Newsletter Pariwisata Indonesia - Edisi 85

Page 1

Vol. 8

n

No. 85

n

Januari 2017

Tiga Puncak

Pemasaran Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

1


Isi Nomor ini

7 13 19 20

Homestay, Pembaruan pada Aspek Akomodasi, Atraksi hingga Kepemilikan Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatican Products Knowledge bagi Peserta Famtrip dari Asia Pasifik Kesempatan Baru bagi Indonesia

Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara;

Begitu banyak pembaruan, perluasan dan pembangunan di kebandara­an akan ‘membarukan total’ kegiatan pariwisata di negeri ini. Satu di antara tiga program utama teratas Kemenpar tahun ini dalam pengembangan pariwisata adalah memaksimalkan upaya menambah kapasitas penerbangan dari luar negeri. Yakni dengan menambah jumlah kursi penerbangan sehingga cukup untuk mengangkut setidaknya 15 juta wisman dari mancanegara ke berbagai destinasi di Indonesia selama tahun 2017. Dan memberikan rasa nyaman kepada wisman saat mendarat ataupun keberangkatan di setiap bandara.

Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email

: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel

Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mem­punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, ­silakan kirim ke alamat di atas.

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

2

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017


utama

Tiga Pembaruan Total di Pariwisata Kita

T

op three ini memang tiga pertama dari 10 program strategis Kemenpar tahun 2017. Dan tiga top ini pula menjadi cerminan puncak kegiatan pemasaran pariwisata Indonesia tahun 2017. Dan tahun 2017 ini merupakan momen perlompatan strategis pariwisata Indonesia. Perlompatan yang memperbarui praktis secara total pembangunan dan pengembangan pariwisata: Pertama, harus menambah dengan jumlah yang ‘signifikan’ kapasitas pe­ nerbangan luar negeri, sejalan dengan bandara-bandara pun telah riel ditingkatkan kapasitasnya, dan beberapa bandara baru akan mulai beroperasi tahun 2018 dan 2019, dan seterusnya. Kedua, digitalisasi pariwisata, di mana kalangan pelaku industri pariwisata pun telah memberikan respons dan mendaftar ikut serta pada program ITX—Indonesia Travel Exchange—, yang juga akan segera diaktifkan, akan menjangkau segenap penjuru dunia, tahun 2017 ini. Ini mengubah nyaris semua praktek konvensional dalam pengelolaan dan pemasaran produk-produk pariwisata Indonesia yang hendak dipasarkan untuk menarik kunjungan wisman. Ketiga, sekian ratus homestay ditargetkan terlaksana di setiap destinasi prioritas tahun ini juga, 2017. Pada dasarnya homestay merupakan ­kegiatan pemba­ngunan di kawasan destinasi, yang berarti merupakan bagian dari pengembangan produk,— maka di situ pemasaran mengambil peran, memasarkan produk baru. Homestay akan memberikan ciri dan karakter baru yang —mestinya menciptakan keunikan— bahkan menjadi bagian faktor atraksi yang bisa membedakan keunikan dari destinasi pariwisata di negara-negara lain di dunia, dari destinasi Indonesia yang alamiah sudah ‘Wonderful’.

Penerbangan

Sudah pernah mendengar, bukan? Diperlukan tambahan sekitar 4 juta seat penerbangan internasional, —agar bisa mendukung pencapaian target 15 juta wisman tahun 2017 ini. Nanti pada tahun 2019, ketika target jumlah wisman 20 juta, diperlukan tambahan 10,5 juta kursi penerbangan internasional diban­ dingkan jumlah yang tersedia saat ini. Menpar Arief Yahya menerangkan, untuk mencapai target kunjungan 15 juta wisman tahun 2017 pariwisata ­Indonesia defisit empat juta kursi, atau membutuhkan total 23 juta kursi. Total 19 juta kursi yang ada saat ini hanya ­cukup untuk mendatangkan 12 juta wisman pada 2016, mengingat 80% wisman yang berkunjung ke Indonesia menggunakan transportasi udara. Sebanyak 15 juta wisman ditargetkan datang ke Indonesia sepanjang tahun

2017. Jumlahnya naik 25% daripada ­tahun lalu sebanyak 12 juta orang. ­Untuk mencapai tambahan 3 juta wisman ­tahun ini diperlukan tambahan 4 juta seats. Turis yang menggunakan pesawat akan naik dari 70% menjadi 80%. Sehingga total angkutan udara yang dibutuhkan harus naik 27%. “Pada 2019 kita akan mendatangkan 20 juta wisman, yang 80 persennya, atau 16 juta orang, menggunakan pesawat terbang. Di samping wisman yang naik pesawat itu, ada sekitar 7 juta lebih orang Indonesia bepergian keluar negeri (outbound) juga menggunakan pesawat. Jadi kita memang harus mendorong airlines supaya memperbanyak kapasitas kursinya,” tambah I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara. Agar dapat memenuhi kebutuhan itu, Kemenpar tengah menjalankan

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

3


Kepada ASITA yang beranggotakan 7.000 AP/BPW pun Menpar Arief Yahya mengatakan: ”ITX merupakan platform digital market place dalam ekosistem pariwisata atau sebagai pasar digital yang mempertemukan buyer dan seller di mana semua travel agent, akomodasi, atraksi dikumpulkan untuk dapat bertransaksi. ITX ini tampilannya seperti search engine atau mesin pencari; ada look-nya, pemesanan (book), maupun bayar (payment). ITX yang disediakan Telkom ini dapat diakses lewat smarphone sehingga mudah bagi para pengguna atau user dari pelaku usaha Biro Perjalanan Wisata (BPW) dan agen BPW untuk melakukan usaha. Kita harapkan pada triwulan II/2017 sudah operasional 100% dan semuanya digital,” kata Menpar Arief Yahya, yang pada kesempatan itu minta agar pelaku usaha perjalanan wisata yang tergabung dalam ASITA untuk memanfaatkan ITX.

strategi 3A pada dunia penerbangan yakni ­Airlines, Airport/Air Navigation, dan Authority. Dalam hal ini, Kemenpar mendorong agar para pemangku kepen­ tingan di dalam strategi itu bisa bersatu padu dan bergerak bersama-sama. Menpar mengimplementasikan stra­ tegi itu tampak dengan kembali meng­ intensifkan pendekatan bisnis (business approach) dalam mengelola kepariwi­ sataan. Kementerian Pariwisata itu me­ rupakan bagian dari organisasi raksasa pemerintahan, yang lazim di­maklumi ibarat gajah, dibandingkan dengan kor­porasi atau unit bisnis yang ibarat kancil. Gajah tak selincah kancil kalau harus bergerak menari-nari di dinamisnya kegiatan bisnis. Untuk menerobos situasi kekurangan penerbangan luar negeri itu, sejak menjelang akhir tahun 2016 Menpar dan jajarannya melakukan ‘road show’ berkeliling, seperti kancil yang bergerak lincah, justru mendatangi dan mengajak berunding ‘pelaku bisnis’ para maskapai penerbangan nasional, dan instansi-instansi terkait bidang pe­ nerbangan seperti Perum Air Navigation, pengelola bandara AP I dan AP II, hingga otoritas bandara-bandara.

4

Sampai awal Januari 2017 ini, Menteri Pariwisata bersama Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mendatangi kantor Tiger Air Scoot Airline di bandara Changi di Singapura, menemui CEO/­Executive Director Tiger Airways ­Holdings Ltd, Mr. Lee Lik Hsin. Dengan Dirut Angkasa Pura II, menawarkan insentives berupa pemberian time slot bagi penerbangan Tiger jika membuka rute baru atau frekuensi baru terbang ke bandara Indonesia (dengan koordinasi Kemenhub), menawarkan fasilitas promosi dan periklanan di 13 bandara yang berada di bawah AP II, serta beberapa discount untuk tarif-tarif lainnya di bidang penerbangan dan kebandaraan. ‘Business talk’. Insentives tersebut tentulah dalam konteks untuk menjaga harga jual tiket penerbangannya tetap rendah sesuai dengan operasi Tiger Air Scoot yang merupakan low cost carrier alias LCC. Tiger Scoot beroperasi di 13 negara, namun ke Indonesia baru menerbangi tiga kota yaitu Jakarta, Denpasar, dan Surabaya. Mr. Lee Lik Hsin pada pertemuan itu antara lain menyatakan akan menggunakan network perusahaan in-

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

duk grup Singapore Airlines (termasuk Silk Air) untuk memperluas jangkauan pasar asal wisatawan. Menpar pun memberi masukan untuk kemungkinan menambah rute baru Beyond Bali, yaitu ke Solo, Manado, Padang, dan Belitung, dan lebih khusus lagi dari kota-kota di China dan India. Adalah patut diharapkan dukungan bahkan inisiatif lebih kuat dari kalangan operator penerbangan nasional Indonesia untuk membuka penerbangan-pe­ nerbangan baru, setidaknya di kawasan ASEAN yang sudah menerapkan open sky policy. Dan Asia Pasifik, kawasan pariwisata dunia yang sedang bertumbuh paling tinggi. Bisakah juga memanfaatkan insentives-insentives yang ditawarkan tadi? Menurut I Gde Pitana, dua puluh maskapai penerbangan akan menjadi mitra prioritas pemerintah, akan diajak ke destinasi-destinasi dengan bandarabandara internasional potensial dan masih mempunyai slot time yang kosong. Misalnya ke Bandara Kualanamu, Bandara Hang Nadim, Bandara Internasional Lombok, Bandara Sam Ratulangi dan sebagainya.


