Newsletter Pariwisata Indonesia Edisi 73 - Januari 2016

Page 1

Vol. 7 n No. 73 n Januari 2016

Country Branding Kelas Dunia

Country

Branding Kelas Dunia Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

1


Isi Nomor ini

10 11 14 20 24

Kapal Pesiar Bakal Segera Ramai Bottom-up Untuk Melaksanakan Grand Strategy Rencana Event di Dalam dan Luar Negeri 2016 Merincikan Rencana Aksi Strategis Tahun 2016 ATF 2016, Menghadapi Satu Komunitas ASEAN

Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara; • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara; • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email

: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel

Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mem­punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, s­ ilakan kirim ke alamat di atas.

Melihat

foto ini saja bisa mengesankan seakan itu bukanlah di Indonesia. Sungai kota yang diperindah tampilan tenda-tenda itu, merupakan lokasi bagian dari kawasan Kota Tua Jakarta. Jalan bersih rapi di bawah jalan layang dan berlatar belakang gedunggedung apartemen adalah pemandangan satu sudut jembatan Tomang yang berlapis-lapis. Persoalan datang ketika pengunjung berjalan-jalan di sepanjang jejeran tenda itu. Suasana parkir motor dan mobil yang tak teratur tertib serta sisa-sisa botol plastik dan kertas pembungkus makanan berserakan, membuat orang tidak betah dan ingin cepatcepat meninggalkannya. Pemandangan mobil yang tampak lengang dan rapih itu, hasil jepretan di hari libur. Begitulah Jakarta, di hari biasa, padat dan macetnya lalu lintas bahkan tak

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

2

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

memungkinkan mengambil foto seperti ini. Jakarta sedang mencari ‘pengelolaan’ yang tepat untuk hal kebersihan, ketertiban, dan lalu lintas. Agar keindahan tampak di luar pun indah di dalamnya.


E dit o r ial

Badan Otorita Pariwisata

S

Danau Toba

abtu 9 Januari 2016 di Balige, kabupaten Toba Samosir. Lima menteri yakni Menpar Arief Yahya, Menkopolhukam Luhut Panjaitan, Menko Maritim Rizal Ramli, Menteri LHK Siti Nurbaya, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ber­ ada di sana. Juga beberapa pejabat dari Suma­tera Utara, termasuk Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi dan Kapolda. Dan tujuh bupati di wilayah yang me­ ngelilingi Danau Toba yakni Bupati Toba Samosir, Bupati Tapanuli Utara, Bupati Samosir, Bupati Karo, Bupati Simalu­ ngun, Bupati Dairi dan Bupati Humbang Hasundutan. Hari itu dilaksanakan Rakor Tindak Lanjut Badan Otorita Pengelolaan Kawas­ an Pariwisata Danau Toba. “Intinya adalah,” kata Menpar Arief Yahya, Danau Toba hendak dikelola melalui satu manajemen yaitu Badan Otorita Pariwisata. Menganalogikan pe­ngelolaan ­kawasan wisata Danau Toba ibarat suatu aset ­korporit, nilai bisnisnya digambarkan 1 M dolar, atau Rp 14 T jika dikelola de­ ngan baik. Masih dengan analogi serupa, tidaklah mungkin jika satu kawasan se­ perti itu ibarat aset yang dikelola oleh tujuh manajemen mengingat di situ ber­ ada 7 kabupaten. Atau, satu perusahaan punya 7 CEO. Di sini kita berkumpul untuk membicarakan infrastruktur, pariwisata, lingkungan dan lain-lain mengenai Danau Toba. Saya sudah sampaikan ke Presiden Jokowi dan beliau senang sekali, kata Menkopolhukam, Luhut Panjaitan membuka acara. Lingkungan Danau Toba terus memburuk sejak tahun 2004. Sampah bertebaran. Bikin wisatawan tidak nyaman! “Danau Toba sudah menjadi tempat

Menganalogikan pe­ngelolaan ­kawasan wisata Danau Toba ibarat suatu aset ­korporit, nilai bisnisnya digambarkan 1 M dolar, atau Rp 14 T jika dikelola de­ngan baik. buang limbah dari perusahaan-perusahaan dan masyarakat sekitarnya,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya. Sebelum itu pun ketertinggalan dari kemajuan di dunia pariwisata Danau Toba telah banyak dan luas dikeluhkan. Cenderung semakin menjauh wisman

dari destinasi wisata yang sesungguhnya ‘hebat’ ini. Dan demikianlah solusi dan upaya percepatan pengembangan pariwisata di daerah ditempuh oleh pemerintah ­dengan terobosan badan otorita. Menpar Arief Yahya mengungkapkan, ­model pengelolaan kawasan Danau Toba ini akan diterapkan juga pada daerah-dae­ rah lain yang diprioritaskan pengem­ bangan destinasinya. Setidaknya, ­dengan menerapkan sistem badan yang setara badan otorita Danau Toba. Menko Rizal Ramli menegaskan agar secepatnya badan otorita untuk Danau Toba itu bisa terbentuk, dan, langsung bekerja !

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

3


utama

Country

Branding Kelas Dunia Dalam hal menggalakkan promosi merek negeri ini di luar negeri, Menpar Arief Yahya menyebutnya: “Wonderful Indonesia akan mengetuk setiap pintu di seluruh dunia”. 4

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

P

esan paling top bagi pariwisata Indonesia datang dari Raja Ampat di hari pertama membuka tahun 2016. Presiden Joko ­Widodo mengaku optimis Indonesia dapat mencapai target 20 juta wisatawan per tahunnya dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan. Jadi, negara ini sungguh mengunggulkan pengembangan pariwisata. “Destinasi sebagus ini kita punya banyak, kalau kita tidak dapat 20 juta (wisatawan), kebangetan. Negara te­ tangga 24–27 juta,” tutur Jokowi seperti dikutip dari keterangan tim komunikasi Presiden, Jumat (1/1/2016) yang kemu­ dian luas dikutip dalam pemberitaan. Pernyataan tersebut dilontarkan Jokowi saat menanti matahari terbit di dermaga Pantai Waiwo, Raja Ampat. Minggu sebelumnya Presiden me­ ngunjungi Labuan Bajo di Flores, Nusa Tenggara Timur. Namun, untuk mencapai target tersebut, Jokowi mengingatkan, masih ­banyak sektor yang harus dibenahi. Seperti sektor promosi dan keputusan wilayah yang menjadi unggulan. “Dan juga perbaikan produk itu sen­ diri,” ujarnya. Jokowi juga telah meminta Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk menjadikan Raja Ampat sebagai tujuan pariwisata eksklusif. Di antara caranya adalah dengan pengaturan ­kuota wisatawan, agar hutan dan lautnya tidak mengalami kerusakan. Presiden juga meyakini Labuan Bajo akan semakin terkenal. “Alamnya khas, hutannya tidak banyak, tapi vegetasinya unik. Dunia mana ada yang punya ­komodo? Di sekitarnya bisa untuk diving


dan snorkeling,” tutur Jokowi. Begitulah diberitakan hampir di semua media utama hingga media sosial. Di Jakarta, dua hari menjelang tutup tahun 2015, ada pula ‘pesan’ yang ‘menjelaskan’ dari Menpar Arief Yahya. Pesan apakah terimplikasi dari 3 kebijakan utama yang telah dilaksanakan oleh pemerintah? Indonesia yang indah ini kini sungguh terbuka dan mudah dikunjungi oleh masyarakat dunia. Pesan itu datang dari dikeluarkannya kebijakan bebas visa kini berlaku bagi 92 kewaraganegaraan di dunia. Tak lama lagi akan ditambah sekian puluh kewarganegaraan lain. Praktis bersamaan itu, country ­branding Wonderful Indonesia, menancap kuat di seantero dunia. Bebas CAIT dan bebas cabotage untuk berwisata laut ke Indonesia. Anggaran pemerintah untuk pemasaran/promosi pariwisata berlipat kali ditingkatkan. Maka, kombinasi semua itu membuat country branding Wonderful Indonesia memasuki kelas dunia. Apa pesan selanjutnya? Country branding memayungi semua kegiatan promosi di bawahnya. Kata Menpar Arief Yahya, country branding itu dampak hasilnya 52%, sedangkan ­advertising dan selling dengan destina­ tion and product branding, dampak hasilnya 48%. Jadi, tentu maksudnya country branding itu berada di atas destination management atau product management. Adapun terkait pasar atau originasi adalah merupakan bagian customer ­mana­gement. Branding membawa janji. Ketika isi janji terlaksana, menjadi reputasi. Dan

branding memang investasi menjangkau jangka panjang. Nation atau country ­branding bersifat jangka panjang, adver­ tising jangkauannya jangka sedang atau menengah. Maklum, bukan? Kampanye dengan memasang iklan tahun ini, hasilnya umumnya diperoleh setahun kemudian. Tapi selling memang bersifat jangka pendek dan hasil yang diperoleh pun bersifat jangka pendek dan langsung. Dalam konsep dan orientasi demikian itulah, “Kami menerapkan strategi pemasaran dengan pemaduan DOT, destinasi, origin (pasar) dan time (jadwal) yang tepat. Strategi promosi dengan BAS, branding, advertising, selling,” ditegaskan kembali oleh Menpar Arief Yahya. Sarana dan prasarana pendukung di dalam negeri tengah masif juga dilaksanakan pengembangannya oleh peme­ rintah, tersebar di luar destinasi yang relatif ‘mapan’ yakni di luar Bali, Jakarta, dan Batam–Bintan.

Untuk Menjadi Kelas Dunia

Itulah yang saat ini tengah dimasuki oleh Indonesia. Merek Wonderful Indo­ nesia, ibarat orang, sejak menjelang akhir tahun lalu mengayunkan langkah dan upaya untuk naik kelas hingga mencapai level yang setara dengan branding yang bersaing di kancah dunia. Dengan kalimat-kalimat jernih dan metafora yang enak didengar, seraya memompakan semangat memasuki tahun baru 2016, Menpar Arief Yahya menjelaskan posisi dan proyeksi bagaimana country branding Wonderful Indonesia akan ber­ ada di level lebih tinggi. Dan manakala itu terjadi maka pariwisata Indonesia akan menjadi salah satu pusat kunjung­

an wisatawan mancanegara (wisman) di dunia. Pada 30 Desember 2015, di Balairung Susilo Sudarman, kantor Kementerian Pariwisata. Pidato tutup tahun di hadap­ an pers dan jajaran kementerian serta dihadiri berbagai kalangan Pentahelix, ABGCM (Academics, Business, Govern­ ment, Community, Media), Menpar meng­ uraikan kembali performansi tahun 2015, lalu mengajak me­nguatkan pemahaman, bagaimana tero­bosan-terobosan di bidang pariwisata telah dan akan dilakukan. Menteri mengasosiasikannya dengan analogi dan perumpamaan. Kalau punya uang tiga juta rupiah, anda bisa bersekolah hingga lulus SMP. Agar lulus hingga tingkat SMA, tentu perlu katakanlah se­ puluh juta rupiah. Untuk melewati level S1, bahkan hingga S3, tentu diperlukan beberapa kali atau ‘puluh kali’ dari sepuluh juta. Nah, singkat kata, Menpar Arief Yahya mengungkapkan, belum lama ini ketika berkunjung ke Tiongkok, ditemukannya bagaimana di salah satu perusahaan besar setempat, mempekerjakan ‘lima ribu’ Doktor. Kelas perusahaan itu tak diragukan memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi. Itu bisa dinalogikan dengan bagaimana memposisikan suatu country branding. Menpar menjelang akhir tahun lalu pada beberapa kesempatan di hadapan publik, sering mengungkapkan peran ‘branding’ Wonderful Indonesia. Kadang dengan menyederhanakan ungkapan, — yang boleh jadi — di sebagian orang dibebani dengan pemikiran yang kompleks. Pertanyaannya: mengapa ­branding dan

