Newsletter Pariwisata Indonesia - Edisi 79 - Juli 2016

Page 1

Vol. 7

n

No. 79

n

Juli 2016

Pemasaran & Promosi Masif, Indonesia Lebih Dikenal sebagai

Negeri Destinasi Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

1


Isi Nomor ini

7 10 18 19

Lika Liku di Balik d an di Depan International Awards itu Membombardir Pasar-pasar Utama Event Religi Waicak di Borobudur dan Business Matching

Danau Toba

di Sumatera Utara diharapkan segera akan dapat dipromosikan dan menarik kembali lebih banyak kunjungan wisman dan wisnus, terlebih ketika Badan Otorita Pariwisata Danau Toba mulai aktif. Di salah satu sudut bagian utara danau itu, telah beroperasi satu resor, pada lokasi dimana pemandangan indahnya sungguh memesona. Tapi di samping itu, kreatifias telah mulai tumbuh, menciptakan kegiatan-kegiatan baru yang bisa dinikmati wisatawan, selain yang bersifat tradisional. Bahkan telah ada satu amphiteatre yang tampak bisa mengakomodasi hingga 500-an penonton dengan latar belakang pemandangan danau.

Mensinergikan Famtrip dengan Even Internasional di Destinasi

Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara; Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email

: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel

Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mem­punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, s­ ilakan kirim ke alamat di atas.

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

2

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016


utama n Kita menerima 29 Awards & Penghargaan Internasional dalam 8 Bulan :

Awards=Akibat !

Sebabnya=Spirit dalam Corporate Culture !

Di ASEANTA, tiga dari enam international awards diterima dan dibawa ke Indonesia. Ke Asean Tourism Forum (ATF) itu, Menpar Arief Yahya (kelima kiri) memimpin delegasi Indonesia.

M

ari menarik time line dari Oktober 2015. Indonesia menyabet tiga penghargaan sekaligus pada ajang World Halal Travel Award 2015 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Setelah itu, kita beruntun menerima berbagai penghargaan internasional. Pada 20 Oktober 2015 bersamaan de­ ngan World Halal Travel Summit 2015 di Abu Dhabi itu, Pulau Lombok mene­ rima penghargaan di dua kategori, yaitu World’s Best Halal Tourism Destination dan World’s Best Halal Honeymoon Destination. Satu penghargaan lainnya untuk Sofyan Hotel pada kategori World’s Best Family Friendly Hotel. Pada tingkat Badan khusus PBB yang menangani pariwisata dunia, UNWTO, wakil dari Kabupaten Banyuwangi di-

undang naik ke panggung menerima penghargaan The 12th UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism untuk kategori Inovasi Kebijakan Publik dan Pemerintahan. Itu pada 20 Januari 2016 di Madrid, Spanyol, ketika UNWTO memberikan penghargaan atas program Pemkab Banyuwangi memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mempromosikan potensi dan mengembangkan pariwisatanya. Pada ajang yang sama, Garuda Indonesia dan Yayasan Karang Lestari Bali, masingmasing meraih posisi kedua di kategori Innovation in Enterprise dan Innovation in Non-Governmental Organizations. Sehari berselang, pada even tahunan ASEAN Tourism Forum 2016 di Manila, Filipina, pariwisata Indonesia meraih tiga dari enam penghargaan dari asosia-

si pariwisata ASEAN (ASEANTA). Awards untuk kategori Foto Pariwisata Terbaik (Best ASEAN Tourism Photo), Usaha Pelestarian Kebudayaan Terbaik (Best ASEAN Cultural Preservation Effort), dan Artikel Perjalanan Terbaik (Best ASEAN Travel Article). Kemudian, bertambah beruntun. Me­ nerima penghargaan hampir di setiap ajang pameran dan bursa pariwisata inter­nasional yang diikuti. Semester pertama 2016, penghargaan The Best Exhibitor dalam kategori Booth Asia, Australia, dan Oceania pada bursa pariwisata terbesar dunia ITB Berlin yang berlangsung pada 9–13 Maret 2016. Ini boleh dikatakan puncaknya. Di ITB Berlin 2016 merek Wonderful ­Indonesia tampil di setiap sudut lokasi bursa, pada badan luar shuttle bus, trem, ­kereta,

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

3


­ obil, media cetak dan elektronik, m sampai tas berisi bahan-bahan pemasaran dan suvenir. Dengan penghargaan ­tersebut dan penempatan logo dan brand, sema­kin kuat menancapkan citra pariwisata Indonesia di tataran global. Ada lagi sebelumnya. Di India dan ­Perancis. Pada Outbound Travel Mart (OTM) 2016 di Mumbai, India di akhir bulan Februari, Indonesia sebagai The Winner of The Comprehensive Integra­ ted Participation. Kita mendapatkannya karena jumlah wisatawan India yang berkunjung ke Indonesia selama 2015 telah mencapai 250 ribu orang. Padahal belum ada penerbangan langsung dari India ke destinasi Indonesia. Wisatawan India dari kota-kota New Delhi, ­Mumbai,

Dive Expo pertengahan bulan Juni. Penghargaan tidak terbatas di ajangajang formal. Juga, berdasarkan pilihan wisatawan di media-media pariwisata dan perjalanan internasional. Pembaca Travel+Leisure (T+L) menobatkan resor Nihiwatu di bagian barat Pulau Sumba, NTT sebagai hotel terbaik di dunia (The Best Hotel) di awal Juli 2016. T+L adalah majalah khusus perjalanan yang menampilkan produk-produk perjalanan high-end dan lux. Tersedia dalam bentuk cetak dan digital. April 2016, tiga pulau di Indonesia menempati peringkat 10 teratas pulau terbaik di kawasan Asia dalam situs perjalanan terkemuka TripAdvisor. Pulau Bali yang terbaik, diikuti Pulau Lombok

Paviliun Indonesia di ajang Taiwan Dive Expo 2016 di pertengahan Juni 2016. ­ angalore, B Chennai, dan Kalkuta ­umumnya transit dulu di Singapura atau ­Malaysia untuk terbang menuju Indonesia. OTM merupakan pasar pariwisata terbesar di India yang diikuti oleh ­banyak negara. Di Perancis, penghargaan khusus Pays d’Honneur diterima pada pameran pariwisata Salon International du Tourisme de Nantes di kota Nantes, Perancis Barat pada 26–28 Februari 2016. Penghargaan itu diberikan atas keberhasilan taktik promosi merek pariwisata Indonesia, Wonderful Indonesia, di pusat-pusat keramaian kota. Indonesia dinobatkan sebagai The Most Beautiful Diving Destination 2016 pada ajang pameran pariwisata Taiwan

4

dan Gili Trawangan, masing-masing menempati posisi nomor 5 dan 6. Situs perjalanan TripAdvisor menjang­ kau 350 juta pengunjung unik setiap bulan. Menampilkan lebih dari 290 juta ulasan dan opini terhadap 5,3 juta akomodasi, restoran dan obyek wisata di seluruh dunia. Pada sub-sektor aksesibilitas, transportasi udara, penerbangan nasional Garuda Indonesia menerima penghar­ gaan World’s Best Cabin Crew dari Skytrax untuk ketiga kali selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2014. Ini pun dapat mempengaruhi kepercayaan dunia pariwisata internasional terhadap suatu destinasi. Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo menerima­

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

nya pada acara Skytrax World Airline Award, 12 Juli 2016, di tengah kegiatan pameran kedirgantaraan Farnborough Air Show 2016 di Farnborough, Inggris. Travel and Tourism Competitiveness Index 2015 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), pariwisata Indonesia mengalami kenaikan pada 3 pilar, yaitu business environment naik 30 tingkat berada di peringkat 63 dunia, international openness naik 59 tingkat berada di peringkat 55, dan air transport infrastructure naik 15 tingkat berada di ­pe­ringkat 39 dunia. Memang ada tantangan lain. Bagaimana menaikkan peringkat memulai bisnis (129) dan biaya memulai bisnis (105). Malaysia dan Thailand masing-masing menempati peringkat ke-23 dan 109 dalam sub-pilar memulai bisnis. Thailand berada di nomor 64 dan Malaysia di posisi ke-66 dalam hal biaya memulai bisnis. Ihwal beruntunnya Awards yang diterima ini, “Kemenangan itu harus direncanakan!” kata Menpar Arief Yahya. Kemenpar harus menjadi bagian dari kompetisi di level manapun juga, dan tentu saja targetnya juara. Terkait itu, Menpar memang meng­ ingatkan, kinerja internal harus benarbenar excellent, harus dikelola agar tetap berstandar global. “Jadi, awarding itu hanyalah akibat! Sebabnya sendiri adalah, spirit internal yang kuat untuk bersaing di pentas du­ nia. Karena itu WIN-Way atau Wonderful Indonesia Way, dengan tiga S, speed, ­solid, smart, itu harus benar-benar menjadi corporate culture Kemenpar,” kata Arief Yahya. Bersaing di kompetisi, itu adalah best practice untuk mengontrol internal agar membangun performance yang terbaik. Juga menjaga diri agar tetap menjadi yang terbaik. “Ujungnya adalah capaian yang terbaik juga,” ucap Menpar. Peristiwa di Nantes dapat dikisahkan sebagai salah satu upaya di mana Kemenpar tak bekerja sendirian. KBRI Perancis ikut membantu. Kemenpar membawa serta pelaku bisnis industri pariwisata, Garuda Holiday France, Azimuth Travel, Kampoeng Kita, Melati Putih Hijau, Eka Voyages, dan Don Biyu Munduk. “Pengunjung yang datang umumnya mencari informasi mengenai Indonesia dengan layar sentuh interaktif yang menjelaskan berbagai destinasi unggulan. Pengunjung berfoto ria pada photobooth corner dengan 12 pilihan pemandangan


alam Indonesia. Di pavilion Indonesia, pengunjung juga bisa menikmati pertunjukan misi kesenian Indonesia yang menampilkan tarian dari berbagai daerah,” demikian dijelaskan Nia Niscaya, ­Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur ­Tengah, Amerika, dan Afrika. Setidaknya 10 destinasi prioritas di­ promosikan di situ: Bali, Jakarta, Batam, Medan, Makassar, Yogya-Solo-­Semarang, Bunaken-Wakatobi-Raja Ampat, ­Lombok, Bandung dan Banyuwangi, diperkenalkan melalui brosur, flyer dan video. Peserta pameran diberi kesempatan memenangkan dua paket perjalanan ke Indonesia dengan mengikuti penarikan undian berhadiah yang disponsori Kementerian Pariwisata. KBRI Paris dan Garuda Indonesia Holiday France dan Qatar Airways mengadakan undian berhadiah paket perjalanan ke Indonesia untuk dua orang.

Resor Nihiwatu di bagian barat Pulau Sumba, NTT.

Destinasi INDONESIA !

Direktur VITO di Paris, Eka Moncarre seakan menggaris bawahi laporannya pada bagian kalimat ini: Indonesia has been recognized (and not BALI...) ­ketika mengirimkan laporan pertamanya ­melalui WA tentang satu berita di TV2 ­Perancis yang menyatakan masyarakat Perancis berdasarkan satu data ­mutakhir menyatakan pilihan terhadap ­Indonesia ­sebagai destinasi untuk berwisata musim panas ini. Pertama kali dikabarkanya begini: *Good News From France*. I’d like to share you the good news from France. ­Today 1st July on France2 TV news at 20:00 PM, Indonesia has been cited as the most favourite destination by French people this year, there’s 24% increase of booking till today. Finally Indonesia has been recognized (and not BALI...) as the most favourite destination in France, we’ve been waiting for long time.

