Tjerobong Pabrik, dan Anak Burung.


ACARA

Mata Mawar menjadi kelompok teater pertama yang mempertunjukan pementasan Teaternya. Mata Mawar menampilkan sebuah pertunjukkan yang cukup memukau perhatian para penonton dengan alur ceritanya. Mengisahkan seorang perempuan penghibur yang berperang dengan masalah batinnya. Sebe narnya ia tak ingin melakukan pekerjaan seperti itu, tapi keadaan yang menuntutnya untuk menjadi seperti itu, sampai akhirnya ia terlibat permasalahan cinta dengan seorang laki-laki baik yang ia cintai. Pementasan kelompok teater selanjutnya adalah Teater Anak Burung yang mementaskan pertunjukan teater berjudul “Muslihat”. Kelompok Teater selanjutnya, yaitu KSSI sebuah kelompok teater dari STKIP Siliwangi Bandung. Mereka mementaskan pertunjukan berjudul “Sandal Jepit”. Penampilan kelompok teater KSSI ini diiringi oleh tarian dan sedikit humor yang memberi nilai lebih pada pertunjukannya. Teater Tjerobong Pabrik merupakan kelompok Teater yang menjadi penutup penampilan beberapa kelompok teater yang tampil sebelumnya. Pementasan yang ditampilkan oleh Teater Tjerobong Pabrik ini tidak terdapat banyak dialog dan hanya menyuarakan suara-suara dengan beberapa kata seperti kata “hidup dan mati” yang diiringi oleh nyanyian dari seseorang yang memainkan gitar.

ACARA

“Acaranya keren dan bagus, dalam waktu sebentar bisa mempertunjukan acara yang menarik dengan mengundang empat bintang tamu. Dan lagi di ulang tahun sebelumnya Djati belum pernah melakukan hal seperti ini. Ini baru pertama kalinya.” Ungkap Novi sebagai penonton yang menyaksikan rangkaian acara ulang tahun Teater Djati. Hal yang menarik dari perayaan ulang tahun kali ini, Teater Djati mengadakan lomba penulisan naskah. Riri selaku ketua pelaksana berkata “Di Indonesia kekurangan naskah drama, saat akan melakukan teater kebanyakan naskahnya di ambil dari luar negeri. Itulah sebabnya kita mengadakan lomba penulisan naskah. Selain itu, tujuan diselengarakannya lomba naskah itu juga karena Teater Djati ingin membantu memberi bahan naskah untuk Indonesia.” Acara puncak dilaksanakan pada tanggal 24 November 2014 yang menampilkan beberapa grup musik yang semakin memeriahkan acara Ulang Tahun Teater Djati. Penampilan utama pada acara puncak dibawakan oleh Teater Djati sendiri dalam pementasan berjudul “Tanah Air Pertiwi”. Rangkaian acara peringatan ulang tahun Teater Djati ini ditutup dengan menerbangkan 14 buah lampion. Selamat Ulang Tahun Teater Djati, teruslah berkarya dan sukseskan dunia teater di Indonesia. (SI/TR/AFR)

7

7


AKADEMIK

Sugeng Riyanto

Dosen

S

Gaul dengan Segudang Prestasi

ugeng Riyanto, itulah nama lengkap dari dosen bahasa Belanda yang humoris ini. Lahir di Palembang pada 18 Oktober 1963 tidak membuat beliau segan untuk menimba ilmu hingga ke Belanda sana. Sempat berkuliah di prodi Sastra Indonesia Unpad angkatan 1981 selama dua semester, tetapi karena mendapatkan beasiswa, beliau meneruskan studinya di Universitas Indonesia untuk memperdalam bahasa Belanda hingga lulus sebagai sarjana pada 1987. Tanpa menunggu lama, beliau langsung meneruskan S2 di Universitas Leiden, untuk ahli di bidang linguistik, beliau memilih Fakultas

8

8

“Hidup ini dibuat sederhana saja. Jangan terlalu serius, sisakan untuk rileks juga agar semuanya seimbang.� Sastra dan prodi Dutch Studies dan meraih gelar magister pada 1990 Setelah 17 tahun, bapak dua anak ini melanjutkan studinya ke jenjang S3 pada 2007 di Universitas Indonesia hingga menjadi doktor pada 2011 dengan program beasiswa. Saat ini beliau bekerja sebagai dosen aktif di Fakultas Ilmu Budaya Unpad dan juga menjabat sebagai Kepala Departemen Linguistik FIB sejak tahun 2013. Selain aktif menjadi dosen, pak Sugeng juga aktif berpartisipasi di Pusat Kebudayaan Belanda (Erasmus Huis) di Jakarta se bagai pengajar bahasa belanda dan juga instruktur pelatihan dosen muda. Beliau juga pernah menjadi pengajar bahasa belanda di luar Jakarta selama satu tahun. Dosen yang mahir bermain gitar ini memang tertarik untuk mempelajari bahasa belanda karena tawaran beasiswa. Setelah menolak untuk masuk di Fikom Unpad, beliau lebih memilih Fakultas Sastra (sekarang FIB) karena tawaran beasiswa tersebut dan jika sudah menyelesaikan studinya, beliau bisa menjadi dosen. Karena tawaran itulah beliau menekuni bahasa Belanda dan menganggap itu tawaran yang sangat bagus serta bisa membanggakan kedua