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

5


utama

logo Wonderful Indonesia tidak seterkenal (pesaing) lainnya? Jawabnya: karena memang tidak dipromosikan! Tanya lagi: Mengapa yang lain (pesaing) brandingnya jauh lebih terkenal di du­nia? Jawabnya: karena mereka memang mempromosikannya. Dan itu membawa kita pada catatan fakta: Malaysia, salah satunya, sebagai­ mana diungkapkan di website-nya, suatu ketika sejak tahun pertama mengenalkan branding dengan tagline-nya Truly Asia, digariskannya strategi akan terus menerus mempromosikan branding dan logo itu selama sepuluh tahun pertama ber-turut-turut. Thailand dan Singapura seakan sudah merasa ‘mapan’ dalam hal country branding, menerapkan strategi mengubah-ubah branding dan tagline setiap tiga empat tahun sekali. Pertimbangannya, menyesuaikan strategi pro-

6

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

mosinya dengan perubahan-perubahan pasar yang dihadapinya, dan produk yang ditawarkan negerinya. Namun kembali pada analogi dan perumpamaan level pendidikan tadi, ekspresi wajahnya tenang, tatapan matanya fokus ramah, dan suara jernih, melayangkan pandang pada hadirin, Arief Yahya meminta pemahaman bersama: ”Kalau hanya dengan bujet tiga ratus miliar rupiah, misalnya, maka branding Wonderful Indonesia tidak akan mencapai apa-apa. Promosi country branding itu malahan harus dilakukan dengan konsistensi beberapa tahun berturutturut.” Terasa timbullah kata kuncinya: ­country branding Indonesia haruslah berkelas dunia. Ibaratnya, bukan kelas SLP atau kelas SLA. Pada acara 30 Desember 2015 itu, ­Menpar memberikan penjelasan, kita ­sadar bahwa kita, ujarnya, (hingga tahun-tahun yang lalu) belum punya branding yang kuat tentang pariwisata Indonesia. Karena­nya kita alokasikan bujet untuk ­branding dan ­PR-ing 50%, advertising 30% dan ­selling 20%. Dari tadinya anggaran sekitar Rp 300 miliar tahun 2014, ditingkatkan menjadi Rp 1 triliun. Tahun 2016 bahkan ditingkatkan lagi anggaran keseluruhannya hingga tiga empat kali lipat. “Alhamdulilah, sekarang branding kita sudah mulai dikenal dunia”, ujar Menpar. Membuka internet di tahun 2013, dalam hal level country branding, Indonesia itu not available. Jumlah ne­ geri dalam daftar pemeringkatan itu ada 144, maka berarti level Indonesia berada di bawah tingkat 140-an. Dibuka tahun 2015, muncul branding Wonderful Indo­ nesia melompat 100 peringkat tampil


pada ranking 47. Itu malah mengalahkan branding Thailand, Amazing Thailand, di peringkat 83 dan branding Malaysia, ­Truly Asia, di peringkat 96. Menpar lalu memperlihatkan data dari World Economic Forum (WEF) ­seperti ini:

“Kita sudah punya modal namanya country branding, Wonderful Indonesia, itu bukan punya Kemenpar tapi punya bangsa dan negara ini,” ujarnya lebih lanjut. Dalam konteks pengembangan pariwisata dan pemasaran, Menpar Arief Yahya, seperti disebut di atas tadi, menyatakan data membuktikan country branding pengaruhnya atau impactnya lebih besar dibandingkan product ­branding. Anggaran kita dari Rp 300 miliar (2014) menjadi Rp 1 triliun (2015). Promosinya terbagi atas kegiatan ­branding, ­advertising dan ada selling. Jika dipertanyakan: Bisakah Anda promosi ­dengan anggaran biaya Rp 300 miliar? Bisa. Tapi, seperti perumpamaan tadi, ibaratnya levelnya kita SMP, sedangkan pesaing ­seperti Malaysia, level mereka S1. Bagai-

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

7


utama

kan orang kalau mendapat pekerjaan, gajinya katakanlah berkisar Rp 3 juta. Tapi cenderung tidak akan bisa tumbuh, bahkan kata Menpar, “Saya guarantee (tidak akan berkembang).” Dengan Rp 300 miliar anggaran biaya promosi setahun itu, negara ini tidak akan dikenal oleh siapa pun. Lalu diajaknya membayangkan, dan kembali mengasosiasikan, dengan ­dapatnya anggaran pemasaran dan promosi Rp 1 triliun dan tahun 2016 sekitar Rp 4 triliun, itu untuk menghadapi ‘musuh’ (dengan kata lain pesaing) yang lulusan perguruan tinggi, Malaysia, Thailand. Bandingkan dengan anggaran ­biaya mereka selama ini masing-masing 300 juta USD. Maka brand value yang ­telah mereka ciptakan selama ini tentu lebih tinggi. In term of jumlah wisman Indonesia masih kalah, baru mencapai sepertiga dibandingkan Malaysia atau sepertiga Thailand, bahkan kalah dibandingkan dengan Singapura yang negara kecil itu. Kita sekitar 9 juta wisman (2014), Malaysia 27 juta, Thailand 25 juta, Singapura 16 juta. Nilai hasil devisa kita juga kalah jauh, kita USD 10 miliar, Malaysia USD 20 miliar, Thailand USD 40 miliar, 4 kali kita. Untuk mengejar memang tidak mudah. Tapi esensinya itu bisa dikejar kalau seluruh elemen dan komponen pariwisata di dalam negeri bersatu dalam satu ekosistem Indonesia Incorporated. Terbayanglah suatu proyeksi, mana­ kala Wonderful Indonesia telah berkelas dunia sebagai country branding, salah satu yang bisa terjadi ialah, akan ­hilang persepsi yang adakalanya masih saja dihadapi orang Indonesia ketika di luar negeri, ditanya: Oh, anda dari Indonesia? Bagian mana Bali kah Indonesia itu? Dalam hubungan itulah, sesungguhnya, pada setiap branding destinasi atau produk dari Bali,—seperti juga dari ­daerah lain—perlu mencantumkan atau menyertakan teks: Endorsed by ­Wonderful ­Indonesia. Ya, pada setiap branding destinasi dan produk daerahdaerah lain, dari Aceh hingga Papua. Branding yang kuat memang bertugas meng-endorse—artinya bahkan memperkuat—branding yang di-endorse-nya.

8

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016


Target, Kebijakan dan Mengetuk Pintu Pariwisata bagi Indonesia sejak peme­ rintahan Kabinet Kerja memasang target yang ‘luar biasa’ dibandingkan masa lalu. Kalau targetnya luar biasa maka yang harus kita ubah adalah utamanya pada regulasi. Itu berlaku di hampir semua bisnis, kata Arief Yahya. Itulah mengapa antara lain tiga kebijakan atau regulasi baru telah di­keluarkan seperti disinggung di atas. Kalau ditanya hasil nyatanya mana? Nah, branding memang bersifat long term investment. Ketika country ­branding kita menang di tengah dunia, ketika itulah kita bisa mengalahkan pesaing (sebutlah Malaysia, Thailand). Negara ini destinasinya luar biasa. Country branding harus dilakukan dan masuk ke kelas dunia. Dijelaskannya: World Economic Forum tak memasukkan Indonesia dalam daftar pemeringkatan branding. Tidak ada di tahun 2014 dan 2013. Tapi tahun 2015 muncul dan me­ngalahkan Thailand, kita kalahkan Malaysia, seperti ditampilkan di atas tadi. Jadi, kalau kita mau, tidaklah susah ‘mengerjakannya’. Kementerian Pariwisata sejak semester kedua 2015 secara signifikan mening­ katkan upaya untuk mempromosikan branding Wonderful Indonesia dengan kampanye pemasaran yang agresif pada skala dunia. Yang digunakan juga perusahaan multinasional di bidang pemasar­ an dan periklanan, Ogilvy. Kampanye telah disebarkan di Asia Tenggara, Timur Tengah, Cina, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, Eropa, dan Amerika Serikat. Penempatan dan penampilan branding diperluas mencakup pelbagai media mainstream, media tradisional, dan digital termasuk di badan kendaraan angkutan umum serta di s­ iaran televisi. Jadi, kampanye branding ‘Indonesia yang indah’ dengan tagline ­Wonderful ­Indonesia untuk mancanegara, dan Peso­ na Indonesia untuk dalam negeri, telah me­ngawali kemajuan dalam memba­ ngun merek pariwisata nasional dengan daya tarik global serta lokal. Buahnya se-

bagai hasil yang ditargetkan akan nyata mulai tahun-tahun ini. Tinggal lagi mempertahankan pesan yang konsisten dan didukung oleh perbaikan nyata dalam bidang-bidang infrastruktur, dan penge­ lolaan destinasi, pengelolaan produk wisata di daerah-daerah. Dalam hal menggalakkan promosi merek negeri ini Menpar Arief Yahya menyebutnya: “Wonderful Indonesia akan mengetuk setiap pintu di seluruh dunia”. n

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

9


Wisata Bahari

Kapal Pesiar Bakal

Segera Ramai

K

ebijakan baru yang memudahkan kunjungan wisata kapal pesiar tampak telah menggerakkan mesin pariwisata bahari. Dengan kebijakan baru itu kapal pesiar atau cruise ship asing dapat mengangkut wisatawan di pelabuhan dalam negeri untuk mengunjungi obyek wisata dan kembali ke pelabuhan asal keberangkatan. Ini tentu menarik bagi wisatawan, dan bisnis yang potensial bagi kapal pesiar asing. Kapal pesiar yang dioperasikan oleh HAL (Holland America Lines) asal Belanda, MS Volendam, ‘kembali’ merapat untuk yang pertama kalinya ke terminal penumpang Nusantara, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Itu pada hari Kamis 7 Januari 2016. Dan demikianlah seterusnya, merujuk jadwal pelayaran yang tengah dipasarkan dan on sale sejak tahun lalu, kapal-kapal pesiar HAL ini praktis setiap bulan akan memasuki dan berkeliling perairan laut Indonesia. Selain kapal Volendam, juga kapal bernama Rotterdam. Kapal Volendam membawa 1.700 penumpang. Pelabuhan berangkat sebelum memasuki Indonesia digunakannya Singapura. Jadi, wisman dari berbagai tempat asal dapat mengikuti program

10

berlayarnya ke Indonesia sejak dari Singapura. Dewasa ini, ‘total solar eclipse in In­ donesia’ dijadikannya tema dan judul pemasaran paket-paket pelayarannya. Yaitu peristiwa gerhana matahari penuh yang akan terjadi dan dapat dilihat di Indonesia pada 9 Maret 2016. Seperti di samping kanan ini antara lain rute-rute dan tema ditampilkannya: Tahap sekarang ini memang baru lima pelabuhan yang di­buka untuk embarkasi dan debarkasi wisatawan mengacu peraturan Kemenhub No.PM121/2015. Yaitu ­pelabuhan Tanjung Priok (­Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Belawan (­Medan), Pelabuhan Soekarno Hatta (Makassar), dan Pelabuh­ an Benoa (Bali). Namun tanda-tanda akan semakin ­ramainya bersiliweran kapal-kapal pesiar asing yang mewah dan berukuran besar, sudah mulai dimunculkan oleh datangnya minat dari perusahaanperusahaan cruise dunia seperti Royal ­Caribbean. Pejabat dan perwakilan perusahaan cruise raksasa ini pun saat ini sedang mempersiapkan penambahan frekuensi dan pelayaran kunjungannya ke Indonesia tahun-tahun mendatang. n

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

30-DAY ASIAN ADVENTURE & INDONESIAN SOLAR ECLIPSE COLLECTOR

16-DAY INDONESIAN EXPLORER & SOLAR ECLIPSE

50-DAY PASSAGE TO THE FAR EAST


Pemasaran Pariwisata Nusantara

Bottom-up Untuk Melaksanakan

Grand Strategy

M

etode FGD (focus group dis­ cussion) dilaksanakan ­secara serial, masing-masing oleh level Asdep, baik pada bidang pengembangan pemasaran pariwisata mancanegara maupun pariwisata nusantara. Menarik memperhatikan apa yang terjadi selama sesi-sesi FGD berlangsung. Para peserta aktif sharing. Menyadari bahwa materi dari FGD, sebagai proses mengalirkan informasi bottom up, yang akan memperkuat rincian apa dan bagaimana melaksanakan grand strategy yang telah digariskan oleh Kemenpar. Grand strategy untuk pemasaran ialah penerapan konsep DOT , destinasi, origin dan time (jadwal). Grand strategy pro­ mosi menggunakan konsep BAS, brand­ ing, a ­ dvertising, selling.

