ePaper | METRO SIANTAR

Page 5

RABU

7 November 2012

Pemakai Sabu Duel dengan Polisi Sambungan Halaman 1 kepemilikan sabu. Petugas Unit Narkoba Polres Siantar harus terlebih dahulu berduel dengan pria ini saat hendak ditangkap di Jalan Lokomotif, Siantar Barat, Minggu (3/11) pukul 14.30 WIB. Informasi dihimpun METRO, saat itu Unit Narkoba Polres Siantar mendapat informasi dari masyarakat yang menyebutkan di Jalan Lokomotif sering dijadikan lokasi transaksi sabu-sabu. Mendapat informasi ini, polisi lalu bergerak ke sana. Tiba di lokasi, polisi melihat dua orang pelaku sedang berdiri dan melakukan transaksi dengan saling bertukar barang. Satu pelaku memakai celana loreng hijau dan kaos oblong putih, sementara pelaku satu lagi memakai kaos hitam dan topi hitam dan celana panjang krim. Setelah melakukan transaksi, polisi lalu mendekati keduanya. Hanya saja saat didekati, lelaki bercelana loreng hijau berhasil melarikan diri dengan memacu sepedamotornya. Sementaralelakiyangmemakaibajudantopihitam itu berhasil didekati karena dia tidak punya sepedamotor. Saat diminta memberikan dua paket sabu-sabu yang baru saja diterimanya, pelaku membuang sabu-sabu ke tanah dan melakukan perlawanan. Saat itu ada tiga polisi yang melakukan penangkapan. Dua orang mengejar pelaku yang melarikandiri.Duelsempatberlangsungantarasalah seorang polisi dengan pelaku ini. Namun setelah dipiting dan ditendang polisi, pelaku berhasil diringkus.Sementaraduapolisilainmengejarpelaku celanalorengyangmelarikandirikearahJalanCokro. Kasat Narkoba Polres Siantar AKP Sofyan membenarkan penangkapan ini. Pelaku terbukti memiliki dua paket sabu-sabu dan tes urine juga positif sabu. Sementara pelaku bercelana loreng hijau sempat melarikan diri dari sergapan petugas dan masih dalam pengejaran. Pelaku dikenakan pasal 114 ayat 1 subsider 112 ayat 1 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. “Personel kita sempat duel dengan pelaku saat diringkus. Pelaku melawan saat kita tangkap dan berusaha melarikan diri. Meski badannya kecil, petugas kita sempat kewalahan juga menghadapinya,” jelas Kasat. (ral)

