ePaper | METRO SIANTAR

Page 53

4

KAMIS

10 Januari 2013

Kasus Pencurian di SMKN 2 Terungkap

Dua Tersangka Gol 1 Lagi Masih Buron SIANTAR- Sat Reskrim Polsek Siantar Timur berhasil mengungkap kasus pencurian di SMKN 2 Siantar. Dua tersangka Aron (21) dan Robin Simorangkir (20), sudah diringkus, sementara seorang lagi berinisial BS (19) masih buron. Informasi dihimpun, tersangka Aron, warga yang bermukim di belakang eks Kantor Bupati Simalungun, Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, dibekuk dari Gedung II lantai 3 Pasar Horas, Selasa (8/1) sore. Setelah dilakukan pengembangan, seorang rekan Aron, Robin Simorangkir (20), diamankan dari komplek Mega Land, Rabu (9/1). Saat diamankan, Robin sedang menjalankan tugas sebagai juru parkir. Penangkapan terhadap kedua tersangka langsung dipimpin Kanit Reskrim Aiptu K Situmorang. Sementara tersangka berinisial BS masih dalam pengejaran polisi. Sekadar diketahui BS masih berstatus pelajar, dan mengecap pendidikan di salahsatu SMK di Jalan Jawa. Sebelumnya, Wakil Kepala SMKN 2 Siantar Marojahan Sirait (55), membuat laporan pengaduan ke Mapolsek Siantar Timur. Dalam laporan itu, Marojahan menyebutkan pada 18 Mei 2012, SMKN 2 Siantar kebongkaran. Sejumlah alat-alat praktik sekolah hilang. Adapun barang-barang inventaris sekolah yang hilang itu, antara lain; 2 buah pendukung arbor mesin Frais, 10 buah arbor mesin Frais, 1 buah kompresor Lathe CHC, 1 unit ragum mesin Frais, 1 unit chuck rahan, 3 mesin bubut, 1 unit mesin listrik gergaji, dan 1 buah gunting setel kepala gergaji. Akibat kejadian itu, pihak sekolah mengalami kerugian sebesar Rp15 juta. Dari laporan tersebut, Sat Reskrim Polsek Siantar Timur

melakukan penyelidikan hingga para pelaku terungkap. Hasilnya, Aron ditangkap di Pasar Horas Selasa (8/1), sekira pukul 17.00 WIB. Dari pengembangan tersangka, keesokan harinya Rabu (9/1), pagi sekira pukul 09.00 WIB, petugas menangkap Robin Simorangkir dari lokasi parkir Komplek Megaland. Saat ini, kedua tersangka diamankan di Mapolsek Siantar Timur. Sementara seorang lagi berinisial BS masih DPO. Kepada METRO, Arun mengatakan dia ditangkap di Pasar Horas saat sedang menonton sejumlah pengunjung Pasar Horas yang sedang bermain biliar. Tiba-tiba polisi melakukan penangkapan. “Saat penangkapan itu aku sempat terkejut, karena pencurian itu aku lakukan sudah lama,” ujar Aron. Ditanya tentang barang curian tersebut, Aron mengaku bahwa mereka sudah menjualnya senilai Rp280 ribu. Hasilnya dibagi-bagi. Arun sendiri mengaku mendapat Rp80 ribu, Robin mendapat Rp50 ribu, sementara BS mendapat Rp20 ribu. Sisanya mereka belanjakan untuk rokok dan minuman. “Tapi kalau baterai itu cuma laku terjual seharga Rp25 ribu,” tambah Aron. Sekadar diketahui, Aron sendiri pernah tercatat sebagai siswa di SMKN 2 yang beralamat di Jalan Asahan tersebut. Namun dia dipecat karena ketahuan mencuri baterai basah berkapasitas 24 volt. Setelah dipecat, Aron pun jadi pencari barang-barang bekas di Kota Pematangsiantar. Kapolsek Siantar Timur AKP Altur Pasaribu, ketika dikonfirmasi, membenarkan bahwa kasus pencurian di ruang permesinan SMKN 2 Siantar sudah terungkap. Tersangkanya Arun dan Robin Simorangkir. (mag-4/ dro)

Anak Dilarikan Mantan Suami Polisi Tolak Pengaduan SIANTAR- Wahyuni Tiarisah (21), warga Pondok Indah, Jalan Sadum, Kelurahan Bane, Siantar Utara, terlihat menangis di Mapolres Siantar, Rabu (9/1) pukul 14.00 WIB. Wanita yang baru saja menjanda ini mengaku hendak melaporkan mantan suami Aziz Purba (23), yang telah melarikan anaknya Fachsyah Abier Arafah Purba (2) . Tapi polisi menolak laporan pengaduannya.

