E-Pemuda Adonara Bangkit Juli 2012

Page 1

UBSP: UNTUK KEMANDIRIAN INA-INA BANIONA


DARI REDAKSI

juga diharapkan dapat menghidupi motonya sendiri dengan menjadi media yang otonom, mandiri dan berbudaya dalam gerak perjuangannya. Partisipasi rekan-rekan semua anak-anak lewotanah sangat diharapkan dalam menghidupi nadi media ini, selamat datang di media ini, selamat bergabung, selamat berkarya dan selamat berjuang

PEMUDA ADONARA BANGKIT E-MAGAZINE

SALAM TADON TANA GETO NARA NUHA NEBON!!!!

D

iawali dengan ide mengenai Pemuda Adonara Bangkit versi cetak, maka Pemuda Adonara Bangkit versi elektronik ini diharapkan dapat menjadi awal perjuangan muda-mudi Adonara dalam membangkitkan kembali gelora BELAJAR dan BERJUANG dalam moto bersama: “Adonara yang Mandiri Otonom dan Berbudaya�. Moto ini diangkat untuk membumikan mimpi-mimpi anak Adonara yang ingin membangun Adonara menjadi pulau yang berdaulat terhadap segala sumber daya nya dan mampu mengelola sumber daya tersebut untuk kepentingan bersama masyarakat Adonara. Moto ini juga merupakan bagian dari tanggapan terhadap berbagai diskursus yang berkembang dan mungkin tidak berkembang dan malah berujung pada debat kusir di group PAB yang pada dasarnya merupakan bagian dari proses pembentukan pribadipribadi Adonara yang sama-sama menginginkan adonara menjadi pulau yang mandiri dan otonom tanpa melepaskan budayanya. Media ini diharapkan dapat menjadi media yang "beda" bukan sekedar media yang ikut-ikutan arus dan isu, melainkan menjadi pengganti kenube dan gala dalam tarian hedung kehidupan. Media ini

DAFTAR ISI

BELA ....................................................................1 TENARANG ........................................................2 MADAK....................... ........................................3 LEWO TUKAN ....................................................7 LEWO HERIN......................................................15 RURANG .............................................................18

PEMUDA ADONARA BANGKIT-(e-magazine) Edisi I, Juli 2012. Diselenggarakan oleh Group (Facebook) Pemuda Adonara Bangkit. Terbit pertama pada Juli 2012. Redaksi: Boro Staf Redaksi: Boro, Nela Somi, Simpet Soge Editor: Nela Somi, Layout: Zonaliper. E-mail: pemudaadonarabangkit@yahoo.com Redaksi menerima kiriman tulisan berupa artikel, opini, laporan, berita maupun analisis yang berasal dari pembaca sekalian. Panjang tulisan bebas. Redaksi berhak mengedit tulisan bila dianggap perlu tanpa merubah maksud penulis. Tulisan dapat dikirim ke redaksi E-magazine atau melalui e-mail editor di nelasomi@yahoo.com. Kiriman tulisan harus disertai keterangan lengkap penulis.

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012


SUARA PEMBACA

Untuk Suara Pembaca perdana ini kami tampilkan status yang mendapatkan komentar paling banyak selama bulan Juni di Group Pemuda Adonara Bangkit.

Pahtriscya Ina (16 Juni, 33 komentar) tuk jd sorg bupati butuh bantuan bnyk pihak...bnyk yg bantu dgn hrapn namanya trdaftar dlm ingatn bupati...tp sayangnya bupati tidak bkrja tuk mngingt bntuan anda...ini adl yg namanya korban politik...!! hdup itu mmang ironis... Pahtriscya Ina (12 Juni, 30 komentar) politis ikut2an...!! cape deh... Komunal Adonara (20 Juni, 27 komentar) kalau sy disuruh memilih antara Adonara kabupaten dan jembatan yg menghubungkan Adonara-larantuka maka sy akan memilih jembatan penghubung adonara-larantuka. jembatan ini akan mempermudah perputaran arus barang dan jasa antar pulau yg tentunya berpengaruh juga terhadap harga barang kebutuhan antar pulau. itu pendapatku. apa pendapatmu? Chris Noyah (17 Juni, 20 komentar) Pemuda Waiwerang Kota ketika Kibarkan bendera Merah Putih pada 17 - 08 - 2011 di Puncak Gunung Boleng...........B R A V O PEMUDA WW KOTA........


OPINI ANDA

MERAYAKAN MASA SILAM Oleh: Christo Kabelen Minggu-minggu ini kendaraan akan sesak oleh penumpang. Jalan-jalan, juga terminal, stasiun, dan bandara penuh. Orang-orang sedang mudik. Pulang ke masa lalu, pada kenangan. Tempat mereka lahir dan dibesarkan, atau pulang kepada hubungan-hubungan yang (telah) mereka bangun. Jika ada yang retak dalam hubungan itu, tentulah ini waktu yang tepat untuk menambalnya.