Polsek Dolok Pardamean Didemo

Sambungan Halaman 1 Dalam orasinya puluhan warga meminta polisi profesional dalam mengungkap kasus. Amatan METRO di lokasi, warga yang diperkirakan berjumlah tujuh puluh orang juga membawa spanduk yang bertuliskan, “Polisi harus profesional, polisi harus mengayomi masyarakat,” dan menyampaikan orasi berbentuk kritikan bagi polisi. AmrinMalau(40),koordinatoraksi,yangjugaadik kandung Guanson Malau menyebutkan, aksi ini dilakukan untuk menggenjot kinerja polisi dalam mengungkap kasus tewasnya Guanson Malau. ”Selama ini kami sudah lama bersabar menunggu pihak Polsek Dolok Pardamean mengungkap kasus tewasnya saudara dan abang kami ini,” katanya. Selama ini warga Tiga Ras mengaku khawatir karena mereka menduga pelaku pembunuhan Guanson Malau masih bebas berkeliaran. Karenanya warga selalu dihantui rasa takut yang luar biasa. ”Menurut polisi, kasus tewasnya abang kami ini masih menjadi misteri karena mereka sendiri belum menemukan petunjuk khusus untuk kasus ini. Makanya kami juga heran kenapa sampai saat ini pihaknya belum berhasil mengungkap kasus ini,” katanya. Sementara P Silalahi (40), warga sekitar mengatakan, selama ini warga sekitar menduga bahwa polisi tidak melakukan pekerjaan dengan baik. Faktanya kasus kematian Guanson Malau sampai saat ini belum berhasil diungkap. ”Dia (Kapolsek) sudah berjanji bahwa akan segera mengungkap kasus itu dan kami akan menunggu hasil itu,” ancamnya. Orasi tersebut berlangsung sekitar 1 jam. SelanjutnyaKapolsekDolokPardameanAKPAndar Siahaan, berjanji akan terus mengusut kasus kematian Guanson Malau. Dia menyebutkan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan dan dirinyamenyambutbaikkedatanganmasyarakatini. Diajugamemintaagarmasyarakatturutmembantu polisidalammengungkapkasusini,sebabinformasi dariwargasekitarsangatpentingdalammengungkap kasus ini. ”Kami juga mengimbau agar masyarakat jangan khawatir dengan kondisi ini. Jika ada yang mencurigakan segera laporkan ke polisi. Di sini saya tegaskan bahwa selama ini kita sudah kerja ekstra keras untuk mengungkap kasus ini dan sejauh ini semua kasus pembunuhan di Dolok Pardamean sudah terungkap. Hanya tinggal satu kasus ini saja dankamimintaagarmasyarakatbersabardanjangan mudah terprovokasi,” katanya. Setelah mendengarkan jawaban dari Kapolsek, puluhan warga pun membubarkan diri. Diberitakan sebelumnya, Guanson Malau (46), warga Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, ditemukan tewas di atap makam almarhum Ludin Malau dan istrinya Bungarea boru Sitio, yang merupakan oppung (kakek) korban, Selasa (11/9), pukul 09.00 WIB. Lokasi kuburan itu sendiri milik korban yang berjarak 50 meter dari kediamannya. Diduga kuat korban tewas dibunuh dengan cara dianiaya. Sebab mata sebelah kiri korban terlihat ada luka lebam dan mengeluarkan darah. Kepalanya juga berdarah seperti ada pukulan benda tumpul. Informasi dihimpun METRO, mayat pertama kali ditemukan Binnen Silalahi, tetangga korban yang ingin ke Danau Toba untuk mandi. Saat melewati kuburan keluarga korban, Binnen melihat sesosok mayat di atas kuburan kakek korban. Setelah didekati, ternyata mayat tersebut Guanson Malau. Saat pertama kali ditemukan, posisi korban telentang dengan kaki berlipat. Namun kepala belakang korban berdarah dan mengalami luka akibat hantaman benda tajam dan mata korban terlihat bengkak. (mag-02)

DikuburMalamHariTanpaAcaraGereja Sambungan Halaman 1 Kepada METRO, M Gultom (41) bapauda (adik bapak) Burhan Gultom, Selasa (6/11) mengatakan,jasadBurhandijemputpihakkeluarga dari Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapteng, untuk dikuburkan di Desa Aek Nabara, setelah sebelumnya pihak penatua di desa itu menyetujui jasad Burhan dapat dikuburkan di sana. “Pukul 09.00 WIB, Senin (5/11) kami diberitahukan keluarga dari Sibabangun bahwa jasadnya (Burhan, red) akan dikuburkan di sini (Aek Nabara, red). Kemudian, pukul 10.00 WIB, kamimemberitahukankepadapenatuakampung dan disetujui dikuburkan di sini. Pukul 14.00 WIB, keluarga di sini menggali kuburannya, dan kami menjemput mayatnya ke Tapteng,” ujar M Gultom saat dihubungi melalui telepon seluler. Dia menyebutkan, pihak keluarga dengan sejumlah penatua desa langsung menguburkan jasadBurhanketikatibadiDesaAekNabar,tanpa disemayamkan di dalam rumah. Kuburan Burhan berjarak sekitar 500 meter dari rumah M Gultom. “Jadikamisudahsepakat,begitujam19.00WIB sampai di Desa Aek Nabara, jasadnya langsung kami kuburkan. Jadi, walau sudah gelap, terpaksa kami menguburnya dengan menggunakan lampu saja,” sebutnya. DitambahkanMGultom,hinggaSelasa(6/11), tidak ada warga di Desa Aek Nabara yang keberatan jasad Burhan dikebumikan di desa tersebut. “Sampai sekarang tidak ada yang