Cuplikan siaran TV 2 Perancis ketika menyiarkannya.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

5


Thank you for all your support to make it happen, there’s still long way to go, but at least we’re on the right track. Rekaman siaran berita itu menampilkan dua pengantar berita yang berdialog seraya menayangkan gambar-gambar ilustrasi, dan memang, mewakili wajah Indonesia ditampikan gambar pemandangan Bali yang terasa sudah dikenal banyak khalayak di dunia. Dialog pemberitaannya berbahasa Perancis dalam terjemahan bebas ringkasnya begini: “Sebagaimana biasa setiap tahun selalu muncul pertanyaan utama pada masyarakat Perancis ialah hendak berlibur ke mana. Kebanyakan akan ­berangkat setelah tanggal 14 Juli. Setiap musim panas, 60% memilih Agustus untuk berlibur. Daerah-daerah yang paling populer adalah Inggris, Occitania dan Provence-Alpes-Côte d’Azur.” Dan menambahkan bahwa di luar ­negeri, tujuan nomor satu adalah ­Spanyol. Ke destinasi Portugal meningkat 21% dibandingkan tahun 2015. “Untuk perjalanan jauh, akhirnya, kehormatan diberikan pada Kuba dan ­Indonesia.” Ini memang bukan Awards atau simbol penghargaan resmi dari orgnisasi atau badan resmi, tetapi justru penga­ kuan dari masyarakat konsumen pariwisata. Dan ini mengingatkan pada konsep pemasaran pariwisata manca­ negara ­dengan strategi BAS, ­Branding, ­Advertising, Selling —, Menpar Arief Yahya meminta daerah-daerah ­ketika mempromosikan masing-masing ‘branding’, — agar menyertakan selalu pada setiap logo branding masing-masing satu pernyataan “Endorsed by ­Wonderful ­Indonesia”. Logo dan branding “­Wonderful Indonesia” ditanamkan ke dunia sebagai country branding pariwisata Indonesia. Country branding kelas dunia, itulah yang hari-hari belakangan ­terindikasi ­telah mulai mendapat pengakuan atau ­international recognition. Dari masyarakat konsumen Perancis mengindikasinnya. Rekognisi lazimnya me­ nyertakan respek. Salah satu implikasinya, tentulah bagi para pelaku bisnis inbound di ­Indonesia merupakan keadaan di mana seakan ­terbuka lapangan luas yang ‘kondusif’ untuk bermain di kancah pasar wisman dalam menjual produk-produk Bali and beyond. n

6

Tercatat 29 Awards internasional yang diterima sebagai berikut:

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016


Lika Liku di Balik dan di Depan

International Awards itu

P

ada saat menerima The 12th UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism, Kabupaten Banyuwangi me­ nyisihkan tiga kandidat lain dari Kenya, Kolombia dan Puerto Rico. Penghargaan diberikan dalam sebuah acara Gala Dinner pada Rabu, 20 Januari 2016, di Madrid, Spanyol. Dua hari sebelumnya, 18 Januari, wakil dari Kabupaten Banyuwangi mempresentasikan tema besar mengenai strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan memanfaat­ kan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di bidang pariwisata. Di situ dipaparkan, bagaimana daerah mengidentifikasi potensi wisatanya, menjaga kearifan lokalnya, hingga mengembangkan pariwisata bersama dengan para pemangku kepentingan pariwisata lainnya. Disebutkan pula bahwa faktor penentu perkembangan pariwisata di Banyuwangi adalah pencanangan program ekoturisme yang berpatokan pada dua hal, budaya dan keindahan alam. Dua finalis dari Indonesia di dua kategori lainnya masing-masing meraih posisi kedua. Pada kategori Innovation in Enterprise, ­program ‘Bali Beach Clean Up’ Garuda Indonesia berada di

peringkat dua setelah program ­Treetop ­Walking Path dari Lithuania yang meraih penghargaan pada kategori ini. Ada program Coral Reef Reborn dari Yayasan Karang Lestari Bali juga meraih posisi kedua setelah program Sisterhood of Survivors dari Nepal yang meraih penghargaan pada kategori Innovation in Non-Governmental Organizations. Empat award selalu dijadikan ajang oleh ­UNWTO untuk diraih, yakni UN-WTO Award for Innovation in Public Policy and Government, UN-WTO Award for Innovation in Enterprise, ­UN-WTO Award for Innovation in Non Govermental Organizations, UN-WTO Award for Innovation in Research and Technology. Indonesia mengusulkan tiga unggulan, de­ ngan detail data-data dan aktivitas yang mendukung pariwisata. Dimajukanlah ke forum dunia itu Yayasan Karang Lestari, dari Kampung ­Pemuteran, Buleleng, Bali, yang menyajikan Coral Reef Reborn by Community Based ­Participation. Kedua, Pemkab Banyuwangi Jawa Timur, yang membawakan Four Winning ­Strategies keys to Success of Developing Sustainable ­Tourism in Indonesia.

Paviliun Indonesia di ITB Berlin 2016.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

7


Ketiga, Garuda Indonesia, dalam program CSR Kuta Beach Clean Up, Reward for Indonesia Teacher dan Villages Assisted in Lombok and Bali. Di Abu Dhabi, setelah Indonesia meraih sekaligus tiga ‘Awards’ internasional, di bidang wisata halal, di Jakarta Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut gembira, dan katanya: “Tinggal perbaiki destinasi dan lebih agresif promosi ke top five originasi halal.” Beberapa penerbitan bidang pariwisata ber­ kelas dunia, menjelang akhir tahun 2015 juga mengumumkan beberapa ‘awards’ yang diraih oleh Pulau Bali, sebagai salah satu destinasi pulau terbaik, terpopuler, atau terfavorit di dunia

India ?

“Jumlah wisman asal India yang masuk ke Bali, Jakarta, dan Medan, itu sudah di atas 250 ribu di tahun 2015. Kami sudah meminta Garuda Indonesia untuk terbangi New Delhi–Jakarta, Chennai-–Medan, dan Mumbai–Denpasar sejak 2015 lalu, semoga direalisasi di tahun ini,” ­begitulah diharapkan oleh Menpar Arief Yahya, begitu mendengar Wonderful Indonesia menyabet satu lagi penghargaan dari Outbound Travel Mart di Mumbai, India, Minggu 20/2/2016. Memenangi Award bergengsi, dengan tittle: The Winner of The Comprehensive Integrated Participation dari OTM itu tentu membanggakan. Bursa OTM ini adalah travel market terbesar di India, yang diikuti oleh banyak negara. Jumlah orang kaya India, yang berpotensi outbound, lebih dari 350 juta orang. Lebih besar dari penduduk Indonesia yang 250 juta jiwa. “Critical success factor menggaet pasar turis India adalah direct flight. Itu saja dulu, concern yang harus dikebut!” kata Menpar. Vinsensius Jemadu, Asdep Pengembangan Pasar Asia Pacific melaporkan, kegiatan di kota Bombay itu, paviliun Wonderful Indonesia dibuat tampak mencolok. Memainkan convergency media, untuk mendapatkan impact yang optimal. Dari media cetak, media luar ruang, media online, media TV, venue pameran, dari tempat ­registrasi, baik untuk media, buyers, visitors, semua dibungkus dengan logo yang mirip garuda berwarna-warni. Semua media promo, sampai touch screen, digital information screen, di-branding Wonderful Indonesia. Desain-desain destinasi Bali dengan pura dan pantai-pantai indah, cukup mendominasi OTM Mumbai 2016 ini. “Ya masuk akal, Kemenpar raih award the ­winner,” kata Arief Yahya. Ketika di Kota Nantes, Perancis Barat, menerima penghargaan lagi, pengunjung yang mampir ke booth Wonderful Indonesia di antara 40.000 orang pengunjung pameran itu, sebagian besar adalah keluarga, pasangan usia pensiun, dan mahasiswa pendidikan pariwisata. Asdep Pengem-

8

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

bangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Nia Niscaya, melaporkan, jumlah kunjungan wisman dari Perancis diyakini bisa melonjak hingga 250 ribu orang seiring dengan gencarnya promosi yang dilakukan di pasar negeri itu. Tahun 2015 jumlah wisatawan Perancis ke Indonesia mencapai 200 ribu orang.

ITB Berlin, Puncak dari Semua

ITB Berlin, bursa pariwisata terbesar di dunia, pada 9-13 Maret 2016. Wonderful Indonesia menyabet juara sebagai The Best Exhibitor dalam kategori Booth Asia Australia Oceania. “Ada banyak kriteria yang dinilai dengan standar yang serius dan detail di sini, karena itu kami cukup bangga atas award di exhibition terbesar ini. Karena sejatinya, kemenangan itu direncanakan,” ujar Menpar Arief Yahya. Pertama, booth dan space-nya harus memberi kesan welcome kepada costumers. Paviliun ­Indonesia berisi 101 perusahaan pelaku industri. Tampak longgar dengan wajah muka paviliun yang melebar. Kedua, bahan-bahan yang dipakai ramah lingkungan. Semua bisa di-recycle, sehingga tidak menambah beban lingkungan. “Materi promo, cetakan poster, flyer, semuanya tidak dibuang ke tong sampah, tetapi masih akan dimanfaatkan untuk KBRI dan VITO—Visit Indonesia Tourism Officer—di Jerman. Karena masih akan dipakai lagi bahan-bahan promosi itu,” ujarnya. Ketiga, Wonderful Indonesia kaya akan kreati­ vitas untuk menghidupkan paviliun yang berada di kawasan Asia-Australia-Oceania itu. Ada siluat wajah, ada dipertunjukkan cara mengajari kerajinan dari janur kuning kepada pengunjung,— mereka sabar menikmati anyaman khas kampung di Indonesia. Ada spa di sudut ruangan yang disiapkan dengan dua terapis dan juga ada dua kursi malas. Di coffee corner, dua barista melayani. Satu khusus mengolah biji kopi asli dari Gayo, Mandailing, Sidikalang, Jawa Temanggung, dan ­Toraja. Satu lagi peracik coctail yang dibawa khusus. Dia mencampur jahe, kopi, dan aneka macam minuman tradisional dengan minuman bermerek Eropa. Hasilnya, menjadi kombinasi rasa yang sangat khas. Keempat, official yang berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak ITB Berlin fasih berbahasa Jerman. sehingga hampir tidak pernah ada missunderstanding selama pre, on, dan post event. “Semua itu dipersiapkan dengan tidak tanggung-tanggung,” kata Menpar Arief Yahya. Kemenangan ini berarti melengkapi semua travel mart di bulan Februari–Maret 2016 di ber­ bagai tempat. Di Los Angeles, Wonderful ­Indonesia juara. Di Hongkong Victoria juga juara. ITB Berlin memang puncak dari semua. “Branding Wonderful Indonesia kita geber ­habis,


di venue, di shuttle bus, trem, kereta, mobil, banner, di media, TV, entrance, sampai tas pun dibranding total. Impact-nya terhadap marketing adalah, brand Wonderful Indonesia semakin menanjak tajam,” kata Menpar akhirnya.

