ePaper | METRO SIANTAR

Page 58

JUMAT

28 September 2012

KASUS PERAMPOKAN SEKWAN LABUSEL

Polisi telah Curigai Pelaku RANTAUPRAPAT-PolresLabuhanbatu masih mendalami penyelidikan kasus perampokan yang menimpa Bendahara Sekretaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) Mahrijal, Jumat (14/9) lalu. Perampokanyangmengakibatkan kerugian Rp200 juta berupa uang untuk operasional bimbingan teknis (Bimtek) sejumlah anggota dewan raib digondol kawanan perampok bersenpi. Kasubbag Humas Polres Labuhanbatu AKP MT Aritonang, kepada METRO, Kamis (27/9) di Rantauprapat mengatakan, pihaknya sedang mendalami penyelidikan guna membuka tabir siapa dalang pelaku perampokan. “Masih mendalami penyelidikan, sekarang petugas masih bersebar,” kata MT Aritonang. Disinggung apakah pelaku sudah tercium keberadaannya, Aritonang mengaku pihaknya belum berani berspekulasi terhadap hal itu. Namun untuk kecurigaan dirinya tidak menampik hal itu. “Kecurigaansiapapelakuyaada,

tapiitutidakuntukkonsumsipublik, karenamasihpenyelidikan.Curiga kan boleh saja dan kawan-kawan masih menyelidiknya di lapangan,”ucapnya. Sementara Sekwan Kabupaten LabuselZuhriberharapagarapelaku dan rekannya segera ditangkap. DisinggungsoalkegiatanBimtek anggota DPRD Kabupaten Labusel, Zuhri menjelaskan kegiatan Bimtek dibatalkan karena belum ada keputusan untuk menggunakan dana talangan. Rencana BimteksemulakeJakartamterpaksa ditunda. Sebelumnya diberitakan, Mahrizal bersama rekannya Fauzi dirampokdihalamankantorDPRD Labuselsekitarpukul15.10WIBusai menarikuangdarisalahsatubankdi Kota Pinang. Belum lagi keluar dari mobildinasnyaBK1014LS,mereka didatangisekawananorangbersenpi dan memecahkan kaca mobilnya. Walau sudah melakukan perlawanan,namunuangsebesarRp200juta yang diletakkannya di bawah kaki dengan dibungkus plastik berhasil dirampaskawananperampok.(riz)

Penyaluran BOS Diduga Menyimpang PALAS- Diduga terjadi penyimpangan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran(TA)2012diDinasPendidikanPadangLawas(Palas).Pasalnya,adaindikasipermainanantara oknum kepala sekolah (Kasek) dengan penyelenggara BOS di lapangan. Dugaan ini diucapkan Anggota DPRD Palas, Ir Samson Fareddy Hasibuan,Kamis(27/9).“Sayamenduga menduga telah terjadi penyimpangan penyaluran dana BOS TA 2012 di Disdik Palas. Ditemukan indikasi ke arah sana,” katanya. Disebutkan politisi PPP DPRD Palas, dugaan penyimpangan tersebut terjadi dalam beberapakebijakan,misalnya,dalamhal pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan buku sekolah. Dimana, pihak sekolah tidak mengganti buku lama, tapi dalam laporannya telah membelibukubaru. Kecurigaan lainnya, penyaluran dana BOS yang tidak sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) pelaksanaannya di lapangan, sehingga perlu evaluasi dan pengawasannya di lapangan. “Pihak pengelola dana BOS jangan asal mencairkan saja, tapi juga melakukan monitoring dengan baik di lapangan,” tegas Samson kepada METRO. Dijelaskannya, selain indikasi korupsi,markupdanaBOSjugadiduga terjadi pada jumlah siswa penerima BOS, baik tingkat SD dan SMP. Karena data-datanya disinyalir tidak akurat. Pasalnya, pada

