Palembang Ekspres Kamis, 14 Maret 2013

Page 12

SUMSEL PALEMBANG EKSPRES

KAMIS, 14 MARET 2013

Halaman 12

Tol Kayuagung-Jakabaring Mandek

TERENDAM BANJIR

FOTO: MUJIANTO / PALPRES

Selain tidak ada lagi pekerja yang melakukan pekerjaan, jalur tol yang sudah dirintis sampai ke Jakabaring melalui penimbunan terlihat terendam banjir.

KAYUAGUNG. PE - Proyek pembangunan jalan tol Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)–Jakabaring Kota Palembang, yang sebelumnya sempat mulai dikerjakan oleh investor yang dimulai dari pangkal pintu masuk tol di Jalan Lintas Timur, Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung OKI, tetapi saat ini pekerjaan pembangunan tol tersebut mandek. Pantauan wartawan Palembang Ekspres, beberapa bulan terakhir ini tidak ada lagi pekerja yang melakukan pekerjaan pembangunan jalan tol tersebut, sementara pangkal pintu masuk tol di Desa Celikah Kayuagung sudah selesai dicor. Bukan hanya itu, jalur tol yang sudah dirintis sampai ke Jakabaring melalui penimbunan terlihat terendam banjir.

Timbunan jalur tol dari Kayuagung yang terendam banjir yakni mulai dari Desa Celikah sampai ke Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, selanjutnya di Kecamatan Jejawi mulai Desa Pedu hingga Jakabaring Palembang. Padahal pembebasan lahan dan rintisan jalur tol sudah selesai dikerjakan oleh Pemkab OKI, tetapi pihak investor belum juga mengerjakannya. Salim, warga Kecamatan Jejawi menuturkan, jalur tol yang sudah dirintis oleh Pemkab OKI saat ini terendam banjir. ”Seharusnya investor sudah mulai mengerjakannya, padahal sebelumnya di pintu masuk tol itu pada November 2012 sudah dikerjakan, tetapi tiba-tiba berhenti,” ujarnya kepada Palembang Ekspres. Kondisi ini tentu membuat bin-

gung warga OKI yang sebelumnya sudah menunggu beroperasinya jalan tol tersebut. ”Sebelumnya Bupati memprediksi jalan tol itu sudah bisa beroperasi di akhir 2013, sehingga masyarakat sangat berharap bisa cepat selesai, karena jalintim sudah macet, tetapi sampai sekarang belum dikerjakan, lalu kapan selesainya,” bebernya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Kabupaten OKI, Syamsul Bahri, saat akan ditemui di kantornya tidak berada di tempat, begitu juga dengan telepon selulernya dalam keadaan tidak aktif. Untuk diketahui rencananya tol tersebut akan dibangun dalam empat lajur dengan panjang 33 Km, lebar 50 meter, selain itu juga akan dibangun pintu tol di Simpang Susun (SS) SP

Finishing Jembatan Kuning Rp 3,7 M Dewan Desak Perbaikan Jalan Amblas MUARADUA. PE - Pasca amblasnya jalan lintas provinsi tepatnya di Desa Tanjung Iman, Kecamatan Buay Sandang Aji beberapa bulan lalu menjadi sorotan keras DPRD Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Dewan meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk cepat tanggap guna memperbaiki jalan yang amblas. Anggota DPRD OKU Selatan, Cipto BM, kemarin (12/3), meminta Dinas PU untuk segera memperbaiki amblasnya jalan tersebut. ”Saya minta segera diperbaiki oleh dinas terkait, pasalnya hingga sampai saat ini belum juga diperbaiki,” tegas Cipto. Di mana saat kendaraan melintas dari jembatan dengan posisi yang tinggi, selain menyulitkan kendaraan yang melintas, pengendara harus rela mengeluarkan uang dari kantong untuk yang menjaga jalan tersebut. Terpisah Kepala Dinas PU OKU Selatan, Ir A Sudirman mengatakan, jika pihaknya belum menerima laporan secara tertulis dari Kepala Desa (kades) setempat, jika jalan tersebut amblas. ”Kita tidak ada dasar untuk melakukan perbaikan amblasnya jalan tersebut karena belum ada pengajuan dari kades sampai saat ini,” ucap Sudirman. Tak hanya itu, dia pun bingung untuk melakukan tanggap darurat perbaikan jalan yang amblas. ”Saya masih bingung untuk melakukan perbaikan jalan yang amblas. Saya akan lebih dulu berkoordinasi dengan UPTD PU Provinsi di Baturaja,” tandasnya. ZON

