ePaper | METRO SIANTAR

Page 6

SELASA

14 Agustus 2012

Anak SD Diperkosa Kakek 80 Tahun Sambungan Halaman 1

SIAPKAN ANGPAU LEBARAN Sambungan Halaman 1 sesuatu sendiri. Dari nyuci, ngepel, nyapu, semuanya sendiri,” terangnya saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu. Mandiri, sepertinya kata yang tepat bagi wanita yang akrab disapa Andah ini. Meskipun ada pembantu, Andah tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga. “Mau ada pembantu pun aku masih cuci piring kok. Jadi alhamdulilah, aku sama Papa, Mama, kakak, enggak pernah kerepotan. Karena memang seperti itu,” tambahnya. Andah sendiri belum merencanakan berpergian di lebaran kali ini. Ia memang asli Jakarta sementara ibunya berasal dari Depok, biasanya saat lebaran ia mengadakan open house dan membagikan angpau. “Kalau bagi angpau sudah pasti. Kalau open house mulai dari kemarin kita selalu open house, Oma aku itu tinggalnya sama kita, jadi paling tua, nenek paling tua, orangorang datang ke rumah,” jelasnya. (int)

Kosmetik Mengandung Merkuri Sambungan Halaman 1 pengusaha toko kosmetik A Kiet di Jalan Merdeka dilaporkan oleh pihak BPOM dari Medan yang saat itu tengah melakukan razia di tempat perbelanjaan. “Kami selalu melakukan razia rutin untuk pengusaha atau toko obat dan makanan. Selanjutnya Kamis (20/5), BPOM dan Dinkes Siantar bekerjasama untuk melakukan razia atau pengawasan. Saat itu, kami bergerak di pusat perbelanjaan tradisional yakni di Pasar Horas. Kami melakukan pengawasan untuk toko yang menjual alat-alat kosmetik,” sebutnya. Dia menerangkan, setelah dilakukan pengawasan, ditemukan kosmetik berupa cream dan sabun pemutih dari gedung II lantai I Pasar Horas yang tidak memiliki izin. Ternyata pemilik toko itu bernama Ong Jin Tjiet yang sebelumnya pernah menjual kosmetik tanpa izin atau tidak terdaftar di BPOM. “Ada 10 jenis kosmetik yang ditemukan tidak memiliki izin dan itu bebas dipasarkan. Karena pengusahanya sudah dua kali ditemukan menjual produk tanpa izin, kami langsung mengamankannya. Sebab, bagi pengusaha yang ditemukan menjual produk tanpa izin akan diberikan pembinaan selama satu hingga dua kali,” jelas Ramses. Akan tetapi, Ong Jin Tjiet selaku pemilik usaha kedapatan hingga tiga kali menjual produk tanpa izin dan mengandung merkuri. Hingga akhirnya mereka langsung mengamankan produk-produk yang mereka jual bebas di pasaran. “Merek-merek produk kosmetik berupa cream dan sabun pemutih yang tidak memiliki izin BPOM meliputi cream racikan Dr Spesial sebanyak 17 lusin, Netral 99 sebanyak 27 lusin, Night Cream Vit E sebanyak lima lusin. Kemduian Original Dr pemutik Dokter sebanyak 57 buah, Hidroquinon 99 cairan sebanyak 2 lusin, Narutal 99 racikan special sebanyak 3 lusin,” ungkapnya. Lebih lanjut ia menerangkan, untuk sabun Dokter sebanyak tiga lusin, Bleanching Dr Asli sebanyak satu lusin, Razikan Vit E sebanyak lima lusin dan Mei Young sebanyak 14 lusin. Semua produk itu langsung diamankan karena tidak ada izin peredarannya dan setelah dicek ada yang mengandung merkuri dan zat yang merusak bagi kulit wajah. Sementara itu terdakwa Ong Jin Tjiet mengaku tahu jika produk tersebut tidak memiliki izin edar. “Memang saya tahu tidak ada izinnya, tapi pembeli banyak yang cari makanya saya menjualnya. Semua produk yang diamankan banyak dibeli masyarakat dan sampai saat ini mereka tidak ada mengeluh,” terangnya. Saat ditanyakan jaksa, RA Ketaren apakah sampai saat ini produk yang tidak memiliki izin itu masih dipasarkannya. Terdakwa menerangkan bahwa sisa produk itu masih ada yang dijual dan kalau sudah habis tidak akan dijual lagi. Selain itu pengusaha toko lain di Pasar Horas juga ada menjual produk seperti itu. (mua)