Sambungan Halaman 1 “Kami seluruh keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga korban akibat perbuatannya (Burhan Gultom, red). Hati kami pun turut tersayat atas perbuatan itu. Kami juga tidak menerima perbuatannya. Jadi, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ungkap M Gultom. Ia menyebut, Burhan Gultom semasa hidupnya, benar mengalami stres setelah

Sambungan Halaman 1 Bagaimana trik pimpinan HKBP untuk mengatasirasatraumapadaanak-anaktersebut? Berikut penuturan Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata. “Untuk hari-hari Minggu yang akan datang, kegiatan sekolah minggu di Gereja HKBP Maranatha Simaonsor ini akan dihadiri banyak guru sekolah minggu dan para orangtua anak. Sehingga dengan begini, anak-anak

tersebut tidak merasa sendirian,” ujar Ephorus HKBP sebelum melakukan kebaktian di gereja tempat lokasi pembunuhan tiga anak sekolah minggu tersebut, Selasa (6/11). Selain itu kata Ephorus, pihak gereja juga akan memperbanyak kegiatan bagi anak-anak hingga mereka betul-betul melupakan aksi sadis yang dilakukan pelaku. “Mudah-mudahan rasa trauma itu segera hilang dari benak anak-anak,” harap Ephorus. (nasa)

KakakIparTakDianggapKeluarga Sambungan Halaman 1 Adalah Wilser Gultom nama abang kandung Burhan tersebut. Sejak menikah dengan Ida br Pasaribu dan pindah kepercayaan, keluarga Wilser Gultom sama sekali tak dianggap oleh sang ibu dan Burhan Gultom sendiri. Hal itu diketahui dari penuturan Ida br Pasaribu, kakak ipar pelaku yang ditemui di kediamannya, Selasa (6/11). “Aku tak tahu kehidupan mereka (pelaku dan ibunya). Memang rumah kami dekat-dekatan dengan mereka, tapi kami tak pernah dianggap keluarga,” ujar Ida br Pasaribu. Ketika ditanya soal pemakaman pelaku, Ida juga mengaku tak mengetahuinya. “Aku tak tahu dia dimakamkan di mana. Keluarga-keluarganyapunakutaktahudimanamana saja. Jangankan itu, nama dan marga mertuaku pun aku tak tahu,” aku Ida yang mengakubaru2,5tahunmenikahdenganabang kandung pelaku.

Ketika ditanya keberadaan suaminya saat ini, Ida mengatakan sejak Senin (5/11) atau sehari setelah kejadian itu, suaminya tak pulang. “Aku tak dikabari suamiku ke mana dia. Mungkin dia mengurus kematian adiknya. Tapi aku tak tahu pastinya. Aku kecewa sama keluarganya, apalagi sama ibunya. Karena sama orang-orang ibunya bilang tak akan menganggap kami sebagai keluarga,” pungkasnya. Akan tetapi Ida sempat bercerita sedikit soal kehidupan Burhan. “Yang aku dengar sedikit dari suamiku, adiknya itu sempat merantau selama 10 tahun. Dan tahun 2010 dia baru pulang ke sini. Sejak pulang merantau itulah katanya sikap si Burhan mulai aneh, seperti orang stres. Tapi suamiku tak cerita penyebab keanehan pada adiknya itu,” terang Ida lagi. Diapunmemintawartawanuntuklebihjelasnya menanyakanlangsungkepadasuaminya.“Tunggu sajasuamikupulang.Tanyasamadiasaja.Akukurang tahutentangkehidupankeluargamereka,”pintaIda sembaripamithendakmelihatmasakannya.(nasa)

