ePaper | METRO SIANTAR

Page 21

5

SENIN

1 Oktober 2012

TEPERGOK INDEHOI

Sepasang Kekasih Lupa Pake Pakaian Dalam MEDAN- Suasana happy (bersenang-senang, red) di Kafe Keluarga, salahsatu kafe remang-remang di Jalan HM Joni (sebelah jembatan Pasar Merah), Kecamatan Medan Denai, sempat buyar, Sabtu (29/9), malam sekira pukul 23.00 WIB. Sejumlah polisi melakukan razia. Sebanyak delapan pasangan mesum diamankan, satu pasangan di antaranya tepergok indehoi (sedang berhubungan intim) di salasatu bilik kafe. Sangkin terkejutnya, pasangan mesum itu sampai lupa mengenakan bra dan CD (celana dalam, red).

Foto Irwansyah

Lamhot Sinaga, korban lakalantas di Tanah Jawa.

Seruduk Pengendara Dua Pemuda Kritis

TANAH JAWA- Naas dialami Lamhot Sinaga (23) dan Jumadi Manurung (25), kedua pemuda asal Huta Bagot Puloan, Nagori Buntu Turunan, Kecamatan Hatonduhan, ini kritis setelah sepedamotor Revo yang ditunggangi keduanya menyeruduk sepedamotor yang ada depannya, Sabtu (29/9) malam, sekira pukul 21.00 WIB. Lamhot Sinaga mengalami luka cukup parah di bagian wajah. Akibat kejadian itu, darah segar mengalir dari hidung dan telinganya. Begitu juga dengan Jumadi Manurung, mengalami luka cukup serius di bagian mata sebelah kiri. Untuk pertolongan pertama, kedua korban dilarikan ke RS PTPN IV Balimbingan Tanah Jawa. Informasi dihimpun dari TKP, menyebutkan, malam itu, kedua korban dan dua rekannya yang lain berangkat dari Bagot Puloan menuju Pematangsian-

tar. Mereka berangkat dengan menggunakan dua sepedamotor. Tujuan mereka adalah bermalam minggu di rumah rekannya di Jalan Medan Siantar. Namun setibanya di Simpang Mangga Rintis IX Balimbingan, korban ingin mendahului sepedamotor yang berada di depannya. Sayang, roda depan sepedamotor korban langsung menabrak bagian belakang sepedamotor yang di depannya. Akibatnya, kedua korban jatuh terhempas ke aspal dengan luka yang cukup serius. Namun pengendara sepedamotor yang ditabrak hanya mengalami luka ringan. Malam itu juga kedua korban di evakuasi ke RS PTPN IV Balimbingan. Kanit Lantas Poilsekta Tanah Jawa AKP Sugianto membenarkan terjadinya laka lantas yang mengakibatkan dua korban kritis. (iwa/dro)

Lagi Sibuk Kerja, Ranmor Digondol MEDAN- Apes dialami Antoni (19), warga Jalan Sei Kera, Kecamatan Medan Perjuangan. Pasalnya, ranmor (kendaraan bermotor) dan atau sepedamotor Honda Vario 125 BK 6524 ACW miliknya raib digondol maling saat diparkirkan di halaman kantornya, di kawasan Jalan Sutrisno, Kecamatan Medan Area, Sabtu (29/9), sekitar pukul 16.00 WIB. Korban pun mendatangi Polsek Percut Sei Tuan untuk membuat pengaduan. Informasi diperoleh, sebelum raib sepedamotor korban yang dibelinya kontan dari hasil jerih payah kerja, berawal dari saat korban baru saja mengantarkan asesoris busana khusus pria seperti gelang, rantai dan sebagainya dari kantornya menuju salahsatu outlet di kawasan Medan Mall. Saat itu sekitar pukul 15.00 WIB. Usai menjalankan tugasnya

tersebut, Anthony kembali ke kantornya sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung ke lantai atas. Tak lama berselang, korban turun. Tapi betapa terkejutnya korban begitu mendapati sepedamotornya sudah tak ada lagi di lokasi parkir. Dengan rasa kesal, korban yang diketahui anak seorang pengusaha lilin ini pun melaporkan sepedamotornya yang hilang itu ke polisi. Namun oleh petugas di SPK (Sentra Pelayanan Kepolisian) Polsek Medan Area, laporan Anthony belum dapat diterima sebab ia belum dapat menunjukkan BPKB dari Showroom tempatnya membeli sepedamotor. “Saya disuruh minta surat keterangan dari showroom dulu, soalnya BPKB saya belum diambil dari showroom. Besoklah datang lagi, kalau sudah ada keterangan dari showroom,” ucapnya.(gus/ pmg/dro)

