Newsletter Pariwisata Indonesia Edisi Oktober 2015

Page 1

Vol. 6 n No. 70 n Oktober 2015

Industri Penerbangan

Mendukung dan Didukung

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

1


Isi Nomor ini

8 15 18 24

Pertimbangan Operator Mau Terbang ke Destinasi Percayalah, BVKS Meningkatkan 15% Jumlah Wisman dari Negara Ybs Dari World Halal Travel Summit & Exhibition : Setelah Lombok Dinobatkan . . . Perhatian dari Bandara Ke Bandara, Kota demi Kota

Penanggungjawab: • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara; • Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Wakil Penanggungjawab: • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara; • Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110 Telp Fax Email

: 021 383 8220 : 021 380 8612, : jurnal@indonesia.travel

Pencetak : Rekadaya Multi Adiprima Jika Anda mem­punyai infomasi dan pendapat untuk Newsletter ini, s­ ilakan kirim ke alamat di atas.

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

2

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

Wisata bahari di negeri ini pun kini membuka peluang bagi

wisnus menikmati gaya cruise ship. Menginap di atas kapal ketika kapal berlayar menuju destinasi. Esoknya, kapal ­sudah berlabuh di destinasi, penumpang/wisatawan lalu melakukan kegiatan tur lokal, di darat, di bentang laut dan di bawah laut. Di atas kapal yang tengah berlayar pada siang hari, konferensi dan rapat-rapat organisasi atau bisnis pun bisa dilaksanakan. Baik pagi maupun sore hari dapat puas menikmati saatsaat Sang Surya bangun dan turun di garis cakrawala. Melihat daratan dari atas perairan sungguh suatu pemandangan dan memberi pandangan yang berbeda. Kelak ketika kualitas perangkat keras dan lunak di atas ­kapal sungguh-sungguh ditingkatkan ke level ­internasio­nal, wisman dari seluruh penjuru dunia pun akan dapat tertarik dan memburu paket-paket wisatanya, apalagi dengan kemudahan mulai dari memperoleh informasi, memesan dan membeli tiket kapal, proses di pelabuhan dan seterusnya.


e d it o r ial

Kado Manis Setahun Pemerintahan JKW

S

elasa 20 Oktober 2015 sekitar ­tengah malam Waktu Indonesia Barat, di Abu Dhabi jam sudah menunjukkan pukul 12 malam kurang, saat itu Lombok dianugerahi ­pengakuan sebagai The World’s Best Halal Honeymoon Destination, lalu selang lima ­menit kemudian diumumkan lagi peng­ anugerahan Lombok sebagai The World’s Best Halal Travel Destination.

Bukan itu saja. Beberapa saat ­sebelumnya, di sektor industri, Sofyan ­Hotel di Indone­ sia dianugerahi pengakuan sebagai The World’s Best Family Friendly Hotel. Jadi­ lah tiga ‘Award’ sekaligus diberikan pada ­Indonesia, dari 14 kategori the best yang proses ­penilaiannya dilakukan melalui ­voting terbuka bagi umum. Lombok sebagai destinasi di bawah mer­ ek Wonderful Indonesia telah diakui masuk dalam peta wisata halal dunia. Pagi-pagi sekali Rabu 21 Oktober 2015 Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menya­ takan ‘Award’ dari dunia internasional itu ibarat ‘kado manis’ untuk pemerintahan JKW-JK, persis di hari pelantikan Presiden

pada tanggal 20 Oktober. Itu semakin mempertajam positioning Lombok, sebagai destinasi halal ­tourism kelas dunia. Pasar Timur Tengah, ter­utama UAE, itu spending-nya paling besar, sekitar USD 1.700 per kepala. Disusul Arab ­Saudi sekitar USD 1.500. Rata-­ratanya USD 1.200. Jadi kalau menggunakan ­analisa SSS atau triple S, yakni size (ukuran), spread (laba atau margin keuntungan), dan ­sustainable (­keberlangsungan), maka pasar halal travel itu sangat menjanjikan, kata Menteri Pariwisata.

Beberapa kebijakan nasional secara lang­ sung mendukung kuat pe­ngem­bangan pariwisata kita. Yaitu pemberlakuan ­Bebas Visa Kunjungan Sementara (BVKS), peng­ hapusan CAIT dan asas kabotase. ­Jumlah kunjung­an wisman akan meningkat ­signifikan. “Karena itu BVKS terus kita promosikan di mana-mana. Sekarang ­punya amunisi baru untuk bahan promosi, yakni Halal Travel, Lombok dan Sofyan Hotel,” ujar Menteri. Perkembangan mutakhir ini semakin meyakinkan bahwa tahun-tahun berikut­ nya kita akan melihat peningkatan ­jumlah kunjungan wisman, dari mayor market maupun niche market. Menuju setidaknya 20 juta wisman di tahun 2019. n

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

3


utama

Memperluas Sinkronisasi

Saling Dukung dengan Penerbangan

P

raktis hampir semua pihak dewasa ini tampak tergerak di masing-masing bi­ dang, kompetensi dan tingkatan, i­ngin maju dalam kegiatan pariwisata. Itu ­setelah mulai terlaksananya secara nasional ­strategi pengembangan pariwisata. ­Pemasaran, pada esensi­ nya memajukan sisi supply dengan pemilihan fokus-fokus DOT yaitu Destinasi, ­Originasi (Pasar) dan Timing. Bersamaan meng­generate demand, termasuk kebijakan per­ luasan bebas visa kunjungan. Pada strategi promosi, telah langsung memastikan dasar dan pedoman stra­ tegis alokasi untuk BAS, Branding 50%, ­Advertising 30%, dan Selling 20%. Pelaksanaan B dan A itu ­telah men­ ciptakan gaung dan ­‘per­hatian’ lebih luas terhadap Wonderful Indonesia seba­ gai desti­nasi pari­wisata interna­sional. Citra Wonderful Indonesia telah di­­tan­ capkan dengan lebih kuat, di ­ba­nyak pasar di mancanegara. Kata Menpar ­Arief Yahya di bulan September 2015.

4

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

Dampaknya itu yang tampaknya juga, memperkuat dorongan bagi mas­kapai pe­ nerbangan nasional Indonesia untuk se­ makin ikut outward looking. Selama ini tingginya pertumbuhan jumlah pe­num­ pang di dalam negeri telah cukup meny­ ibukkan mereka ­untuk melayani se­hingga penerbangan luar negeri belum ­begitu diper­ hatikan. Tapi dua tahun terakhir pertumbuhan di dalam negeri agak stagnan. Kondisi obyektif yang dihadapi di­nyatakan antara lain kenaikan harga BBM, kurs dolar, dan gejala daya beli pun agak m ­ enurun. Namun sektor pariwisata, tampak tetap membuka peluang, dan lebih khusus lagi, kon­ disi obyektif yang memperlihatkan bahwa 2/3 wisatawan di dunia tahun 2014 saja tercatat ber­asal dan bergerak di dalam wilayah Asia Pasifik. Kemudian di Oktober 2015 ini, peme­ rintah mengeluarkan 3 regulasi baru. Ini bisa membawa publik melihat apa yang sedang terjadi di bidang akesibilitas udara. Bagaima­ na ­aksesibilitas udara pada sisi bisnis atau komersial mendapatkan hembusan angin kencang untuk maju lebih cepat; pada sisi kepentingan pariwisata kemajuan ­industri penerbangan akan mendorong ­percepatan meningkatnya jumlah wisman yang datang. ­Serta, meluasnya destinasi bagi wisnus, bersamaan meningkatnya jumlah wisnus bepergian di dalam negeri sendiri. Pihak INACA (Asosiasi Perusahaan ­Penerbangan Nasional Indonesia) pun melaporkan, tahun 2015 ini ­industri penerbangan ­Indonesia umum­ nya diperkirakan tetap akan me­ningkat, kendati belum akan setinggi apa yang per­


nah dijalani tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal peningkatan jumlah penum­ pang, dari dalam maupun luar negeri, peningkatan itu akan terasa berkat ke­ cenderungan meningkatnya ­ke­giatan pariwisata yang ­mendorong dan me­ narik volume lalu lintas wisatawan melalui udara. Penerbangan ke dan dari luar negeri, selain akan terfokus pada umumnya di Asia Pasifik, juga secara khusus akan relatif menguat dengan pasar Cina, Jepang dan Korea. Beberapa operator penerbangan na­ sional Indonesia juga tengah ­menyusun program jangka menengah dan pan­ jang hendak membuka penerbangan long-haul ke Eropa dan Amerika. Sebagaimana dimaklumi ­pemerintah menerbitkan Perpres No. 104 tahun 2015 tanggal 23 September 2015 ten­ tang fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) bagi 45 negara. De­ ngan tambahan tersebut saat ini men­ jadi 90 negara. Regulasi ini bersama dengan dua peraturan baru tentang yacht (perahu pesiar) dan cruise (kapal pesiar) dalam upaya mendorong pe­ ningkatan jumlah kunjungan wisman. Menteri Pariwisata Arief Yahya ­optimis tiga kebijakan ini bisa me­ naikkan nilai jual Indonesia di peta pariwisata dunia. “Kebijakan BVKS tahap kedua ini langkah strategis me­ ningkatkan jumlah kunjungan wisman secara signifikan, setelah BVKS tahap pertama terbukti sukses meningkat­

kan kunjungan wisman 30 negara se­ lama periode 10 Juni–9 Agustus 2015 ­sebesar 592.748 wisman atau men­ ingkat 15 persen dibanding periode yang sama di tahun 2014 yang sebesar 514.171 wisman,” kata Menpar Arief Yahya (8/10). Menpar menambahkan, pertumbuh­ an jumlah wisman dari 30 negara ini jauh di atas pertumbuhan rata-rata dimana kunjungan wisman periode Juni–Juli 2015 sebesar 4,27 persen dibandingkan periode Juni–Juli 2014. Komitmen Presiden RI mempriori­ taskan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan dibuktikan dengan penerbit­ an Perpres No. 105 tahun 2015 tentang kunjungan yacht asing ke ­Indonesia yang menghapus keten­tuan mengenai CAIT(Clearance Approval for ­Indonesia Territory) dan keharusan ­impor ­sementara. “Perpres ini memudahkan yacht ­asing untuk memasuki wilayah perair­ an Indonesia dalam pengurusan doku­ men CIQP (Custom, Immigration, ­Quarantine, Port) di 18 pelabuhan. Ke­ bijakan ini diproyeksikan meningkat­ kan jumlah kunjungan yacht ke Indo­ nesia hingga 6.000 yacht pada tahun 2019 sehingga menghasilkan devisa USD 600 juta,” ungkap Menpar. Menpar Arief Yahya menjelaskan, promosi wisata bahari mendapat tam­ bahan dukungan dengan keluarnya Permen Perhubungan No. PM 121 tahun 2015 tentang pemberian kemu­

dahan bagi wisatawan dengan meng­ gunakan kapal pesiar (cruise) berben­ dera asing. Dengan peraturan ini, asas cabotage untuk cruise asing dicabut sehingga ­kapal asing bisa mengangkut dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia. Bagi industri penerbangan, mening­ kat­nya jumlah wisman yachter dan ­crusie ship dengan fasilitasi tadi, berarti juga akan menambah jumlah wisman yang akan menggunakan penerbangan masuk dan keluar Indonesia. Cruise ship misalnya, selalu punya paket Fly and Cruise, sang wisatawan terbang ke satu kota pelabuhan singgah, dari situ naik kapal berwisata. Atau, arah sebaliknya. Demikian pula sebagian yachter ­terbang ke pelabuhan singgah, lalu naik yacht berkeliling perairan Indonesia. ­Bahkan sebagian akan memarkir perahu layar mereka di Indonesia, dan terbang ­pulang pergi ke ‘rumah di ­negerinya’. Pemerintah juga memudahkan wis­ man yang ingin keluar masuk Indo­ nesia dengan memperbanyak jumlah Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) masuk di 5 bandara dan 9 pelabuhan dan TPI keluar di 19 bandara dan 29 pelabuhan laut serta 2 TPI darat. “Sejak penerapan kebijakan ini ­jum­lah kunjungan wisman 30 negara BVKS ke Kepulauan Riau naik tajam. Pada minggu pertama September ada 2.184 wisman ke Kepri dan pada ­minggu kedua naik 240 persen men­ jadi 7.429 wisman,” kata Arief Yahya.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

