Metro Siantar

Page 7

10 April 2012

“Seharusnya dia memberikan contoh yang baik, bukannya melawan dan bertindak seperti itu,” ucapnya. Sedangkan Dansat Sekuriti Bandara Polonia bernama Robinson, juga membenarkan pemukulan tersebut. “Memang ada pemukulan, tapi untuk lebih lanjutnya silahkan tanya langsung saja kepada pimpinan kami. Sebab itu bukan wewenang kami menjawabnya,” pungkasnya. Menurut seorang sekuriti yang enggan namanya disebutkan, sebelum memukul rekannya, Am terlebih dulu

marah-marah di lokasi. “Tadi malam dia marahmarah dan tak diperiksa. Lalu dia memukul teman saya sekali,” jelasnya sambil berlalu. Namun hal itu dibantah Humas PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Firdaus. Diterangkannya, Am tidak ada memukul. “Beliau tak ada memukul, dia juga mau diperiksa,” terangnya. Sementara Kepala Divisi Pelayanan PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Yohanes yang dikonfirmasi mengatakan bahwa ia sedang rapat. “Maaf saya sedang rapat,” pungkasnya. (jon/pmg)

Terdakwa Ganja Ganti Urin.. Sambungan Halaman 8 minum tuak. “Waktu diperiksa polisi, mereka menyuruh saya menampung urin. Terus saya langsung ke kamar mandi dan berpurapura kencing. Selanjutnya saya memasukkan air kran ke dalam botol yang disediakan, dan saya berikan kepada juru periksa,” ungkap terdakwa. Ditambahkannya, sejauh ini ia tidak mengetahui maksud polisi meminta air seninya itu. Bahkan menurutnya, saat menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP), ia tidak sempat membaca isinya. Sebelumnya, terdakwa ditangkap polisi pada Oktober 2011, atas kasus narkotika jenis ganja. Polisi mengamankan terdakwa melalui keterangan Suranta (berkas terpisah). Saat itu Suranta mengaku memberikan ganja kepada terdakwa yang disembunyikan di sebatang pohon. Berdasarkan informasi itu, polisi melakukan pengembangan dan menangkap terdakwa. Namun menurut terdakwa, sebelum ditangkap ia sempat pergi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pematangsiantar, untuk menjenguk kerabatnya. Selanjutnya terdakwa pulang dan singgah di kawasan Simpang Dua sekira pukul 16.00 WIB. Di sana ia meminum teh manis di warung. Mendengar pernyataan terdakwa sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) M Azril langsung melemparkan pertanyaan. Dikatakannya, Sesuai BAP, sekira pukul 18.00 WIB terdakwa mendapat SMS dari Suranta (berkas terpisah). Isi pesan singkat itu menyatakan bahwa Suranta sudah meletakkan sesuatu (ganja) di pohon tempat biasa. Dan saat itu

7

METRO SIANTAR

Ketua DPRD Pukul Sekuriti Sambungan Halaman 8

Halaman

Sambungan

SELASA

terdakwa menjawab ok, tanda mengiyakan dan mengerti maksud sms dari rekannya tersebut. “Saya tidak terlalu paham isi SMS itu. Memang tidak berapa lama kemudian saya membalas SMS dengan jawaban ok. Sekira pukul 20.00 WIB saya sampai di rumah dan melihat banyak mobil di depan rumah saya,” ujarnya membela diri. Sambung terdakwa yang saat itu didampingi kuasa hukumnya Novemmerson Saragih, Lima menit setelah tiba di rumah, ia ada mendengar suara ramai-ramai. Begitu ia keluar, terdakwa langsung bertemu polisi. “Mereka langsung memegang tangan saya dan bertanya apa yang saya simpan di pohon,” tambahnya. Disampaikannya, selama ini ia dan rekannya Suranta memang sering menyimpan sesuatu di pohon yang tak jauh dari kediamannya itu. Barang yang mereka simpan seperti buah-buahan, cendera mata hingga barang lainnya. Tapi kalau soal ganja, ia mengaku tidak pernah menyimpannya di pohon tersebut. Jawaban-jawaban ini kemudian mendapat sangkalan dari JPU. Dikatakan Azril, terdakwa memang berhak untuk berbohong. “Terdakwa berhak untuk berbohong karena memang tidak disumpah. Tapi bisa saja ungkapan itu memberatkannya selama sidang. Salah satunya ungkapan terdakwa yang berbelit-belit,” ungkap Azril. Bahkan untuk mempertegas lagi, Jaksa pun langsung membacakan berita acara pemeriksaan tes urin di kepolisian. Isi BAP itu menerangkan bahwa air seni terdakwa positif mengandung zat narkotika. (mua/hez)