Informasi dihimpun, Senin (13/8), Bunga yang berusia sebelas tahun ini tercatat sebagai murid salah satu sekolah di Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Anak kedua dari tiga bersaudara ini tinggal di Bangun Jawa 3, Kecamatan Sidamanik. Orangnya pendiam dan kemampuannya di bawah rata-rata anak seusianya. Empat bulan terakhir, Bunga ditinggal pergi ayahnya yang merantau mencari nafkah. Sedangkan ibunya sakitsakitan di rumah. Diduga hal itu pun dimanfaatkan Oppung Atasan yang tinggal di Nagori Bangun Jawa 2 untuk memerkosa Bunga. Pertama kali, Bunga diperkosa ketika sedang berjalan kaki melintas di jalan besar Bangun Jawa 2. Tiba-tiba pelaku datang dan menarik paksa Bunga ke ladangnya. Di bawah pohon jengkol, Bunga pun diperkosa. Usai memerkosa, pelaku memberikan uang kepada Bunga dan diminta agar tidak menceritakan kejadian tersebut. Beberapa hari kemudian, pelaku melakukan hal serupa kepada korban. Modusnya sama, usai memerkosa diberikan uang. Bahkan, kapan pelaku butuh, pelaku tinggal menunggu korban lewat dari jalanbesarBangunJawa2.Sebab,jalankeluarmasuk kampung korban harus melewati Bangun Jawa 2. Peristiwa ini terungkap, Minggu (5/8) sekira pukul 15.30 WIB, saat pelaku melakukan hubunga intim yang kesekian kali. Saat itu korban kembali melintas, pelaku yang memang merencanakan

Sambungan Halaman 1 Hampir seluruh ruangan dicarinya, baru kemudian langkahnya terhenti ketika melihat abang kandungnya terbujur kaku di kamar mandi. Waktu itu kamar mandi tidak dalam keadaan terkunci, namun seperti ada yang mengganjal di pintu. Merasa curiga, Ningsi memaksa mendorong pintu kamar mandi. Setelah pintu sedikit terbuka, tercium aroma busuk. Semakin penasaran Ningsi kemudian mendorong pintu kamar mandi sampai terbuka lebar. Sponton Ningsi terkejut ketika melihat Walpride dalam keadaan membusuk dengan posisi telentang. Atas kejadian itu, Ningsi meminta warga sekitar untuk mengangkat abangnya. Warga yang mengetahui kejadian langsung menghubungi petugas Polsek Siantar Utara untuk mengevakuasi korban. Selang beberapa waktu, Kapolsek Siantar Utara AKP M Nababan dan anggotanya bersama ambulans tiba di lokasi kejadian. Penemuan mayat itu sontak menyedot perhatian warga sekitar dan mengerumi rumah korban menyaksikan proses evakuasi tersebut. Selanjutnya, korban langsung dilarikan ke Ruang Instalasi Jenazah Rumah Sakit dr Djasamen Saragih Kota Siantar untuk dilakukan otopsi guna mencari tahu penyebab kematian korban. Saat di kamar mayat, kapolsek langsung meminta keterangan kepada Ningsi, adik perempuan korban yang pertama kali menemukan jasad korban. Saat memberi keterangan, Ningsi didampangi dr Wina EO br Saragih, putri dr Waldy Saragih. Informasi dihimpun, saat Ningsi memberikan keterangan kepada kapolsek, dia mengatakan hari terakhir menemui korban pada hari Jumat (10/8). Ketika itu seperti biasa ia mengantar sarapan. Lalu dua hari setelahnya pada Sabtu (11/8) dan Minggu (12/8), Ningsi mengaku tidak mengantar sarapan korban. Ditanya alasannya kenapa tidak mengantarkan serapan untuk abangnya, Ningsi memilih bungkam. Tak lama berselang, abang kandung korban dr Waldy Saragih bersama keluarganya tiba di kamar mayat rumah sakit milik Pemko Siantar itu. Tiba di kamar mayat itu, dr Waldy langsung menemui Kapolsek Siantar Utara M Nababan guna memberi tahu bahwasanya pihak keluarga

