wonosobo ekspress

Page 12

±

±

CMYK

±

CMYK

Lampung post MINGGU 22 Juli 2012

12 ±

±

cerpen anak

Oleh: Bonita Irfanti

Buket Bunga Mawar

AMIR adalah murid kelas V SD yang periang. Meski bukan juara kelas, Amir disukai teman-temannya karena ramah dan baik hati. Tapi, beberapa hari ini Amir berubah jadi pendiam. Rupanya Amir sedang bingung. Besok ibunya berulang tahun. Ia ingin memberikan sesuatu, tapi sayang ia sedang tak punya uang. Tabungannya habis untuk mengganti mobilmobilan milik Robi. Sebenarnya Amir tak sengaja merusaknya. Karena Amir anak baik, ia bertanggung jawab dengan mengganti mobil-mobilan itu. Selain berubah jadi pendiam, selera makan Amir juga hilang. Jika biasanya ia makan dengan lahap, sekarang makannya cuma sedikit. Ibu yang heran melihat perubahan sikap Amir, akhirnya menegur dengan lembut. “Amir, Ibu lihat beberapa hari ini kamu berubah jadi pendiam. Ada apa, Nak? Apa kamu sakit?” Ibu membelai kepala Amir dengan penuh kasih sayang. Amir yang baru selesai makan siang tersenyum. “Amir enggak apa-apa kok, Bu.” “Kamu enggak bohong?”. “Tentu saja, Bu,” jawab Amir. “Amir enggak pernah bohong, kan, sama Ibu?” “Ya sudah. Ibu percaya sama kamu. Tapi kalau ada apa-apa, jangan sungkan cerita sama Ibu, ya?” “Oke,” Amir mengacungkan jempolnya. Sorenya, Amir pergi ke rumah Nek Uti. Hampir tiap hari Amir pergi ke sana untuk membantu Nek Uti merawat kebunnya. Amir memang suka berkebun, sayang halaman rumahnya tak luas seperti halaman rumah Nek Uti. “Ayam tetangga mati lo, gara-gara melamun.” Begitu goda Nek Uti ketika melihat Amir melamun sambil memegang rumput. Amir yang sedang mencabuti rumput, sontak terkejut. Ia meringis malu karena ketahuan melamun. Selain baik, Nek Uti memang suka bercanda. Makanya Amir segan padanya. Nek Uti tertawa melihat tingkah Amir. Memperlihatkan gigigiginya yang sudah ompong. “Ada apa? Cerita,

±

dong, sama Nenek.” “Amir lagi bingung, Nek. Besok Ibu Amir ulang tahun, tapi Amir belum punya hadiah. Padahal Amir ingin sekali memberikan hadiah pada Ibu. Sebagai tanda sayang dan terima kasih dari Amir,” cerita Amir panjang lebar. Nek Uti tersenyum bijak. “Mir, menurut Nenek, hadiah itu enggak harus beli, apalagi yang harganya mahal. Kamu menjadi anak yang baik dan penurut saja, itu merupakan hadiah terindah, lo, buat ibu kamu.” Amir menarik napas. “Amir tahu. Tapi Amir ingin memberikan hadiah yang nyata, Nek.” Nek Uti mengangguk-angguk, lalu menepuk bahu Amir. “Hmm, sepertinya Nenek bisa bantu kamu, Mir,”. Amir menurut saja ketika tiba-tiba tangan Nek Uti menariknya ke rumpun bunga mawar. Amir juga menuruti perintah Nek Uti memetik lima belas batang bunga mawar merah, yang memang banyak terdapat di sana. Nek Uti kemudian masuk ke rumah. Saat keluar, ia membawa sebuah toples bening berbentuk lonjong yang sepertiganya diisi air, juga sebilah pisau dan beberapa buah jeruk lemon. Nek Uti lalu menyuruh Amir memotong tangkainya sehingga tersisa sekitar dua puluh sentimeter, serta menyuruh Amir membuang duri dan daun-daunnya. Amir mengikuti petunjuk Nek Uti dengan raut wajah heran. “Peras jeruk lemonnya di atas toples karena kita butuh air perasannya saja,” ujar Nek Uti ketika Amir selesai membersihkan tangkai mawarnya. Nek Uti lalu memasukkan dan menata mawar bertangkai itu ke dalam toples. Bunga mawar itu kini jadi terlihat semakin cantik seperti sebuah buket bunga dengan tangkai-tangkainya yang panjang