Esthy Reko Astuty membuka FGD. Tampak Prof. Wiendu Nuryanti, salah satu narasumber.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

11


Foto bersama sebagian peserta dengan narasumber usai terlaksananya FGD.

12

Salah satu FGD bidang pemasaran nusantara, misalnya, bertema Finalisasi Penyusunan Reko­ mendasi Strategi Pema­saran Pariwisata Nusantara, pada 26 Oktober 2015 di Jakarta. Yang lainnya adalah seri FGD bertema Penyusunan Perancangan Pasar Wisata Umum. Esthy Reko Astuty, Deputi Bidang Pengembang­ an Pemasaran ­Pariwisata Nusantara, membuka­ nya dengan penjelas­an begini: Dalam mengadakan ke­giatan harus memperhatikan unsur pentahelix: Asosiasi, Komunitas, Peme­rintah dan Dinas terkait, Industri, Media. Pemasaran mancanegara sudah memiliki konsep strategi yang siap untuk mendatangkan wisman. Diharapkan untuk pemasaran nusantara juga memiliki konsep yang siap untuk meningkatkan perjalanan wisnus yang ditargetkan 275 juta perjalanan wisnus di tahun 2019. Membuat strategi pemasaran harus berangkat dari destinasi/produk kemudian disesuaikan dengan karakter pasarnya. Menurut data BPS, pasar dan produk mayoritas dari tempat yang sama (­within province). Berdasarkan time, wisnus ma­yoritasnya bepergian saat liburan sekolah, bagaimana strateginya? Diharapkan ada integrasi promosi antara pusatdaerah. Pusat sudah ada web indonesia.travel melibatkan sosmed, diharapkan daerah juga melakukan hal itu di-link dengan pusat. Harapan tahun 2016: pendukung­an/promosi dari Kemenpar agar tepat sasaran. Kemudian, berdiskusi dan berbicara di situ: Watie Moerany, Asdep Strategi Pemasaran Nusantara Kemenpar, ­Aries Budi Hartanto, konsultan bidang marketing communication, Djoni Sofyan ­Iskandar, BPPD Jawa Barat, ­Muchlis, Dinas Pariwisata Sumatera Utara, Putu Gayatri, Dinas Pariwisata DIY, Kurnia Adhi, Dispar Sulawesi Selatan, Nanang Koswara, Dispar Jawa Barat, Arifin

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

­ utabarat sebagai moderator, ­Sumartini, Dispar H Jawa Tengah, Endah, Statistisi Kemenpar. Watie Moerany, Asdep Strategi Pema­saran Nusantara, selaku penyelenggara menjelaskan FGD ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari FGD sebelumnya di Bali, 16–18 September 2015. FGD ini dihadiri oleh dinas pariwisata, perwakilan industri dan asosiasi dengan total peserta sebanyak 41 orang. Salah satu hasil yang juga menarik diperhatikan, ialah rincian-rincian yang terhimpun ketika suatu excersise dilakukan oleh masing-masing ke­ lompok, misalnya terhadap adanya item rencana kegiatan dalam rangka strategi pemasar­an tingkat nasional. Kelompok 1, terdiri atas peserta dari ­industri, asosiasi dan pelaku bisnis pariwisata: Djoni Sofyan Iskandar (BPPD), Cyprianus Aoer (PHRI), Garuda Indonesia, Kementerian Perhubungan, ­Kementerian Pariwisata. Ini tentang promosi event Kemilau Nusantara. Pelaksanaan event-nya 25 Oktober 2016. Disimpulkan, jadwal promosi sebenarnya haruslah dimulai Oktober tahun sebelumnya, dilakukan secara kontinyu. Launching event seperti itu sebenarnya perlu dilakukan pada saat penutupan kegiatan tahun sebelumnya. Setelah itu dilakukan penayangan iklan secara periodik setiap bulan. Bentuk promosinya: ­Mempopulerkan branding Kemilau Nusantara dalam event-event di daerah dan media (Branding); Penayangan Kemilau Nusantara dalam media (Advertising); Disinergikan ­dengan Bandung Great Sale (Selling); Kerja sama dengan maskapai penerbangan (Branding); Menjalin kerja sama kelembagaan (Branding dan ­Advertising); Kerjasama dengan PHRI (diskon paket menginap) (Selling); Kerja sama dengan ASITA (diskon paket wisata) (Selling); Kerja sama dengan pengelola DTW


(diskon tiket masuk) (Selling). Tipe Media: Cetak, Elektronik dan Media Luar Ruang. Jenis promosi di media: TV nasional, TV lokal, Inflight Magazine, Koran Nasional, Koran lokal, radio nasional, radio lokal, billboard di provinsi lain, media sosial (Twit­ ter, Facebook, Instagram, dan lain-lain). Biaya pun diestimasi. Rincian per­ki­ra­an­nya diproyeksi: Biaya promosi di media cetak ( b a i k yang paid ­maupun owned) Rp 150.000.000; Biaya promosi di media elektronik Rp 750.000.000; Biaya promosi di media luar ruang Rp 500.000.000; Jumlah Rp 1.400.000.000. Kelompok 2, peserta terdiri dari ­instansi peme­ rintahan, dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jakarta, Lampung. Ini tentang Festival Danau Toba 2016. Pada kesimpulannya tercatat bahwa penentuan destinasi ung­gulan yang akan dikembangkan: Sumatera Utara. Produk pariwisatanya: Alam. Destinasi: Danau Toba (Sumatera Utara). Origin: Top 6 market pariwisata: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara. Time atau jadwal: September minggu pertama 2016 (5–7 September 2016), bisa dikaitkan dengan hari pariwisata dunia 27 September Nama Event: Festival Danau Toba. ­Tagline: Horas Toba! Logo: Rumah adat Batak. Perencanaan pembuatan event: Aktivitas dan Atraksi Event: Kebudayaan dan Kesenian tradi­ sional, Sport Tourism: Dragon boat, Paralayang, renang, kuli­ner khas Sumatera Utara, pameran dan fashion. Target pengunjung: 200 ribu orang. Jadwal promosi: pre-event H-30 (melakukan promosi melalui P-O-S-E) dan H-7 mengadakan kegiat­ an jumpa pers. Peluncuran kegiatan di Kemenpar atau di stasiun TV. On event: pin, spanduk, umbulumbul, stand khusus promosi. Post event: evaluasi kegiatan dari target pengunjung. Pembuatan paket promosi. Paid media: TV lokal (TVRI, Deli TV, Metro TV, TV-One, Discovery ­Channel); radio lokal dan nasional; media daring, detik.com dan kompas.travel; video drone; baliho di bandara; pelabuhan yang memiliki direct flight. Owned media: situs resmi pemda; situs resmi even (www.horas-toba.com); situs pemerintah (www.in­ donesia.travel). Media sosial: Instagram, Twitter, Facebook, Path dengan menggunakan official account of event dan akun endorser. Endorser: Judika dan Duma Riris, Gubernur Sumatera Utara. Estmasi biaya promosi. Dampak Langsung Ekonomi Pariwisata: Estimasi pendapatan ­Festival Danau Toba: (estimasi pengeluaran Rp 740.000 x 200.000 pengunjung – 2% untuk promosi) = Rp 148.000.000.000. Investasi/pendukungan (2% x Estimasi penda­ patan): Rp 2.960.000.000.

Pembagian biaya promosi: Paid Media (40%) Rp 1.184.000.000; Owned media (40%) Rp 1.184.000.000; Social Media and Endorser (20%): Rp 592.000.000. Maka, dampak langsung Ekonomi Pariwisata setelah biaya investasi adalah Rp 145.040.000.000. Catatan: Dilaksanakan pada bulan September ketika low season dengan alasan ketika peak ­season ketersediaan akomodasi tidak mencukupi serta biaya promosi yang sangat tinggi. Selama berlangsungnya diskusi yang dipandu secara focused, sebagai contoh, peserta meng­ kritisi. Djoni Sofyan ­Iskandar, dari BPPD Jawa Barat: Pada high season, Thailand menawarkan paket wisata murah sementara di Indonesia paket wisata saat high season justru melonjak tinggi. Bagi industri ini bisnis, sehingga menguntungkan menjual paket ke LN karena banyak yang berminat. ­Jangan disamakan dengan negara-ne­gara yang sudah ­established. Wisnus kebanyakan tidak menggunakan biro perjalanan, lebih kepada susun rundown sendiri. Lalu untuk harga hotel, kenapa untuk wisman malah diterapkan lebih murah dari wisnus yang me­nginap. Permasalahan lainnya adalah ketidakpastian, contoh event MICE harus ada ijin Kapolri, dimana ijin ini baru keluar H-1. Bagai­mana kita bisa announce 1 tahun sebelumnya? Contoh lainnya, Nanang ­Koswara, Dispar Jawa Barat: Paparan ini bagus secara akademik sehingga bisa kami bawa ke daerah. Saya pengajar bisa ijin menampilkan presentasi ini di daerah sebagai bahan pembelajaran. Perhitungkan juga dampak wisata untuk jangka panjang bagi destinasi wisata de­ngan ­dibukanya akses masuk ke destinasi dalam memelihara ­kelestarian destinasi dan tidak me­nimbulkan ­persoalan bagi destinasi yang dimaksud. Event ­daerah bersifat nasional yang awalnya dipegang oleh ­Kemenpar kemudian diambil alih oleh daerah, itu bagus. Namun ­kelemahannya jika sudah diambil alih daerah, terkadang kualitasnya kurang terjaga. Distribusi penyelenggaraan event di daerah harus lebih merata agar peme­rataan pendapatan terjadi. Putu Gayatri, Dinas Pariwisata DIY: Event ­sangat penting bagi daerah. Bagai­mana penghitungan dari event-event yang dilaksanakan daerah, agar event daerah dapat menjadi bagian dari promosi pariwisata nusantara? n

Wisnus kebanyakan tidak menggunakan biro perjalanan, lebih kepada susun rundown sendiri. Lalu untuk harga hotel, kenapa untuk wisman malah diterapkan lebih murah dari wisnus yang menginap.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