5


utama

Perkembangan Industri Penerbangan

Laporan INACA men­cermin­kan naik turunnya bisnis mas­ kapai ­penerbangan nasional Indonesia beberapa tahun ini. Khususnya pada pener­ bangan internasional, ada delapan ­maskapai nasional yang ber­operasi berjadwal, dan pangsa pasar bagi para ­operator tersebut diakui ter­ utama hasil dari perjalanan wisata tahun 2014, seperti ini:

Sumber: INACA/ Kemenhub

Tetapi produksi ke­ seluruhan industri penerbangan pada rute ­internasional tampak mening­ kat pada setiap aspek dalam industri ini, hanya jumlah pe­numpang agak menurun di tahun 2014. Maka inilah yang dewasa ini tampak sedang di­lirik dan para maskapai pe­nerbangan nasional ­hendak me­ningkatkan operasi dan pemasaran ke luar negeri.

Total Production of International Scheduled Airlines 2010-2014 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

DISCRIPTION Aircraft KM (000) Aircraft Departure Aircraft Hours Passenger Carried Freight Carried Passenger KM Available Seat KM Passenger L/F (%) Ton KM Performed a. Passenger b. Freight c. Mail d. Total Available Ton KM Weight L/F (%)

UNIT

2010

2011

( 000 ) number number number ton ( 000 ) ( 000 ) ( % )

101,682 50,793 151,519 6,614,937 79,552 16,369,348 22,686,349 72.16

126,876 61,755 184,312 8,152,133 72,163 22,897,654 31,186,691 73.42

138,721 209,107 209,107 9,938,291 90,692 23,264,346 31,423,555 74.03

160,242 290276:13 290276:13 10,964,559 110,512 24,442,603 35,248,383 69.34

158,434 238875:20 238875:20 10,252,461 117,902 23,859,457 38,631,569 61.76

( 000 ) ( 000 ) ( 000 ) ( 000 ) ( 000 ) ( % )

1,572,181 4,818,179 1,780 6,393,938 16,947,490 37.73

2,187,011 310,175 2,150 4,776,524 10,788,625 44.27

11,302,891 715,250 4,352 12,028,236 34,539,295 34.82

2,285,742 398,813 7,742 2,692,298 4,645,881 57.95

2,258,332 411,901 10,600 2,680,833 5,169,445 51.86

32.19% 71.13%

23.24% -9.29%

21.91% 25.68%

10.33% 21.86%

-6.49% 6.69%

Passenger Growth Cargo Growth

2012

2013

2014

Sumber: INACA/Kemenhub

6

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015


Rute Internasional

Baru saja INACA usai kongres a­ nggota tahunan pada 22 ­Oktober 2015 ini. Mari lihat lebih jauh ­perkembangan mereka. Tahun 2014 dinyatakan sebagai per­ siapan restrukturisasi rute oleh operator yang hendak meningkatkan jumlah pe­ nerbangan ke Cina. Kota-kota­ ­sasaran baru di Cina antara lain: Chengdu, Chong Qin, Ningbo, ­Kunming, Jinan, Harbin, Xian, ­Shenyang, Chengzhou. Rute baru Denpasar-Beijing pp dibuka sejak Januari 2015. Pada drawing board maskapai telah tercantum juga penam­ bahan rute ke Timur Tengah. Di dalam negeri, untuk city pair rute internasional, selain telah populer Denpasar-Bali, juga ditambah kini kota Manado di Sulawesi utara. Ada yang merestrukturisasi rute, antara lain mengurangi penerbangan pada rute yang merugi, (seperti Jakarta– Haneda pp, Denpasar–Haneda pp dan Denpasar–Brisbane pp oleh ­Garuda ­Indonesia), menunda pengoperasian rute baru, serta penyesuaian frekuensi penerbangan ke Australia dan Eropa. Kota Surabaya, misalnya, mendapat penerbangan dengan rute dan ­frekuensi baru, ke Singapura dan ke Jeddah di Saudi Arabia. Garuda Indonesia dan Myanmar Airways International bek­ erja sama melaksanakan code share flight.Myanmar Airways International pada rute Bangkok–Yagon (pp) dan Singapore–Yagon (pp). Sebaliknya,

­ yanmar Airways International–GaruM da Indonesia untuk rute Jakarta–Bang­ kok (pp) dan Jakarta–Singapura (pp). Rute pe­nerbangan Denpasar–Dili (pp) dibuka kembali. Frekuensi yang relatif banyak per­ tambahannya adalah ke Kuala Lum­ pur dan Singapura. Rute baru Pekan­ baru–Penang pp dibuka oleh operator ­Malindo Air. Situasi perekonomian dunia yang melemah merupakan bagian utama dari pertimbangan yang diambil dalam merestrukturisasi rute penerbangan. Garuda Indonesia kini melayani 39 penerbangan per minggu pada rute Indonesia-Jepang, yaitu Jakarta– Osaka (Kansai), Denpasar–Osaka (Kansai), ­Jakarta–Tokyo (Narita), Denpasar–­Tokyo (Narita), Denpasar– Tokyo (Haneda), dan Jakarta–Tokyo (­Haneda). Maskapai ini juga tengah menjalin kerjasama dengan All Nippon Airways (ANA) melalui code share agreement, maka penumpang Garuda Indonesia melalui Bandara Haneda da­ pat melanjutkan penerbangan dengan ANA ke beberapa kota besar di dalam negeri Jepang, seperti ke Fukuoka, Sa­ porro dan Okinawa, atau sebaliknya.

Untuk ke/dari kota di AS yaitu ­Seattle dan Los Angeles, penumpang Garuda Indonesia juga dapat melanjut­ kan penerbangan via Tokyo (Haneda) melalui code share agreement bersama maskapai AS, Delta Airlines. Yang tak kurang menggembirakan adalah perkembangaan beberapa airlines asing pun tengah menambah frekuensi penerbangan ke Indonesia, atau mem­ buka rute baru. Yang sudah merealisasi di tahun 2015 ini adalah operator pe­ nerbangan dari Timur ­Tengah: Emir­ ate, Ettihad, Qatar, yang membuka rute langsung ke Denpasar, Bali, dari tadi­ nya hanya terbang sampai Jakarta. LCC Jetstar bulan Desember 2015 ini membuka rute penerbangan dari Singapura ke Palembang dan ke Pekan­baru. Khususnya dengan pasar ­Tiongkok yang amat sangat ‘­lucrative’, maskapai asing maupun Indonesia cenderung akan menambah terus ka­ pasitas pe­nerbangan ke Indonesia. Dari pihak maskapai Indonesia bah­ kan akan me­nerobosnya lebih banyak dengan pe­nerbangan charter, ketika tak mencuku­pi armada pesawat ataupun kru untuk penambahan penerbangan berjadwal.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

7


utama Rute Dalam Negeri

Indonesia dinyatakan oleh IATA (International Air Travel Association) ­sebagai satu dari lima pasar penerbang­an yang memiliki pertumbuhan pe­numpang tercepat di dunia. Pada rute dalam negeri, perkembangan bisnis maskapai pener­ bangan nasional terlihat seperti ini:

Total Production of Domestic Scheduled Airlines 2010-2014 NO

DISCRIPTION

UNIT

2010

2011

2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Aircraft KM (000) Aircraft Departure Aircraft Hours Passenger Carried Freight Carried Passenger KM Available Seat KM Passenger L/F (%) Ton KM Performed a. Passenger b. Freight c. Mail d. Total Available Ton KM Weight L/F (%)

( 000 ) number number number ton ( 000 ) ( 000 ) ( % )

356,089 417,717 639,620 51,775,656 415,561 59,435,878 72,719,097 81.73

409,073 504,519 686,784 60,197,306 483,736 58,455,009 68,578,455 85.24

555,748 614,712 851,127 71,421,464 571,668 69,235,834 85,702,251 80.79

( 000 ) ( 000 ) ( 000 ) ( 000 ) ( 000 ) ( % )

7,529,057 1.027,991 11,958 8,623,553 19,478,613 44.27

4,624,102 556,180 11,841 5,243,193 15,243,235 34.90

11,130,292 11,130,292 12,596 11,832,444 36,846,691 32.11

Pertimbangan Operator Mau Terbang Jika ditanya mengapa maskapai pe­ nerbangan bersedia terbang ke suatu destinasi, maka kalangan operator akan menjelaskan beberapa pertimbangan mendasar. Yaitu antara lain :

1

Ada pasar penumpang pada desti­ nasi tersebut, untuk ­inbound ­ataupun outbound. Ukuran pa­ sar­­­nya akan diperhitungkan dengan tingkat rata-rata tertentu passenger load factor yang akan bisa dicapai ­dengan rata-rata harga tertentu penjualan tiket, maka revenue-nya mestilah mengatasi TOC (Total Operation Cost) penerbang­ an pada rute tersebut. Ada ketersediaan pesawat yang secara ekonomi komersial se­ suai dengan ukuran pasar, secara teknik sesuai jarak tempuh, dan fasili­ tas yang sesuai yang tersedia di ban­ dara destinasi, serta faktor pendukung teknis dan operasional lain.