Trip Advisor

Pesan dari Trip Advisor seakan berbunyi ­ egini: Bali berhasil mengalahkan pulau-pulau b yang disebut traveler sebagai surga duniawi. Phuket, Havelock Island hingga Taketomicho Iriomote-jima kalah oleh Pulau Dewata! “Pulau-pulau di Asia, termasuk Bali, telah lama menjadi tujuan wisata favorit karena ke­ indahannya bagi turis dunia secara global,” kata ­Janice Lee Fang, Direktur Komunikasi Asia ­Pasifik T ­ ripAdvisor, Jumat (22/4). “Penghargaan itu ditentukan dengan menggunakan algoritma yang menghitung kuantitas dan kualitas ulasan dan peringkat untuk hotel,

restoran dan atraksi di pulau-pulau di seluruh dunia Penilaiannya diukur selama 12 bulan berdasarkan ulasan dan pengakuan wisatawan,” tambahnya. Bukan pula Bali saja. Lombok dan Gili Trawa­ ngan juga. Lombok di posisi lima besar Asia, Gili Trawangan mengambil posisi di enam besarnya. Versi TripAdvisor menyebutkan 10 pulau peringkat terbaik di Asia: 1. Bali, Indonesia, 2. Phuket, Thailand, 3. Ko Samui, Thailand, 4. Koh Tao, Thailand, 5. Lombok, Indonesia, 6. Gili Trawangan, Indonesia, 7. Boracay, Filipina, 8. Langkawi, Malaysia, 9. Havelock Island, India, 10. Taketomicho Iriomote-jima, Jepang. Menpar tetap meminta Bali harus menjadi hub dan sekaligus endorser bagi destinasi. Di Asia memang sudah nomor satu, tapi dari TripAdvisor itu, Bali masih nomor 5 di dunia. “Tapi Bali masih pulau top five terbaik dunia, congratulation!” ujar Arief Yahya. n

Pertemuan bisnis di paviliun Indonesia ITB Berlin 2016.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

9


Pemasaran & Promosi

Membombardir

Pasar-pasar Utama

I

Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara menegaskan, “capaian kita di atas target. Periode Januari–April 2016 ditargetkan 3,3 juta, dan sudah tercapai 3,5 juta lebih.” Lalu diungkapkanlah apa yang sudah terjadi dan yang sedang dilakukan terus di pemasaran pariwisata mancanegara. “Kita sudah memborbardir negaranegara pasar utama kita,” ujarnya. Contohnya di Paris, Perancis, 20 bus besar dipenuhi dengan citra Wonderful Indonesia. Itu pertama kali terjadi. Contoh praktis lain, ihwal membuka rencana 10 resto Indonesia di luar ne­ geri. Itu bekerja sama dengan VITO dan beberapa pengusaha lokal di Cina. Tempatnya di 3 kota utama, Guangzhou, Beijing dan Shanghai. Selain itu di beberapa kota sekondari, yang menurut standar Cina kota kecil tapi sesungghnya berpenduduk berjumlah 15 juta. Sebutlah Anhui, Shenzen, Chongqing dan lainnya. Direncanakan kerja sama juga dengan restoran yang sudah beroperasi di Melbourne, Sydney atau London, caranya dengan melakukan kampanye dan promosi bersama. Soal rasa kulinernya, kemungkinan dilakukan pola Thailand, yaitu dengan frozen ingredient. Menurut apa yang dipelajari di Australia, resto Thai me­ ngirim yang sudah beku, lalu dihangatkan kembali tetapi dengan kualitas yang tentu bisa dipertahankan. Kegiatan yang menyangkut penggarap­ an originasi, menurut Pitana, kita mengharap lumbung utama sebagai pasar adalah Cina, Australia, Korsel, Jepang selain Malayssia dan Singapura. Namun demikian pasar-pasar lain tidak diabaikan. Timteng salah satu pasar utama, ke sana, kalau dihitung biaya promosi per

10

satu penduduk, nilainya memang relatif lebih tinggi. Di event ATM (Arabian Travel Market) ditandantangani kesepakatan dengan dua maskapai penerbangan, Qatar dan Emirates. “Kita ikut berbagai even untuk meningkatkan citra kita di halal tourism,” kata I Gde Pitana. Alhasil, di semua lini, menurut ­Pitana, Indonesia telah terus menerus masuk melalui online, elektronik, festival, travex, melaksanakan Sales Mission, dan, hard selling. Ketika muncul gejala ‘krisis’, seperti travel advisory dari pemerintah Australia yang mengeluarkannya pada 16 Juni 2016. Memuncak pada tanggal 17 Juni ketika pertama kali disiarkan suratkabar Sydney Morning Herald. Berita itu di repost dan retwitted. Kami langsung mendiskusikannya dengan VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Melbourne, demikian diceritakan oleh Pitana, “Dia tunjukkan data yang menarik”, katanya. Bahwa, walaupun banyak berita tetang penyakit zika, tingkat viralnya di sosmed Australia lebih sedikit daripada di Indonesia. Di sana dikabarkan sudah ada 2 korban zika. Sedangkan Indonesia belum ada. “Kami langsung telepon Disparda Bali agar melakukan koordinasi dengan ins­ tansi kesehatan dan pihak polisi, dan pihak-pihak lain. Langsung dikeluarkan pernyataan dan kami langsung sampaikan kepada VITO, KBRI, KJRI untuk me­ ngeluarkan penjelasan lebih lanjut.” Masyarakat Australia perilakunya liberal. Tidak sepenuhnya bergantung kepada pemerintahnya. Berbeda ­dengan masyarakat Jepang, Korsel dan Cina. Kalau di Jepang dan Korsel diterbitkan advisory serupa, maka dampaknya

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

cenderung lebih signifikan. Masyarakat Australia bersifat lebih independen, berbasis kepada data. Maka mereka tetap pergi ke bali karena sudah tahu tidak ada masalah (zika) di sana. Deputi bidang Pengembangan Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana menjadwalkan pertemuan bulanan dengan insan media. Di salah satu gathering ­akhir Juni 2016 di Jakarta, para asdep mengungkapkan apa yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan di bidang pemasaran mancanegara. Maka jika kembali pada gencarnya kegiatan pemasaran dn promosi di mancanegara, memborbardir negara-negara pasar utama, Giri Adnyani mewakili ­Asdep pengembangan komunikasi pema­ saran pariwisata mancanegara, menguraikan bagaimana menyiapkan bahan dan suvenir untuk digunakan ketika yang lain berkegiatan. Media yang digunakan terdiri atas media elektronik, media online, media cetak dan media ruang. Media elektronik yang sudah disiapkan hingga bulan Juni, direncanakan akan ditayangkan sebanyak 75 ribu spot, di 36 channel TV internasional. Temanya menayangkan Visit Wonderful Indonesia, gebyar WI dan Visa Free. Itu akan mencakup termasuk media besar antara lain di CNN, Fox, dan lain-lain. Untuk media online, bekerja sama dengan Google, TripAdvisor, dan YouTube. Khusus pasar Cina bekerja sama dengan Baidu dan Ctrip. Masyarakat di Cina memang tidak menggunkan FB. Tapi dengan Google bisa diraih 17 pasar target. Dari capaiannya berdasarkan jumlah klik, pada akhir Desember 2016 diharapkan Google search mencapai 2 juta klik. Sudah terealisasi 39%. Display network-nya diharapkan 14 juta, sudah terealisasi 60%. Kemungkinan sebelum


I Gde Pitana memimpin media gathering; masyarakat dikabarkan perkembangan mutakhir kegiatan pemasaran mancanegara. Desember sudah mencapai target. Adapun untuk YouTube, sudah dicapai 57% dari target yang diharapkan. Yang akan dijangkau meliputi 17 pasar yang utama. Di Tripadvisor, 16 pasar dijangkau dalam 4 bulan. Untuk pasar Cina ­dijadwalkan tayangnya pada periode Maret–Desember 2016. Website Kemenpar akan tampil baru, kini dalam proses penggantian dan uji coba. Media cetak terkait bahan promosi sedang disiapkan lagi untuk digunakan pada even-even, bersamaan itu disiapkan untuk 104 media di luar negeri, untuk tayangan hampir 500 kali. Sekarang sudah 179 kali tayang atau 39%. Ada 9 pasar ditarget, termasuk media in flight magazine di pasar-pasar utama. Media ruang, jenis dan lokasinya pada 13 pasar dari Januari–Desember 2016 ini. Di Paris sedang bersilewaran gambar-

gambar Wonderful Indonesia dan obyekobyek wisata pada bis-bis penumpang double decker yang berkeliling kota. Dan di pasar-pasar lainnya, termasuk di Malaysia dan Singapura. LED bilboard bahkan dipasang di titik-titik tertentu di pasar utama Malaysia, Singapura, Belanda, Korsel, Jepang, Australia, bersamaan pada badan luar trem di kota di Australia, di Amsterdam, Berlin. Di galeri La Fayyete yang tersohor di Paris, di Busan dan Seoul, Korsel. Di bus dan di stasiun kereta di Dubai, di Tiongkok, di bandarabandara internasional.

Rangkaian Kegiatan Mutakhir Asdep Strategi Pemasaran Manca­ negara, Ratna Suranti mengemukakan, di asdep-nya sejak Januari 2016 sudah punya agenda rutin pemantauan pasar

pada setiap akhir bulan, sebelumnya didahului koordinasi dengan litbang jakpar dan pusbanglit, BPS dan Imigrasi, mengiventaris data dari 2016 vs 2015. Kemudian di tanggal 1 sampai sekitar tanggal 7 setiap bulan, (tanggal 1 BPS selalu mengumumkan angka-angka bulanan), membuat analisis. Analisis ini didasarkan juga ke capaian angka-angka kunjungan yang rutin. Kami menganalisis, kata Ratna, kenapa kunjungan dari satu pasar turun tetapi pasar lain naik. Pemantauan seperti ini tanggal 28 sampai dengan 30. “Ujung dari apa yang kita lakukan semua sekarang ada di angka kunjungan,” ujar Ratna. Dari tangggal 1–7 melaksanakan pembahasan rutin. Kemudian 7–10 menge­ luarkan evaluasi strategi dan menyusun­ kan taktik-taktik yang dipandang perlu. Tactical steps ini pada hari-hari tanggal

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

11


7–10 dibagi dengan para Asdep wilayah. Jadi apa yang harus dikencangkan, apa yang harus dikendorkan, apa yang harus dicapai atau apa yang harus dilakukan, di sinilah saatnya dibahas. Lalu pada tanggal 11–27 masing-masing melaksa­ nakan tugas-tugas yang terkait dengan hasil rapat bulanan itu. Jadi merupakan tambahan terhadap apa yang sudah dan sedang dilakukan. Di samping dengan para Asdep wilayah, sudah juga dilakukan komunikasi ­dengan stakeholder, kepada ­instansi terkait, sambil membuat ran­ cangan-rancangan dan evaluasi-­evaluasi. Ke pasar dilakukan market intelligent. Banyak data di­olah di sini. Angka kunjungan wisman diperhitungkan juga dengan masukan dari mitra kerja termasuk dari VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) setiap bulan, mengeva­ luasi apa yang terjadi. Contohnya, diperoleh kabar Australia menutup sebagian kantor perwakilannya di negara-negara Eropa. Mereka mau konsentrasi ke Cina. Bahwa di Cina justru kota-kota sekondari­nya yang le­ bih berperan. Info-info semacam itu dipertimbangkan dalam menyu­ sunkan langkah-langkah taktis. Ada yang baru. Sebelumnya tak pernah dilakukan, sekarang di­minta untuk menghitung dampak ekonomi. Kami diminta menghitung kaitannya dengan PDB, kata Ratna. Data-data dari Imigrasi dan BPS jadi dasar menghitungnya. Selama ini data-data wisman diterima dari Imigrasi dan BPS yang juga memantau di bebe­ rapa pintu masuk misalnya di pelintas batas. Itulah realisasinya. “Kami dari strategi harus bisa me­ nyarankan terobosan-terobosan apa yang perlu, tentu bersama dengan para asdep lainnya,” kata Ratna selanjutnya. Asdep-asdep wilayah sudah banyak menandatangani berbagai MoU. Terutama dengan airlines, untuk meningkatkan kunjungan wisman dengan meng­ adakan penerbangan langsung. Juga MoU ­dengan pedagang-pedagang besar/ whole­saler. Sekarang ini tampak seluruh dunia menyasar pasar Cina yang

12

outbound-nya lebih 120 juta per tahun. Kemenpar menganggarkan pembiayaan pemasaran untuk bisa mencapai 2,1 juta wisman dari Tiongkok. Asdep yang dipimpinnya sendiri pun, setiap bulan melakukan koordinasi pemantauan dan analisis perkembangan pasar. Rakor bulanan itu, secara teratur mengajak serta agar aktif memberikan saran pendapat, dari profesi konsultan pemasaran, asosiasi dan pelaku bisnis wisata inbound, dari Jakarta dan dari daerah-daerah. Jadi, dimaksudkan tentu materinya aktual dan faktual.