4November,HariAnakSekolahMingguHKBP Sambungan Halaman 1 gereja setempat. Tiga anak sekolah minggu lainnya juga mengalami luka-luka. “4 November menjadi peringatan Hari Sekolah Minggu HKBP. Bahkan kalau sepakat, menjadiharianaksekolahmingguseluruhgereja yang ada di Indonesia,” tutur Ephorus di acara partangiangan sekaligus mangapuli keluarga duka di gereja setempat, Selasa (6/11). HKBP, sambung Ephorus, akan menggelar kebaktian khusus peringatan hari itu di gereja HKBP Maranatha Simanosor, tahun depan dan tiap tahunnya. “Tahun depan, tepat tanggal 4 November, kita semua yang hadir di sini akan mengadakan partangiangan Hari Anak Sekolah Minggu di gereja ini,” kata Ephorus sambil menggendong salah satu anak sekolah minggu bernama Navri Zebua, yang selamat karena menghindari bacokan saat pelaku mengamuk.

Penerbit : PT. Siantar Media Pers (Metro Siantar, Metro Tapanuli, Metro Asahan, Metro Tabagsel)

Marganas Nainggolan Maranatha Tobing Darwin Purba Pandapotan MT Siallagan Pandapotan MT Siallagan Muhiddin Hasibuan Eva Wahyuni Daniel Simanjuntak Vincent Wijaya

pernah menderita sakit di perantauan. “Dia (Burhan Gultom, red) pernah merantau di daerah Riau. Sekitar dua tahun lalu, dia sakit di sana dan dibawa pulang ke Sibabangun, Tapteng. Setelah itulah, dia sering tiba-tiba seperti kerasukan setan. Tapi, walau saat kerasukan, biasanya tidak mengganggu orang lain. Hanya saja dia sering ngomong ‘nunga ro be, nunga jonok be (sudah datang, sudah dekat)’ itu saja,” sebutnya. (roy/hsl)

Dihadiri Banyak Guru Sekolah Minggu

Anggota SPS No: 438/2003/02/A/2007 Rida K Liamsi Makmur Kasim Khadafi Marganas Nainggolan Goldian Purba

TanpaAcaraGereja M Gultom mengungkapkan bahwa penguburanjasadBurhanGultomdilaksanakan tanpa acara gereja atau pembacaan sakramen. “Saat penguburan, tidak ada acara gereja atau sakramen. Karena jelas, perbuatannya itu sudah melanggar aturan Kristen, dan saya sendiri sebagai pekerja gereja juga sudah mengetahui aturan yang seperti itu,” tandas M Gultom sembari mengatakan saat acara penguburuan, pihak keluarga hanya berdoa di lokasi penguburan. Hal senada diungkapkan tokoh masyarakat Desa Aek Nabara, AM Siagian (60). “Saya hadir saat acara pemakaman itu tadi malam (Senin malam, red). Dan memang, kami juga melarang penguburan itu dilaksanakan dengan acara gereja. Karena perbuatan almarhum tidak ada bedanya dengan orang Kristen yang bunuh diri tidak dibacakan sakramen gereja,” ujar AM Siagian saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (6/11). Ditanya soal kesediaan penatua desa tersebut yangmenerimajasadBurhanGultomdikebumikan di desa itu, AM Gultom menjelaskan, sesuai dengan keterangan yang diperoleh penatua desa tersebut dari keluarga pelaku, pihak Polsek Sibabangun meminta agar jasad pelaku tidak dikebumikan di Desa Simanosor, Kecamatan Sibabangun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Atas penjelasan itulah, musyawarah penatua Desa Aek Nabara menyetujuinya. Karena walau

Keluarga Burhan Minta Maaf

Terdepan, Terbesar, dan Terbaik di Siantar- Simalungun

Chairman : Komisaris Utama : Komisaris : Direktur Utama : Direktur : Pengasuh Pemimpin Umum/Penjab/GM : Wakil PU/Pimpinan Perusahaan : Pemimpin Perusahaan Metro Asahan: Pimred Metro Siantar : Pj Pimred Metro Tapanuli : Pimred Metro Tabagsel : Pimred Metro Asahan : Wapimred Metro Tapanuli : Tim Ombudsman :

keberatan,” tuturnya.