M

asa lalu memang tak gampang dilepaskan.Bagi sebagian orang, barangkali, mudik adalah kembalinya mereka ke tradisi. Ada semacam semangat beromantisme dengan masa lalu. Ya, setidaknya melepaskan kerinduan mereka akan apa yang mereka rasakan dulu. Masyarakat tradisional, dengan ikatan sosial yang lebih kuat dan bukan hanya didasarkan atas rasionalitas tujuan-tujuan tertentu. Mereka ingin merasakan hubungan antar mereka dan tetangga, misalnya, dalam hubungan yang dominan dengan rasa daripada akal. Kehangatan suasana kampung. Di mana masyarakat tidak terkungkung oleh sekat-sekat yang memisahkan mereka dengan individu yang lain. Mereka merasakan kembali yang tradisional sebab yang modern tak cukup memberikan segalanya. Ada yang justru hilang tergerus arus modernitas, Hubungan sosial yang lebih didasarkan pada rasional instrumental. Akal yang hanya menurutkan kehendak. Seorang sosiolog Perancis, Emile Durkheim, mencirikan pembagian masyarakat ke dalam dua Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

kelompok. Pembagian masyarakat ini ia dasarkan pada The Division of Labor in Society, salah satu bukunya yang berbicara tentang tipe solidaritas dan sumber struktur sosial dalam masyarakat. The Division of Labor in Society ini sekaligus sebagai dasar pembagian masyarakat modern dan masyarakat tradisional (Johnson, 1986: 181). Masyarakat tradisional, dalam pandangan Durkheim mendasarkan hubungan sosial dan solidaritasnya pada, di antaranya; kesamaan kepercayaan, mata pencaharian, dan kuatnya kesadaran kolektif. Agama, adat-istiadat, mitos, dan kepercayaankepercayaan tertentu masih memegang peranan penting dan menentukan. Masyarakat dengan ciri ini tersebar di berbagai desa/kampung. Pada masyarakat ini terdapat yang oleh Durkheim kemudian disebut sebagai, solidaritas mekanis. Kesadaran di dalam masyarakat dengan solidaritas mekanis bersifat kolektif, sehingga individualitas anggota masyarakat cenderung kecil. Kesadaran kolektif itu menekan individu di dalamnya, untuk sedapat mungkin menghindari konflik


dan ketegangan antar individu dengan yang lain. Karenanya mereka hidup dengan guyup dan rukun. Sedangkan masyarakat modern kedua dicirikan melalui pembagian atau spesialisasi kerja anggota masyarakat ke dalam berbagai profesi yang digeluti. Sifat ketergantungan kerja antar individu menyatukan mereka dalam menciptakan solidaritas. Solidaritas mereka hanya sebatas “kepentingan kerja� dan pencapaian tujuan-tujuan kerja. Kesadaran kolektif, pada tingkat pembagian kerja yang semakin tinggi tentu akan semakin berkurang. Masyarakat urban/perkotaan lebih kental dengan logika-logika modern ini. Masyarakat modern tidak lagi mendasarkan hubungan mereka berdasarkan kesamaan perasaan, pandangan hidup, bahkan institusi agama dan adat istiadat. Masyarakat modern lebih condong pada hubungan kerja yang rasional purposif. Gotongroyong yang menjadi cirri khas masyarakat tradisional, tentu saja tak kita temukan di sini. Sebab sudah terganti dengan upah. Hal ini menjadikan hubungan sosial di antara anggota masyarakat menjadi renggang. Ini menjadikan individulitas berkembang sedemikian rupa yang pada saat-saat tertentu berimbas pada berkembangnya individualisme. Te n t u s a j a , a p a y a n g dikatatakan oleh Durkheim tentang perlunya pembagian kerja di masyarakat dalam The Division of Labor in Society mewakili semangat

zamannya. Zaman industrialisasi awal, ketika banyak orang optimis dengan berkah yang dibawa zaman modern. Menurut Durkheim, pembagian kerja membawa perubahan dari masyarakat dengan solidaritas mekanis ke masyarakat bersolidaritas organis. Dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Modernitas berkembang sejak beberapa abad lalu dari daratan Eropa dengan semangat modernisme. Diawali dengan Pencerahan (renaisans), revolusi industri, dan perkembangan ilmu pengetahuan terutama bidang imu-ilmu alam. Modernitas ini sekaligus menandai peralihan dari Abad Pertengahan ke zaman modern. Sekularisasi, perkembangan ilmu pegetahuan, berbagai penemuan dalam bidang teknologi, dan kritik atas otoritas gereja tersebut kemudian disambut gegap gempita masyarakat, yang juga dilegitimasi lewat para ilmuan. Mereka, saat itu, sangat optimis bahwa zaman modern akan membawa perbaikan bagi kehidupan manusia. Memang semangat zaman modern itu telah banyak membuat perubahan. Penemuan dalam bidang teknologi tentu saja memudahkan kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi, selain berkah yang di bawa, kutuk zaman modern juga tak kalah hebat. Sebab, ternyata optimisme zaman pencerahan itu tidak (lagi) menemukan muaranya. Modernitas Bersambung ke hal 20