Bagaimana dengan bandara-bandara favorit yang tidak punya ­kapasitas lagi seperti Bandara I Gusti ­Ngurah Rai, ­Soekarno Hatta, Juanda dan ­Adisucipto? Di bandara-bandara itu akan ­ditingkatkan jam operasionalnya. Akan ditawarkan jam-jam kosong terutama pada waktu dini hari kepada maskapaimaskapai. Menpar Arief Yahya menyebut air connectivity ini sebagai satu critical ­success factor untuk meningkatkan ­jumlah kunjungan wisman, lantaran memang 75% dari wisman ke Indonesia datangnya dengan transportasi udara.

Kerja sama dengan airlines perkuat program-program pemasaran di mancanegara “Itu artinya kita harus perkuat sektor transportasi udara. Guna meningkatkan ketersediaan seats, banyak tantangan yang mesti dihadapi,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (BP3M) I Gde Pitana. Pertama, beberapa bandara internasional kapasitasnya sudah penuh seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, Bandara Soekarno Hatta di Jakarta, Bandara Juanda di Surabaya, dan Bandara Adi­ sucipto di Yogyakarta. Tetapi, bandarabandara internasional lainnya seperti Bandara Kualanamu di Medan, Bandara Internasional Lombok, Bandara Minangkabau di Padang, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Bandara Sam Ratulangi di Manado, dan bandara di kota Tanjung Pinang, Bintan relatif masih mempunyai slot time. Kemenpar telah mengindentifikasi ada 20 maskapai penerbangan, nasional dan asing, yang membawa penumpang mancanegara terbanyak ke Indonesia (inbound). Lima teratas adalah grup ­AirAsia (25,2%), grup Garuda Indonesia (13,3%), grup Singapore Airlines (9,1%), grup Lion Air (8,1%), dan Jet Star (8,0%). Selain itu, juga melihat maskapai penerbangan mana yang paling ­banyak mengangkut penumpang dari ­sumber pasar. Misalnya, Garuda Indonesia, ­China Southern, dan China Eastern ­adalah tiga maskapai yang membawa penumpang terbanyak dari pasar Cina. ­Sedangkan dari Hong Kong adalah ­Cathay ­Pacific dan dari Australia adalah Jet Star. ­Garuda Indonesia juga mengangkut

20 maskapai penerbangan

akan menjadi mitra prioritas pemerintah, akan diajak ke destinasi-destinasi dengan bandara-bandara internasional potensial dan masih mempunyai slot time yang kosong. I Gde Pitana

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara

­ anyak ­pe­numpang dari Jepang. Dan b seterusnya. Kedua puluh maskapai ­penerbangan itu akan menjadi mitra prioritas peme­rintah. Mereka akan diajak ke ­destinasi-destinasi dengan bandara­bandara internasional potensial dan masih mempunyai slot time yang kosong. Misalnya ke Bandara Kualanamu, Bandara Hang Nadim, Bandara Internasional Lombok, Bandara Sam Ratulangi dan sebagainya. Strategi Branding-Advertising-Selling (BAS) tetap akan dipertahankan dalam kerja sama dengan airlines. Promosi dan branding Wonderful Indonesia tidak boleh berhenti. Penjualan juga terus dilakukan. Asisten-asisten deputi di bidang pemasaran mancanegara juga bisa melakukan kerja sama dengan maskapai-maskapai penerbangan tersebut. Misalnya promosi bersama Jeju Air di Pulau Jeju, Korea Selatan guna menarik perhatian warga Korea di sana mau berkunjung ke Indonesia. Deputi BP3M menegaskan, “Justru kerja sama dengan airlines ini programprogram kami akan semakin menguat. Karena, ketika berhasil menjual atau

berpromosi di luar negeri, kita sudah yakin ada yang mengangkut wisatawan nanti.” Pelaku industri pariwisata kita sebaik­ nya memperhatikan dan ­menerapkan ‘the trade follow the ship’ untuk pengembangan bisnis masing-masing dengan maskapai-maskapai penerbangan yang juga akan dijadikan mitra oleh peme­ rintah. Kerjasama kreatif untuk pene­ trasi pasar yang merupakan homebase maskapai asing, diharapkan akan ­‘menambah daya jual’ produk-produk wisata bagi wisman untuk berkunjung ke destinasi Indonesia. Mereka adalah: Air Asia Group, Garuda Indonesia, SIA Group, Lon Air Group, Jet Star Group, Malaysia Airlines, Qatar Airways, Cathay Pacific, China Airlines, Virgin Airlines, Emirates Airlines, Hongkong Express, KLM, Eva Air, Saudi Airways, China Southern, China Eastern, Korean Air, Etihad Airways, dan Thai Airways.

ITX, Digitalisasi Pemasaran, Penjualan hingga Pembayaran Dengan ITX itu memang akan terbentuk ekosistem pariwista digital kita. Pada semester kedua 2017 harus sudah aktif. Untuk itu, bidang pengembangan destinasi harus membangun ITDW, Indonesia Tourism Data Warehouse. Isinya database. ITX itu sendiri, dalam bahasa mudahnya, dijelaskan oleh Sam Nugroho, staf khusus Menpar bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Bahwa, ITX itu berfungsi mesin, bukan OTA (Online Travel Agent). Ibaratnya kalau kita punya rumah atau toko yang ada etalasenya, maka ITX itu gudangnya. Customer tidak pernah masuk ke gudangnya. Apa sebenarnya makna digitalisasi pariwisata? Yang dinamakan digital bukan hanya promosi saja yang digital. Harus juga punya website, dan itu boleh dikatakan baru 1/3 digitalisasi. Masih ­harus ada sistem untuk melakukan ­booking sampai ke payment. Kalau sudah punya sistemnya, lalu diramaikan di medsos, kemudian diklik ke website kita, tapi kalau mereka untuk transaksinya masih diharuskan menghubungi siapa dan membayarnya ke mana,— itu pun belum berarti Anda sudah digital. Atau, kalau mau transaksi diharuskan ke ATM, itu juga belum digital. One stop service dari sejak searching-booking-payment,

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

5


i­ tulah yang disebut digitalisasi pariwisata. Semua mesti harus dalam sekali buka di satu HP. Jadi, kalau Anda sudah punya website, itu tinggal diintegrasikan ke ITX. Karena website harus punya e-commerce, maka harus punya NPWP. Harus berbadan usaha, punya siup dan lain sebagainya. Itu akan harus diverifikasi, itu untuk menjaga kepercayaan terhadap ITX, menjaga industri semua. “Kita harus jamin peserta di situ adalah industri yang kredibel, bisa dipercaya. ­Begitu ada yang ‘salah’ ­karena keteledoran akan langsung di kick (­dikeluarkan),” kata Don Kardono, staf khusus Menpar bidang Komunikasi yang mendampingi Sam Nugroho menjelaskan ITX pada peserta Rakornas IV ­Kepariwisataan di Jakarta Desember yang lalu. Menurut Sam Nugroho, yang ikut di ITX mesti membangun digital, akan diberikan training, bagaimana menyiasati digital, bikin keyword, dan lain sebagainya, agar bisa masuk ke ITX. Termasuk

yang ada di desa wisata dan homestay. Kalau hotel yang besar tentulah sudah masuk di salah satu sistem seperti booking.com, expedia, dan banyak yang lain. Digitalnya sudah pasti ada. Nah justru ITX akan mendukung unit-unit yang kecil. Mereka itu, booking.com, expedia, agoda, dan sebagainya, nanti akan membeli dari ITX. Makanya bersamaan itu bidang kelembagaan kita diharapkan akan memberi training, sosialisasi, kepada staf di dinas pariwisata, bagaimana mengelola ekosistem digital. Di disparda, menurut Sam, perannya ada tiga. Buatlah Calender of event (COE) yang tanggal-tanggalnya sudah ­dipasti­kan. Itu kita bisa promosikan. Lalu, adakan tim sosmed, katakanlah 5 orang. ­Kalau perlu, gunakan jalur sekolah, main di facebook. COE harus ditentukan sejak jauh hari. Bisa juga langsung mendaftar masuk ITX, melalui web www. itx.co.id Cara tercepat bisa dilakukan secara paralel, menurut Sam Nugroho. Lang-

sung daftar saja ke ITX. Itu merupakan website terbuka. Kita kasih webguide. Ada chat dengan admin ITX. Anak-anak muda yang pernah kita berikan alamat saja, mereka langsung bisa daftar dan sukses joint. Untuk digital, tahap pertama ya harus punya website dulu. Memang ada yang sudah punya web, namun untuk booking system-nya, masih ‘nitip’ di ‘tetangga’, seperti misalnya di Traveloka. Tentu agak mahal. Setelah masuk ITX kita ­sarankan untuk membuat web yang bagus. ­Setelah itu, belum bisa disebut digital kalau belum bisa melayani hingga ke proses ­payment. Maka kita bantu, kata Sam. Jadi, ITX itu mesin yang menyambung­ kan pembeli dan penjual. Segala sesuatu­ nya terkait proses memasukinya dan petunjuk pelatihan yang diberikan, tidak terkena bayaran. Hanya saja, ketika transaksi terjadi, artinya ada jual beli dan pembayaran, maka fee yang dikenakan otomatis adalah 2,5% dari nilai transaksi. Itu adalah fee bagi penyelenggara pengelola ITX. That is all ! n

Beginilah gambaran proses bagaimana produk dari Anda sebagai supplier atau seller masuk ke ITX dan kemudian dipertemukan dengan buyer atau konsumen yang bisa langsung memesan alias membeli dan membayar melalui smartphone.