2 8

3 4

Selain ketersediaan pesawat, juga ketersediaan jumlah kru udara (awak cockpit dan awak kabin). Izin-izin yang relevan, baik dari instansi pemerintahan ­maupun yang berlaku di dunia penerbang­ an internasional. Ketika salah satu di antara empat pertimbangan dasar tersebut ­menurut pihak operator tidak terpenuhi, maka tidak akan bisa membuka atau meng­ operasikan penerbangan ke destinasi dimaksud. Demikian pula konsekuen­ sinya, jika setelah operasi dijalankan tetapi kemudian kembali salah satu di antara empat pertimbangan dasar itu tak terpenuhi, maka penerbangan berjadwal yang sedang berjalan tentu akan dihentikan. Operator akan ‘pull out’ alias menghentikan operasi pe­ nerbangan. Indonesia hingga saat ini mempunyai kesepakatan bilateral berupa air service

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

agreement dengan 77 negara. Berdasar­ kan masing-masing ­bilateral agreement tersebut, diperlukaan pem­bicaraan lebih lanjut dan detil antara dua otoritas pe­ nerbangan dari ma­sing-masing negara, untuk sampai pada air agreement yakni pelaksanaan operasi penerbangannya. Tetapi sampai sekarang memang baru sekitar 30 negara yang sudah direalisasi­ kan. Ada yang sudah pernah terlaksana, namun kemudian berhenti operasi, arti­ nya tidak lagi melanjutkan penerbangan langsung ke Indonesia dari luar negeri. Pada tahap perundingan teknis un­ tuk membuat air agreement disebutkan tadi, saat itu itu dilibatkan para opera­ tor penerbangan. Dan operator pener­ bangan mempertimbangkan perhitun­ gan-perhitungan komersial, tekhnik dan operasional seperti dicatat diatas. Saat ini 77 negara dengan siapa ­Indonesia mempunyai bilateral air service agreement adalah terdiri dari:


2013

2014

458,301 638,011 905101:43 75,770,222 539,257 62,096,407 74,819,814 82.99

524,978 636,436 943267:24 76,498,400 584,571 67,404,828 81,876,188 82.33

5,067,657 460,181 14,380 5,542,218 8,094,224 68.47

5,514,879 512,387 12,757 6,040,023 8,922,878 67.69

Terlihatlah bahwa hampir setiap ­aspek dan unsur dalam produksi pe­nerbangan berjadwal di dalam negeri selalu cenderung meningkat. Itu terkait kenyataan bahwa sebagian opera­ tor nasional tengah menambah jumlah dan memperbarui pesawat dalam armada­nya, (sesuai kontrak berjangka panjang dengan pabrikan pesawat ter­ bang) sehingga setiap tahun bertambah di sisi ­supply. Hanya pada jumlah pe­ numpang yang diang­ kut, telah dialami gejala stagnan, jumlah masih meningkat namun ting­ kat pertumbuhannya agak menurun seperti terlihat antara tahun 2014 terhadap

tahun 2013. Bagaimana pula konstelasi pangsa pasar pada penerbangan rute dalam negeri di tahun 2014, antara operator nasional ini, terlihat seperti ini:

Sumber: INACA/Kemenhub

ke Destinasi

Sumber: INACA/Kemenhub

Austria Inggris Madagaskar Afrika Selatan Iran Malaysia Amerika Serikat Islandia Maroko Arab Saudi Italia Mauritius Argentina Jepang Meksiko Australia Jerman Mesir Bahrain Kamboja Myanmar Banglades Kanada Norwegia Belanda Kazakhastan Oman Belgia Kenya Pakistan Brunei Darussalam Korea Selatan Papua Nugini Bulgaria Korea Utara Perancis Ceko Kroasia Philipina Denmark Kuwait Polandia Ethiopia Kyrgizstan Qatar Finlandia Laos Rep. Rakyat Tiongkok Hongaria Libanon Rumania Hongkong Luksemburg Rusia India Macau Rwanda

Selandia Baru Singapura Slovakia Spanyol Srilangka Swedia Swiss Taiwan Thailand Timor Leste Tunisia Turki Turkmenistan Ukraina Uni Emirat Arab Uzbekistan Vietnam Yaman Yordania Yunani

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

9


utama

Maskapai Penerbangan

Kian Tergerak…

Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia kini banyak tampil di hampir semua bandara di Indonesia, seakan selalu memberi salam selamat datang atau selamat jalan pada setiap travelers.

Pariwisata Mancanegara

Garuda Indonesia bersama airlines ­nasional menyambut gembira kebijak­ an BVKS yang kini mencakup 90 nega­ ra. Itu akan menambah jumlah penum­ pang yang menuju ke ­Indonesia sebagai wisman. Ke negara Polandia pun, di Eropa Tmur, penerbangan lang­sung akan dibuka. Optimisme ­pertumbuhan ‘signifikan’ wisata manca­negara di­ cerminkan oleh rencana yang satu ini. Direktur Utama Garuda Indonesia, M Arif Wibowo, dan CEO maskapai penerbangan Polandia LOT, Sebastian Mikosz, di Warsawa, menandatangan kerja sama untuk segera membuka jalur penerbangan baru, Warsawa–Jakarta– Warsawa. Pada tahap awal keduanya akan memulai melakukan code-share atau Special Priority Agreement (SPA). Saat ini Garuda Indonesia menerbangi rute Eropa, yaitu London dan Amster­ dam, dan merencanakan pengembang­ an jalur penerbangan ke Eropa yang menguntungkan. Maskapai lain Sriwijaya Air, ­Citilink, sudah dan akan mengoperasikan charter ke beberapa kota di Cina dan Malaysia.

10

Kalau ke Jepang, Korea, Taiwan, cende­ rung dengan penerbangan berjadwal. Jadi, untuk rute di Asia Pasifik sudah dan tengah berkembang relatif pesat, termasuk penerbangan sistem charter. Sementara itu penerbangan long-haul ke/dari Eropa tampak akan juga tum­ buh mulai tahun depan 2016. Fasilitasi BVKS akan mendukung airlines me­ ningkatkan penjualan di luar negeri ke destinasi Indonesia.

Pariwisata Dalam Negeri

Jadi, seperti dilaporkan oleh ­INACA, pada rute domestik beberapa ­operator menambah konektifitas yang amat varia­tif sehingga menghubungkan antar­ibukota provinsi dan antarkota menengah hingga kota kecil, seperti Bandung–Batam pp, Surabaya–Batam pp, Surabaya–Manado pp, Bandung– Denpasar pp, Makassar–Luwuk pp, Makassar–Bima pp, dan Makassar– Mamuju pp, Sorong–Timika dan lainlain. Maskapai penerbangan memperli­ hat­kan pengembangan bisnis mereka dengan membuka konektivitas antar

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Mulai menjangkau hingga ke pelosok kota maupun kabupaten. Surabaya sebagai kota nomor dua terbesar di Indonesia, telah dihubung­ kan ke berbagai kota lebih kecil ­(secondary city) di bagian timur Indo­ nesia. Dari kota ini saja jaringan pe­ nerbangan dioperasikan ke Denpasar, Makassar, Balikpapan, Kupang, Ban­ jarmasin, Semarang, Bandung, Ambon, Medan, Banyuwangi, Jember, ke Batam dan ke Manado. Rute Palembang– Lampung (Xpressair) pun dibuka. Pe­ nerbangan langsung ­Medan–Gunung Sitoli di Pulau Nias pun ditambah. Di Pulau Kalimantan, dibuka rute baru menghubungan Balikpapan–Pa­ langkaraya–Pontianak dan Putussibau, dan menghubungkan Ambon dengan kota-kota di Kepulauan Maluku se­ perti Ternate, Saumlaki dan Langgur. Potensi di Timur Indonesia secara khusus dengan hub Makassar, telah dibuka rute pendek juga ke ­beberapa kota. Praktis hampir semua rute ter­ sebut berfrekuensi penerbangan seti­ dak­nya sekali setiap hari. Tak diragukan pariwisata di dalam negeri atau peningkatan dan ­perluasan wisata nusantara akan terdorong ­lebih kuat dengan saling mendukung dari perluasan rute-rute penerbangan ­domestik ini. Para Pemda dan pelaku bisnis pariwisata di setiap daerah tersebut, jelas perlu memberi perhatian serta mengefektifkan peluang pengembang­ an pariwisata masing-masing derah.

Bandara

Memang, bandara di Indonesia ter­ masuk paling sibuk di dunia, di antara lima besar negara berpenumpang ter­ banyak. Tapi syukurlah, ­pengembangan bandara sedang berlangsung di ­seluruh daerah, diharapkan mengatasi masalah over capacity yang praktis telah di­ alami oleh nyaris semua bandara di ­Indonesia. n


Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Menguatkan Kuartal IV 2015 dan Menyongsong Kesibukan 2016

K

esibukan pemasaran pari­ wisata mancanegara di kuar­ tal keempat tahun 2015 ini memang padat dengan ke­ harusan demi mencakup ­pencapaian target 2015 seraya menjangkau proyeksi yang akan mulai bergulir untuk tahun 2016 dan seterusnya. Deputi Pengem­ bangan Pemasaran Pariwisata Manca­ negara, I Gde Pitana, bersama jajaran­ nya menjelaskan kepada ­wartawan pariwisata. Rincian kegiatan dan target capaian­ nya amat detil, antara lain tergambar seperti ini (target jumlah wisman):

dapatkan hasil antara lain, London, pada International promosi sport event Tour de Business Travel Mart, Okto­ Bintan (tapi ini telah ter­ ber 2015: International Golf paksa ditunda pelaksanaan­ Travel Market (IGTM) juga nya ke awal 2016 lantaran Oktober 2015: Sales Mission gangguan kabut asap), Musi ke Jerman, Oktober dan Triboathon, Nongsa Cup, Festival Kuliner Indonesia Borobudur Jazz Festival, di Belanda, November. Jakarta Fashion Week, FesSales Mission dan promo­ tival Banyuwangi, dan pro­ si wisata minat khusus ke I Gde Pitana mosi ­dengan tema liburan Timur Tengah, World ­Halal sekolah. Selain itu dilaksanakan Sales Travel Summit & Exhibition di Abu Mission, ada event di Singapura untuk Dhabi; Sales Mission ke Arab Saudi; promosi Wedding, dan event ITB Asia Joint Sales Mission dalam format Mini di Singa­pura. Promosi seperti di bursa Travel Mart Oktober–­Desember 2015; ITB ini hasilnya juga Joint Advertising di inflight magazines Pasar/Bulan, 2015 Oktober November Desember akan terealisasi tahun airlines Oktober–Desember 2015: dan Tiongkok 160.000 135.000 143.000 2016 dan seterusnya. kerja sama dengan Malaysia mempro­ Singapura 150.000 165.000 235.000 Untuk penggarap­ mosikan Halal Restaurant di Bali dan Malaysia 155.000 177.000 224.000 an pasar Eropa, con­ Jakarta. Australia 75.000 65.000 74.000 tohnya, November Apa yang sudah dicapai dan hasil apa Jepang 20.000 17.000 18.000 Eropa 56.000 45.000 45.000 ini ­Indonesia akan yang hendak direalisasi dengan kegiatan Timur Tengah 17.000 17.000 16.000 aktif di World Travel tersebut di atas dalam waktu dekat ini, USA 6.000 15.000 17.000 Market (WTM) tergambarlah posisi kita seperti ini:

Dengan rincian akan masuk setidaknya jumlah-jumlah tersebut di atas dari pasar utama wisman, maka jika ditambahkan jumlah wisman dari berbagai pasar wisman lainnya, dengan itulah keseluruhan tahun 2015 akan mencapai setidaknya 10 juta wisman. Beberapa kegiatan promosi yang di­ kuatkan untuk secara langsung men­