13


Pemasaran Mancanegara

Rencana Event di Dalam

T

ahun 2016 ini, Kemenpar ke pasar Asia Tenggara akan memasarkan 34 event di dalam negeri, dan akan ikut serta pada 17 event pameran internasional yang dilaksanakan di negeri anggota ASEAN. Ke pasar Asia Pasifik, akan ada 19 event di luar negeri tahun ini akan diikuti oleh Kemenpar. Deputi Bidang Pengembangn Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana, telah memaparkan rincian Kebijakan dan Strategi Akselerasi Pencapaian Sasaran Pengem-

I Gde Pitana

bangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara tahun 2016, di hadapan Rakornas Kepariwisataan pada 29 Oktober 2015. Ke ETTAA (Eropa, Timur Tengah, Amerika, 足Afrika) akan ada 34 event yang akan diikuti. Adapun tergolong Pameran Wisata Minat Khusus dan MICE, Kemenpar akan mengambil bagian di sejumlah 14 even di luar negeri tahun ini. Rencana kegiatan keseluruhan dapat diperhatikan berikut ini :

Pasar Asia Tenggara 1 Djakarta Warehouse Project 2 Java Rockin Land 3 International Iron Man Bintan 2016 4 Borobudur International 10k and Half Marathon 2016 5 Batam International Fashion and Food Festival 6 Nongsa Carnival 7 Bromo Marathon 8 Bali Marathon 9 Bali Kite Festival 10 Dieng Cultural Festival 11 Bali Art Festival 12 Bali & Beyond Travel Fair 2016 13 Ultra Asia 2016 di Bali 14 Bali Interhash 15 Jazz Market by The Sea 16 The Borneo Cultural Festival

17 Kinabalu Food Festival 2016 18 Melaka River International Festival 19 Singapore Art Festival 20 That Luang Festival 21 Bintan Triathlon 22 P1 Power Boat Bintan 23 Tour de Bintan 24 Bintan Color Race/Beach Concert 25 International Bintan Golf Challenge 26 Bintan International Jazz Festival 27 Herbalife Event 28 Wonderful Indonesia Golf Challenge 29 Nongsa Cup Golf 30 Nongsa Golf Series 31 Festival di Banda Aceh 32 Festival di Bintan 33 Festival Idul Adha

Partisipasi pada Pameran 1 NATAS Fair 2016 2 ITB Asia 2016 3 Travel Revolution 2015 4 MATTA Fair 2016 5 MITM 2016 6 Air Asia Travel Fair 2016 7 Travel Tour Expo (TTE) Filipina 2016 8 ASEAN Tourism Forum (ATF) 2016 9 ITE HCMC 2016 10 Brunei Travel Fair 2016

14

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

11 ASIA Dive Expo (ADEX) 2016 12 AEC+ Expo 2016 13 Penang International Halal Expo and Conference (PIHEC) 2016 14 IT & CMA 2016 15 Thailand Dive Expo 2016 16 Thailand Golf Expo 2016 17 Diving Resort Travel Expo Philippines 2016 18 Pameran Pariwisata International di Dalam Negeri 2016 (TIME, BBTF, MajapahitTravel Fair, Borobudur Travel Fair, IMT-GT, Jtex, Deep Extreem, Ecotourbiz, Indonesia Independent Regata Sail, WITM)


dan Luar Negeri 2016 Pasar Asia Pasifik 1 Indonesia Outdoor Festival COEX Convention and Exhibition Center Januari 2016 2 Japan Golf Fair2016 Tokyo International Exhibition center (Tokyo Big Sight) 19 – 21 Februari 2016 3 Asia Pacific Incentive & Meeting Expo (AIME), Australia Melbourne Convention and Exhibition Center, 23 – 24 Februari 2016 South Wharf Victoria Australia 4 Adventure Travel Expo Februari, Australia Februari 2016 5 China Wedding Expo Shanghai International Exhibiton Service co, Ltd. 23 – 26 Februari 2016 6 Tokyo Marathon 2016 (Tokyo Big Sight) west Hall Tokyo International Exhibition Center 7 Adventure Travel Fair, Australia Fed Square, Melbourne Australia 12 – 13 Maret 2016 8 CCMIT & CCTM in Suzhou International Expo Center 9 Sea Trade ASIA Busan Busan Exhibition & Convention Center Beijing 14 –17 Maret 2016 10 Korea Golf Show Kintex Center I 3,4 Hall 17 – 20 Maret 2016 11 DRT Shanghai Shanghai East Asia Exhibition Center 18 – 20 Maret 2016 12 China Golf Show March 2016 13 MICE Travel Expo Hong Kong Hongkong Convention & Exhibition Centre (HKCEG) 16 – 19 Juni 2016 14 DRT Okinawa Okinawa Convention Centre 26 – 28 Juni 2016 15 Sydney International Boat Show Darling Harbour & Glebe Island 30 Juli – 3 Agustus 2016 16 Incentive Travel Conventions Meeting, India New Delhi Agustus 2016 17 Adventure Travel Expo November, Sydney Royal Exhibition Building, Carlton Gardens. November 2016 18 DRT Hong kong Hongkong Convention and Exhibition Center, Hongkong 11 – 13 Desember 2016 19 Asia Dive Expo (ADEX) Beijing Beijing Exhibition Center Belum ada

Pasar ETTAA NO.

NAMA KEGIATAN Pameran Wisata Umum (34 Event)

TEMPAT PELAKSANAAN

1 Vakantiebeurs Jaarbeurs Utrecht, Belanda 2 Fitur Madrid Madrid 3 Boot Dusseldorf East Meditterranean Iinternational Tourism and Exhibition Dusseldorf (EMITT) Turky 4 Sajam Turizma (IFT) Beogard 5 Golden Dolphin Moscow-Russia 6 Brussels Holiday Fair (BHF) Brussels - Belgia 7 Holiday World Praha Praha - cekoslovakia 8 Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin Berlin - German 9 Moskow International Travel and Tourism (MITT) Moscow-Russia 10 Pacific International Tourism Expo (PITE) Vladivostok - Russia 11 IFTM Top Resa Paris - Perancis 12 OTDYKH Leisure Moscow-Russia 13 TTG Iincontri Italy

TANGGAL PELAKSANAAN AWAL AKHIR 13-Jan-16 20-Jan-16 23-Jan-16 28-Jan-16 Feb-16 18-Feb-16 4-Feb-16 18-Feb-16 9-Mar-16 23-Mar-16 May-16 29-Sep-16 15-Sep-16 Oct-16

17-Jan-16 24-Jan-15 31-Jan-16 31-Jan-16 Feb-16 21-Feb-16 8-Feb-16 21-Feb-16 13-Mar-16 26-Mar-16 May-16 2-Oct-16 18-Sep-16 Oct-16

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

15


NO.

NAMA KEGIATAN Pameran Wisata Umum (34 Event)

TEMPAT PELAKSANAAN

TANGGAL PELAKSANAAN AWAL AKHIR

14 World Travel Market (WTM) London London-Inggris 7 Nov 9 Nov 15 TT Warsaw Warsawa - Polandia Nov-16 Nov-16 16 New York Times Travel Show New York City, Amerika Serikat 8-Jan-16 10-Jan-16 17 LA Travel and Adventure Show Los Angeles, Amerika Serikat 27-Jan-16 28-Jan-16 18 WTM Afrika Cape Town - Afrika Selatan 6-Apr-16 8-Apr-16 19 The Gateway Show Johannesburg-Afrika Selatan Aug-16 Aug-16 20 Jeddah International Travel & Tourism Exhibition Jeddah - Saudi Arabia 3-Feb-16 5-Feb-16 21 AL Rais Travel Show Dubai, Uni Emirat Arab Mar-16 Mar-16 22 Riyadh Travel Fair Riyadh, Arab Saudi 12-Apr-16 15-Apr-16 23 Arabian Travel Market Dubai, Uni Emirat Arab May-16 May-16 24 Kuwait World Travel Expo Kuwait City, Kuwait Mar-16 Mar-16 25 Dubai Global Village Dubai, Uni Emirat Arab 3-Nov-15 9-Apr-16 26 Dallas Travel and Adventure Show 2016 Dallas, Amerika Serikat 30-Jan-16 31-Jan-16 27 Boston Globe Travel Show Boston - Amerika Serikat 19-Feb-16 21-Feb-16 28 Ottawa Travel and Vacationa Show 2016 Ottawa - Amerika Serikat 9-Apr-16 10-Apr-16 29 International Travel and Tourism Show 2016 Puerto Rico - Amerika 23-Oct-16 31-Oct-16 30 WTM Amerika Latin S達o Paulo - Amerika 29-Mar-16 31-Mar-16 31 FITA Mexico City - Amerika Sep-16 Sep-16 32 FITVEN Venezuela - Amerika Nov-16 Nov-16 33 MIT (Marche du Internationale Tourism)

Pasar ETTAA Pameran Wisata Minat Khusus dan MICE (14 Event) 1 Holiday & Spa Expo 2 International Meeting Exhibition Frankfurt 3 International Business Travel Mart (IBTM) Barcelona 4 International Golf Travel Market (IGTM) 5 International Luxury Travel Marker (ILTM) 6 IMEX America (MICE)2016 7 DEMA Show (DIVING) 2016 8 Cruise Shipping Miami 9 World Halal Travel Summit & Exhibition 10 MATKA - NORDIC Travel Fair 11 Vakantiesalon Antwerp 12 Salon Mondial Tourism 13 Intour Market 14 Paris Bridal Fair

16

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

11 Februari 2016 19 April 2016 November 2016 November 2016 1 Desember 2016 16 November 2016 14 Maret 2016 14 Maret 2016 Oktober 2016 21 Februari 2016 21 Januari 2016 17 Maret 2016 19 Maret 2016 1 Juni 2016

13 Februari 2016 20 April 2016 November 2016 November 2016 4 Desember 2016 19 November 2016 17 Maret 2016 17 Maret 16 Oktober 2016 24 Februari 2016 25 Januari 2016 20 Maret 2016 22 Maret 2016 3 Juni 2016


Pemasaran Mancanegara

Alexander Shulgin bertemu Nia Niscaya (kiri). Booth sales mission pariwisata di Moskow, Rusia (kanan).

Sales Mission ke Rusia

dan Dua Rencana

K

emenpar mengirimkan satu misi penjualan ke Moskow, dan ber­ aktifitas di salah satu mal yang jadi center point di ibu­kota Rusia itu dua hari pada 5–6 D ­ esember 2015. Sellers dari dua industri ­pariwisata ­Indonesia mengikuti kegiatan ini de­ ngan diwakili perwakilan mereka di Rusia, yakni Pegasus Indonesia dan Asia ­Collection. Dari Indonesia dibawa satu tim kese­ nian. Pada masyarakat dikenalkan ­pro­duct knowledge tentang berwisata ke ­Indonesia, tentu juga awareness campaign. Tim kesenian menyajikan performance tiga kali setiap hari, maka hari Sabtu dan Minggu itu masyarakat pengunjung mal meramaikan pameran wisata Indonesia dan ikut menari gembira bersama. Pasar wisman di Rusia mengalami perubahan banyak beberapa tahun terakhir. Jumlah warganya bepergian keluar negeri cenderung menurun. Out­ bound travelers-nya cenderung beralih ke destinasi di Asia daripada ke Eropa. Ke ­Indonesia pun jumlah wisman dari Rusia cenderung menurun terus, namun itu disebabkan utamanya antara lain berhentinya beroperasi penerbangan

charter dari Moskow bertujuan Bali. Di booth pameran dalam kegiatan sales mission itu dibuka kesempatan mengisi angket. Hasilnya, 83% responden menyatakan ingin berwisata ke ­negeri tropis selama musim dingin, 53% menyukai wisata pantai, 27% sudah pernah ke Indonesia khususnya ke Bali. Publik meng­akses angket itu melalaui perangkat elektronik dan komputer yang disediakan. Bagi setiap pengisi angket diberikan bingkisan. Pimpinan sales mission Nia Niscaya bertemu dengan pengusaha Rusia dari Familia Group, Alexander Shulgin. Pe­ ngusaha ini menawarkan kemungkinan kerja sama promosi pariwisata Indonesia dengan rencananya menyelengarakan online game tournament di Bali. Selain itu juga pertemuan ­dengan Direktur Utama perusahaan HR ­Solutions LLC, Ariel Israilov. Perusahaan ini bergerak antara lain di bidang perhotel­an dan restoran bertaraf internasional, maka dibahasnya peluang untuk meng­adakan promosi kuliner Indonesia di Rusia. Dia merencanakan Indonesia ­Culinair Week di tahun 2016 ini di restorannya. Restorannya masuk di antara tiga restoran terbesar di negeri itu.