Sales Mission

Jordy Paliama yang mengurus sales mission (SM) mengungkapkan dua macam kegiatan utama yakni direct promotion yang dilakukan langsung pada aktivitas B2C. Di situ terjadi penjualan paket-paket wisata di tempat keramaian

selalu terukur. Kalau ada pameran yang independen, SM biasanya dikombinasikan dengan pameran tersebut. Pelaksanaan SMnya bisa pada pre atau post pameran. Agar mempermudah seller kita yang relatifterbatas kemampuan bepergian. Ke India SM dilaksanakan dengan koordinasi bersama KBRi dan KJRI. ­Untuk ekowisata hanya diadakan di Australia di kota Perth, sesuai permin­ taan KJRI. Memasarkan wisata golf ke Cina, hingga Juni 2016 sudah dilakukan ­kegiatan SM ke 25 promosi. Di Provinsi Saitama di Jepang, ini ­cerita menarik dalam kegiatan pemasaran ini, promosinya langsung di ­lapangan golf, yang ditutup untuk umum selama 6 jam. Semua golf operator setempat diundang, dan perusahaan besar yang biasa meng­ adakan incentive golf trip. Usai bermain 2-3 jam, barulah masuk ke workshop tentang golf dan table top de­ngan seller yang dibawa oleh Kemenpar.

Asia Pasifik

umumnnya, di mal-mal besar di kota­kota besar. Kedua, mempertemukan seller dari Indonesia dengan buyer di negara yang didatangi. Jadi, pertemuan B2B, pure business. Sales mission ini menjual paket-paket untuk wisata umum/leisure, dan untuk minat khusus atau niche market. Tahun ini, diprioritaskan fokus pada diving, golf, ekotourisme, dan cruise/marine. Itu untuk tahun 2016 ini. Tahun depan akan dilanjutkan tapi volumenya akan dikurangi. Wisatawan pada niche market ini memang jumlahnya tidak besar tapi spending-nya besar. Akan diselenggarakan 25 Sales ­mission selama tahun ini. Tapi satu misi pe­laksanaannya bisa 3–4 kali kegiatan. ­Total bisa mencapai 50-an kegiatan. ­Hasil transaksi yang prospektif akan dicatat berdasarkan laporan sellers, jadi,

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

Rita Sopiah, mewa­ kili Asdep Aspas, menjelaskan, bulan Mei, event outbound travel & tourism market di China, adalah pameran B2B dan B2C yang besar. Kemenpar membawa 10 pelaku industri pariwisata, mereka melaporkan nilai transaksi lebih kurang Rp 21 M. “ Di situ kita menerima City Y welcome award,” kata Rita. Ada lagi kegiatan Hana tour pada ­11–12 juni. Kegiatan B2B di hari pertama, B2C di hari kedua, diikuti 14 industri. Wholesaler terbesar di Korsel, Hana Tour yang melaksanakannya. Opertor hotel di Indonesia yang sudah bekerja sama dengan Hana, maka kebanyakan peserta memang dari kalangan hotel. Kemudian, Diving Expo. Dilaksanakan pada 17-19 Juni, pertemuan B2C diikuti 7 industri. Nilai transaksi sekitar Rp 59 M. “Di sini menerima award lagi, The most beautiful diving destination,”ujara Rita. Kemenpar mengikutsertakan 45 pelari indonesia pada Gold Coast Marathon di Australia pada 30 Juni–2 Juli 2016. Di sana dipromosikan event Indonesia, Jakmar (Jakarta Marathon), Bromo dan Rinjani


Marathon, Samosir marathon, Barelang marathon dan Toraja marathon. Yang Bali Marathon akan dilaksanakan bulan Agustus ini. Marathon sangat di­minati oleh wisman negara-negara maju. Merupakan salah satu sport murah tapi menarik. Kemenpar akan ikut pada The Travel Exhibition di Sydney, itu akan diikuti 59 eksibitor dari 15 negara. Indonesia sudah ikut 3 kali berturut-turut. Ini B2B. Tahun lalu sangat ramai dikunjungi. Tapi kita hanya membawa 3 pelaku. Berkta Rita: “Tahun ini 11 pelaku bisnis akan ikut serta.” Menurut Rita, tahun lalu ramai pe­ ngunjung yang datang mencari kerja sama dengan pihak pelaku industri dari Indonesia. Perkiraannya akan menghasilkan wisman 5.000 orang dengan transaksi potensial Rp 40 M. Adela, mewakili Asdep Aspas bidang festival, juga menjelaskan jumlah festi­ val tahun 2016 ini di wilayah aspas tercatat 54. Cukup banyak, maka Kemenpar mengikuti beberapa yang besar saja. Salah satunya pembukaan restoran Indo­nesia di Cina. Ini yang pertama kali. Rencananya akan beroperasi 10 resto lagi di negeri itu. Waktu membuka resto di An Hui, Menpar sendiri meresmikannya. Dilanjutkan dengan Indonesian Night berkolaborasi dengan pihak lokal. “Kami bawa angklung 1.600 buah, wah, ternyata kekurangan. Cina antusias sekali de­ngan kebudayaan kita. Ini yang sangat menarik sekali,” kata Adela. Di Australia yang terbesar adalah Wonderful Indonesia Festival & Travel Fair. Ke sana juga dibawa angklung, ditambah dengan Solo Batik Carnival. Untuk bisnisnya, dilaksanakan travel fair sambil mempromosikan bebas visa. Itu bersama dengan TA dan TO, operator hotel dan Garuda Indonesia. Pengunjung bisa pili destinasi dan bisa langsung pesan tiket penerbangannya. Di Cina, bukankah target kita sedemikian besar? Kita juga terus berpromosi di sana. Bekerja sama dengan universitas Xia Men, di Fujian. Kerja sama dengan KJRIdi Guangzhou. Selanjutnya pertemuan dengan operator penerbangan Busan Air dan Jeju Air, merupakan penjajakan penerbangan Korea-Indonesia dengan LCC. Lalu de­ ngan 10 TA dan TO Korsel. Cross border tourism bagi wilayah Aspas, promosinya dilaksanakan untuk menyasar kunjungan wisman dari

Timor Leste dan PNG (Papua New Guinea). Beberapa kegiatan sudah dilaksanakan, dan akan diadakan lagi di Atambua. Yang pertama kali dipadati 37 ribu pengunjung. Di cross border PNG, kita tampilkan kesenian mereka sendiri, sekitar 1.390 hadir dan terhitung.

Spesifik Timur Tengah

Nia Niscaya, Asdep pengembangan pasar wilayah ETAA (Eropa, Timur Te­ ngah, Amerika, Afrika) menguraikan bagaimana kegiatan pemasaran dan promosi hingga penjualan dilaksanakan. Nia mengakui bahwa salah satu perbedaan dalam implementasi kegiatan sekarang, “kita juga seperti sales person ha­ rus tahu apa hasil promosi.” Tentu saja tidak sendirian, tapi bersama dengan para pelaku industri, dan semua kegiat­ an harus dengan pencapaian angka,” kata Nia Niscaya. Pasar di Timteng itu ada keunikannya tentu saja. Penduduk berkewarganegaraan sendiri paling banyak hanyalah adanya di Saudi Arabia. Di Uni Emirate Arab (UEA) 80% penduduknya warganegara asing alias ekspatriat. Warganegara lokalnya 20%. Di Qatar 90% ekspatriat. Warganegara lokal berjumlah sekitar 200 ribuan. Itulah tantangannya; menggarap pasar UEA dan pasar Qatar mirip peluangnya dengan di pasar Singapura dimana banyak berdomisili warga ­ekspat. Nia Niscaya memaparkan daftar kegiatan di asdep ETAA, berdasarkan wilayah per wilayah. Ketika fokus pada wilayah Timur Te­ ngah, diceritakannya antara lain ke Saudi Arabia dikirim sales mission pada bulan April 2016, jadwalnya dikaitkan dengan adanya even promosi pariwisata yang sedang berlangsung di negeri itu. Khas pula tantangan dan ribet urusannya menghadapi pasar di Saudi Arabia (SA). Jadi, tantangan rumit menggarap Saudi Arabia namun warganya yang bepergian ke luar negeri, outbound ­traveler, jumlahnya lumayan besar sekitar 1 juta. “Orang Saudi itu kebanyakannya bersifat last minute booking,” kata Nia, “mereka umumnya kini membuat keputusan untuk bepergian dalam waktu yang singkat.” Ketika memilih jadwal kegiatan pemasaran dan promosi di Saudi Arabia atau Timur Tengah di bulan april, itu mempertimbangkan pengambilan ­kesempatan untuk menarik ­kunjungan

mereka ke Indonesia pada summer holiday mereka yang jatuh pada periode ­Juni–September. Mereka bisa melakukan last minute booking sampai 3 ming­ gu sebelum keberangkatan. Ketika ikut serta tampil di event ATM (Arabian Travel Market) di Dubai di bulan April yang lalu, “Kami menandatangani mou dengan maskapai penerbangan Emirates,” Nia menjelaskan. Eksekusi di lapangan dari MoU itu diharapkan akan terjadi di bulan-bulan April–Mei dan seterusnya. Maka akan dilaksanakan kegiatan pameran di mal-mal di Dubai, sasaran publiknya adalah berhubungan langsung dengan konsumen. Hasil-hasil kegiatan di ATM Dubai akan ditindaklanjuti, antara lain itu tadi berupa follow up kunjungan sales mission yang telah dilakukan ke Abudhabi dan Dubai. Pelaksanaannya berkolaborasi dengan maskapai penerbangan ­Emirates. Perusahaan penerbangan tersebut yang mendatangkan buyers dari banyak wilayah pasarnya, dan ­Kemenpar yang membiayai pertemuanpertemuan bisnis. Itu merupakan contoh bagaimana dilaksanakan kerja sama dengan pihak airlines. Sales mission seperti itu sungguh fokus menjual poduk wisata Indonesia. Sales mission yang bekerja sama dengan airlines niscaya akan membawa buyer yang berkualitas. Berkata Nia: “Akan kami terapkan di pasar-pasar lain. Kita sudah punya MoU dengan beberapa airlines.” Jadi, pola kegiatannya seperti ini: jika bulan April mou ditandatangani, pada bulan Mei diselengarakan sales mission. Bulan Juni kantor pusat Emirates me­ ngirim wakilnya mengunjungi Lombok menjajaki kemungkinan direct flight dari Dubai ke Lombok. Menurut pihak Emirates, untuk periode sampai dengan bulan September ini, penerbangannya sudah fully booked dari seluruh penjuru dunia bertujuan Bali. Emirates sudah mulai mempromosikan Lombok bulan Juni ini di dalam inflight magazine. Ekspos tersebut menjadi referensi bagi Travel Agent dan Tour ­Operator (TA/TO) yang menerbangkan wisman dengan Emirates. TA/TO dari Indonesia sendiri menurut Nia sudah menyiapkan paket-paket wisata super hot deal bertujuan destinasi ­Indonesia dengan penerbangan ­Emirates, ketika mengikuti kegiatan sales misson disebutkan tadi. n