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

11


Pemasaran Pariwisata Nusantara

Perlu Diperhitungkan dengan Cermat,

P

dan perlu Calendar of Event yang Rapi

enyusunan strategi pema­ sar­an pariwisata dalam ­negeri, untuk periode tahun ­2016–2019 dilakukan seraya meng-update kegiatan untuk menjalani periode November–Desember 2015. Dihimpun informasi, data dan masuk­ an-masukan dari Pentahelix (Akademi­ si, Bisnis, Pemerintahan, Komunitas, Media) dalam rangka merinci kegiatan pelaksanaan DOT, BAS, POSE, POP untuk momen-momen akhir tahun 2015, dan merencanakan penggarapan pasar tahun 2016 dan seterusnya. Deputi Bidang Pengembangan Pe­ masaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuty, membuka FGD tentang finalisasi penyusunan strategi pemasar­ an pariwisata nusantara, di Jakarta, ­Oktober 2015 ini. Pada tahap ­f inalisasi penyusunan itulah ­diharapkannya antara lain akan tersusun calendar of event yang akan efektif mendorong perluasan dan peningkatan jumlah ­wisnus. Pengembangan pemasaran ­pariwisata nusantara tentu ada beberapa perbe­ daan dalam menerapkan strategi pema­ saran nasional dan strategi promosi na­ sional, dibandingkan dengan kegiat­an untuk pemasaran mancanegara. Misal­ nya, dikaji dalam hal pola alokasi biaya promosi, kalau untuk sasaran pasar ­internasional saat ini ­menerapkan BAS ­dengan alokasi anggaran 50:30:20, ­untuk pariwisata dalam negeri mung­ kin menjadi 40:40:20. Branding-nya Pesona Inonesia, desti­ nasinya tentu memilih dan memilah destinasi utama di antara destinasi provinsi dan kabupaten, demikian pula event-event di dalam negeri yang akan

12

Esthy Reko Astuty

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

dimanfatkan bagi pemasaran pariwi­ sata nusantara, dan bagaimana serta di mana keterlibatan dan peran pelaku industri pariwisata dalam meningkat­ kan penjualan produk wisata dan des­ tinasi. Esthy Reko Astuty sangat meng­ anjurkan dan mengingatkan, ketika daerah mengadakan event yang diharap­ kan mendatangkan wisnus, hendaknya sekaligus berorientasi mempromosikan destinasi untuk jangka menengah dan panjang. Dianjurkannya agar setiap event tersebut membuat website dan juga memanfaakan media sosial. Diingatkannya bahwa dalam mem­ promosikan wisata nusantara pun, ­setiap kegiatan khususnya berupa penyeleng­ garaan event, perlu selalu dibuatkan dasar penghitungan ­kuantitatif, berapa dan dari mana jumlah wisnus akan bisa digerakkan untuk berkunjung atau melakukan perjalanan. Untuk penghitungan nilai suatu event, misalnya, untuk tahun 2016 diperkirakan pembelanjaan atau penge­ luran rata-rata per perjalanan seorang wisnus mengeluarkan Rp 860.000. Jadi, jika suatu kegiatan diproyeksi­ kan bisa mendatangkan 10.000 wisnus misalnya, maka nilai yang dikeluarkan wisnus akan berjumlah 10.000 x Rp 860.000, sekitar Rp 8,6 miliar. Diingatkan juga, bahwa promosi yang dilaksanakan hendaklah memper­ hatikan sekuen, yakni dilakukan mu­ lai dari periode pre-event, lalu on event ­yakni saat berlangsungnya event, dan post evet, dalam hal ni berbagai pubikasi yang akan dihasilkan, dan lebih khusus lagi gaung yang akan disebarluaskan oleh para penggiat di media sosial. n


Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Philip Kotler Duta ‘Wonderful Indonesia‘ Kementerian Pariwisa­ Menpar Arief Yahya men­ ta telah mengangkat pa­ gatakan bahwa ­Indonesia kar ­pemasaran dunia dari akan bergerak jauh dengan ­Amerika Serikat, Philip kampanye pemasaran pari­ Kotler untuk membantu wisata o­ nline. me­ningkatkan branding “Saya menggunakan me­ ­Indonesia, sebagai duta Wondia online lebih dari offline derful Indonesia. media, untuk me­nyampaikan Penunjukan Kotler, pro­ pesan-pesan,” kata menteri. fesor (84 tahun) di North­ “Saya fokus lebih intensif western University Kellogg pada M2M (mesin ke mesin), School of Mana­gement, diu­ smartphone untuk smartmumkan oleh Menteri Pari­ phone dan MacBook untuk wisata Arief Yahya di RitzMacBook, untuk membuat Carlton Hotel di Jakarta awal koneksi H2H (manusia ke Oktober 2015 ini. manusia).” Kotler sebelumnya te­lah Kotler, yang meme­gang terlibat dalam kampanye un­ gelar PhD di bidang ekono­ tuk merangsang pariwisata mi dari Massachusetts Insti­ ke Flores di Nusa Tenggara Philip Kotler (kiri) ketika berbicara dengan Presiden Indonesia Marketing tute of Technology, lahir di Association (IMA) Arif Wibowo. Timur, dari mana orang da­ Chicago pada tahun 1931. pat mengunjungi Pulau Komodo yang terkenal di dunia, Dia telah menerbitkan ­puluhan buku tentang strategi pe­ dan berinisiatif ikut mendirikan Museum of Marketing 3.0 masaran. Dia dinyatakan sebagai “The Father of Modern di Ubud, Bali. Marketing”. n Salah satu aktivitas promosi yang dilak­ sanakan Kemenpar adalah sales mission ke Beijing, Tiongkok pada 9 September 2015 dan Tokyo, Jepang pada 9 Oktober 2015. KeTokyo, ada tujuh sellers dari Indonesia turut berpartisipasi. Satu situs perusahaan perjalanan Jepang, Travelco, menyebut­ kan Bali masuk dalam daftar 10 destinasi wisata pilihan penduduk Jepang. Indone­ sia berada di bawah Seoul, Korea Selatan, Guam, Taipei, Taiwan dan Honolulu, Hawaii. Bali dipilih bukan hanya karena keelokan pantainya, tetapi juga memiliki titik-titik penyelaman dengan pemandangan bawah laut yang indah mulai dari Tanjung Benoa, Padangbai, Sanur, Nusa Dua, Menjangan, Amed, hingga Tulamben. “Kegiatan sales mission ke Jepang merupakan salah satu cara merealisasikan target kunjungan 529 ribu wisman dari Jepang tahun ini. Wisman Jepang telah mendapat fasilitas ­bebas visa kunjungan,” ujar I Gde Pitana, Deputi Bidang

Promosi Wisata Selam Indonesia

Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara. Indonesia memiliki potensi wisata selam yang besar dan tersebar mulai dari Pulau Weh di Aceh hingga Raja Ampat, Papua Barat. Di antaranya ada Gili Air di Lom­ bok, NTB, Pulau Komodo dan Pulau Alor di NTT, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Bunaken dan Selat Lembeh di Sulawesi Utara, Kepulauan Banda, Maluku dan Teluk Cendrawasih di Papua. Wisata bahari Indonesia diyakini berpotensi menyum­ bangkan devisa empat kali lipat dari jumlahnya saat ini. “Wisata bahari menyumbangkan 35% dari total ­aktivitas wisata di Indonesia. Menurut catatan, 35% wisatawan Jepang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan pan­ tai dan menyelam termasuk di antaranya,” ujar Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik. n

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

13


Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Channel 7 Australia Meliput Seni Pertunjukan Indonesia Stasiun televisi Australia, ChanBorobudur. Di kota Solo mereka nel 7, membuat liputan khusus menemui Melati Suryadarmo, mengenai seni pertunjukan di master performance art Indonesia, ­Indonesia. Lydia Teychene, dan wisata keliling kota. Di Ban­ Kepala Produksi OzAsia Festival dung, meliput kegiatan di Komu­ beserta dua orang kru Channel 7, nitas Hong, pertunjukan samba seorang reporter, dan seorang juru sunda dan wisata kota. Di Jailolo, ka­mera, melaksanakan liputan di Halmahera Barat mereka mere­ Yogyakarta, Solo, Bandung, dan kam tarian Cry Jailolokarya Eko Jailolo, Halmahera Barat mulai Supriyanto, seorang koreografer dari 28 Agustus sampai 3 Septem­ Indonesia yang telah mendunia, ber 2015. di pantai Marambati. Sebelum Sutradara Teater Garasi, Yudi Ahmad Tadjudin. Di Yogya dan Solo, mereka meninggalkan Maluku Utara, meliput kegiatan Teater Garasi dan mewawancarai komu­ mereka mengunjungi wisata mangrove di Desa Gamtala. nitas seniman fotografi di Yogya yang menjadi penampil Hasil produksi mereka disajikan pada perhelatan ber­ di OzAsia Festival 2015, wawancara khusus dengan Sul­ tajuk OzAsia Festival 2015 pada 17 September–2 Oktober tan Hamengkubuwono X, melihat suasana malam di Jalan 2015 di Adelaide, Australia. Ya, promosi destinasi Bali and Malio­boro dan Alun-alun Yogya dan berakhir di Candi ­beyond. n

Sales Mission ke Taiwan Ke pasar langsung, Sales ­Mission ber pasar wisatawan Taiwan bagi berangkat ke Taiwan pada Agustus Indonesia. 2015. Beraktivitas di ­Taipei pada Koneksi langsung Taiwan–Indo­ 26 Agustus, dan di Tai­chung pada nesia dilayani oleh Eva Air, China 27 Agustus. Airlines, dan AirAsia. Pelayanan Sejumlah 10 industri perjalan­ dari ketiga maskapai penerbangan an dan pariwisata dari Indonesia internasional tersebut diharapkan dibawa oleh Kemenpar untuk dapat turut meningkatkan jum­ bertemu dengan para pelaku in­ lah kunjungan wisatawan dari dustri perjalanan di Taiwan. Para Jordi Paliama (batik), Kepala Bidang Misi Penjualan Pasar ­Taiwan. Selain itu, diharapkan pelaku industri dari Indonesia Asia Pasifik, saat meenjelaskan acara kesenian Indonesia juga maskapai nasional Garuda menawarkan paket-paket di desti­ di Changsha, Taiwan. Indonesia mau membuka kembali nasi Batam, Bintan, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Lom­ rute Jakarta–Taipei yang ditutup sejak 10 Agustus 2014. bok, Bandung dan Jawa Timur. “Ekspetasi di Sales Mission Taiwan 2015 adalah mening­ Menurut data United Nations World Tourism Organization katkan kunjungan wisman dari Taiwan ke destinasi-­destinasi (UNWTO), jumlah outbound Taiwan mencapai lebih dari yang menjadi preferensi. Tipikal turis Taiwan hampir sama 11 juta wisatawan pada 2013. dengan turis dari Tiongkok, mereka menyukai wisata ke Kunjungan wisman asal Taiwan ke Indonesia tahun 2014 pulau-pulau. Preferensi utama tetap Bali, tapi kami harap sebesar 201.225, meningkat 17,95% dari tahun sebelum­ mereka juga mau pergi ke destinasi lain,” ujar Vinsensius nya. Indonesia menargetkan 250 ribu wisman dari Taiwan Jemadu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia selama tahun 2015. Taipei dan Taichung merupakan sum­ Pasifik Kementerian Pariwisata. n 14