Ribuan Pelanggan Diputuskan Aliran Listrik PANGKALAN BALAI. PE – Ribuan pelanggan sepanjang tahun 2012 terpaksa diputuskan aliran listriknya akibat melakukan tunggakan pembayaran, menyebabkan PLN merugi Rp 3,16 miliar. Pemutusan tersebut terjadi karena tunggakan pelanggan yang tidak melakukan pembayaran, baik sementara ataupun permanen. Hal ini dilakukan memberikan kesadaran masyarakat taat bayar iuran sesuai pemakaian. Sehingga beban pemakaian pelanggan bisa dikurangi agar tidak terjadi penunggakan. “Tidak kurang 10.755 pelanggan yang kami putuskan aliran listriknya karena menunggak pembayaran perbulannya, jumlah tersebut gabungan dari pemutusan sementara dan ada juga yang permanen,” kata Bustani, Rabu (13/3). Pemutusan terbanyak dilakukan PLN Rayon Pangkalan Balai, karena pelanggan tidak melunasi tagihan listrik hingga akhir rekening tahun 2012 yang jatuh tempo pada 20 Desember 2012 lalu. Pemutusan sementara dilakukan, jika pelanggan menunggak pembayaran satu bulan. “Dan dilakukan permanen jika pelanggan menunggak pembayaran di atas 3 bulan,” sambungnya. Pemutusan yang dilakukan PLN Rayon Pangkalan Balai, menyebar di beberapa kecamatan, seperti Sembawa, Banyuasin III, Suak Tapeh, hingga Kecamatan Betung. Bustani mengatakan, Kecamatan Betung menjadi kecamatan paling tinggi yang banyak menunggak pembayaran rekening listrik. Total ada 6.923 pelanggan yang menunggak dengan biaya total sekitar Rp 695.932.933. “Secara total, total tunggakan pelanggan PLN Rayon Pangkalan Balai sepanjang tahun 2012 hingga Februari 2013, mencapai Rp 3,16 miliar. Jumlah tersebut tersebar juga dibeberapa kecamatan,” sambungnya. PLN Rayon Pangkalan Balai juga mengupayakan kepada pelanggan PLN untuk melakukan migrasi ke listrik pra bayar. Migrasi ke listrik pra bayar, dikatakan Bustani, bisa sama-sama menguntungkan antara pelanggan dan PLN sendiri. “Untuk menghindari pencurian listrik dengan melakukan sambungan ilegal, juga pelanggan bisa mengatur pemakaian hingga konsumsi listrik bisa lebih hemat,” terangnya. Saat ini, respon masyarakat untuk listrik pra bayar ini sendiri sudah sanbat bagus, bisa terlihat dengan sudah terpasangnya 2532 unit listrik pra bayar di Kabupaten Banyuasin, khususnya yang ada di rayon Pangkalan Balai. “Dengan kondisi seperti ini, kami yakin target kami yakni mencapai 4000 pelanggan bagai terealisasi ditahun ini,” katanya. Dia mengatakan, jika listrik pra bayar lebih hemat ketimbang listrik regular yang saat ini banyak terpasang dirumah warga. Karena, masyarakat bisa memantau langsung konsumsi listrik. “Dengan listrik pra bayar ini, pelanggan bisa menggunakan pulsa seperti handphone, tentunya bisa dikontrol konsumsinya. Bukan hanya itu, pemakaian listrik pra bayar ini lebih hemat ketimbang yang paska bayar,” pungkasnya. BUD

FOTO: HERRY / PALPRES

TAHUN DEPAN

Tampak Jembatan Kuning yang tahun ini memasuki tahap finishing dan diprediksikan di tahun depan sudah dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

MUARADUA. PE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan memastikan finishing Jembatan Komering 1, yang dikenal dengan Jembatan Kuning akan mulai tahapan penyelesaian pekerjaan di tahun ini yakni Mei mendatang. “Saat ini kita masih tahapan lelang, untuk penyelesaian Jembatan Kuning tersebut dengan melalui anggaran belanja daerah tahun ini sebesar Rp

3,7 miliar,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) OKU Selatan, Ir A Sudirman kepada Palembang Ekpres, Rabu (13/3). Dia mengimbuhkan, adapun pengerjaan bangunan Jembatan Kuning bakal memasuki tahap finishing, yakni meliputi pengecatan, pengerasan yakni pengaspalan jembatan. Diapun memperkirakan, di tahun 2014 mendatang jembatan tersebut sudah bisa difungsikan.