AKADEMIK orang tuanya. Beliau juga me ngaku pada awalnya mempelajari bahasa Belanda itu cukup sulit karena beliau tidak memiliki latar belakang bahasa Belanda. Beliau mempelajari semuanya mulai dari nol hingga akhirnya sekarang menjadi fasih dan mampu untuk berdiskusi, menulis, maupun mengajar dalam bahasa Belanda. Ditambah pengalaman tinggal di Belanda selama tiga tahun menjadikan bahasa Belanda adalah bahasa asing yang paling fasih dan setara dengan bahasa Indonesia dalam hal penguasaannya. Selain mengajar dan aktif di Pusat Kebudayaan Belanda, pak Sugeng juga menulis. Beliau sudah menerbitkan tiga buku yakni, Kamus Praktis Belanda-Indonesia, Kamus Kecil Indonesia-Belanda Belanda-Indonesia, serta Tata Bahasa Dasar Bahasa Belanda. Selain itu juga diterbitkannya Pelajaran Bahasa Belanda yang beliau susun dengan kawan-kawannya. Beberapa waktu lalu, beliau diutus untuk pergi ke Belanda bersama lima orang lainnya dari Unpad untuk melakukan sebuah penelitian curriculum training di Universitas Maastricht, di Belanda bagian tenggara.

Sangat gemar menyanyi dan pernah meraih juara ketiga lomba karaoke se-Unpad serta mengakui bahwa saat kuliah IPK-nya biasa saja, sekitar 3,3. Beliau juga bercerita bahwa saat kuliah dulu cukup rajin mempersiapkan materi sebelum ujian. Setidaknya seminggu sebelum ujian, hingga saat ujian beliau sudah semakin siap menghadapinya. Selain itu beliau juga suka memperkirakan kira-kira soal seperti apa yang akan keluar saat ujian, itu membuat beliau tidak kesulitan menghadapi ujian. Pak Sugeng juga sangat penyabar saat menghadapi para mahasiswanya yang kadang malas. “Kesempatan menjadi mahasiswa itu kesempatan yang jangan sampai disia-siakan. Boleh bersenang-senang dan aktif di berbagai kegiatan, tapi tetap harus bisa membagi waktu. Apalagi kalau yang membiayainnya orang tua, kita berdosa kalau terlalu santai lalu menyepelekan kuliah sementara orang tua tetap membayar.� Pesan beliau. “Saya memang selalu berusaha mengajarkan budi pekerti kepada mahasiswa saya. Tapi tidak galak juga.� Lanjut peraih Dosen Berprestasi tingkat fakultas ini. (SNA)

9

9


AKADEMIK

AKADEMIK

Andra Muri Dwiraka

Berprestasi dengan Segudang Motivasi “Proses itu menentukan hasil” tapi disisi lain ketika kita focus terhadap proses, kita harus bisa memastikan hasil itu adalah hasil yang terbaik.”

A

ndra Muri Dwiraka, mahasiswa yang akrab dipanggil Andra ini lahir di Ciamis, 13 Januari 1992, anak kedua dari empat bersaudara. Terlahir dari keluarga PNS, sempat dilematis ketika masuk ke Universitas Padjadjaran karena jurusan yang dipilihnya bukanlah untuk menjadi seorang guru. “Orang tua, dan beberapa guru menginginkan saya untuk menjadi seorang guru. Tapi ketika saya masuk di Universitas ini saya tahu bahwa lapangan pekerjaan itu bukan sebatas menjadi PNS saja, saya ingin mengembangkan diri di bidang lain dan ternyata saya lebih cen derung ingin menjadi wirausaha.”ungkap Andra. Andra adalah salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Padjadjaran jurusan Sastra Indonesia Diawali dengan prestasinya yang pertama,tak sengaja ia mendapat juara satu cerdas cermat,pada waktu duduk di bangku SD dalam rangka Muharraman tahun baru Islam, tak hanya berhenti disitu saja, ia terus mengembangkan prestasinya de ngan mengikuti berbagai macam

10

10

lomba, salah satunya lomba Nasyid di Ciamis dan memperoleh juara satu. Selanjutnya berawal dari keisengan orang tuanya mendaf tarkannya dalam lomba memiling di Jakarta dan berhasil mendapat runner up 2 se-Indonesia. Namun, Ketika ia benar-benar niat mengikuti Mojang jejaka, dan berusaha semaksimal mungkin, tetapi hasil yang diperolehnya kurang memuaskan, karena ia hanya mendapat dua nominasi, yaitu photogenic atau juara foto dan yang satu lagi persahabatan,”keheranan saya tak hanya berhenti disitu,


AKADEMIK faktor ketidaksengajaan saya ikut mojang jejaka itu tahun 2010 tapi saya tak mendapat juara satu, akhirnya saya tak bisa ke Jawa Barat. Tapi di tahun 2013 kemarin kebetulan Ciamis tidak lagi mengadakan lomba pasanggiri sehingga saya dipanggil sama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Ciamis untuk maju ke Jawa Barat mewakili Ciamis, itu sama artinya dengan saya menjuarai juara 1 di tahun 2013, dan alhamdulillah saya mendapat satu kategori yang notabene adalah kategori murni bukan penilaian dari juri dan tapi penilaian temanteman mimitraan (persahabat)� ungkap Andra. Dalam penilain lombanya tersebut, Andra tetap menjadi apa adanya sehingga penilaian yang ia dapatkan secara objektif dan berhasil menjadisalahsatupemenangkategorinya. Tak hanya berhenti disitu, mahasiswa yang mendapat IPK tertinggi ditingkat jurusan inipun terus mengembangkan bakatnya dan memperoleh segudang prestasi. Selain aktifdibidang akedemik,