Sambungan Halaman 1 Malik Senin (13/8) pukul 12.00 WIB. Hadir pada acara itu Walikota Siantar Hulman Sitorus dan beberapa pimpinan SKPD. Alhasil, pada acara itu walikota juga curhat mengenai pemberitaan selama ini. Saat acara kebaktian, dalam khotbahnya Pendeta Ruddin mengambil thema tentang Mencari Tuhan. Dia lalu menceritakan suatu peperangan atau pertempuran, di mana dalam perang itu, pemimpin dan pasukan harus fokus pada medan pertempuran. Pasukan dan pimpinan tidak boleh terpengaruh pada berita yang muncul di luar pertempuran. Setelah bercerita panjang lebar mengenai kisah ini, Pendeta Aruan membandingkan dengan kondisi Kota Siantar. “Pak Wali, jangan terlalu fokus membaca Posmetro Siantar, lebih bagus fokus membaca firman Tuhan dalam membangun Kota Siantar,” ungkapnya. Selain itu, saat membaca doa pada acara itu, salah satu doa pendeta ini juga berisi sesuatu yang berhubungan dengan koran atau media. Pendeta menyebutkan, fitnah koran akan gugur, intimidasi koran akan gugur jika berdoa. Usai acara, METRO sengaja mendatangi Pendeta Ruddin Aruan, terkait pernyataannya. Dia mengatakan, maksud pernyataannya merupakan nasehat kepada walikota agar jangan fokus terhadap masalah, tetapi fokus kepada Tuhan dalam bekerja. “Saya tidak memiliki interest (kepentingan apa-

Penerbit : PT. Siantar Media Pers (Metro Siantar, Metro Tapanuli, Metro Asahan, Metro Tabagsel)

Marganas Nainggolan Maranatha Tobing Darwin Purba Pandapotan MT Siallagan Pandapotan MT Siallagan Muhiddin Hasibuan Eva Wahyuni Daniel Simanjuntak Vincent Wijaya

tidak berniat melakukan otopsi melainkan hanya visum bagian luar saja. Pernyataan itu juga dibuat oleh Waldy secara tertulis di hadapan kapolsek. Selesai membuat pernyataan bahwa korban tidak diotopsi, dr Waldy bersama keluarga kembali ke rumah korban di Jalan Cokro guna mempersiapkan peti mayat. Namun Ningsi memilih menunggu abangnya selesai divisum di kamar mayat. Penyakit Darah Tinggi Ningsi mengaku, tidak mengetahui penyebab meninggalnya abangnya. Namun dia mengaku menyesal tidak mengantar sarapan dua hari sebelum korban ditemukan menjadi mayat. Ditanya soal penyakitnya, dia mengaku terakhir melihatnya pada hari Jumat kemarin, Walpride masih dalam keadaan sehat seperti biasa, hanya saja diketahui korban memiliki penyakit darah tinggi. “Terakhir jumpa dengan abang saya itu pada hari Jumat, kondisinya sehat seperti biasa,” ujar Ningsi. Senada juga di katakan Waldy kepada kapolsek, bahwasannya korban benar memiliki penyakit darah tinggi. “Kalau setahu saya adik ku itu tidak memiliki penyakit, hanya saja dia memang memiliki darah tinggi,” ujar Waldy kepada Kapolsek. 10 Tahun Cerai Amatan METRO ketika Waldy memberikan keterangan kepada kapolsek, ia mengatakan korban sudah cerai selama 10 tahun dengan istrinya, dan memiliki satu orang anak. Anak itu tinggal bersama istrinya. “Selama adikku cerai dengan istrinya, dia tinggal di rumah itu seorang diri. Sesekali, Ningsi adik bungsu saya datang ke sana untuk mengatar sarapan paginya. Sebelum kajadian ini, Ningsi juga tidak ada memberi kabar dengan saya apakah mereka ada masalah,” ujar Waldy. Saat jasad korban masih di rumah sakit, suasana rumah korban sudah terlihat ramai. Di mana para keluarga sudah mulai berdatangan untuk melayat. Hampir seluruh keluarga yang hadir terlihat menagis sedih, sembari menunggu jasad korban dari kamar mayat. Amatan METRO di rumah duka, beberapa warga sibuk yang memasang tratak dan beberapa bunga papan dari rekan atau sahabat korban. Sehingga setiap pengedara yang melintas dari depan rumah itu terpaksa mengurangi kecepatan, sebagimana mengahargai keluarga