6

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017


Homestay, Pembaruan pada Aspek Akomodasi, Atraksi hingga Kepemilikan

B

ayangkanlah homestay terlihat di berbagai destinasi pariwisata. Wisatawan dari seluruh dunia (termasuk dalam negeri) bisa mengakses informasinya melalui Indonesia Travel Exchange (ITX). ­Mencarinya, memesan (booking) hingga membayar. Dalam pemasaran, Homestay bisa menjelma menjadi faktor daya tarik wisata. Kita bayangkan lagi, ketika wisatawan tiba dan menyaksikan banyak tampilan arsitektur homestay, tentunya menciptakan citra dan persepsi pada wisatawan dengan asosiasi pikiran pada kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Maka­ nya 10 desain homestay telah ditetapkan untuk 10 destinasi prioritas. Kalau pada aspek penerbangan luar negeri telah diperhitungkan bahwa, untuk mendatangkan 20 juta kunjungan wisatawan di tahun 2019 perlu penambahan 10,5 juta seat dibandingkan de­ngan jumlah tersedia saat ini. Begitu pun pada aspek akomodasi, target jumlah wisman ditambah dengan target 275 juta perjalanan wisatawan nusantara di tahun 2019, akan dibutuhkan setidaknya 100 ribu kamar akomodasi di berbagai destinasi wisata. Membangun homestay akan lebih mudah dan lebih fleksibel dibandingkan membangun hotel. Pembangunan homestay juga bisa tersebar di berbagai destinasi wisata di seluruh pelosok Tanah Air. Ada satu pembaruan yang dibawanya, yaitu, dari segi kepemilikan, homestay akan dimiliki oleh masyarakat di sekitar destinasi wisata. Pertanyaan, bagaimana modalnya? Menpar sendiri menjelaskannya. Diadakan dua skema yaitu subsidi dan nonsubsidi. Misalnya harga homestay tipe 70/36 adalah Rp 125 juta, maka agar terjangkau, uang mukanya sekitar 1% dari nilai rumah, dengan bunga fix sekitar 5%, tenornya bisa mencapai 20 tahun. Jadi cicilannya relatif ringan di bawah Rp 1 juta per bulan, katakanlah Rp 800 ribu. Kalau homestay disewakan Rp 150 ribu, maka dengan 4 kali weekend (8

LABUAN BAJO

DANAU TOBA

KOTA TUA Tanjung Kelayang

Mandalika

Wakatobi

tanjung lesung

Morotai

hari sewa) pemilik homestay akan bisa mendapatkan Rp 1,2 juta per bulan. Itu belum memasukkan hasil dari weekdays yang bisa dianggap sebagai bonus. Adapun untuk yang non-subsidi, luas homestay bisa dibuat lebih fleksibel, desainnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Atau bahkan, homestay-nya merupakan renovasi dari rumah yang sudah ada. Tahun 2017 ini sebagai momentum untuk mewujudkannya. Menpar mene­ gaskan konsep ini dalam salah satu CEO message-nya, bahwa “Seiring de­ngan pembenahan access dan digitalisasi melalui platform ITX, kita ingin menjadikan homestay sebagai katalisator bagi terwujudnya pariwisata sebagai basic needs.” Itu sebabnya Kemenpar menempatkan airlines (accessibility), digitalisasi, dan homestay sebagai program utama tahun 2017 ini. Ya, tahun ini mesti terlaksana. Semua stakeholders pariwisata ­Indonesia diajak dan diarahkan memfokus perhatian dan upaya ke situ. Rakornas ke-4 Kepariwisataan 2016 pun telah menyimpulkan, bahwa untuk melaksanakannya tahun 2017 ini, Skema

Pendanaan Pembangunan Homestay dilakukan dengan: Program Kementerian PU-PERA melalui mekanisme Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan rumah khusus (G2G); Bekerjasama dengan Perbankan (Bank) dan BUMN lainnya (B2B); Melalui kelompok masyarakat, pelaku usaha ­(koperasi), BUMD, dan lain-lain. Untuk implementasi tahun 2017 ini, akan dibuat Panduan/Pedoman Pengembangan Homestay terkait standarisasi fisik dan operasional (pelayanan dan pengelolaan); Komitmen Pemerintah Daerah, agar: Melakukan identifikasi desa wisata dan potensi wisata dengan mempertimbangkan kebutuhan supply and demand; Mempersiapkan regulasi untuk kemudahan dan pembinaan usaha homestay; Pengembangan homestay harus dilakukan bersama-sama oleh ­Pemerintah Pusat (K/L), Pemerintah Daerah, Akademisi, dan Industri. Go digital: Pemasaran Homestay secara online dilakukan melalui penyediaan sistem aplikasi (ITX, airBnB, dan airyrooms). n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

7


EVENT Khusus & Famtrip

Agen-agen Tur di Belitung Mulai Rutin

Peserta famtrip bagi agen perjalanan Jepang di pantai Tanjung Tinggi pada pertengahan November 2015.

A

Wisatawan Jepang di pantai Tanjung Tinggi, awal November 2016.

obyek lain yang memberikan pengalam­ gus Pahlevi dari Levi Tour, an baru. salah satu operator tur lokal Diantaranya, mereka diajak berkundi Belitung, mengatakan, perjung ke kebun-kebun lada masyarakat, mintaan dari wisman asal menyusuri hutan mangrove di atas Jepang ke Belitung meningkat selama 6 ­perahu kayu tidak jauh dari muara bulan terakhir 2016. Ada juga agen lokal ­sungai, melukis caping, belajar melainnya yang menangani. Selain yang mainkan musik gambus, dan minum diurus oleh travel agent/tour operator, kopi di warung-warung. lumayan banyak wisman Jepang yang melakukan perjalanan secara mandiri (FIT) ke salah satu destinasi prioritas itu. Selama 6 bulan terakhir tersebut, Levi Tour sendiri setiap bulannya bisa menangani 3 sampai 6 perjalanan turis Jepang. Rata-rata FIT atau dalam grup kecil antara 2 sampai dengan 8 orang. “Turis Jepang yang datang ke Belitung masih jarang dalam grup besar. Lebih banyak FIT berkisar 2–8 orang. Yang lewat agen perjalanan juga belum banyak dibandingkan dengan yang datang sen­diri dan mengurus perjalanannya secara mandiri,” tutur Agus. Tapi, kecenderungan wisman Contoh itinerary paket wisata ke Belitung selama 5 hari 4 Jepang mengalir dan meningkat, malam. Di dalamnya termasuk aktivitas menyelam. dirasakan sekali oleh para agen Ada juga yang mengikuti tur melihat di Belitung ini. tarsius belitung pada malam hari, atau Lama tinggal mereka rata-rata antara memancing bersama nelayan lokal den2 hari 3 malam hingga 5 hari 4 malam. gan menggunakan perahu kater. Selama itu, selain ke obyek-obyek terkePada umumnya mereka baru pernal di Belitung seperti pantai di Tanjung tama kali menyusuri hutan mangrove, Kelayang dan Tanjung Tinggi, island ­trekking di malam hari dan menyaksihopping dan mengunjungi mercusuar di kan tarsius, dan melihat pohon lada di Pulau Lengkuas, itinerary bagi wisman kebun. Mereka juga suka sensasi berJepang juga sudah memasukkan obyek-

8

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

main musik gambus dan melihat proses pembuatan alat musiknya yang masih dilakukan dengan tangan. “Sejauh ini, turis Jepang tampak senang. Menurut mereka, di Belitung mendapat pengalaman berbeda dan baru. Permintaan mereka juga sama dengan wisatawan lain, kebersihan dan kenyamanan. Kami sempat kaget pada suatu ketika melepas tamu Jepang di bandara. Waktu itu kami katakan, jika nanti mereka cerita ternyata tidak ada yang tahu tentang Belitung, karena ini destinasi baru. Dan tamu kami menjawabnya, orang Jepang sudah tahu Belitung sekarang”, kata­nya menambahkan.

Famtrip oleh Kemenpar Agus melihat, masuknya wi­sa­ tawan Jepang tidak lepas dari program famtrip bagi agen-agen perjalanan Jepang yang difasilitasi Kemenpar pada bulan ­November 2015 lalu. Merupakan harapan dari setiap pelaku industri pariwisata di ­Belitung agar Bandara H.A.S. Hanandjoed­din bisa segera menjadi bandara internasional. Itu akan terlaksana tahun 2017 ini. Dengan demikian, akan bisa meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan. Wisman Jepang yang sudah datang itu masuknya dari pintu utama bandara Jakarta. Apalagi agen-agen besar dari Jepang sudah mulai kontak dan menjalin


Tangani Wisman Jepang

Wisman keluarga dari Jepang sedang melukis di atas caping di satu rumah penduduk. kemitraan dengan agen-agen lokal. Ceritanya, berselang lima bulan saja dari pengumuman bahwa warga negara Jepang mendapat fasilitas Bebas Visa Kunjungan Sementara (BVKS), datanglah delegasi besar, mencapai 1.000 orang, dari Negeri Matahari Terbit ke Indonesia. Tujuan kedatangannya untuk berterima kasih kepada Pemerintah dan bangsa Indonesia telah memberikan fasilitasi perjalanan sehingga warga Jepang lebih mudah berwisata ke Indonesia. Diantara delegasi ialah para eksekutif dari perusahaanperusahaan perjalanan Jepang. Disela jadwal acara yang padat, 16 orang dari delegasi tersebut berkunjung ke Pulau Belitung. Kemudian, sekitar enam bulan setelahnya, turis-turis Jepang mulai rutin berlibur di Bumi Laskar Pelangi. Jepang, salah satu negara penerima fasilitas Bebas Visa Kunjungan ­Sementara (BVKS) yang disebutkan dalam ­Peraturan Presiden No.69/2015 tanggal 9 Juni 2015. Pemerintah Jepang berinisiatif untuk merayakan fasilitasi perjalanan ‘Free Visa’ itu. Maka diselenggarakan simposium dan Gala Dinner pada tanggal 23 November 2015 di Jakarta. Delegasi Jepang mencapai 1.000 orang. Di dalamnya ada perwakilan dari Pemerintah Jepang, para pengusaha, dan asosiasi-asosiasi industri, termasuk para pengusaha perjalanan dan asosiasi pariwisata Jepang. Tajuk simposium adalah Symposium on Expansion of Japan-Indonesia ­Tourism

Peserta Famtrip bagi agen perjalanan Jepang di depan Rumah Belitong pada November 2015.