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015


Kebijakan Nasional

S

Percayalah, BVKS Meningkatkan 15% Jumlah Wisman dari Negara Ybs

ebagai kebijakan nasional, Bebas Visa Kunjungan Sementara ada­ Marino, Saudi ­Arabia, Selandia Baru, komitmen Presiden ­Republik lah: Thailand, ­Malaysia, Singapura, Seychelles, Siprus, ­Slovakia, Slovenia, Indonesia Joko Widodo yang Brunei Darussalam, Fili­pina, Cile, Ma­ Spanyol, Suriname, Suriah, Swiss, Tai­ memprioritaskan sektor pari­ roko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kam­ wan, Fiji, Finlandia, Ghana, Hongaria, wisata sebagai sektor unggulan, telah boja, Laos, Myanmar, Hongkong SAR, India, Inggris, Irlandia, ­Islandia, Italia, jadi kenyataan dengan penerbitan dua Macao SAR, Afrika Selatan, Aljazair, Mesir, Monako, Norwegia, Oman, Pa­ Peraturan Presiden (Perpres) dalam Amerika Serikat, ­Angola, Argentina, nama, Papua Nugini, Perancis, Polan­ waktu hampir bersamaan. Pertama, Austria, Azerbaijan, Bahrain, Belanda, dia, Portugal, Tanzania, Timor Leste, Peraturan Presiden Nomor 105 ­Tahun Belarusia, Belgia, Bulgaria, Republik Tunisia, Turki, Uni ­Emirat Arab, Vati­ 2015 tanggal 22 September 2015 Ceko, Denmark, Dominika, Estonia, kan, Venezuela, Yordania, dan Yunani. me­ngenai Kunjungan Kapal Wisata Jepang, ­Jerman, Kanada, Kazakhstan, Pertumbuhan jumlah wisman (yacht) Asing ke Indonesia. ­Pemerintah Kirgistan, Kroasia, Korea Selatan, Ku­ ­de­ngan adanya tambahan 30 negara memandang perlu mengatur kembali wait, Latvia, ­Lebanon, Liechsteinstein, pada tahap pertama telah menunjuk­ kemudahan dalam hal pengurus­an ­Lithuania, Luxemburg, Maladewa, kan terjadinya pertumbuhan di atas ­dokumen untuk memasuki wilayah Malta, ­Meksiko, Qatar, Republik rata-rata. Jumlah kunjungan wisman perairan Indonesia bagi kapal wisata Rakyat Tiongkok, Rumania, Rusia, San periode Juni–Juli 2015 naik sebesar (yacht) berbendera asing. Kedua, 4,27% dibandingkan dengan pe­ Jumlah Kunjungan Wisman Per­aturan Presiden Nomor 104 riode Juni–Juli 2014. “Kebijakan Melalui Pintu Masuk Sebelum dan Setelah BVKS Tahun 2015 ­tanggal 23 Sep­ BVKS tahap kedua merupakan tember 2015 me­ngenai fasilitas langkah stra­tegis meningkatkan Bebas Visa Kunjungan Singkat jumlah kunjungan wisman secara (BVKS). signifikan. BVKS tahap pertama Setelah memberikan BVKS terbukti sukses meningkatkan kepada 30 negara tambahan jumlah kunjungan wisman se­ melalui Perpres No. 69/2015 lama periode 10 Juni–9 Agustus Sumber: BPS bulan Juni lalu, sejak Juli total 2015 sebesar 592.748 orang atau *) Bulan Ramadhan dimulai pertengahan Juni 2015 ada 45 negara mendapat fasilitas **) Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Juli 2015 meningkat 15 per­sen dibanding­ BVKS, pemerintah menambah kan dengan periode yang sama lagi negara-negara yang di tahun 2014 sebesar Jumlah Kunjungan Wisman Kumulatif menerima fasilitas terse­ 514.171 wisman,” ujar pada Puncak Musim Liburan Sebelum dan Setelah BVKS but. Dengan terbitnya Menteri Pariwisata, ­Arief Perpres No. 104/2015, 45 Yahya, Kamis (8/10). negara lain dimasukkan Jumlah kunjungan dalam daftar fasilitasi itu. wisatawan ­mancanegara Kini total 90 negara yang ke Indonesia pada diberikan BVKS. ­Agustus 2015 seban­ Sembilan puluh negara yak 850.542, tumbuh Sumber: diolah dari BPS = setelah BVKS = sebelum BVKS yang mendapat fasilitas 2,87% diban­dingkan

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

15


Kebijakan Nasional pada ­Agustus 2014 sebanyak 826.821 wisman. ­Secara ku­ mulatif, kunjungan wisman selama Januari–Agustus 2015 sebanyak 6.322.592, tumbuh 2,71% dibanding­kan periode yang sama pada tahun 2014 ­sebanyak 6.155.553 wisman. Jika sebelumnya terjadi penurunan pada bulan-bulan yang masuk ke dalam bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri karena — utamanya — wisman asal Malaysia memang menurun, tampaknya setelah pemberlakuan BVKS, penu­ runan tersebut dapat terganti­ kan dengan wisman dari warga negara lain. Menpar mencontohkan, jum­lah kun­jungan wisman ke Kepulauan Riau meningkat tinggi menyusul terlaksana­nya BVKS tahap pertama. Sejak pene­rapan kebijakan ini, jum­ lah kunjungan wisman dari 30 negara yang mendapat fasilitas BVKS pada minggu pertama bulan September sebanyak 2.184 wisman, pada minggu kedua naik 240 persen menjadi 7.429 wisman. Pemerintah juga akan ­mem­permudah masuk-keluar wisman dengan memper­banyak jumlah Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). TPI masuk ada di 5 bandara dan 9 pelabuhan serta TPI ­keluar di 19 bandara, 29 pelabuhan laut dan 2 TPI darat.

non-niaga, begitu ditegaskan dalam Perpres No.105/2015. Selanjutnya, Pasal 2 ayat (1) ­dalam Perpres itu menyebut­ kan, “Kapal wisata (yacht) asing beserta awak kapal dan/atau penumpang termasuk barang bawaan dan/atau kendaraan yang akan memasuki wilayah perairan Indonesia dalam rang­ ka kunjungan wisata diberikan kemudahan di bidang kepa­ beanan, keimigrasian, karan­ tina, dan kepe­la­buhanan.” Pelabuhan Sabang lama dan Dermaga CT3 di pelabuhan baru Perpres ini telah menen­ di Teluk Sabang. tukan 18 ­titik pelabuhan masuk-keluar. Kedelapan belas pelabuhan yang diberikan ke­ mudahan-kemudahan itu ada­ lah: Pelabuh­an Sabang, Aceh; Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara; Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumat­ era Barat; Nongsa Point Ma­ rina, Batam, Kepulau­an Riau; Bandar Bintan Telani, Bintan, Kepulauan Riau; Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitung, Bangka Belitung; Pelabuhan Sunda Kelapa dan Marina Marina Batavia di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. Ancol, DKI Jakarta; Pelabuh­ an Benoa, Bali; Pelabuhan ­Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur; Pelabuhan Kumai, Ko­ tawaringin Barat, Kalimantan Te­ngah; Pelabuhan Tarakan, Kalimantan Utara; ­Pelabuhan Nunukan, Bulungan, Kaliman­ tan Timur; Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara; Pelabuhan Ambon, Maluku; Pelabuhan Saumlaki, ­Maluku Barat, Malu­ Perahu pesiar (yacht) ku; Pelabuhan Tual, Maluku dan kapal pesiar Tenggara, Maluku; Pelabuh­ Pelabuhan Biak, Papua. (cruise) an ­Sorong, Papua Barat; dan Kapal atau perahu wisata (yacht) melakukan perlombaan-perlombaan di Pelabuhan Biak, Papua. asing adalah alat angkut perairan ber­ perairan, baik yang digerakkan dengan Menurut Perpres ini, pelabuhan bendera asing dan digunakan sendiri tenaga angin dan/atau tenaga mekanik masuk dan pelabuhan keluar dapat di­ oleh wisatawan untuk berwisata atau dan digunakan hanya untuk kegiatan ubah dengan memperhatikan perkem­

16

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015


bangan kunjungan kapal wisata (yacht) asing, persiapan sarana dan prasarana pendukung untuk memberikan pela­ yanan, dan pengembangan wilayah. Perubahan dapat dilakukan ­melalui Peraturan Menteri Perhubungan ­setelah berkoordinasi dengan instansiinstansi terkait. Awak kapal dan/atau ­penumpang kapal wisata (yacht) asing yang akan melakukan kunjungan ke Indonesia tetap diwajibkan memiliki izin ting­ gal sesuai dengan ketentuan ­peraturan perundang-undangan. Izin ­tinggalnya dapat memanfaatkan Visa ­Kunjungan biasa yang diterbitkan perwakilan Republik Indonesia di negara asal wisatawan; Visa Kunjungan Saat Ke­ datangan (VOA); atau Bebas Visa Kunjungan Sementara (BVKS). Perpanjang­an izin tinggal dapat diurus di Kantor Imigrasi terdekat dari tem­ pat yacht sandar. “Perpres ini memudahkan yacht ­asing yang akan memasuki wilayah perairan Indonesia terutama saat mengurus do­ kumen CIQP (Custom, Immigration, Quarantine, Port) di 18 pelabuhan. ­Kebijakan ini diproyeksikan akan me­ ningkatkan jumlah kunjungan yacht ke Indonesia hingga 6.000 yacht pada tahun 2019 sehingga menghasilkan devisa 600 juta dolar AS,” Menpar me­ nambahkan. Perpres ini menjamin pemeriksaan kepelabuhanan, kepabeanan, keimigra­ sian, dan karantina serta pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB) di­ lakukan secara terpadu di pelabuhan masuk dan pelabuhan keluar. Dengan berlakunya peraturan presiden yang baru, Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2011 tentang Kunjungan Ka­ pal Wisata (Yacht) Asing ke Indone­ sia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 180 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peratur­ an Presiden Nomor 79 Tahun 2011 tentang Kunjungan Kapal Wisata

Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

(Yacht) Asing dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Selain kedua peraturan presiden tersebut, wisata bahari semakin menda­ pat dukungan dengan diterbitkannya Per­aturan Menteri Perhubungan No­ mor PM 121 Tahun 2015 tentang Pem­ berian Kemudahan Bagi Wisatawan de­ngan Menggunakan Kapal Pesiar (cruise) Berbendera Asing. Dengan adanya peraturan ini, asas kabotase (cabotage) untuk kapal pesiar asing di­ cabut sehingga kapal asing yang masuk bisa mengangkut dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan yang telah ditetapkan di Indonesia. Asas kabotase adalah prinsip yang memberikan hak beroperasi secara komer­sial di dalam satu negara hanya kepada perusahaan angkutan dari neg­ ara itu sendiri secara eksklusif. Kapal pesiar yang boleh mengangkut dan menurunkan penumpang di Indonesia