yang kemalangan. Sampai-sampai pohon jambu yang tumbuh tepat di depan rumah korban juga terpaksa ditebang karena menghalangi saat pemasangan teratak. Anak Pintu Terbuka Saat wawancara dengan Ahmad Samsudin Rangkuti (22) warga Jalan Perak, Kelurahan Melayu, Siantar Utara, yang sehariannya bekerja tepat di depan rumah korban mengatakan, Jumat sore masih melihat korban keluar dari dalam rumah, dengan kondisi sehat. Saat itu korban sempat menanyakan air apa yang membasahi teras rumahnya. Kemudian Ahmad menjawab air aqua. Jelang malam, Ahmad kembali ke tempat kediamannya di Jalan Perak, Esok harinya Sabtu pagi, Ahmad melihat anak pintu jenis ruko itu terbuka sampai sore. Begitu juga Minggu pagi, anak pintu itu tetap saja dengan posisi terbuka. Namun Ahmad tak curiga, karena jika anak pintu itu terbuka, berarti ada orang di dalam rumah. “Sebelum korban ditemukan tewas, saya perhatikan anak pintu rumahnya itu tetap terbuka. Padahal saya tak melihat adik korban Ningsi mengantar sarapan pagi. Selama saya kerja di sini sebagia pemasang stiker kreta, setiap kali anak pintu itu terbuka, pertanda ada orang di rumah. Namun jika tertutup berarti Walpride sedang keluar rumah,” kata Ahmad. Kerja Tata Usaha di USI Informasi dihimpun METRO, korban masih aktif kerja sebagai Tata Usaha di Universitas Simalungun (USI). Salah seorang teman dekat korban Bona Tua Naipospos, kepada METRO menuturkan, sebelum berangkat kerja, kebiasaan korban setiap pagi usai menyapu rumah, jika sarapan tidak diantar adiknya, korban sarapan lontong di depan rumah. Usai sarapan, korban minum kopi sembari membaca koran di depan rumah. Setelah baca koran baru korban berangkat kerja. “Walpride tinggal sendiri di rumah itu, setiap pagi sebelum pergi kerja tak jarang dia sarapan lontong di depan rumahnya, lalu minum kopi dan baca koran. Selanjutnya berangkat kerja. Sepengetahuan saya itu kegiatan korban pagi hari,” kata Bona Tua. Informasi dari pihak keluarganya, melihat kondisi jenazah rencananya korban akan dikebumikan Selasa (hari ini). (mag-4)

menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan. Tapi saat itu CH tidak ada di rumah. Lalu kepada keluarga CH, T br P memberitahukan cerita AN dan Bunga soal prilaku CH kepada Bunga. Namun pihak keluarga CH tidak menanggapinya. Bahkan keluarga CH seakan cuek dengan kasus itu. Kesal dengan ulah keluarga CH yang dianggap tidak bertanggung jawab, akhirnya T br P berembuk dengan suaminya US. Setelah berembuk, T br P dan US akhirnya mendatangi Polsek Kualuh Hulu, Sabtu (11/8).Laludidampingipolisi,BungadibawakeRSU untuk melakukan visum. Setelah korban di visum, polisi memintai keterangan dari T br P dan US serta AN dan Bunga. Setelah mendengar keterangan dari kekeempatnya, polisi langsung menangkap CH dari kediamannya. Kapolsek Kualuh Hulu AKP Aripin Marpaung melalui Kanit Reskrim Aipda Eri Prasatiyo membenarkan telah terjadi kasus pencabulan di wilayah hukum Polsek Kualuh Hulu. Menurut Eri, saat ini kasusnya masih dalam penyidikan polisi dan tersangka masih dimintai keterangannya. Eri menambahkan, setelah tersangka diperiksa, nantinya tersangka akan di limpahkan ke Polres Labuhanbatu untuk penanganan lebih lanjut. “Benar ada kasus pencabulan dan tersangkanya sudah kita amankan. Saat ini tersangka masih dalam pemeriksaan jadi kita belum tahu bagaimana perBungaannya. Nanti setelah diperiksa, tersangka akan kita limpahkan ke Polres Labuhanbatu,” kata Eri. (osi/st)

