pekanbarumx

Page 2

Riauxcrime

PEKANBARU

RABU, 27 MEI

MXQ

Korban...darihal 1 selebriti. Dhea yang masih belia saja sudah jadi korban. Shireen sekeluarga tak mau ambil pusing dengan memperpanjang masalah tersebut. ‘ Anggap saja ini sebagai sebuah teguran. Anakku bukan artis yang suka main film bukabukaan. Anakku tuh pakaiannya sopan. Semua orang juga tahu dia seperti apa, jadi nggak usah dipusingin, jelas Fanny. Ngobrolin Shireen Sungkar lebih lanjut? Gabung di sini.

2]

Penjual Lontong Disambar Petir

Kakek Renta Perkosa Cucu DUMAI — Aksi pencabulan yang dilakoni seorang kakek terhadap cucu terjadi lagi. Kali ini, dilakukan kakek berinisial Ka (70) terhadap cucunya yang masih sekolah dasar berinisial NJ (10) warga Jalan KBP DRS ZULKIFLI MH Kemboja, Gang Lumbalumba, Dumai. Akibat peristiwa itu korban susah untuk buang air kecil. Dan parahnya lagi, pasca peristiwa itu, kemaluan korban sempat mengeluarkan darah. Kabid Humas Polda Riau, AKBP Drs Zulkifli MH ketika dikonfirmasi Pekanbaru MX membenarkan adanya laporan tersebut. ‘’Penyidik Satreskrim Polresta Dumai masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan terlapor segera dimintai keteranganya. Kalau terbukti, pelaku bisa dijerat undang-undang perlindungan anak dibawah umur yakni Undang-undang Nomor 22 tahun 2003,’’ ujar AKBP Drs Zulkifli MH, Selasa (26/5). Peristiwa pencabulan yang dialami korban baru diketahui, Sabtu (23/5) sekitar pukul 15.30 WIB. Kala itu, bapak korban mendengar anaknya itu menjerit kesakitan saat membuang air kecil di kamar mandi. Mendengar rintihan kesakitan anaknya, bapak korban lalu menghampiri dan menanyakan apa yang dialaminya. ‘’Kenapa Nak,’’ ucap bapak korban saat itu yang langsung dijawab korban ‘’Dimasuki Atuk Itunya’’. Mendapatkan keterangan polos anaknya itu, bapak korban segera menjumpai orang tuanya (kakek korban, red). Karena tidak mengakui, Senin (25/5) ibu korban akhirnya memutuskan membuat pengaduan resmi ke Mapolresta Dumai.

2009 [

PERAWANG — Seorang ibu pedagang lontong, Kesra (35) warga Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Selasa (26/5) sekitar pukul 09.00 Wib disambar petir. Untungnya, sambaran petir itu hanya membuat korban lemas dan sekujur tubuh korban terasa panas cukup tinggi. Korban yang sehari-hari sebagai penjual lontong ini usai menjalani perawatan di Puskesmas Kasih Bunda, Perawang telah diperbolehkan pulang ke rumahnya. Tidak ditemukan luka yang berarti pada tubuh korban akibat sambaran petir tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Selasa (26/5),

Kecamatan Tualang tengah dilanda hujan yang cukup deras diikuti beberapa kali bunyi gemuruh petir teramat kuat. Korban Kesra, yang menjual makanan sarapan pagi berupa lontong dan sejenisnya, pagi itu tengah berada di kedainya dan melayani sejumlah pembeli. Meski hujan begitu deras, pagi itu kedai korban cukup banyak didatangi pembeli yang ingin sarapan pagi. Namun secara mendadak, dengan kerasnya bunyi petir menyambar kediaman korban yang sekaligus digunakan sebagai kedai. Petir itu, diduga kuat langsung menyambar aliran listrik yang berada tidak jauh dari lokasi korban berdiri. Kemudian dengan spontan pula,

