Newsletter Pariwisata Indonesia Edisi Desember 2015

Page 1

Vol. 6 n No. 72 n Desember 2015

2016 :

Mengawali LoMPatan demi LoMPatan

Selamat natal 2015 & tahun baru

2016

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

1


Isi Nomor ini

7 9 13 14 17

Bobot Target dan Alokasi Biaya pun Akan Progresif Info VITO, Daerah Perlu Pahami memasarkan Produk Budaya Bambu Sepanjang Tahun, dari Daerah ke Daerah Penetrasi Pasar Wisata Yacht ke Selandia Baru

Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara; • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara; • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email

1

Peralatan rumah tangga seperti cangkir dan teko dari batang bambu, anyaman bambu untuk aneka wadah (1) sampai manisan rebung (2) merupakan beberapa diversifikasi produk dari bambu yang sedang diusahakan di satu Desa Karangsari, Pringsewu, Lampung. Di Cimahi, Jawa Barat, serat bambu dijadikan bahan baku tekstil untuk produksi kaos kaki dan kaos. Produk ramah lingkungan ini sudah diekspor ke Amerika dan Timur Tengah, di dalam negeri hanya dijual secara daring (3). Pembibitan bambu di Desa Karangsari bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan perajin bambu namun juga yang lebih penting adalah mengkonservasi alam dan lingkungan (4).

: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel

Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mem­punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, s­ ilakan kirim ke alamat di atas.

4 www.newsletter-pariwisataindonesia.com

2

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

2

3


e d it o r ial

Menpar di hadapan Rakornas Kepariwisataan di Jakarta.

S

Kepemimpinan di Daerah

eperti kita laporkan di halam­ an-halaman lain dan edisi sebelumnya, semakin ‘ke sini’ kian jelas tampil pesan betapa ‘menentukannya’ peran ­kepemimpinan di daerah-daerah termasuk terhadap pengembangan pariwisata, untuk me­nuju peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menteri Pariwisata Arief Yahya ­dalam berbagai forum dan kesempatan mengemukakan wacana tersebut. Kepala daerah harus mempunyai imajinasi agar mampu menunjukkan tujuan pembangunan daerah, fokus mengalokasikan sumber daya, serta mampu membuat orang bekerja. Jika ketiga kunci kepemimpinan tersebut bisa dijalankan dengan baik, maka akan mampu mendatangkan kesejahteraan bagi masarakat yang dipimpinnya. Pemimpin daerah yang memliki

imajinasi berarti ia dapat memberikan yang terbaik bagi rakyatnya. Dia bisa menetapkan sasaran pada apa yang diinginkannya untuk mencapa tujuan kesejahteraan. Imajinasi para kepala daerah yang didukung dengan fokus yang baik ber­ arti mampu memaksimalkan ­hasil. Bisa memaksimalkan sumber daya yang tersedia. Aksi kongkrit penting, visi tanpa aksi akan tinggal ilusi, tapi aksi tanpa visi hanya menjadi sensasi. Tips untuk pemimpin baru: “­Capai hal yang mudah (di awal ) untuk meya­ kinkan pasukanmu”, kata ­Arief Yahya, ketika berorasi di hadapan ­forum ber­ tema Pemimpin Inspirasional bagi Repu­ tasi dan Kejayaan Bangsa, di J­ akarta. Ketika semakin spesifik terkait pada pariwisata, kepada tingkat Kadispar (Kepala Dinas Pariwisata, di daerah),

sebagai contoh, pun Menpar meng­ anjurkan harus mengetahui apa yang dikerjakan oleh Dispar daerah lain. Berterus terang dikatakannya agar melakukan benchmark, silahkan ambil semua yang baik dari orang lain. Di­ tegaskannya, Dispar kalau merencana­ kan even tapi tidak berkepastian, “Akan tidak kita dukung.” Kementerian Pariwisata dalam posisi mendukung kegiatan-kegiatan yang di­ nilai terkait dan akan membawa dampak bagi kemajuan pariwisata. Strategi pemasaran DOT dan strategi pro­ mosi BAS, hakekatnya menghasilkan ­‘demand’, maka sisi ‘­supply’ yaitu produk dan destinasi banyak diperan­kan kalau tidak dikatakan ­‘menentukan’, berada di kepemimpinan di daerah. Strategi pemasaran dan strategi promosi pelak­ sanaannya berbasis pada adanya event dan adanya program. n

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

3


utama

2016 : Mengawali

Lompatan demi Lompatan

I

ndonesia memasuki tahun ber­ cirikan serba ‘melompat’ dalam gerak kepariwisataanya. Lompat­ an positif dalam arti pertumbuh­ an kuantitatif akan terjadi antara lain dalam hal jumlah kujungan wisman. Lalu pada dampak-dampak gandanya. Dan tentu saja bagi kalangan pelaku bisnis, perhatian dan memanfaatkan peluang tersebut seoptimal mungkin, akan akhirnya membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentu dengan tingkat ­pertumbuhan yang juga melompat-lompat, secara positif. Kunjungan wisman tahun 2015 ini 10 juta, akan disasar di 2016 jumlah 12 juta. Inilah awal lompatan positif yang langsung naik dengan tingkat pertumbuhan 20% per tahun. Kalau tahun 2015 tingkat pertum­ buhan jumlah wisman relatif kecil di bawah 5%, maka lompatan tinggi dalam hal pertumbuhan tahun 2016 memang tidak tanggung-tanggung, melompat dengan pertumbuhan seki­ tar lima kali lipat. Tahun 2017 ditargetkan 15 juta wisman berarti lompat naik ­dengan pertumbuhan 25%. Berikutnya ­tahun 2018 disasar peningkatan 13% agar jumlah wisman 17 juta dicapai. Dan,… di ujung program lima tahun kerja Kabinet Kerja pemerintahan JokowiJK, di tahun 2019, lompatan tetap akan terjadi dengan proyeksi pertumbuhan 15%. Tahun itu akan tercatat sedikit­

4

Menpar Arief Yahya:

“Ingat, Positioning menentukan Differentiating”. nya 20 juta wisman masuk ke negeri yang di dunia pariwisata di-branding dengan ‘Wonderful Indonesia’. Tengok juga lompatan pada aspek lain. Jumlah wisnus 255 juta perjalan­ an tahun 2015 ini, akan melompat dengan pertumbuhan 2%, dan demi­ kianlah seterusnya pertumbuhan ratarata mendekati 2% per tahun. Pada 2019 diperkirakan 275 juta perjalanan wisnus dari tadinya 255 juta di tahun 2015. Indeks daya saing kepariwisataan Indonesia di tahun 2015 telah berha­ sil dinaikkan sehingga berada pada pe­ ringkat 50 di tahun 2015, akan dikejar sehingga dua tahun kemudian pada 2017 melompat lagi ke peringkat 40, dan di ujung tahun kerja kabinet yang sekarang, indeks daya saing Indonesia disasar berada di peringkat 30. Indeks daya saing kepariwisataan di antara 140 negara di dunia ini, diukur dan diumumkan sekali dalam setiap dua tahun oleh World Economic Forum (WEF).

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

Lompatan demi lompa­ tan dari tahun ke ­tahun itu tentu membawa dampak ganda ke bidang lain. Akan ­mendorong pening­ katan menyerap jumlah ­tenaga kerja, meningkat­ kan pendapatan ­devisa, meningkatkan kontribusi pariwisata pada PDB, dan

seterusnya. Konsekwensi dari sasaran yang hen­ dak dicapai itu akan terasa pada per­ lunya peningkatan kegiatan bisnis di destinasi. Dalam proyeksi Kemenpar untuk capaian per pintu masuk, misal­ nya, beberapa bandara ini dicatat perlu mencapai kinerja seperti ini: Tahun 2015: 4Bandara di Bali jika menerima 4 juta wisman, tahun 2016 perlu mencapai 4.367.356, tumbuh 9%; 4Bandara di Jakarta jika menerima 2.400.000, pada 2016 perlu men- capai 3.063.423, tumbuh 28%; 4Pintu masuk Batam jika menerima 1.600.000, pada 2016 perlu men- capai 1.800.067, tumbuh 12,5%. Demikianlah bila diteruskan dengan semua bandara pintu masuk wisman di negeri ini, maka tahun 2016 ini rata­rata harus menerima pertumbuhan ­jumlah kedatangan wisman sekitar 20%. Dari situlah tahun 2016 akan


Inilah awal konsep untuk strategi pemasaran pariwisata Indonesia dewasa ini.

Perbandingan tingkat pertumbuhan jumlah wsman :

ditutup ­de­ngan hasil lompatan per­ tumbuhan 20% terhadap tahun sebel­ umnya. Memang telah terdapat indikasi kuatnya peluang pertumbuhan jumlah wisman ke Indonesia dibandingkan be­ berapa Negara destinasi pesaing utama, seperti terlihat pada data grafis di atas.

Kebijakan nasional dan strategi pemasaran

Menpar Arief Yahya menekankan hasil apa yang akan diperoleh dari diterbitkannya beberapa kebijakan na­ sional yang secara langsung dan tidak langsung berkaitan dengan program pengembangan pariwisata. Bahkan

justru ‘membangkitkan’ dan ‘membu­ ka’ peluang pertumbuhan pariwisata. Kebijakan nasional semacam itu di­ tunjang oleh kebijakan dan strategi pemasaran pariwisata, strategi promosi pariwisata, baik pariwisata mancane­ gara maupun pariwisata nusantara. Ini pun sebenarnya sudah lama ditunggu dunia pariwisata Indonesia, dan seka­ rang bisa terujudkan. Ketika memberi arahan pada Rakor Nasional Kepariwisataan di Jakarta, akhir Oktober 2015, Menpar meng­ uraikan dampak deregulasi yang di­ terapkan oleh pemerintah di bidang pariwisata. Bebas Visa Kunjungan (BVK); Perpres No. 104 Tahun 2015 Tentang Perubahan Perpres No. 69 Tahun 2015 Tentang BVK, yang diundangkan pada tanggal 23 September 2015. Perpres ini antara lain menambah jumlah neg­ ara BVK sehingga secara keseluruhan menjadi 90 negara. Kebijakan BVK diproyeksikan akan meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 1 Juta kunjungan wisman dengan nilai pemasukan devisa USD 1 miliar. Penghapusan Ketentuan ­Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT): Perpres No. 105 Tahun 2015 tentang Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing ke Indonesia yang di­ undangkan tanggal 30 September 2015 (menggantikan Pepres No. 79 ­Tahun

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

5


utama

Country Brand Ranking versi Bloom Consultant ini menunjukkan Indonesia menempati urutan ke-36 di Dunia, dan 12 di Asia, masih kalah dengan Malaysia, Singapore, Thailand namun naik satu peringkat dari tahun lalu.