Terkait itu menurut Nia Niscaya, ­ sdep Pengembangan Pasar Eropa, A Timur Tengah, Amerika, Afrika, menyatakan apabila memungkinkan dilaksanakannya Culinair Week tersebut, maka sebaiknya pada jadwal ketika pameran diselenggarakan di Rusia. Chef dari Indonesia akan bisa diikutsertakan sebagai bagian dari suatu Tim Promosi Wonder­ ful Indonesia. Sales mission itu sendiri mengenalkan destinasi wisata Indonesia di luar Bali. Kerja sama dan dukungan dari KBRI di Moskow berlangsung sinergis. Bahanbahan promosi untuk pasar ini dianjurkan dibuat dalam bahasa Rusia. Ihwal pasar wisman Rusia dewasa ini memang meminta perhatian. Kondisi dalam negerinya terimbas oleh penerap­ an sanksi Barat yang berakibat jatuhnya mata uang rubel Rusia, sehingga biaya perjalanan mereka ke luar negeri menjadi lebih mahal. Jumlah outbound traveler dari Rusia telah turun 40% selama sembilan bulan pertama 2015. Turki dan Mesir yang jadi tujuan utama wisman Rusia juga menurun. Namun itu lebih disebabkan situasi politik dan keamanan. Jumlah wisman Rusia ke Mesir dan Turki pada tahun 2014 masing-masing tak kurang dari 2,6 juta dan 3,3 juta orang. Lalu pemerintah Rusia memberlakukan pelarangan terbang dan penjualan paket wisata ke kedua destinasi tersebut karena ketegangan politik dan keamanan. Dan pemerintahnya menganjurkan bepergian ke Asia. n

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

17


Destinasi

B

Branding

Pesona Lombok Sumbawa

randing dengan logo Pesona Lombok Sumbawa segera tampil di badan bus Trans Jakarta jurusan ­Blok M– Kota atau Soekarno Hatta–Gambir. Itu dimulai sejak ditandatanganinya MoU antara Dispar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Trans Jakarta, bersamaan de­ ngan peluncuran merek Pesona Lombok Sumbawa dan Kalender Even Pariwisata Lombok Sumbawa 2016. Peluncurannya di Balairung Soesilo Sudarman Kemenpar (14/12) Jakarta. Pemda NTB telah menetapkan Pesona Lombok Sumbawa menjadi destination branding untuk mempromosikan ­potensi pariwisata NTB ke mancanegara, sekaligus mendukung ­branding Pesona ­Indonesia dan Wonderful Indonesia sebagai country branding. “Country branding Pesona In­ donesia dan Wonderful Indonesia de­ngan begini semakin diperkuat oleh adanya destination branding yang dimiliki daerah, seperti halnya ‘Pesona Lombok Sumbawa’ ini,” kata Esthy Reko Astuty, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar. Lalu ­Muhammad Faozal, Kadispar Provinsi NTB menjelaskan bahwa selain promosi di bus Trans ­Jakarta, paket tour ke Lombok akan disebarkan melalui jejaring chain international hotel semacam Accor. NTB mentargetkan tahun 2016 kunjungan 3 juta wisatawan, yang akan terdiri atas 1,5 juta wisman dan 1,5 juta wisnus. Data kunjungan sebelumnya menurut Kemenpar jumlah kunjungan wisatawan baik wisman maupun wisnus ke NTB tahun 2012 sebanyak 2,25 juta, meningkat menjadi 2,49 juta pada 2013. Tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan ke NTB me­ ningkat menjadi 2,51 juta.

Audit Wisata Halal

Lombok ingin berbenah untuk mengukuhkan diri sebagai destinasi halal kelas dunia. Direncanakan Halal International

Travel Mart akan digelar tahun depan berpusat di Lombok untuk memasarkan pasar pariwisata halal. Oleh World Halal Travel & Summit di Abu Dhabi awal Oktober yang lalu, Lombok terpilih sebagai the World’s Best Halal Destination. Dan itu memang memerlukan langkah-langkah kongkret lebih jauh di destinasi Lombok sendiri demi memenuhi dan meningkatkan kualitas pariwisata halalnya. Kegiatan pariwisata di NTB untuk tahun 2016 telah di­ umumkan akan adanya 12 event yang sudah dicantumkan dalam kalender even provinsi ini, termasuk Festival Bau Nyale, Festival Tambora, Lombok Sumbawa Pearl Festival dan Festival Senggigi. Tahun 2015 hampir 200 jasa usaha pariwisata dan jasa usaha restoran sudah diaudit untuk memastikan ­label halal hadir di semua jasa usaha di Lombok, menurut Muhammad Faozal. Semua fasilitas juga sudah terstandardi­sasi antara lain de­ ngan adanya petunjuk arah kiblat, ketersediaan Al Qur’an, standardi­ sasi toilet ­laki-laki dan perempuan di ­Musholla. Tinggal sign, penunjuk arah halal sedang disiapkan, rencananya tahun 2016 sudah s­ elesai. “Kita sudah mulai mem-branding dengan label halal setidaknya pada semua jasa restoran,” ujar Faozal, dalam jumpa pers bersama Deputi Bidang Pengembangan ­Pemasaran Pariwisata Dalam Negeri, Esthy Reko Astuty, di Jakarta. Di sana kini juga sedang diproses satu destinasi unggulan yang memang bersesuaian dengan karakter wisata halal, sehingga tahun 2016 akan hadir tiga bahkan empat lokasi yang didesain bersesuaian dengan karakter wisata halal. Kementerian Pariwisata tengah menyelesaikan pembangun­ an Politeknik Pariwisata Negeri di Lombok. Menurut Faozal, “Kita mulai menerima mahasiswa baru dengan 6 Program Studi dengan kapasitas 250 mahasiswa.” n

Anugerah 8 Pemimpin Daerah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akan memberikan Anugerah Kebudayaan PWI, kepada delapan pemimpin daerah, yang akan diserahkan dalam acara ­puncak Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2016 di ­Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ini adalah penghargaan yang ditujukan bagi walikota/­ bupati yang peduli melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan kebudayaan lokal untuk pembangunan

18

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

yang berkeadaban. Mereka ialah Ridwan Kamil (­Walikota Bandung), Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta), Enthus ­Susmono (Bupati Tegal), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi, Ali Yusuf (Walikota Sawahlunto), Hugua ­(Bupati Wakatobi), Wilhelmus Foni (Pelaksana Tugas ­Bupati Belu, Nusa ­Tenggara Timur) dan Jimmy F. Eman (Walikota ­Tomohon). n


Pameran Tetap

di Museum Vatikan

I

ndonesia mendapat ruangan pameran seluas 292 m2 di ­ useum Vatikan untuk menampilkan koleksi budaya dan M ­sosial dari seluruh Nusantara. Tampil sebagai pameran tetap di sana sudah sejak tahun 2012. Lalu diperluas dan diperkuat terus. Indonesia di situ menampilkan berbagai koleksi dengan motto: Bhinneka Tunggal Ika. Kini, ruang pameran tersebut ­paling luas dibandingkan dengan negara lain seperti Australia dan I­ ndia. Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah ­Vatikan membangun ruang koleksi khusus Indonesia itu. ­Upaya realisasi­ nya dibahas Menteri Pariwisata Arief Yahya, saat berkunjung ke Vatikan menjelang akhir tahun lalu, untuk sebuah pertemuan ­de­ngan President of the Vatican City State, Cardinal Giuseppe Bertello. Pengembangan ruang koleksi permanen Indo­ nesia diusulkan oleh KBRI kepada Vatikan dan Kementerian Pariwisata jelas mendukung penuh. Kunjungan Menteri ­Arief Yahya juga Menpar Arief Yahya saat meninjau langsung bertujuan untuk melihat langsung ruang koleksi Museum Vatikan. Pada Rabu, (2/12/2015), Indonesia serta memMenteri telah melakukan kunjungan resmi ke Vatikan, diterima oleh Cardinal Giuseppe bahas rencana pemba­ Bertello, President of the Governatorate ngunan selanjutnya. of Vatican. Diharapkan ruang koleksi tersebut dapat mengenalkan pada pengunjung Museum Vatikan dari seluruh dunia bahwa Indo­nesia adalah negara plural di Asia Tenggara dengan keharmonisan masyarakatnya dalam keberagaman tradisi, budaya dan agama. Ruang Indonesia akan memperlihatkan kepada dunia bagaimana pluralisme di negeri Wonderful Indonesia. Koleksi benda antik akan dipamerkan di antaranya wayang ­kulit, replika Candi Borobudur, batik Jawa, ukiran kayu dari suku Asmat, dan lainnya. Ada juga Indonesian Garden, dan ruang ­koleksi yang dilengkapi educational area dan dibuat untuk anak sekolah dengan tujuan mengenalkan masyarakat dan budaya Indonesia. Museum Vatikan sendiri merupakan salah satu museum terbaik di dunia selain Museum Smithsonian di Washington D.C. dan Museum Louvre di Paris. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Museum Vatikan mencapai enam juta orang per tahun, setiap hari dikunjungi lebih dari 10 ribu orang. Indonesia di Museum Vatikan tersebut sudah ditampilkan ­sejak tahun 2011 namun programnya baru dapat direalisasikan tahun 2012 melalui revitalisasi dan pembukaan permanent display relief Candi Borobudur. Kerja sama berlanjut tahun 2014 dengan penyelenggaraan pameran sementara bertema Indonesia: Land of Harmony yang menampilkan konsep pluralisme Indonesia, mirip motto Bhinneka Tunggal Ika. n

Menpar Arief Yahya didampingi Dubes RI untuk Vatican Budiarman Bahar, saat meninjau Galeri Indonesia di Museum Vatican, Pada 2 Desember 2015.

Salah satu bagian peragaan Indonesia di Museum Vatikan.