NYABU BERSAMA WARGA

OKNUM POLISI DIBEKUK POLISI

TANGERANG– Lagi, institusi Polri tercoreng. Kali ini seorang oknum polisi berpangkat brigadir ditangkap angggota narkoba Polres Kota Tangerang ketika pesta sabu-sabu bersama seorang warga di rumah kost di Kampung Dumpit, Desa Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Brigadir HH, ditangkap petugas bersama SH (38), Sabtu lalu. Dari rumah kost pelaku, polisi menyita barang bukti sabu-sabu seberat 0,46 gram, tiga buah alat hisap sabu-sabu. Budi (45), warga sekitar, mengatakan, rumah kost milik SH itu kerap digunakan untuk melakukan pesta narkoba. Pasalnya hampir setiap hari, rumah kost tersebut sering dikunjungi

pria berambut cepak. Namun setelah digerebek petugas, warga baru mengetahui jika salahsatu pelaku merupakan oknum polisi. “Memang rumah itu sering didatangi pria berambut cepak. Setelah digrebek, warga baru tahu kalo salahsatu pelaku merupakan oknum polisi,” kata Budi. Penangkapan oknum polisi yang mencoreng institusi Polri itu sepertinya sengaja disembunyikan dari wartawan. Kasat Narkoba Polres Kota Tangerang Kompol I Gede Gotia pun tak banyak memberikan keterangan seputar penangkapan Brigadir HH. Penggerebekan tersebut dilakukan pihaknya setelah mendapat informasi dari masyarakat. “Benar ada oknum polisi berpangkat Brigadir kami tangkap. Tapi nanti hari Senin saja ambil datanya di kantor,” singkat I Gede Ghotia. Lanjut kasat, Brigadir HH diketahui bertugas di Polres Metro Tangerang. Penangakapan oknum polisi itu dilakukan dua pekan lalu. Sabu-sabu tersebut diakui kedua pelaku diperoleh dari bandar besar di Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. “Kami masih melakukan pengembangan untuk bisa menangkap pelaku lainnya,” kata Kasat. (c3/int)

Foto Bayu

Pasangan mesum yang terjaring razia oleh petugas Polsek Medan Area di Kafe Keluarga.

VIXION KONTRA BEAT

Pelajar STM dan Pelayan Tewas LUBUKPAKAM- Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan umum Lubukpakam–Galang. Sepedamotor Yamaha Vixion yang dikendarai Efri (19), seorang pelayan Rumah Makan Mandiri Lubukpakam bertabrakan dengan sepedamotor Honda Beat yang dikendarai Raja Prima Ganda (17) pelajar STM Negeri Lubukpakam asal Kelurahan Galang Kota, Minggu (30/9) dini hari, sekira pukul 02.00 WIB. Dalam kecelakaan ini, nyawa Raja dan Efri, melayang. Informasi dihimpun, kecelakaan maut yang merenggut nyawa Raja pelajar STM Negeri Lubukpakam dan Efri, pelayan rumah makanitu,terjadidisebuahtikungan manis di kawasan Dusun Kampung Baru, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubukpakam. Kecelakaan itu juga menyebabkan Nanda Haikal serta Firmansyah menderita luka-luka. Hingga kini, keduanya harus dirawat di RSU Sari Mutiara Lubukpakam. Menurut Jhon (31), salahseorang warga seputar lokasi kejadian menyebutkan, kronologis kecelakaan itu, awalnya sepedamotor

Raja Prima Ganda VixionyangdikendaraiEfriberboncengan dengan Firmansyah Hadi (19), rekan sekerjanya di Rumah Makan Mandiri, terlihat saling kebut-kebutan dari arah Kota Galang menuju Lubukpakam dengan sepedamotor Vixion lainnya yang dikendarai seorang pria. Sangkin kencangnya membuat Efri tak mampu mengontrol laju sepedamotornya saat melintas di tikungan manis yang tak jauh dari Makodim 0204 DS. Akibatnya, Vixion yang dikendarai pekerja rumah makam itu seketika mena-

brak Honda Beat yang dikendarai Raja berboncengan dengan teman sekelasnya Nanda Haikal (17), warga Komplek Galinda, Galang Kota. Brrak, begitu kedua sepedamotor itu bertabrakan, Raja serta Efri sontak terhempas ke badan jalanhinggamenyebabkankeduanya pun menderita luka robek di bagian kepalanya. Sedangkan Nanda dan Firmansyah yang sama-sama duduk di boncengan, terlihat sontak terlempar pinggir jalan dan keduanya hanya menderita luka-luka di bagian kaki serta kedua tangannya. WargasempatberupayamenyelamatkannyawaRajadanEfriyang menderita luka serius ke IGD RSU Sari Mutiara. Naas, tiba di rumah sakit swasta itu keduanya keburu tewas. Peristiwa kecelakaan lalu lintas ini pun kini tengah dalam penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Deliserdang. Kasat Lantas AKP Sri Pinem menyatakan, guna penyidikan kedua kendaraan yang bertabrakan telah diamankan. (pasta/pmg/dro)