Oknum Polisi Tinju Mantan Istri Sambungan Halaman 8 Sampai di tengah jalan, ternyata Eiketakdibawakewarung,melainkankerumahHolandiJalanKertas Kelurahan Siopat Suhu, Siantar Timur. Sampai di rumah, Holan langsung menginterogasi mantan istrinya ini. “Dia menanya kenapa aku tidak angkat telepon dan membalas SMS. Terus aku dituduhnya sudah memiliki pacar,” kata korban di kantor polisi. Didesak dengan sederetan pertanyaan,Eikemengatakan, bahwa ia tidak mengangkat telepon karena sedang masak. Ditambahkannya, hingga kini Eike tidak memilikipacar.Selanjutnyakorban memintaHolanmengantarkannya pulang ke rumah. Sebab selama di rumah mantan mertuanya itu, korban merasa sungkan. Itu karena selamainikeduanyasudah resmi bercerai. Namun setelah mendengar penjelasankorban,Holanmemberikan kunci sepedamotor dan menyuruh Eika pulang. Karena kreta yangdiberikanHolanjenissepedamotoryangmenggunakankopling, korban tak bisa mengendarainya. Akhirnya korban memutuskan pulang sendiri dan berjalan kaki.

Saat berada di seputaran Komplek Megaland, pria yang pernah menjadi kekasihnya itu menyusul dari belakang. Saat itu korban dibujuk untuk diantarkan pulang. Tapi karena sudah kesal sebelumnya, Eika menolak tawaranitu danmengungkapkanbahwa seorang temannya akan datang menjemput. Mendengar penuturan janda muda itu, Holan emosi dan mengambil Hp yang sedang dipegang korban, ia pun memeriksa daftar nama di Hp tersebut. Aksi periksa Hp baru terhenti setelah tak lama kemudian rekan korban Pradita Rizky Herdhani datang menjemput. Kedatangan Pradita ternyata tak membuatsuasanamenjadidingin. Malah sebaliknya, saat korban berusaha meminta Hp-nya kembali. Holan semakin emosi dan mendesak untuk mengantarkan korban ke rumah. Sebab ia merasa tak percaya jika Eike diantar oleh temannya. Tapi hal itu langsung dibantah korban. Dikatakannya, setelah status keduanya resmi bercerai beberapa waktu lalu, Holan tak berhak mengatur hidup korban. Perdebatan pun kembali terjadi. Holan kembalimencarikesalahankorban dengan memeriksa Hp dan mem-

perlihatkan foto-foto Eike sewaktu diParapatbersamateman-temannya. Bahkan saking emosinya, Holan meninju kepala korban. Terang saja hal itu dianggap sudahketerlaluan.Pascapenganiayaanitu,korbanmendatangiPolres Pematangsiantar dan mengadukan mantan suaminya ini. Kasubbag Humas AKP Altur Pasaribu yang dikonfirmasi, membenarkanadanyapengaduan. “Jika terbukti, tersangka dijerat pasal 351 subs 352 KUHPidana,” kata Altur. Sedangkan Holan yang ditemui di kantornya mengaku tidak ada memukul Eike. “Waktu itu aku mengajaknya membeli susu, tapi tidak ada aku memukul dia,” ucapnya. Ditambahkan Holan, antara ia dan mantan istri ini sudah lama bercerai. Dari hasil pernihakan, kini mereka memiliki seorang anak yang kini diasuh Eika. “Anakku tinggal bersama dia. Selamainiakutidakpernahdikasih menjenguk,” ucapnya. Disinggung mengenai perselisihanantaraiadenganEika,Holan tak memberikan komentar. Sementara Eika yang hendak dikonfirmasi METRO lewat telepon, langsung memutuskan sambungan panggilan. (mag-1/hez)