2011 dan Perpres No. 180 ­Tahun 2014). Perpres No.105 ini antara lain menghapus ketentuan mengenai CAIT (Clearance Approval for Indonesia Terri­ tory). Kebijakan penghapusan CAIT di­ proyeksikan meningkatkan jumlah kunjungan perahu pesiar (yacht) ke

Indonesia akan mencapai 5.000 yacht pada tahun 2019 dengan perolehan de­ visa sebesar USD 500 juta. Cabotage untuk Cruise: Deregu­ lasi asas cabotage untuk cruise (Kapal Pesiar) asing yaitu penumpang boleh naik turun di lima pelabuhan di Indo­ nesia, yaitu : Belawan, Medan; Tan­

jung ­Priok, Jakarta; Tanjung Perak, Surabaya; Benoa, Bali, dan pelabuhan Soekarno–Hatta, Makassar. Deregulasi asas cabotage untuk cruise diproyeksikan meningkatkan jumlah kunjungan kapal pesiar (cruise) asing ke Indonesia akan mencapai 1.000 kapal pesiar pada tahun 2019 dengan peroleh­ an devisa sebesar USD 300 juta. (Asas Cabotage adalah prinsip yang membe­ rikan hak beroperasi secara komersial di dalam satu negara hanya kepada peru­ sahaan angkutan dari negara itu sendiri secara eksklusif. Dalam bahasa yang le­ bih sederhana, sekarang ini semua cruise boleh mengangkut dan menurunkan penumpang di Indonesia.) Dan Kementerian Pariwisata mene­ rapkan ‘business approach’ dalam me­ lak­sanakan kebijakan nasional kepari­ wisataan. Kebijakan dan strategi pengembangan pemasaran, kini telah populer dengan pendekatan serba tiga dimensi: DOT untuk strategi pe­ masaran, BAS untuk strategi promosi, POS+E untuk strategi memproduktif­ kan seoptimal mungkin penggunaan semua tipe media.

Jadi, kombinasi dari kebijakan na­ sional di bidang keimigrasian, per­ hubungan laut dan udara, pemba­ ngunan infrastruktur di darat dan laut serta prasarana angkutan udara, plus strategi pemasaran dan strategi promosi pariwisata, itulah yang kini terasa akan mendongkrak pertumbuh­ an, dan membuka peluang terjadinya lompatan-lompatan positif di sektor pariwisata negeri ini. n

6

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015


Pemasaran Mancanegara

Bobot Target dan Alokasi Biaya pun

P

Akan Progresif

ada level kebijakan nasional, Kemenpar telah menggaris­ kan strategi pemasaran dan strategi promosi untuk pe­ riode 2015–2019. Untuk melaksana­ kan, dikelolalah oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Mancane­ gara, I Gde Pitana. Jajarannya sibuk di kuartal 3–4 tahun ini mengejawantah­ kan secara tajam menyangkut peran­ cangan tentang strategi pemasaran dan informasi pasar. Pelaksanaannya antara lain berupa publikasi, dengan media elektronik, online, cetak dan media luar ruang. Juga menyangkut profil pasar. Fungsi kedua jajarannya adalah meng­komunikasikan atau mengiklan­ kan apa yang bisa menjadi dasar orang tertarik ke Indonesia. Tugas membuat keramaian. To make crowd. Fungsi ketiga promosi di wilayah. Kalau fungsi kedua tadi telah ­berupaya menciptakan ­keramaian, (bisa juga dikatakan secara intangible bermakna to generate demand) setelah ramai maka kita buka toko, begitulah I Gde Pitana memetafor kegiatan dimaksud. “Kami punya 3 toko besar,” ujarnya. Dimaksudkannya adalah yang pertama

toko Asia Tenggara, yang kedua Asia pebalap sepeda di mana 600-nya dari Pasifik, dan ETAA (Eropa Timur Te­ luar ne­geri. Tapi jika even pesertanya ngah Amerika Afrika). ­terbanyak dari dalam negeri, ken­ Pada toko itu dilakukan dati jenisnya serupa seperti kegiatan antara lain ­pameran balap sepeda TDS (Tour de di pasar, lalu sales mission atau Singkarak) peserta hanya 19 sales call, ada juga melaksa­ orang dari luar negeri, maka nakan festival di luar negeri. pena­nganannya ada di depu­ Iku serta di event bursa pari­ ti pengembang­an pemasaran wisata dunia, di ITB Berlin, pariwisata nusantara. MATTA, JATA. Kembali bicara tentang Bentuk kegiatan lain ialah target jumlah 20 juta kun­ I Gde Pitana meng­undang pelaku bisnis jungan wisman untuk di­ dari luar ­negeri baik tour operator dan capai pada tahun 2019, Pitana mene­ travel agent maupun media. Salah satu gaskan, di dalam target kuantitatif itu kelemahan kita produk belum dike­ juga terkandung target peningkatan nal. Yang dikenal umumnya terfokus kualitas. Kualitas mengandung perhi­ Bali, kalau di Singa­pura Bintan, kalau tungan devisa yang akan diraih. Kuali­ di Malaysia Yogya, dan Bandung tapi tas wisatawan diukur dari 3 indikator: keseluruhan­nya belum banyak dike­ expenditure, length of stay dan yang ke-3 nal. ialah appreciation to local culture and Fungsi kelima, menurut Pitana, nature. sering ditanyakan apakah memang se­ Diperhitungkan juga jumlah orang bagian besar kegiatannya di luar ne­ yang terlibat dalam pekerjaan. Salah geri? Sebenarya di dalam negeri pun satu tujuan pariwisata ya itu, menam­ ada event atau aktifitas yang menda­ bah lapangan kerja. Bersamaan itu ka­ tangkan atau berpotensi mendatangkan lau saat ini di medan persangan dunia wisman. Contohnya Tour de ­Bintan Indonesia berada di peringkat 70 maka di Bintan, pesertanya tahun lalu 800 tahun 2019 paling tidak akan dicapai ranking 20 atau lebih rendah. Pitana mengingatkan, strategi pe­­ ma­saran DOT (Destination, Origin, ­Timing) dan strategi promosi BAS (Branding, Advertising, Selling) pada level implementasi tentu selalu dise­ suaikan dengan kondisi pasar. Apa yang kita inginkan dicocokkan dengan produk kita. Itulah yang dimaksud da­ lam singkatan DOT oleh Menteri Pari­ wisata Arief Yahya, kata Pitana. Ketika menguraikan pada para war­ tawan tentang apa yang sedang terjadi, Tour de Bintan di Bintan, salah satu event di dalam negeri yang berpotensi atau mendatangkan wisman. yang sudah dan sedang dikerjakan di

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

7


Pemasaran Mancanegara bidang pemasaran pariwisata manca­ negara, Gde Pitana memperlihatkan bagaimana dinamika perencanaan dan pelaksanaan tercermin pada proyeksi penyesuaian dan pengelolaan yang pro­

gresif dalam pengalokasian kegiatan. Akan secara progresif disesuaikan misalnya pengalokasian bobot anggar­ an antara branding nasional, ­branding daerah, mulai dari 10 destinasi, ke­

mudian 15, lalu 20 hingga 25; dan pada strategi memanfaatkan event bagi pema­saran pariwisata. Proyeksi bobot pengalokasian biaya terlihat seperti ini :

DO (destination dan origin) itu sen­ diri pada dasarnya teori keseimbang­an antara supply dan de­ mand. Setelah stra­ tegi pemasaran ada strategi promosinya. Strategi promosi itulah branding advertising dan selling. Di Singapura, Indonesia sudah dike­ nal, atau di Perth, Australia, Bali tak dipertanyakan lagi. Maka promosi branding di sana dikurangi dan adver­ tising diperbanyak. Jadi tidak harus se­ lalu rata 50%, 30%, 20%. Tergantung dari profile pasarnya. Kenapa untuk selling bujetnya 20%? Tentu saja itu sangat penting, namun pemerintah sebenarnya tidak melakukan kegiatan selling tapi memfasilitasi melakukan selling. Penjualan dan pembelian meru­ pakan aktivitas swasta. Jadi filosofi strategi ini, pemerintah menciptakan ‘crowd’ (alias demand), ketika ‘ramai’ lalu membuat kanalisasi­ nya, dan di situlah produk lalu dijual. Branding tergantung tingkat kema­ tangan pasar. Semakin matang pasar itu semakin berkurang branding-nya. Ketika national branding kuat, maka diperbanyak pada branding destinasi. National branding mulainya dengan bujet 50%, destinasi daerah belum,

tetapi nantinya pada akhir 2019 natio­ nal branding hanya 0%, daerahnya yang 35%. Dan demikianlah pola sete­ rusnya, akan ada penyesuaian. Kenapa kita gencar promosi di ­Singa­pura dengan sasaran wisman Cina? Kita baru saja membuka fasilitas

free visa dan di Singapura cukup ba­nyak warga negara Cina bertempat tinggal. Menarik mereka ke Bintan ternyata memang berhasil, jumlah kunjungan mereka ke Indonesia meningkat 24% diban­dingkan dengan bulan yang sama­ ­tahun lalu. n

8

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015


S

Info VITO, Daerah Perlu Pahami

emua perwakilan 13 VITO (Visit Indone­ sia Tourism Offi­cer) dari luar negeri da­ tang pada VITO Meeting 2015 di Jakarta, Selasa 1 Desember 2015. Pertemuan dipimpin Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Ratna Suranti. Lalu dibagi dengan ­sesi-sesi menurut wilayah. Wilayah ASEAN dipimpin oleh Asdep Rizki Handayani, wilayah Asia Pasifik di­ pimpin oleh Kabid Strategi Pemasaran Pariwisata Asia Pasifik, Budihardjanti Wilayah Eropa dan Timur Tengah di­ pimpin Asdep yang membawahinya, Nia Niscaya. Dengan cara FGD (focus group dis­ cussion), sesi Wilayah ASEAN diikuti VITO dari Singapura dan ­Malaysia; wilayah Aspas diikuti VITO dari Jepang, Korsel, Cina/Guangzhou, India, Australia; wilayah Eropa dan Timteng dihadiri VITO dari Perancis, Jerman, Belanda, Rusia, Inggris, dan UEA.

Menarik dan penting sekali ­rasanya untuk dipahami oleh praktisi pari­ wisata di daerah-daerah destinasi di Indonesia, baik kalangan pemerin­ tahan maupun pelaku bisnis, info dan perkembangan mutakhir dari pasarpasar wisman di luar negeri. Kita am­ bil di sini ringkasan dari empat pasar, yang disampaikan oleh masing-masing direktur VITO dari Singapura, Malay­ sia, Korea Selatan dan Jepang.