”Yang pastinya 2014 mendatang Jembatan Kuning sudah bisa difungsikan,” kata Sudirman. Untuk diketahui, pembangunan Jembatan Komering 1 dengan alokasi APBD OKU Selatan di tahun lalu 2012 sebesar Rp 27 miliar, untuk tahapan pemasangan rangka dan baru tahun ini untuk dilakukan finishing dengan alokasi anggaran APBD 2013 sebesar Rp 3,7 miliar. ZON

Dishub Intensifkan Koordinasi INDRALAYA. PE - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ogan Ilir (OI) terus mengintensifkan koordinasi dengan DPRD OI, khususnya Komisi III DPRD OI. Koordinasi ini dianggap sangat penting karena semata-mata untuk meningkatkan performance dan produktivitas kerja. “Selama ini, Dishub sebagai mitra Komisi III DPRD OI senantiasa terus menjalin hubungan harmonis dengan DPRD OI. Wujud harmonisasi itu terlihat dari adanya koordinasi melekat antara Dishub dengan Komisi III,” terang Kepala Dishub OI, Mustarsyah kepada Palembang Ekspres, Rabu (13/3). Dia mengaku, semua program yang diimplementasikan Dishub OI tentunya tidak akan mungkin tercapai secara maksimal tanpa adanya dukungan dan support dari Komisi

III DPRD OI. Untuk itu, pihaknya berharap ke depan hubungan antara Dishub dengan Komisi III ini dapat semakin terbina dengan baik demi terwujudnya kestabilan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Bumi Caram Seguguk. “Khusus persoalan adanya oknum DPRD OI yang diduga meminta jatah sebenarnya itu tidak benar. Yang jelas, saya tidak pernah memberikan statment seperti itu. Apalagi pada saat itu saya tidak berada di kantor,” ujarnya. Dia hanya berharap kepada semua pihak untuk tidak terpancing dengan hal yang sifatnya dapat merugikan kedua belah pihak dan terus membangun hubungan baik demi terciptanya kesinambungan pembangunan di OI. Sementara itu, Ketua DPRD OI, H Iklim Cahya menyatakan berdasarkan

keterangan dari sejumlah anggota Komisi III DPRD OI bahwasanya sejumlah anggota Komisi III DPRD OI sama sekali tidak pernah meminta jatah kepada Dishub OI. Apalagi berdasarkan surat rekomendasi, masih kata politisi Partai Golkar OI ini, pihaknya hanya merekomendasikan anggota Komisi III DPRD OI untuk melakukan kunjungan kerja ke perusahaan-perusahaan yang ada di OI. “Kalau soal minta uang ke Dishub itu tidak benar. Sebab, komisi III hanya direkomendasikan melakukan kunker ke perusahaan gas dan bukan ke dinas. Ya, selama ini hubungan antara Komisi III dengan Dishub sudah berjalan dengan baik. Kami berharap hubungan ini dapat terus ditingkatkan demi satu tujuan yakni terwujudnya pemerataan pembangunan di OI,” jelasnya. VIV