FOTO;DHEV FRETES BAKKARA

MENUNJUKKAN FOTO ANAK- Wahyuni Tiarisah menunjukkan foto anaknya Fachsyah Abier Arafah Purba, saat berada di Mapolresta Siantar, Rabu (9/1).

KEASIKAN PACARAN

SATRIA FU DISORONG MALING BINJAI- Hati yang tadinya berbunga-bunga, berubah sengsara. Inilah yang menimpa Indra (22), warga Marcapada, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Rabu (9/1), sekitar pukul 01.00. Bagaimana tidak, kreta Satria FU BK 2917 OD, miliknnya hilang sesaat diparkirkan di rumah Winda (20), Jalan Nanas, Apel II, Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Binjai Barat. Beruntung, kedua pelaku yang dicurigai berhasil ditangkap dan sempat menjadi bulan-bulanan warga sekitar. Kemudian, keduanya digiring ke Polsek Binjai Barat. Ceritanya, ketika itu, korban baru saja menjemput pacarnya dari sebuah rumah makan tempatnya bekerja. Usai mengantar, korban tidak langsung pulang ke rumah. Namun ia menghabisakan malam itu berduan dengan sang pacar. Asik berduaan, sampai tidak memperhatikan kreta yang tadinya diparkirkan di depan rumah. Begitu hendak pulang dari rumah sang pacar, ternyata, kreta sudah hilang dan melihat seseorang yang mencurigakan

menyorong kreta miliknya. “Aku antar pacar ke rumahnya bang. Sementara, kreta aku parkirkan di depan rumah,” kata Indra. Hal itu membuatnya panik bukan kepalang dan langsung mengejar orang tersebut dengan beberapa warga lainnya. Namun, orang tersebut berhasil menghilang dikegelapan malam. “Gitu kami lihat ada orang yang menyorong kreta, langsung kami kejar bang,” aku dia. Tidak berselang beberapa menit kemudian, seseorang muncul dari balik kegelapan. Dia adalah Taufik. Langsung saja warga yang curiga, mengamankan taufik. Saat diamankan, Taufik malah berkelit dan mengaku kalau malam itu dia hendak mandi. “Alasannya nggak masuk akal, masak mau mandi tengah malam. Ya, warga dan aku curiga dan langsung mengamankannya. Apalagi, ia memang dikenal warga sering melakukan pencurian,” cetus Indra. Beberapa warga kemudian menginterogasinya dan sebagian warga ada yang membogemnya. Akhirnya, Taufik mengakui,

kalau ia dan rekannya yang beraksi mencuri kreta tersebut. Tufik pun lantas digiring ke Polsek Binjai Barat, guna dimintai keterangan. Dan dari Taufiklah muncul nama baru yang kini diamankan polisi. Dia adalah Debi, yang hingga kini masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Namun Taufik, membantah kalau ia terlibat melakukan pencurian kreta tersebut. “Gak ada aku mencuri kreta dia bang. Orang aku baru pulang dari main billiar di daerah situ. Memang aku pernah masuk penjara sebanyak dua kali, karena kasus mencuri. Tapi ini aku benar-benar gak tahu bang,” cetusnya dari balik jeruji. Kapolsek Binjai Barat AKP Man Purba membenarkan adanya kasus percobaan pencurian sepedamotor. “Kita masih memintai keterangan kepada kedua orang yang diamankan warga ini. Kita sudah telusuri dan kita temukan barang bukti berupa baju yang digunakan keduanya pada malam itu. Namun, kita belum menemukan kunci T yang biasa dipakai para tersangka curanmor,” ujarnya singkat. (bam/pmg)