4 Rekanan Disdik Diperiksa Sambungan Halaman 1 Salim Nasution menyebutkan, ada empat rekanan yang diperiksa. “Pemeriksaan rekanan itu dilakukan per orang dan pemeriksaan yang berlangsung mulai pagi. Kita meminta keterangan mereka terkait masalah pelelangan,” sebutnya. Menurut dia, dalam keterangan yang diminta dalam tahap proses penyelidikan itu pihak kejaksaan ingin mengetahui apakah betul mereka ikut tender. Bagaimana pelaksanaan proses tendernya, apa kriteria dan siapa pemenang dari tender tersebut. Saat ditanya siapa saja rekanan yang diperiksa, Kasi Intel mengaku bahwa itu internal. “Wah, kalau siapa rekanan yang diperiksa itu nanti sajalah. Yang penting kita sudah memanggil mereka untuk dimintai keterangan. Jika ada yang kurang bisa dipanggil lagi,” sebutnya. Sementara itu pemeriksaan rekanan itu berlangsung mulai pagi hingga sore sekitar pukul 18.00 WIB. Rekanan yang datang diperiksa di ruangan Kasi Intel dan pintu ruangan tampak tertutup rapat. Sebelumnya pihak Kejari Siantar sudah memeriksa Kepala SD dan SMP di Siantar yang menerima bantuan DAK 2010. Dana itu diperuntukkan dalam pengadaan buku, alat peraga pelajaran olahraga dan pelajaran IPA yang dikerjakan 2011. Tidak hanya itu saja, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Siantar Setia Siagian juga ikut diperiksa. Pemeriksaan Setia berlangsung selama dua hari yakni Kamis (9/8) dan Jumat (10/8). Pihak Kejari juga mengaku akan tetap memintai keterangan untuk mengetahui apakah ada indikasi kerugian negara. Sampai saat ini belum ada ditetapkan apakah ada tersangkanya. (mua)

Pendeta GBI Larang Walikota Membaca METRO SIANTAR

Anggota SPS No: 438/2003/02/A/2007 Rida K Liamsi Makmur Kasim Khadafi Marganas Nainggolan Goldian Purba

dari korban. Setelah itu, personil Sat Reskrim langsung dikerahkan untuk melakukan penyelidikan. Cucu Mantan Kades Dicabuli Sementara itu, seorang anak baru gede (ABG) berinisial CH (16) ditangkap polisi karena mencabuli anak tetangganya sendiri sebut saja namanya Bunga (4) warga Kecamatan Kualuh Selatan Labuhanbatu Utara (Labura), Minggu (12/ 8) sekitar pukul 19.20 WIB. Bunga merupakan cucu mantan Kades Siamporik BP (65). Ibu kandung Bunga, T br P (30), Senin (13/8) mengatakan, peristiwa pencabulan yang dilakukan CH terjadi, Kamis (9/8) lalu sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu Bunga sedang bermain bersama kakaknya AN (7). Melihat Bunga dan AN sedang bermain, CH lalu mendekati kedua kakak beradik itu. Lalu CH mengajak Bunga untuk bermain ke rumah CH. Saat itu Bunga mau saja diajak CH pergi ke rumah CH. Ternyata sesampai di rumah CH, Bunga dipeluk dan dicium oleh CH. Perlakuan CH dilihat oleh AN. Karena kelakuannya dilihat AN, CH lalu melepaskan Bunga.Setelah itu Bunga dan AN pulang ke rumah mereka. Sesampainya di rumah, AN menceritakan kepada T br P kalau ia melihat Bunga dipeluk dan dicium oleh CH. Mendengar itu T br P memanggil Bunga dan menanyainya. Kepada ibunya Bunga mengaku kalau dirinya telah dipeluk dan dicium oleh CH. Lalu T br P mendatangi kediaman CH untuk menanyakan kenapa CH melakukan itu kepada Bunga. Selain itu kedatangan T br P juga untuk