Pasca Banjir, Dinas PUBM Perbaiki Jalan INDRALAYA. PE - Adanya beberapa jalan di Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang rusak akibat genangan air yang meluap, dan musim hujan tahun ini yang menurut banyak orang merupakan Siklus 5 tahun, tidak usaha mengeluhkan Insfratruktur yang rusak. Pasalnya, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) OI dalam waktu dekat akan segera memeperbaiki insfratruktur jalan yang diakibatkan genangan air hujan maupun air sungai dibeberapa daerah di Bumi Caram Seguguk. “Pasca Banjir yang saat ini keadaan debit airnya mulai mengering, kita segera mengerahkan seluruh pasukan untuk perbaikan kerusakan infrakstruktur oleh banjir di seluruh wilayah yang ad di Kabupaten OI,” ujar Kepala Dinas PUBM OI, Muksin Abdullah ST MM. Menurut Muskin, perbaikan infrakstruktur tersebut disesuaikan

dengan kondisi di lapangan. Antara lain, perbaikan longsor dengan pemasangan cerucup, penimbunan badan jalan, pembentukan badan jalan, perbaikan siring tanah dan juga perbaikan dengan panghamparan batu atau agregat. “Bagi ruas jalan yang belum sempat diperbaiki dimohon bersabar karena keterbatasan alat berat milik Dinas PUBM OI. Pastinya, jalan yang putus dan rusak akibat bencana banjir akan diprioritaskan perbaikannya,” tukasnya seraya mengaku perbaikan ini dilakukan segera, sehingga dalam waktu dekat diharapkan tidak ada lagi jalan yang rusak. Salah satu warga Indralaya, Dedi mengaku sangat bersyukur dengan adanya perbaikan jalannya yang rusak akibat banjir beberapa waktu lalu. “Pastinya, dengan adanya tanggap cepat dari Kepala Dinas PUBM OI ini dapat mengu-

rangi kendala, antara lain bagi para pelaku ekonomi kelas menengah ke bawah,” imbuhnya. Menurut dia, memang akibat banjir yang membuat Desanya terisolir waktu itu, pihaknya tidak bisa melakukan aktifitas seharihari. “Jangan kendaraan sembako mau masuk, kita didalam sini tidak bisa berbuat banyak untuk mencari nafkah untuk kelaurga saja susahnya bukan main. Ya, pastinya dengan adanya perbaikan jalan ini, kita sangat senang. Mudah-mudahan kalau banjir datang, jalan kita masih tetap dilalui,” paparnya. Dari data yang berhasil dihimpun Palembang Ekspres, memang ada beberapa Desa di Bumi Caram seguguk yang putus, bahkan rusak parah. Seperti Kecamatan Pemulutan, Indralaya Utara, Rambang Kuang, Muara Kuang, Rantau Panjang, dan Lubuk Keliat. VIV

Padang STA 13-300, SS Jejawi STA 23 + 950 dan SS Jakabaring STA 35 + 300 dan Barier Gate di Kayuagung. Bupati OKI, H Ishak Mekki sebelumnya menyampaikan, pembangunan jalan tol tersebut melalui proses pelelangan investasi sesuai dengan peraturan Menteri PU No.27/PRT/M/2006 dengan dana sebesar Rp 2,1 Triliun. “Targetnya dalam waktu 18 bulan sudah selesai. Dengan demikian, tahun 2014 jalan tol tersebut sudah rampung dan bisa dinikmati masyarakat,” ujarnya seraya mengatakan, pembangunan jalan tol tersebut memang sudah mendesak dan harus dipercepat karena merupakan jalan alternatif untuk mengurai kemacetan di jalan lintas timur (jalintim), mengingat kemacetan Jalintim Kayuagung–Palembang sudah meresahkan. IAN

3 Tersangka Redistribusi Tanah Pertanian Belum Ditahan KAYUAGUNG. PE – Tim penyidik Unit Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Kayuagung, hingga saat ini belum menahan tiga oknum yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pungutan tidak sah atas Kegiatan Redistribusi Tanah Pertanian tahun anggaran 20082009, di Desa Cahaya Mas, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Ketiga tersangka itu adalah oknum Pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) OKI berinisial EP, mantan Kades Cahaya Mas, AGW dan Kades Cahaya Mas yang masih aktif berinisial IS. Penetapan ketiganya menjadi tersangka berdasarkan hasil penyidikan dan penyidik sudah menemukan bukti yang cukup untuk meningkatkan status ketiganya menjadi tersangka. Berdasarkan pantauan Palembang Ekspres, Rabu (13/3) siang oknum Kades Cahaya Mas yang masih aktif berinisal IS, kembali menjalani pemeriksaan di ruang Pidsus Kejari Kayuagung. Kasi Pidsus Kejari Kayuagung, Edowan SH menuturkan, saat ini pihaknya belum melakukan penahanan terhadap ketiga tersangka itu, lantaran masih menjalani pemeriksaan secara intensif. ”Memang ketiganya belum kita tahan, tetapi saat ini ketiganya masih kooperatif untuk penuhi panggilan penyidik. Hari ini (kemarin, Red) kita memeriksa Kades Cahaya Mas, IS dalam rangka untuk melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan ke pengadilan,” tukasnya. Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kayuagung, Subeno SH menegaskan, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap ketiga tersangka. ”Ketiganya masih kooperatif, walaupun sudah ditetapkan sebagai tersangka. Untuk melengkapi berkas ketiganya, penyidik masih melakukan