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012


OPINI ANDA

Potensi Komoditi Masyarakat Adonara dan Prospek Pemasarannya Oleh: Ama Ola Eban

A

kal saren onet tou kirin eh'an, budi dike ta'an gelekat lewo gewayan tana, semangat inilah yang selalu tumbuh dalam diri setiap anak Lewo Tana. Adanya kesamaan dalam semangat membangun lewo tana seperti ini perlu selalu kita bina demi lewo tana yang lebih maju dan berkembang mulai dari sekarang. Adonara memiliki potensi komuditi yang cukup dijadikan untuk menghidupi kebutuhan masyarakat Adonara. Komoditi masyarakat Adonara umunya berasal dari hasil kerja para petani baik di darat maupun di laut. Namun, sayangnya potensi komoditi masyarakat ini tidak memberikan kepuasan hasil bagi para petani kita. Ada beberapa faktor yang menurut pengamatan saya menyebabkan potensi komoditi yang kita miliki tidak mendatangkan keuntungan bagi petani Adonara. Faktor yang paling utama adalah ketidaktersediaanya armada angkutan yang bisa dipercaya untuk mendistribusikan hasil komoditi masyarakat. Armada angkutan yang mendistribusikan komoditi merupakan Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

hal yang paling vital, jika kita ingin mengembangkan otonomi di daerah kita. Selama ini kita semua sadari bahwa distribusi komoditi semuanya lari ke tangan tengkulak yang seenaknya menentukan harga pasar. Kemana lagi kita mau menyalurkan komoditi kita selain ke tengkulak??? Kita tidak tahu lagi kemana kita harus mendistribusikan hasil komudit kita karena kita memang tidak memiliki fasilitas atau agen yang terpercaya untuk mendistribusikannya. Namun hal ini perlu pertimbangan dengan lebih matang lagi jika kita ingin mendatangkan armada angkutan. Komoditi yang saat ini kita miliki perlu kita kaji terlebih dahulu. Maksudnya adalah apakah hasil komoditi kita cukup untuk disalurkan ke tempat penadah komoditi untuk diproduksi. Hal ini perlu kita kaji karena tentunya penadah komoditi ingin memastikan seberapa besar stok yang dapat kita salurkan untuk diproduksi. Penadah tidak mungkin menerima jika komoditi yang kita salurkan kurang dari yang dibutuhkan. Oleh karena itu perlu

5


Pengkajian tentang apa saja hasil komoditi dan berapa besar hasil selama satu kali panen. Selain itu juga dapat kita pastikan hasil panen komoditi berdasarakan pemetaan potensi komoditi masyarakat. Tentunya ini memerlukan survey tentang hasil komoditi per luas lahan.Kedua cara di atas bukanlah kerja yang mudah untuk dijalankan, semuanya membutuhkan kerja keras dan dukungan dari semua pihak. Jika kita ingin maju, harus tunggu siapa lagi yang menjalankanya??? Kita adalah anggota gemohing jika kita ingin maju. Selanjutnya kita dapat memanajemenkan pemasaran hasil komoditi. Jika armada angkutan sudah tersedia tentunya ini sangat efektif untuk memutuskan mata rantai perdagangan. Teknisnya bisa dengan pembentukan koperasi yang secara langsung menjadi tangan pertama penadah hasil komoditi, yang selanjutnya ke armada angkutan menuju tempat penadah komoditi untuk diproduksi (pabrik). Untuk menentukan pabrik juga membutuhkan survey terlebih dahulu. Kita perlu bekerja sama dengan pabrik yang dapat menadah hasil komoditi kita. Seberapa besar pabrik memberikan penawaran barang untuk kita distribusikan. Hal ini berkaitan dengan besar komoditi per sekali panen yang saya maksudkan di atas. Jika kerja sama dengan pabrik memberikan kesepakatan yang samasama menguntungkan tentunya ini sangat bermakna bagi kita semua. Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

khususnya masyarakat kita pada umumnya. Berpijak pada pepatah yang disampaikan pada awal tulisan ini: Akal saren onet tou kirin eh'an, budi dike ta'an gelekat lewo gewayan tana, maka keterlibatan semua pihak, terutama generasi muda Adonara bersama para petani sangat di harapkan dalam membangun perubahan terkait potensi komoditi di Adonara.


BEBAS MERDEKA, TIPS, IKLAN

Oleh: Yunita Patrisia

I

ni adalah kisah nyata yang saya ketahui ketika kami berada di empat meja makan pesanan om Rio di salah satu restorant di Surabaya. Aku sendiri di tengah-tengah orang Kei Maluku. Aku memulai cerita ini dan aku sendiri tidak tahu klimaksnya ada di mana. Tapi semoga bermanfaat.

B

ekerja sebagai seorang guru BP. Di kalangan orang Amerika menyebutnya sebagai pengacara yang menangani banyak sekolah. Orang Amerika memanggilnya Ridwan. Nama yang diberikan orang tuanya adalah Rio. Ayah dan saudara-saudaranya memanggilnya Rio tapi ibu memanggilnya "io". Karena ibu tidak bisa menyebut "R". Tapi itu adalah panggilan yang terbaik yang pernah ada dan selalu ada untuk om Rio. Keunikan lain orang tuanya adalah tidak bisa membaca, tidak bisa menulis dan tidak bisa bicara bahasa Indonesia. Bahkan ketika om Rio Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

mengajak seluruh keluarganya ke Surabaya untuk jalan-jalan. Disalah satu rumah makan ibunya meminta Papeda dan kua Ikan Kuning. Makanan khas mereka. Sedikit mengelitik saat itu dengan keritikan ibunya om Rio. “Restoran sebesar ini kok tidak disiapkan makanan tradisional� ungkapnya dalam bahasa Kei yang saya tahu artinya dari teman saya ketika itu. Yang lain memiliki dan dia tidak. Menginginkan tapi tidak dapat. Bernaung di pondok yang dingin, dan buaian sepoi-sepoi di tengah kebun. Berontak dengan semuanya ini. Menjadi kuli pelabuhan selama lima