Sulaeman Shehddek, VITO Singapura: Ada 14 penerbangan langsung ke beberapa destinasi lain (di luar Jakarta, Bali, Batam) di Indonesia. Tertinggi adalah untuk Bandung, kemudian ke Medan. Kami mengusulkan ke tujuan lain tersebut juga potensial. Populasi Singapura 3,9 juta, warga negaranya

3,3 juta. Permanent resident 505 ribu orang. Di antaranya 35% adalah pekerja dari luar negeri. Ekspatriat yang lulus sekolah lalu bekerja dan ting­ gal di Singapura. Ini adalah target pasar kami. Kita bisa mendorongnya, dan kini setelah bebas visa bisa juga disasar warga negara India dan Cina. Sebagian besar warga Singapura ada­ lah etnis Cina, menyusul Melayu 30%, India 9%, dan kaukasians lainnya. Kunjungan dari Singapura tahun lalu tumbuh sangat baik, dua digit. Dari Januari–September 2015 kita masih memiliki 0,6% pertumbuhan. Berharap kami dapat melakukan yang lebih baik di Oktober–Deseember ini, setengah periode November–Desember adalah hari libur sekolah di Singapura, durasinya 6 minggu liburan. Wisman dari Negara kota itu cende­ rung mencari rekreasi, belanja, me­ ngunjungi teman dan kerabat, MICE, agama. Mereka memang orang-orang sibuk, bekerja dalam jam yang panjang,

Sesi grup wilayah ASEAN dipimpin Rizki Handayani.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

9


Pemasaran Mancanegara maka butuh keharusan bepergian. Per­ gi di akhir pekan yang panjang, libur umum dan libur sekolah. Keinginan umum, terbang dari ­Singapura ke destinasi di Indonesia maksimal 2,5 jam. Bali atau Makas­ sar yang paling jauh. Kita dapat me­ narik mereka selama akhir pekan un­ tuk bepergian. ­Mereka liburan sekolah 1 minggu di bulan Maret, 4 minggu di Juni, 1 minggu di September, dan 6 minggu di ­November–Desember. Kami akan mengajak anak-anak pada hari libur dan itu merupakan puncak musim perjalanan. Mereka mencari tujuan atau kota yang infrastrukturnya baik, dan mem­ beri ‘pengalaman sesuatu’. Tidak suka mengambil risiko, cenderung sangat khawatir dan takut. Sesuatu yang ter­ jadi di Medan awal tahun ini membuat keinginan bergeser ke Jogja tetapi me­ reka kurang pengetahuan seberapa jauh jaraknya. Wisatawan dari Singapura itu memi­ liki pendapatan tinggi yang sebagiannya hendak dibelanjakan di negara-negara lain. Kurs mata uangnya baik. Ada LCC. Tiap wisatawannya melakukan perjalanan luar negeri rata-rata 3 kali dalam setahun. Sekitar 50% mencari perjalanan relatif mewah selain kegiat­ an budaya dan perayaan, memanfaat­ kan internet untuk kemudahan me­ nyiapkan perjalanan. Melek internet sangat tinggi. Setiap orang memiliki ponsel pintar. Info on­ line adalah sangat penting. Savvy inter­ net, terhubung ke dunia, ­infrastruktur penting, sementara itu Indonesia sesung­guhnya memiliki banyak per­ baikan yang dapat terlihat di bandara seperti di Medan, Bali, Surabaya. Warga yang bekerja penuh weekdays, dapat meninggalkan rumah Jumat malam dan kembali pada hari Minggu. Batam dan Bintan telah selalu penuh. Tapi bukankah hotel-hotel besar terse­ dia hampir di semua destinasi di Indo­

10

nesia? Ya, mereka ingin tujuan yang dapat dicapai sekitar 2 jam. Adanya Festival, dukungan industri, beberapa pemasaran bersama dengan maskapai penerbangan seperti dengan GIA dan Silk Air, telah kita lakukan untuk Bali dan Raja Ampat. Promosi di MRT dan halte bus. Kami meng­ usulkan untuk penempatan promosi pada media-media lain untuk tahun depan.

Syafie Obet, VITO Malaysia : Malaysia penduduknya 30,8 juta, terdiri dari 30% adalah Melayu, dan etnis Cina dan India dan lokal lainnya. Kota besarnya Kuala Lumpur, Johor Bahru, Kuching dan Kinabalu. 60% penduduknya berpendapatan tergo­ long kelas menengah ke atas. Penang plus Kelantan adalah sama seperti Johor dalam jumlah penduduk. Kuala Lumpur (KL) sendiri adalah sebuah kota kecil berpenduduk 1,7 juta. Tetapi, jumlah penduduk KL dan

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

sekitarnya mencapai 7 juta. penduduk. Jadi pasar yang sangat potensial. Tam­ bah lagi kota Kinabalu dan Kuching. Biasanya, mereka shopacholic. Ke Indonesia? Mereka bisa pergi berke­ lompok teman-teman, keluarga atau individu, kelompok perusahaan pun merupakan pasar yang baik. MLM dan perusahaan asuransi mengirim ra­ tusan ribu yang berprestasi bepergian ke Indo­nesia. Wisatawan muda/maha­ siswa yang keluar tidak seperti orang Singapura, dari Malaysia sebagian di­ danai oleh pemerintah. Maksud tujuan pergi untuk bisnis, rekreasi, bisnis dan liburan, pesta dan perayaan; contohnya mereka akan ke Aceh untuk hari raya qurban atau mau­ lid nabi, perjalanan studi, olahraga, dan rekreasi petualangan. Kegiatan yang paling populer, belanja tentu (61%), jalan-jalan kota, makan di kafe-kafe dan resto. Bagian dari itu mengunjungi hiburan, buatan manusia, lingkungan, golf, konser dan klub. Belanja, jalan-jalan dan makan se­


sudah ada penerbangan langsung, LCC pun sudah tumbuh, dan nilai tukar mata uang yang baik. Tahun ini memang muncul masalah karena aktivitas gunung api Sinabung, Raung, Barujari Rinjani, dan asap dari hutan. Kita bisa berpromosi lagi di me­ dia dalam tiga bahasa, Inggris, Melayu, dan Mandarin. Sesi grup wilayah Asia Pasifik dipimpin Budihardjanti.

mua dapat ditemukan di seluruh Indo­ nesia. Itu salah satu alasan mereka ingin datang ke Indonesia. Dari Aceh hingga ke Bali. Jakarta menerima keda­ tangan terbesar. Lalu ke Kepri dan Bali. Jadi, wisata lintas batas, atau lebh jauh mau datang ke Jawa, Makassar dan ­Balikpapan. Menurut angka, periode Januari– November 2015 ini jumlah ­kunjungan mereka menurun. Saya tidak bisa me­ ngatakan apa yang benar-benar terjadi, namun yang pertama ialah masalah situasi ekonomi di Malaysia. Kurs mata uangnya sungguh tidak ramah pada tahun 2015. Tapi kita melihat ada pertumbuhan ke Thailand. Januari–­ Oktober meningkat 40%. Meskipun kita tahu pada tahun 2014 ada bebe­ rapa masalah di Thailand, tetapi me­ reka mengatasi masalah dengan sangat sangat cepat. Untuk Filipina juga me­ ningkat. Ke Vietnam juga meningkat. Kamboja juga. Thai, sangat mudah diakses melalui udara dan darat. Itu adventage kualitas.

Thailand sangat agresif dalam promosi. Setelah isu politik pada tahun 2014, tahun ini mereka membuat famtrips untuk Malaysia. Sistem transportasi umumnya baik. Di sana mudah me­ nemukan restoran ramah muslim. Dan Thailand menargetkan pasar muslim dari Malaysia. Sama seperti Vietnam. Hampir sama yang dilakukan oleh Vietnam. Mereka menjual produk perjalanan ramah terhadap muslim. Di sana jadi surga belanja baru bagi orang Malaysia. Filipina, memiliki penerbang­an langsung dan aktif mem­ promosikan Visit Philippine 2015 dan sekarang Visit Philippine Again 2016. Selain itu, mereka juga mempromo­ sikan produk festival ramah terhadap turis muslim. Ada kekuatan lebih bagi Indonesia, kita mempunyai bahasa yang sama. Tapi, relatif masih sedikit promosi dari pemangku pariwisata daerah di destina­ si. Diharapkan, bantuan dari Kemente­ rian Pariwisata untuk berbicara dengan beberapa pemda. Dengan ­Indonesia,

Kim Cherry, VITO Korea Selatan : Outbound dari Korsel telah mening­ kat terus, tahun lalu bertambah 8,10% dari tahun sebelumnya. Hampir 9% meningkat awal tahun ini. Ini peluang pasar. ASEAN termasuk dalam pilihan tujuan utama, termasuk ingin mengun­ jungi Indonesia. Anda lihat, melalui melalui ponsel pintar, Malaysia masuk ke Korea me­ ningkat 30%, ini sebenarnya ­sebagai akibat dari LCC. Dari Busan ke ­Singapura atau Busan ke Kuala Lum­ pur peran LCC sangat memimpin untuk membawa orang Korea ke des­ tinasi. Tapi kita tidak bisa mendorong LCC dari Korea ke Indonesia. Karena tingkat Seat Load Factor masih relatif rendah. Sebaliknya, kita justru harus mencari jalan sekarang. Operator tur terbesar di Korea, Hana Tour memperoleh pasar sangat baik untuk destinasi ASEAN. Selebihnya ditangani oleh agen-agen kecil (retail), terutama bagi perjalanan FITs. Bali masih menjadi tujuan tertinggi. Yang ke-2 adalah Jakarta. Tahun lalu dialami penurunan jumlah kunjungan dibanding tahun sebelumnya. Mung­ kin sebabnya adalah lantaran Jakarta lebih merupakan tujuan bisnis untuk pasar Korea. Berwisata utamanya tetap ke Bali dan masih menjadi tujuan budaya dan ­rekreasi. Selain Bali, terasa masih kurang informasi tentang Indonesia. Jika ada, itu menggunakan bahasa ­Inggris sementara Korea tidak meng­

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

11


Pemasaran Mancanegara gunakan bahasa Inggris. Kita harus memiliki buku peta atau buku info yang baik atau buku berukuran kartu yang sangat mudah membawanya saat berkunjung ke Indonesia. LCC dari Korea telah terbang ke negara tetangga seperti Hong Kong, Malaysia, Singapura, tetapi belum ke Indonesia pada saat ini. Ekonomi

lanjut seperti di website, haruslah lebih lengkap mengingat orang Korea sangat intens dengan media visual. Tiap iklan atau brosur perlu fokus atas 1 tujuan. Jika fokus pada olahraga, juga pada 1 tujuan. Itu demi kompetisi, untuk mendo­ rong wholesaler agar mempromosikan destinasi kita.

Nia Niscaya memimpin sesi grup Eropa, Timur Tengah, Amerika, Afrika.