­hanya yang berbendera Indonesia. Dengan dicabutnya asas kabotase, cruise berben­dera asing sekarang dapat mengangkut wisatawan di pelabuhan dalam negeri untuk berwisata. ­Kelima pelabuhan yang ditetapkan dalam peraturan menteri itu adalah Pelabuh­ an Tanjung Priok, Jakarta; Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya; Pelabuhan Belawan, Medan; Pelabuhan ­Soekarno Hatta, Makassar; dan Pelabuhan Benoa, Bali. Ketiga regulasi baru itu merupa­ kan bagian dari upaya mendorong pe­ ningkatan jumlah kunjungan wistawan mancanegara ke Indonesia. Dengan diterbitkannya tiga regulasi tersebut, Menteri Pariwisata menargetkan tam­ bahan 3 juta wisman berkunjung ke Indonesia selama periode Oktober– Desember 2015 sehingga target kun­ jungan 10 juta wisman tahun ini akan tercapai. n

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

17


n Dari World Halal Travel Summit & Exhibition:

Setelah Lombok Dinobatkan…

W

isata halal di dunia dewasa ini diperkira­ kan bernilai 135 mi­ liar dolar, akan dua kali lipat dalam lima tahun ke depan. Sedemikin besar peluang pariwisata halal di negara-negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) maupun non-OKI. Maka perlu menyoroti bagaimana pe­ nerbangan, destinasi wisata, hotel dan resor bisa mendapatkan keuntungan, kemakmuran, dan semakin menegas­ kan kebutuhan-kebutuhan yang unik

Jasem Al Darmaki

Delegasi Indonesia naik panggung tiga kali menerima tiga The Best Awards.

di industri wisata ini. Kewajiban kita untuk menemukan sumber pasar baru, merangsang per­ mintaan, dan memperkenalkan konsep pemasaran baru untuk menginspirasi pengunjung pertama kali, the first time visitor. Begitulah pejabat Dirjen Pari­ wisata dan Kebudayaan UEA (Uni Emirate Arab), Jasem Al Darmaki, saat membuka World Halal Travel ­Summit & Exhibition 2015 (WHTS 2015) di Abu Dhabi. Event itu berlangsung ­19–21 Oktober 2015. Dia berterus terang, “Ambisi kami adalah untuk menjadi pemimpin da­ lam pariwisata halal global, dan perin­ tis regional untuk pasar ini.” Dengan menjadi pemimpin regional dalam pariwisata halal dia ingin menarik wisatawan muslim dari Eropa dan di luar GCC dan di dunia yang tak berba­ hasa Arab. Tetangga GCC dan populasi Muslim yang besar di Eropa Barat, Asia dan Afrika Selatan telah merupakan

18

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015


kawasan yang membuka kesempatan. Ke WHTS itu Kemenpar ikut serta dan tentu saja menerapkan strategi promosi BAS, selain membuka satu stand yang aktif, diisi oleh pelaku bis­ nis wisata halal dari Indonesia, baik hotel maupun tour operator. Dan KBRI serta BKPM pun akif di situ. Branding Wonderful Indonesia antara lain tampil cukup mencolok, karena tercantum manis di goody bag yang nyaris setiap orang menentengnya ketika beraktifitas di keramaian per­ temuan bisnis, seminar dan meninjau pameran. Di hari kedua saat acara puncak berupa gala dinner, nama Indonesia berulang-ulang diucapkan orang ketika ternyata, tiga dari 14 kategori the best pada dunia wisata halal, diumumkan diberikan pada Indonesia. The world’s best halal destination untuk Lombok, dan kemudian juga sebagai The world’s best halal honeymoon destination. Sebe­ narnya sebelum itu telah diumumkan terlebih dulu, The world’s most familyfriendly hotel yang dianugerahkan pada kelompok Hotel Sofyan dari Indonesia. Penganugerahan itu menjelang te­ ngah malam Waktu Indonesia Barat, pukul 8.30-an malam di Abu ­Dhabi. Esok paginya di Jakarta Menteri Pari­ wisata Arief Yahya menyatakan: Awarding ini bisa menjadi kado manis buat satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi-JK. Ada prestasi tingkat dunia yang bisa dibanggakan yang akan menjadi pintu untuk pengembangan destinasi halal. Itu sekaligus memperkuat bahwa, pro­ mosi Kemenpar yang gencar melalui Branding, Advertising dan Selling (BAS) sudah berjalan sesuai rencana. “Kemenangan itu harus direncana­ kan, bukan kebetulan dan datang tibatiba,” lanjut Arief Yahya. Arief Yahya pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, yang sangat antusias mempromosikan Lombok.

Riyanto Sofyan mempresentasikan bisnis hotel halal Indonesia di Abu Dhabi.

Menteri juga langsung mengajak ‘menalarkan’ pada arti ekonominya di pariwisata. Itu semakin menajamkan positioning Lombok, sebagai destinasi halal tourism kelas dunia. Pasar Timur Tengah, terutama UEA, itu spendingnya paling besar, sekitar USD 1.700 per kepala. Disusul Arab Saudi sekitar USD 1.500. Jadi kalau menggunakan analisa SSS atau triple S, yakni size (ukuran), spread (laba atau margin ke­ untungan), dan sustainable (keberlang­ sungan), maka pasar halal travel itu sangat menjanjikan, katanya.

Kualitas Wisata Halal

Bagi Indonesia sendiri jadinya ­wisata halal berpotensi besar mendatangkan wisman, sekaligus akan membesar da­ lam menggerakkan winus. Kalau di ­dalam negeri selama ini populer dise­ but dengan beberapa ungkapan, wisata religi, wisata ziarah, dan terakhir wisata syariah, di dunia internasional bebe­ rapa kemungkinan kegiatan wisata itu dirangkum dalam wisata halal. Lalu destinasi dengan 3-A (Aksesibili­ tas, ­Amenitas/Akomodasi, Atraksi) dan obyek-obyek daya tarik berikut ­tourist spot, diperluas lagi dengan sebu­ tan wisata moslem-friendly travel and ­destination. Artinya, halal travel and destination itu tak semata diperuntuk­ kan hanya bagi muslim. Siapa saja

wisatawan bisa memanfaatkannya. Ada satu ungkapan dari para pelaku bisnis ini, yang mulai mendunia. Bah­ wa bisnis wisata halal pada hakekatnya menawarkan ‘extended services’ dari unit-unit usaha yang bergerak di sektor pariwisata, dan layanan yang diberikan tentulah menuruti apa yang diatur da­ lam ajaran Islam. Cepat sekali wisata halal tumbuh di dunia, secara kuantitatif dalam hitung­ an ekonomi bertumbuh pesat, dan me­ luas secara geografis. Negara destinasi di mana penduduk muslimnya minori­ tas justru beberapa tahun ini gencar ikut menawarkan halal travel dalam menarik wisman berkunjung. Con­ toh terdekat adalah Thailand, Korea, Jepang, Cina hingga Taiwan, bahkan Australia. Tetapi secara kualitatif pun wisata halal dunia meningkat. Maka, di World Halal Travel Summit & Exhibition yang berlangsung di Abu Dhabi tadi (19–21 Oktober 2015), tercermin berbagai ‘requirement’ dan ‘demand’ dari pasar wisata halal dunia. Sukses tidaknya ­upaya memajukan wisata halal, artinya, mendapatkan keuntungan dan kemak­ muran dari wisata halal ­seperti diung­ kapkan di awal catatan ini, perkem­ bangan akan requirement dan demand dari pasar perlu diperhatikan oleh para pelaku.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

19


Summit di WHTS tersebut meng­ hadirkan narasumber dan panelis para ahli dan profesional. Inilah materi apa yang disajikan dan dibahas, dilihat dari judul topik masing-masing nara sum­ ber, yang datang dari berbagai negara dan profesi: 4Intra OIC Tourism 4Halal Travel Market Review 4 Social Media Marketing for Fast Growing Halal Tourism SMES; 4The Need For International Quality Standards In The Halal Travel Market; 4Halal Travel’s Long Term Viability; 4How Can Destination Management Companies Serve The Needs of Muslim Travelers; 4Destination Marketing, Socmed and Creating Routes To Market; 4Positioning Your Brand to Muslim Travelers; 4Family Friendly & Group Friendly Approach To Pricing Formulas & Travel Tech; 4Muslim-Friendly Malaysia: Developing & Branding The Islamic Tourism Sector In a Muslim Majority Country; 4Luxury Halal Travel: What Do Your Customer Really Want?; 4Understanding The Difference Between a Dry Hotel vs a Halal Brand; 4Islamic Branding Strategis to Atract Halal Travelers;

4Developing a Destination as “Twin Center”; 4Bridging The Cultural Divide; 4Outbound Tourism Trends from Muslim Majority Countries; 4Highlighting Success Stories from The Halal Travel Sector & Translating Them Into Best Practices;

buhan bisnis hotelnya di Indonesia semenjak bertransformasi dari hotel biasa ke hotel halal, atau di Indonesia masih lebih sering disebutkan dengan hotel syariah dan wisata syariah.

Keterangan Tabel: Presentasi Chairman Sofyan Hotel, Riyanto Sofyan. 4Halal Travel Marketing vs Conventional Travel Marketing Strategies; 4Successful Implementation of Halal Tourism Strategy.

Luasnya spektrum di dunia wisata halal tampak sedemikian kualitatif. Itu­ lah rupanya yang telah dan akan me­ ningkatkan terus pertumbuhan wisata halal di dunia. Indonesia perlu menyikapi perkem­ bangan tersebut. Bagi destinasi ­Lombok sendiri, sama seperti efek branding, para stakeholders di sana perlu bersiap terus memenuhi janji suatu citra berkat Award. n

Riyanto Sofyan antara lain menya­ jikan pengalaman bagaimana pertum­

Beginilah perkembangan pertumbuh­ an bisnis hotel halalnya:

Bussinesss meeting melayani tamu-tamu di stand Indonesia. Antara lain (kanan) ketua BPPD–NTB Taufan Rahmadi, berunding dengan tamu dari Kroasia.

20

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015


DESTINASI

Railway Tourism Kita

Kini dan Tahun Mendatang n Ada ‘Switzerland van Java’.

n Mari ciptakan kreativitas kota.

n Mestinya ciptakan City Tour, gratis atau berbayar.

U

dara di Stasiun Bandung pukul 6.30 pagi hari itu cu­ kup dingin. Awal ­Agustus 2015. Calon penumpang berdatangan dan mulai meramaikan stasiun. Dua anak muda bule ke­ luar dari sebuah minimarket dengan membawa tas ransel besar di pundak masing-masing lalu berjalan menuju loket check-in. Petugas di stasiun be­ lum memperbolehkan mereka masuk. Rupanya kereta tujuan mereka belum datang. Kedua anak muda berambut pirang itu pun duduk menunggu ber­ sama dengan calon penumpang do­ mestik lainnya. Pukul tujuh, petugas di loket check-in mengumumkan kereta Lodaya menuju Yogyakarta sudah siap dan mempersi­

lakan para penumpang untuk masuk. Kedua anak muda bule tadi, penulis dan penumpang lainnya, satu per satu melewati loket check-in. Saat check-in, terdengar suara gaduh. Sekitar sepuluh orang bule tampak ­saling berangkulan dan mengucapkan salam perpisahan di depan loket check-

in. Satu kelompok penumpang asing itu pun melewati loket check-in dan naik ke kereta Lodaya. Para pramugari kereta telah ­berdiri di samping kereta menyapa para penum­ pang dengan ramah. Mereka mengecek dan meyakinkan ­penumpang menaiki kereta yang benar. Petugas stasiun ber­ topi tinggi membunyikan pluit ber­suara melengking tepat saat jam menunjuk­ kan pukul 7.20. Kereta Lodaya perla­ han bergerak meninggalkan Stasiun Bandung menuju ke arah timur. Setelah meninggalkan suasana kota Bandung, kereta Lodaya memasuki kawasan perbukitan, sesekali ­kereta me­lalui terowongan-terowongan ­gelap. ­Lereng-lereng terjal mengapit rel kereta. Rerumputan di lereng ber­

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

21


DESTINASI

Sebuah restoran yang menyajikan masakan Italia di kota Jogja memasang iklan di badan becak Pak Harry. Untuk iklan ini restoran membayarnya.