Layani ‘Om-om’, ABG Diberi Rp10 Ribu LAMPUNG- Iming-iming dikenali pria untuk dijadikan pacar, ketiga korban yang masih di bawah umur dijual ke tempat prostitusi di wilayah Kotabumi, Lampung Utara. Bahkan, oleh ‘mami’ mereka diminta melayani pria hidung belang ‘om-om’ dan dijanjikan uang sebesar Rp4 juta “Karena kedua teman saya (DN dan LW) nangis-nangis, saya terpaksa melayani Om itu dan mami dikasih uang Rp500 ribu. Tapi sedihnya, saya cuma dika-

sih Rp10 ribu sama mami. Setelah peristiwa itu, saya segera menyusul kedua teman yang terlebih dahulu sudah pulang ke Tanjungkarang dengan menggunakan jasa ojek. Ketika kembali, saya kaget Deby dan dua teman saya sudah diamankan di Polda Lampung,” ungkap MKS, salahsatu korban, Sabtu (29/9) siang ini. Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih membenarkan penangkapan yang dilakukan oleh petu-

gas Polda Lampung terhadap seorang mucikari yang diduga telah menjual anak di bawah umur. Kini ketiga korban dan seorang wanita yang diduga pelaku, saat ini masih diperiksa untuk pengembangan lebih lanjut. “Sajauh ini masih dalam tahap pengembangan, mudah-mudahan sejumlah pelaku terkait lainnya akan segera terungkap. Kami berharap, kejadian seperti ini tidak lagi terjadi,” tutupnya. (int)

Ceritanya, malam itu sejumlah polisi yang melakukan razia menyisir seluruh bilik kafe remang-remang yang berukuran 2 x 2 meter itu. Ternyata di antara pasangan mesum ada yang didapati sedang memadu kasih, bahkan salahsatu pasangan mesum didapati sedang dalam keadaan bugil dan tengah naik bulan (bersetubuh). Pasangan tersebut tidak menyadari kalau petugas sedang melakukan razia. Menurut salahseorang warga yang melintas dan menyaksikan razia tersebut, Ahmad (45) warga Jalan Pasar III Tembung ini di lokasi mengatakan, sangat terkejut melihat pasangan mesum tersebut didapati sedang naik bulan. “Bah, ngeri kali kulihat anak-anak itu. Lagi gitu pula pas dirazia, sangking takutnya sampe lupa ceweknya pake BH sama sempak. Hajap kali kulihat, untunglah bukan anak atau keluargaku, buat malu aja, gimanalah nanti orangtuanya itu,” ujarnya geleng-geleng. Dengan wajah tertunduk kedelapan pasangan mesum tersebut pun digiring ke Mapolsek Medan Area dengan menggunakan mobil patroli petugas. Di Mapolsek, pasangan mesum itu didata karena sebagian pasangan itu tidak dapat menun-

jukkan kartu identitasnya. Kapolsek Medan Area Kompol Sonny W Siregar yang langsung memimpin razia mengatakan, sedikitnya 8 pasangan mesum yang terjaring yang beberapa di antaranya belum memiliki kartu identitas atau masih pelajar. Dia mengatakan, razia itu dilakukan karena adanya keluhan warga sekitar akan aktifitas di kafe tersebut yang sering sekali melihat pasangan muda mudi melakukan mesum. Karena suasana kafe yang di dalamnya sangat gelap tanpa ada penerangan sedikitpun membuat para pasangan leluasa melampiaskan nafsunya. Dikatakan Sonny, selama ini warga sekitar resah akan aktifitas kafe tersebut. “Kita melakukan razia karena adanya laporan dari warga yang resah dengan aktifitas mesum di kafe ini,” ujarnya lagi di lokasi. Selanjutnya ke 8 pasangan mesum tersebut digiring oleh petugas ke Polsek Medan Area untuk didata dan kemudian dipanggil masing-masing orang tuanya. Razia tersebut sempat mendapat perhatian dan menjadi tontonan dari warga sekitar maupun yang sedang melintas, dan sempat membuat kemacetan. (bay/pmg/dro)