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

13


EVENT Di dalam Negeri Menyelenggarakan Event telah menjadi salah satu metode dalam pemasaran untuk mendatangkan wisatawan, wisman maupun wisnus. Selain mendatangkan berkunjung pada hari-hari terlaksananya event, dampak promosi dan publisitas suatu event justru lebih panjang lagi. Ketika periode pra event berhasil diciptakan publisitas di pelbagai media, dan luasnya pemberitaan yang mengabarkan testimoni dan kepuasan publik pada saat berlangsungnya event, dan, post event ­publicity yang dihasilkan, semua akan mengakumulasi keterpaparan publik akan citra destinasi di mana event berlangsung. Dari situ wisnus dan wisman akan tergerak lagi datang mengunjungi destinasi, sekalipun pada periode dimana tak ada event tengah berlangsusng.

Pesta Kesenian Bali Pesta Kesenian Bali atau PKB itu memang sudah fenomenal. Maka berlangsungnya selama satu bulan,—tahun 2016 ini yang ke-38, sejak 11 Juni hingga 9 Juli, tak habis-habis pengunjung dan penonton, tiap hari 3–4 pementasan! Presiden Jokowi dan Ibu Negara, ­Iriana Widodo menghadiri pembukaannya pada Sabtu (11/6/2016). Presiden menandai pembukaan pawai PKB ­dengan pemukulan kul-kul (alat bunyi taradisio­ nal Bali terbuat dari kayu) setinggi sekitar 2 meter dan diameter 30 cm. “PKB bukan semata-mata pesta rakyat ataupun festival, tetapi sekaligus kegiat­ an pendidikan, kebudayaan, dan peningkatkan perekonomian rakyat Bali,” ucap Jokowi. Masyarakat, wisman dan wisnus, menyaksikan pawai seni dan budaya dari tiap-tiap kabupaten/kota di provinsi ini dan kontingen daerah-daerah lain, juga dari mancanegara. Presiden pun ­turun langsung mengikuti pawai dengan menaiki mobil hias. Ibu Negara Iriana,

Toba GranFondo 2016

Bersepeda 200 KM

14

Mendikbud, Menpar, dan Gubernur ­Pastika mendampingi. Dalam perjalanan mobil hias menuju Kantor Gubernur selama hampir 15 menit, Jokowi membagikan kaos dan buku tulis bertuliskan ayo... belajar, belajar, belajar kepada warga di sisi jalan yang dilalui mobil hias. Keseluruhan kegiatan sebulan itu menampilkan 275 acara yang terdiri dari parade, lomba dan workshop diikuti oleh sembilan kabupaten kota serta lima sekar sanggar.

Selain itu dimeriahkan oleh partisipan dari dalam negeri dan luar negeri. PKB memang lebih memfokuskan kese­nian klasik dan kesenian rekonstruksi. Tahun ini Pemprov Bali menggelar tiga acara kesenian besar yaitu PKB dengan komposisi 60% kesenian klasik 20% populer, 20% kontemporer; Bali Mandara Mahalango menampilkan 60% populer, 20% klasik, 20% kontemporer; dan Bali Mandara Nawanatya menggelas 60% kontemporer, 20% kesenian klasik dan 20% populer. n

Di dalam negeri ada event yang diselenggarakan dengan orientasi promosi ke mancanegara (di samping promosi wisnus), artinya berorientasi sekaligus pada upaya mendatangkan wisman. Kunjungan wisman tentu diharapkan pada saat berlangsungnya event, juga terutama dampak jangka selanjutnya, membuat wisman tertarik dan merencanakan berkunjung pada periode post event.

Ini di Danau Toba, baru pertama kali digelar sesuai dengan kondisi sekitar Danau Toba yang belum sempurna dan pada situasi tengah dibenahi sejak ditetapkannya sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas yang hendak diba­ ngun. Dengan konsep gelaran bersepeda jarak panjang bersifat non kompetisio­ nal, terorganisir dan bernuansa wisata, akan dilaksanakan Agustus 2016 ini. Nama event-nya Toba GranFondo 2016

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016


(TGF16). GranFondo sendiri artinya bersepeda secara maraton atau jarak jauh dengan regulasi yang luwes meski tetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan. Pelaksanaannya pada 20–21 Agustus. Pesepeda akan dipandu dan dikawal dalam kecepatan yang sesuai dengan menempuh jarak 200 kilometer mulai dari Kantor Gubernur Sumatera Utara, menanjak menuju dataran tinggi melintasi Tanah Karo (Kabupaten Karo), Kota Berastagi dan Kota Kabanjahe, mencapai lembah pegunungan seputar Danau Toba dan berakhir di kota Parapat. Kemenpar memberi dukungan pada even ini. Memang rutenya tidak melintasi semua kabupaten yang berlokasi menge­ liligi Danau Toba karena kondisi jalanjalannya kurang memadai. Lintasan yang disebut tadi itu alamnya sudah ­cukup menarik bagi perjalanan wisata. Juga pertimbangan akan kecukupan jumlah akomodasi yang tersedia. Maka target peserta kali ini sebanyak 250 orang. (Event serupa di Lombok rencananya digelar Oktober 2016, akan mendatangkan ribuan orang).

Nuansa pariwisata olahraga

Hari Pertama, dimulai pagi hari dari Kantor Gubernur Sumatera Utara di Medan, berhenti di titik istirahat di Kantor Bupati Kabupaten Karo di Kota Kaban­ jahe, kemudian berlanjut menuju titik finish di Taman Simalem Resort tepat di

tepian barat laut Danau Toba. Di tiap titik pemberhentian akan ada atraksi budaya berupa tampilan kesenian daerah yang menghibur. Hari Kedua, dimulai pagi hari dari Taman Simalem Resort, melintasi bibir Danau Toba sisi utara dan timur laut, berhenti di titik istirahat di Hotel Siantar Desa Simarjarunjung, kemudian mencapai titik finish di Hotel Niagara Parapat. Untuk peserta yang bisa melanjutkan perjalanan menyebrang ke Pulau Samosir, ada pula rute ekstensi, bersepeda hingga sore hari sepanjang 22 kilometer dari Desa Tomok menuju Desa Simanin­ do di Pulau Samosir, yang kaya akan kultur Tapanuli. Kesimpulannya, rute touring ini akan

melintasi jalur pilihan di area yang sejuk dengan kombinasi tanjakan dan turunan hingga menjadi suguhan menghibur untuk pesepeda wisatawan domestik dan mancanegara. Agustino Sidabutar, Ketua Panitia TGF16 saat jumpa pers di Balairung Sapta Pesona Kemenpar (29/6), peserta ajang ini berasal dari komunitas pesepeda nasional, terutama dari Medan, Kepulauan Riau, Jakarta dan Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan. Pesepeda internasional dari Singapura dan Malaysia, juga diundang dari Thailand, ­Vietnam dan Australia. Peserta lain datang dari tim cycling perusahaan-perusahaan nasional. Komunitas cycling lembaga keuangan pun akan mengirim tim-timnya. n

Festival di Palu dengan International Marathon Begitu jualah dengan Kota Palu dan provinsi Sulawesi Tengah. Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Longki Djanggolan meluncurkan Festi­ val yang diberi nama Festival Pesona Palu Nomoni, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata pada 20 Juni 2016. Mendampingi juga Walikota dan Wakil Walikota Hidayat dan Sigit Purnomo (­Pasha Ungu) ketika meniup lalove (se­ ruling adat) saat momen peluncurannya. Akan dilaksanakan 24-26 September 2016, konsepnya adalah mempromosi­ kan Kota Palu sebagai destinasi unggul­ an di Pulau Sulawesi dan KawasanTimur Indonesia, maka, sebagai upaya mening-

katkan kunjungan wisatawan ke Sulteng yang tahun ini ditargetkan 500 ribu wisnus dan 25 ribu wisman. Sebenarnya festival ini sudah rutin digelar sejak tahun 2008, dengan nama Festival Teluk Palu. Tahun ini namanya menjadi Festival Pesona Palu Nomoni 2016. Ada penambahan kata ‘Nomoni’ yang berasal dari bahasa Kaili, salah satu suku di Provinsi Sulawesi Tengah yang berarti ‘berbunyi,’ direfleksikan sebagai gema yang akan menggaungkan kota Palu di tingkat nasional, dan mancanegara. Mulai tahun ini dilengkapi dengan Palu Nomoni International Marathon, Marathon pertama di Palu dengan ­target 2.000 peserta. Kategori lomba terdiri dari Full Marathon atau FM dengan jarak

tempuh 42.195K, Half Marathon atau HM dengan jarak tempuh 21,1K, serta 10K dan 5K. Pelari akan diajak berkeliling menikmati keindahan kota Palu, serta melintasi bibir pantai sejauh 7 km sampai garis finish, sambil menikmati pertunjukan kesenian khas daerah Palu. Arief Yahya mengemukakan ­harapan agar promosi melalui even ini tepat sasaran dengan memanfaatkan potensi geografis kota Palu yang terletak di lima dimensi sekaligus yakni gunung, ­lembah, pantai, laut, dan sungai, sehingga me­ nyuguhkan banyak keindahan. ­Apabila dikelola dengan baik bagai surga di ­khatulistiwa. Selanjutnya Menpar menambahkan pariwisata selain ada unsur budaya, juga

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

15


Wonderful Morotai Island 2016 Menpar Arief Yahya bersama Bupati Pulau Morotai, Weni R. Paraisu, meluncurkan Wonderful Morotai Island 2016 di Kementerian Pariwisata, Rabu (1/6). “Saya yakin tidak lama lagi Morotai akan hidup dan menjadi salah satu destinasi kelas dunia yang bisa diandalkan untuk menarik wisman. Morotai memiliki keunikan tersendiri, selain ­memiliki alam yang indah, serta budaya yang unik, letaknya juga strategis di antara jalur pelayaran Asia dan Australia,” ujar Arief Yahya.

harus ada event value-nya sehingga menambah kemaslahatan bagi masyarakat sekitar karena ada kontribusi ekonomi­ nya. Dan Palu mulai meningkatkan kuali­tas festival ini karena dampaknya telah dapat dirasakan belajar dari even GMT lalu. Menurut pihak Pemda Sulteng, pada peristiwa GMT (Gerhana Matahari Total) yang lalu, tercatat Palu menerima kunjungan sekitar 166 ribu wisman, ketika secara nasional tercatat adanya sekitar

432 ribu wisman datang menyaksikan GMT. Gelaran ini akan menampilkan atraksi seni budaya berupa pertunjukan kolosal 520 lalove (seruling adat) dan 1.040 penabuh gimba (gendang) di atas instalasi bambu, di terangi sulo (obor) di 520 titik di sepanjang Teluk Palu. Selain atraksi ritual adat dan budaya Kaili, kemeriahannya akan dilengkapi dengan pertunjukan panggung seni budaya nusantara, serta berbagai lomba di antaranya; lomba perahu layar sandek

Menpar Arief Yahya (keempat kanan) meniup lalove (seruling adat) saat momen peluncuran.