Monumen & PAUD Akan Dibangun HKBP juga akan membangun tugu peringatan peristiwa itu, serta mendirikan tiga kelassekolahPAUD(PendidikanAnakUsiaDini) di kompleks gereja setempat. “Peristiwainimembawahikmah.Tuhanpunya cara sendiri untuk memelihara umatNya. Nanti akan dibangun tugu peringatan dan tiga ruang kelasPAUD.Supayaanak-anakjemaatdanwarga sekitardapatdibinadandididikdiPAUDyangakan dibangun itu,” tukas Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata di acara partangiangan sekaligus mangapuli keluarga duka di gereja setempat. Seperti diberitakan sebelumnya, ketiga jenazah korban tragedi Minggu (4/11) pagi itu, YohanaNikitabrPanggabean(3),ApriliaKristina br Pasaribu (4,5), dan Coki Nainggolan (3) dimakamkan bersamaan dan satu liang kubur, Senin(5/11).Letakkuburannyatepatdisamping kiri gereja tersebut. (mora)

Departemen Redaksi METRO SIANTAR Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing , Pandapotan MT Siallagan, Leonardus Sihotang, Chandro Purba, Nasa Putramaylanda, Redaktur Pelaksana: Leonardus Sihotang, Kordinator Liputan: Pala MD Silaban, Redaktur: Pholmer Saragih, Jhon Damanik, Plidewatna, Nurjannah, Asisten Redaktur: Hezbi Rangkuty, Edi Saragih, Reporter: Ikror Amin, Tonggo Sibarani, Imelda Purba,Pra Evasi Haloho, Soetomo Samsu (Jakarta), Irwansyah(TanahJawa), Marihot Sinaga (Raya), Hardono Purba (Silau Kahean), Sendi Warto Purba (Saribudolok). Sekretaris Redaksi: Yanti Nurhapni METRO TAPANULI Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing, Pandapotan MT Siallagan, Daniel Simanjuntak, Redaktur Pelaksana: -, Kordinator Liputan: Nasa Putramaylanda, Reporter: Ridwan Butar Butar, Marihot Simamora, Freddy Tobing, Masril Rambe (koresponden Barus), Rinawati Marbun (koresponden barus), Horden Silalahi (Humbahas), Bernard Lumbangaol (Taput), Hengki Tobing (Taput) METRO TABAGSEL Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing , Muhiddin Hasibuan, Plt Redaktur Pelaksana: Nurjannah, Kordinator Liputan: Borneo Dongoran, Reporter: Parlindungan Pohan (Sidimpuan/Tapsel), Amran Pohan (Tapsel), Tohong Harahap (Paluta),Amran Pikal Siregar, (Palas), M Ridwan Lubis (Madina) METRO ASAHAN Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing, Darwin Purba, Eva

bagaimanapun, kami harus memilih jalan terbaik. Jadi, kuburannya kami setujui di tempat pemakaman umum milik Desa Aek Nabara,” tandas AM Siagian. Sementara itu, sejumlah warga di Desa Aek Nabara yang berpenduduk 247 kepala keluarga dan berjarak sekitar 60 kilometer dari Tarutung ibukota Kabupaten Taput, mengaku tidak terlalu keberatan jasad Burhan Gultom dikuburkan di desa itu. “Bagaimanalah kami mau bilang, demi kebaikan, tidak apa-apalah. Daripada di Simanosor (Kecamatan Sibabangun, Tapteng) dikubur, mungkin akan timbul masalah baru,” ucap sejumlah warga di desa itu yang enggan menyebutkan namanya. Kepala Desa Aek Nabara Gabaruddin Siregar saat dihubungi METRO, Selasa (6/11) melalui ponselnya mengatakan, dia mendapat pemberitahuan dari keluarga Burhan Gultom terkait penguburan tersebut, Senin (5/11) pagi. “Saya diberitahu oleh keluarga Burhan semalam(Senin,red)sekitarjam10pagi.Saatitu, saya sebagai kepala desa mengatakan, yang penting masyarakat di sana tidak ada yang keberatan, tidak apa-apa,” ujar Gabaruddin. Ketika METRO bertanya apakah ada warga yang keberatan, Kades Aek Nabara Gabaruddin mengatakan, “Sampai saat ini tidak ada.” Diakui Gabaruddin, dia tidak mengikuti acara penguburan. “Saya sebenarnya datang ke rumah bapauda si Burhan itu jam 8 malam untuk melihat acara pemakaman. Tapi setelah tiba di sana, ternyata