AKADEMIK ia juga aktif dibeberapa organisasi dan kegiatan luar kampus lainnya serta mencoba berbisnis dari ide cemerlangnya .�Selain belajar bisa mengatur waktu, ya pastinya belajar yang lain, tapi belajar bukan semata baca buku, kita belajar dari kesalahan, belajar membangun relasi dengan dosen, kita belajar mendekati dosen , kita belajar menguasai keadaan di kelas. Sebelum belajar kita kenali dulu diri dan karakter kita seperti apa.� jelas Andra. Ia adalah tipe orang yang terbuka, menyukai hal-hal yang berbau praktik, dan ketika belajar lebih senang berada di ruangan terbuka. Menurutnya dalam dunia perkuliahan terdapat dua jalur yaitu, tuntutan dan tuntunan. “Kuliah adalah tuntutan kita kepada orang tua, artinya kita harus menunjukkan kepada orang tua kalau kita menjalankan kuliah dengan melakukan hal yang berkaitan sebagai penunjang-penunjangnya dengan sebaik mungkin, dan tuntutan kedua adalah menunjukan hasilnya.� (NI)

11

11


FEATURES

FEATURES

MANG AEP dan Misteri Di Balik Hujan yang Tertunda

B

eberapa bulan terakhir ini kita telah banyak mengeluh pada matahari yang membuat cuaca di bumi ini menjadi begitu panas, tapi hari-hari tetap berjalan dengan semestinya hingga musim pun kini telah berganti. Matahari tak lagi terjaga sepanjang hari, berkali-kali tertutupi oleh awan tebal yang ditiup angin kencang. Musim penghujan telah datang. Artinya, mahasiswa yang mempunyai agenda di musim ini harus punya banyak rencana alternatif untuk mengantisipasi turunnya hujan ketika acara berlangsung. Ah, sepertinya bukan soal banyaknya rencana alternatif yang harus dibuat, tapi mungkin‌ hujannya yang perlu ditunda. Bagaimana caranya? Mahasiswa-mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya Unpad tentu punya jawabannya: Mang Aep Mang Aep, itulah panggilan akrabnya. Nama aslinya adalah Yeyep. Ia adalah seorang penjual siomay keliling yang sering dijumpai di sekitaran Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Jatinangor. Hari demi hari dilaluinya dengan beban pikulan di pundaknya untuk membawa dagangannya demi mencari nafkah.

12

12


FEATURES Namun, sikap hangat yang selalu tergambar pada diri Mang Aep membuat beban tersebut seakan tidak nampak sedikitpun. Panggilan “Mang Aep” sendiri secara tidak sengaja datang dari anak-anak Sastra Sunda angkatan ’97. “Waktu itu anak-anak sedang gigitaran (bermain gitar) dan memanggil saya Aep”. Setelah itu sapaan “Mang Aep” lekat sampai sekarang. Kemudian suatu waktu, datang musim penghujan. Mang Aep jadi sasaran para mahasiswa. Siapa sangka, Mang Aep yang sehari-harinya berkeliling FIB untuk berjualan siomay ternyata punya sisi lain yang unik. Dia bisa menjadi “pawang” hujan. Kemampuannya itu sudah banyak diketahui warga FIB. Seringkali mahasiswa-mahasiswa yang akan menyelenggarakan event dan kebetulan sedang musim hujan, meminta bantuan dari Mang Aep supaya “membantu” agar tidak turun hujan ketika suatu acara berlangsung. Ternyata, itu semua awal mulanya terjadi di Fakultas Sastra (sekarang FIB). Berawal dari kegelisahan anak-anak Blue Hikers (disingkat BH) kala itu yang akan memanjat tebing dan kebetulan saat itu sedang musim hujan, mereka sempat berbincang-bincang dengan Mang Aep. “Karena dekat dengan saya, mereka ngobrol ke saya: ‘Duh, Mang Aep, usum hujan, ke kumaha diditu rerencangan? (musim hujan gini nanti anak-anak di sana gimana?)’ baringung (pada bingung) anak-anak teh”. Menjelang hari H dan anak-anak BH masih bingung dengan situasi yang terus-menerus hujan, Mang Aep memutuskan untuk membantu sebisanya. “Waktu itu saya bilang ke anakanak: yaudah lah, saya mau berjuang,

FEATURES minta pertolongan kepada Allah swt, saya juga tidak punya apa-apa, hanya Allah yang maha uninga (tahu)”. Tidak disangka ternyata Mang Aep berhasil. Lantas anak-anak Blue Hikers saat itu menganggap Mang Aep bisa mengatasi hujan. “Terus anak-anak bilang ke saya: loh kok Mang Aep bisa? Oh kalau gitu Mang Aep bisa nih (mengatasi hujan)”. Tapi Mang Aep berujar bahwa semua itu atas kehendak Allah swt. Dari situ kemudian banyak yang meminta tolong kepada Mang Aep untuk hal tersebut dan katanya, sering berhasil, walaupun tidak selalu. Karena menurutnya semua kembali kepada kehendak yang di atas. Kemampuan Mang Aep mengatasi hujan ini ternyata tidak hanya diketahui oleh warga FIB saja, melainkan sudah menyebar ke fakultas-fakultas lain. “Kan anak-anak FIB ada yang kenal sama (anak-anak) Fikom, FISIP, jadi gosipnya sudah menyebar ke sana”. Disinggung mengenai apa yang ia lakukan untuk mengatasi hujan tersebut, Mang Aep mengatakan memang ada doa dan kiat-kiat khusunya. “Emang ada (doa dan kiat-kiat khusus). Ada yang dari Al-Qur’an, ada yang dari nenek moyang, menggunakannya. Jadi ada dua alternatif”. Berkaitan dengan cara tradisional atau cara dari nenek moyang dalam menahan hujan, penggunaan sesajian juga masih tetap ada. “Untuk yang awam, disangkanya musrik atau takhayul. Tapi bagi saya tidak, karena bukan meminta kepada setan. Meminta itu hanya kepada Allah.” Selain itu, ada juga weja ngan-wejangan yang disampaikan Mang Aep kepada pihak yang meminta pertolongan kepada dia. Pertama,