Exchange. Simposium berlangsung selama sehari penuh pada 23 November 2015 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Dihadiri oleh delegasi dari Jepang, ­Kementerian Pariwisata mengundang 100 industri pariwisata Indonesia hadir di simposium tersebut. Menteri Pariwisata ­Arief Yahya dan Presiden Japan National Tourism Organi­zation (JNTO) ­Ryoichi Matsuyama se­ ba­gai pembicara awal dan utama di simposium. Kemudian presentasi dari Commissionaire of Japan Tourism Agency (JTA) Akihiko Tamura dan Chairman ­Japan Association of Travel Agents (JATA) Hiromi Tagawa. Dari Indonesia presentasi dibawakan oleh Asdep Pengembang­an Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu dan Ketua Umum ASITA Asnawi Bahar. Selain simposium mengenai tourism exchange antara Jepang dan Indonesia, Pemerintah Jepang akan melakukan kerja sama di bidang pariwisata ­dengan Pemda Yogyakarta dan Pemda Bali. Pada malam harinya, diselenggarakan Gala Dinner bertempat di Hotel Mulia. Kemen­par memberikan dukungannya untuk acara ini. “Simposium sepenuhnya diselenggara­ kan oleh Kedutaan Besar Jepang. Kemenpar mendukung dengan Gala Dinner, memasang banner dan umbul-umbul Wonderful Indonesia di venue serta suvenir dan goody bag untuk 1.000 orang delegasi Jepang,” ujar Adila ­Chaerman, Asisten Asdep Pengembangan Pasar

Permintaan mereka juga sama dengan wisatawan lain, kebersihan dan kenyamanan.

Mancanegara bagian even.

Wilayah

Asia

Pasifik

Famtrip 16 orang Jepang Yang Membuahkan Hasil Ketika itulah, sebelum program acara utama simposium dan Gala Dinner bagi delegasi 1.000 orang Jepang berlangsung, Kemenpar memfasilitasi program famtrip bagi 16 orang yang merupakan bagian dari delegasi itu. Famtrip berlangsung pada 21-–22 November 2015. Peserta famtrip itu tiba di Jakarta, berjumlah 16 orang dari JATA. Mereka lalu didampingi oleh Asdep Bidang Pengembangan Pasar Mancanegara Wilayah Asia Pasifik beserta dua orang staf dan satu media dari Jakarta. Tiba di Belitung pada 21 November 2015 siang. Peserta famtrip disambut oleh pejabat lokal dan pemandu wisata. Program pertama adalah makan siang di salah satu restoran lokal. Setelah itu peserta diajak visit ke BW Suite Hotel. Masih cukup waktu, mereka melakukan island hopping menuju Pulau Lengkuas, Pulau Kepayang, dan Pulau Pasir. Sebelum melihat matahari terbenam di pantai Tanjung Tinggi, peserta berkunjung ke replika SD Muhammadiah, sekolah anak-anak Laskar Pelangi, di Gantong. Keesokan harinya, visit Biliton ­Ho­tel jadi program pertama. Dari sana ­mengunjungi Museum Tanjung Pandan, Rumah Tradisional Belitong, dan Galeri KUKM. Program terakhir adalah makan siang sebelum kembali menuju bandara. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

9


Promosi Media Elektronik

Reality Show di Kanal-kanal TV Internasional

I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, bersama dua pembawa acara Amazing Race Asia musim kelima, Allan Wu dan Tara Basro, bersiap memberi aba-aba kepada peserta di taman Monas, Jakarta.

Three... two... one... Go! Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana membuka Amazing Race Asia musim kelima yang tayang perdana di seluruh dunia pada Kamis (13/10) di kanal AXN. Amazing Race Asia ini dimulai dari taman di Monumen Nasional (Monas) Jakarta dan berakhir di Pulau Bali. ­Kemudian, ditayangkan selama 10 ­minggu berturut-turut. Awal perlombaan diikuti 11 tim, ­masing-masing tim terdiri dari 2 orang. Dua tim dari Indonesia, tiga tim dari ­Malaysia, dua tim dari Filipina, dua tim dari Singapura, dan masing-masing satu tim dari Thailand dan Vietnam. Musim kelima ini dimenangi oleh Parul dan Maggie, peserta dari Filipina. Perlombaan petualangan Amazing Race Asia 2016 melibatkan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina. Di Indonesia, racers berpetualang di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Banyuwangi dan Bali. ­Selain mempertunjukkan keindahan alam ­Nusantara, peserta juga mesti melakukan berbagai tantangan berupa permainan tradisional seperti menyumpit dan panjat pinang hingga membawa bongkahan batu sulfur di Gunung Ijen. Setiap program jeda, iklan ­Wonderful Indonesia dan maskapai Garuda ­Indonesia ditayangkan.

10

Episode pertama. Di keramaian ­Taman Fatahillah, tim yang memilih Fix, masing-­masing ditantang untuk memperbaiki satu ban sepeda ontel.

Tim di peringkat pertama pada episode pertama memperoleh hadiah berwisata ke Bali dari Garuda Indonesia.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017


Law in the Jungle di Sulawesi Utara Dari Pulau Mahoro di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten K ­ epulauan Sitaro, para selebriti itu menikmati pemandangan Gunung Karangetang yang dijuluki The Real Volacano.

Destinasi Indoneia memang mulai menjadi pilihan lokasi untuk shooting film dan untuk tayangan televisi. Salah satu reality show yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi Top 3 di Korea Selatan, Law in the Jungle, belum lama ini menyelesaikan pengambilan gambar di Sulawesi Utara. Shooting di lokasi berlangsung ­selama dua minggu sejak 20 November hingga 2 Desember 2016 di Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih, Tangkoko, ­Bitung, ­Sulawesi Utara; Pulau Mahoro di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro; dan Taman Nasional (TN) Nani Wartabone, Kotamobagu. Hasil shooting itu direncanakan ditayangkan selama dua bulan di Korea Selatan. Selebriti Korea Selatan yang menjadi anggota dalam Law in the Jungle di ­Sulawesi Utara itu ada 16 orang. ­Diantaranya, Jin ‘BTS’, Cheng Xiao ‘­Cosmic Girls’, Gong Myung ‘5urprise’, Kim Min Seok, Sungyeol ‘Infinite’, ­Kangnam ‘M.I.B’, Sleepy ‘Untouchable’, Sol Bi, dan Yoon Da-hoon. Di TWA Batu Putih, Tangkoko, Bitung, selebriti K-Pop dan K-Drama terkagetkaget ketika melihat tarsius tangkoko (Tarsius tarsier), hewan primata terkecil

Teaser Law in the Jungle in Manado yang akan ditayangkan pada 2017 di stasiun TV SBS. di dunia dengan panjang badan 10 sentimenter, memutar kepalanya 180 derajat. Di sana mereka juga bertemu dengan monyet hitam endemik Sulawesi, yaki (Macaca nigra). Dari Pulau Mahoro di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten ­Kepulauan Sitaro, para selebriti itu menikmati pemandangan Gunung Karangetang yang dijuluki The Real Volacano. Satu sisi di pulau ini langsung berhadapan dengan laut lepas dan di sisi lainnya gugusan pulau kecil menjadi benteng sehingga perairannya tenang dan aman untuk beraktivitas di laut. Di TN Nani Wartabone, Kotamobagu, mereka mengagumi pohon-pohon besar diantaranya kayu hitam, kayu besi, cempaka, rotan hingga bunga bangkai. Selain itu, berbagai hewan liar mulai dari serangga sampai hewan melata juga dijumpai selama shooting. Di taman ­nasional itu ada tiga air terjun, Meng-

kang, Tumpah dan Lombonga serta Goa Batu Berkamar. Penggemar K-Pop dan K-Drama tersebar di kawasan Asia, Afrika, Amerika, Australia, dan Eropa. “Efek dari pengambilan gambar reality show ‘Law in the Jungle’ akan membuat Sulawesi Utara lebih dikenal di dunia,” ungkap ­Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik ­Vinsensius Jemadu. Law in the Jungle adalah reality show yang menggambarkan bagaimana bertahan hidup di alam liar (wild life) dan dilakoni oleh selebriti-selebriti Korea Selatan. Promosi pariwisata melalui program reality show televisi tampaknya cenderung disukai oleh warga Korea Selatan. Begitupun sebaliknya, Korea Selatan juga mempromosikan destinasidestinasi pariwisatanya selain melalui setting film TV dan layar lebarnya, juga dari program-program reality show TV yang bisa ditonton di seluruh dunia.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