16

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

dan lomba renang lintas Teluk Palu. Sementara itu Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggolan mengatakan, pariwisata menjadi sektor ­andalan Provinsi Sulteng untuk itu berbagai upaya promosi pariwisata ­digencarkan. “­Tahun ini kita menetapkan target ­pariwisata tinggi, yakni 500 ribu wisnus dan 25 ribu wisman. Sedangkan ­capaian ­tahun 2015 yang lalu 256.800 wisnus dan 3.758 wisman,” kata Longki ­Djanggolan. n


EVENT Di Luar Negeri Untuk mendukung Kemenpar dalam mencapai target kunjungan wisatawan, Pemkab Pulau Morotai telah menetapkan sejumlah event pariwisata ­unggulan bertajuk Wonderful Morotai Island. Event tersebut akan menggelar Festival Budaya, Festival Desa Pesisir, Festival Pulau Dodola, dan Festival Jejak Perang Dunia ke II. Festival akan diadakan sepanjang Maret hingga Desember 2016. Akan ada Lomba Marathon, Lomba Selancar, Lomba Dayung Rakit, Lomba Pembuatan Film pendek, dan International Tour De Morotai Pasifik. Festival Pulau Dodola menyajikan berbagai kegiatan seperti; panggung malam hiburan rakyat, lomba layang-layang bahari, lomba selam tingkat nasional, lomba perahu dayung, lomba perahu canga, kunjungan yacht, konservasi laut, dan

konservasi bawah laut. Pada Festival Jejak Perang Dunia II di­ isi dengan silahturahmi keluarga ­veteran perang dunia II, musikalisasi puisi, pesona seribu lampion, pesona seribu lilin, serta napak tilas jejak perang dunia ke II. Sementara itu untuk Festival Budaya yang berlangsung Maret–Juli ini diadakan kirab budaya bahari, pawai pembangunan, pemilihan duta wisata 2016, lomba musik yanger, dan lomba tari tradisional. Dengan Wonderful Morotai, ditargetkan pada 2016 ini dapat menarik hingga 5000 wisatawan. Dalam jangka ­panjang, diharapkan akan tercapai 500 ribu wisatawan yang berkunjung ke Pulau Morotai pada 2019. Untuk itu diperlukan kesiapan bukan hanya pada atraksi, tapi juga aksesibilitas, dan amenitas. n

Darkmofo

Festival Tasmania, Australia Adalah Darkmofo Festival di Kota Hobart, Tasmania, Australia pada ­10–21 Juni 2016. Itu festival musim dingin yang diselenggarakan oleh Museum of Old and New Art, Austsralia. Indonesia menggunakan peluang di situ mempromosikan pariwisata Indonesia untuk pasar wilayah Asia Pasifik khususnya Australia, sebagai salah satu pasar utama. Kemenpar bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melboune melaksanakannya.

Festival Danau Sentani 2016 Festival Danau Sentani 2016 pada ­ 9–23 Juni 2016 merupakan yang ke1 IX diselenggarakan oleh Pemerintah ­Daerah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Kementerian Pariwisata ikut mendukung salah satu event di Provinsi Papua ini, untuk menarik kunjungan wisnus maupun wisman. Wakil Gubernur Provinsi Papua, ­Klemen Tinal berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang mendukung penyelenggaraannya, mengharapkan tahun depan, kawasan Danau Sentani dapat menjadi salah satu destinasi prioritas pariwisata yang dikembangkan oleh pemerintah pusat. Kali ini mengangkat tema One In ­Diversity For Greatness yang artinya Satu Dalam Keanekaragaman Untuk Kejayaan. Masyarakat Kabupaten Jayapura terdiri

dari beragam suku asli dan paguyuban Nusantara. “Papua itu sangat spesifik dan men­ jadi menarik dibicarakan di manamana. ­Untuk itu ada inisiatif lokal bicara tentang keanekaragaman dan ­toleransi,” ujar ­Bupati Jayapura, ­Mathius ­Awoitauw. FDS 2016 diikuti oleh 24 kampung di sekitar Danau Sentani, menampilkan pertunjukan seni dan budaya, memberikan ruang bagi masyarakat menampilkan ciri khas masing-masing. Juga ­lomba-lomba Suling Tambur, Sosio Drama, Folk Song, Dayung perahu Lakilaki (IFA), Dayung Tradisional Beregu Putra dan Putri, Panahan Tradisional Putra, Tari Kreasi Baru. Serta diadakan Overland Tour dan Diplomatic Tour bagi para pengunjung. n

Festival itu menyatukan pertunjukan beragam seni; musik, film, tarian, teater, dan kuliner, dan, mengambil tempat di berbagai lokasi seperti museum, ­galeri seni, city hall, bangunan bersejarah, teater, dan lain-lain. Festival berkonsep serba gelap ini kian tahun kian ramai di kunjungi wisatawan. Tahun lalu seba­ nyak 276.000 orang datang ke Tasmania untuk menyaksikannya dan tahun ini ditargetkan sebanyak 300 ribu wisatawan. Indonesia menampilkan kesenian Ogoh-Ogoh dari Bali dan tari Bambu Gila dari Maluku pada tanggal 19 Juni 2016. Selain itu menampilkan gamelan dan booth untuk menjual makanan khas ­Indonesia. Kebijakan bebas visa kun­ jungan singkat bagi para warga Australia, dipromosikan terus. Tahun lalu jumlah kunjungan wisa­ tawan Australia ke Indonesia tercatat 1.051.141 wisman atau sekitar 6,8% dari total outbound wisman Australia yang 16,5 juta orang. Tahun 2016 ini kunjung­ an wisman dari Australia ditargetkan sebanyak 1,4 juta orang. Mereka banyak mengunjungi Bali, Jakarta, NTB, Jawa Barat, dan Yogyakarta n

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

17


Famtrip

Event Religi Waicak

di Borobudur dan Business Matching

K

emenpar mendatangkan 89 orang dari 7 negara di semenanjung Indochina ke Yogya­ karta dan Magelang, pada 18–23 Mei 2016. Untuk mengikuti Fami­ liarization Trip, diberi tema Trail of Civilization (Waisak 2560). Mereka ­adalah pemuka agama Buddha, dari Travel Agent, dan jurnalis. Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Kemenpar, mempromosikan Pariwisata Indonesia pada momen Hari Raya Waisak 2560 yang dirayakan oleh masyarakat Budha di seluruh dunia. Di Indonesia umat Budha merayakannya pada tanggal 22 Mei yang dipusatkan di Kompleks Candi Borobudur. Puncak event ini adalah pada 21 Mei ketika seluruh peserta famtrip mengikuti Dharmasanti Waisak Nasional. ­Kegiatan ini dihadiri dan sekaligus diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. ­Acara puncak ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama dan Walubi dihadiri sekitar 20.000 orang yang terdiri dari umat Bu­ dha dari berbagai aliran baik dari dalam maupun luar negeri, tokoh agama lain dan diplomat dari beberapa negara. Kemenpar bekerja sama dengan perwakilan Indonesia yakni KBRI, KJRI, KRI dan VITO di masing-masing negara dalam mendatangkan rombongan famtrip tersebut. Upacara arak-arakan prosesi dimulai di pelataran Candi Mendut. Diadakan kegiatan business matching antara agen perjalanan/operator tur tamu dengan peng­usaha pariwisata setempat. Itu mempertemukan buyers dengan 21 seller dari Yogyakarta. ASITA Yogyakarta dan

Rombongan di Candi Sewu.

perwakilan PHRI-Yogyakarta ikut melaksanakannya. Sebelum acara puncak perayaan Waisak, Pre-Vesak digelar dalam bentuk Borobudur International Buddhist Confe­ rence, pada 19 Mei diikuti oleh Monk, Asosiasi Buddha dan media dengan tema Borobudur the Mandala of Enlightenment and World Peace di Councourse Borobudur. Konferensi itu memang pertama kali digelar, Deputi Bidang Pengembang­ an Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Sesi businesss matching di hotel di Yogya.

18

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

Kemenpar, I Gde Pitana meresmikan pembukaannya. Pre event lain yang juga digelar adalah Sunrise Prayer yang dipimpin oleh Bikhhu Sri Pannyavaro Mahatera dan Geshe Tenzin Zopa di Candi Borobudur. Pemandangan menarik dan jadi salah satu daya tarik wisata terjadi ketika pelepasan 5.000 lampion diiringi doa dan pengharapan oleh hadirin peserta. Ada saran dari para biksu, yaitu agar perilaku dan cara berpakaian pengunjung diperhatikan mengingat Candi Borobudur merupakan tempat suci bagi umat Budha. Pedagang asongan perlu ditata lebih rapi dan tertib sehingga keberadaan mereka tidak mengganggu kenyamanan wisatawan. Borobudur sebagai tujuan wisata religi perlu di persiapkan sarana dan prasarananya untuk keperluan ibadah, dan pengaturan pe­ngunjung untuk keperluan wisata sehingga kelak tidak menganggu proses ritual ibadah. n


Mensinergikan Famtrip

dengan Even Internasional di Destinasi n Perhatikanlah pengalaman di Aceh dan Bandung ini

P

erjalanan internasional di dalam kawasan regional masih tetap akan jadi tren. Pasar wisman Malaysia yang dulu menempati peringkat pertama kini turun di bawah Singapura. Bagaimanapun, salah satu pasar tradisional di kawasan Asia Tenggara ini tetaplah perlu terus-menerus dibangun. Sekarang kita menyasar wisman di kota-kota selain Kuala Lumpur. Sedangkan Brunei Darussalam merupakan pasar di Asia Tenggara yang dalam volum tidak sebanyak Malaysia tetapi dapat mengoptimalkan kunjungan wisa­ tawan berkualitas. Ada tampak langkah cerdas dan efisien yang dilakukan oleh Provinsi Aceh dan Jawa Barat pada bulan Mei lalu. Kedua destinasi itu mensinergikan famtrip man­canegara yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dengan even lokal yang telah diselenggarakan secara rutin dan waktu penyelenggaraan yang tetap. Dua famtrip di Aceh dan Jawa Barat itu diikuti oleh agen-agen perjalanan dan media dari sumber pasar Asia Tenggara. Dengan mensinergikan famtrip dan even lokal maka sekaligus memperkenalkan, mempromosikan serta menjual destinasi dan atraksi. Di sana juga dilaksanakan pertemuan bisnis table top antara peserta famtrip dengan para pelaku industri pariwisata daerah.

Peserta famtrip dari Malaysia tidak hanya mencicipi 1000 kuliner Aceh yang telah melegenda, juga tak lupa berswafoto di arena festival.

Peserta famtrip Malaysia di Museum Tsunami, kota Banda Aceh.