hari. Dengan modal Rp 15000 menuju Jakarta dengan empat pasang pakaian yang diisi dalam sak semen dan hingga saat ini masih tersimpan. Meninggalkan Kei, meninggalkan semua yang dia sayang tanpa pamit pada usia setelah tamat SMP. Dianggap tidak ada, hilang, dan mati. Melawan kejamnya Jakarta dengan tinggal di bawah kolong jembatan, bekerja apa saja, semangat dan tidak perna putus asa. Sedikit menarik Jakarta kala itu. Kejam tapi membutuhkan jasa-jasa orang. Tapi sekarang melamar kerja jawabnya lima juta duluan seperti nyanyian para pengamen Yogjakata kreatif, kocak dan lucu di salah satu bus rombongan. Dua tahun bekerja kemudian melanjutkan study-nya kembali. Semangat itu tidak perna pudar. Aktif dan selalu menjadi juara di kelas. Mendapatkan beasiswa S1 ke negeri kanguru. Melanjutkan S2 di Amerika dengan beasiswa. Menyelesaikan dengan gemilang. Maaf saudarasaudari. Tidak ada yang pernah selesai jika nafas itu masih menemani kita. Saya sedikit menceritakan tentang surat yang tiba di Kei-Maluku pada masa kerusuhan yang tidak pernah di ketahui isinya. Kewaspadan, kecurigaan, ketakutan membuat surat itu tidak perna terbuka. Surat yang datang dari Amerika. Surat sebagai tanda bahwa ada yang masih hidup. Tidak ada yang mengenal. Tidak ada yang ingat. Seorang ibu lari dari anaknya yang sudah tidak dikenal lagi. Yang datang adalah om Rio dengan asistennya ke Kei Maluku. Saya jadi ingat dengan perumpaman Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

kisah anak yang hilang. Pintu selalu terbuka atau pintu mungkin sudah tertutup kemudian terbuka kembali? Hanya orang tuanya yang tahu. Oh maaf lagi saudara-saudari. Memang pernah di anggap mati tapi tidak pernah di lupakan dalam hati kedua orang tuanya dan saudarasaudaranya dan pintu pasti selalu terbuka. Dia hanya tidak di kenal lagi karena tahun yang banyak sudah terlewatkan. Saya tidak mau panjangpanjang lagi cerita ini. Om Rio di utus Tu h a n u n t u k m e r u b a h n a s i b keluarganya. Atau kadang saya berpikir om Rio sendiri yang merubahnya tanpa campur tangan dari Tuhan. Ah kenapa saya jadi mengajarkan diriku dengan hal yang sesat?! Maaf Tuhan. Tuhan selalu ada dan selalu menyayangi dan melindungi kita. Aku percaya 100%. Waktu terbatas tapi tidak ada batasannya. Akhirnya kami semua meninggalkan meja makan malam itu. Dan keesokan harinya om Rio bersama asistennya kembali ke Amrik. Saya pulang dengan membawa cerita untuk diriku dan saya mengakhiri cerita ini disini. Saya jadi lebih tahu dan mengerti dengan hidup ini. Ada yang bilang jika ingin merubah hidup siapa lagi kalau bukan kaumnya sendiri? Tapi saya tidak mau bilang apa-apa. Kalian yang lebih tahu. 23/06/2012


BEBAS MERDEKA, TIPS, IKLAN

DIA Oleh: John Rou Boli

Di tengah hiruk pikuk kehidupan Dia melangkah dalam gundah Mencari jejak-jejak terbuang Yang terusir dari atas tanah ini Tanah warisan Leluhurnya Yang kau rampas dengan dalih pembangunan Dia menelusuri lorong-lorong pengab Dengan aroma yang menyengat Tempat kau timbun sampah-sampah ketamakan Tempat anak negeri membaringkan raga Sambil menahan rasa lapar Tetapi engkau...berdiam diri di vila mewah Di atas cadas bukit bebatuan Dia memacul dalam resah Bergulat di atas lahan kerontang Lalu memanen singkong kurus Untuk mengganjal rasa lapar Tetapi engkau tertawa renyah Sambil melahap daging mentah Dia adalah anak kandung Ibu Pertiwi Yang membanting tulang di tengah ladang Yang bergulat dengan arus dan gelombang lautan Yang mengadu nasib di pabrik asing Yang kau hargai dengan upah murah Keadilan oh keadilan... Di bawa kepakan sayap Garuda Kami anak-anak Pancasila Menuntut keadilan yang terpasung Di atas taring-taring kapitalis asing Kembalikan hak kami Kembalikan tanah kami Kembalikan sekarang juga. Gerbang Istana Negara,1 Mei 2012 (Kupersembahkan untuk seluruh Rakyat Indonesia terutama Kaum Buruh,Tani dan Nelayan serta Kaum Miskin Kota di Hari Buruh Internasional / May Day 1 Mei 2012)***

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012


SABDA KAUM MARHAEN Oleh: John Rou Boli Di tengah terik memanggang bumi Berteman karung dan keranjang Kami mengais onggokan sampah Untuk mencari sesuap nasi Engkau lewat dengan sepatu mengkilat