Kuasa Hukum Walk Out Sambungan Halaman 8 Irwansyah Sitorus. Suasan sidang sempatmemanasdannyarisricuh. Sebab terdakwa beberapa kali membantah keterangan saksi. Begitujugapengunjungyanghadir di persidangan, mereka tampak ikut menjawab dan melontarkan kata-kata yang sempat mengganggu jalannya sidang. Dalam persidangan itu jaksa menghadirkan saksi-saksi seperti, Gindo Samosir selaku Pangulu, Tondang Silalahi, Saidi Tambak, Bisker Nainggolan dan Sondang Panjaitan. Dikatakan jaksa, saksi yang dihadirkan itu mengetahui duduk persoalan yang dialami terdakwa dengan korban Limer Nainggolan. Selanjutnyahakimmenanyakan kuasa hukum terdakwa, apakah keberatandenganhadirnyasaksidi persidangan. Nopemmerson terlihat tegas dan menolak saksi-saksi yang dihadirkan. Menurutnya, pihak yang berhak membicarakan terkait pengukuran tanah adalah BadanPertanahanNasional(BPN). Setelahmelontarkankeberatannya, Nopemmerson walk out ( keluar) dari ruang sidang. Terdakwa yang saat itu berada di sampingkuasahukumnya sempat ikut keluar. Hanya saja begitu terdakwa berdiri, ia langsung disuruh duduk kembali. “Kuasahukumbisawalkoutdari persidangan, tapi untuk terdakwa tidak bisa keluar. Itulah resiko dari terdakwa. Mau tidak mau,

terdakwa harus berada di persidangan,”ungkaphakimGabe Doris. Dalam keasksiannya, Pangulu Nagori Dolok Gindo Samosir mengaku mengetahui masalah yang dialami terdakwa dan korban. “Saya tahu penebangan/ pengerusakan pohon cokelat yang dilakukanpensiunanpolisiitupada Januari 2011. Saat itu, keluarga korbanmenceritakankejadiannya kepadasaya.Karenamerekamasih memiliki hubungan keluarga, saya memilih mempertemukan dan mendamaikankeduapihaksecara kekeluargaan,” jelasnya. Menurutnya, pada pertemuan tersebut, pendekatan yang dilakukanterhadapterdakwadankorban tidak membuahkan hasil. Terdakwa mengklaim tanah yang ditanami cokelat oleh korban adalah miliknya. Luas lahan terdaftar berdasarkan surat Agraria sekitar 2 ribu meter persegi. “Lalu kami mengundang warga untuk menyaksikan pengukuran tanah. Setelah diukur bersamasama, ternyata cokelat yang ditanami korban tidak sampai pada ukuran 2 ribu meter yang disampaikan terdakwa,” sebutnya. Melihat hasil pengukuran tersebut, terdakwa sempat mengaku bersalah dan menyampaikan permohonan maafnya. “Ima nga salah iba, minta maaf ma (itulah sudah salah aku, minta maaflah),” ucap terdakwa kala itu. Namun setelah mendengarkan keterangan saksi, terdakwa

Honda Beat Siapa Ini? Sambungan Halaman 8 denganharapanpemilikbarangitu datang mencari. Namunsetelahditungguhingga Minggu (8/4) sekira pukul 18.00 WIB, pemilik sepedamotor tak kunjung datang. Takut menjadi persoalan di belakang hari, Robet pun membawa dan menyerahkannyakeMapolsekSiantarMartoba untuk diamankan. HalinidibenarkanKapolsekAKP Mukson, Senin (9/4). Menurutnya, pihaknya juga masih menunggu pemiliksepedamotoruntukdatang dan mengambilnya. Ciri-ciri

sepedamotor,hanyaterpasangsatu plat nomor polisi kendaraan di bagian belakang, yaitu BK 4117 IN. Sedangkan untuk plat di bagian depan, tidak menggunakan plat. “Kita masih menelusuri pemilik sepedamotor ini, namun fisik plat nomor polisi ini masih diragukan keasliannya. Sebab, tidak terdapat lambang kepolisian yang menandakanplatasli.Sedangnomormesin danrangkanyabelumdiperiksa.Bagi warga yang merasa kehilangan HondaBeat,segeradatangkePolsek SiantarMartobadenganmembawa suratsurat kendaraan,” ungkap Mukson.(mag-1/hez)

Ngantuk, Innova Seruduk.. Sambungan Halaman 8 rodaempatituterusmeluncurdan menghantam tembok di halaman rumahwargamilikBrSimanjuntak. “Kami tinggal di Amplas Medan dan baru pulang ziarah dari Lintong,” ucap Coky. Ditambahkannya,saatitumobil berisi delapan penumpang, yang merupakan rombongan keluarga. Beruntung pada kejadian, tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka terhadap penumpang. “Tapi kami dan pemilik rumah sudahberdamaikok,”tambahnya.