Adik Mantan Kadiskes Tewas di Kamar Mandi

Terdepan, Terbesar, dan Terbaik di Siantar- Simalungun

Chairman : Komisaris Utama : Komisaris : Direktur Utama : Direktur : Pengasuh Pemimpin Umum/Penjab/GM : Wakil PU/Pimpinan Perusahaan : Pemimpin Perusahaan Metro Asahan: Pimred Metro Siantar : Pj Pimred Metro Tapanuli : Pimred Metro Tabagsel : Pimred Metro Asahan : Wapimred Metro Tapanuli : Tim Ombudsman :

mau memerkosa, sengaja menunggu korban. Begitu korban melintas, Oppung Atasan langsung menarik korban ke perladangannya. Saat pelaku sedang mencabuli korban di bawah pohon jengkol, nantulang korban bernama Rosinta Nainggolan (54) melintas karena hendak ke ladang. Dan melihat pelaku memerkosa korban. Lalu, Rosinta menarik pelaku yang saat itu sedang menindih korban. Ketika tepergok itu, pelaku kabur, dan korban didapati dalam keadaan telanjang. Saat itu juga, Rosinta memberitahukan kejadian tersebut kepada paman korban, Saut Nainggolan (46). Menurut Saut Nainggolan, mengetahui peristiwa itu dari Rosinta yang datang ke rumah memberitahukan bahwa korban diperkosa di ladang oleh Oppung Atasan. “Saya datang ke rumah korban, menanyakan diapakan Oppung Atasan kau? Dan dijawab korban, saya diperkosa. Lalu bagaimana dibuatnya? Korban menjawab kalau ia ditarik paksa ke ladang dan usai diperkosa diberikan uang Rp1.000,” papar Saut. Setelah dikoordinasikan kepada kedua orangtua korban, Saut diminta sebagai pelapor ke Mapolres Simalungun. Sebab ayah korban saat ini masih dalam perantauan, dan ibunya masih terbaring sakit. Sementara itu, Kapolres Simalungun saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas AKP H Panggabean SH, membenarkan menerima laporan Saut Nainggolan dan sudah meminta keterangan

apa) dalam pernyataan ini. Tidak ada maksud saya yang lain,” kilahnya. Disinggung mengenai isi doanya yang mengatakan fitnah koran dan intimidasi koran akan gugur melalui doa dan ini ada kaitannya dengan pemberitaan METRO Siantar selama ini, pendeta ini kembali berkilah. “Tidak ada maksud saya seperti itu, maksud saya, semua masalah akan gugur jika berdoa,” katanya lagi. Namun saat itu, salah satu PNS di Pemko Siantar yang ikut di sekitar pendeta membenarkan pernyataan pendeta ini yang menyebutkan nama Posmetro Siantar dalam khotbahnya. “Mungkin maksud bapak ini, karena METRO Siantar koran terbesar di Kota Siantar, makanya walikota jangan terlalu fokus membaca koran itu,” ujar PNS bermarga Purba ini. Tidak lama kemudian, pendeta ini tidak mau lagi diwawancarai dan beberapa kawannya mengajak mereka meninggalkan lokasi acara. Sementara beberapa wartawan yang hadir saat itu sangat menyesalkan sikap pendeta ini, baik dalam khotbahnya maupun dalam isi doanya. Sekitar pukul 17.00 WIB, METRO menghubungi pendeta Aruan dan kembali mempertanyakan maksud pernyataannya. Dia mengakui ada menyebutkan Posmetro Siantar, namun tidak ada maksud ucapannya mendiskreditkan METRO Siantar. “Tidak ada rencana saya atau saya berpikir untuk mendiskreditkan Posmetro Siantar. Kalau saya silap, saya minta maaf untuk itu. Saya minta