­ orea sekarang sedikit turun sehingga K wisatawannya mencari tujuan yang se­ suai anggaran keuangan. Ada masalah perlu perhatian tentang orang Korea yang bingung antara pe­ nyebutan Indonesia dan India. Korea mengucapkan India ‘Indo’ yang sama seperti Indonesia. Mereka masih ber­ pikir Bali adalah negara tersendiri. Kita harus membuat konten web lebih kreatif. Kita harus fokus pada tujuan yang akan menarik orang Korea untuk da­ tang. Jakarta dan Bali adalah jawaban­ nya. Batam mungkin yang ke-3. Tapi Batam dapat diakses melalui ­Singapura. Anda mengatakan kita bisa mulai ­Jakarta–Bali–Lombok. Dan kemudian kita bisa menambah Komodo. Banyak yang tidak tahu betapa in­ dahnya Indonesia. Kita perlu lebih banyak mendidik publik, agar lebih banyak kesadaran tentang Indonesia. Perlu lebih fokus pada perusahaan swasta. Info lebih

12

T. Narita, VITO Jepang : Sebelumnya, pengunjung dari Jepang telah turun. Sejak 12 Juni 2015 Indo­ nesia memberikan bebas visa. Se­telah itu pengunjung ke Indonesia naik, 53 ribu. Ini sangat tinggi. Ada maksud khusus sekarang, ­mereka ingin menikmati lingkungan dan pe­ngalaman. Budaya, kuliner, dan festival, olahraga, kesehatan dan kete­ rampilan. Sekarang orang Jepang da­ tang ke Indonesia untuk menikmati ‘sesuatu pengalaman’. Dapat dipastikan pengunjung dari Jepang utamanya terbagi ke daerah 3 besar, ke Jakarta, Bali dan Batam. Des­ tinasi di Asia yang paling banyak dikun­ jungi turis Jepang, nomor 1 Thailand, nomor 2 Vietnam. Kedua destinasi itu telah sangat agresif baik penerbangan­ nya dan promosi wisatanya. Nomor 3 Malaysia, nomor 4 Filipina, dan Indo­ nesia nomor 5. Tahun ini kita melihat Filipina mendapat lebih baik dari In­

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

donesia.Tahun ini kita melihat Filipina mendapat lebih baik dari Indonesia. Tahun ini kita berpartisipasi ke JATA Show di Jepang, mempromosi­ kan ­bebas visa. Ini sangat penting bagi industri Jepang. Kemudian Pak Arief Yahya datang ke Jepang membahas dan ­menjelaskan lebih rinci pada pihak JATA. Salah satu agen besar di Jepang ber­ nama HIS meminta kami untuk me­ nempatkan foto menteri di situs web mereka. Ini kolaborasi besar. Kami mengirim Ms. Yuki ­Kashiwagi dari AKB 48 ke Bali untuk syuting un­ tuk beberapa program TV. Untuk perjalanan Media kami me­ ngirim 6 media ke Sumba, merekam satu resor yang sangat baru untuk pasar Jepang. Sebelum 2016, kami mempromosi­ kan proposal kami ke agen perjalanan meminta dukungan dan kemudian mereka akan mempromosikannya melalui media. Mereka membuat nice pictures. Kami juga mempromosikannya ke Joshikai, itu adalah acara khusus untuk wanita, kami menjadi tuan rumah ma­ kan siang di Girl Night Out, kita juga akan buat aplikasi untuk smartphone, kita giatkan Twitter dan FB, juga situs lalu lintas sosial. Kami akan hadir di Tokyo Golf Fair dan Marine Diving Fair, JATA Show, pameran pariwisata Kansai Hiroshima Sunset. Adapun benchmarking dengan pe­ saing, pihak Thailand telah datang atas kerja sama dengan penerbangan, diatur oleh pemerintah, agen-agen besar den­ gan pimpinan asosiasi agen perjalanan dan pejabat tinggi pemerintahannya bergabung dalam delegasi besar, ber­ sama mempromosikan Thailand di Jepang. Mereka menunjukkan, ‘Thai­ land telah pulih’ Saya ingin mengusulkan untuk me­ nempatkan lebih banyak jenis iklan dan promosi di Jepang. n


Event

Deputi BP3N, Esthy Reko Astuty (kedua kiri) bersama Bupati Pringsewu, Sujadi (kedua kanan), Wakil Bupati Pringsewu, Handitya Narapati (paling kanan), dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Khoiria Pandarita (paling kiri), membuka Festival Bambu Nusantara IX, pada Minggu (29/11) di Pringsewu, Lampung.

F

memasarkan Produk

estival Bambu Nusantara ­sejak tahun lalu dilak­ sanakan di Ka­ bupaten Pringsewu, Lam­ pung, maka kali ini kedua ­kalinya, pada 29–30 November 2015 di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Deputi Bidang Pengembangan Pe­ masaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuty berangkat ke sana, me­ resmikan pembukaannya, dan bersama pejabat setempat memberikan penjelas­ an kepada pers. Awal mula dulu sebe­ narnya festival bambu ini di Bandung, kemudian dipindah ke Jakarta. Maka itulah yang di Pringsewu ini merupa­ kan yang ke-9 kali. “Tahun ini kami diminta oleh kadispar provinsi untuk menyelenggarakannya di sini,” kata Esthy Reko Astuty. Pada prinsipnya tujuan sebenarnya untuk memajukan dan ­memasarkan destinasi menggunakan budaya. Khu­ susnya budaya bambu mulai dari mu­ siknya, kulinernya, nanti ada fashionnya, dan seterusnya, pokoknya yang terkait dengan bambu. Tahun ini tidak diundang dari inter­ nasional karena beberapa pertimbang­ an, namun target wisnus sekitar 5 ribu pengunjung selama dua hari. Deputi BP3N menjelaskan, “Kami berterima kasih kepada Kabupaten

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pringsewu lalu menjelaskaan, “Yang kita kembangkan sekarang ada­lah budaya etnik di Pringsewu. Tahun ini kita rintis, tahun 2016 kita jalankan. Kita harapkan, pada 2017 nanti wisatawan sebelum ke Tanjung Setia, akan mampir ter­ lebih dulu menonton pertunjuk­an di ­Pringsewu.” Adapun Tanjung Setia telah menjadi pusat kunjungan wisman, lokasi pan­ tai yang telah dida­tangi puluhan ribu surfers per tahun dari pelosok dunia. Ini belum banyak dieskpos. Jaraknya memang 5–6 jam berkendara dari Pringsewu, juga sama jika dari Bandara Radin Inten di Lampung. Provinsi Lampung menyatakan 7 kawasan wisata unggulan yang ingin dikembangkan. Yakni Teluk Kiluan, TN Way Kambas, TN Bukit ­Barisan Selatan, Tanjung Setia dan Pulau Pisang, kota Bandarlampung di sepan­ jang Teluk Lampung, Anak Krakatau dan Pulau Sebesi, serta Menara Siger. Kabupaten Pringsewu berada di lintas Trans Sumatera bagian barat, di jalur dari Bandar Lampung menuju Tanjung Setia, Krui hingga ke Beng­ kulu. Jaraknya sekitar 1-1,5 jam per­ jalanan darat dari pusat kota Bandar Lampung, ibukota Provinsi Lampung. Kondisi jalan rayanya cukup baik. n

Budaya Bambu Pringsewu yang bersedia menyeleng­ garakan even ini untuk kedua kalinya. Minimal sampai yang kelima ada di sini. Itu berarti ada komitmen dari daerah untuk bersama-sama memba­ ngun pariwisata daerah khususnya yang punya potensi.” Pada penyelenggaraan festival bam­ bu tahun ini tidak ada penampilan musisi-musisi dari mancanegara. Para penampil datang dari Jawa Barat, Jogja, Pandeglang, Banten dan dari Lampung sendiri. Bilik-bilik pameran selain me­ nampilkan produk-produk kreatif dari Kabupaten Pringsewu, juga menampil­ kan inovasi dan produk-produk kreatif berbahan dasar bambu dari luar Lam­ pung seperti dari Cimahi, Jawa Barat, Jogja, dan Banten. Menurut statistik setempat, ­total 3.467.715 kunjungan wisatawan ke Lampung tahun 2013, sekitar 97 persen atau 3.392.315 orang ­adalah wisatawan nusantara, selebihnya wisatawan man­ canegara. Selama lima tahun terakhir wisatawan mancanegara ke provinsi Lampung sudah tumbuh sekitar 7 kali lipat. Di tahun 2008, wisatawan man­ canegara hanya 10.028 saat ini jumlah­ nya sudah mencapai 75.590.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

13


Pemasaran Pariwisata Nusantara

Sepanjang Tahun,

dari Daerah ke Daerah

Y

a, aktivitas dengan ­frekuensi tinggi dan meluas di dalam negeri, ­kenyataannya ­telah dan akan dilaksanakan oleh ­daerah-daerah, maka salah satu strategi pengembangan pemasaran pariwisata nusantara terwujud dalam dukungan konsisten yang diberikan oleh Kemenpar. Dari dimensi kuantitatif seakan rata-rata tiada hari di negeri ini yang Esthy Reko Astuty tidak terisi dengan kegiatan yang berdampak promosi sepanjang tahun 2016, sementara dari dimensi kualitatif setiap kegiatan tersebut tentunya sekaligus berpotensi membawa hasil peningkatan ka­ pasitas dan kualitas pengelolaan pariwisata di ­daerah. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pari­wisata Nusantara (BP3N), Esthy Reko Astuty, di hadapan Rakornas Pariwisata di Jakarta, akhir Oktober 2015 mengingatkan lagi tentang strategi pengembangan pe­ masaran wisnus ini. Bahwa, promosi event-event daerah sebagai bagian dari pengembangan destinasi pariwisa­ ta. Termasuklah kampanye Budaya Maritim dan men­ jadikan Peringatan Hari Nusantara sebagai puncak acara Pekan Wisata Maritim di Kawasan ­Tengah atau Timur Indonesia, Pekan Wisata Kuliner Nusantara dan ­Regional, dan promosi wisata pertemuan, konvensi perjalanan insentif dan pameran serta wisata olahraga. Deputi BP3N memaparkan kegiatan promosi 2016 telah terancang dengan suatu Calender of Events, total sedikitnya akan ada 258 events. Itu terdiri atas promosi wisata alam 37 event; promosi wisata budaya 90 event; promosi wisata buatan 44; promosi wisata rekreasi 43; promosi wisata bahari 44. Mari melihat rincian rencana yang akan dilaksana­ kan itu sebagai berikut.