Product knowledge wisata religi, wisata kuliner, dan wisata bahari untuk pasar Malaysia Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara memasukkan Aceh Culinary Festival 2016 dan Banda Aceh International Coffee Festival 2016 ke dalam program famtrip bagi 10 perusahaan perjalanan dan satu media dari Malaysia. Kedua event tersebut berlangsung tiga hari pada 10–12 Mei di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Kemenpar mendukung kedua festival yang telah menjadi agenda tahunan pariwisata Provinsi Banda Aceh dan Kota Banda Aceh itu. Famtrip dari Malaysia dijadwalkan empat hari tanggal 10–13 Mei 2016. Pesertanya dari tiga kota, Kuala Lumpur, Penang dan Trengganu. Famtrip-nya

sendiri diprogram mengunjungi obyekobyek wisata dalam tsunami trail di kota Banda Aceh dan tur sehari di ­Sabang, juga mengunjungi arena festival dan bertemu langsung dengan sembilan agen perjalanan/operator tur berbasis di Banda Aceh pada acara table top. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh sebagai pelaksana table top, didukung oleh Kemenpar. Sembilan agen perjalanan/operator tur dari Banda Aceh sebagai sellers dipertemukan de­ ngan 10 agen perjalanan dari Malaysia selaku buyers. Saat memberi kata sambutan sekaligus membuka program table top, ­Syamsul Lusa, Staf Ahli Menteri Bidang Kemaritiman Kemenpar, menerangkan, dengan Malaysia, pemerintah Indonesia membuka unlimited seat capacity bagi maskapai-maskapai penerbangan

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

19


yang melayani rute-rute diantara kedua ­negara. Namun sebelumnya, Indonesia meminta komitmen pelaku industri perjalanan dari Malaysia untuk memenuhi penggunaan kapasitas yang sudah ada. Selain itu diterangkan juga komitmen pemerintah Indonesia sekarang dalam mendukung pariwisata, di antaranya, memberi bebas visa kunjungan kepada lebih dari 100 negara dan pembangunan infrastruktur di seluruh daerah. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Reza Pahlevi, mempresentasikan potensi pariwisata di Aceh selama sekitar 10 menit. Diterangkannya, saat ini AirAsia menghubungkan Bandara Internasional di Aceh de­ ngan Kuala Lumpur 10 kali seminggu dan FireFly menghubungkannya dengan Penang 7 kali seminggu. Total kapasitas kursi di dua rute tersebut 50 ribu tetapi baru terisi sekitar 30 ribu. Jadi peluang masih terbuka lebar. Beberapa peserta famtrip baru pertama kali datang ke Aceh. Mereka meng­ akui merasa terbantu karena dapat melihat destinasi dan bertemu langsung dengan agen perjalanan/operator tur di destinasi. Salah seorang agen perjalanan dari Malaysia yang baru pertama kali ke Aceh mengusulkan, akomodasi diikutsertakan dalam table top dan dimasukkan kunjungan (site inspection) ke properti akomodasi dalam famtrip. Setelah kegiat­ an ini dia akan melakukan penjajakan. Dua di antara peserta famtrip sudah beberapa kali mengunjungi Aceh, bahkan telah mengirimkan tamu-tamunya dalam rentang waktu tiga sampai dua tahun terakhir. Menurutnya, jarak yang dekat (penerbangan Malaysia–Aceh seki­ tar 1 jam), tersedia makanan halal, ba-

hasa yang hampir sama, dan suasana religius merupakan beberapa daya tarik Aceh yang disukai oleh wisatawan Malaysia. Bagi mereka famtrip ini sebagai up-date product knowledge dan meluaskan networking-nya. Di arena Aceh Culinary Festival 2016, agen-agen perjalanan dan media dari Malaysia melihat sendiri hubungan erat antara Malaysia dengan Aceh. Mereka mencicipi kuliner Aceh baik di arena festival maupun di restoran, rumah makan dan warung kopi. Aceh Culinary Festival 2016 dan Banda Aceh International ­Coffee Festival 2016 diliput oleh media lokal, media nasional dari Jakarta, media dari Malaysia serta blogger lokal dan blogger dari Jakarta.

Brunei, pasar baru yang diinginkan Jawa Barat Setahun lalu, beberapa perusahaan perjalanan inbound di Bandung ­berupaya mencari cara bagaimana menarik wisman asal Brunei Darussalam, karena dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar sudah berkunjung. Pintu kesempatan mulai terbuka tatkala penjualan tiket ke Jakarta menempati top 3 best seller pada even Royal Brunei Travel Fair 2015 yang diselenggarakan bulan September 2015 di Bandar Seri Begawan. Melihat indikasi itu, 8 agen perjalanan dari Indonesia diboyong untuk mengikuti sales mission pada ­November tahun lalu ke Brunei. Tak disangka, sekitar 30 agen perjalanan di negeri itu menghadiri kegiatan misi itu. Kemudian, Royal Brunei Airlines, setuju bekerja sama dengan Kemenpar untuk mempromosikan destinasi Indonesia. Maka diselenggarakanlah famtrip

Program table top di The Pade Hotel, Rabu (11/5), salah satu program khusus dalam festival kuliner dan festival kopi internasional di Banda Aceh.

20

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

Peserta famtrip dari Malaysia menyantap sate matang bagi agen-agen Brunei ke Jakarta dan Ban­dung pada 23-28 Mei 2016. Peserta­ nya terdiri dari 7 top travel agent, empat orang perwakilan media dan seorang perwakilan dari Royal Brunei Airlines. Pada hari-hari itu memang ada event Jawa Barat Travel Exchange 2016, maka dimasukkan ke dalam program famtrip. Delegasi dari Brunei mengikuti acara Welcome Dinner (24/5), dan travex selama setengah hari (25/5). Selama berada di Bandung mereka diajak mengunjungi Gunung Tangkuban Parahu, ke kebun stroberi dan ­Floating Market di kawasan Lembang, melihat pertunjukan angklung di Saung ­Angklung Udjo, dan tentunya belanja di factory outlet. Perjalanan dari Jakarta ke Bandung melalui jalan bebas hambatan Pertemuan bisnis (B-to-B) akan selalu memegang peran penting dalam industri pariwisata. Online travel, salah satu kanal promosi dan penjualan yang pertumbuhannya tak mungkin dibendung. Untuk menciptakan kenangan tak terlupakan, bisnis ini tetap membutuhkan sentuhan antar individu (personal touch) dan kepercayaan tinggi (trust) baik di kalangan pelaku bisnis maupun antara pelaku bisnis dan wisatawan (end-user).


di sebuah kedai di kawasan kuliner Rex, Banda Aceh. Cipularang, sedangkan dari Bandung ke Jakarta menggunakan kereta api. Jadi pengalaman perjalanannya lengkap. Di Ibu Kota Jakarta, peserta keliling kota mulai dari mengunjungi Kota Tua, Monumen Nasional, Mesjid Istiqlal, Gereja Katedral, Museum Gajah dan berakhir dengan belanja di Thamrin City. Hjh Asfahlila Hj Abd Wahid, Sales ­Officer Royal Brunei Airlines, ­mengata­kan, kegiatan famtrip ini bagus untuk memperkuat load factor rute Brunei–Jakarta. Di ajang travex JTX 2016, peserta famtrip bisa langsung bertemu dengan industri akomodasi di Bandung dan Jawa Barat. “Bandung is interesting. You have histo­ rical places, nice places and good wea­ ther. We visited the volcano, Tangkuban

Famtrip Brunei di Tugu Monumen Nasional Jakarta. Parahu, it’s superb,” ujar Asfahlila. GM At-Taqwa Travel Tours, Ak Mohd Naasiruddeen mengungkapkan, melalui famtrip dan mengikuti travex agen-agen dari Brunei optimis bisa mengembangkan pariwisata dua arah. Menurutnya, Bandung kota luar biasa. Di sini banyak tempat belanja, tempat makan enak, udaranya sejuk, masyarakatnya ramah, akomodatif dan informatif. “You have factory outlets, I think, that would be the main attraction. Jakarta and Bandung have lots halal foods and it also would be liked by the Brunei,” ujar Nasir. Wisman asal Brunei, seperti wisa­ tawan dari Asia Tenggara lainnya, suka sekali wisata belanja. Mereka juga suka main golf. Generasi mudanya gemar

melakukan aktivitas petualangan seperti mendaki gunung dan menyelam. Royal Brunei melayani penerbangan langsung ke Jakarta, Surabaya dan Bali. Yang dibutuhkan sekarang adalah promosi dan langsung menjual paket wisata. Sebelum JTX 2016, delegasi pembeli dari Brunei lainnya hadir juga di travex Majapahit Travel Fair 2016 pada bulan April lalu di Surabaya. Sekarang wisatawan tak melulu mencari what to see tetapi juga mencari what to do. Mensinergikan kegiatan famtrip mancanegara dengan even-even di destinasi, baik even bisnis seperti travex, festival, ataupun even lainnya akan memberi nilai tambah bagi peserta famtrip, penyelenggara dan destinasi. Di even semacam festival, sisipan program bisnis yang mempertemukan para pelaku industri akan diapresiasi. Apabila di dalam famtrip agen perjalanan juga meng­ ikutsertakan media asing maka what the uniqueness, dan business available di ­destinasi akan mendapat ekspos lebih luas. n

Peserta famtrip Brunei menikmati perjalanan di atas kereta dari Bandung ke Jakarta.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

21


indikator

Jumlah KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA TAHUN 2016 vs 2015

l Sumber: Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Asdep Litbangjakpar Kemenpar), l Keterangan : *) Jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk lainnya tahun 2016 merupakan angka sementara, l

Keterangan jenis pintu masuk: U (Udara), L (Laut), D (Darat)

PERTUMBUHAN WISATAWAN MANCANEGARA MENURUT PINTU MASUK DAN KEBANGSAAN Januari – Mei 2016 l Sumber: Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Asdep Litbangjakpar Kemenpar) l Catatan: Data kebangsaan tahun 2016 merupakan data sementara, karena belum termasuk data kebangsaan dari pintu masuk lainnya. l

Keterangan :

*) Data tahun 2015 masih tergabung di kebangsaan lainnya Eropa lainnya merupakan gabungan negara-negara Eropa selain : Inggris, Belanda, Jerman, Perancis dan Rusia **) Data kebangsaan Lainnya tahun 2016 tidak bisa dibandingkan dengan 2015 karena perbedaan jumlah cakupan kebangsaan. ***) Jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk lainnya tahun 2016 merupakan angka sementara. l

22

Keterangan jenis pintu masuk: U (Udara), L (Laut), D (Darat)

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

BULAN J ANUARI 2016 2015 Pertumbuhan (%) FEBRUARI 2016 2015 Pertumbuhan (%) MARET 2016 2015 Pertumbuhan (%) APRIL 2016 2015 Pertumbuhan (%) MEI 2016 2015 Pertumbuhan (%) JAN-MEI 2016 2015 Pertumbuhan (%)

SoekarnoHatta U

175,251 180,102 -2.69 185,013 180,139 2.71 223,329 214,813 3.96 201,077 171,098 17.52 199,024 201,872 -1.41 983,694 948,024 3.76

Ngurah Rai U

348,337 290,914 19.74 370,127 334,396 10.69 358,006 296,384 20.79 369,893 312,459 18.38 396,684 289,269 37.13 1,843,047 1,523,422 20.98