sudah dikuburkan,” katanya. Amatan METRO, kuburan Burhan Gultom berjarak sekitar 500 meter dari rumah bapaudanyaMGultom.KuburanBurhansendiri berada paling sudut di area pemakaman umum desa itu. Sementara area pemakaman umum itu berada di kawasan pebukitan dan harus dilalui dengan berjalan kaki. Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu (4/ 11) pagi sekira pukul 08.00 WIB, menjadi tragedi berdarah di HKBP Ressort Maranatha Simanosor, Desa Simanosor, Kecamatan Sibabangun, Tapteng. Tiga anak sekolah minggu yang mengikuti kebaktian di gereja itu tewas mengenaskan. Ketiganya mengalami luka-luka sobek di kepala dan tangan karena sabetan parang Burhan Gultom (35), pemuda warga setempat. Ketiga korban tewas di tempat yakni, Yohana Nikita br Panggabean (3), Aprilia Kristina br Pasaribu (4,5), Coki Nainggolan (3). Mayat ketiga korban yang masih berusia balita itu didapati tergeletak bersimbah darah di lantai gereja. Selain itu, pelaku juga melukai tiga anak sekolah minggu lainnya, yaitu Abel Hutabarat (9), Ferdinan Sitompul (10), dan Nandar Simanjuntak(5).Ketiganyajugamengalamiluka parah di bagian kepala. Dua warga setempat, Dapot Pasaribu (35) dan Samuel Pasaribu (16) yang merupakan ayah dan anak,jugaikutjadisasaranamukpelakusaatakan dilumpuhkan massa. Dapot mengalami luka tombak, dan Samuel mengalami luka bacok di kepalanya. (roy/hsl)

Mulai Membaik Sambungan Halaman 1 Ferdinand yang mengalami luka bacok di bagian kepala belakang dan Abel yang mengalami luka bacok di kepala hingga mengenai kuping, dirawat di Ruang Rindu A Anak lantai II, namun berbeda ruangan.

Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik Sairi M Saragih saat dikonfirmasi mengatakan, kondisi kedua korban mulai membaik dan saat ini dirawat secara maksimal oleh dokter anak. “Untuk sementara mereka masih dalam tahap pemulihan,” ujar Sairi. (roy/pmg)

Pemulihan Psikologis Sambungan Halaman 1 cana akan melakukan pemulihan psikologis. Hal itu dikatakan Kepala Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, dan Pemuda HKBP Pdt Pantas Panggabean kepada METRO melalui telepon selulernya, Selasa (6/11). “Saat ini kan pimpinan kita sudah menemui para korban beserta keluarganya. Namun, kalau untuk lebih lanjutnya, kita juga berencana untuk melakukan itu (pengobatan psikologis, red),” kata Pantas. Ketika ditanya pengobatan psikologis seperti apa yang akan dilakukan HKBP, Pantas mengatakan, pihaknya akan melakukan pemahaman yang bertujuan agar anak-anak sekolah minggu tidak merasa ketakutan terus menerus dengan mengingat kejadian itu. “Jadi kita akan memberikan pemahaman kepada mereka supaya tidak takut terus menerus. Namun mengerti dengan kejadian itu. Tetapi sejauh ini kita masih merencanakan. Kapan realisasinya belum dapat kita pastikan sejauh ini,” ujarnya. Ditambahkannya, terapi psikologis bagi anak sekolah minggu itu sangat perlu mengingat mereka pasti mengalami trauma atas tragedi pembantaian tersebut. “Jadi terapi psikologis kepada anak sekolah minggu itu akan kita lakukan melalui berbagai kegiatan. Salah satu bentuknya yaitu melalui permainan yang sesuai dengan tingkat usia anak. Seperti berwisata boleh juga. Karena tidak cukup hanya satu kegiatan dan juga tidak cukup satu kali. Karena penyakit traumatik itu sulit disembuhkan,” pungkasnya. Komnas Perlindungan Anak Akan Turun ke Sibabangun Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, minggu ini akan turun ke Desa Simanosor, Kecamatan Sibabangun, untuk membantu pihak Gereja HKBP memulihkan rasa traumatik anak-anak sekolah minggu yang menyaksikan tragedi berdarah di Gereja HKBP Ressort Maranatha Simanosor, hingga menewaskan tiga anak sekolah minggu. Saat kejadian itu, pelaku Burhan Gultom secara membabi buta dan membacoki Yohana Nikita br Panggabean (3), Coki Nainggolan (3), dan Aprilia Kristina br Pasaribu (4,5) hingga tewas saat ibadah gereja berlangsung, serta melukai lima korban lainnya. “Minggu ini, Komnas PA akan turun ke Sibabangun, Tapteng untuk membantu pihak HKBP dalam menghilangkan rasa trauma yang dialami anak-anak yang menyaksikan tragedi berdarah tersebut,” ujar Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait saat dihubungi METRO,