petir yang menyambar listrik itu mengenai tubuh korban. Sesaat korban langsung tak sadarkan diri. Melihat kondisi korban tak sadarkan diri pembeli yang tengah banyak dikedainya, sontak memberikan pertolongan kepada korban. Akibat petir yang menyamar listrik kemudian mengenai tubuh korban membuat sekujur tubuh korban menjadi panas. Dan kemudian untuk menghilangkan rasa panas ditubuh korban, beberapa warga lalu menanamkan tubuh korban kedalam tanah setinggi leher korban. Berkat pertolongan masyarakat tubuh korban yang lemas dan panas juga telah dirasa menurun dan kembali sadar. Kemudian oleh keluarga

dan warga, korban Kesra lalu dibawa ke Puskesmas Kasih Bunda di Perawang. Setelah menjalani sejumlah pemeriksan, korban siang kemarin diperbolehkan pulang namun kondisinya masih terlihat lemah. Sementara itu, salah seorang pembeli yang berada di dalam kedai korban dan menyaksikan langsung kejadian itu yakni Sagala (40) menyebutkan, petir yang diduga menyambar aliran listrik di dekat korban berada dalam kedai juga membuat beberapa pengunjung merasa sengatan listrik tersebut. ‘’Saat itu kami yang sedang berada dalam kedai juga merasakan badan kami seperti terkena sengatan listrik sesaat petir berbunyi,’’ ujar Sagala.

Soal Penangkapan Pelajar SMP

Disuruh Polisi Beli Sabu, Lalu Ditangkap PEKANBARU — Nurhayati (56) mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Pekanbaru. Kedatangannya warga Sukajaya, Labuh Baru Barat, Payung Sekaki ini bermaksud mengadukan nasib keponakannya, Asep (14) yang kini mendekam di tahanan Poltabes Pekanbaru karena tersandung kasus penyalahgunaan psikotropika jenis shabu. Diceritakannya kepada anggota KPAID, saat penangkapan keponakannya yang masih bestatus sebagai pelajar di salah satu sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) ini sempat dipukuli wajahnya sebanyak tiga kali. Dari keterangan Asep kepada keluarga, saat itu ia sedang nongkrong bersama teman-temannya di Jalan M Yatim depan Hotel Rina, Pasar Bawah. Tiba-tiba datang seorang pria yang mereka tahu adalah seorang anggota polisi. Kepada Asep polisi itu minta dicarikan shabu. Karena tak tahu harus mencari kemana, Asep me-

nolak dan mengatakan kalau temannya Fran yang tahu. Lalu disuruhlah Fran yang mencarikan sementara Asep tetap tinggal di sana. Sesaat setelah temannya yang datang membawa shabu, langsung ditangkap. Asep pun juga kemudian turut ditangkap. Saat di sana, Asep pun sempat dipukul di bagian wajahnya. Mengingat Asep masih berada di bawah umur, makanya Nurhayati mengadu ke KPAID Pekanbaru. Anggota kelompok kerja (Pokja) bidang pengaduan Juliantoni SPi kepada Pekanbaru MX, Selasa (26/5) menjelaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke pihak yang berwenang. Tapi diminta dalam proses hukum tak mengenyampingkan undang-undang pengadilan anak. ‘’Kasus ini memang sangat berat. Biarlah petugas yang berwenang melakukan proses penyidikan hingga tuntas. Tapi dalam proses harus diterapkan undang-undang pengadilan anak,’’ kata Juliantoni.