tahun anggaran sebelumnya, jumlah siswa penerima dana BOSnya tidak jauh berbeda. “Aparat penegak hukum juga harus aktif mengawasi penyaluran danaBOS.Apalagiprogrampendidikan secara nasional sudah gratis, namun masih tetap saja dilakukan pungutanliarolehsekolah.Bahkan, ada dalihnya untuk biaya ATK, padahal dana BOS ada,” ucapnya. Ditegaskannya, ada sekitar Rp6,9 Miliar setiap triwulannya anggaran dana BOS untuk Palas, kenyataannyadilapangan,banyak sekolah ditemukan kondisi ATKnyatidakpernahdiganti,tapisetiap tahun menerima dana BOS. “Ini harus diperbaiki demi mewujudkan visi-misi Pemkab Palas menuju masyarakat cerdas. Jika perlu, Bupati harus mengevaluasipejabatyangmembidangi dana BOS,” tukas Samson. Sementara itu Manager BOS Disdikbud Palas, Muliadi Hasibuan membantah adanya penyimpangan dalam realisasi dana BOS, setelah dimanajemen dirinya. Namun, kalau untuk sebelum dirinya, Muliadi tidak begitu tahu. “Saya masih baru menjabat manajerBOS,dansayamasihyakin tidak ada penyimpangan. Dalam hal persoalan memungut biaya dari siswa dalam pendidikan dan serta peraturan dibolehkan, asalkan tidak ditetapkan berapa pungutan yang dilakukan. Pungutan itudibolehkantapijangandipatok, sesuai dengan kemampuan para siswa,” sebutnya.

Oknum Hakim Terseret Kasus Korupsi Tigor Sambungan Halaman 9 Tigor P Siregar diadukan karena diduga menyalahgunakan APBD tahun 2011, sementara oknum hakim D diadukan sebagai orang dekat Tigor yang berperan sebagai pihak yang membagibagikan proyek, sesuai hasil rekaman yang diperoleh aktivis. Kepada METRO, Kamis (27/9), Rendi Harahap, koordinator aksi unjuk rasa di gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta,

Selasa (25/9) lalu mengatakan, D, oknum hakim ditengarai membagikan proyek kepada sejumlah orang termasuk kepada mantan tim sukses Tigor-Suhari ketika maju menjadi calon Bupati Labuhanbatu. “Bukti rekamannya jelas, dan jika disimak isi pembicaraan tersebut secara langsung membongkar kecurangan dalam sistim tender proyek yang didanai APBD Labuhanbatu,” kata Rendi. Dijelaskan Rendi, dari dua rekaman video yang berdurasi 15 menit dan 45

menit, dapat ditangkap bahwa dugaan kecurangan tender proyek APBD Labuhanbatu yang selama ini menjadi buah bibir dimasyarakat memang ada. Melalui alat bukti yang mereka sampaikan, KPK dapat dengan mudah menelusuri kecurangan tersebut yang berpotensi merugikan Negara. Ketika ditanya secara mendetail soal data D, Rendi hanya memberitahukan bahwa D pernah bertugas di Pengadilan Negeri Rantauprapat. Bahkan, D pernah diadukan ke Komisi Yudisia karena kasus

yang sama pada tahun lalu. Data yang dihimpun METRO, pada tanggal 20 Oktober 2011 pernah terjadi aksi demo di depan Pengadilan Negeri Rantau Prapat. Sejumlah aktivis yang menamakan diri Dewan Rakyat Penyelamat Tigor-Suhari (Dramatis) menggelar aksi damai, untuk mendesak membongkar adanya dugaan makelar proyek APBD serta jabatan di pemerintahan Tigor yang melibatkan seorang oknum hakim PN Rantauprapat berinisial D. (riz)

Operasi Katarak Digelar di Negeri Lama

Poktan Karya Lestari Duduki Lahan Usaha PT SLJ Sambungan Halaman 9 merebut tanah tersebut pada tahun 1998. “Poktan Karya Lestari dan Poktan Penghijauan telah mengusahai tanah ini sejak tahun 1996, tetapi tiba-tiba PT SLJ meratakan lahan dan menakut-nakuti masyarakat,” kata Tumino. Dijelaskannya, pada tanggal 13 Juli

2012 pihaknya pernah menduduki lahan karena merasa memiliki hak, tetapi diduga oknum centeng PT SLJ membakar tenda dan pondok yang dibangun. “Kami akan memperjuangkan lahan ini, PT SLJ yang merampas dari kami. Rekomendasi dari DPRD Komisi A Labura, DPRD Provinsi meminta PT SLJ untuk menghentikan aktivitas di atas

lahan,” kata Pendi. Ditambahkan Pendi, pihaknya akan bertanam seperti biasa di lokasi dan akan tinggal sampai permasalahan dituntaskan. Pantauan METRO, puluhan warga telah memasang tenda biru. Peralatan berupa alat memasak dan peralatan untuk tidur juga ada serta perlengkapan mengolah tanah pertanian. (st)