13

13


FEATURES jika itu sebuah acara musik, atau pagelaran apapun serupa itu, Mang Aep menghimbau jika waktunya sholat tiba, untuk menghentikan sementara acara tersebut. “Kan kebanyakan acara-acara rame, pas waktunya magrib, acara lanjut terus, pas waktunya isya, lanjut terus. Seperti itu.” Yang kedua wejangannya adalah supaya tidak mematikan rokok di tempat acara berlangsung seperti menginjak atau melemparnya ke dalam genangan air, dan rokok tersebut harus di biarkan sampai mati sendiri. Untuk hal ini Mang Aep tidak memberikan alasannya. Tidak cukup sampai di situ, Mang Aep juga seringkali diminta untuk menangani orang yang kesurupan. “Kadang-kadang jam 12 malam saya dipanggil ke rumah kalau ada yang kesurupan”. Semua hal-hal tersebut tidak lantas membuat Mang Aep berpikir bahwa dirinya itu sakti. Ia mengatakan bahwa dirinya hanya manusia biasa, sama seperti orang lain. Banyaknya suka-duka yang dialami Mang Aep di FIB ini membuat ia merasa nyaman dengan lingkungannya. Ia berharap seterusnya FIB

14

14

KARYA SASTRA akan selalu nyaman khususnya untuk para pedagang seperti dia. Lebih lanjut, Mang Aep juga mengharapkan pihak fakultas ataupun dari BEM untuk lebih memperhatikan pedagang-pedagang. Ia berujar, “Sekarang apalagi banyak perubahan-perubahan, mau Economi Campus, jadinya serba uang. Banyak yang sekarang sistemnya kontrak, kalau bisa jangan terlalu mahal.” Untuk ‘profesi’nya sebagai pawang hujan, Mang Aep kembali menegaskan bahwa dirinya tidak bisa apaapa, hanya atas kehendak Tuhanlah semua bisa terjadi. “Yang menciptakan bumi alam ini, semuanya yang mempunyai hujan, yang mempunyai ghaibghaib yang ada di bumi langit ini hanya Allah yang maha kuasa, mang Aep mah tidak bisa apa-apa,” ujarnya. Oleh karena itu, ia berpesan kepada kita semua untuk terus beribadah dan berdoa kepada Tuhan, karena hanya kepada-Nyalah kita meminta dan memohon. Mang Aep juga mendoakan supaya mahasiswa-mahasiswa FIB ini bisa menggapai apa yang dicita-citakannya. (IF/IHN)


KARYA SASTRA

KARYA SASTRA

AYAM KAMPUS “Duuaarrrr!!!� Petir menggelegar. Sinar putih tampak membelah langit. Men-dung awan berbias cahaya. Hujan deras yang dari tadi mengguyur mulai mereda. Rintikannya menghilang bersama mendung yang juga mulai bersembunyi. Petir tadi, mungkin, adalah petir terak- hir. Pertanda bahwa langit telah usai menumpahkan amarah lewat air mata- nya. Kelabu langit dan mendungnya awan hitam berangsur berubah menjadi biru. Semesta cerah. Matahari yang tadi malu-malu mulai menampakkan dirinya (lagi). Setetes dua tetes bekas air hujan jatuh dari atas atap. Mengenai dedaunan yang hijau. Menggerakkannya. Membasuh daun menjadi bersih setelah kemarin dihinggapi debu-debu kendaraan yang lewat. Terlihat daundaun rimbun itu telah hijau pekat. Membersih. Memantapkan mata untuk kembali me- mandangnya. Daun rimbun itu ada pada pohon di samping halte. Sebuah kampus di sebuah kota. Sebatang saja dia tumbuh di sana. Tapi subur, lebat dan tinggi. Memberi kesejukan pada penunggu halte saat cuaca panas. Memberikan perlindungan pada halte saat cuaca hujan. Mereka belum juga berdiri. Masih duduk, melipat kaki, pada bangku di halte itu. Ada beberapa orang yang berteduh di sana saat hujan masih mengguyur. Seiring petir terakhir tadi, hujan telah reda. Sebagian mereka yang di dalam halte keluar. Melangkah, berjalan menuju tujuannya masing-masing.