11


Festival Spring dan Promosi Imlek di China n Wonderful Indonesia Tampil di Kanal TV Cina, Disiarkan ke Berbagai Negara Program Rhythm of The Spring ­ estival telah tayang setiap tahun F ­selama satu dasawarsa ini di Nanning TV, ­Tiongkok. Sekarang tahun 2017 ­Indonesia tampil mengisi program ­acara seni dan budaya yang diselenggarakan oleh stasiun televisi berbasis di kota ­Nanning, Provinsi Guang Xi itu. Untuk tahun ini penayangannya berlangsung pada 9–12 Januari 2017. Festival itu menampilkan seni pertunjukan budaya yang merupakan ciri khas dari beberapa negara peserta. Acara dalam festival direkam oleh Hunan TV (Manggo TV) dan disiarkan pada momen menyambut acara malam tahun baru Imlek 2017 yang jatuh pada tanggal 28 Januari dan perayaan Cap Gomeh. Di situlah Wonderful Indonesia menampilkan persembahan lagu berjudul Pulau Bali, diterjemahkan ke bahasa Mandarin menjadi Bali Dao. Lagu itu dibawakan oleh penyanyi Chia Suryani. Selain itu juga menampilkan pertunjuk­ an beberapa tarian tradisional antara lain, tari Saman dari Aceh, tari Piring dari Sumatra Barat, dan tari khas ­Papua yang dikemas dalam tema Harmoni ­Nusantara. Tari-tarian tersebut dibawakan oleh Sanggar Yingde, satu kelompok penari diaspora Indonesia di Tiongkok. Acara fastival itu disiarkan oleh Hunan TV International, Guang Xi Nanning TV, China HK TV, China Macao Cable TV, Telediffusion of Macao Co., Ltd, dan South China Sea SSTV. Selain di Greater China, juga disiarkan ke negara-negara lain melalui stasiun-stasiun TV internasional yang me-relay dari Hunan TV antara lain Kah Lai Toi, Malaysia; MGTV, CCTV, TCITV, dan Thailand Thonburi TV channel dari Thailand; CTTV Filipina; Australia Rainbow TV; Turkmenistan National TV; USA SinoVision Inc.; USA U Channel TV, USA HTTV, ACM dari Amerika Serikat; dan TV 33 dari Selandia Baru. Indonesia tampil bersama 9 ­negara ASEAN lainnya dan dari Australia, ­Selandia Baru, Hong Kong, Makau dan ­Turkmenistan. Deputi Bidang Pengembangan Pema­ saran Pariwisata Mancanegara I Gde ­Pitana mengatakan, “Rhythm of The Spring Festival merupakan bagian dari

12

Penyanyi Chia Suryani menyanyikan lagu Pulau Bali (Bali Dao).

Para penari memberi salam usai menarikan beberapa tarian daerah. upaya promosi brand Wonderful Indonesia secara kreatif di even internasional di luar negeri. Apalagi itu ditayangkan dalam rangka menyambut malam tahun baru Imlek 2017 di Tiongkok dan di negara-negara lainnya. Dampaknya, meningkat­kan minat kunjungan wisman pada musim liburan tahun baru Imlek pada akhir Januari ini,” tandasnya. Indonesia menargetkan 2.453.000 wisman dari pasar greater China tahun ini, di antara target keseluruhan wisman ­tahun 2017 ini 15 juta orang. Dari China selama 7 hari Spring Festival tahun lalu, tercatat lebih enam juta warganya bepergian ke luar negeri menjadi wisman. Diharapkan tahun ini ke Indonesia pun mereka akan banyak datang pada periode spring festival atau

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

minggu imlek itu, dengan penerbangan regular dan charter ke destinasi selain Bali, seperti Manado dan Bintan-Batam. Pitana menjelaskan, target pasar greater China tahun 2017 ini menempati urutan pertama dari lima pasar terbesar Indonesia. Yang kedua Singapura seba­ nyak 2,275 juta, urutan ketiga Eropa 2,198 juta. Menpar Arief Yahya menjadikan Eropa, Amerika itu dalam satu cluster, dikumpulkan menjadi satu. Di urutan keempat Australia dengan target 1,816 juta wisman, dan kelima ­Malaysia 1,772 juta. Kunjungan wisman dari greater China ini meningkat ­pesat dalam dua tahun terakhir ini. Pada ­tahun sebelumnya pasar China menem­ pati urutan ke-4, setelah Singapura, Malalysia, dan Australia. n


Stupa setengah terbuka dengan patung Budha di Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatican.

P

Inaugural Ceremony Taman Nusantara di Museum Etnologi Vatican ditandai dengan pengguntingan pita oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kardinal Giuseppe Bertello yang mewakili pemerintah Tahta Suci Vatican.

Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatican

engunjung Museum munitas umat Katolik dari Etnologi Vatican se­ beberapa negara. karang bisa melihat Deputi Bidang PengemTaman Borobudur. bangan Pema­saran PariTaman yang menggambarwisata Mancanegara I Gde kan kerukunan ke­hidupan ­Pitana memberikan sambut­ beragama yang beragam an pada Grand Launching di Indonesia itu telah resPembukaan Taman Borobumi dibuka setelah Grand dur pada Desember 2016. Launching pada tanggal 15 Keberadaan Taman Boro­ Desember 2016. Sebelum­ budur di Museum Etnologi nya, dilakukan Inaugural Vatican dinilai strategis kare­ ­Ceremony pada tanggal 18 na museum ini dikunjungi ­November 2016. Taman lebih dari 6 juta wisatawan Borobudur merupakan kerja internasional ­setiap tahun. sama antara Pemerintah Pengunjung juga tidak ­hanya Indonesia dan Tahta Suci melihat replika candi Budha Vatican. Kerja samanya telah terbesar Borobudur tetapi dimulai sejak tahun 2011. juga bisa mengetahui mengeDengan penempatan dua nai Indonesia melalui panelstupa, ­Taman Borobudur di panel di sekitarnya. Pemerin­ Museum Etnologi Vatican tah Indonesia diizinkan diperluas. Di taman itu, seuntuk menempatkan logo lain replika Candi Borobudur, Wonderful Indonesia di temsekarang ditempatkan juga pat-tempat yang telah diatur replika dua stupa berdiame­ oleh pengelola museum dan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara ter 3,8 meter dan tinggi 3,6 disetujui bersama. I Gde Pitana memberikan sambutan pada Grand Launching meter. Satu stupa setengah Setelah Taman Borobudur, Pembukaan Taman Borobudur pada Desember 2016. tertutup dan satu stupa lagi nanti akan ada lagi taman kan Barbara Jatta, Kepala Administrasi/ setengah terbuka. Di dalamnya ditemlain yang menampilkan aneka rempah Keuangan Museum Paolo Nicolini, dan patkan patung Budha. Kedua stupa itu Nusantara. Diharapkan Pemerintah Inkurator museum Nicola Mapelli. dibuat dari bahan dasar alumunium. donesia melalui Kementerian Pariwisata Grand Launching Taman Borobudur di Di sekitarnya ditempatkan panel-panel sudah bisa ­memulai pelaksanaannya Museum Etnologi Vatikan berlangsung yang menggambarkan dan menginforpada tahun 2017. ­Namun pengelola mupada tanggal 15 Desember 2016. ­Deputi masikan mengenai kerukunan dalam seum mengingatkan, ini merupakan kerBidang Pengembangan Pemasaran kehidupan beragama dan keberagaman ja sama antar ­pemerintah sehingga tidak Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana etnis di Indonesia. memungkinkan sponsor dari konsormemimpin delegasi dari Kemenpar dan Menteri Pariwisata Arief Yahya sium swasta. Dalam rancangan awalnya, meresmikan pembukaan taman. Pada menghadiri Inagurual Ceremony pada taman itu bertema spice garden, tetapi upacara peresmian tersebut hadir Dubes 18 November 2016. Pada kesempatan pengelola museum mengusulkan mengRI untuk Tahta Suci Vatican August itu secara simbolik Menpar menyerahganti temanya menjadi tropical garden. Parengkuan, dan Koordinator Material kan miniatur stupa Borobudur kepada Ini mengingat taman tersebut nanti ber­ Laboraturium Museum Vatican ­Stefania Kardinal Giuseppe Bertello. Selain itu dekatan dengan artefak koleksi museum Pandozy, operator-operator tur, dan kojuga hadir Wakil Direktur Museum Vatidari negara-negara tropis lainnya. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

13


EVENTs

Menggarap Eropa Utara

Eropa sebagai satu kluster pasar bagi Indonesia, tahun ini ditargetkan bisa mendatangkan 2,1 juta wisman ke Indonesia.

Jumlah wisman dari Negara-negara Nordic di Eropa Utara, yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 98.960 wisman di tahun 2015. Jumlah tersebut diprediksi meningkat di tahun 2016 karena sampai bulan Oktober sudah tercatat ­sebanyak 95.196 wisman. Dengan kenyataan yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, langkah-langkah untuk mempromosikan Wonderful Indonesia di pasar Nordic dianggap sebagai langkah yang strategis. Ada pameran pariwisata terbesar di kawasan Eropa Utara dan diakui sebagai event terbaik untuk masuk ke pasar ­Nordic, Baltic, dan Rusia, yaitu Matka– Nordic Travel Fair, pada 19–22 Januari 2017 di Messukeskus, Helsinki, ­Finlandia. Ke sana Indonesia ikut serta, tahun ini menargetkan hasil yang lebih baik daripada tahun sebelumnya yaitu peningkat­ an sebesar 3%. Maka dibawa serta enam industri pariwisata yang terdiri dari satu Destination Management Company/Orga­

14

nization (DMC/DMO), tiga tour agents/ tour operator (TA/TO), dan satu hotel. Untuk meramaikan paviliun Indonesia, ditampilkan di situ tari-tarian tradisio­ nal dan minuman khas yang disajikan selama pameran berlangsung. Wonderful Indonesia Explores Further adalah tagline yang diusung Kementerian Pariwisata untuk menunjukkan kekayaan alam, kerajinan yang unik, musik, berbagai kekayaan kuliner, destinasi wisata, dan yang paling utama adalah keragaman dan keramahan masyarakatnya. Eropa sebagai satu kluster pasar bagi Indonesia, tahun ini ditargetkan bisa mendatangkan 2,1 juta wisman ke Indonesia. Pasar Nordic dengan jumlah ­populasi sebanyak 27 juta jiwa dan rata-rata penghasilan per kapita sebesar $55.235, itu diperhitungkan sebagai salah satu originasi wisman Eropa ke Indonesia. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017


ASEAN Tourism Forum (ATF) pada 18–22 Januari 2016, tahun lalu di Manila.