Dalam keriuhan ibu kota Kami terhimpit dalam sejuta persaingan Mengemis dan mengamen di jalanan Kami lakoni tanpa malu-malu Demi mencari sesuap nasi Engkau melintas dengan mobil mewah Bersimbah keringat di tengah ladang Bermandi peluh di pabrik-pabrik Memacul dan terus memacul Memanggul dan terus memikul Ketela pohon, jagung dan pisang Menghidupkan anak-anak tani, buruh dan nelayan Tapi lidahmu terus mengecap 4 sehat 5 sempurna Lalu kami kau sodorkan raskin Tangan-tangan terampil anak garuda Memoles wajah bangsa Dari Sabang sampai Merauke Dengan gedung-gedung megah Dan jalan-jalan raya nan mulus Namun engkau lupa... Engkau bangga pada apa yang dihasilkan Bukannya pada tangan-tangan yang menghasilkan Tiga tahun yang lalu Dengan dasi panjang dan jas mewah Engkau rela turun ke jalanan Dengan janji-janji yang menggiurkan Kami memilihmu ke parlemen Hari ini, di bawa sengatan sang mentari Kami berdiri di depan gedung ini Untuk menagih janjimu itu Dengarkanlah suara kami Wahai para wakil rakyat Batalkan kenaikan harga BBM Batalkan sekarang juga. Senayan, 29 Maret 2012* Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012


BATALKAN SEKARANG JUGA Oleh: John Rou Boli Kala ladangnya menghijau Dan bulir padinya kuning merekah Senyum itu tersungging tulus Di sela bibirnya nan keriput Pak Tani bangga Di batas lelehan keringat suci Nyanyian ringan di tepi ladang Dalam irama alam nan kacau Sekacau Negeri titipan leluhur Oleh ulah pemimpin-pemimpin nakal Berselingkuh dengan kaum kapitalis Menjarah harta pusaka bangsa Bermain mata dengan kaum Neolib Di balik meja kaca penguasa Kian mesrah tak terbendung Negeri dititipkan ke tangan asing Rakyat menjerit di tengah ladang Kala ditimpa puting beliung Kaum marhaen merintih dalam sunyi Digilas lonjakan harga BBM Titah pemimpin negeri wajib hukum? Wakil rakyat bisu dan tuli Harga BBM siap melambung Tarif Dasar Listrik bakal mencekik Harga sembako pasti membengkak Oh negeri 1001 malapetaka Dalam lembah marhaen nan sunyi Kami berseru wahai pemimpin Negeri Dengarkanlah suara kami Pemilik kedaulatan di Negeri ini Batalkan kenaikan harga BBM dan TDL Batalkan sekarang juga Ataukah Negeri ini akan bergolak kembali? Gerbang Istana Negara, 08 Maret 2012.

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012


BEBAS MERDEKA, TIPS, IKLAN

P

isang kepok mungkin adalah jenis pisang yang paling banyak ditanam oleh warga Adonara. Selain ukurannya yang besar, pisang jenis ini adalah bahan baku pisang goreng. Karena kebutuhan untuk membuat jenis gorengan ini, maka kadang-kadang hanya pisang dengan ukuran besarlah yang laku dijual. Selebihnya tidak terpakai dan lantas dibuang, apalagi ketika produksinya sedang melimpah. Berikut ini adalah salah satu cara supaya hasil tanaman pisang kepok anda tidak terbuang sia-sia. Caranya, ketika masih mentah, iris buah pisang yang telah dikupas kulitnya menjadi tipis untuk kemudian dijemur. Cara ini mencegah pisang menjadi masak dan lantas membusuk. Pisang mentah yang telah dikeringkan bisa awet cukup lama tanpa kerusakan yang berarti. Nah, di saat produksi pisang sedang menurun, anda bisa gunakan pisang ini, misalnya untuk makanan ternak anda. [RAKIT]

Mengawetkan pisang kepok Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

Membuat cuka dari air kelapa

A

nda mungkin gemar dengan cuka. Rasanya yang asam itu justru bisa menambah selera makan. Tapi tahukan anda, bahwa cuka bisa dibuat dari air kelapa? Caranya sederhana saja. Ambil kelapa tua yang sudah mengering, lalu keluarkan airnya ke dalam tempayan. Selanjutnya, jemur air kelapa tersebut hingga berbusa. Singkirkan busanya hingga tinggal air kelapanya yang tersisa. Setelah beberapa hari kemudian, air kelapa anda telah dapat menggantikan cuka. [RAKIT]


BEBAS MERDEKA, TIPS, IKLAN

K

elompok Tani Lewowerang (KTL) selaku salah satu lembaga pelayanan ekonomi masyarakat yang selama ini telah berpartisipasi membantu mengurus tenaga kerja, perkiosan, simpanan dan pinjaman tenaga kerja telah tumbuh dan berkembang di masyarakat serta mengambil bagian penting dalam pemberdayaan usaha mikro dilingkungannya. Anggota KTL terdiri dari Pokmaspokmas Tani, kelompok perempuan, kelompok tukang dan orang perorangan.