14

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

Promosi Wisata Alam 1 Indonesia Outdoor Festival 2 Deepand Extreme Indonesia 3 Gathering National Kaskus OANC 4 Bali Interhash 5 Jambore Petualang Kartini 6 Tradisi Merpati Putih 7 Festival Petualang Nusantara 8 Susur Sungai Cisadane 9 Aceh International Rafting Championship 10 Festival Adventure Indonesia 11 Paralayang Sumedang 12 Exploring Berbak Jambi 13 Aceh Forest Explorer 14 Festival Mahakam 15 Bali Audax 16 Bono Surfing Expedition 17 Arum Jeram Citarik 18 Loksado Bamboo Rafting Festival 19 Festival Geopark Merangin

37 event:

20 Tafisa World Sport For All Games 21 Toraja Mountain Bike 22 Indonesia Open Sport Championship 23 Alor Adventure 24 Lake Toba Ultra 25 Festival Danau Toba 26 Gerhana Matahari Total 27 Festival Tambora 28 Festival Lut Tawar 29 Pesona Kulminasi Matahari 30 Festival Tangkuban Perahu 31 Festival Danau Tigi 32 Festival Danau Sentani 33 Festival Danau Kelimutu 34 Festival Krakatau 35 Festival Langkisau 36 Festival Danau Kerinci 37 Festival Taman Hutan Rakyat

PROMOSI WISATA BUDAYA 1. Bali Food Festival 2. Festival Kuliner Nusantara 3. Dukungan Seni, Budaya dan Kuliner pada Kegiatan Asia Pasific Interhash 4. DukunganSeni, Budaya dan Kuliner pada Kegiatan Nusa Dua Fiesta 5. Dukungan Seni, Budaya dan Kuliner pada Kegiatan Festival Teluk Palu 6 Dukungan Seni, Budaya dan Kuliner pada Festival Pasar Terapung 7 Banda Aceh Coffee festival 8 Festival Kopi 9 Kolaka Utara Food Festival 10 Kemilau Nusantara 11 Kemilau Sumatera 12 Kemilau Sulawesi 13 Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara 14 Lomba Makanan Tradisional 15 Festival Buah Nusantara 16 Lomba Chef Nusantara

90 :

17 Lomba Kuliner Berbahan Ikan dan Pangan Lokal 18 Festival Budaya Makan Bersama 19 Festival Sate dan Soto Nusantara 20 Festival Jajanan Pasar Nusantara 21 Festival Kopi dan Teh Nusantara 22 Festival Jamu dan Minuman Tradisional Nusantara 23 Festival MasakanNusantara 24 Festival Dodol Nusantara 25 Dukungan Penyelenggaraan Event Minat Khusus Kuliner 26 Festival Kuliner Jawa Tengah (Solo Indonesia Culinary Festival) 27 Aceh Culinary Festival 28 KenduriMelayu 29 Banggai Kuliner 30 Lampung Food Festival 31 Festival Pangan Non Beras 32 Truck Food Festival


33 Promosi Event Kuliner, Kesehatan dan SPA di Media Cetak dan Elektronik 34 Indonesia SPA & Wellness Festival 35 Beauty Professional Indonesia 36 Nusantara SPA Festival 37 Java SPA Festival 38 Bali SPA Festival 39 Aceh International Islamic Art and Culture Festival 40 Festival Teluk Humbold 41 Festival Biak Munara Wampasi 42 Festival Wisata Budaya Religi Manaqib 43 Festival Wisata Budaya Cihideung 44 Dukungan Wisata Religi Dzikir Nasional 45 Semarak Wayang Pesona Indonesia 46 Festival Ndambu 47 Festival Bau Nyale 48 Festival Pattimura 49 Festival Asmat 50 Festival Wai Santosa 51 Festival Budaya Karangasem 52 Festival Lembah Baliem

53 Festival Mataraman 54 Dukungan Event Atraksi Pariwisata Sejarah dan religi 55 Promosi Event Religi dan Sejarah di Media Cetak dan Elektronik 56 Semarak Wisata Ramadhan 57 Ulun Danu Art Festival 58 Dukungan Bulan Citra Budaya 59 Dukungan Pesta Kesenian Bali 60 Festival Budaya Kefamenanu 61 Dukungan Festival Gandrung Sewu 62 Kirab Budaya Keraton Solo 63 Dukungan Kirab Kebangsaan Lahir Pancasila 64 Dukungan Launching dan Press Conference Event Daerah 65 Festival Budaya Raja-raja Se-Sulawesi 66 Dukungan Kegiatan Grebegtengger Tirto Aji 67 Dukungan Malang Culture Festival 68 Festival Sriwijaya 69 Festival Tabot 70 Dukungan Serentaun Kasepuhan Ciptagelar

PROMOSI WISATA BUATAN 1 Musi Triboatton 2 Tour De Singkarak 3 Turnamen Golf di Bintan 4 P1 Power Boat Bintan 5 Festival Paralayang di Pesisir Selatan 6 Bintan Triatton 7 Marathon 10K di Pekanbaru 8 Layang-layang International di Pangandaran 9 International Walk Heritage Yogyakarta 10 Tour De Bintan 11 Ironman Sport di Bintan 12 Aceh International Surfing Championship 13 Aceh International Rafting Festival 14 Sport Tourism (Mesatila Challenge Ultras 2016) 15 Pengembangan Wisata Minat Khusus Olahraga 16 Ultra Marathondi Rinjani 17 PacuJawi di Batusangkar 18 Tour DeBarelang 19 Casio Sport di Bintan 20 Sea Eagle Boat Race di Batam

44 :

21 Haluan Kepri International Volly Ball 22 Bromo Marathon 23 Festival Paralayang di Palu 24 Dragon Boat Festival di Tanjung Pinang 25 Festival Jetsky diParigi 26 Marathon10 K di Bali 27 International Layang-layang di Bali 28 Tour De Linggarjati di Kuningan 29 Festival Panjat Tebing di Prigi Moutong Sulteng 30 Banyuwangi Marathon 31 Sport Tourism di Jawa tengah

32 International Dragon Boat di Padang 33 Bintan Trekking

71 Festival Budaya Reog 72 Festival Budaya Berau 73 Festival Budaya Erau 74 Festival Nunukan Gemilang 75 Dieng Culture Festival 76 Festival Cap Go Meh 77 Erau International Folklore and Art Festival 78 Pekan Budaya Sulawesi Tengah 79 Pagelaran Kesenian Tradisi Mandar 80 Festival Budaya Tua Buton 81 Festival Buleleng 82 Festival Moyo 83 Festival Tidore 84 Festival Bantaran Sungai Kahayan 85 Dukungan Karnaval Budaya Nasional 86 Dukungan Karnaval Budaya Nusa Tenggara Barat 87 Dukungan Festival Keraton 88 Festival Ambon Manise 89 Festival Grebeg Sudiro 90 Festival Wayang Nusantara

34 Festival Layang-layang Bali 35 Jambore Bikers di Bintan 36 Golf Pariwisata di Jakarta 37 FestivalLayang-layang di Simelue 38 Turnamen Volly Pantai Tingkat Nasional di Pesisir Selatan 39 Pessel Fishing Tournament di Pesisir Selatan 40 Festival Volly Pantai di Simelue 41 Tour De Siak 42 Borobudur 10 K 43 Jakarta Marathon 44 Asia Triatlon Cup (ACT) di Padang Pariaman

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

15


Pemasaran Pariwisata Nusantara PROMOSI WISATA REKREASI 1 2 3 4 5 6 7

Festival Perkusi 2016 Festival Fashion di Batam Festival jazz Sabang Pemilihan Duta Pariwisata Indonesia Promosi Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia Festival Tambora Festival Batu Mulia Festival Timoresia

8 Pemilihan Putri Pariwisata Indonesia 9 Jogja International Street Performance 2016 10 Jagir Festival di Jawa Barat 11 Dongkong Dance Festival 12 Festival Karamean Desa di Bandung Barat 13 Festival Seni Bauran di Subang Jawa barat 14 Festival Teluk Jailolo 15 Festival Cibaliung 16 Pekan Batik International di Pekalongan 17 Celebes Beauty Fashion Week 18 Borobudur Jazz Festival 19 Festival Tirtagangga di Bali 20 Legian Beach Festival 21 Solo Batik Carnaval 22 Gebyar Wisata Banten 23 Makepung di Bali 24 Festival Kora-Kora 25 Festival Kuta Carnival

PROMOSI WISATA BAHARI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

16

FestivalBahari Kepulauan Riau Festival Boalemo Festival TelukTomini Festival Bahari Togean Festival Teluk Ambon Festival Takabonerate Festival Bahari Raja Ampat Festival Morotai FestivalBunaken Festival Bahari Teluk Nuhanera Festival Bahari Alor Festival Teluk Tomori Festival Bahari Pesisir Utara Cirebon Wisata Pantai dalam rangka Mudik Lebaran Festival Bahari Belawan Festival Bahari Mandeh Festival Teluk Palu Festival Teluk Bokori Festival Perairan Pulau Makassar di Bau-Bau Festival Pulau Sarangan Festival Bahari Papua Barat

43 :

44 :

22 Banten Beach Festival 23 Festival Pulau Penyengat 24 Festival Bahari Mentawai 25 Sail Karimata 26 Kampanye Budaya Maritim Hari Nusantara 2016 27 Kampanye Budaya Maritim Tambora 28 Wonderful Sail 2 Indonesia 29 Indonesia Yacht Show 30 Sabang Marine Festival 31 Fishing Extreme 32 LombaPenulisan Artikel Wisata Bahari 33 Wakatobi WAVE 2016 34 Phinisi Expo 35 PesonaBahari Belitung

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

26 FestivalJazz Gunung (Bromo) 27 Gebyar Wisata Nusantara 28 Malang Flower Carnival 29 Tomohon International Flower Festival 2016 30 Festival Banyuwangi 31 Festival Kota Lama 2016 32 Festival Tenun 33 FestivalJembara 34 Bali Spirit Festival 35 Festival Bengawan Solo 36 Festival Malioboro 37 Festival Dawai Nusantara 38 Festival 1000 Suling Bambu Ambon 39 Festival Jazz Ijen Boulevard 40 Banyuwangi Ethno Carnival 41 Jember Fashion Carnival 42 Solo City Jazz 43 Bontang City Carnival di Kalimantan Timur

36 Banyuwangi International Surfing 37 Promosi Wisata Kapal Pesiar 38 Pekan Wisata bahari Pangandaran 39 Gebyar Wisata Bahari Nusantara 40 Pesta Wisata Bahari Subang 41 Promosi Total Eclipse2016 42 Pesona Sandeq Race 43 Ekspedisi Bahari Batutara 44 Pesta Laut Mampaltasan


Pemasaran Mancanegara

Di Selandia Baru, praktis tiada minggu tanpa event komunitas yacter di laut, seperti ini, baik lomba maupun acara non-lomba.