Pemasaran 2017 di Asia Tenggara, AsPas, dan Amerika Asisten-asisten deputi dari Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara sudah membuat rencana program-program, dan diantara­nya sudah mulai dilaksanakan sejak Januari ini. Pengembangan pema­ saran pariwisata mancanegara pada 2017 akan lebih fokus pada sasaran pasar untuk 10 destinasi prioritas. Even-even yang dihelat maupun yang akan diikuti di luar negeri dipilih lebih selektif sehingga akan semakin efektif. Aktivitas pemasaran mancanegara di dalam negeri seperti kegiatan familiari­ zation trip (famtrip) akan semakin fokus pada program products knowledge di destinasi. Kesempatan bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk mengadakan famtrip akan semakin terbuka pada tahun ini. Maka partisipasi aktif dari pemda di destinasi pun diharapkan. Fokus pada 4 sasaran pasar di Asia Tenggara

Di kawasan Asia Tenggara, pemerintah menyasar empat pasar utama yakni Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Rencana kegiatan ke empat negara itu akan didahulukan. Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar akan mengikuti sejumlah pameran dan pasar pariwisata di kawasan Asia Tenggara, terutama eveneven utama dan besar. Even-even yang

sudah dijadwalkan dan akan diikuti diantaranya adalah sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7 8 9

ASEN Tourism Forum 2017 (ATF), di ­Singapura, 16–20 Januari 2017. Travel Tour & Expo, di Manila, ­Filipina, 10–12 Februari 2017. Thailand International Travel Fair, di Bangkok, Thailand, 15–19 Februari 2017. NATAS Singapura, di Singapura 17–19 Februari 2017. Matta Fair I, di Kuala Lumpur, Malaysia, 17–19 Maret 2017. Vietnam International Travel Mart (VITM), di Vietnam, 6–9 April 2017.

ADEX Singapura, Singapura, 7–9 April 2017. Matta Fair II, di Kuala Lumpur, ­Malaysia, 8–10 September 2017. ITB Asia, di Singapura, 25–27 Oktober 2017.

Delegasi penuh ke ajang pasar pariwisata ATF 2017

Kemenpar membawa delegasi penuh ke ajang Travel Exchange (Travex) ­ASEAN Tourism Forum (ATF) 2017. Travex ATF 2017 berlangsung pada 18–20 Januari 2017 di Marina Bay Sands, Singapura. Sebanyak 40 pelaku industri pariwisata

mengisi paviliun Indonesia di ajang itu. Keempat puluh industri yang mengisi paviliun Indonesia di Travex ATF 2017 terdiri dari agen perjalanan/operator tur, hotel dan resor, manajemen atraksi/ obyek wisata, dan Destination Management Organization (DMO). Mereka dari Bali, Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Papua Barat. Deputi Bidang Pengembangan Pema­ saran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, Indonesia mengikuti Travex ATF setiap tahun. ­Tahun ini Kemenpar membawa full delegate dari destinasi-destinasi wisata unggulan di Indonesia. Industri yang berpartisipasi sudah siap membawa paket-paket wisata unggulannya untuk ditawarkan kepada para pembeli mancanegara. Pembeli di Travex ATF 2017 tidak hanya datang dari kawasan ASEAN tetapi juga dari negara-negara mitra ASEAN dan kawasan lainnya. Untuk mendukung ­promosi pariwisata dan penjualan oleh delegasi ­industri dari Indonesia di ajang tersebut, ­Kemenpar bekerja sama dengan Travel Weekly. Iklan berupa triple double page spread dan wawancara khusus dengan ­Menteri Pariwisata Arief Yahya. ­Iklan ­me­nampilkan 10 destinasi prioritas di luar Bali dan dipasang selama travex berlangsung.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

15


Kontingen Indonesia saat gladi resik di Chingay Parade 2016 Singapura sudah menarik perhatian pengunjung.

Penyelenggaraan, partisipasi, dan dukungan festival WI di Asia Tenggara Ada tiga aktivitas yang dilakukan untuk kegiatan festival di Asia Tenggara yaitu dukungan, partisipasi dan penyelenggaraan. Kemenpar mendukung keikutsertaan Indonesia di ajang 34th Bo Sang ­Umbrella Festival di Chiang Mai, Thailand pada 20–22 Januari 2017 serta Chingay Parade Singapura pada 10–11 Februari 2017, dan Chingay 2017 Night Fiesta pada 12 Februari 2017. Di ajang Bo San Umbrella Festival 2017, tahun ini merupakan tahun kedua ­keikutsertaan Indonesia yang diwakili oleh destinasi Solo. Ini karena di Solo mempunyai festival payung. ­Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara

16

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

mendukung dalam penyediaan booth dan pengiriman logistiknya. Indonesia kembali mengikuti 9th My Balloon Fiesta. Festival balon udara ­tahun ini diselenggarakan di Desa Park, Kuala Lumpur, Malaysia pada 10–12 Maret 2017. Di ajang ini selain ramai dikunjungi oleh warga Malaysia juga turisturis asing yang sedang berwisata di Negeri Jiran. Selain itu, Festival Wonderful ­Indonesia juga akan kembali diselenggarakan di kawasan Bukit Bintang, Kuala ­Lumpur pada bulan Mei mendatang. Branding Wonderful Indonesia melalui festival juga akan dilakukan di Thailand dan Vietnam. Festival di Thailand direncanakan pada bulan Agustus. ­Kemenpar bekerja sama dan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di masing-masing negara dalam menyelenggarakan festival.


Kuliner Kita Dibawa Mendunia

Indonesia Street Bukit Bintang Fiesta pada bulan September 2016 lalu menarik minat warga Malaysia pun turis asing lainnya.

Balon udara dengan logo Wonderful Indonesia diterbangkan pertama kali di ajang My Balloon Festival 2016 di Putrajaya, Malaysia. Di paviliun Indonesia, selain balon-balon aneka warna dengan logo WI, juga digelar atraksi kesenian dan beragam aktivitas diantaranya wall climbing dan wall coloring.

Indonesia tengah melangkah jauh hendak mempopulerkan ke dunia tentang kulinernya. Festival Gastronomi Indonesia 2017, akan dilaksanakan pada 7–12 Februari 2017 di Shangri-La Hotel dan Galleries Lafayatte Paris, Perancis. Di sana delegasi kuliner Indonesia akan demo masak masakan Nusantara, lalu menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sekolah kuliner ternama di Perancis, Lenotre Cullinary School. William Wongso, ahli kuliner Indonesia, akan memimpin delegasi Kuliner Indonesia di festival tersebut. Selama seminggu, William Wongso dan tim akan memasak menu spesial dan terpilih dari Indonesia dengan bermacam pilihan: entrees, plats, dan ­desserts di La Bauhinia Restaurant, Shangri-La Hotel Paris. Pengunjung yang datang pada jam makan malam (dinner) pada saat festival berlangsung juga akan dihibur dengan berbagai pertujukan tari-tarian daerah. Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Perancis menginformasikan bahwa pada tanggal 10 Februari di Lenotre Cullinary School akan dilaksanakan sesi exchange forum, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan sekolah masak ternama di Perancis tersebut, dan demo masak masakan Nusantara. Pada hari terakhir festival, tanggal 12 Februari 2017, akan digelar Brunch Indonesian di Galleries Lafayette Paris. Festival ini terbuka untuk umum. Siapa­ pun, warga kota maupun wisatawan dan pelancong yang sedang berada di Paris, bisa menikmatinya mulai dari 68 Euro per orang. Kuliner Nusantara yang disajikan telah diseleksi dan dikreasikan secara khusus untuk Festival Gastronomi Indonesia 2017. Festival Gastronomi Indonesia 2017 merupakan aksi awal mendukung ­Europalia Indonesia 2017–2018 di Belgia. Indonesia akan menjadi host country di ajang tersebut. Menurut rencana, Presiden Joko Widodo akan membukanya pada tanggal 10 Oktober 2017 mendatang.