Di dalam Museum.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

19


Pemasaran Mancanegara

Merincikan Rencana

K

uartal terakhir menuju tutup tahun 2015, rancangan-rancang­ an untuk pelaksanaan strategi pemasaran dan promosi pariwisata untuk tahun 2016, dikaji dan diup date. Setiap deputi hingga ke jajaran asisten deputi menurut bidang atau wilayahnya masing-masing, melaksanakan ­kegiatan tersebut dengan metode FGD, focus group discussion. Melalui metode itu diterapkaan lima segi konsep Pentahelix. Setiap FGD untuk kajian, untuk menyusun perancangan, dilibatkan sekaligus lima sisi dimaksud, ABGCM: wakil-wakil akademik, pelaku usaha, instansi pemerintah, komunitas, dan media. Jajaran deputi pengembangan pema­ saran pariwisata mancanegara, dan, jajaran deputi pengembangan pemasaran pariwisata nusantara, masing-masing menyelenggarakan secara seri sehingga mencapai pelaksanaan akhir dengan tema ‘finalisasi’. Antara lain sebagai contoh di bidang pemasaran mancanegara, diadakan FGD tentang implementasi strategi ­pemasaran di wilayah Asia Pasifik. Pada setiap FGD pembahasannya ma­suk ke wilayah yang semakin lebih spesifik, seperti membahas implementasi strategi pemasaran ODT untuk pasar Jepang, Korea Selatan, ASEAN, Australia, India dan seterusnya. Pada FGD Perancangan Strategi Pema­ saran Pariwisata Jepang dan Korea Selatan untuk periode tahun 2016, dilaksanakan di Bali pada 29 Oktober 2015. Tak kurang 41 orang peserta meng­ambil bagian aktif selama berlangsungnya pembahasan dan diskusi. Mereka terdiri atas lima unsur Pentahelix disebutkan tadi. Setelah beberapa FGD sebelumnya, pada hari FGD finalisasi, ditemukanlah hal-hal berikut ini:

20

FGD Perancangan Strategi Pemasaran Pariwisata untuk Jepang dan Korea Selatan 2016. Yang ini dilaksanakan pada

Untuk pasar Jepang :

1

Efektifnya komunikasi terhadap pasar dan konsumen di Jepang adalah jika menggunakan semua tool berbahasa Jepang: bahkan ­Branding ‘Wonderful Indonesia’ sebaiknya diter­ jemahkan dengan huruf katakana; hingga brosur, promosi online, foto-foto dengan teks dan konten berbahasa ­versi Jepang, bukan sekedar “Terjemahan dari bahasa Indonesia.” Dan Branding ini perlu dipromosikan di saluran TV di Jepang.

2

Perlu penajaman sasaran agenagen wholesaler, dengan meng­ undang ‘minimum tingkat mana­ ger’ dari wholesaler seperti JTB, HIS, IDI, KNT, NTA, Jak Park, agar mengikuti Fam Trip ke Indonesia. Pada kunjungan mereka, selain meninjau lapangan/spot/ aktivitas untuk up dating itinerary, di

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

Indonesia mereka dipertemukan secara informal makan malam atau main golf persahabat­an, juga sebaiknya dengan level Direksi perusahaan Indonesia.

3

Promosi dan selling di Jepang, de­ ngan kegiatan bisa berupa Festival Indonesia dan ikut aktif di JATA Trade Show. Misi penjualan sebaiknya diarahkan ke Tokyo, Osaka, Nagoya, ­Fukuoka dan Sapporo (Hokaido).

4

Overseas traveler dari Sapporo lebih memilih transit di Incheon (Korea) diban­ding dari Tokyo dan Osaka. Se­sungguhnya ini membuka peluang untuk mengarahkan/mendorong agen-agen menggunakan/kerja sama dengan airlines yang ber­operasi pada rute Sapporo– Incheon. Dan connect ­dengan penerbangan Incheon–Denpasar atau Jakarta–Bali.


Aksi Strategi Tahun 2016

29 Oktober 2015 di Bali.

5

Bali sudah sangat terkenal di Jepang, lebih baik ­memperbanyak promosi destinasi Yogyakarta, Bandung, Lombok. Namun pemasaran/ penjualan produk Yogyakarta, Bandung, Lombok untuk pasar Jepang tetap digandengkan (kombinasi) dengan produk destinasi Bali.

6

Masyarakat Jepang banyak yang melakukan perjalanan ke luar ­negeri (outbound), karena hampir semua provinsi mempunyai I n t e r ­n a t i o ­n a l Airport.

7

R a t a - ra t a length of stay wisman Jepang 4 hari dengan fre­ quency 2–3 kali/ tahun.

Ke pasar Korea Selatan :

1

Perlu mempertajam fokus pasar ­sebagai sasaran, yaitu: Seoul, Busan, Jeju Island, Daegu, Kyung-gi. ­Sebaliknya penajaman destinasi ­untuk dipasarkan: Bali, Jakarta, Yogyakarta, Lombok, dengan kegiatan ­menyaksikan pantai, romantisme, adventure dan ­shopping. Maka Sales Mission yang tepat hendaknya ke kota-kota: Seoul, Busan, Jeju Island, Daegu, Kyung-gi.

2

Waktu promosi dikaitkan langsung dengan musim-musim ramai untuk bulan madu di Maret-Juni (musim semi) dan September-Desember (musim gugur); FIT Packages pada bulan ­Januari, Februari, Agustus; Insentive Travel pada akhir tahun. Sasaran korporasi, LG, ­Samsung, AMW, asuransi, kosmetika, dan farmasi.

3 4

Perlu dirangsang mengkombinasikan Airtel: Airlines and hotel membuat paket bersasaran khusus ­ge­nerasi muda. Penajaman pilihan media. Media daring: Daum, Naver.com; media elektronik: KBS World, MBC, SBS (kerja sama drama); media cetak: inflight magazine; media ruang: subway dan airport; dan media sosial: Daum, naver. com.

5 6

Melaksanakan Selling pada pa­ meran KOTFA dan Busan Travel Fair.

Sebaiknya mempromosikan event di dalam negeri yang salesable di Korea Selatan, contohnya: Bali Art Festival, Nyepi Day (Parade Ogoh-ogoh), Ubud Jazz Festival dan Bali Fashion Week.

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

21


7

Memasarkan destinasi baru selain Bali, yaitu Manado. Jarak terbang dan harga penerbangan dari ­Korea akan sama atau menyaingi destinasi Thailand, Filipina, Malaysia.

8 Target 2015: 529.000 9 JAPAN

Sekitar 40–45% dari total wisman Korsel ke Indonesia datang untuk destinasi Bali.

PRODUCT PREFERENCES

PES 2014)

MARKET PROFILE

Statistics Arr. 2014 & PES 2014)

Untuk meningkatkan lagi kunjung­ an wisman perlu didukung oleh ketersedian penerbangan ­langsung, Shopping 63% ; Sightseeing namun kapasitas Bandara Ngurah Rai 43%; Beach Activity 42%; Visit sudah cukup padat sehingga untuk me­ Culture Performance 32%; ningkatkan kunjungan wisman Korsel Health & Beauty 34% adalah dengan meningkatkan load factor maskapai yang sudah ada. Business 29% ; Holiday/visiting

friend 48% ; FIT 81%; Mostly Selain itu menggarap aged 35-44 ; Repeaters 52% ; destinasi Bali72%; dengan memSources baru of infoselain : Internet pertimbangkan kedekatan Friends/Relatives 37%.

10

ja­rak dengan Korsel. Manado mempunyai peluang dijadikan sebagai destinasi Revenue : 597,71 mn (+6,95%) SPENDING (US$) pasar Korsel dengan melihat Per Visit : 1.137,58 (+0,06%) kesiapan Statistics Arr. 2014) dari akomodasi, infrastruktur Per Day : 168,59 (+1,67%)jalan, dan pembentukan harga jual yang bersaing. Ditemukan harga(+0,21%) paket yang seJakarta bahwa : 222.290 MAIN lama ini ditawarkan dinyatakan masih Bali : 238.829 (+14,50%) DESTINATIONS mahal. Statistics Arr. 2014) Batam : 25.362 (+12,44%)

11 Arrivals 2014 12 525.419

Target 2015: 529.000 Shopping 63% ; Sightseeing

Strategi promosi lebih difokuskan pada advertising (50%).

43%; Beach Activity 42%; Visit Semester IPRODUCT 2015 Seats Summer 2015 PREFERENCES Culture Performance 32%; Health & Beauty 34%

(PES 2014)

227.957

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

901.784 seats

Business 29% ; Holiday/visiting friend 48% ; FIT 81%; Mostly aged 35-44 ; Repeaters 52% ; Sources of info : Internet 72%; Friends/Relatives 37%.

Para peserta disajikan up date tentang MARKET PROFILE (+2,86%) pasar (+6,89%) yang hendak disasar: (Statistics Arr. 2014 & PES 2014)

Revenue : 597,71 mn (+6,95%) PROGRAM 2015 s/d Des 2015 SPENDING (US$) Jun Per Visit : 1.137,58 (+0,06%) (Statistics Arr. 2014)

Per Day : 168,59

(+1,67%)

1. Sales Mission, Tokyo, 4-9 Juni 2. World Scout Jambore 2015, Yamaguci, 28 Juli-8MAIN Agustus Jakarta : 222.290 (+0,21%) : 238.829 (+14,50%) DESTINATIONS 3. Sales Mission Bahari di Aspas, Sales Mission Diving Tokyo, 7-11 Bali Oktober 2015 (Statistics Arr. 2014) Batam : 25.362 (+12,44%) 4. Jata Tourism Expo (JTE) 2015, Tokyo, 24-27 September 2015 5. Promosi Wonderful Indonesia, Tokyo, November USA : 3.851.000 (+2,99%) 6.AKSESIBILITAS Nichemarket Jepang,: Osaka, 27-29 November VISITS TO S. Korea : 3.056.300 (11,22%) Saat ini penerbangan langsung 7.Jepang–Indonesia Longstay and Migration Fair 2015, Tokyo, 21 November 2015 Taiwan : 1.620.500 (+17,33%) COMPETITORS dilayani oleh 4 kota di Jepang (Tokyo, Narita, Osaka, dan

Arrivals 2014

A

Sa ko

Thailand : 1.341.500 (-11,49%) China : 970.200 (-4,98%)

(Euromonitor 2014)

Garuda Indonesia, Jal Ways, dan

Aksesibilitas All Nippon Airways:yang menghubungkan

SOUTH KOREA Target 2015:380.000

A

JAPAN

Harus ada kerja sama antara ­pemerintah pusat, daerah, asosiasi, pelaku industri dan ­instansi terkait yang berkelanjutan.

OUTBOUND

Semester I 2015

Seats S 20

22.5565.700 (+2,37%). Saat ini penerbangan langsung Jepang-Indonesia dilayani oleh Haneda) dan 2 destinasi Indonesia (Jakarta (Euromonitor 2014 Garuda, JAL Ways, dan All Nippon Airwa Indonesia’s share 2,33%. &Statistics 2014) dan Bali) dengan total 901.784 kota di Jepang (Tokyo, Narita, seats. Osaka dan Haneda) dan 2 Arr. destinasi Indonesia (Jakarta dan Bali) dengan t

Maskapai

Rute

Frekuensi/mg

Jumlah Seats

Tokyo-Bali

7x

114.296

Tokyo-Jkt

7x

370.142 (+7,72%)

171.680 (+4,04%)

Su

592.74

114.296

Shopping 71%; SightseeingGaruda 49% Indonesia USA : 3.851.000 (+2,99%) Osaka-Bali 7x 114.296 PRODUCT PROGRAM 2015 Jun s/d Beach(11,22%) Activity 44%; Visit culture S. Korea : 3.056.300 VISITS TO PREFERENCES Osaka-Jkt 4x 65.312 Performance 31%; Health & Beauty Taiwan : 1.620.500 (+17,33%) COMPETITORS (PES 2014) Seats Summer Arrivals 2014 Haneda-Jkt Semester I 2015 Peak Seasons 29%. (-11,49%) Euromonitor 2014) Thailand : 1.341.500 7x 2015, Busan, 11-14 114.296 1. Busan International Travel Fair (BITF) September 2015 China : 970.200 (-4,98%) Holiday/visiting friend 51%;JAL Ways Tokyo-Jkt 14x12-13 September 217.672 mission Korsel, Busan & Seoul, 370.142 2. Sales 171.680 Target 2015:380.000 592.748 seats Jan dan Jul/Ags Business 24% MARKET PROFILE (+7,72%) (+4,04%) OUTBOUND 3. Promosi kuliner–Wonderful Indonesia, Tokyo (Narita) Jkt 7x Jeonju, 5 Desember 80.808 22.5565.700 FIT 85% ; mostly 25-34 years; First (Statistics Arr. 2014 (+2,37%). All Nippon Airways Euromonitor 2014 Shopping 71%; Sightseeing 49% Indonesia’s shareTimers 2,33%.56% ; Sources of info: & PES 2014) Haneda-Jkt 80.808 PROGRAM 2015 Jun s/d 7x Des 2015 &Statistics Arr. 2014) PRODUCT Beach Activity 44%; Visit culture PREFERENCES Aksesibilitas : Internet Performance 31%;78%; HealthFriends/Relative & Beauty Sumber:38%. Kemenhub (update 14 Sep 2015), diolah kembali oleh SPPM) (PES 2014)

De

SOUTH KOREA

29%.