Sambungan Halaman 9 Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu dr H Alwi Mujahid Hasibuan MKes didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi (Yankesmas) dr Stephen serta dr Ibnu kepada menjelaskan, operasi katarak untuk tahun 2012 direncanakan untuk 65 orang. Tujuan pelaksanaan operasi katarak gratis untuk menurunkan angka kebutaan akibat katarak. “Harapannya dapat membantu masyarakat, khususnya yang kurang mampu agar terbebas dari kebutaan. Program ini bagian dari upaya pemerintah melayani masyarakat dalam bidang kesehatan sebaik mungkin,”ujar Alwi. Sementara dr Stephen menambah, tim yang melaksanakan operasi tersebut dari BKMM atau KIM yang terdiri dari dr Pinto SPM dan dr Yusni SPM serta dibantu 7 orang perawat mata dari Medan. “Dinkes bekerjasama dengan Puskesmas Negeri Lama memberikan perawatan lanjutan selama satu bulan yang dilengkapi dengan obat-obat hingga sembuh,” kata Stephen. Sementara beberapa warga yang ikut memeriksakan mata di Puskesmas Rawat Inap Negeri Lama untuk dioperasi yakni Ardian (57), Andi (46) dan Sriyani mengatakan, pelayanan kesehatan gratis untuk warga kuram mampu perlu diperbanyakan kegiatannya, terutama untuk operasi katarak. “Banyak warga kurang mampu yang mengalami kebutaan karena tidak memiliki dana untuk operasi, dengan adanya operasi gratis ini maka kami sangat terbantu,” kata Ardian. (riz)

Mantan Sekcam Diduga Gelapkan Uang Raskin Sambungan Halaman 9 membayarkan uang raskin untuk bulan Agustus 2012 lalu kepada pihak Bulog. Makanya pada bulan September ini, pihak Bulog belum menyalurkan raskin ke kecamatan Panai Hilir. Padahal setahu kita, semua kepala desa sudah menyetorkan uang raskin itu kepada IP,” ujar sumber berinisial KN (41), warga Kecamatan Panai Hilir, Labuhanbatu, Rabu (26/9). Dijelaskan KN, IP ketika masih menjabat sebagai Sekcam Panai Hilir bertugas mengumpulkan uang pembayaran raskin yang selanjutnya disetorkan kepada pihak Bulog. IP sekarang dikabarkan telah dimutasi ke Dinas Sosial Pemkab Labuhanbatu, sejak minggu pertama tahun 2012 lalu. Terpisah, Kepala Kantor Seksi Logistik Kabupaten Labuhanbatu Ade Mulyani,

Rabu (26/9) membenarkan pihaknya memang sengaja memberhentikan sementara penyaluran raskin di Kecamatan Panai Hlir. Pasalnya, pihak kecamatan masih memiliki tunggakan pembayaran raskin untuk bulan Agustus 2012 lalu sebesar Rp60.294.900,. “Kita memang sengaja menyetop penyaluran beras di Kecamatan Panai Hilir. Karena pihak kecamatan masih punya tunggakan pembayaran raskin di bulan Agustus,” kata Ade. Dijelaskan Ade, sebanyak 47.235 kilogram raskin yang disalurkan untuk 8 desa di kecamatan Panai Hilir dikalikan Rp1.600 per kilogram. Pihak Kecamatan Panai Hilir harus membayar uang raskin tersebut setiap bulannya sebanyak Rp75.576.000. Namun untuk bulan Agustus 2012 lalu, baru menyetor sebanyak Rp15.281.100. “Makanya ada selisih tunggakan

pembayaran sebanyak Rp60 jutaan lebih. Dan tunggakan itu harus dibayar dulu baru kita bisa menyalurkan raskin untuk bulan September,” jelasnya. Ditambahkan Ade, pihaknya tidak tahu pasti penyebab tidak dibayarkannya tunggakan raskin untuk bulan Agustus. Namun diakuinya jika pembayaran raskin di Kecamatan Panai Hilir selama ini ditanggungjawabi oleh mantan Sekcam IP. “Tapi info yang kita dapat, pak IP itu sudah dimutasi dan tidak lagi menjabat Sekcam Panai Hilir. Mungkin bisa jadi itu yang jadi penyebab tunggakan itu hingga kini belum dibayarkan,” pungkasnya. Sementara IP, belum dapat dikonfirmasi terkait tunggakan pembayaran raskin bulan Agustus di Panai Hilir yang pernah menjadi tanggungjawabnya. (CR-01)

58 SISWA TERJARING SATPOL PP Sambungan Halaman 9 hingga Rabu, (25-26/09) kemarin. Dari 58 siswa tersebut, empat orang diantaranya merupakan siswi perempuan. Kepala Satpol PP Kabupaten Labura Ir Bambang Wahyuandi kepada METRO, Kamis (27/9) mengatakan, dua orang diantara yang ditangkap merupakan orang yang sudah pernah dijaring pada razia kasih sayang sebelumnya. Diduga penyebabnya bukan karena malas belajar. “Kita prihatin terhadap perilaku anakanak yang bolos sekolah, padahal orangtua telah memberangkatkan anaknya untuk menimba ilmu dengan memberikan bekal, tetapi ternyata bolos dan nongkrong warnet atau kedai kopi,” kata