Adapun beberapa jasa layanan yang KTL berikan selama ini: 1. Penyertaan Modal Usaha KTL tidak melayani pinjaman konsumsi, tidak juga pinjaman investasi. Jika ada anggota yang hendak membuka usaha, dan membutuhkan uang untuk tambahan modal, KTL akan memberinya sebagai penyertaan modal. Atas penyertaan modalnya itu, KTL memberikan asistensi soal manajemen usaha. Dengan sistem penyertaan modal dan assistensi manajemen, usaha rakyat menjadi lebih mungkin untuk sukses. Sering kali rakyat gagal menjalankan usaha karena tidak memiliki cukup pengetahuan manajemen. Selain itu, sistem penyertaan Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

modal menghindari kecemburuan sosial dan persaingan yang tidak perlu, karena dengan sistem ini, usaha seorang anggota sebenarnya merupakan usaha kolektif. Laba usaha yang menjadi bagian koperasi akan dibagi sebagai Sisa Hasil Usaha SHU kepada anggota KTL. 2. Simpan PinjamTenaga Kerja Anggota yang membutuhkan uang untuk mengupah pekerja saat membuka kebun atau membangun rumah dapat membuka pinjaman di KTL. Tetapi bukan uang tunai yang anggota bawa pulang. KTL akan mengirimkan tenaga kerja (serta bahan pertanian, pupuk, racun dll). Jika anggota yang sedang membangun rumah ini


3.

kemudian terlibat sebagai tenaga kerja di pekerjaan anggota lainnya, ia bisa saja tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk melunasi pinjamannya, karena pinjaman itu dicicil dari upah kerjanya. Saat ini sudah ada sekitar belasan rumah anggota yang pembangunannya ditangani KTL. Beberapa anggota yang rumahnya dibangun itu adalah TKI yang berada di perantauan diantaranya di Malaysia dan di Papua. Pembelian Hasil Komoditi Anggota Selama ini KTL membeli mete dari anggota dengan harga lebih tinggi dari harga yang ditawarkan pada tengkulak atau operator pedangang besar dari Larantuka dan Maumere. Tahun kemarin, ketika rata-rata harga beli mente di tingkat petani Rp 10.000, KTL justru bersedia membeli pada harga Rp 11.000. Oleh koperasi, mente dicarikan pembelinya, dijual dengan harga Rp 12.000. Keuntungan Rp 1.000, dibagi dua, Rp 750 menjadi hak anggota (pemilik mente), dan Rp 250 merupakan upah manajemen. Tahun 2011 ini, dampak dari kehadiran KTL adalah mempertahankan harga beli mente di Adonara Rp 12.000 selama 3 bulan, ketika di tempat lain harga telah jatuh Rp 10.000 per kg.

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

1.

Kios KTL KTL memiliki kios di kantor, dahulu kios ini hanya menjadi gudang atau tempat distribusi. Ujung tombak pemasaran adalah kios-kios milik angggota. Tetapi karena persoalan pembukuan (pencatatan keuangan) yang kurang tertib, barang-barang koperasi untuk sementara tidak lagi dititipkan di kios anggota. Anggota yang kesulitan uang membeli pangan dapat membuka pinjaman di koperasi dan mengambil beras di kios KTL. 2. Tabungan pendidikan untuk kebutuhan membiayai sekolah anak 3. Group Pemadam Kebakaran. Untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan , KTL memfasilitasi group pemadam kebakaran yang anggotanya berasal dari anggota KTL. Selanjutnya dalam peningkatan ekonomi masyarakat, pada tahun 2012 ini Kelompok Tani Lewowerang berniat memperkuat jaringan kelembagaan dengan mengadakan pelatihanpelatihan. Maksud dari pelatihan ini adalah: 1. Meningkatan kemampuan dalam hal pengelolaan management 2. Meningkatkan kemampuan dalam hal administrasi dokumen . Semua anggota KTL dalam lingkup Kelompok Tani Lewowerang, termasuk pengambil kebijakan, praktisi dan staf bidang manajemen.


NGINTIP

Tuscany, Italia Paket Wisata Anggur, Makanan, dan Alam yang muncul dari sebuah gerakan bersama

K

Menara Pisa.Foto:Wikipedia

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

ali ini Ngintip jalanjalan ke Tuscany untuk mencoba melihat bagaimana kira-kira cita-cita Adonara yang mandiri, otonom dan berbudaya kalau di praktekkan dengan berkaca pada Tuscany. Tuscany atau yang dalam bahasa Italia dikenal dengan nama Toscana; kesuksesan mereka dalam mengelola paket wisata patut di intip dan jadi inspirasi buat Adonara. Bukan cuma kelebihan dan keunggulan wilayahnya saja yang bisa mereka promosikan dengan baik. Bahkan menara yang sejatinya digunakan sebagai menara lonceng gereja Katedral yang lamakelamaan miring dengan sendirinya tanpa sengaja juga dapat dikelola menjadi situs wisata dan terkenal dengan sebutan menara Pisa.

15


Dalam beberapa hal; Tuscany tak berbeda jauh dengan Adonara, mereka punya wine, Adonara punya tuak dan arak. Kalau Tuscany terkenal dengan makanan laut khas Italianya, Adonara punya makanan tradisional; watak kenae, beloma dan masih banyak lagi makanan tradisional yang unik. Kalau Tuscany punya alam yang indah, kemegahan alam Adonara juga tak di ragukan lagi. Lalu, dimana letak bedanya? Kalau toh Tuscany punya orang-orang yang bisa memanajemeni segala kekayaannya dengan baik, Adonara, kami yakin juga punya orang-orang seperti itu, terlebih anak mudanya, hanya masalah persiapan dan waktu yang tepat untuk bergerak bersama. Makanan Makanan asal Tuscan, begitulah daerah ini akrab disebut, dinilai penuh cita rasa dan terbuat dari bahanbahan alami. Berwisata sambil belajar masakmemasak sepertinya sudah menjadi tradisi bagi orang-orang yang datang ke Tuscan. Daerah perdesaan merupakan salah satu tempat terbaik untuk menemukan resep tradisional Italia. Di beberapa Salah satu jenis masakan laut Tuscany, tempat penginapan, pengelola menyediakan fasilitas Italia.Foto: Johan Sompotan bagi mereka yang ingin memiliki kemampuan memasak dan meramu makanan Italia. Para koki ahli bersedia memberikan instruksi dan tutorial.