1. Busan International Travel Fair (BITF) 2015, Busan, 11-14 September

Saat ini Korsel (Seoul) terhubung dengan 2 destinasi di Indonesia Jakarta dan Bali d Revenuefriend : 420,89 51%; mn (+10,23%) 2. Sales mission Korsel, Busan & Seoul, 12-13 September SPENDING (US$) Holiday/visiting Business Per24% Visit : 1.137,10 (+2,33%) MARKET PROFILE 3. Promosi kuliner Wonderful Indonesia, Jeonju, 5 Desember (Statistics 2014) FIT 85% ; mostly 25-34 years; First Saat ini Korsel (Statistics Arr. Arr. 2014 Per Day : 179,02 (+3,12%)) & PES 2014) (Seoul) terhubung Timers 56% ; Sources of info: Maskapai Rute Frekuensi/mg Jumlah Seats Aksesibilitas : Internet 78%; Friends/Relative 38%. dengan 2 destinasi

AKSESIBILITAS :

MAIN SPENDING (US$) DESTINATIONS (Statistics Arr. 2014)

(Statistics Arr. 2014) MAIN DESTINATIONS

Bali: 420,89: mn160.330 Revenue (+10,23%) Per Visit : 1.137,10 (+2,33%) Jakarta : 115.033 Per Day : 179,02 (+3,12%))

diSaat Indonesia (+ 15,42%) ini Korsel (Seoul) terhubung dengan 2 destinasi diSeoul Indonesia Jakarta dan Bali dengan total – Jkt 7x 592.748 seats. 80.808 Jakarta Garuda (+ 0,60%) dan Bali dengan total Maskapai RuteIndonesia Frekuensi/mg Seoul Jumlah Seats - Bali 7x 114.296 Batam : 43.159 (+ 8,64%) 592.748 seats.

Bali : 160.330 (+ 15,42%) Jakarta : 115.033 (+ 0,60%) China : 3.969.700 Batam : 43.159 (+ 8,64%)

Garuda (+0,02%) Indonesia Japan : 3.179.700 (+29,46%) VISITS TO USA : 3.969.700: (+0,02%) 1.477.500 (+8,38%) Korean COMPETITORS China Japan : 3.179.700 (+29,46%) VISITS TO Airlines (Euromonitor 2014) Philippines : 1.212.700 (+4,02%) USA : 1.477.500 (+8,38%) COMPETITORS (Euromonitor 2014) Philippines : 1.212.700 Thailand : (+4,02%) 1.203.900 (-6,84%) (Statistics Arr. 2014)

OUTBOUND OUTBOUND

(Euromonitor 2014 (Euromonitor 2014 &Statistics Arr. &Statistics Arr. 2014) 2014)

22

Thailand

: 1.203.900 (-6,84%)

19.225.800 (+7,69%). (+7,69%). 19.225.800 Indonesia’s share 1,93%.

Indonesia’s share 1,93%.

Asiana Airlines

Seoul – Jkt

7x

Korean Seoul - Bali

7x

Seoul114.296 - Jkt

10x

144.924

Seoul - Jkt

10x

Seoul144.924 - Bali

9x

117.000

Seoul - Bali

9x

117.000

Seoul - JktAsiana

7x

Seoul - Jkt

7x

105.560

Seoul - Bali

2x

Seoul30.160 - Bali

2x

30.160

Airlines

Airlines

80.808

105.560

Sumber: Kemenhub (update 14 Sep 2015), diolah kembali oleh SPPM)

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

Sumber: Kemenhub (update 14 Sep 2015), diolah kembali oleh SPPM)


Pemasaran Mancanegara

Salah satu pemandangan suasana kegiatan sales mission di Hongkong dan Macau.

Menghitung Transaksi dari

Sales Mission

K

etika dilaksanakan kegiatan sales mission ke luar ­negeri, ke pasar wisman, selalu diadakan acara table top, yakni mempertemukan pelaku bisnis dari Indonesia selaku penjual, dengan pelaku bisnis setempat selaku pembeli. Jadi business talk one-on-one. Berapa hasil yang bisa diukur dari kegiatan tersebut, ­diperoleh dari laporan atau jawaban yang diberikan oleh pihak peserta tadi, berdasarkan kuesioner yang dibagikan oleh penyelenggara. Ini termasuk program selling dalam strategi promosi pariwisata yang disebut BAS, branding, advertising, selling. Dan dalam selling itulah hasil diperoleh bersifat langsung alias instan dapat dihitung. Jadi, peserta sellers mestilah datang dengan membawa produk yang siap jual, dan mampu menjual. Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasi­fik menyelenggarakan Sales Mission ke Hong Kong–Macau, bersamaan dengan Sales Mission wisata bahari yang sedang mempromosikan wisata diving. Pada 9 Desember 2015, sellers dari Indonesia terdiri atas 10 pelaku bisnis yakni Hamu Eco Dive Resort, Pulau Weh ­Resort, The Pade, Gajah Bali, TMS Tour, B Hotel, Ena Dive Center, ­Nusaraya Tour, Pearl of Papua, dan Garuda Indonesia, berhadap­an de­ ngan buyers 154 orang dari 103 perusahaan setempat. Pada pertemuan bisnis Table Top pihak seller Indonesia menjual paket leisure dan diving. Di sela-sela table top berlangsung, diadakan media interview. Kemudian jamuan makan siang yang diiringi penampilan tarian Balelebo dari daerah NTT

dan lagu-lagu oleh penyanyi Duo Batak serta alunan musik ­sasando. Esoknya pada 10 Desember 2015, di Macau, sejumlah 6 ­sellers dari ­Indonesia yakni The Pade, Gajah Bali, B Hotel, Ena Dive Center, Pearl of Papua dan Garuda Indonesia, dipertemukan dengan 54 orang sebagai buyers dari 50 p ­ erusahaan. Di sini waktu pertemuan bisnis diperpanjang per sesinya demi memberi ­kesempatan pada buyers Macau yang masih awam dan asing mengenal Indo­nesia untuk bertanya dan mendapat penjelasan yang detail dari sellers. Berdasarkan jawaban atas kuesioner yang diedarkan, tercatat perkiraan potensial wisman China (gabungan Hong Kong dan Macau) yang akan didatangkan adalah sekitar 2.424 ­wisman, dan nilai­nya diperkirakan sebesar US$ 220.000 atau sekitar Rp 2.970.000.000. n

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

23


ASEAN

SMX Convention Center di Passay, Manila, tempat berlangsungnya ATF 2016.

ATF 2016, Menghadapi T he 35th ASEAN Tourism Forum (ATF) diselenggarakan pada 18–25 Januari 2016 di Manila, Filipina. Sejalan dengan telah berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ATF tahun ini mengusung tema One Community for Sustainability. Sektor pariwisata bagi seluruh ­anggota ASEAN bukan lagi hanya sebagai sektor pendukung namun semakin menjadi sektor unggulan dalam pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan. Lokasi geografisnya strategis, berada di sekitar garis ekuator, kawasan di tenggara benua Asia menawarkan begitu banyak potensi pariwisata dan menarik bagi berbagai kalangan. Forum Pariwisata ASEAN ke-35 menampilkan berbagai macam produk dan pelayanan di lebih dari 40 destinasi di 10 negara ASEAN. Lebih dari 450 eksibitor akan mengisi ruang pameran. Tuan ru-

24

mah Filipina menampilkan potensi pariwisata di 13 provinsi. Pasar pariwisata (travex) diadakan pada 20–22 Januari 2016 bertempat di SMX Convention Center, Manila. “ATF telah membuktikan membawa hasil bagus bagi para pelaku industri pariwisata dan perjalanan kami selama ini. Pelaku industri dari seluruh Filipina menempati lebih dari 150 bilik ­pameran pada ATF 2016. Partisipan di ATF 2016 juga akan kuat dengan kehadiran berbagai hotel berjaringan global seperti CHM Hotels, FRHI Hotels & Resorts, Fura­ ma Hotels International, HPL Hotels & ­Resorts, Park Hotel Group, Premier Inn Hotel, Sol Melia, InterContinental Hotels Group, Starwood Asia Pacific Hotels & Re­ sorts, Best Western International, Hyatt Hotels & Resorts, Movenpick Hotels & Resorts, AccorHotels, Pan Pacific Hotels Group dan Wyndham Hotel Group,” ujar

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

Susan del Mundo, Ketua Sub-Committee TRAVEX ATF 2016. Kinerja pariwisata di destinasi-destinasi ASEAN telah menarik minat yang besar dari 65 negara. ATF 2016 mengakomodasi (hosted) 400 pembeli dari seluruh dunia, di antaranya para pembeli dari pasar-pasar utama ASEAN seperti Australia, Perancis, Jerman, India, Italia, Malaysia, Polandia, Rusia, Singapura, ­Inggris Raya dan Amerika Serikat. Sekitar 100 media internasional dan 75 media lokal dari Filipina akan meliput perkembangan terakhir industri pariwisata ASEAN dan apa saja yang akan ditawarkan oleh destinasi-­destinasi pada tahun ini. Media yang meliput terdiri dari para editor, jurnalis, dan publishers dari ­media-media khusus perjalanan, para ­travel blogger dan produser TV. Para menteri pariwisata ASEAN mengge-


Kompleks SMX berada di dalam satu kawasan terintegrasi menghadap Teluk Manila. Di dalam kompleks dilengkapi dengan pusat perbelanjaan terbesar, perkantoran, berbagai tipe akomodasi, taman hiburan, sampai trek untuk jogging dan bersepeda.

Satu Komunitas ASEAN lar jumpar pers dan kesepuluh negara ­ASEAN menggelar media briefing untuk seluruh media yang meliput ATF 2016. Indonesia mengambil bagian aktif pada forum-forum ASEAN tersebut. Bersamaan itu, kali ini maju ke lomba enam kategori yang dilombakan pada level ASEAN, yakni Best ASEAN Travel Article, Best ASEAN Tourism Photo, Best ASEAN Marketing & Promotional Campaign, Best ASEAN New Tourism Attraction, Best ASEAN Airline Programme, dan, Best ASEAN Cultural Preservation Effort. Penganugerahan akan dilakukan pada 19 Januari 2016, dan menjadi bagian dari rangkaian acara dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2016. Menpar Arief Yahya optimis, para pelaku bisnis pariwisata di Indonesia akan mampu berkompetisi dengan para kompetitor dari negara-negara lain dan dapat memberikan banyak manfaat ke-

pada masyarakat Indonesia dalam era MEA ini. Tahun 2016 bagi penduduk di negaranegara Asia Tenggara yang tergabung dalam Association of South East Asian Nations (Asean) memasuki babak kehidupan baru, kehidupan masyarakat Asean yang tunggal secara ekonomi, atau disebut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pariwisata merupakan bagian dari kegiatan ekonomi. Karena sudah menjadi masyarakat ekonomi tunggal, yang bebas masuk-keluar bukan hanya kunjungan wisata dan bisnis saja tetapi termasuk juga tenaga kerja, investasi dan seterusnya. Dalam rangka menyambut dimulai­nya implementasi MEA, peme­rintah telah dan akan terus melakukan perbaikanperbaikan dan peningkatan standarstandar pariwisata.