Namun saat hendak dikonfirmasi,BrSimanjutaktidakberadadi kediamannya. Menurut seorang wanitayangmengakuanakkosnya, mereka tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut. “Aku tidak tahu kejadiannya, karena saat itu aku tidur. Ibu yang punya rumah pun sedang pergi,” ucapnya. Sementara Kanit Laka Polres Pematangsiantar Iptu Sugeng kepadaMETRO,membenarkanadanya peristiwa tersebut. “Surat perdamaian kedua belah pihak sudah kita terima,” ucapnya. (mag-1/hez)

Gagal Mencuri..

memotong pembicaraan dan membantah semuanya. “Tidak benar bu hakim, keterangan itu palsu semua. Apa yang disampaikannya bohong, saya tidak pernah berbicara seperti itu,” sebut warga Dusun Silimapuluh Nagori Negeri Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan itu. Terpisah, Nopemmerson Saragih yang ditemui di luar persidangan mengaku memilih walk outkarenamenganggapsaksiyang dihadirkan tidak berhak memberikan keterangan. “Semua saksi sudah dihadirkan di persidangan. Ini saksi yang dihadirkan juga tidak ada di BAP. Terlebih para saksi yang diajukan jaksa ini sebenarnya tidak berhak berbicara tentang pengukuran tanah. Itu tugas daripada BPN,” jelasnya. Katanya, seharusnya saksi tambahan yang dihadirkan Jaksa adalah saksi yang melihat pengrusakan. Kalau saksi yang hadir saat initidaktahutentangpengrusakan, jelaskehadiranmerekamerugikan kliennya. Sebelumnya,terdakwadihadirkan di persidangan atas laporan dugaan pengrusakan pohon cokelat yang dilaporkan oleh Limer Nainggolan. Terdakwa dituding merusak tiga batang pohon durian, 25 batang pohon coklat dan 20 batang pohon ubi. Sesuai pengakuan terdakwa, ia mengaku bahwa lahan tersebut adalahmiliknya.Perbuatanterdakwa melanggar pasal 406 ayat 1 KUHPidana.(mua/hez)

Sambungan Halaman 8 menimbulkan suara berisik. Korban pun tersentak bangun. Selanjutnya ia melihat jendela yang sudah rusak tersebut. mengetahui kediamannya hendak dimasuki maling,korban sempat berteriak dan membangunkan warga. Begitu diselidiki, korban melihat jejak kaki di tanah yang memang lembab. Curiga dengan aksi percobaan pencurian ini, ia lantas mengikuti jejak kaki tersangka sejauh 30 meter di belakang rumahnya. Hasilnya, tersangka didapati bersembunyi dan diamankan. Sewaktu diinterogasi, Fernando mengaku perbuatannya yang hendak mencuri. Warga sekitar yang sebelumnya mendengar teriakan maling, berkumpul. Beberapa di antara mereka tidak dapat mengendalikan emosi dan memukuli tersangka hingga babak belur. Beruntung saat itu polisi dari Polsek Siantar Martoba yang dihubungi warga terjun ke lokasi dan mengamankan tersangka. Selanjutnya tersangka yang mengalami luka di kepala, dibawa berobat dan mendapat empat jahitan. “Ide mencuri itu kudapat dari temanku bernama Peri Simanungkalit yang masih satu kampung. Kata Peri, rumahnya (korban) kosong pada malam