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

17


of Gastronomy (AIG) sejak Telah diberitakaan bahwa tahun 2015. Gastronomi arti­ uropalia Indonesia 2017 E nya The arts and science of akan menampilkan pergood eating habits, merupaktunjukan seni dan budaya an perpaduan ilmu dan seni ­Indonesia dengan ragam dan yang mempelajari ke­biasaan kualitas yang bukan hanya makan seseorang atau seke­ mengacu pada satu budaya lompok masyarakat tertertentu namun dari berbagai tentu yang mana kebiasaan karya budaya terbaik bangsa itu berkaitan sangat erat Indonesia. Festival akan di­ Nia Niscaya ­dengan budaya, sejarah dan selenggarakan selama 4 bulansekap geografis. lan (Oktober 2017–­Januari 2018) berturut-turut di berbagai kota di Eropa, dan akan menyajikan berbagai Rendang Hitam Pamer karya seni mulai dari musik, seni lukis, di LA Travel & Adventure Show fotografi, film, teater, tarian, sastra, arsiPamer rasa kuliner rendang hitam tektur, fashion hingga gastronomi. kayu bakar dari Indonesia akan tampil Festival Europalia 2017 adalah ­festival di Los Angeles Travel & Adventure Show seni budaya yang diinisiasi oleh Kerajaan pada tanggal 18–19 Februari 2017 di Los Belgia dengan memilih secara selektif Angeles Convention Center, Los Angeles, negara tamu yang menjadi tema festival Amerika Serikat. Yang di Los Angeles ini tersebut. Festival seni dan budaya akan merupakan rangkaian dari Travel Show diselenggarakan di beberapa kota di yang diselenggarakan di beberapa kota ­Belgia, dan sekitarnya. Kerajaan ­Belgia di Amerika Serikat seperti Washington telah memilih Indonesia untuk tahun DC, San Fransisco, Philadephia, Chicago, 2017 dan rencananya akan menampilSan Diego, dan Dallas. kan teater, tari, musik, sastra literasi, ”Kemenpar memilih event yang film, dan gastronomi. ­berlangsung di Los Angeles karena me­ VITO Perancis berinisiatif menyelengrupakan kota yang memiliki konektigarakan Festival Gastronomi Indonesia fitas nomor 1 terbanyak ke destinasi 2017 ini. Dalam menyelenggarakannya ­Indonesia. Event ini merupakan event berkolaborasi dengan Akademi Gastro­ yang ­strategis untuk mempromosikan nomi Indonesia (AGI). Even ini juga destinasi ­Indonesia mengingat skala didukung oleh Kementerian Pariwisata pameran ­tahun ini diprediksikan akan dan Kementerian Pendidikan dan Kebumenarik perhatian 130.000 orang pe­ dayaan. ngunjung dan diikuti oleh 3.000 industri William Wongso ialah seorang ahli yang berasal dari le­bih dari 100 negara,” kuliner Indonesia ternama. Warren ­demikian diterangkan oleh I Gde Pitana, Caragata dari Asia Week menyebutnya Deputi Pemasar­an Pariwisata Manca­ ‘Paul Bocuse dari Indonesia’. Akademi negara ­Kemenpar. Gastronomi Indonesia (AGI) dibentuk di Asisten Deputi Pengembangan Pasar Jakarta pada bulan Maret 2013. AGI telah Eropa, Timur Tengah, Amerika dan ­Afrika menjadi anggota International Aca­demy Nia Niscaya menjelaskan, ”­Kemenpar

Rendang hitam kayu bakar, salah satu icon culiner Indonesia yang telah dinobatkan oleh CNN sebagai The Best Food in The World.

18

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

akan menggandeng restoran Marco Padang Peranakan yaitu chef Marco dan Mixologis-nya serta Sanggar Tari Warna Budaya. Chef Marco akan mendemokan salah satu icon culiner Indonesia yang telah dinobatkan oleh CNN sebagai The Best Food in The World yaitu Rendang Hitam Kayu Bakar pada Taste and Travel Stages. Selain itu untuk menarik pe­ ngunjung Mixologist akan menyajikan minuman khas tradisional Indonesia di pavilion dan di main stage.” Kemenpar memfasilitasi Sembilan pelaku industri dari Bali dan Jakarta untuk kegiatan B to B dan B to C meeting untuk memperkenalkan dan menjual destinasi dan produk pariwisata Indonesia. Ke-9 industri yang mengikuti yaitu: Maestro Indonesia, Good Indonesia Food, Pacto Ltd. Indonesia, CNT Travel (Citra Nashwa Tour), Voyage2Paradise, Panorama Destination,Travel Registry Inc, The Dharmawangsa Hotel Jakarta, dan Singapore Airlines. Destinasi Bali dan Jakarta merupakan dua destinasi yang paling dikenal saat ini untuk masyarakat Ame­ rika Serikat. Disamping itu dalam event ini juga akan dipromosikan 10 Destinasi Prioritas. Tarian tradisional nusantara Bajidor Kahot, Sekar Pembayun, Cendrawasih, dan Zapin Lenggang Kipas akan ditam­ pilkan selama festival.

Pasar di Amerika

Untuk pasar AS tahun ini Kemenpar berencana tampil ikut serta lagi di event Seatrade Cruise Global pada bulan Maret, di event IMEX America pada bulan ­Oktober, dan DEMA Show pada bulan November 2017. Tahun 2015 tercatat 251.221 jumlah wiman dari Amerika, tahun 2016 ditargetkan kunjungan 310.000 wisman, dan tahun 2017 ini ditargetkan meningkat lagi menjadi 380.000 wisman. ”Untuk meningkatkan kegiatan selling, Kemenpar merencanakan bekerjasama (Joint Promotion) dengan Singapore Airlines dimana akan dijual tiket ­dengan Special Rate ke destinasi Indonesia yang akan dipublikasikan dalam bentuk iklan. Dalam event ini Kemenpar juga akan mempublikasikan advertising joint promotion dengan SQ di media cetak dan online. Rangkaian kegiatan branding, ­advertising, dan selling diharapkan akan mampu menjadi trigger bagi wisman USA untuk memilih Indonesia sebagai destinasi wisata pilihan,” kata Nia. n


Famtrip

Salah satu famtrip bagi pasar Asia Pasifik tahun lalu di Taman Nasional Komodo.

Products Knowledge bagi Peserta Famtrip dari Asia Pasifik

S

elain mengikuti berbagai ajang pameran dan pasar pariwisata di kawasan Asia Pasifik, Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasi­ fik juga akan memfasilitasi famtrip dari Cina, Korea Selatan, Jepang, Australia dan India. Lilis Fauziah, Asisten ­­Deputy ­Director Pengembangan Pasar Asia Pasifik, khusus bidang famtrip minat khusus, mengatakan, rencana program famtrip bagi pasar Asia Pasifik akan menduhulukan 10 destinasi prioritas. Jika memungkinkan dan tersedia, akan dicoba menginap di homestay yang ada di destinasi prioritas. Tentu homestay yang dipilih adalah yang sudah layak ditempati dan mempunyai fasilitas representatif bagi wisatawan. “Kami melaksanakan famtrip untuk product knowledge. Di setiap famtrip kami upayakan mengadakan business gathering. Jadi famtrip tidak lagi hanya program berkunjung ke destinasi tetapi

nyebarkan informasi secara offline dan online, kepada kliennya maupun kepada publik di negerinya. ASITA akan dilibatkan dalam ­program business gathering dalam famtrip. Diharapkan, ASITA di daerah dapat menyampaikan paparan produk-produk di destinasi dan mengirimkan anggotanya yang merupakan pemain pasar dari peserta famtrip sehingga program dapat berjalan efektif bagi kegjuga peserta akan diperiatan ­pemasaran hingga penkenalkan ­dengan produkjualan bagi para peserta. Di produknya. Misalnya untuk sesi business gathering juga famtrip MICE maka akan akan diundang kepala dinas diperlihatkan juga tempat pariwisata untuk menjelasMICE dan fasilitasnya. ­Untuk kan destinasinya. diving dipertemukan dengan Sedangkan famtrip bagi operator selam dan fasilitas media, selain mengunjungi kapalnya,” ujar Lilis. daya tarik wisata, akan diaKemenpar juga mengunLilis Fauziah lokasikan waktu untuk berdang partisipasi aktif dari temu dan wawancara denpemda di destinasi. Misalnya, gan pejabat di daerah, minimal dengan menyelenggarakan jamuan makan di kepala dinas pariwisata­nya. balaikota yang menempati gedung berOleh karena itu, Kemenpar meng­ sejarah atau di salah satu landmark di undang pemda-pemda di destinasi turut destinasi. Jadi tidak mesti bertempat di berpartisipasi aktif ketika ada famtrip ke hotel atau restoran mewah. daerahnya. Inisiatif ini perlu ditanggapi secara siPelaksanaan waktu famtrip berbedagap oleh seluruh pemangku kepentingan beda dengan menyesuaikan jadwal dri pariwisata di daerah, khususnya di 10 para peserta famtrip. Low season merudestinasi prioritas. Famtrip merupakan pakan waktu yang tepat mengadakan salah satu cara efektif dalam upaya menfamtrip, terutama bagi travel agent/tour datangkan wisatawan. Karena peserta operator. n famtrip ialah agen-agen yang akan me-

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

19


ASEAN

Kesempatan Baru bagi Indonesia Digital Marketing pun menjadi topik yang hangat dibahas oleh hampir semua menteri di forum pertemuan tingkat tinggi menteri-menteri pariwisata di ASEAN, ASEAN Tourism Forum 2017, pada 16–20 Januari 2017 di Pan Pacific Hotel, Singapura. Thailand, Kamboja, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Fili­ pina menyebut online platform sebagai andalan dalam mengembangkan pariwisata mereka. S. Iswaran, Minister for Trade and Industry Singapore, setuju dengan pandangan Menpar Arief Yahya. Itu adalah kunci, terutama promosi bersama (joint marketing), pemasaran digital (digital marketing), dan promosi melalui linking website www.Indonesia.travel dan www. visitasean50.com, serta melalui media sosial. “Peran Indonesia sangat penting di Visit ASEAN@50,” ujar S. Iswaran. Dalam pertemuan itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan, proyeksi dan masa depan ASEAN as ­single destination, atau ASEAN sebagai satu destinasi pariwisata sangat menjan-