QUENZA MOBIL

Jl. Suprapto No 33 Padangsidimpuan HP. 0812 6317 2276

DIJUAL CASH & CREDIT LGX 2.0 CC

BIRU

2001

B

KRISTA KRISTA

BIRU

2003

F

SILVER

2004 BB

KIJANG SUPER

BIRU

1991 BB

KIJANG GRAND

ABU-ABU 1994 BB

KIJANG GRAND

HIJAU

1996 BB

CORONA EX SALON BIRU

1987 BK

FORD RANGER

2002 BB

SILVER

X-OVER

BIRU

2007 BK

GRAND ESCUDO

HITAM

2001 BK

SPARK CEV

BIRU

“Hak asuh anak sudah jatuh pada saya, tapi mantan suami tidak menyerahkannya. Saya tidak tahu di mana mereka menyembunyikannya. Itu sebabnya saya lapor polisi. Tapi laporan saya malah ditolak,” ujar Wahyuni Tiarisah, sambil menyeka air matanya, kepada METRO, Rabu (9/1), sekira pukul 14.00 WIB. Wahyuni menceritakan, sekitar April 2012, ia terlibat cekcok dengan mantan suaminya Fachri Aziz Purba (23), warga Jalan, Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara. Akibat cekcok tersebut, FachrimenganiayaWahyunihingga urusannya sampai di Polres Siantar. Saat itu, laporan Wahyuni terkait Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) langsung diterima Polres Siantar. Namun hingga berkas tersebut dilimpahkan ke jaksa, Polres Siantar tidak melakukan penahanan terhadap Aziz dengan berbagai alasan. Barulah setelah berkas sampai di kejaksaan sekitar bulan Oktober 2012, Aziz pun ditahan. Masih di bulan April 2012, Pengadilan Agama Siantar mengeluarkan surat cerai Wahyuni dengan Aziz. Di samping itu, Pengadilan Agama Siantar juga menyatakan bahwa Wahyuni mendapat hak asuh atas Fachsyah Abier Arafah Purba (2), yang dibuktikan dengan surat Nomor:82/pdt.G/2012/PA-PST. Wa-

lau sudah memiliki putusan untuk mempunyai hak asuh, namun Abier belum juga diserahkan kepada Wahyuni. “Sebelumnya, tiga kali sidang, Abier selalu dibawa namun karena sudah diketahui akan ada eksekusi makanya untuk sidang keempat anak saya Abier tidak lagi dibawa ke persidangan. Anak saya disembunyikan, makanya saya datang melapor. Namun setiba di pemeriksaan laporan saya tidak diterima dengan berbagai alasan. Polisi justru bertanya balik apa yang membuktikan Abier anak saya, dimana keberadaan anak saya, masih proses eksekusi dan berbagai pertanyaan yang tidak masuk akal,” ujarnya. Dikatakan Wahyuni, jika ia sudah mengetahui keberadaan Abier, maka tidak perlu lagi datang ke Polres. Pertanyaan yang paling menyakitkan hati kata dia, ketika ditanya apa bukti bahwa anak itu merupakan darah dagingnya. “Ini kali kedua saya kecewa saat berurusan dengan polisi. Apa karena yang saya hadapi orang berduit?” tanya Wahyuni, sambil menangis di Polres Siantar. Kapolres Siantar AKBP Alberd Sianipar, melalui Paur Humas Iptu Restuadi ketika hendak dikonfirmasi tidak berada di kantornya, dihubungi via telepon tidak ada balasan. (mag-05/dro)

Asik Main di Warnet Mio Kurnia Diembat SIANTAR- Apes benar nasib pemuda satu ini, Kurnia (25). Saat ia asik main internet di salahsatu warnet di Jalan Wahidin, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Rabu (9/1), sekira jam 01.00 WIB, sepedamotor Mio BK 5016 WN, warna hitam miliknya raib. Kurnia mengatakan, dirinya mengetahui sepedamotornya hilang saat hendak keluar warnet. Di luar, ia tidak melihat lagi sepedamotornya di lokasi parkir. “Saat itu, aku menanyai orang-orang yang masih ada di warnet tersebut, tapi tidak seorang pun mengetahui. Bahkan sampai penjaga warnet pun tidak mengetahui keberadaan sepedamotor saya itu,” ujar Kurnia. Setelah mengetahui sepeda-

motornya hilang, awalnya ia ingin meminta ganti rugi terhadap pemilik warnet. Namun pemilik warnetsaatitumengatakanbahwa hal itu bukan menjadi tanggung jawabnya.“Kamudiansempatjuga aku suruh teman-teman mencari sepedamotor itu di seputaran Kampung Melayu, namun tidak ada yang berhasil menemukannya,” katanya dengan nada kesal. Tak terima, ia pun mendatangi Mapolres Siantar dan melaporkan kejadian tersebut. Akibatnya, korban mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah. Kapolres Siantar AKBP Alberd TB Sianipar SIK, melalui Kasubbag Humas AKP Althur Pasaribu SH membenarkan adanya laporan korban. (osi)

KLUB SEHAT SERASI GRATIS..!!! JL.MERDEKA, GALON SADABUAN CEK LEMAK & KONSULTASI NUTRISI

HUBUNGI:

0852 7509 0906 BUKA SETIAP 07.00 – 10.00 PAGI 16.00 – 19.00 SORE

“TEMPAT ORANG-ORANG YANG INGIN SEHAT BERKUMPUL SETIAP HARI“

2004 BK

L200 STRADA DC GL HITAM

2007 BB

L300 PICKUP

HITAM

2011 BB

MERCY C 200

GOLD

1997 BK

ROCKY INDEPENDET HITAM

1996 BB

TERIOS TX ADV

MERAH

2008 BB

CRV 4X4

HITAM

2001 BK

JAZZ IDSI MATIC

MERAH

2004 BK

BUKA JAM 8.00-20.00 Wib (MINGGU TETAP BUKA)

Promosikan Usaha Anda di METRO TABAGSEL hub: 0634-22991


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.