Ada yang kembali menuju kost. Ada juga yang balik lagi ke kampus. Mungkin masih ada jam kuliah, karena hari ini masih jam dua. Siang. Mereka berdua memilih tetap duduk. Bercerita dan bercengkrama. Memakai jaket yang lengan bagian kanannya ada bendera Indonesia berdampingan de- ngan Palestina. Menikmati awan men- dung yang bergerak memutih. Dari dalam halte menatap langit yang sebentar lagi membiru sepenuhnya. Walau tak dapat dipungkiri, masih ada beberapa tetes air yang turun. Tapi bukan dari langit, melainkan dari atas atap halte. Tak masalah, ini pertanda reda. Tetesan terakhir tentunya. Asyik bercerita, kedua perempuan itu memandang setiap yang lewat di depannya. Tadi sepi. Kini telah mulai ramai kembali. Banyak sekali yang dilihat mereka. Beragam. Berbagai ciri dan kekhasan yang dimiliki masing-masing orang. Keberagaman adalah pasti. Manusia yang kembar pun masih beragam, tak sama. Satu punya tahi lalat dan satu lagi tidak. Bukannya itu beragam? Pertanda bahwa setiap manusia adalah berbeda. Tampilan. Karakter dan sebagainya. Di depan mereka, ada perempuan-pe- rempuan yang berjalan penuh legokkan. Rambutnya terurai sebahu. Ada juga yang terurai hingga pinggang. Ada yang memakai topi. Ada juga yang rambutnya diwarnai pirang. Hingga tampak kuning kemerah-merahan. Diantara mereka ada yang memakai ce-

15

15


KARYA SASTRA lana jeans. Seperti pensil. Ada yang panjang. Ada juga yang hingga lutut. Beberapa yang lewat juga ada yang memakai rok. Tidak hingga mata kaki. Melainkan hingga lutut kaki. Bahkan ada di atas dari itu. Sedangkan pakaiannya. Ada yang memakai kemeja. Kotak-kotak, bergaris lurus, beragam akan warna. Ada juga yang memakai baju kaos seadanya. Hingga terlihat segala bentuk keindahan tubuhnya tercetak sempurna. Diperlihatkannya secara cuma-cuma. Merugi atau sia-sia? Beberapa diantara yang lewat. Laki-laki ataupun perempuan ada yang memegang makanan dan minuman. Sambil berjalan mereka memakannya. Sambil melangkah mereka meminumya. “Kak, bolehkah kita makan atau minum sambil berjalan?” Tanya Fathiyya memastikan. Dia kuliah baru semester dua. Sedangkan perempuan di sampingnya yang dipanggil kakak telah semester enam. Mereka kenal lewat organisasi. Dibuktikan dengan jaket yang dipakai mereka. Ada tulisan “FSLDK” dengan lambang hijau berbentuk logo pada bagian belakang jaket itu. Perempuan yang dipanggil kakak oleh Fathiyya itu bernama Annisa. Biasa dipanggil Nisa. Pandangannya yang tadi tertuju pada orang-orang yang lewat kini beralih menatap Fathiyya. Tersenyum dan berkata, “Sebaik-baiknya adalah duduk Fath. Dari segi kesehatan makan atau minum sambil duduk juga baik. Dalam agama pun anjurannya seperti itu” Fathiyya mengangguk paham. Kembali matanya tertuju pada jalan yang banyak dilalui orang-orang. Bukan hanya orang tapi kini telah ramai dengan kendaraan. Motor berbagai merek.

16

16

KARYA SASTRA Mobil berbagai jenis. Beragam tipe juga hilir mudik. Kebanyakan milik mahasiswa yang kuliah di kampus itu. Bekas hujan tadi masih ada. Jalanan masih digenangi air. Mungkin jalan itu masih licin. Tapi kendaraan yang lewat tak ada yang menghiraukan. Apalagi motor yang super ngebut tak karuan. Pengendaranya pun tak memakai helm. Nekat sekali! Dari seberang sana tampak segerombolan ayam mencari makan. Berinduk beranak. Diantaranya juga tampak seekor yang jantan. Semakin kesini, segerombolan ‘keluarga ayam’ itu mendekati jalan. Memasuki bahu jalan. Kini telah berada di tengah-tengah jalan. Satu motor berkecepatan tinggi dari arah gerbang kampus melaju. Mendekat lalu “Braaakk”. Satu diantara ayam di dalam kampus itu terlindas. Kepalanya pecah. Bercucuran darah. Ayam lain hanya melihat. Kemudian melanjutkan mematok-matok jalan yang dianggapnya ada makanan. Fathiyya dan Nisa memandangi dari dalam halte. Manggut-manggut mereka berdua berkata, “Jelas-jelas jalanan ramai malah pengendara itu masih ngebut-ngebutan juga. Masih untung hewan yang ditabraknya. Kalau manusia? Bagaimana?”

Cerpen dari Robi Afrizan Saputra Senin, 1 Desember 2014


KARYA SASTRA

Jalan Kesepian Fauziah Sri Rachma

Tiada langkah yang sampai dengan jejaknya Tiada jejak-jejak langkah yang membekas Tiada bekas yang menunjukan langkah Di jalan itu, jalan kesepian Tiada angin menyapu daratan sunyi Tiada angin menggugurkan daun menguning Tiada angin menggoyangkan ranting Pada jalan itu, jalan kesepian Tiada hujan mengundang kilat Tiada bekas yang terlihat Tiada pelangi yang mencuat Dalam jalan itu, jalan kesepian Kulangkahkan setapak demi setapak Perlahan menghapus jejak Pada jalan yang tak berkawan Jalan itu, jalan kesepian Kulanjutkan langkah yang tak henti Menapaki jejak-jejak langkah kaki Pada jalan itu, jalan kesepian yang sunyi Seribu langkah terhenti dan mati