Departemen Redaksi METRO SIANTAR Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing , Pandapotan MT Siallagan, Leonardus Sihotang, Nasa Putramaylanda, Redaktur Pelaksana: Leonardus Sihotang, Kordinator Liputan: Chandro Purba, Redaktur: Pholmer Saragih, Jhon Damanik, Plidewatna, Nurjannah, Asisten Redaktur: Pala MD Silaban, Hezbi Rangkuty, Edi Saragih, Reporter: Ikror Amin, Tonggo Sibarani, Imelda Purba,Pra Evasi Haloho, Soetomo Samsu (Jakarta)), Irwansyah(TanahJawa), Marihot Sinaga (Raya), Hardono Purba (Silau Kahean), Sendi Warto Purba (Saribudolok). Sekretaris Redaksi: Yanti Nurhapni METRO TAPANULI Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing, Pandapotan MT Siallagan, Daniel Simanjuntak, Syafruddin Yusuf, Redaktur Pelaksana: -, Kordinator Liputan: Nasa Putramaylanda, Reporter: Ridwan Butar Butar, Marihot Simamora, Aris Barasa, Freddy Tobing, Dungo Siburian, Saut Situmeang, Masril Rambe (koresponden Barus), Rinawati Marbun (koresponden barus), Horden Silalahi (Humbahas), Bernard Lumbangaol (Taput), Hengki Tobing (Taput) METRO TABAGSEL Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing , Muhiddin Hasibuan, Plt Redaktur Pelaksana: Nurjannah, Kordinator Liputan: Borneo Dongoran, Reporter: Parlindungan Pohan (Sidimpuan/Tapsel), Amran Pohan (Tapsel), Tohong Harahap (Paluta),Amran Pikal Siregar, (Palas), M Ridwan Lubis (Madina) METRO ASAHAN Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing, Eva Wahyuni,

maaf kalau saya terlanjur mengucapkan kata-kata seperti itu. Mari sama-sama membangun Kota Siantar,” katanya. Dia lalu mengulang beberapa bagian dari isi khotbahnya pada saat acara itu. Dia menyebutkan, thema khutbah yang dia sampaikan tentang mencari Tuhan. Diharapakan kepada setiap orang dalam setiap menghadapi masalah jangan terlampau fokus terhadap masalah itu, tetapi setiap orang harus fokus kepada Tuhan dalam setiap masalah. Pimpinan Wilayah Gereja Betel Indonesia (GBI) Kota Siantar Pendeta Henri Simbolon, memberikan klarifikasi melalui pesan pendek. Dihubungi beberapa kali, yang bersangkutan tidak kunjung mengangkat teleponnya. Namun melalui pesan pendek, Pendeta memberikan dua kali jawaban terkait pernyataan pendeta ini. “Tanggapan Anda sebagai pers dan pendengar langsung gimana? Tapi baiknya biar clear dan seimbang, Anda sebarkan angket ke berbagai instansi dan elemen masyarakat. Dan buatlah penilaian yang seimbang bagaimana hasil dari angket tersebut,” jelasnya. Disinggung pernyataan Pendeta Ruddin Aruan menyudutkan METRO Siantar, Pendeta Henri pun memberikan balasan lagi. “Bukan masalah menyudutkan siapa dan apa, dan saya pun tidak berpihak kepada yang salah ataupun mayor atau minor. Tapi sebarkanlah angket perihal yang Anda maksud, baru ambil kesimpulan,” jawabnya lagi. Walikota Curhat Walikota Siantar Hulman Sitorus terkesan

Syafruddin Yusuf,Hermanto Sipayung, Redaktur Pelaksana: Syafruddin Yusuf, Asisten Redaktur Pelaksana: Hermanto Sipayung, Kordinator Liputan: Edwin Garingging, Reporter: Irvan Nasution (Kisaran), Susilowady (Kisaran), Putra (Aek Kanopan),Anniko Rambe, Rizki Whardana (R Prapat), Mahra Harahap (Kota Pinang), Ishak Lubis (Tj Balai) Dep. Perwajahan, Pracetak & Artistik Kadep Pracetak & Artistik: Ahmad Yasir, Kabag: Amiruddin, Staf Pracetak:Salomo Seven Malau, Jamaluddin Sinaga, Hedry Handoko, Jefree Putra, Andri Manullang, Rudy handa Syahputra, Handoko, Aulia Yusuf, Mounting: Samuel Sihotang, Dedi Damanik, Amran Nainggolan, Nico HS, Kordinator Teknisi, Maintenance IT: Irwan Nainggolan, Staf Operasional Website: Hotlan Doloksaribu,Juanda Panjaitan DIVISI USAHA Departemen Umum/Adm/Keuangan Manager Adm/Keu/Umum: Dumaria, Kabag Accounting: Restioni Padang Departemen Sirkulasi / Pemasaran Manager Pemasaran: Jaberlinson Saragih, Adm Pemasaran : Indarny Aritonang, Piutang Koran: Ester Ade Gultom, Staf Penagihan: Sri Aman, Staf Pengembangan: Simson Winata, Ismail, Efendi Tambunan, Ponco, Kordinator Ekspedisi: Jhon Tua Purba, Staf Ekspedisi: Nico , Ardi, Roy Amarta. Departemen Iklan Manager Iklan: Jamot S, Kord Iklan: Bambang Satria, Kord Adm. Iklan group: Hariyani Kartini, Piutang Iklan Group: Tio Maria, Kabag Design Iklan: Holden Simanjuntak, Staf Desaign:Reliston Purba