Tampak muka Stasiun Jogjakarta.

warna coklat kehitam-hitaman tam­ pak se­perti ­habis terbakar dan terlihat menyedihkan ­seolah rerumputan itu pun ikut me­rana menghadapi musim kemarau yang tahun ini diperkirakan lebih panjang. Perbukitan, rangkaian gunung, sawah-sawah yang menghijau dan menguning, serta titik-titik perkam­ pungan di atas bukit atau di dasar lem­ bah, semua masih berselimutkan kabut tipis pagi hari. Sinar matahari pagi yang hangat telah menembus kaca jen­ dela namun tak mampu menepis suhu udara dingin di dalam kereta. Sayang rasanya jika mata dipejam­ kan dan melewatkan yang tersaji di luar sana. Hawa dingin membuat pe­ rut cepat terasa lapar. Ketika kereta berada di titik tertinggi di antara Garut–­Tasikmalaya, penulis menyan­ tap semangkuk sup zuppa panas sambil memandangi deretan pegunungan biru berselimutkan kabut tipis, sawah-sawah di perbukitan, hutan di lereng gunung, kampung-kampung terpencil... ah, nik­ matnya! Barangkali, inilah yang dimak­ sud Belanda dengan menyebut Garut sebagai ‘Switzerland van Java’. Setelah perut kenyang, penulis pun tertidur. Sisa perjalanan sampai stasiun akhir di Stasiun Balapan di Solo, berada di dataran rendah. Dibandingkan ­dengan

22

rute kereta di sebelah utara yang ber­ sisian dengan jalur pantura, dataran rendah di sebelah selatan lebih hijau dengan hamparan sawah dan perkam­ pungan khas Jawa yang membuatnya tampak lebih hidup. Kereta Lodaya berhenti tepat saat jam menunjukkan pukul 15.12. Penulis turun di Stasiun Yogyakarta yang lebih dikenal dengan Stasiun Tugu. Keramaian Jalan Malio­

Atas: sup zuppa dan nasi begana, diantara pilihan menu makanan di atas KA Lodaya yang tak dijumpai di kereta lainnya. Bawah: kemasan makanan di atas kereta Lodaya telah disertifikasi oleh Japan Food Research Laboratories. Hanya di kereta ini ucapan Selamat Menikmati ditulis dalam lima bahasa; bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, Perancis dan Mandarin.

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

boro segera menyambut begitu keluar dari pintu gerbang stasiun. Pantas saja banyak wisman menyukai rute ini terutama bagi mereka yang se­ dang menjalani tur keliling Pulau Jawa (Java overland). Tampilan kereta Loda­ ya memang masih sederhana. Namun, perjalanan selama delapan jam dari Bandung ke Yogyakarta di atas kereta ini telah memberikan pengalaman tak terlupakan bagi ribuan wisatawan. Blasius Haryadi, kerap disapa Pak Harry, hanyalah seorang penarik becak yang mangkal di kawasan Prawirotaman sejak tahun 1990. Tetapi, penumpang yang naik becaknya lebih banyak turis asing yang sedang berlibur di Jogja. Di kalangan wisman yang pernah dibawa dengan becaknya untuk sightseeing di kota Jogja, dia dikenal dengan nama Harry van Yogya. Sudah dua tahun tak berjumpa ­dengannya. Komunitas Jogja Becak ­Adventure yang digagas oleh Pak ­Harry bisa dikatakan sudah tidak aktif lagi. Pemesanan berwisata dengan becaknya juga menurun. Lho, kenapa? “Permintaan sebenarnya tidak ber­ kurang. Karena saya jarang ke warnet jadi banyak order yang lepas. Nomor telepon ini dipertahankan supaya orang bisa tetap cari saya. Sekarang ­infonya dari mulut ke mulut saja,”


Pemandangan wisman naik becak sudah jamak di kota Jogja.

Sebuah pendopo yang memadukan unsur bangunan tradisional Jawa dan modern di Museum Sultan Hamengkubuwono IX, di dalam kompleks Keraton Yogyakarta.

ujar Pak Harry. Rupanya sekarang dia menjadi syarat makna dan pengalaman tidak ­punya gawai yang bisa mengakses tak terlupakan karena Pak Harry tak internet untuk berinteraksi di media sekedar mengayuh becak, dia bercerita sosial dan mengecek surat elektronik mengenai jalan-jalan yang kami lalui, yang datang dari calon penumpangnya punya cukup pengetahuan mengenai di mancanegara. atraksi-atraksi yang akan dikunjungi, Bukan hanya naik becak Pak Harry bahkan dia juga bisa jadi tempat kon­ saja, setiap kali menjumpai wisman di sultasi untuk menemukan sesuatu yang atas becak di Jogja, mereka menikmati tak biasa dari tempat yang biasa-biasa perjalanan perlahan nan santai ala becak. Menurut Pak Harry, becakbecak yang diketahui banyak di­ tumpangi oleh wisman, becak Pak Harry salah satunya, sekarang juga dimanfaatkan jadi media promosi oleh restoran-restoran, terutama yang menawarkan hidangan inter­ nasional. Pak Harry mengantar penulis ke Keraton Yogyakarta yang sekarang lebih hidup, lalu menelusuri Jalan Ronowijayan sentra pembuat­ Sebuah restoran nan asri di dalam kompleks an kaos khas Jogja salah satunya Keraton Yogyakarta. merek ­Dagadu, terus beristirahat di Jalan Wijilan untuk makan gudeg saja. Membayar Rp 100 ribu–150 ribu jogja. Perjalanan dilanjutkan kembali untuk city tour selama 4–5 jam rasanya menuju taman tirta keraton di Taman­ tak sia-sia. Setelah city tour singkat dengan be­ sari, dan terakhir melongok kios jamu tradisional, Jamu Cekok ­Kulon Kerkop cak sampai sore, malam harinya penu­ Lama, yang sudah bertahan selama lis kembali ke Ibukota juga dengan naik kereta. Kereta Dwipangga telat ­empat generasi. Suatu perjalanan sederhana ­dengan hampir satu jam di Stasiun Gambir alat transportasi sederhana. Tetapi sebab kereta jarak menengah dan ­jarak

jauh ­dengan tujuan akhir Jakarta mesti berbagi rel dengan kereta komuter dan kereta ­barang sejak ­memasuki Cikarang–­Bekasi. Matahari pagi baru saja menyinari ­Jakarta. Penulis meneruskan perjalanan dengan kereta komuter, sepasang turis asing, pe­ numpang kereta yang sama, menerus­ kan perjalanan dengan menggunakan bis Damri menuju Bandara Inter­ nasional Soekarno Hatta. Kereta ibarat sebuah kapal pesiar di laut. Dengan sistem tiket ­seperti sekarang, berpelesiran di darat dengan hop on hop off (HoHo) naik kereta jadi lebih mudah dan lebih menyenangkan. ­Becak, alat ­transportasi sederhana yang di­ kayuh terkesan unik dan tradisio­ nal. Itulah salah satu alasan turis suka naik becak. Railway tourism di Pulau Jawa telah berlangsung lama. Segmen ini sekarang menanti kreatifitas dan keseriusan dari para pelaku indus­ tri pariwisata dan perjalanan serta pemda untuk mengembangkannya. Pasar railway tourism mulai dari kelas mewah hingga backpacker, individu (FIT) maupun rombongan. Dan Indo­ nesia sudah masuk dalam peta railway tourism global dalam ­kategori kawasan Asia. n

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

23


Perhatian dari Bandara Ke

T

erminal dua untuk keberangkatan di bandara Sokarno-Hatta, Jakarta, kini tampak ‘standar’-nya meningkat. Itu setelah geraigerai penjual makanan minuman di ‘lobi’ keberangkatan telah ditiadakan. Selama ini nyaris lebih dari setengah ruangan lobi untuk publik itu dipenuhi oleh gerai perdagangan. Akibatnya masyarakat pengguna jasa bandara, baik calon penumpang maupun masyarakat umum merasakan tempat yang mestinya nyaman itu menjadi selalu penuh sesak. Kesan semrawut membuat orang berseloroh bahwa sesaknya manusia di ter­ minal penumpang bandara Cengkareng praktis melebihi kepadatan tak ber­ aturan layaknya di pasar tradisional Tanah Abang. Setelah terminal interna­ sional bandara Jakarta itu tampak jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya, pihak Angkasa Pura I, pengelola 13 bandara di kawasan timur Indonesia, di ­Oktober ini mengumumkan akan juga segera meniadakan gerai-gerai per­ dagangan di pelataran publik yang sejatinya berfungsi memberikan kenya­ manan bagi pengguna bandara. Angkasa Pura II mengelola bandara yang berjumlah sama 13 di kawasan barat Indonesia, termasuk Soekarno-Hatta. Memang, hampir semua bandara yang banyak digunakan oleh wisman, se­ lama ini kurang mengindahkan keteraturan ruangan-ruangan publik yang mestinya memberikan kenyamanan, selain efisien, dalam pelayanan.