17

17


KARYA SASTRA

KARYA SASTRA

Pada Senja Basah Kevin Ridho Al Khudri Aku yang terbaring di bawah perapian Kini hanya sanggup meniupkan kehangatan Di sela dahak yang kian menggeretak, menyesak Menemani hari-hari sepi ketika kilat bersuara serak Hidup di tengah rimba pengasingan tanah perantauan Rindu yang menyelusup ke dalam relung sanubari Membuat tubuhku menggigil tak tertahankan Tergeletak seolah mati tiada memiliki arti Kupejankan mata, mencoba menghirup kehangatan Namun racun rindu semakin kuat mengikat Buatku kaku laksana buku yang tak bisa melayu Tubuh ini menggigil di depan bara api yang begitu hebat Sementara wajahku kebas, antara panas dan dingin membeku Dan langit masih menangis manakala perapian mulai meredup Tetapi diriku tetap saja terbaring laiknya orang yang sinting O Mahadewa, apakah kau masih mengizinkanku hidup Hanya untuk meratap rindu yang tak begitu penting Kulayangkan pikiran menembus derasnya bulir hujan Terbang menemui siluet wanita yang paling kusayang Sedang apakah dia? Tentu memikirkan buah hatinya di rantau Di bawah rintik hujan dia menenun sutera menjadi sehelai selendang Sambil menggumamkan mantera kesunyian hingga langit menjadi silau O Mahasutradara, aku bersumpah demi apa pun yang kupunya Bahwasannya tubuhku lemah menanggung timah kerinduan Dan berharap akan kemurahan hujan dan bala tentaranya Sampaikan salam rinduku pada bunda dan kampung halaman Kugumamkan aamiin dalam lirih yang berkepanjangan Di kota kembang, 03/12/14. 15:54 Š keral

18

18


OPINI

OPINI

Artis dengan Prestasi atau Sensasi

M

enjadi seorang public figure memang tidaklah mudah, muncul di layar kaca setiap hari dan disaksikan jutaan pasang mata memang memerlukan kecerdasan yang tinggi karena apa yang dilakukan public figure atau yang biasa kita sebut sebagai seorang artis tak jarang menjadi panutan para penggemarnya, pakaian yang dikenakan sang artispun tak jarang menjadi trendsetter di dunia mode Indonesia. Tubuh yang sempurna, wajah yang rupawan serta penampilan menarik memang sangatlah dibutuhkan dalam persaingan di dunia entertainment, apalagi sekarang persaingan semakin ketat, tapi kecerdasan dan etika bersikap pun tidak kalah penting. Tak jarang layar kaca Indonesia hanya dipenuhi berita-berita yang mengangkat permasalahan dalam dunia artis saja.

Yang menjadi perhatian tak jarang pula tentang “cari sensasi�. Apabila kita perhatikan hal tersebut, sang artis melakukan hal itu semata-mata hanya mencari perhatian masyarakat yang menguntungkan bagi artis tersebut. Seorang artis pun harus bisa menjaga kepribadiannya ketika berada dilayar kaca, perlakuan sang artis pun jangan sampai menghina golongan atau agama tertentu dan stasiun televisi yang menayangkannya juga dapat dikenakan sangsi akibat melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia tahun 2012 Pasal 7 dan 14 ayat (2) serta Standar Program siaran pasal 6, pasal 7 huruf a, dan 15 ayat (1). Dunia hiburan di Indonesia harus banyak dipenuhi hal-hal mendidik yang bertujuan untuk terbinanya jati diri bangsa sesuai dengan UUD No 32 tahun 2002 pasal 3, namun sayangnya memang harus diakui kalau tayangan tele-

19

19


OPINI

visi di Indonesia belum sampai kepada tahap itu. Tayangan mendidik tersebut tentunya terlahir dari kerja keras yang baik bukan dari rasa ingin terkenal dengan menggunakan cara-cara yang tidak baik yang dilakukan oleh sang artis. Dan dengan cara mengisi tayangan televisi dengan berita-berita yang tidak mendidik yang lahir dari kebohongan saja. Disamping memperoleh materi yang bisa dibilang tinggi menjadi seorang artis pun memperoleh perhatian publik atau sang artis akan sangat terkenal dan di puja-puja para penggemarnya, lantas layakkah sang artis yang di puja-puja banyak orang itu melakukan hal-hal buruk di depan kamera dan berita negative tentang dirinya hampir setiap hari menghiasi tayangan televisi di Indonesia? tentu saja jawabannya tidak, karena perilaku sang artis sering menyedot perhatian

OPINI

masyarakat luas yang tentu saja dapat ditiru oleh masyarakat yang dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat tersebut dikarenakan prilaku sang artis. Tapi di Indonesia banyak juga artis-atis yang mampu memberikan citra positif dimata masyarakat. Seorang artis yang memiliki sikap dan prilaku yang baik tentunya akan berdampak kepada diri sang artis sendiri yaitu tentunya dicintai masyarakat. Fenomena artis Indonesia yang merambah dunia internasional pun sudah terjadi, beberapa artis Indonesia tentu saja sudah mampu merambah dunia internasional dengan kerja keras yang tidak mengenal pantang menyerah, hal ini tentu saja memberikan dampak positif kepada masyarakat Indonesia sendiri. Musisi ataupun pemain film dari Indonesia sudah mulai diakui dunia internasional khususnya Amerika Serikat dan hal ini tentu saja sangat membanggakan Indonesia. Dunia entertainment Indonesia harus lebih maju dan berkembang lagi dan hal itu ada di tangan para pelaku entertainment itu sendiri. Jadi masyarakat harus bisa menilai artis yang memang terkenal karena kerja keras yang menghasilkan prestasi atau artis yang membuat masalah sendiri yang hanya menghasilkan sensasi.(AB)