Yang telah dilaksanakan oleh peme­ rintah antara lain, mempersiapkan 28 standar usaha pariwisata, tujuh standar usaha pariwisata telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata melalui ­Keputusan Menteri, dan 21 lainnya masih dalam perancangan (draft). Juga, ­pemerintah mendirikan 12 ­Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata dan menyiapkan 1.500 auditor untuk standar usaha pari­ wisata. ­Kemudian memfasilitasi sertifikasi kompetensi tenaga kerja di bidang ­pariwisata. Dari tahun 2007 hingga 2015, Kemenpar telah memberikan 81.627 sertifikasi kompetensi kepada tenaga kerja bidang pariwisata yang bekerja di 12 sub ­sektor pariwisata antara lain, hotel dan restoran, spa, biro perjalanan wisata, tour leader, tata boga, MICE, arung ­jeram, dan selam. n

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

25


Indi

Jumlah Kunjungan Wisman Bulanan

JANuari – NOVember 2015 Bulan JANUARI FEBRUARI MARET APRIL M E I J U N I J U L I AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER JAN - NOV DESEMBER Jumlah

2015 723,039 786,653 789,596 749,882 793,499 815,148 814,233 850,542 869,179 825,818 777,480 8,795,069 10,000,000

2014

+/–

Selisih

753,079 702,666 765,607 726,332 752,363 851,475 777,210 826,821 791,296 808,767 764,461 8,520,077 915,334 9,435,411

-3.99% 11.95% 3.13% 3.24% 5.47% -4.27% 4.76% 2.87% 9.84% 2.11% 1.70% 3.23%

(30,040) 83,987 23,989 23,550 41,136 (36,327) 37,023 23,721 77,883 17,051 13,019 274,992 Sumber: BPS

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Jumlah Kunjungan Wisman Berdasarkan Pasar NOVEMBER 2015 vs 2014

NO.

FOKUS PASAR

1 SINGAPURA 2 MALAYSIA 3 TIONGKOK 4 AUSTRALIA 5 JEPANG 6 KORSEL 7 INDIA 8 AS 9 INGGRIS 10 JERMAN 11 TAIWAN 12 PERANCIS 13 TIM-TENG 14 BELANDA 15 FILIPINA 16 THAILAND 17 HONG KONG 18 RUSIA PASAR LAINNYA Jumlah

November (+/-) 2015 2014 129,252 132,209 -2.24% 114,217 115,500 -1.11% 77,353 70,083 10.37% 61,799 87,450 -29.33% 41,370 42,555 -2.78% 31,619 24,804 27.48% 24,361 18,362 32.67% 20,707 18,009 14.98% 19,550 17,049 14.67% 14,302 13,553 5.53% 14,216 14,242 -0.18% 13,658 12,655 7.93% 12,801 9,554 33.99% 12,072 11,177 8.01% 11,235 11,358 -1.08% 6,842 8,173 -16.29% 5,513 7,821 -29.51% 5,425 6,660 -18.54% 161,188 143,247 12.52% 777,480 764,461 1.70%

SELISIH -2,957 -1,283 7,270 -25,651 -1,185 6,815 5,999 2,698 2,501 749 -26 1,003 3,247 895 -123 -1,331 -2,308 -1,235 17,941 13,019 Sumber: BPS

26

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Kebangsaan Singapura Malaysia Jepang Korea Selatan Taiwan China India Philipina Hongkong Thailand Australia Amerika Serikat Inggris Belanda Jerman Perancis Rusia Saudi Arabia Mesir Uni Emirat Arab Bahrain Pasar Lainnya Jumlah Wisman

Jumlah Kunjungan Wisman Melalui Pintu Masuk Lainnya Jumlah Kunjungan Wisman Melalui Seluruh Pintu Masuk

Januari 105,158 83,334 37,092 37,089 13,913 80,842 17,499 8,834 5,231 5,979 90,935 16,702 16,036 10,621 9,129 10,466 6,858 12,556 680 474 104 102,407 671,939 51,100 723,039


kator

Jumlah Kunjungan Wisman Berdasarkan Pasar Januari–November 2015 vs 2014

NO.

FOKUS PASAR

1 SINGAPURA 2 MALAYSIA 3 TIONGKOK 4 AUSTRALIA 5 JEPANG 6 KORSEL 7 INGGRIS 8 INDIA 9 AS 10 PERANCIS 11 TAIWAN 12 JERMAN 13 TIM-TENG 14 BELANDA 15 FILIPINA 16 THAILAND 17 HONG KONG 18 RUSIA PASAR LAINNYA Jumlah

Jan - Nov SELISIH (+/-) 2015 2014 1,330,619 1,326,746 0.29% 3,873 1,071,631 1,125,780 -4.81% -54,149 1,044,341 883,725 18.17% 160,616 940,719 996,032 -5.55% -55,313 450,902 441,539 2.12% 9,363 310,516 299,326 3.74% 11,190 244,764 212,250 15.32% 32,514 240,444 214,116 12.30% 26,328 227,353 213,309 6.58% 14,044 190,639 194,667 -2.07% -4,028 189,940 186,818 1.67% 3,122 180,865 168,715 7.20% 12,150 169,335 158,924 6.55% 10,411 154,241 153,504 0.48% 737 121,719 121,210 0.42% 509 82,895 87,337 -5.09% -4,442 79,190 79,852 -0.83% -662 56,987 81,174 -29.80% -24,187 1,707,969 1,575,053 8.44% 132,916 8,795,069 8,520,077 3.23% 274,992 Sumber: BPS

Dari 19 Pintu Masuk Utama Menurut Kebangsaan Dan Bulan Kedatangan – Periode: Januari–November 2015 2015 Februari 96,427 92,206 45,574 29,749 18,439 137,181 22,511 10,433 7,467 6,349 78,383 17,819 16,886 11,272 11,267 12,727 5,163 9,873 634 527 78 112,533 743,498 43,155 786,653

Maret

April

Mei

Juni

Juli

126,049 107,560 42,507 27,215 18,232 82,687 19,981 10,970 7,888 8,981 84,436 19,429 18,741 11,041 13,977 12,065 4,724 17,358 663 735 118 104,464 739,821 49,775 789,596

117,673 102,960 30,608 27,386 15,689 79,000 21,498 12,012 8,414 9,174 82,315 20,414 21,437 10,299 13,298 17,379 5,331 7,531 796 620 112 104,872 708,818 41,064 749,882

141,709 122,179 34,989 24,487 16,462 70,803 26,444 12,423 9,222 8,834 80,547 21,059 19,956 11,214 15,115 16,528 3,809 11,827 755 625 128 102,512 751,627 41,872 793,499

149,492 98,239 37,187 25,754 20,161 91,038 27,498 11,181 4,254 7,303 101,959 22,944 22,892 10,931 14,609 13,660 5,437 7,033 492 414 48 105,530 778,056 37,092 815,148

92,667 73,758 36,043 25,794 20,718 117,139 18,090 9,477 7,268 5,620 89,522 22,201 26,956 27,003 18,249 25,194 5,085 22,119 761 1,466 158 130,264 775,552 38,681 814,233

Agustus September 127,761 88,508 48,661 26,817 18,563 120,658 20,088 11,297 7,193 7,952 66,863 20,869 26,117 17,054 22,788 26,880 4,314 22,526 1,053 1,874 296 125,053 813,185 37,357 850,542

123,276 97,393 53,483 23,970 17,853 94,549 21,605 11,514 8,862 7,189 104,050 22,839 28,837 16,776 26,483 20,190 5,401 18,474 1,222 724 158 118,074 822,922 46,257 869,179

Pertumbuhan Oktober November Desember (%) 121,155 129,252 1,330,619 1,326,746 0.29% 91,277 114,217 1,071,631 1,125,780 -4.81% 43,388 41,370 450,902 441,539 2.12% 30,636 31,619 310,516 299,326 3.74% 15,694 14,216 189,940 186,818 1.67% 93,091 77,353 1,044,341 883,725 18.17% 20,869 24,361 240,444 214,116 12.30% 12,343 11,235 121,719 121,210 0.42% 7,878 5,513 79,190 79,852 -0.83% 8,672 6,842 82,895 87,337 -5.09% 99,910 61,799 940,719 996,032 -5.55% 22,370 20,707 227,353 213,309 6.58% 27,356 19,550 244,764 212,250 15.32% 15,958 12,072 154,241 153,504 0.48% 21,648 14,302 180,865 168,715 7.20% 21,892 13,658 190,639 194,667 -2.07% 5,440 5,425 56,987 81,174 -29.80% 9,737 10,911 149,945 139,845 7.22% 1,072 1,122 9,250 7,376 25.41% 571 645 8,675 10,260 -15.45% 142 123 1,465 1,443 1.52% 119,063 106,777 1,231,549 1,161,567 6.02% 790,162 723,069 8,318,649 8,106,591 2.62% 35,656 54411 476,420 413,486 15.22% 825,818 777,480 8,795,069 8,520,077 3.23%

Jan-Nov 2015

Jan-Nov 2014

Sumber: BPS

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 januari 2016

27

Sumber : BPS


Suku Pengembara

Laut Bajo

S

uku Bajo diperkirakan tersebar di 21 provinsi di Indonesia. Penyebaran populasi Sang Pengembara Laut juga sampai di Filipina dan Thailand. Paling banyak berada di Kabupaten Wakatobi. Kampung Mola di barat Pulau Wangi-wangi adalah kampung Bajo terpadat. Peserta paket pesiar Pelni Let’s Go Wakatobi 2015 yang tidak mengikuti program menyelam kedua di Hoga, berkunjung ke Desa Sama Bahari, kampung Bajo di Kaledupa. Sejak berada di dermaga dan ­melewati gapura, nafas kehidupan suku Bajo ­sangat terasa. ­Seorang bapak sedang membangun lepa (­sampan) kayu di samping rumah. Warga memasak bersama karena ada satu keluarga sedang berduka, perempuan-perempuan Bajo lainnya membuat bedak dingin dari beras yang diulek di atas batu yang di­warisi turun-temurun dari ibu dan nenek mereka. Cumungreng, kacamata selam dari Merajut jaring kayu khas Bajo. Warga di kampung juga dilakukan Bajo Mola juga membuatnya untuk oleh perempuan. suvenir. Sepasang cumungreng Anak-anak melomdihargai Rp 50 ribu. pat dan berenang di depan rumah-rumah tancap. Beberapa diantaranya mengenakan cumungreng, kacamata selam dari kayu dan kaca s­ erta diikat dari karet dan benang jala. Meskipun sekarang para perempuan Bajo menam­ bahkan bubuk lulur instan dan krim wajah ­buatan Cina, bersama dengan bedak dingin dari beras, ­perairan laut relatif bersih di bawah rumah dan gang-gang dari beton dan kayu. Modernisasi boleh ‘menggempur’, namun bagi orang Bajo lautan akan selalu jadi saudara mereka.

28

Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 73 Januari 2016

Merajut jala.

Bergotong-royong membantu warga yang sedang berduka.

Membangun lepa (sampan). Lepa sama seperti mobil/motor bagi orang Bajo.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.