hari. Terus dibilangnya, untuk masuk ke rumah, lebih baik lewat jendela kamar yang terbuat dari kayu. Sebab di kamar ada laptop dan Hp,” katanya. Selanjutnya, tersangka bersama Peri pergi minum tuak hingga malam. Berhubung waktu sudah hampir tengah malam, tersangka memulai aksinya dan mendatangi rumahkorban. Disana,iaberusaha masuk dengan merusak jendela kayu yang sudah lapuk. Namun karena bersuara, niatnya diketahui pemilik rumah. “Aku sudah dua kali masuk penjara bang. Pertama pada 2003 akibat kasus cabul dan divonis 4 tahun lebih. Pada 2007, aku keluar dan menikah dengan istriku Ester pada 2009. Pada Mei 2011, aku kembali masuk sel akibat kasus curanmor dan divonis delapan bulan penjara,” tambahnya. Setelah itu hubungan rumah tangga mereka retak pasca penangkapan dan penahanannya. Sedangkan dan hasil pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang anak. Sementara Kapolsek Siantar Martoba AKP Mukson mengatakan, pihaknya sudah menahan tersangka. “Penahanan dilakukan atas dasar pengaduan korban yang menjadi korban percobaan pencurian serta jendelanya mengalami kerusakan,” ungkap Mukson. Kini tersangka diancam Pasal 363 Subs 53 KUHPidana. (mag-1/hez)

Sambungan Halaman Satu Antre Semen sebelum Menyalip di Tikungan Sambungan Halaman 1 gunan pabrik semen unit 5 PT Semen Tonasa di Sulawesi Selatan. Antrean kapal seperti itu masih terus terjadi sampai pabrik baru tersebut bisa berproduksi. Lima bulan lagi. Dengan pabrik baru ini Semen Tonasa bisa menambah kapasitas 3 juta ton lagi per tahun. Meski selama ini Semen Tonasa sudah mampu berproduksi 4 juta ton per tahun, rupanya belum mampu mengimbangi melonjaknya keperluan semen di Indonesia Timur. Antrean kapal yang panjang itu memang menggambarkan banyak hal. Terjadi kekurangan semen yang luar biasa. Ini karena ekonomi lagi sangat baik. Di mana-mana orang membangun. Harga semen pun naik terus. Antrean kapal yang sampai dua minggu itu saja sudah menggambarkan bahwa biaya angkutan pasti meningkat. Kalau pabrik baru Semen Tonasa sudah beroperasi, bisa dibayangkan sendiri: pembangunan akan semakin cepat di wilayah timur. Apalagi, banyak sekali pembangkit listrik ukuran besar (untuk ukuran Indonesia Timur) selesai pada 2012 ini: 2 x 50 MW di Barru, 2 x 100 MW di Jeneponto, 150 MW PLTA di Poso, dan beberapa lagi. Dua bahan baku utama pembangunan, semen dan listrik, tidak akan menjadi penghambat lagi. Pabrik Semen Tonasa memang akan menjadi salah satu andalan pembangunan di wilayah timur. Setelah pabrik kelima ini beroperasi, harus segera diputuskan untuk membangun pabrik keenam. Cadangan bahan baku di Tonasa seperti tidak terbatas. Pabrik itu terletak di bibir gunung kapur yang menjadi bahan bakunya. Tidak perlu biaya pengangkutan sama sekali. "Bahan baku di sini bisa untuk keper-

luan ratusan tahun," ujar M Sattar Taba, Dirut PT Semen Tonasa. Penambahan kapasitas tidak hanya terjadi di Tonasa. Di Tuban, Jatim, Semen Gresik juga membangun pabrik baru. Bahkan, sudah hampir beroperasi. Insya Allah bulan depan. Pemasangan mesin-mesin dan komisioning sudah selesai. Kamis minggu lalu saya ke Tuban untuk menyaksikan penyalaan api pertama pabrik baru itu. Berarti dari Tuban akan ada tambahan semen tiga juta ton lagi per tahun. Total menjadi 13 juta ton semen diproduksi di Tuban. Sebagai rasa syukur atas selesainya pembangunan pabrik unit 4 di Tuban ini, Dirut Semen Gresik Group Dwi Soetjipto mengadakan acara doa khusus. Dwi mengajak seluruh orang Tuban yang hafal Alquran (hufadz) berkumpul di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Desa Jarorejo, untuk khataman. Di pesantren pimpinan KH Ashari inilah saya ikut acara khataman itu. Grup Semen Gresik memang sedang berekspansi di segala penjuru Indonesia. Tidak hanya di Tuban dan Tonasa, tapi juga di Sumatera. Perencanaan ekspansi di Padang sudah selesai. Dana sudah siap. Tinggal penyelesaian masalah-masalah di daerah. Kalaupun ekspansi di Padang ini terhambat, bisa saja dialihkan ke Aceh. Pokoknya, harus di Sumatera. Ini untuk mendukung percepatan pembangunan di Sumatera yang sangat kaya tersebut. Penentuan lokasi itu sudah harus diputuskan pertengahan tahun ini. Dana triliunan rupiah yang sudah disiapkan sayang kalau tidak diinvestasikan. Investasi BUMN tidak boleh ditunda, apalagi dibatalkan. Ini untuk mengemban misi negara dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang harus terus meningkat. Di saat banyak negara men-