20

20


OPINI

OPINI

Pro dan Kontra Kenaikan Harga BBM

Tepat pukul 00.00 WIB tanggal 18 Desember 2014 harga BBM bersubsidi resmi naik. Berbagai sikap ditunjukan oleh segenap lapisan masyarakat. Ada yang pro ada juga yang kontra. Misalnya demo dengan cara turun kejalan jalan, memberikan berbagai sikap ketidakpuasan, melakukan sikap anarkis, dan masih banyak lagi kegiatan para demonstran yang tidak setuju dengan naiknya BBM. Informasi terakhir pemerintah berencana memberikan dua harga BBM bersubsidi yaitu Rp. 4,500 per liter bagi kendaraan umum dan sepeda motor, dan Rp. 6,500 per liter bagi kendaraan mobil pribadi. Disisi lain ketika pemerintah menaikkan hanya satu harga yaitu Rp. 6,500 per liter juga mendapat kritikan dari politisi yang berseberangan, mereka berpendapat bahwa pemerintah dianggap hanya mencari gampangnya saja. Banyaknya tanggapan yang keluar dari masyarakat, pemerintah harus bijaksa-

na dalam mengambil langkah yang tepat dan menaikkan harga BBM bersubidi. Namun banyak juga dari jumlah SPBU diberbagai tempat justru bertolak belakang dengan upaya pemerintah untuk membatasi BBM bersubsidi. Berbagai kebocoran BBM bersubsidi yang terjadi melalui penyelundupan BBM bersubsidi diarea perbatasan dengan negara asing justru semakin marak. Beberapa kali petugas menangkap beberapa kapal yang mengangkut BBM bersubsidi yang hendak dibawa keluar negeri di perairan Kepulauan Riau. Hal ini sangat disayangkan. Karena ada pihak-pihak tertentu yang masih bebas melakukan kegiatan haram tersebut, sedangkan rakyat terus dirongrong dengan kenaikan BBM bersubdisi yang ditakuti berdampak kepada kenaikan harga barang konsumsi lainnya. Kalau kenaikan BBM memang harus dilakukan sebaiknya pemerintah

21

21


OPINI

OPINI menaikkan harga BBM tersebut tidak secara drastis. Dilakukan dengan mekanisme yang mudah, cukup satu harga. Katakanlah kenaikan sebesar Rp. 500 per liter. Sehingga menjadi Rp. 5.000 per liter hal ini dirasa tidak akan memberikan dampak yang besar terhadap berbagai sektor sambil melihat kestabilan ekonomi negara. Seperti yang diketahui, masyarakat indonesia tidak seperti warga negara lainnya. Indonesia memiliki mata uang yang kecil. Dan pendapatan masyarakatnya pun juga terbilang rata rata kecil. Jadi, dari sini saja sudah terlihat tindakan apa saja yang harus dilakukan pemerintah untuk mensejahterakan warga warganya. Sebenarnya banyak juga manfaat dengan naiknya BBM saat ini. Kita bisa melihat negara-negara maju berbondong bondong warganya terbiasa dengan berjalan kaki. Untuk mencapai halte, stasiun, sekolah ataupun yang tempat lainnya. Dengan naiknya BBM memungkinkan masyarakat indonesia membia-

22

22

sakan diri untuk melakukan kegiatannya tanpa adanya transportasi. Kecuali dengan jarak yang sangat jauh. Karena hal itu juga membuat jalan sekitar yang biasanya macet membuat lancar dan nyaman. Mungkin dengan naiknya harga BBM sekarang bisa membuat perubahan negara secara pelan pelan. Namun itulah, hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bisa membantu negaranya dengan hal-hal yang kecil. Setiap pemerintah negara menginginkan negara maju, jika ini keputusan dari pemerintah, inilah yang terbaik yang direncanakan pemerintah untuk membuat negaranya menjadi lebih baik lagi. (CHN)


TIPS & TRIK

OPINI

Tips dan Trik Menghadapi Ujian Sebagai akademisi, kita pasti gak akan lepas dari yang namanya ujian. Dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, ujian selalu ada untuk jadi tolak ukur pemahaman kita tentang materi-materi yang telah dipelajari selama satu periode waktu tertentu. Yang terjadi dalam budaya kita sekarang, ujian pasti jadi sesuatu yang menakutkan bagi kebanyakan orang apalagi kalau materinya belum dikuasai sepenuhnya. Wah itu bener-bener bikin galau. Bahkan yang udah siap ujian pun kadang-kadang masih was-was kalau-kalau mereka gak bisa maksimal waktu ngerjain soal-soal ujian. Inget loh, ujian itu bukan soal salah atau benernya jawaban kita, tapi pada dasarnya kan untuk menguji pemahaman kita. Nah, ujian emang buat ngukur pemahaman kita, tapi bukan berarti kita gak perlu belajar sebelum ujian. Belajar sebelum ujian itu penting untuk kembali mengingat materi-materi yang udah lama dipelajarin dan buat maksimalin pemahaman kita. Di sini nih kita banyak tergoda. Kita kadang males buat belajar lagi, karena ngerasa udah ngerti banget atau bisa jadi karena gak ngerti sama sekali. yaitu, “Berani mengatakan ‘iya’ dan ‘tidak’”. Katakanlah iya untuk belajar. Dan katakanlah tidak pada malas. Tekad yang bulat itu perlu loh buat memulai sesuatu. Di bawah ini ada tips dan trik nih buat kita mahasiswa biar makin siap dalam menghadapi ujian.