Ke pusat pasar Yachter di ­Selandia Baru, Kemenpar mempromosikan potensi wisata yacht Indonesia, di kota pelabuhan laut Auck­ land pada 27 November 2015. Selandia Baru meru­ pakan salah satu pusat wisata yacht yang ramai di dunia. Di sana, komunitas yachter terhimpun pada ­Organisasi Yachting New Zealand ber­ anggotakan lebih dari 250 klub, aso­ siasi, pendidikan dan pelatihan yacht. Komunitas yachter di Selandia Baru termasuk yang besar dan kuat, di ­negeri itu seakan tiada bulan tanpa even lomba dan keramaian kegiatan para yachter. Promosi itu jadinya termasuk lang­ kah percepatan pengembangan wisata bahari demi menarik minat yachter Negeri Kiwi itu agar ‘bermain’ di laut tropis Indonesia. Ini sebagai pelaksana­ an dari Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2015 tentang kemudahan bagi yachter masuk ke perairan laut ­Indonesia. “Perpres ini memudahkan yacht ­asing yang akan memasuki wilayah ­perairan Indonesia, dalam hal peng­urusan ­dokumen CIQP (custom, ­immigration, quarantine, port) di 18 pelabuh­an. ­Kebijakan tersebut diproyeksikan akan meningkatkan jumlah kunjungan yacht ke Indonesia hingga bisa mencapai 6.000 yacht pada tahun 2018. Itu akan menghasilkan devisa 600 juta dolar AS,” Menpar Arief Yahya ­mengatakan. Bekerja sama dengan Kedutaan ­Besar

Penetrasi Pasar

lah Asisten Deputi Pengem­ bangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata, Vinvensius Jemadu, yang memberikan paparan men­ genai perkembangan pari­ wisata di Indonesia. Ia juga menyampaikan program pengembangan 10 destinasi wisata pri­ oritas, yaitu Borobudur (Jawa Tengah), ­Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (Jakarta), Toba (Su­ matera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Belitung). Para peserta lokakarya ­mendapatkan penjelasan detil mengenai contoh­contoh produk wisata dari praktisi industri pariwisata Indonesia secara langsung, diwakili oleh Herman ­Rukmanadi, Direktur Bhara Tours. Paket wisata yang ditawarkan meliputi wisata budaya, wisata alam, wisata be­ lanja, dan wisata religi Jumlah wisman asal Selandia Baru yang datang ke Indonesia memang relatif masih kecil selama ini. Yaitu 31.593 orang pada 2009, 32.113 orang (2010), 36.683 orang (2011), 55.857 orang (2012), 66.484 orang (2013), dan terakhir tercatat 76.454 wisman. Jadi, tren juga meningkat beberapa tahun terakhir ini. Fasilitas bebas visa niscaya akan mendongkrak jumlah wis­ mannya ke Indonesia di tahun-­tahun mendatang ini. n

Wisata Yacht

ke Selandia Baru

Vinsensius Jemadu

Herman Rukmanadi

Republik Indonesia di Wellington, di­ laksanakan pula Indonesia Festival pada 27-28 November di kota Queenstown. Kegiatannya terdiri dari pertunjukan seni budaya, promosi destinasi wisata, pameran produk kerajinan, dan bazar makanan Indonesia kepada publik. Kota Queenstown di bagian ­selatan Selandia Baru merupakan kota wisata yang ramai oleh wisatawan ­domestik maupun mancanegara. Alhasil Indo­ nesia Festival tak hanya disaksikan oleh masyarakat setempat, tapi juga wisatawan yang sedang pelesir di Queenstown. Diadakan juga lokakarya pariwisata dengan tema Wonderful Indo­nesia: Bali and Beyond. Sejumlah agen perjalanan Selandia Baru dari daerah Queenstown dan sekitarnya mengikuti acara tersebut. Bertindak sebagai narasumber ada­

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

17


Pemasaran Mancanegara

Di Singapura,

Tiga Hari Promosi

Kementerian Pariwisata menye­ lenggarakan promosi pada 6–8 Novem­ ber 2015 di West Gate Shopping Mall, Jurong East, Singapura, menampil­ kan produk wisata alam, budaya, dan ­buatan manusia (man-made). Paviliunnya sendiri dibangun me­ nampakkan gaya kombinasi tradisional kontemporer bertema Bali. Berbagai pertunjukan budaya juga ditampilkan termasuk tari tradisional, fashion show batik, duet permainan musik Sasando dengan violin, demonstrasi batik, serta permainan anak.

Tarian tradisional mendapat apre­ siasi dari pengunjung; tari Cendra­ wasih—Bali, Lenggang Nyai—Betawi, Marpangir—Batak, Lenso—Manado, Dadas Penaluh—Dayak, Bajidor— Jawa Timur. Produk perkebunan kopi Indonesia dibagikan kepada pengunjung yang mengisi survey online. Kemudian pe­ ngunjung dapat memperoleh suvenir dengan mengunggah foto aktivitas diri saat berada di Paviliun Indonesia di me­ dia sosial, yang selanjutnya berkesem­ patan untuk ikut lucky draw berhadiah paket wisata liburan ke Indonesia. Di situ dipromosikan produkproduk hotel, paket perjalanan wisata, rumah makan, dan spa. n

Misi Penjualan

ke Saudi Arabia Satu tim sales mission dari Indonesia di Saudi Arabia memasarkan dan menjual produk wisata, dipimpin Nia ­Niscaya, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timteng, Amerika dan Afrika, Kementerian Pariwisata. Kemenpar membawa 11 seller, 1 wakil pemda Nusa Tenggara Barat dan dari Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB, disertai dua anggota DPRD NTB yang fasih berbahasa Arab. Seller Indonesia terdiri atas Sun ­Island Bali Group, Hotel Discovery ­Kartika 18

Plaza, Hotel Borobudur ­Jakarta, Samabe Bali Suites & Villas, Accor Hotels Group, Fokus Indonesia Tours, ­Kemtravel, Marintur Indonesia, Nira Travel dan Intercontinental Bali Resort. Agen-agen dari Saudi Arabia ­antusias mengikuti acara misi pen­ jualan ini. Sejumlah 57 buyers dari wilayah timur Kerajaan Saudi Arabia bertemu bisnis dengan para penjual dari Indonesia ketika misi dilaksana­ kan di kota ­Damman, 18 November 2015. Malah­an sehari sebelumnya

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

Tour operator Indonesia sebagai seller berunding dengan


Ke Hong Kong dan Osaka

Membawa Wisata Selam Untuk pergi berpromosi ke Hong Kong, ­Kemenpar menyebar undangan ke seluruh industri selam ­Indonesia, menjaring siapa yang bisa ikut Sales Mission Diving pada 7–10 Desember 2015. Kemenpar memberi kesempatan kepada pelaku industri selam Indone­ sia berpartisipasi baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Dimak­ sud secara langsung ialah ikut sebagai peserta Sales Mission atas biaya sendiri, namun seluruh biaya acara di Hong Kong ditanggung oleh Kemenpar. Bagi peserta secara tidak langsung yang di­ maksudkan ialah dengan mengirimkan materi promosi yang akan diedarkan saat berlangsungnya Sales Mission. Partisipan pada kegiatan ini tidak dipungut biaya apapun. Kemenpar telah membentuk Tim Percepatan Pengem­ bangan Wisata Bahari ­Indonesia. Tim ini berkomitmen memberikan kesem­ patan seluas-luasnya kepada industri

buyer Saudi Arabia.

untuk mendapatkan manfaat secara penuh di setiap kegiatan Kemenpar. Ada lagi di Osaka, Jepang, ajang Marine Diving Fair, fokusnya promosi wisata selam. Indonesia ikut serta pada pameran itu, mempromosikan Bali, Manado, dan Komodo sebagai desti­ nasi wisata penyelam. Pameran itu di­ adakan setiap tahun sejak tahun 1993. Tiap kali event berlangsung ­biasanya tiga hari, dan tercatat rata-rata 80 per­ sen pengunjungnya terdiri atas para penyelam scuba atau scuba ­divers. Wisatawan divers umumnya punya daya beli tinggi. Negeri-negeri peserta yang ­bersaing dalam pemasaran di ajang itu terdiri atas: Maldives, New Caledonia, French Polynesia, Fiji, Vanuatu, Papua New Guinea, Other Pacific Ocean Areas (Cook Islands, Kiribati, Christmas ­Island, Samoa, Tonga, Niue, Solo­ mon, Tuvalu, Nauru), Australia (Great Barrier Reef, Perth), Palau, Guam,

­ orthern Marianas (Saipan, Rota, N ­Tinian), Micronesia (Yap, Chuuk, Pohnpei, Kosrae, Marshalls), Mexico (Cancun, Cozumel, Baja California, La Paz), Cuba, Egypt, Thailand (Phuket, Huahin, Samui, Khaolak), Vietman, Philippines (Cebu, Liloan), Indonesia (Bali, Manado, Komodo), Malaysia (Sabah), Hawaii, Dubai, Madagascar, Croatia, Tunisia, Red Sea, Seychelles, Mauritius, Sri Lanka. n

16 November ketika di kota Riyadh, 65 buyers dari kawasan tengah Saudi ­Arabia ­bertemu bisnis dengan delegasi Indonesia ini. Acara penjualan terakhir dalam rangkai­an sales missison ke Saudi Arabia kali ini dilaksanakan hari Sabtu ­minggu itu juga di kota Jeddah. Wisatawan Saudi Arabia ke ­Indonesia pada 2014 sebanyak 147.074 orang, ini berarti 60 persen dari total wisatawan asal Timur Tengah. Pasar Timur Tengah dibidik oleh Indonesia dengan keyakinan pertum­ buhannya akan semakin meningkat tajam tahun ke depan ini. Selain itu, wisman dri negeri ini semakin cende­ rung memilih destinsi ke arah Asia ketimbang ke Eropa. n

Para buyer Saudi Arabia dan branding Wonderful Indonesia.

Komunitas wisata selam di Jepang itu besar, setiap kota besar selalu melaksanakan Marine Diving Fair dan selalu padat dikunjungi.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

19


DESTINASI

Palembang Sadar Mengembangkan Wisata Apa

P

emerintah Kota Palembang menjamu makan malam para delegasi ke Munas Asita XI di atas kapal bernama Si Gentar Alam. Awal November 2015. Kapal motor itu berkapasitas 100–150 orang, termasuk kru kapal, berlayar di atas Sungai Musi selama sekitar 1,5 jam. Riak air Sungai Musi pun cukup bersahabat malam itu. Setelah selesai menyantap hidangan khas Palembang, sebagian besar tamu memilih berada di dek bawah atau atas yang terbuka menikmati pemandangan malam kota Palembang dari atas Sungai Musi. Dermaga besar tempat berlabuh ­kapal itu letaknya selemparan batu saja dari Benteng Kuto Besak, lokasi yang dijadikan tourist spot. Dermaga baru ­selesai dibangun dan difungsikan. Di lantai dasarnya diisi ritel ma­

kanan dan ­minuman, dan di lantai atasnya difungsikan ­sebagai ruang pertemuan, disebut ruang konvensi. Beberapa perahu kayu ditambatkan di sekitar dermaga. Sekarang, perahu-perahu itu ­tampak lebih rapi. Para pemilik kapalnya me­ nawarkan wisata menyusuri sungai ke­ pada setiap pengunjung yang datang ke dermaga. Teras kecil memanjang di depan dua restoran waralaba dan menghadap ­sungai cukup memadai untuk berfoto berlatar belakang Jembatan Ampera. Selain satu restoran bernama River Side, sekarang wisatawan yang berkun­ jung ke Palembang punya pilihan tem­ pat ­nongkrong, di dermaga atau di ­Kampung Kapitan. Kampung ­Kapitan terlihat dari dermaga di seberang ­sungai. Palembang memang

Kapal Si Gentar Alam milik Pemkot Palembang bisa disewa oleh publik. Harga sewa mulai dari Rp 7 juta–Rp 20 juta. Di kapal ini penyewa bisa berwisata menyusuri sungai, mengadakan jamuan makan atau menyelenggarakan rapat.