terendam di dalam toples. “Nah, sudah jadi.” Nek Uti menyodorkan buket bunga­ mawar itu pada Am ir. ­“Gelem­bung-gelembung dalam air jeruk lemon dapat memperpanjang kesegaran bunga mawar ini hingga satu minggu. Jadi Nenek jamin, ibumu pasti suka karena Nenek juga memakainya sebagai hiasan meja.” Amir menerima buket bunga itu dengan mata berbinar. Ia senang sekali karena akhirnya mempunyai hadiah yang cantik dan istimewa buat

n ferial ibunya. Rencananya, Amir akan memberikan buket bunga itu besok pagi, disisipi secarik kertas berisi puisi dan ucapan selamat ulang tahun. Membayangkan senyum bahagia ibunya ketika memerima buket itu, membuat hati Amir berbunga-bunga. Tiba-tiba Amir memeluk Nek Uti sambil berkata, “Terima kasih, Nek. Amir sayang Nenek.” n

±

sahabat

Kenalan sama Andika, Yuk!

KENALKAN teman-teman, namaku Andika Al Rizki, tapi teman-teman semua bisa memanggilku Dika. Aku lahir di Bandar Lampung, 25 November 2009. Nama Ayahku Isnanto dan Ibuku Umaini. Nih, salah satu hobiku adalah bergaya, kacamataku bagus kan? Hehehe. Iya teman-teman, selain bergaya aku juga hobi bernyanyi. Di rumah, aku juga sering diajarkan ibu sambil bernyanyi, mulai dari belajar berhitung, mengenal huruf, semua dilakukan dengan gembira. Bagaimana dengan teman-teman?(M-2)

n dokumentasi

Kami Saudara Kembar Lo NAMA panjang sobat kita yang satu ini adalah Andini Al Rizka. Namanya mirip dengan Andika ya, tentu dong soalnya Andika dan Andini kan saudara kembar! Tempat dan tanggal lahir mereka sama, yaitu di Bandar Lampung, 25 November 2009. Ayah Isnanto dan Ibu Umaini sering menasihati mereka berdua agar tidak berkelahi saat bermain bersama. Hobi Andini tidak jauh berbeda dengan kakaknya, Andini juga suka bergaya dan menyanyi. Wah, hebat ya, dua-duanya sudah pintar bernyanyi. Selalu ceria dong! Tetap akur sebagai saudara kembar ya! (M-2)

± n Ferial

KETENTUAN: - Masukkan gambar kalian ke sehelai amplop yang sudah ditempeli kupon Mari Mewarnai Lampung Post. - Sertakan juga data diri secara lengkap (nama, alamat, sekolah, tanggal lahir, dan nomor telepon) termasuk foto ukuran 3R terbaru. - Kirim ke bagian promosi Lampung Post Jalan Soekarno-Hatta No. 108 Bandar Lampung paling lambat 4 hari dari tanggal terbit - Disediakan bingkisan cantik untuk tiga p­ emenang.

±

n dokumentasi

TahukahKamu

Sikap Malas Bisa Membunuh

n klimg.com

±

CMYK

SEBUAH penelitian menemukan rasa malas telah membunuh sekitar 5 juta orang setiap tahunnya. Kok bisa? Pada ahli melakukan penelitian terhadap orang dewasa dan remaja di dunia. Mereka mengamati dan menanyakan kepada responden seputar aktivitas fisik standar. Yaitu, berupa latihan fisik selama 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu. Selanjutnya latihan fisik berat selama 20 menit sebanyak tiga kali dalam

±

seminggu. Atau, kombinasi dari keduanya. “Sekitar tiga dari 10 orang berusia 15 tahun atau lebih, yaitu sekitar 1,5 miliar orang, tidak memenuhi rekomendasi-rekomendasi aktivitas fisik,” kata para peneliti ini seperti yang dikutip dari yahoo.com. Hasil penelitian ini juga telah diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, Rabu lalu. Peneliti mencatat gaya hidup bermalasan memicu sekitar 6%

kasus penyakit jantung koroner, 7% diabetes tipe 2 (penyakit yang paling umum), dan 10% kanker payudara serta kanker usus besar. Wah, ternyata sikap malas itu tidak ada gunanya ya! Ada baik nya mulai sekarang buang rasa malas jauh-jauhnya, dan mulailah bergerak dan berolahraga. Apalagi Adik-adik nih yang masih memiliki semangat tinggi, mari kita jadikan olahraga sebagai kebiasaan dan gaya hidup. Oke. (RIN/M-2)

CMYK

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.