DISINGGUNG SOAL UTANG

Perut Istri Ditonjok Mengenai Ulu Hati SIANTAR–Kekerasan dalam rumah tangga masih saja terjadi. Kali ini dialami Lampita Aruan (48). Ia dianiaya suaminya Sumuttul Oberlin Purba (50), dengan cara perutnya ditonjok (dipukul, red) hingga mengenai ulu hatinya. Kejadian itu terjadi di rumahnya di Jalan Gotong Royong, Kelurahan Sukadame, Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Minggu (30/ 9), sekira pukul 12.00 WIB. Siang itu, korban menghampiri suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai supir angkutan kota (angkot). Kepada suaminya, ia menyinggung soal tagihan utang mereka sebesar Rp10 juta kepada Boru Simamora, masih warga sekitar. Tapi Sumuttul mengatakan, ia tidak memiliki uang. Setahu bagaimana, antara keduanya terlibat pertengkaran mulut hingga suaminya lepas kendali. Oberlin melayangkan sekali

pukulan dan mengenai perut istrinya itu hingga mengenai ulu hati. Lampita pun kesakitan. Meski begitu Sumuttul tidak berhenti, suaminya itu kemudian kembali melayangkan pukulan. Kali itu mengarah ke wajah istrinya. Namun tak sempat kena sebab langsung ditangkis Lampita dengan kedua lengannya. Lampita yang merasa kesakitan kemudian pergi dan selanjutnya melapor ke Mapolresta Siantar. Setelah dimintai keterangan, Sumuttul yang kerjanya sebagai supir angkot itu langsung dijemput petugas kepolisian dan langsung ditahan. Akibat perbuatannya, Sumuttul dijerat Pasal 44 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kanit PPA Aiptu Malon Siagian membenarkan laporan tersebut termasuk juga penahanan terhadap Sumuttul. (pra/dro)

Suami Banting Tulang, Istri ‘banting-bantingan’ dengan PIL Sungguh kesal Togop (40), dibuatnya. Dia kerja membanting tulang, istri di rumah malah ‘bantingbantingan’ (bersetubuh) dengan lelaki tetangga. Maka ketika berhasil menggerebeknya, Togop pun lapor polisi. “Aku yang suaminya tanam benih bayar, kok Rudi orang lain malah mau gratisan, “ kata Togop di depan polisi. Demi istri tercinta seorang suami rela membanting tulang. Sayangnya banyak wanita yang tak mau menghargai perjuangan suami, justru mengkhianatinya. Seperti Nurma (33), dari Desa Sentis, Kecamatan Percut Medan ini contohnya. Ditinggal suami jadi sopir truk berminggu-minggu, malah dia memasukkan ‘dongkrak’ lain ke kamarnya. Karuan saja Togop

mencak-mencak, dan mau menceraikan istrinya sekalian. Togop–Nurma sudah 10 tahun berumah tangga. Dari hasil kerjasama nirlaba dalam tata niaga asmara itu, telah lahir dua anak yang lucu-lucu. Sadar bahwa kebutuhan keluarga semakin banyak, Togop pun makin getul berburu rejeki. Bila bia-

sanya hanya jadi sopir truk dalam kota, kini sudah mengirim barang sampai keluar Sumatera. Resikonya, dia ketemu istri menjadi jarang-jarang, bisa 6 minggu baru ketemu. Waktu selebihnya digunakan di atas roda, demi mengais rejeki. Gara-gara jarang ketemu suami, Nurma sangat kesepian jadi-

nya. Ketika ada lelaki tetangga menggoda, dia pun menjadi hanyut. Pikirnya, pasti di luaran sana suami juga mencari penyelesaian dalam hal penyelesaian rasa sepi itu. Bukankah ungkapan mengatakan, sopir itu setiap ngaso mampir. Mampir bukan sekadar mampir makan nasi, tapi juga ‘makan’ yang lain-lain. Karena itu ketika Darwin (37), lelaki tetangga mengajak berbuat hil-hil yang mustahal , akhirnya Nurma pasrah. Ternyata, ‘dongkrak’ tetangga lebih wowwww….. dari suami sendiri. Jadi bini Togop tersebut menjadi ketagihan. Di kala dia rindu belaian kasih, diajaknya Darwin masuk kamarnya, dan kembali Nurma menikmati dongkrak yang berukuran king size filter itu. Lama-lama kabar miring itu tercium juga oleh Togop. Maka sewaktu pulang, dia segera

mengklarifikasi atas info-info tersebut. Ternyata Norma mengaku terus terang, bahkan dia siap dicerai bila Togop menganggap itu penyelesaian terbaik. Bagi Togop, bukan soal cerainya itu, tapi perbuatan Darwin sudah sangat melecehkan harga dirinya sebagai lelaki. Segera saja lelaki pecundang itu dicarinya, untuk bertanggungjawab. Ternyata Darwin mengelak, padahal Nurma mengakui. Marahlah jadinya sopir truk itu, sehingga PIL Nurma itu pun dihajarnya hingga babak belur. Akibatnya, Togop jadi urusan polisi, begitu pula Norma. Ketika polisi mempertanyakan, kenapa Nurma begitu jujur dalam hal ini, jawabnya; ”Daripada dapat informasi tak jelas dari pihak ketiga, mendingan dia dapat dari tangan pertama.” Dari tangan-tangan yang sudah ternoda pula. (int)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.