Wine-Anggur

Anggur Tuscany; Chianti. Foto: Cece Franco

Tuscany adalah surga bagi para penikmat wine (anggur). Rumah produksi dari beberapa anggur yang paling dikenal dan konsisten di dunia berada di Tuscany. Berbagai jenis anggur yang diproduksi di Tuscany menghasilkan wine Chianti Classico, seperti Brunello, Carmignano, dan campuran merah yang dikenal sebagai Super Tuscans. Chianti adalah minuman anggur merah terkenal asal Tuscany. Anggur Chianti mudah dikenali dari kemasan botol yang disebut fiasco, yakni botol pendek yang dibungkus keranjang anyaman. Untuk wisata wine ini, Tuscany bahkan menyediakan rute wisata anggur dimana para pengunjung dapat melihat sendiri perkebunan anggur, berpartisipasi dalam mencoba wine nya dan bahkan mengunjungi museum lokal yang menyediakan semua informasi mengenai wine tradisional.

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012


Alam

T

uscany menawarkan beberapa pantai yang terbaik di dunia. Wilayah pesisir seluruh Tuscany tidak hanya menakjubkan, tetapi setiap pantai diurus dengan baik, bersih dan dipelihara karenanya kualitas air disetiap pantai pun yang sangat jernih. Untuk kebersihan nya ini, Tsucany bahkan mendapatkan penghargaan pantai dengan air yang sangat bersih dari Yayasan Lingkungan Hidup bernama FEE. Air Bersih di Elba, Tuscany. Foto: Michael Lucke, Wikipedia

M

enjadi Tuscany yang termasyur seperti saat ini bukan persoalan gampang. Di beberapa tempat seperti misalnya Costa Degli Etruschi, gerakan ini dimulai oleh beberapa petani anggur. Lama-kelamaan kelompok ini berkembang pesat; memutuskan fokus produksi lokal mereka, menghubungi pemerintah serta dinas terkait termasuk dinas perdagangan dan pariwisata, bekerja sama dengana pihak-pihak luar, mempromosikan produk mereka dan membuat kesepakatan antar penduduk; adalah bagian dari proses yang membuat wisata anggur di daerah ini menjadi terkenal. Rute wisata anggur bahkan menjadi sumber pendapatan utama daerah yang juga meningkatan pendapatan dari sektor lain seperti wisata makanan, alam, budaya dan sejarah. Dua kata yang menjadi kunci sukses gerakan bersama masyarakat Tuscany, menurut Brunori dan Rossi (Brunori and Rossi,2000) adalah sinergi dan koheren. Sinergi menyangkut keterkaitan antar beberapa elemen, sementara koheren adalah kualitas dari masing-masing elemen yang membangun gerakan bersama tersebut, termasuk didalamnya, kualitas dari lingkungan, relasi sosial, dan system simbol yang ada. Jika masing-masing elemen memiliki kualitas yang bagus, maka sinergisitas yang terbentuk akan menjadi lebih baik.

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

Sumber: http://www.okefood.com/read/2012/06/18 /299/649429/masakan-tuscanytonjolkan-kekuatan-olahan-seafood http://www.vacationideas.me/mediterran ean/tuscany-vacation-perfect-beachitaly/ http://id.wikipedia.org/wiki/Toscana http://www.clickz.it/image/1194/italyitalia.html http://www.chiantifarm.com/info/meetings/ Synergi and Coherence through Collective Action: Some Insights from Wine Routes in Tuscany by Gianluca Brunori and Adanella Rossi

17


REPORTASE

Jambu Mente: Sukses Panen Tergantung Cuaca

Watobaya, RAKIT. Petani Adonara kini mulai tersenyum menyambut musim berbuahnya jambu mente. Tanaman yang mempunyai jadwal panen sekali dalam setahun ini memang telah mendekati musimnya berproduksi. Meski demikian, sebagian warga mempunyai kekhawatiran sendiri terkait peluang suksesnya produksi mente tahun ini seperti yang diharapkan. Seorang petani yang ditemuai di desa Watobaya, Petrus Laga, mengatakan, musim dengan cuaca yang tidak beraturan ini adalah kekhawatiran utama bagi para petani. “Produksi jambu mente sangat rentan dengan kondisi cuaca. Jika bunga tanaman ini terkena rintik hujan, maka ia akan segera layu dan mengering.� katanya. Ia lalu menceritakan, mengeringnya bunga tanaman perdagangan ini bisa menyebabkan gagalnya produksi. Ditemui Pemuda Adonara Bangkit di desa Watobaya, Petrus

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

mengungkapkan bahwa sebagian dari warga desanya memiliki areal tanah yang ditanami oleh tanaman ini. Mereka semua merasa was-was sebab jika hujan turun, meski hanya rintik-rintik, maka itu akan menjadi ancaman yang menggagalkan hasil panen mereka tahun ini. K e p a l a d e s a Wa t o b a y a , Stanislaus Boli Kia pun berpendapat serupa. Menurutnya, Desa Watobaya merupakan salah satu dari enam belas desa di kecamatan Adonara Barat yang warganya mengandalkan jambu mente sebagai salah satu komoditi perdagangannya. Rilis BPS tahun 2009 lalu menyebut Kecamatan Adonara Barat sebagai kecamatan dengan produksi mente kedua terbesar di Adonara setelah Adonara Timur, mencapai lebih dari 850 ton per tahun. Selain tanaman ini, petani Adonara Barat juga mengandalkan sejumlah komoditi lain seperti kopi, cengkeh, kelapa, dan kemiri. (smpt)