Bambang. Dijelaskan Bambang, pihaknya telah banyak mendapat laporan dari masyarakat tentang banyaknya siswa yang bolos ketika jam pelajaran sedang berlangsung. Bahkan ada yang pernah terlibat perjudian bahkan menggunakan narkoba. “Kita akan membina seluruh siswa yang terjaring, dengan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulang kembali perbuatan bolos dari sekolah disaksikan orangtua, guru dan pihak sekolah. Pihak sekolah juga diminta untuk aktif melakukan pengawasan terhadap siswanya,” katanya. Ditambahkannya, razia yang digelar sekaligus untuk mencegah siswa tidak larut dalam tindakan yang menyalahi

aturan termasuk mencegah menggunakan narkoba serta ikut perjudian. Sesuai data, siswa yang terjaring berasal dari YP Muhamadiyah Aek Kanopan, YP Perguruan Kualuh, SMU Negeri 1 Kualuh Hulu, YP Pelita Aekkanopan, YP Harapan Aek Kanopan, YP SMK Zauhari, SMP Negeri Kualuh, dan YP SMP Kualuh. Sementara razia yang di gelar di wilayah kecamatan Kota Batu serta Kecamatan NA IX-X tidak membuahkan hasil, diduga informasi tentang razia sudah bocor. Lokasi yang menjadi sasaran yakni Warung Internet (warnet), lokasi biliar, warung sekitar sekolah serta kompleks perumahan Tanjung Sari Permai. Satu unit sepedamotor milik siswa sempat dibawa ke kantor Satpop PP, kemudian diambil oleh orangtua siswa. (put)

IRT Ngaku Bisa Menabung Sambungan Halaman 9 “Banyak-banyaklah digelar operasi pasar, apalagi menjelang hari raya keagamaan,” katanya. Terpisah, salah seorang pedagang sembako Erwin Siregar (40) membenarkan harga kebutuhan bahan pokok masih tergolong stabil. Stabilnya harga dikarenakan pasokan barang di Pasar Gelugur masih mencukupi. “Tidak ada kenaikan mau pun penurunan harga secara siginifikan. Harga beras memang kadang naik, kadang ada penurunan, tergantung pasar dan permintaan,” katanya. Dijelaskannya, harga besar untuk kualitas sedang per 10 kilogram Rp88 ribu, sementara minyak goreng Rp10 ribu per kilogram, gula Rp12 ribu dan telur Rp27 per papan untuk 30 butir. Hal senada disampaikan oleh Ida. Pedagang sayur mayur ini mengaku, setelah lebaran tidak ada kenaikan harga sayur-mayur yang drastic, kecuali cabai yang sempat naik. Saat ini cabai merah dan cabai hijau Rp16 ribu per kilogram, bawang merah Rp11 ribu per kilogram dan tomat Rp3 ribu per kilogram. (CR-02)

Truk Peti Kemas Terbalik Sambungan Halaman 9 sepanjang 8 kilometer dan pengendara terpaksa mengantri satu jam lebih sebelum truk peti kemas dievakusi. Informasi yang dihimpun METRO di lokasi kejadian, truk peti kemas meluncur menuju arah kota Medan. Diduga karena supir tidak konsentrasi pada jalan yang licin pada malam tersebut, tiba-tiba truk terbalik tepat di jalan menikung dan sekaligus menanjak. Adi Ritonga (28), warga Sigambal yang kebetulan berada di belakang truk peti kemas mengatakan, dirinya tiba-tiba dikejutkan suara keras yang bersumber arah depan, ternyata truk berikut peti kemasnya telah terbalik. “Jarak saya hanya sekitar 3 meter dari truk, untuk tidak mundur sebelum

terbalik,” kata Adi. Hal senada disampaikan oleh Hendra Lubis (32), Rifai Rambe (35) dan Yanto (37), warga yang tinggal di Bulu Cina Aek Nabara. Menurut mereka, truk yang tergelincir tersebut terjadi setelah hujan reda. “Kami mendengar suara dentuman keras, kami lihat ke jalan ternyata ada truk interkuler terbalik di badan jalan. Lalu, warga beramai-ramai melihat truk, beruntung supir selamat,” terang Hendra. Personil Lantas Polsek Aek Nabara R Hasibuan yang berada di lokasi mengatur lalulintas kendaraan mengaku belum mengetahui penyebab terbaliknya truk. “Saya belum tahu apa penyebab truk tersebut terbalik, supirnya saya suruh mengambil surat jalan. Kalau mau