galami kesulitan ekonomi, saatnyalah Indonesia siap-siap menyalip di tikungan. Dengan investasi baru di Tuban dan Tonasa itu saja, Grup Semen Gresik sudah akan menjadi pabrik semen terbesar di Asia Tenggara. Thailand sudah akan kita kalahkan beberapa bulan lagi. Siam Cement (Thailand) dengan kapasitas 25 juta ton per tahun sudah akan disalip Semen Gresik dengan kapasitas 26 juta ton per tahun. Apalagi, kalau proyek Semen Padang atau Aceh bisa dilakukan. Grup Semen Gresik memang punya kemampuan luar biasa untuk melakukan ekspansi. Unit 4 Semen Tuban itu, misalnya, sama sekali tidak menggunakan dana dari bank. Semua menggunakan dana sendiri. Unit 5 Semen Tonasa yang semula direncanakan 70 persen dana perbankan, tidak jadi dipakai seluruhnya. Dengan terus berinvestasi seperti itu, di segala bidang, pertumbuhan ekonomi akan terjaga. Ekonomi Indonesia harus terus berkembang di saat ekonomi dunia melesu. Kepercayaan diri kita sudah kuat untuk bisa satu per satu menyusul negara-negara lain dan bahkan melewatinya. Apalagi, ekonomi kita mulai kebal terhadap gejolak politik. Heboh-heboh politik ternyata sangat kecil pengaruhnya. Pada saat seru-serunya demo BBM lalu, harga saham di pasar modal justru naik. Kalau investasi bisa terus dilakukan, target pertumbuhan ekonomi 6,5 persen akan tercapai. Ibarat balapan mobil, di saat pesaing lagi punya problem, Indonesia harus menginjak gas lebih dalam. Ekspansi pabrik semen di Sumatera bukan hanya dilakukan Grup Semen Gresik (kelak berganti nama menjadi Grup Semen Garuda). Tapi, juga oleh BUMN lain: PT Semen Baturaja di

Sumatera Selatan. PT Semen Baturaja tahun ini go public. PT ini punya kemampuan untuk ekspansi. Semen Baturaja akan membangun pabrik kedua dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun. Pembangunannya harus dimulai tahun ini juga. Ini untuk mendorong perkembangan ekonomi Sumatera yang akan terus berkibarkibar. Apalagi, tahun depan banyak sekali pembangkit listrik yang sudah jadi. Dua hambatan dasar terbesar untuk pembangunan teratasi. Jalan tol pun mulai dibangun di Sumatera. Semua itu akan membuat pembangunan di Sumatera tidak bisa tertahan lagi. Grup Semen Gresik memang sudah bisa menjadi contoh BUMN yang berkelas dunia. Bukan saja segera menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, tapi juga punya kesiapan berkembang di segala bidang. Bahkan, mampu membangun pabrik modern dengan cara swakelola. Tidak perlu BOT, BOO, ataupun EPC. Unit 4 Semen Tuban dan unit 5 Semen Tonasa yang termodern itu, misalnya, dibangun sendiri oleh orang-orang Grup Semen Gresik. Untuk mencapai tahap ini, BUMN seperti Pertamina atau PLN pun masih tertinggal jauh. Tak ayal bila harga saham Semen Gresik, heemmm, terus melejit. Rekor baru terus dipecahkan. Terakhir mencapai rekor Rp12.500 minggu lalu. Ini setara dengan Rp120.000 per lembar seandainya lembar sahamnya tidak dipecah-pecah menjadi 10 lembar beberapa waktu lalu. Tiga-empat tahun lagi, rasanya, banyak BUMN yang mencapai tingkatan itu. Karena itu, kalau selama ini kita dikenal sebagai negara yang "jual-jual-jual" BUMN ke asing, bisa jadi segera berubah menjadi "beli-beli-beli" di luar negeri. Tidak akan terjadi lagi privatisa-