20

jikan. Karena program dan keseriusan menuju capaian ASEAN@50 ini sangat bagus, agresif, dan menyambung dengan tiga prioritas yang menjadi fokus utama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia di tahun 2017. “Kita harus berkolaborasi untuk menjadi besar,” ujar Menpar Arief Yahya dalam 45th Meeting of The ASEAN NTOS dan 20th Meeting of ASEAN Tourism ­Ministers. Forum Pariwisata ASEAN ini sangat penting dan strategis bagi Indonesia. Dengan demikian, pariwisata Indonesia akan lebih diuntungkan apabila bergabung dalam segala joint promotion dan events antarnegara ASEAN yang menjadi komitmen penting di ATF 2017. Sebab, dari sisi pertumbuhan, Indonesia memang hanya tertinggal dari Thailand dan Vietnam. Tetapi, dari sisi size dan spread masih harus mengejar Thailand, Malaysia, dan Singapura. Ini mengingat 115,8 juta kunjungan internasional ke sepuluh negara ASEAN pada 2016. Jumlah itu naik sekitar 7% daripada tahun

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

sebelumnya. Dan diprediksi kunjungan internasional ke ASEAN masih akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. “Di ATF 2017 Singapura ini, joint marketing, joint promotions, dan events ­semakin kuat. Komitmen semua negara semakin terlihat. Dan ini adalah kesempatan baru bagi Indonesia,” ujar Arief. Pertemuan menteri-menteri pariwisata se-ASEAN itu dihadiri oleh S. Iswaran, Minister for Trade and Industry Singapore, selaku pemimpin pertemuan tahun ini; Menpar RI Arief Yahya; ­Minister of Primary Resources and Tou­rism Brunei Darusalam Dato Paduka Hj. Ali Hj. Apong; Minister of Tourism Cambodia Dr. Thong Khon; Vice Minister of Information, Culture, and Tourism Lao PDR Ounethoung Khaophanh; Minister of Tourism and Culture Malaysia Dato Seri Mohamed ­Nazri, mewakili Hj. Ab. ­Ghaffar A. Tambi; Union Minister for Hotels and Tourism Myanmar Ohn Maung; Secretary of Tou­rism Philippines Wanda Corazon; Minister for Tourism and Sport


Thailand ­Kobkarm ­Wattanavrangkul; dan Secretary General of ASEAN Le ­Luong Minh. Hadir di situ lembaga-lembaga dunia diantaranya, UNWTO, WTTC, PATA, dan World Bank. Selain itu juga lembagalembaga yang ada dalam lingkup ASEAN yakni Sekretariat ASEAN, ASEANTA, dan tiga mitra utama ASEAN, ­ASEAN-Korea Center, ASEAN-Japan Center, dan

­ASEAN-China Center. Hasil-hasil lainnya dari pertemuan para menteri pariwisata di Asia Tenggara itu adalah sebagai berikut: merancang ASEAN Tourism Strategic Plan (ATSP) 2016–2025; ASEAN Joint Declaration on Cruise Tourism; Visit ASEAN@50 Golden Celebration Campaign; membicarakan pada tahap awal mengenai ­Developing ASEAN Tourism Products, menjaga dan

membangun Quality Tourism, dan Fasilitation of Tourism Skilled Workers ­dengan berkolaborasi bersama mitra-mitra ­ASEAN: UNWTO, WTTC, Word ­Economic Forum untuk meningkatkan World Tra­vel and Tourism Competitiveness Index ne­ gara-negara ASEAN, PATA, World Bank, ASEAN Tourism Research ­Association (ATRA), serta lembaga-lembaga donor lainnya seperti GIZ, ACC, AJC, dan AKC.

Promosi Investasi Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas

Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah mengenai investasi pariwisata di ASEAN+3, ketika sesi jumpa pers setelah pertemuan ASEAN+3. Apakah kesempatan investasi hanya eksklusif bagi ASEAN+3 atau terbuka bagi investor lainnya? Menpar Arief Yahya yang diberi kesempatan untuk menjawabnya sekaligus memanfaatkan momen tersebut untuk mempromosikan peluang ­investasi pariwisata di Indonesia. “Indonesia terbuka bagi investor untuk mengembangkan 10 destinasi

­ rioritas baru, kami menyebutnya ’10 p Bali Baru’. Pemerintah Indonesia akan menyiapkan akses publiknya, investor yang membangun amenitasnya,” begitu Menpar menjelaskan. Indonesia akan menjadi negara yang menjadikan pariwisata sebagai core economy, ditambahkan oleh Menpar. Presiden RI Joko Widodo telah mene­ tapkan 10 destinasi prioritas di luar Bali. Kesepuluh ‘Bali Baru’ itu adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

21


(Banten), Kepulauan Seribu (Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Taman Nasio­nal Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Morotai (Maluku Utara). Saat ini, tujuan investasi pariwisata diprioritaskan ke Danau Toba, ­Borobudur-Joglosemar, dan Mandalika di Pulau Lombok.

The 16th Meeting of ASEAN Plus Three berlangsung pada tanggal 20 Januari 2017. Pertemuan itu dipimpin oleh S. Iswaran, Minister for Trade and Industry Singapore. Sebelumnya telah diselenggarakan pertemuan pendahuluan di ­Viantiene, Lao PDR pada tanggal 7 ­September 2016. Pada pertemuan pendahuluan itu te­lah ditandatangani Memorandum of ­Cooperatioin (MoC) antara negara-

­ egara ASEAN dengan tiga mitra utama­ n nya dalam bidang joint projects, joint programmes dan joint activities. Tiga mitra utama ASEAN itu, Cina, Jepang dan ­Korea Selatan, karena ketiga ­negara tersebut posisi geografisnya strategis bagi peta pariwisata ASEAN dan daya belinya cukup besar. Meskipun masa tinggalnya tidak sepanjang turis long haul dari Eropa dan Amerika.

Singapura: Kerja Sama Kapal Pesiar dan Yacht Mengapa salah satu hasil dari pertemuan para menteri pariwisata ASEAN dalam ATF 2017 adalah kesepakatan kerja sama dalam mengembangkan pariwisata kapal pesiar? Dari satu kapal pesiar berkapasitas 3.500 penumpang ditambah awak kapal 1.500 orang, pada umumnya multinasional, total sudah membawa 5.000 orang. Jika 2.000 orang turun setiap kali singgah, mengambil paket wisata selama 6–12 jam saja, itu sudah equivalen dengan 10 flights yang mengangkut wisatawan. “Karena itu, kami berinisiatif untuk joint promotion, joint destination, dan membuat rute baru dari Singapura ke Bali yang nantinya akan singgah di ­Belitung, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan ter­ akhir di Benoa, Bali. Dengan demikian akan menghidupkan ­destinasi-destinasi di pesisir yang memiliki pelabuhan,” kata Menpar Arief Yahya usai pertemuan ­bilateral dengan Minister for Trade and Industry Singapore, S. Iswaran, di Pan Pacific Hotel di sela-sela jadwal acara yang padat di ATF 2017 lalu. Dalam kerangka kerja sama itu, Singapura meminta Indonesia untuk membenahi pelayanan keimigrasian di pelabuhan, infrastruktur pelabuhan, dan fasilitas turisme di destinasi.

22

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017


Konektivitas Udara dan Segi Tiga Emas Yacht dengan Thailand

Phil Blake/ Thailand Yacht Show

Pertemuan dengan Minister for Tourism and Sport Thailand Kobkarm Wattanavrangkul, Menpar Arief Yahya membicarakan tiga hal. Pertama adalah mengenai kerja sama konektivitas udara. Kedua, kerja sama pariwisata bahari khususnya pariwisata perahu pesiar (yacht). Dan ketiga, mempromosikan Candi Borobudur untuk dikunjungi oleh warga Thailand. Dalam membicarakan kerja sama air connectivity, Menpar menawarkan pembukaan rute penerbangan dari kotakota kedua di Thailand seperti Phuket, Chiangmai, dan lainnya. “Kami mengusulkan Bandara Adi

Kobkarm Wattanavrangkul ­ umarmo Solo di Indonesia,” kata Arief. S Ide itu disambut oleh Menteri Kobkarm Wattanavrangkul. Kedua, Indonesia-Thailand akan mem­bangun kerja sama wisata bahari, khususnya perahu pesiar (yachts). Men-

par mengusulkan jalur segitiga emas, Sabang (Aceh), Phuket (Thailand) dan Langkawi (Malaysia). “Kami akan ada event Sail Indonesia pada akhir Desember 2017 yang dipusatkan di Aceh. Kami mengundang Ibu ­Menteri Kobkarm untuk hadir ke Sail Sabang 2017 nanti,” katanya. Ketiga, mempresentasikan Candi Borobudur sebagai daya tarik yang akan menjadi istimewa bagi warga Thailand. Selain sudah berusia ratusan tahun, ­Candi Borobudur merupakan tempat ibadah agama Budha terbesar di Asia Tenggara, juga mempunyai nilai sejarah yang tinggi. n

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

23


Pasar Tradisional, Atraksi bagi Wisman seperti di Yogya ini

Beberapa menit saja sebelum memasuki kompleks Candi Borobudur, bus pariwisata berhenti di satu pasar tradisional dan para wisman turun mengunju­ngi berkeliling di pasar itu. Ini adalah rombongan Operator Tour dari Perancis yang di­ bawa oleh Kemenpar dalam satu Famtrip tahun 2016 lalu ke beberapa destinasi. Sesungguh­nyalah di setiap destinasi di Indonesia, pasar tradi­sional

24

Pariwisata Indonesia Vol. 8 No. 85 Januari 2017

baiknya selalu diperlihatkan pada wisman. Telah puluh­an tahun cara itu tampak me­nyenangkan, arti­ nya, wisman tertarik dan senang ­melihat-lihat ‘the living culture’ melalui kehidup­an dan aktivitas di pasar ‘ibu-ibu’ masyarakat ­Indonesia. Mereka juga menemukan yang serupa di destinasi-destinasi berbeda. Di zaman sekarang ada satu ­tuntutan: pasar tradisional dijaga kebersihannya dan tidak becek.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.