curhat terkait pemberitaan selama ini. Hulman diberikan waktu memberikan kata sambutan setelah Pendeta Ruddin Aruan selesai berkhotbah. Dia mengatakan, cerita yang dimuat di media selama ini ternyata dibaca orang di mana-mana, tidak saja di Kota Siantar. “Karena cerita-cerita itulah saya terkenal hingga ke Indonesia Timur. Mungkin kalau saya mencalon di Papua, saya akan terpilih,” kata walikota disambut tawa yang hadir. Dikatakannya, meskipun cerita yang dimuat selama ini berisi cerita yang buruk-buruk saja, namun saat dia bepergian keluar Kota Siantar, ternyata banyak yang baik terhadap dia. Saat berada di salah satu hotel di Medan dan juga sewaktu berada di Bandara Udara di Jakarta. “Sewaktu saya ke BPK, salah satu pengantar laporan di BPK mendekati saya. Didekati petugas itu saya, dipeluknya saya. Mungkin orang yang membuat cerita itu selama ini heran, kenapa sampai sekarang saya masih bisa bertahan, ” ujar Hulman. Dia juga mengatakan, kalau mau jadi Walikota Siantar harus melalui Pemilukada. Tidak bisa asal berkomentar saja dan tidak bisa asal membuat cerita yang menyudutkan walikota. “Mau apa kau ceritakan di situ, ceritakanlah. Hari inipun saya siap turun dari walikota,” ketus Hulman. Dia juga mengatakan, sebenarnya dia tidak bernafsu menjadi walikota dan sejak dulu dia sendiri sudah kaya. Dia menyarankan, kalau mau menjadi kaya, jangan menjadi PNS, tetapi harus menjadi pengusaha. (ral)

Perwakilan Metro Tapanuli Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Kristian Sembiring, Staf Keuangan: Eriska Muham, Staf Piutang Koran/Iklan: Arfah Sari, Staf Pengembangan: Zulfiandi, Arnold Simbolon (pengembanan daerah Taput) Perwakilan Metro Tabagsel Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Edi Panjaitan, Koordinator Pengembangan: Ahmad Suhaimi Lubis, Adm/Keuangan: Kristina Hutabarat Perwakilan Metro Asahan Kordinator Pengembangan: Marshall Leo Siagian, Adm/keuangan: Revina Sihombing, Staf Piutang Iklan/Koran: Annisa, Kuasa Hukum: Binaris Situmorang SH Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum/Display Rp. 7.500/mm kolom, Iklan Keluarga Ucapan Selamat Rp. 3.500/mm kolom, Iklan Warna (Full Colour) Rp. 15.000/mm kolom. Harga iklan ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp2.000 (dalam kota). Rekening a/n : PT Siantar Media Pers Bank Mandiri Cab Pematangsiantar AC:1070003101831. Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran Medan : Graha Pena Medan Jl Sisingamangaraja KM 8,5 No.134 Medan-Amplas. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733 Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran: Jl Sangnawaluh No.24 Komp Mega Land Siantar Telp:(0622) 7553511, Fax (0622) 7553501 Siantar. e-mail : metrosiantar@yahoo.com. Perwakilan Jakarta: Jln Raya Kebayoran Lama17 Jakarta Selatan Telp. (021)-5349205, 5349206, 5349115. Fax. (021)-53490522. Pencetak : PT Medan Graindo, Jl SM Raja KM 8,5 No.134 Medan. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733

DALAM PELIPUTAN, WARTAWAN METRO SIANTAR SELALU DIBEKALI IDENTITAS DIRI DAN TIDAK DIBENARKAN MEMINTA SERTA MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER BILA ADA YANG MERASA DIRUGIKAN OLEH WARTAWAN METRO SIANTAR, DIMINTA UNTUK MELAPOR KE PIHAK BERWAJIB ATAU HUBUNGI 0622-7553998


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.