20

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

bukan destinasi yang sudah jadi. Ini masih emerging. Tapi insya ­Allah, dengan kerja sama kita dengan keya­kinan kita dapat menjadi des­ tinasi yang potensial bagi MICE Kota empek-empek itu masih mi­ nim obyek wisata. Kita minim SDA tapi punya budaya ­potensial sebagai daya tarik wisata. Tetapi ini semua be­ lum optimal kita garap. ­Karena masih kelemahan. Tetapi ada kelebihan yang kita miliki paska sukses melaksanakan even-even nasional terutama di bidang olahraga, kota ini mulai dilirik dari sisi sarana dan prasarana. Jadi kita fokus di ­kegiatan ini. Itu pengakuan Ahmad Zazuli, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang.


Kapal-kapal kayu masyarakat mulai ditambatkan dengan rapi di sekitar dermaga.

Al Quran Terbesar di Asia Tenggara

Untuk melihat Al Quran terbesar di Asia Tenggara, kita mesti berken­ dara ­selama sekitar 30 menit dari te­ ngah kota Palembang menuju kawasan ­Gandus. Tiga puluh juz Al-Quran di­ ukir di atas 315 papan kayu tembesu, kayu sejenis jati. Sehelai papan ber­ukuran 177 x 140 x 2,5 cm. Tinggi susun­an seluruh papan mencapai sembilan meter, atau sekitar lima lantai. Di tempat ini juga dileng­ kapi de­ngan tajwid, kaidah membaca Al-Quran, dan doa khatam bagi para

Ampera Convention Center berada di lantai dua di bangunan dermaga.

Dari sini leluasa memandangi Sungai Musi dan Jembatan Ampera.

pemula. Setiap akhir pekan, pengajian diadakan mulai dari pukul 14.00 sam­ pai 16.00. Pengunjung umum yang berminat mendengarkan ceramahnya dipersilakan mengikuti. Pembuatan Al-Quran itu menghabis­ kan waktu sekitar tujuh tahun. Dibuat­ nya tahun 2002–2009 di Lorong Budi­ man di kawasan Tangga Buntung yang juga terkenal sebagai kawasan pembuat songket palembang. Pengerjaannya di­ lakukan oleh 35 orang. Penggagas Al-Quran terbesar ini juga membuat kali­grafi yang dipajang di Mesjid Agung Palembang.

Pengunjung dapat naik ke setiap lantai di Al-Quran terbesar.

Inventarisasi untuk mengenali pasar MICE

Kota Palembang ini merasa sukses telah melaksanakan even-even nasional terutama di bidang olahraga. Untuk menindaklanjuti tren itu, ­Pemkot-nya akan lebih fokus mengarahkan pe­­ ngembangan pariwisatanya ke pari­ wisata MICE. Wisata leisure tak akan dikesampingkan. “Kami sedang menginventari­ sasi asosiasiasosiasi profesi, paguyuban, pe­ rusahaan-perusa­ haan yang ada di kota Palembang Ahmad Zazuli yang berskala na­ sional. Kami tawarkan kepada mereka, Palembang menjadi tempat melak­ sanakan kegiatan-kegiatan nasional­ nya, seperti rapat, munas dan lain-lain. Kegiatan nasional yang mereka lakukan di sini akan didukung oleh kota,” ujar ­Ahmad Zazuli. Pemkot Palembang menyelenggara­ kan event Sriwijaya Travel Mart 2015 dan Festival Oleh-oleh Palembang 2015 pada Jumat (6/11) lalu. Diakuinya sasaran utama kota Palem­ bang adalah wisatawan ­nusantara.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

21


DESTINASI Stratistik Hotel dan Pariwisata Kota Palembang, Tahun 2012 & 2013

Uraian Unit

Hotel Berbintang Hotel Non Berbintang

33 91

36 94

2 653 2 283

Jumlah Tempat Tidur

Hotel Berbintang Hotel Non Berbintang

2 973 3 332

2910 2237 5650 3990 Sumber: palembangkota.bps.go.id

Salah satu venue di dalam kompleks olahraga Jakabaring di Palembang.

nya datang ke tempat seperti ini, me­ lihat dan belajar dari Al-Quran terbe­ sar,” ujar Siti Aisyah. Dia punya kerabat yang tinggal di Palembang. Setiap kali datang ke Kota Pempek, dia selalu mengajak anggota keluarganya beserta sahabat-sahabat­ nya. Pada kunjungan kali ini, selain membawa menantu dan cucu-cucunya, dia juga mengajak dua orang sahabat­ nya dari Kuala Lumpur jalan-jalan ke Palembang.

Pasar Malaysia

Nyonya Siti Aisyah dari Kelantan, Malaysia, sudah tiga kali datang ke Palembang. Salah satu tempat yang dia senang kunjungi adalah Al-Quran Terbesar di kawasan Gandus disebut­ kan tadi. “Setelah kita mengaji, ada baiknya kita juga belajar banyak hal, di antara­

22

2013

Jumlah Kamar

Hotel Berbintang Hotel Non Berbintang

­ ksesibilitas Palembang di dalam A ­negeri terhubung dengan Jakarta, total 26 penerbangan dalam sehari dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia, Lion, Sriwijaya, dan Citilink; Bandung– Palembang dilayani oleh Express Air tiga kali seminggu; dan Padang–­Palembang oleh Citilink. Internasional? Lumayan, sekarang ada penerbangan setiap hari Kuala Lumpur–Palembang, sekali sehari; Silkair yang melayani rute Singapura– Palembang tiga kali seminggu. ­Mulai Desember 2015, Jetstar melayani ­Singapura–Palembang. Terkait dengan Asian Games 2018, kota Palembang mengemban tugas mempersiapkan segala sesuatu kebu­ tuhan para atlet dan official serta ­hospitality bagi semua pengunjung yang datang. Termasuk mengkondisi­ kan ­kebersihan, keamanan, dan kenya­ manan kota.

2012

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

Nah, inilah antara lain maksud l­aporan perjalanan ini. Palembang perlu dan berpotensi meningkatkan kunjung­an wisnus. Tetapi kalau ­ingin wisman, yah tentu perlu memilih pasar yang cocok dengan ­ketersediaan produk. Seperti spot qur’an ­terbesar tentu sesuai dengan masyarakat ­Melayu di Malaysa yang agamis. Plus wisata ­susur sungai. Dan penerbangan tersedia rasanya le­bih dari cukup pada tahap sekarang. n

Kelompok kecil yang dibawa oleh Nyonya Siti Aisyah dari Malaysia.


Wisata Nusantara, Wisata Bahari Wisata Nusantara, Wisata Bahari Menciptakan Produk Baru dan

Memasarkan Bersama

Ketika ini berkembang, ratusan ribu hingga jutaan wisnus berpotensi menikmatinya. Ketika wisnus meluas menggunakannya, wisman pun tentu akan membeli paket-paket wisata bahari di dalam negeri Wonderful Indonesia ini. Kian banyak variasi produk wisata yang jadi pilihan bagi wisatawan. Tentu disusun program dan paket yang sesuai dengan minat wisman atau ­wisnus. Demikian pula penyesuaian kualitas tertentu. Dan kembali, peran pemda ikut menentukan dalam mencapai kemajuan, atau mempercepat pengembangan.

Kiri: Brosur Let’s Go Raja Ampat. Kanan: Salah satu itinerary dalam pesiar di Raja Ampat 2015 adalah bird watching.

K

apal pesiar Star Cruise sepan­jang lebih dari 268 meter, Superstar Virgo, me­ rapat di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada Selasa (24/11) lalu. Kapal pesiar itu membawa 1.870 penumpang, sekitar 900 wisman turun dari kapal, disambut ondel-ondel dan banyak dari penumpang yang turun berfoto selfie dengan boneka-boneka raksasa khas Jakarta itu. Kapal pesiar Superstar Virgo berlayar di perairan Indonesia dalam pelayaran internasional Singapura–Australia PP pada November dan Desember ini.

­ alam pelayaran dari Singapura menu­ D ju Australia, singgah di Jakarta, kemu­ dian berhenti sejenak di Selat Sunda pada posisi tak jauh dari Gunung Anak Krakatau. Dua rute tersebut tercantum di ­dalam itinerary paket pesiar 7 malam dengan rute penjelajahan dari Singa­ pura menuju Fremantle, Australia, 22–29 November 2015. Singgah di Bali termasuk dalam rute penjelajahan yang dimulai dari Brisbane (11 Desember) dan Cairns (14 Desember), ­Australia, menuju Singapura dengan pelayaran 12 dan 9 malam.

Dalam situs Star Cruises, kapal pesiar Superstar Virgo dijadwalkan menje­lajahi perairan samudera di bagian selatan bumi. Penjelajahan itu akan menying­ gahi 21 pelabuhan di 8 negara, yaitu Hong Kong, Singapura, Malaysia, Cina, Vietnam, Singapura, Indonesia, Austra­ lia, Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Di akhir tahun 2015, cruise line ­besar asal Asia ini menawarkan paket baru yang disebutnya FlyCruise. FlyCruise ditawarkan terutama un­ tuk paket-paket berdurasi singkat. Se­ dangkan untuk long voyage hanya dita­ warkan paket pesiar reguler.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

23


Wisata Nusantara, Wisata Bahari Paket FlyCruise di atas Superstar ­Libra dengan jadwal berlayar mulai dari 4 November 2015 sampai dengan 27 Maret 2016 menawarkan pesiar ke Haikou, Da Nang, Halong Bay, dan Hue dengan pilihan berlayar selama 6 hari 5 malam, 5 hari 4 malam, dan 4 hari 3 malam. Yang menarik dari paket FlyCruise ini, harga paketnya termasuk tiket pesawat ekonomi PP Hong KongHaikou (Cina), bermalam di atas kapal, dan menginap saat transit di Haikou. Namun tidak termasuk tur di darat, airport tax dan port charges.