Wahyuni, Syafruddin Yusuf,Hermanto Sipayung, Redaktur Pelaksana: Syafruddin Yusuf, Asisten Redaktur Pelaksana: Hermanto Sipayung, Kordinator Liputan: Edwin Garingging, Reporter: Irvan Nasution (Kisaran), Susilowady (Kisaran), Putra (Aek Kanopan),Anniko Rambe, Rizki Whardana (R Prapat), Mahra Harahap (Kota Pinang), Ishak Lubis (Tj Balai) Dep. Perwajahan, Pracetak & Artistik Kadep Pracetak & Artistik: Ahmad Yasir, Kabag: Amiruddin, Staf Pracetak:Salomo Seven Malau, Jamaluddin Sinaga, Hedry Handoko, Jefree Putra, Andri Manullang, Rudy handa Syahputra, Handoko, Aulia Yusuf, Mounting: Samuel Sihotang, Dedi Damanik, Amran Nainggolan, Niko, Kordinator Teknisi, Maintenance IT: Irwan Nainggolan, Online Website: Hotlan Doloksaribu,Juanda Panjaitan DIVISI USAHA Departemen Umum/Adm/Keuangan Manager Adm/Keu/Umum: Dumaria, Kabag Accounting: Restioni Padang Departemen Sirkulasi / Pemasaran Manager Pemasaran: Jaberlinson Saragih, Adm Pemasaran : Indarny Aritonang, Piutang Koran: Ester Ade Gultom, Staf Penagihan: Sri Aman, Staf Pengembangan: Simson Winata, Ismail, Ponco, Kordinator Ekspedisi: Jhon Tua Purba, Staf Ekspedisi: Ferdinan, Ardi, Roy Amarta. Departemen Iklan Manager Iklan: Jamot S, Kord Iklan: Bambang Satria, Kord Adm. Iklan group: Hariyani Kartini, Piutang Iklan Group: Tio Maria, Kabag Design Iklan: Holden Simanjuntak, Staf Desaign:Reliston Purba