Kasat Narkoba, Kompol Alpen SIk SH MH

‘’Tidak Ada Pemukulan” KASATNarkoba Poltabes Pekanbaru Kompol Alpen Sik SH MH membantah keras, terkait pemukulan terhadap tersangka sabu-sabu bernama Asep Mulyana (15) warga Kampung Dalam tersebut. Menurut Kasat, anggota tidak pernah melakukan pemukulan sebanyak tiga kali terhadap tersangka yang masih berstatus pelajar SMP itu. ‘ Anggota saya tidak pernah memukul tersangka, apalagi sampai tiga kali. Sekarang tersangka Asep sudah kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk kita visum. Kalau hasil visum terbukti, saya akan memperoses anggota. Tapi kalau ada bukti gimana. Setahu saya, setiap tersangka yang sudah kita tangkap, tidak ada kita pukul, ujar Kasat Narkoba. ‘ Apalagi dituduh memukul sehingga tiga kali. Itu hak mereka mengadu ke KPAID. Sekali lagi saya jelaskan, tidak ada pemukulan di ruangan penyidik Sat Narkoba terhadap tersangka narkoba. Apalagi tersangka Asep ini masih anakanak. Jangan dipukul, membentak saja kami jarang melakukan. Setiap tersangka yang sudah kita tangkap, kita hanya meminta kepada mereka supaya jujur memberikan keterangannya, tambah Kompol Alpen. MXD

MXO

DTC/NET

PEKANBARU

Diterbitkan oleh

Dewan Redaksi

PT UTUSAN INTERGRAFIKA PERS Pembina Manajemen Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi Wk Pemimpin Redaksi Pemimpin Perusahaan

Dahlan : Iskan Rida : K Liamsi :Sutrianto M : akmur Yurmalis : Khatib : Sucipto Yurmalis : Khatib : Saidul Tombang : Afri Yunir : Yurmalis Khatib

MXG

Redpel Kompartemen Koordinator Liputan Asisten Koordinator Liputan

: Yurmalis Khatib (Ketua), Saidul Tombang, Afri Yunir, Alzamret Malik, Efendi Aqil, Syamsidir : Alzamret Malik, Efendi Aqil : Syamsidir : Hendri Agustira

Redaktur: Urdianto Paboun, Hanafi RT, Linda Agustin, M Said, Junaidi, Kornel Panggabean, Jajang Rahamdes (foto) Liputan Pekanbaru : M Iqbal, Mustafa, Bambang Hermanto, Lukman Hakim, Armazi Yendra, Taufiq (foto). Liputan Daerah : Yan Faisal (Bagan Siapiapi), Sukardi (Bengkalis),

Andre Syahbani (Perawang-Siak), Mazwin (Duri-Kandis),Kasmedi (Rengat), Umar Sinaga (Rohul), Amri (Pangkalan Kerinci). Sekretariat Redaksi: Supriani Departemen Teknik, Perwajahan Pracetak, dan Online Abid Hidayatullah (Kepala) Bagian Perwajahan dan Online: Armen (Kabag) ,Nukmanul Hakim, Anwar, Bagian Pracetak: Pantri Yunaldi (Koord), Imam Mustolih. Manager Keuangan: Hidayat Algerie. Manager Iklan dan Pemasaran:H. Romy T Abram Departemen Piutang, Administrasi dan Pelayanan: Hasnawati (Kepala) Bagian Administrasi Piutang dan Omzet: Amat Tarmizi (Pj Kepala) Bagian Promosi dan EO: Tri Yana Maharani (Koord)

Manager Umum/HRD: Syafritazuwin Alamat Redaksi/Tata Usaha: Jalan KH Ahmad Dahlan nomor 14 C Pekanbaru. Telepon redaksi (0761) 855758,faks (0761) 855758 iklan (0761) 855756, faks (0761) 855757 Bank: Bank Syariah Mandiri, Rek.095.002.1001. Bank Mandiri 108.000.6255.138 An. PT. Utusan Intergrafika Pers, email:pekanbaru_mx@yahoo.com. http://pekanbarumx.net Harga Langganan/Eks/Bulan Rp 55.000,- (luar daerah tambah ongkos kirim) tarif iklan hitam putih (B/W), umum display Rp 15.000,-/mm kolom. Iklan keluarga/ dukacita: Rp 7.500,-/mm kolom. Ucapan selamat: Rp 10.000,-/mm kolom. Iklan berwarna halaman dalam Rp 20.000,-/mm kolom Full Colour. Halaman 1 Rp 30.000,-/mm kolom Full Colour. Harga ditambah PPN 10%.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.