Kerja kelompok Buatlah kelompok dengan beranggotakan beberapa orang yang bersedia untuk bertukar pendapat. Inget jangan sampai salah memilih teman kelompok dan jangan juga hanya memilih orang-orang yang pintar saja tapi ajak juga teman kalian yang mempunyai kekurangan dalam segi materi. Saling berbagilah !!

Mulailah mencicil mata kuliah

Menghafal point penting

mencicil mata kuliah dari sebulan sebelum ujian. Caranya yaitu membagi- bagi materi dengan teman sekelompok yang telah kamu buat, setiap satu orang mempunyai tugas untuk memahami satu materi.

Cara ini adalah cara yang paling efektif, dengan menghapal point-point penting dari materi yang telah diberikan oleh dosen. Bisa lebih mudah untuk mengingat semua materi, tapi tidak hanya itu, setelah diingat point pentingnya kembangkanlah melalui ide-ide dari pemikiran kalian.

Sekarang udah nyaris di penghujung November dan gak lama lagi kita bakal ketemu sama Desember. Artinyaa.. bentar lagi UAS! Hayo, jangan lupa terapin tips-tips di atas ya! Semangat selalu buat kita para akademisi, semoga berhasil dalam ujiannya! (SM)

23

23


TIPS & TRIK

Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan Setelah sekian lama bermanja-manja dengan cuaca panas, sekarang kita berhadapan dengan musim hujan. Biasanya, saat pancaroba, banyak yang terkena flu bahkan demam. Kita nggak terlalu peka terhadap kesehatan tubuh. Kita jadi lengah dan menganggap remeh cuaca, padahal di saat pergantian musim itulah biasanya penyakit mudah menyerang. Di musim hujan, kita harus lebih waspada lagi biar nggak mudah terserang penyakit. Inget loh, penyakit sekecil apapun itu bakalan ngeganggu kegiatan kita sehari-hari, apalagi kita adalah mahasiswa yang dituntut harus selalu fit setiap waktu. Sayang banget ‘kan kalau sampai ketinggalan materi kuliah? Nah, berikut ini ada tips yang bisa membantu kalian agar tidak mudah terjangkit penyakit di musim hujan: 1. Jangan lupa makan dan perbanyak minum air mineral Mentang-mentang nggak ada yang ingetin makan, jangan sekali-kali jadi males unuk makan ya! Jangan lupa: tiga kali sehari. Tapi inget, porsinya secukupnya aja. Dinginnya hujan emang bisa buat perut cepat lapar, tapi jangan sampai kebablasan makan berlebihan. Jangan lupa juga untuk minum air mineral dengan banyak. Usahakan untuk minum air delapan gelas sehari untuk membuang racun yang ada dalam tubuh. 2. Perbanyak konsumsi sayur dan buah Sayur dan buah ini termasuk ke dalam syarat empat sehat. Perbanyak konsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu biji atau pepaya. Kebanyakan dari mahasiswa adalah anak kost dan lebih sering memilih makanan yang praktis. Slogannya adalah: yang penting makan! Tapi hati-hati, sayur dan buah ini jangan sampai diabaikan. Di musim hujan, udara menjadi dingin dan nggak heran kalau banyak kuman-kuman tumbuh dengan baik, apalagi di tempat lembap. Nah, jadi jangan mau kalah sama kuman-kuman, kita juga harus tumbuh dengan baik dan sehat. 3. Konsumsi vitamin dan sediakan obat Kalau emang nggak memungkinkan beli sayur dan buah, sediakan vitamin di kostan kalian. Kalau bisa, bawa dari rumah aja, karena biasanya, vitamin bisa disubsidi sama orang tua alias nggak perlu keluar biaya dari dompet sendiri. Obatobatan juga perlu disediakan untuk mengatasi kalau kita udah terlanjur sakit. 4. Selalu bawa jaket Bawa jaket itu bukan untuk modus sama gebetan yang lagi kedinginan ya. Jaket ini bisa melindungi kita dari udara dingin di musim hujan. Karena suhu di Jatinangor, apalagi waktu musim hujan, beda banget sama suhu di Jakarta, Tangerang, Depok ataupun Bekasi, makanya, yang nggak biasa dingin, bahkan alergi dingin, disarankan banget untuk sedia jaket.

24

24

OPINI


OPINI

TIPS & TRIK

5. Sedia payung sebelum hujan Jangan sampai ketinggalan yang satu ini. Yah, meskipun harga payung di Jatinangor emang mahal, tapi payung ini bisa banget ngelindungin kita dari hujan deras. Payung ini kalau dirawat dengan baik dan benar, bisa dipake sampai wisuda kok. Jadi bagi yang belum punya payung, segera beli ya. Lagipula, kalau mau hitung-hitungan, masih bisa dijangkau dari sisa uang jajan kita. Lumayan kan biar tiap hari nggak kehujanan atau terjebak hujan. Kita jadi nggak perlu berteduh lama dan menghabiskan waktu. Nah, semoga lima tips diatas bisa membantu kalian untuk menjaga daya tahan tubuh di musim hujan ini ya! (HF).

25

25



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.