Kualanamu U

Batam

Juanda

L+U

U

10,704 116,990 18,276 122,284 -41.43 -4.33 15,925 130,135 18,082 126,368 -11.93 2.98 16,548 131,598 18,326 132,294 -9.70 -0.53 13,843 131,325 15,847 135,359 -12.65 -2.98 16,028 139,473 18,322 156,737 -12.52 -11.01 73,048 649,521 88,853 673,042 -17.79 -3.49

12,558 15,832 -20.68 16,296 14,456 12.73 19,026 16,931 12.37 18,916 16,538 14.38 19,168 17,881 7.20 85,964 81,638 5.30

KualaSoekarno- Ngurah Sam Batam Juanda Ratulangi namu Hatta Rai U U U L+U U U 1 Singapura 78,634 53,215 5,071 369,057 8,867 505 2 Malaysia 133,623 75,800 44,794 80,909 19,868 191 3 Jepang 93,052 91,475 654 9,680 2,527 235 4 Korea Selatan 52,488 56,483 841 28,550 1,652 66 5 Taiwan 27,794 48,889 1,019 2,397 4,207 17 6 Tiongkok 134,240 380,985 2,891 14,607 7,018 904 7 India 38,484 71,848 1,129 25,212 2,097 37 8 Philipina 19,660 15,152 586 18,212 1,149 102 9 Hongkong 13,567 15,257 544 1,232 1,603 123 10 Thailand 18,584 12,219 1,358 1,935 3,186 47 11 Australia 29,873 411,768 1,543 5,727 981 310 12 Amerika Serikat 36,762 65,538 1,223 5,628 2,100 400 13 Inggris 25,447 77,326 1,244 8,225 1,032 408 14 Belanda 25,804 34,425 1,228 1,952 806 281 15 Jerman 18,856 51,759 1,302 1,999 981 607 16 Perancis 17,338 57,128 653 3,014 665 284 17 Rusia 3,193 26,989 169 424 105 45 18 Eropa lainnya *) 42,531 132,687 2,401 6,018 2,098 954 19 Saudi Arabia 62,892 4,446 63 29 200 - 20 Mesir 2,148 3,174 76 116 29 - 21 Uni Emirat Arab 2,143 731 56 11 21 4 22 Bahrain 487 275 3 14 1 - 23 Kuwait *) 1,522 879 2 2 2 - 24 Yaman *) 3,122 330 70 2 83 - 25 Qatar *) 306 312 1 3 - - 26 Oman *) 3,499 527 1 83 6 - Lainnya**) 97,645 153,430 4,126 64,483 24,680 575 Jumlah 2016 983,694 1,843,047 73,048 649,521 85,964 6,095 Jumlah 2015 948,024 1,523,422 88,853 673,042 81,638 8,969 Pertumbuhan (%) 3.76 20.98 -17.79 -3.49 5.30 -32.05

No.

Kebangsaan


P i n t u M a s u k Utama 19 PINTU Sam MinangAdi HasaMata- Seping- Sultan Syarif Tanjung Tanjung Adi Husein Sas- Tanjung Balai MASUK Entikong Ratulangi kabau Sumarmo nuddin ram gan Priok Pinang Sucipto tranegara Uban Ka­rimun UTAMA Kasim II U D U U U+L U U U L L U U L L 672 1,076 3,475 488 941 5,198 880 1,770 5,066 6,079 6,697 10,964 21,890 7,013 736,049 2,294 1,265 2,768 544 963 2,793 1,003 2,606 8,340 5,774 4,835 10,373 20,753 6,636 698,355 -70.72 -14.94 25.54 -10.32 -2.28 86.12 -12.22 -32.09 -39.26 5.28 38.51 5.70 5.48 5.68 5.40 1,575 2,349 3,973 612 957 6,218 1,301 2,257 6,824 8,484 8,291 8,571 28,012 9,154 806,074 3,374 1,919 2,923 571 1,019 4,348 977 2,234 6,982 8,108 5,608 13,008 29,155 8,866 762,533 -53.32 22.41 35.92 7.18 -6.08 43.01 33.16 1.03 -2.26 4.64 47.84 -34.11 -3.92 3.25 5.71 1,340 1,959 4,465 668 1,273 7,395 922 2,461 5,393 8,728 7,011 15,932 26,046 8,044 840,144 1,207 2,485 3,714 697 1,225 6,004 1,157 2,300 4,456 8,146 5,984 15,130 24,211 8,747 764,211 11.02 -21.17 20.22 -4.16 3.92 23.17 -20.31 7.00 21.03 7.14 17.16 5.30 7.58 -8.04 9.94 1,464 1,449 4,103 557 1,114 5,432 712 1,953 4,897 8,097 7,353 31,009 23,331 8,336 834,861 1,044 1,491 3,134 671 971 5,737 931 2,312 5,527 7,477 6,007 16,884 22,404 8,343 734,234 40.23 -2.82 30.92 -16.99 14.73 -5.32 -23.52 -15.53 -11.40 8.29 22.41 83.66 4.14 -0.08 13.71 1,044 2,073 4,912 670 1,231 7,649 901 2,747 5,205 8,225 11,057 16,986 23,655 8,687 865,419 1,050 2,471 4,000 618 926 5,725 540 2,764 5,342 7,854 8,295 18,902 24,449 9,620 776,637 -0.57 -16.11 22.80 8.41 32.94 33.61 66.85 -0.62 -2.56 4.72 33.30 -10.14 -3.25 -9.70 11.43 6,095 8,906 20,928 2,995 5,516 31,892 4,716 11,188 27,385 39,613 40,409 83,462 122,934 41,234 4,082,547 8,969 9,631 16,539 3,101 5,104 24,607 4,608 12,216 30,647 37,359 30,729 74,297 120,972 42,212 3,735,970 -32.05 -7.53 26.54 -3.42 8.07 29.61 2.35 -8.42 -10.64 6.03 31.50 12.34 1.62 -2.32 9.28

TOTAL PINTU KUNJUNGAN MASUK SELURUH LAINNYA PINTU MASUK

78,254 814,303 87,618 785,973 -10.69 3.60 82,235 888,309 81,395 843,928 1.03 5.26 74,875 915,019 76,860 841,071 -2.58 8.79 66,234 901,095 67,639 801,873 -2.08 12.37 49,787 915,206 75,751 852,388 -34.28 7.37 351,385 4,433,932 389,263 4,125,233 -9.73 7.48

P i n t u M a s u k Utama Jumlah Kunjungan PertumWisman Melalui MinangSultan HasaSepingTjg Adi Husein Sas- Tjg EntiBIL, Adi Balai Tjg buhan 19 Pintu Masuk Utama Sucipto Karimun Pinang kabau Sumarmo nuddin Syarif K II Uban gan Priok kong NTB tranegara (%) 2015 2016 D U U U U U U L L U U L L 61 113 13 313 1,630 390 1,076 - 27,055 5,023 14,360 31,338 15,190 611,911 609,719 0.36 6,688 18,049 1,895 3,515 20,898 1,674 7,413 - 5,218 20,079 61,710 5,136 21,847 529,307 526,653 0.50 15 109 3 50 412 61 69 - 111 673 668 6,420 31 206,245 204,570 0.82 256 21 17 6 813 45 59 - 94 349 414 6,025 17 148,196 153,070 -3.18 130 7 3 13 72 22 118 - 119 141 92 1,548 121 86,709 85,633 1.26 387 174 12 111 1,117 837 157 - 1,776 1,124 594 26,666 299 573,899 458,146 25.27 44 87 11 35 447 206 482 - 1,195 781 649 7,720 1,584 152,048 116,389 30.64 151 14 15 29 75 44 76 - 764 405 300 4,749 521 62,004 59,015 5.06 83 14 9 24 99 27 51 - 92 127 130 1,531 19 34,532 38,602 -10.54 30 111 87 88 79 46 172 - 76 904 427 456 354 40,159 40,830 -1.64 44 764 12 52 461 297 169 7 385 473 519 4,255 45 457,685 422,685 8.28 42 177 29 174 446 167 361 1 283 1,010 761 2,691 30 117,823 100,373 17.39 54 162 13 75 884 123 87 - 435 839 360 5,296 37 122,047 97,272 25.47 39 30 15 134 397 32 23 1 140 476 330 921 32 67,066 56,508 18.68 29 154 5 168 522 94 67 2 238 790 336 2,188 39 80,136 64,374 24.49 12 175 8 161 493 127 24 - 354 1,333 160 3,533 351 85,813 71,813 19.50 9 23 1 22 152 32 3 - 11 213 19 765 12 32,187 26,132 23.17 43 201 15 302 1,690 194 208 - 543 1,880 454 4,700 499 197,418 - 1 3 52 22 - - - - 7 34 12 - 67,761 59,220 14.42 3 15 6 3 13 2 9 - - 17 15 13 6 5,645 3,602 56.72 - 1 - - 1 - - - - - 2 16 - 2,986 2,987 -0.03 - - - - 2 - - - - 1 3 - - 786 540 45.56 - - - - 3 - - - - - 2 13 - 2,425 1 - 3 14 7 7 - - - 4 9 1 - 3,653 - - - - - - - - - - 2 3 - 627 - - - - 6 - 1 - - 2 19 13 - 4,157 785 526 820 175 1,151 289 563 27,374 724 3,758 1,093 6,925 200 389,322 537,837 8,906 20,928 2,995 5,516 31,892 4,716 11,188 27,385 39,613 40,409 83,462 122,934 41,234 4,082,547 3,735,970 9.28 9,631 16,539 3,101 5,104 24,607 4,608 12,216 30,647 37,359 30,729 74,297 120,972 42,212 -7.53 26.54 -3.42 8.07 29.61 2.35 -8.42 -10.64 6.03 31.50 12.34 1.62 -2.32 KUNJUNGAN WISMAN MELALUI PINTU MASUK LAINNYA ***) 351,385 389,263 -9.73 TOTAL KUNJUNGAN WISMAN MELALUI SELURUH PINTU MASUK 4,433,932 4,125,233 7.48

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016

23


Program Famtrip Kini Lebih Atraktif dan Aktif

Peserta famtrip media dari Great China merasakan tinggal di kapal liveaboard ketika mengeksplorasi Pulau Komodo dan Labuan Bajo, Flores, NTT.

K

egiatan dalam program familiarization trip (famtrip) yang diselenggarakan oleh Kemenpar baik untuk agen perjalanan/operator tur maupun media sekarang lebih atraktif dan aktif melibatkan peserta dan tuan rumah di destinasi. Famtrip bagi industri tidak hanya menunjukkan obyek-obyek wisata saja, selain inspeksi fasilitas akomodasi, dan dipertemukan langsung dengan pelaku pariwisata di destinasi, juga di­ bawa untuk berpengalaman merasakan berbagai jenis alat transportasi wisata. Program famtrip bagi media memberi kesempatan mencoba berbagai aktivitas di obyek wisata dan berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal. Peserta umumnya lebih puas dengan program famtrip kini dan menunjukkan kemauan kuat untuk membuat paket-paket wisata yang baru dan hendak memasarkannya. Tahun 2016 ini dianggarkan untuk mendatangkan 2.117 orang peserta Famtrip dari mancanegara ke destinasi-destinasi wisata di Indonesia. Peserta famtrip agen perjalanan dari Inggris Raya saat inspeksi di salah satu akomodasi di Bali bulan Maret 2016.

24

Peserta famtrip agen perjalanan/ operator tur dari Jepang diajak naik becak ketika mengeksplorasi Banyuwangi, Jawa Timur. Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 79 juli 2016


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.