18


UBSP: Untuk Kemandirian Ina-Ina di Baniona Simpanan mencapai 40-an juta rupiah Waiwerang, RAKIT. Ina Filomena, seorang ibu asal Baniona menggagas diadakannya UBSP (Usaha Bersama Simpan Pinjam) untuk ibu-ibu rumah tangga di desanya. Ditemui di selasela perumusan mimpi 'Adonara Berdaulat 2021', ia mengaku tersentuh dengan kenyataan di lapangan yang menunjukkan bahwa ibu rumah tangga di desanya hampir-hampir tidak punya penghasilan sendiri. Andalan untuk penghasilan mereka adalah menjual kayu dan memelihara ternak. "Saya tersentuh dengan kehidupan ibu-ibu yang belum bisa mandiri," katanya. Ia mencontohkan, untuk keperluan ajino (bumbu penyedap-red) saja ibu-ibu itu mesti mengambil dari tetangga. Tekadnya, mereka harus bisa mandiri. Dengan motto 3S (Sendiri, Sedikit, Sekarang); “Sendiri: berusaha mewujudkan sendiri tanpa menunggu bantuan, Sedikit: memulai dari yang sedikit, tanpa mesti harus secara besar-besaran, Sekarang: jangan ditunda, mulai dari sekarang.� Kelompok UBSP akhirnya dibentuk.

Kelompok ini menghimpun seluruh ibu rumah tangga Baniona. Memulai dengan sejumlah simpanan pokok dan simpanan wajib bulanan sebesar seribu rupiah, kegiatan UBSP pun dijalankan. Kini, Ina Filomena tetap mengambil peran sebagai pendamping. Kegiatan UBSP pun sudah berkembang dan simpananya mencapai 40-an juta rupiah. Ditanyai kiat-kiat memulai dan menjalankan kegiatan, menurutnya, anggota lebih terbantu karena keberadaannya di desa pada saat itu dan prinsip bahwa warga tidak boleh terus-terusan susah. Dalam kelompok tersebut, para ibu rumah tangga pun dibimbing tentang tatakelola ekonomi rumah tangga. Menurutnya, memulai gerakan ini memang sulit, tetapi ia mendorong supaya informasi mula-mula tentang rencana pembentukan kelompok sampai kepada setiap suami untuk mendapat dukungan dari mereka. Akhirnya, respon positif untuk memulai kegiatan didapat pada pertemuan pertama seluruh ibu rumah

Bersambung ke hal 20

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

19


Sambungan dari hal 4

Sambungan dari hal 19

berlari jauh dari yang dibayangkan sebelumnya. Modernisme telah memperkokoh kapitalisme. Dan kapitalisme, hingga kini, tak bergeser dari sifatnya yang rakus dan menindas. Rasional manusia berkembang dalam (ke)rangka maksud-maksud keuntungan material. Manusia menundukkan alam, tapi juga kemudian tunduk di bawah teknologi yang mereka temu dan ciptakan. Seiring perkembangan industri relasi sosial dan ikatan individu yang dulu kental, kini mencair karena hubungan antar-individu pun menganut mekanisme-mekanisme layaknya mesin birokasi. Apa yang dikatakan oleh Durkheim terkait solidaritas yang muncul dari pembagian kerja, akhirnya mesti kalah oleh individulitas dan heterogenitas anggota masyarakat itu sendiri. Apalagi dampak kapitalisme meniscayakan persaingan ketat antar individu. Ketegangan-ketegangan itulah yang terjadi saat ini. Pada masyarakat modern. Tapi, toh, masa kini bukan sekadar untuk dirutuki. Sebab zaman, perubahan, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya tak pernah bergeser ke belakang. Dan kini orang-orang ingin sejenak keluar dari mesin modernitas itu, sejenak jeda dari persoalan yang timbul dengan mudik. Kembali ke masyarakat tradisional. Sambil berandai-andai bahwa Adonara bisa (kembali) diperbaiki.*

tangga Baniona. Tentang fakta bertahannya kelompok sepeninggal dirinya sebagai ketua kelompok, ia ternyata punya persiapan sendiri. "Kepada para pengurus diadakan pelatihan administrsi dan kepemimpinan", katanya. Dalam kegiatan mereka, nilai-nilai kepemimpinan yang sederhana diperkenalkan. Contohnya adalah kiat merangkul jika ada anggota yang putus asa, dan psikologi ibu-ibu ibuibu yang mudah tersinggung pun mesti disiasati. "Misalnya jika ada ibu yang tidak melaksanakan kewajiban bulanan, kami mengadakan arisan dalam kelompok untuk membantu ibu tersebut tanpa ia merasa bergantung kepada kami." "Di samping itu, kami juga berprinsip bahwa biar kita makan daun ubi, asal anak-anak generasi penerus harus mengenyam pendidikan yang lebih baik.� katanya. (smpt).

Pemuda Adonara Bangkit (E-magazine) Edisi I, Juli 2012

20



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.