si dengan cara lama: mencari strategic partner dari luar negeri. Kalaupun akan dilakukan strategic sale, pembeli strategisnya adalah BUMN sendiri! Tentu kita tidak boleh terlalu menyalah-nyalahkan mengapa dulu kita melakukan "jual-jual-jual". Kala itu negara kita memang lagi sangat lemah. Krisis ekonomi yang berat pada 1998 membuat pemerintah tidak memiliki anggaran untuk menjalankan roda pemerintahan. Negara dalam keadaan terancam. Seluruh APBN kita, waktu itu, hanya Rp300 triliun. Alangkah kecilnya. Hanya sama dengan anggaran pendidikan kita pada 2012 sekarang ini. Atau hanya sedikit lebih tinggi daripada anggaran subsidi yang kita hebohkan dua minggu lalu. Kini dengan kemampuan pemerintah yang begitu kuat (tahun lalu ekonomi Indonesia sudah mengalahkan ekonomi Belanda), dengan APBN yang sudah Rp1.500 triliun, dengan aset BUMN yang Rp3.000 triliun, privatisasi BUMN hanya boleh dilakukan melalui pasar modal.Saya pun akan terus mendorong BUMN untuk masuk pasar modal. Agar pengelolaan BUMN lebih transparan, lebih terbuka, lebih akuntabel. Siapa tahu, dengan cara ini, kapitalisasi pasar modal kita pun tidak lama lagisudah bisa mengalahkan Singapura! Kalau bisa, paling lambat tahun depan! Sekarang ini kita tinggal kalah sedikiiiit lagi. Saatnya, di sektor ini pun kita menyalip di tikungan. Kalau kapitalisasi pasar modal kita sudah bisa mengalahkan Singapura tahun depan, sejarah akan terus berbalik. Satu per satu. Tidak bisa ditahan lagi. Ekonomi Indonesia berlari kencang. Lupakan politik. Kita kejar harga diri kita! Kejadian 13 kapal yang antre semen telah berbicara banyak mengenai gambaran negara kita ke depan! (*)

Oknum Satpol PP Pungli Pedagang Sambungan Halaman 1 pernah ada. Tidak dia saja yang dipaksa bayar, beberapa pedagang kaki lima di sekitar Gedung Juang juga dipaksa bayar setoran bulanan oleh oknum Satpol PP itu. "Kalau kami tidak bisa melawan Bang, takutlah kami digusur. Kami tahankan ajalah selama empat bulan ini," jelasnya. Diakuinya, posisi berjualan mereka ini persis di depan Gedung Juang dan memang berada di lokasi tempat pejalan kaki lewat. Namun mereka hanya berjualan malam hari saja, sehingga tidak begitu mengganggu pejalan kaki yang lewat. Sementara siang hari, mereka tidak ada berjualan. Ditemui di kantor Satpol PP, salah seorang anggota Satpol PP membenarkan ada salah satu personil Satpol PP yang bernama Edi. Biasanya mereka memanggil yang bersangkutan dengan si Kecil. Saat ditanya posisi si Kecil, yang bersangkutan mengatakan sedang di luar. "Nomor handphone dia saya tidak tahu," ungkap anggota Satpol PP ini. Kepala Satpol PP Kota Siantar Julham Situmorang mengatakan, akan menindak anggotanya yang melakukan pungli kepada pedagang kaki lima di sekitar Gedung Juang Jalan Merdeka. Dia berjanji akan mencek ke lapangan informasi ini. "Bah sudah empat bulan, jika memang benar akan diberikan sanksi kepada anggota. Jika dia terbukti akan kita geser ke tempatlain,"ungkapJulham.Julhammenduga, masalah ini muncul ke permukaan karena para pedagang kaki lima ini akan mereka tertibkan dalam minggu ini. Sama hal dengan pedagang kaki lima yang di depan Toko Roti Ganda, saat hendak ditertibkan, muncul berbagai permasalahan."Mereka harus ditertibkan karena berjualan di badan jalan dan trotoar. Mengganggu pengguna jalan dan menggangu kenyamanan masyarakat umum," katanya. (ral)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.