24

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015


Bandara, Kota demi Kota Pengelola bandara di zaman sekarang memerlukan kreatifitas dalam meningkat­ kan kualitas pelayanan, kemudahan dan bahkan ‘bonus’ alias incentive bagi traveler yang sedang berkunjung. Bandara Incheon di Seoul, Korea, kini mulai terkenal bermurah hati memberi­ kan tur dalam kota alias city tour tanpa bayar, bagi penumpang yang tengah transit. Jika durasi transit minimum 2 jam, diberikan tur kota ke lokasi-lokasi yang tak jauh dari bandara. Jika transittime berdurasi hingga 4 jam, maka city tour yang digratiskan itu pun menjela­ jahi lebih banyak tourist spot di kota. Pelaksana ‘free Korea transit tour’ itu tentu men­ jamin bahwa sang penumpang transit tak akan ketinggalan pesawat. Sebenarnya bandara inter­ nasional di Kuala Lumpur telah terlebih dahulu mengenalkan ‘transit city tour’, tetapi berbayar. Juga, pilihan atas tur 2 jam atau 3 atau 4 jam, dipastikan dan dijamin oleh operator tur tidak akan membuat penumpang penerbangan ke­ tinggalan pesawat. Di Incheon, wisatawan yang transit dan me­ manfaatkan transit tour, mengenakan emblem yang kemudian boleh dibawa pulang. Jadi, tentu dampaknya memperpanjang dampak promosi tentang bandaranya sendiri, tentang wisata di kota Seoul, di negeri gingseng yang bernama Korea itu. Beberapa bandara di Indonesia rasanya bisa mengambil inspirasi dengan berba­ gai cara menciptakan ‘sesuatu’ untuk wis­ man dan wisnus yang sedang melaku­ kan perjalanan antardestinasi di dalam wilayah Indonesia. Terutama dengan te­ lah diperkenalkan dan dipromoskan oleh

­ enerbangan Garuda Indonesia tiket multidestinasi di p ­dalam negeri. Judul tiketnya Visit Wonderful ­Indonesia Pass, di-branding sebagai tiket ‘VIP’, dengan harga ­discounted sekaligus promosi untuk menarik wis­ man mengunjungi sedikitnya tiga bandara destinasi. Terbanyak mencakup kunjungan ke lima bandara destinasi. Jadi, pintu masuknya dari luar negeri bisa bandara Kualanamu (Medan), atau Soekarno-Hatta Jakarta, atau Denpasar Bali, atau Juanda Surabaya dan bandara Hasanuddin Makassar. Dari pintu masuk itu wisman akan digiring me­ ngunjungi tiga bandara di kota lain di daerah, hingga batas lima bandara destinasi. Dan pada setiap kota, kabupaten, atau provinsi tersebut, wisman tentu akan ‘membeli’ tur lokal. Atau, sebaliknya, itulah peluang bagi stakeholders pariwisata di daerah destinasi untuk ‘menjual’ produk wisata setempat. Pemda, unsur industri setempat, bersama pengelola bandara, dan tentu saja airlines yang bersangkutan, semua perlu ‘menata’ secara bersama. Peluang yang terbuka itu mestinya dibuat efektif produktif, maka wisman pembeli tiket ‘VIP’ akan meluas dan semakin banyak dari waktu ke waktu. n

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

25


Indi

Jumlah Kunjungan WISMAN BULANAN

JANuari – agustus 2015 Bulan

2015

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL M E I J U N I J U L I AGUSTUS JAN – AGST SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL

723,039 786,653 789,596 749,882 793,499 815,148 814.233 850.542 6.322.592

2014 753,079 702,666 765,607 726,332 752,363 851,475 777.210 826.821 6.155.553 791,296 808,767 764,461 915,334 9.435.411

+/– -3.99% 11.95% 3.13% 3.24% 5.47% -4.27% 4,76% 2,87% 2,71%

Jumlah Kunjungan WISMAN BULANAN

Selisih (30,040) 83,987 23,989 23,550 41,136 (36,327) 37.023 23.721 167.039

1,000,000 900,000 800,000 700,000 600,000 500,000 JAN

Sumber: BPS

Pintu Masuk Ngurah Rai Soekarno Hatta Batam Tanjung Uban Juanda Kualanamu Husein Satranegara BIL Tanjung Pinang Tanjung Balai Karimun Adi Sucipto Tanjung Priok Minangkabau Sultan Syarif K II Sam Ratulangi Entikong Makassar Adi Sumarmo Sepinggan Pintu Lainnya Total Wisman

2015 298.638 252.914 134.540 34.193 18.311 16.490 10.323 8.089 7.941 7.511 6.502 5.174 3.685 2.488 2.247 1.710 1.115 740 574 37.357 850.542

2014 336.628 218.903 111.455 31.388 18.239 16.901 10.545 7.259 8.589 7.545 8.488 4.902 3.364 1.823 1.854 1.568 1.625 1.399 1.265 33.081 826.821

Perubahan Selisih -11,29% 15,54% 20,71% 8,94% 0,39% -2,43% -2,11% 11,43% -7,54% -0,45% -23,40% 5,55% 9,54% 36,48% 21,20% 9,06% -31,38% -47,11% -54,62% 12,93% 2,87%

-37.990 34.011 23.085 2.805 72 -411 -222 830 -648 -34 -1.986 272 321 665 393 142 -510 -659 -691 4.276 23.721 Sumber: BPS

26

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

MEI

JUN

JAN – AGUS 2015

agustus 2015

NO.

MAR APR

Jumlah Kunjungan Wisman

Jumlah Kunjungan Wisman berdasarkan 19 Pintu Masuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

FEB

NO.

Pintu Masuk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Ngurah Rai Soekarno - Hatta Batam Tanjung Uban Kualanamu Juanda Husein Sastranegara Tanjung Balai Karimun Tanjung Pinang Adi Sucipto Tanjung Priok BIL Minangkabau Sultan Syarif K II Entikong Sam Ratulangi Makassar Sepinggan Adi Sumarmo Pintu Lainnya Total Wisman


kator Jumlah Kunjungan Wisman Berdasarkan FOKUS PASAR AGUSTUS 2015 vs 2014

NO.

2011 – 2015

2013 2012 2011 2014 2015 Sumber: BPS

JUL

AGT

SEP

OKT NOV

DES

FOKUS PASAR

1 SINGAPURA 2 TIONGKOK 3 MALAYSIA 4 AUSTRALIA 5 JEPANG 6 PERANCIS 7 KORSEL 8 INGGRIS 9 TIM-TENG 10 JERMAN 11 AS 12 INDIA 13 TAIWAN 14 BELANDA 15 FILIPINA 16 THAILAND 17 HONG KONG 18 RUSIA PASAR LAINNYA GRAND

AGUSTUS 2015 2014 127.761 103.639 120.658 96.550 88.508 84.711 66.863 94.585 48.661 50.355 26.880 30.496 26.817 28.249 26.117 23.423 25.749 29.236 22.788 20.953 20.869 19.159 20.088 18.473 18.563 15.909 17.054 15.836 11.297 10.655 7.952 7.506 7.193 6.923 4.314 8.050 162.410 162.113 850.542 826.821

(+/-)

SELISIH

23,28% 24,97% 4,48% -29,31% -3,36% -11,86% -5,07% -6,64% -11,93% 8,76% 8,93% 8,74% 16,68% 7,69% 6,03% 5,94% 3,90% -46,41% 0,18% 2,87%

24.122 24.108 3.797 -27.722 -1.694 -3.616 -1.432 2.694 -3.487 1.835 1.710 1.615 2.654 1.218 642 446 270 -3.736 297 23.721 Sumber: BPS

berdasarkan 19 Pintu Masuk 2015

2014

2.551.854 1.491.266 1.009.915 209.310 133.432 129.574 106.553 64.707 59.296 46.879 44.649 42.398 26.046 18.666 15.438 14.191 8.059 5.310 4.953 340.096 6.322.592

2.405.549 1.524.188 919.439 220.676 143.895 144.664 113.968 65.976 65.204 60.412 44.158 47.778 32.271 16.838 13.817 11.550 10.309 9.014 8.978 296.869 6.155.553

Jumlah Kunjungan Wisman Berdasarkan FOKUS PASAR Jan–Agus 2015 vs 2014

Perubahan Selisih 6,08% -2,16% 9,84% -5,15% -7,27% -10,43% -6,51% -1,92% -9,06% -22,40% 1,11% -11,26% -19,29% 10,86% 11,73% 22,87% -21,83% -41,09% -44,83% 14,56% 2,71%

146.305 -32.922 90.476 -11.366 -10.463 -15.090 -7.415 -1.269 -5.908 -13.533 491 -5.380 -6.225 1.828 1.621 2.641 -2.250 -3.704 -4.025 43.227 167.039

JAN – AGUS SELISIH (+/-) 2015 2014 1 TIONGKOK 779,348 645,483 20.74% 133,865 2 INGGRIS 169,021 153,351 10.22% 15,670 3 INDIA 173,609 157,592 10.16% 16,017 4 AS 161,437 157,526 2.48% 3,911 5 TAIWAN 142,177 139,309 2.06% 2,868 6 KORSEL 224,291 219,847 2.02% 4,444 7 JERMAN 118,432 117,202 1.05% 1,230 8 312,661 309,491 1.02% 3,170 9 SINGAPURA 956,936 952,121 0.51% 4,815 10 TIM-TENG 124,434 125,108 -0.54% -674 11 HONG KONG 56,937 57,507 -0.99% -570 12 FILIPINA 86,627 87,712 -1.24% -1,085 13 BELANDA 109,435 113,196 -3.32% -3,761 14 AUSTRALIA 674,960 704,572 -4.20% -29,612 15 MALAYSIA 768,744 805,346 -4.54% -36,602 16 THAILAND 60,192 63,474 -5.17% -3,282 17 PERANCIS 134,899 142,296 -5.20% -7,397 18 RUSIA 40,721 61,989 -34.31% -21,268 PASAR LAINNYA 1,227,731 1,142,431 7.47% 85,300 TOTAL 6,322,592 6,155,553 2.71% 167,039 NO.

FOKUS PASAR

Sumber: BPS

Sumber: BPS

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015

27


K

ereta api Indonesia kini cukup menyenangkan, bagi wisnus dan wisman. Setiap tiba di stasiun akhir, bahkan adakalanya di tengah perjalanan, petugas kebersihan berseragam rapi melaksanakan tugas mereka mengepel membersihkan kabin penumpang. Budaya kerja di perusahaan

layanan publik ini memberi kesan baik pada penumpang. Jadi sebenarnya, menjual tur dengan itinerary naik kereta api, kini terbuka peluangnya, agar bertambah variasi produk dan tourist spot yang bisa dijual pada konsumen, ya wisnus ya wisman ­apalagi! Foto ini adalah dari rangkaian kereta api komuter Jabodetabek.

Inspirasi dan Inovasi

‘Produk Baru’ Wisata Indonesia Kapal penumpang milik Pelni ini dijadikan layaknya ‘embrio’ untuk ­membesarkan dan meluaskan kegiatan wisata bahari, dengan menjadikannya sebagai ‘cruise ship’ di dalam negeri. Wisata model ‘kapal pesiar’ ini, tengah mempromosikan ­paket-paket berdurasi dua malam, tiga malam dan empat malam. Sekitar 2500 orang ­penumpang bisa diangkutnya. Dalam masa pengenalan sekarang diadakan paket wisata ke Batam, ke kepulauan Anambas, ke Wakatobi dan ke Raja Ampat. Dari sudut bisnis pariwisata, wisata model ini telah mencakup sekaligus 2-A, yakni Aksesibilitas ke destinasi, dan Akomodasi di destinasi, artinya, kapal menjadi ­hotel terapung. Industri pariwisata berpeluang lebih kreatif lagi untuk memasarkan produk baru wisata Indonesia. Yang ini, wisata laut! Foto ini saat kapalnya berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, menanti calon penumpang. Yang kereta api dan yang kapal laut, dari para pengelolanya tentu diharapkan konsistensi menjaga kebersihan dan kerapihan, bahkan meningkatkan terus kualitas pelayanan. Dalam dua tiga tahun dari sekarang, dengan konsistensi itu, bisnis ini rasanya akan meluas!

28

Pariwisata Indonesia Vol. 6 No. 70 oktober 2015


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.