Kapal pesiar Superstar Virgo saat sandar di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Membangun wisata pesiar bahari nusantara

Let’s Go Karimun Jawa merupakan paket pesiar pertama dari tujuh paket pesiar yang direncanakan oleh peru­ sahaan pelayaran Pelni. Ketika berpesiar ke Karimun Jawa selama 3 hari, 18–20 Juli 2015, diikuti 162 orang, 150 wis­ nus dan 7 wisman dari ­Shanghai, Cina. Pesiar dimulai dari Pelabuhan Tan­jung Emas, Semarang dengan menggunakan KM Binaiya. Harga paket­­nya ditawarkan mulai dari Rp 1.500.000,00 per orang untuk kelas 1, Rp 1.250.000,00 per orang untuk kelas 2, dan Rp 1.000.000,00 per orang un­ tuk kelas ekonomi. Peserta dapat memilih beberapa pi­ lihan paket. Pertama, Half Day Barat Siang pada 18 Juli yang menawarkan snorkeling di Taman Laut Menjangan Kecil, berenang bersama hiu di ­Pulau Menjangan Besar, melewati Pulau ­Cemara untuk menikmati sunset di Tanjung Gelam, dan menikmati per­ tunjukan tari-tarian lokal di Pelabuhan Lama Pulau Karimun Jawa. Paket kedua pada 19 Juli menawar­ kan dua program, yakni Full Day Ba­ rat di Praon Barat dan Full Day di Praon Timur. Kegiatannya sama, yaitu mengekplorasi pulau utama di Praon. Di hari terakhir pada 20 Juli, atau paket ketiga, juga ditawarkan dua pi­ lihan program. Program pertama, Half

24

Day Explore Main Island Praon Timur dengan kegiatan menyelam dan snor­ keling di Pulau Sintok dan snorkeling di Pulau Cilik. Program kedua, Half Day Explore Main Island dengan menikmati taritarian tradisional di Legon Bajak, atraksi unduh degan di Kamajon, dan mengunjungi perkampungan bugis di Legon Bajak. Paket kedua Let’s Go Raja Ampat ­diselenggarakan pada 29 Oktober hingga 1 November 2015. Sebanyak 60 pax mengikuti paket pesiar di Raja Ampat di atas kapal KM Tatamailau. Salah seorang di antaranya berkewarga­ negaraan Amerika Serikat. Pelayaran dimulai sekitar pukul 09.00 WIT dari Pelabuhan Sorong, Papua Barat. Obyek pertama yang dikunjungi adalah Mansuar. Kapal buang sauh (anchor) di tengah laut sekitar pukul satu siang waktu setempat. Peserta di­ transfer ke kapal kecil (boat) menuju titik pertama penyelaman dan penye­ laman permukaan (snorkeling) di Pasir putih. Setelah beristirahat sebentar, pe­ serta diantar ke titik kedua di di sekitar Pulau Yenbuba. Di hari kedua, peserta menuju ­titik penyelaman Melissa Garden di pagi hari selama satu jam kemudian ke

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

Anita Spot pada siang hari juga selama satu jam. Hari kedua diakhiri dengan trekking menuju puncak di salah satu gugusan pulau karang di Piaiynemo, menikmati sunset di Little Wayag. Hari ketiga, peserta memulai kegiat­ an sejak pukul 05.00. Selama sekitar dua jam kapal singgah di Kapisawar dan para peserta diajak menuju titik bird watching untuk melihat burung endemik Papua. Menjelang siang hari, peserta menye­ lam dan snorkeling di titik Manta Point selama satu jam. Setelah makan siang, peserta meneruskan menyelam di seki­ tar Pulau Arborek. Sore harinya meng­ gunakan kapal cepat, peserta menge­ lilingi pulau-pulau indah di Holgan dan Goa Kelelawar. Hari Minggu, 1 November pagi, pe­ serta turun dari kapal pukul 06.00 di Pelabuhan Sorong. Harga paket pesiar di Raja Ampat itu mulai dari Rp 6,9 juta untuk kelas 1; Rp 5,5 juta untuk kelas 2; Rp 4,4 juta untuk kelas ekonomi. Adapun paket ketiga, Let’s Go Waka­ tobi, rencananya akan diselenggarakan selama 5 hari 4 malam pada 11–15 Desember 2015. Sama seperti akhir ­tahun lalu, Let’s Go Wakatobi pun akan menggunakan kapal KM Kelimutu.


Harga paketnya mulai dari Rp 4.750.000,00 Kelas 1; Kelas 2 Rp 4.000.000,00; dan Kelas Wisata Rp 3.000.000,00. Paket menyelam dan snorkeling masing-masing ditawarkan Rp 1 juta dan Rp 250 ribu. KM Kelimutu direncanakan ­mulai berlayar (cast off ) dari Pelabuhan Baubau pada 11 Desember pukul 21.00 WITA. Spot pertama adalah ­Pulau ­Tomia, di sini akan ada dua waktu menyelam dan snorkeling di dua titik berbeda. Spot kedua Pulau Hoga, juga ada dua waktu menyelam, pada pagi dan siang hari. Sebelum me­ninggalkan Pulau Hoga, peserta akan diajak menikmati matahari terbenam di salah satu pantai­nya. Spot ketiga, Pulau ­Wanci. Pagi hari peserta dapat menikmati menyelam dan snor­ keling di perairan di sekitar pulau ini. Siangnya sampai sore hari jalan-jalan di kota Wangi-wangi. KM ­Kelimutu kem­ bali bersandar di ­Pelabuhan Baubau di ­Pulau Buton pada 15 ­Desember pagi. Selain paket-paket pesiar di desti­ nasi wisata bahari, Pelni juga mencoba membuat tur bertajuk Pelni Gowes ­Nusantara 2015 selama tujuh hari, 3–9 Juni 2015. Even ini mengkombi­ nasikan wisata bahari dan wisata olah­ raga non prestasi. Even tersebut diikuti oleh komunitas sepeda dari Jakarta,

Pelni Gowes Nusantara 2015 di awal Juni 2015.

­ andung dan Surabaya menjelajahi B kota Makassar dan Baubau di Sulawesi serta Ambon, Bandanaira dan Tual di Maluku. Para peserta dan sepedanya dinaik­ kan di atas kapal KM Tidar. Saat ka­ pal sandar di pelabuhan, para pesepeda turun dari kapal lalu bersepeda keliling kota untuk mengunjungi obyek-obyek wisata, menikmati kuliner lokal dan budaya setempat. Paket-paket yang telah dilaksanakan itulah yang selama ini disebut fly and cruise. Wisatawan mesti menggunakan transportasi udara menuju pelabuhan di mana kapal bersandar, di situ naik kapal. Kemudian akhirnya kembali ke pelabuhan mengakhiri wisata kapal pesiarnya. Dari situ kembali terbang pulang. Jadi, harga-harga paket yang ditawar­ kan itu belum termasuk tiket pesawat PP dan paket-paket wisata lain ­seperti menyelam/snorkeling. Di kapal-kapal pesiar umumnya penumpang mesti mem­beli lagi paket-paket tur di darat (excursion), makan di restoran-restoran dan berbelanja di toko-toko ritel yang ada di atas kapal. Ada juga yang ­mesti membayar layanan WiFi di dalam kabin. Rupanya masih lambat majunya

ketertarikan publik. Sampai akhir ­November dua minggu menjelang pelaksanaan Let’s Go Wakatobi 2015, hanya 34 peserta yang ­mendaftar. ­Idealnya, wisata itu bisa berjalan ­de­ngan minimal 250 peserta. Semua peserta tersebut mendaftar melalui Call center Pelni 162. Selama ini belum ada yang memesan dan membeli melalui agen-agen perjalanan yang juga men­ jual tiket Pelni. Paket-paket pesiar tersebut dipromo­ sikan melalui situs resmi Pelni, media sosial perusahaan, Facebook dan Twitternya, juga situs resmi indonesia.travel. Menurut bagian pemasaran Pelni, beberapa pengunjung mengungkap­ kan keraguan sebab jadwal pesiar su­ dah memasuki musim penghujan, atau musim angin barat. “Tahun ini sepertinya tidak mung­ kin melaksanakan seluruh tujuh ­paket ­pesiar yang direncanakan,” ujar Akhmad Sujadi, Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Pelni. Paket pesiar wisata nusantara ini me­ mang masih sangat baru. Agar paket seperti ini sungguh dapat berkembang sebagai perjalanan wisata dan mendu­ kung industri wisata bahari domestik, selain jadwal pesiar yang tetap (fix) serta meningkatkan fasilitas dan pe­ layanan di atas kapal, pelaku bisnis ini tidak dapat bergerak sendiri. Asita, Gahawisri, PHRI, maskapaimaskapai penerbangan nasional, dan tentunya pemda-pemda yang dising­ gahi atau masuk ke dalam itinerary tur, mesti mau bekerja sama dan bersinergi. Dengan penghapusan asas kabotase atas kapal pesiar asing yang berlayar di Indonesia, meskipun pemberlakuan tersebut dibatasi di beberapa pelabuhan saja, wisata bahari dengan kapal pesiar internasional di Indonesia cenderung akan bakal ramai. Paket pesiar domes­ tik ini pun akhirnya akan berjalan ber­ dampingan, meningkatkan arus wisa­ tawan bahari, wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. n

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

25


Indi Jumlah Kunjungan Wisman Berdasarkan Pintu Masuk

s.d. Oktober 2015

Jumlah Kunjungan Wisman Bulanan Januari – Oktober 2015

Sumber : BPS dan Kemenpar

26

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015


kator Jumlah Kunjungan Wisman Berdasarkan Pasar – Oktober 2014 Vs 2015

Jumlah Kunjungan Wisman Berdasarkan Pasar – Jan-Okt 2015 vs 2014

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

27


Menuju ASEANTA Awards For Excellence

Malam

tanggal 29 November 2015, dijadikan Malam ­Penghargaan Kompetisi Branding Pariwisata Indonesia. Di mana diumumkan Kemenpar telah menjaring dan menyeleksi karyakarya terbaik anak bangsa untuk ikut serta pada ajang lomba internasional ASEANTA AWARDS 2016. I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata ­Mancanegara ­Kemenpar, menjelaskan, selama ini sedikit peserta Indonesia ikut maju ke ajang seperti ASEANTA Awards, karena pelaku pariwisata Indonesia ­kebanyakan tidak mengetahui atau tahu tapi malas mengajukan diri. Mengapa? Proses administrasinya dipandang rumit. Atau mungkin juga mereka low profile dan lebih senang melaksanakan bisnis saja. Menurut I Gde Pitana, apapun alasannya Kemenpar berniat me­ngelola realitas tersebut. Dibentuklah panitia yang bertugas mencari, menerima dan menyeleksi karya-karya untuk dibawa diperlombakan ke level ­ASEANTA tersebut. Pada paginya Minggu itu (29 November 2015), Noviendi ­Makalam, Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasar­ an Pariwisata Manca­negara membawa serombongan jajarannya

28

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 72 desember 2015

menyeruak keramaian masyarakat di tengah suasana car free day. Dengan wajah berseri-seri berjalan santai dari gedung kantor ­Kemenpar di jalan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia. Masyarakat menyambut mereka ketika mem­bagi-bagikan brosur tentang keikutsertaan Branding Wonderful Indonesia, mempublikasikan kandidat dari Indonesia yang telah terpilih ­mewakili pada 6 kategori di ajang 29th ASEANTA Awards For ­Excellence 2016 itu. Indonesia maju ke lomba enam kategori yakni Best ASEAN Travel Article, Best ASEAN Tourism Photo, Best ASEAN Marketing & Promotional Campaign, Best ASEAN New Tourism Attraction, Best ASEAN Airline Programme, dan, Best ASEAN Cultural Preservation Effort. Jadi, hari itu sekaligus mensosialisasikan ASEANTA Awards ini ke masyarakat Indonesia. Ikut di situ penyanyi Ita Purnamasari dan aktris Roeweina. Penganugerahan pemenang akan dilaksanakan pada 19 ­Januari 2016, bagian dari rangkaian acara dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2016 di M ­ anila, Filipina pada 18–25 Januari 2016.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.