informasi jelas , datang saja ke kantor ” kata Hasibuan, kemudian berlalu. Terpisah, kernet truk peti kemas bernama Waluyo (32), warga Jakarta Selatan ini mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti penyebab tergelincirnya truk. “Saya tidak tahu penyebab tergelincirnya truk, karena saya sedang tidur. Supir saya sedang pergi mengambil berkas-berkas surat jalan. Kami dari Jakarta mau mengantar barang ke kota Medan,” kata Waluyo. Pantauan METRO, akibat truk yang terbalik di badan Jalinsum Bulu Cina Aek Nabara, kemacetan terjadi sepanjang delapan kilo meter. Satu unit mobil derek diturunkan untuk mengevakuasi truk untuk dibawa ke Polsek Aek Nabara. (CR-02)

Satpam Kebobolan ‘Aset’ Sambungan Halaman 9 minta ampun. Maka jangan heran bila Wayan Tirta yang jadi anggota Satuan Pengaman, tapi dia sendiri tak mampu mengamankan istri dari gangguan ‘burung’ jahil. Alkisah, Wayan Tirta yang tinggal di Dusun Kangin, Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, selama ini bekerja menjadi satpam pabrik. Namanya juga satpam, malam hari mata melotot di pabrik demi mengamankan aset orang. Sebaliknya, dia siang hari dia merem alias tidur di rumah, sehingga sering lupa akan kewajibannya sebagai seorang suami, di mana harus memberi nafkah lahir dan batin bagi istrinya. Made Darti istrinya memang masih muda, sehingga kebutuhan nafkah batin

menjadi primadona dalam kehidupannya. Sayangnya, Wayan Tirta tak bisa memberikan secara maksimal dengan alasan capek dan ngantuk itu tadi. Jadi ibarat main bulutangkis, Satpam muda ini tak mampu lagi memberikan smashsmash tajam menukik. Bahkan yang sering terjadi, bola dikirim dengan cara backhand, sehingga sering pula malah nyangkut di net. Menghadapi kondisi suami yang demikian, lama-lama Made capek deh. Maka ketika lelaki tetangga, Bagus Mayun (34), suka towal-towel menggoda dirinya, dadanya serr-serrran juga. Maklum, suaminya sangat jarang memberikan ‘sesuatu’ yang selalu dirindukan. Sekali dua kali Made Darti masih bisa menghindari usaha PPD (Pegang Pegang Doang) yang dilakukan lelaki tetangga.

Tapi karena serangan itu semakin intensif dan langsung pada sumbernya, akhirnya dia bertekuk lutut dan berbuka paha juga. Ternyata, tongkrongan dan ‘tangkringan’ Bagus Mayun memang selaras, serasi dan seimbang, sehingga Made menjadi ketagihan. Repotnya, selama ini dia tinggal di rumah mertua, sehingga harus pandaipandai membaca situasi. Jika rumah sepi, dia bisa leluasa memanjakan gairah asmara. Tapi jika situasi kurang kondusif, sedangkan gejolak nafsu tak bisa ditekan, di kamar mandi pun jadilah. Yang penting gairah jiwa itu terlampiaskan. Yang terjadi beberapa malam lalu seperti itu. Dia pikir mertua sudah tidur nyenyak, bersama PIL-nya Made Darti berhubungan intim di kamar mandi dengan cara berdiri. Namun celaka tiga

belas, urusan itu baru saja tuntas tasss mendadak mertua keluar dan mau ke kamar mandi yang sama. Langsung Bagus Mayun lari gaya PON XVIII Pekanbaru, yang meski amburadul tapi ‘sukses’ juga. “Kami tidak berbuat apa-apa,” kata Made Darti saat diinterogasi oleh mertua. Tentu saja alasan itu tak bisa diterima. Mana mungkin lelaki tetangga grumutan ke kamar mandi orang jika tanpa motif. Lebih-lebih dipergoki sedang berdua dengan Made Darti yang anak menantu sendiri. Paginya, saat Wayan Tirta pulang, kejadian malam itu diceritakan. Langsung hilanglah rasa kantuk itu, dan Bagus Mayun dilaporkan ke polisi Polsek Banjarangkan. Dalam pemeriksaan, Bagus Mayun memang mengakui segala perbuatannya, sehingga pasal perzinaan segera dijeratkan kepadanya. (int)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.