Selasa (6/11) melalui ponselnya. Arist mengungkapkan, Komnas Perlindungan Anak merasa prihatin atas kejadian itu, serta wajib peduli terhadap anak-anak yang masih selamat atas peristiwa tersebut. “Kita sangat prihatin, Komnas PA juga punya tanggung jawab untuk memulihkan rasa trauma anak-anak lainnya yang menyaksikan kejdian itu. Karena walau bagaimanapun, anak-anak itu akan mengingat kejadian tersebut seumur hidupnya,” sambung Arist. Namun, ia juga menghimbau agar pihak HKBP juga mendatangkan psikolog untuk memulihkan rasa trauma anak-anak yang selamat atas peristiwa itu. “Komnas PA siap membantu mendatangkan para psikolog ke sana, tapi tentunya pihak HKBP harus mendukungnya,” imbuh Arist. Ia juga menyarankan agar seluruh jemaat HKBP melakukan solidaritas penggalangan dana untuk membantu pemulihan rasa trauma anak-anak tersebut. “Karena trauma healing (sesuatu pengalaman yang mengguncang jiwa yang disebabkan berbagai akibat) yang dialami anak-anak itu harus dapat kita hilangkan secara perlahan. Itu tanggung jawab kita bersama,” paparnya. Stres Pasca Trauma Kasus yang dihadapkan atas anak-anak yang mengalami kejadian sadis atas percobaan pembunuhan biasanya akan mengalami post-traumatic stress disorder atau gangguan stres pasca trauma. “Dan situasi ini datang tiba-tiba, yang paling berat korbannya,” ujar psikolog Dra Irna SpSi MpSi saat dikonfirmasi Selasa (6/11). Selain itu kata Irna, hal itu juga bisa dialami anak atau orang yang berada di sekitar kejadian, atau menyaksikan langsung proses pembantaian di hadapannya. Gejala yang didapat anak yang mengalami post-traumatic stress disorder biasanya sering panik, mimpi buruk, emosi yang tidak teratur, cengeng, murah marah, dan konsentrasi juga terganggu. “Untuk itu penanganan yang harus dilakukan yakni memperbaiki kejiwaannya dengan memberikan perhatian dan dampingan serta penanganan lebih serius. Juga disarankan dibawa ke psikolog untuk memperbaiki kejiwaannya,” ujarnya. Karena, sambung Irna, jika trauma tersebut dibiarkan dan tidak ditangani, bisa berlanjut lama dan akan muncul gejala baru, seperti depresi, dan phobia akan sesuatu seperti melihat pisau atau senjata tajam, darah dan lainnya. Irna juga mengingatkan kepada para orangtua korban agar terus mendampingi putra-putrinya untuk mengurangi mimpi buruk yang dialaminya. (cr-02/hsl/uma/ smg)

Perwakilan Metro Tapanuli Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Kristian Sembiring, Staf Keuangan: Eriska Muham, Staf Piutang Koran/Iklan: Arfah Sari, Staf Pengembangan: Zulfiandi, Arnold Simbolon (pengembanan daerah Taput) Perwakilan Metro Tabagsel Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Edi Panjaitan, Koordinator Pengembangan: Ahmad Suhaimi Lubis, Adm/Keuangan: Kristina Hutabarat Perwakilan Metro Asahan Kordinator Pengembangan: Marshall Leo Siagian, Adm/keuangan: Revina Sihombing, Staf Piutang Iklan/Koran: Annisa, Kuasa Hukum: Binaris Situmorang SH Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum/Display Rp. 7.500/mm kolom, Iklan Keluarga Ucapan Selamat Rp. 3.500/mm kolom, Iklan Warna (Full Colour) Rp. 15.000/mm kolom. Harga iklan ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp2.000 (dalam kota). Rekening a/n : PT Siantar Media Pers Bank Mandiri Cab Pematangsiantar AC:1070003101831. Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran Medan : Graha Pena Medan Jl Sisingamangaraja KM 8,5 No.134 Medan-Amplas. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733 Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran: Jl Sangnawaluh No.24 Komp Mega Land Siantar Telp:(0622) 7553511, Fax (0622) 7553501 Siantar. e-mail : metrosiantar@yahoo.com. Perwakilan Jakarta: Jln Raya Kebayoran Lama17 Jakarta Selatan Telp. (021)-5349205, 5349206, 5349115. Fax. (021)-53490522. Pencetak : PT Medan Graindo, Jl SM Raja KM 8,5 No.134 Medan. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733

DALAM PELIPUTAN, WARTAWAN METRO SIANTAR SELALU DIBEKALI IDENTITAS DIRI DAN TIDAK DIBENARKAN MEMINTA SERTA MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER BILA ADA YANG MERASA DIRUGIKAN OLEH WARTAWAN METRO SIANTAR, DIMINTA UNTUK MELAPOR KE PIHAK BERWAJIB ATAU HUBUNGI 0622-7553998


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.