pemeriksaan,” tandsnya. Untuk diketahui, kasus ini terkuak setelah ada laporan masyarakat dan mulai dilakukan penyelidikan sejak tahun 2012. Pada September 2012, Kejari Kayuagung sudah menetapkan satu tersangka, kemudian Januari 2013 penyidik kembali menetapkan dua tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Kades aktif, matan Kades Cahaya Mas dan oknum pegawai BPN OKI. Ketiga tersangka telah melakukan pengutan diluar aturan dalam program redistribusi lahan pertanian di Desa Cahaya Mas, Kecamatan Mesuji Makmur. Program redistribusi tanah pertanian ini menggunakan dana APBN tahun 2008 dan 2009, melalui DIPA BPN Kanwil Sumsel dan dilaksanakan oleh BPN Kabupaten OKI. Untuk di Desa Cahaya Mas sendiri, pada tahun 2008 mendapat kuota program redistribusi kurang lebih 1.174 persil, kemudian tahun 2008 sebanyak 273 persil. Sementara untuk biaya pengukuran sampai terbitnya sertifikat tanah itu gratis , kecuali lahannya masuk BPHTB mereka harus bayar BPHTB. Tetapi dalam pelaksanaannya, ketika sertifikat sudah selesai, kemudian masyarakat yang akan mengambil sertifikat mereka ternyata dipungut biaya oleh oknum Kades secara bervariasi mulai dari Rp 1,5 juta–Rp 2 juta/ surat, namun memang tidak semuanya dipungut bayaran, hanya 148 persil dari jumlah 1.174 persil tahun 2008 dan tahun 2009 dari jumlah 273 persil, sekitar 149 persil yang ditarik biaya. Pungutan biaya Rp 1,5 juta– Rp 2 juta itu bukan atas inisiatif oknum Kades dan mantan kades saja, tetapi atas inisiatif oknum pegawai BPN juga. Ketiganya terlibat bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari kegiatan tersebut. IAN

Deru : Pemimpin Jangan Cukmak Ilang MARTAPURA. PE - Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, H Herman Deru, Rabu (13/3) kemarin secara marathon melantik empat kepala desa (kades) di tempat yang berbeda. Keempat kades yang dilantik dan diambil sumpahnya itu masingmasing Dede Patrianda sebagai Kades Jayapura, kemudian Akrom Sohar sebagai Kades Way Salak, Kecamatan Jayapura. Siangnya dilanjutkan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Kades Sabah Lioh, Kecamatan Bunga Mayang yang dijabat Yusmalizar dan pada pelantikan keempat, Miswadi sebagai Kades Banuayu, Kecamatan Buay Pemuka Peliung. Pada pelantikan keempat kades tersebut, H Herman Deru kembali mengingatkan para kades untuk dapat merangkul

pihak yang berseberangan selama proses Pilkades. Selain itu dia juga mengharapkan para kades untuk memberikan pelayanan pada masyarakat tanpa membedakan masyarakat. “Berikan pelayanan secara maksimal pada rakyat tanpa ada pembedaan status sosial,” ucap Deru. Dia juga meminta kades sebagai pemimpin desa untuk dekat dengan rakyat. Jangan mau mendekati pemilihan baru datang pada rakyat. “Kebannyakan pemimpin sekarang cuk mak ilang, abis dicucuk ilang,” tambah Deru. Deru juga meminta kades untuk menjaga keamanan bersama masyarakat. “Laporkan yang benar pada aparat jika ada kejahatan. Aparat juga harus tegas. Tembak ditempat pelakukanya agar kapok,” tegas Deru. MAN


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.