ePaper | METRO SIANTAR

Page 36

JUMAT

22 Juni 2012

Divonis 12 Tahun... Sambungan Halaman 8 Akibatnya, dirinya menjalani perawatan selama sekitar setengah tahun di salah satu rumah sakit di Medan. “Kedua pelaku dan satu orang yang sempat diduga terlibat, DS, telah menjalani persidangan dan telah divonis. Tetapi DS dinyatakan bebas, walau menurutduatersangkalainnya,sejumlah uang yang diberikan oleh Dahnial, FOTO: EKO

Lembar kertas dibayar 15 ribu terjadi di SMAN 4

Calon Siswa SMAN 4 Bayar Rp15 Ribu Dua Lembar Formulir Pendaftaran SIANTAR-Calon siswa yang mendaptar ke SMAN 4 Kota Siantar diwajibkan membayar Rp15 ribu untuk menebus dua lembar formulir pendaptaran. Dana ini akan diberikan kepada panitia pendapatran dan ganti rugi biaya cetak formulir pendaftaran. Hari pertama pendaftaran, Kamis (21/6) sekira pukul 11.00 WIB, calon siswa tampak ramai yang berasal dari dalam dan luar Kota Siantar. Formulir pendaftaran yang disediakan sekolah tersebut telah habis. Sementara, saat itu masih banyak calon siswa yang mendaftar meski dikenakan biaya Rp15 ribu. N Sitanggang, orangtua siswa yang ikut mendaftarakan putranya ditemui di halaman sekolah menyebutkan, pihak sekolah menyediakan map berisi dua lembar kertas pendaftaran. Setelah dua lembar kertas itu diisi maka setiap pendaftar wajib membayarkan uang senilai Rp15 ribu. “Sebenarnya saya tidak menduga di SMAN 4 ini dikenakan kutipan dana. Belum tentu siswa yang mendaftar ini dapat masuk karena masih dilakukan ujian penerimaan siswa baru. Lalu uang yang mereka minta itu juga terlalu mahal, sangat memberatkan orangtua siswa yang mendaptarkan anaknya,”ujar Sitanggang. Hari pertama pendaftaran Kepala SMAN 4 Drs Helmi MPd mengatakan, pengutipan biaya pendaftaran itu merupakan kebijakan dari pihak sekolah sendiri. Dimana, dana yang terkumpul nantinya akan dibagikan kepada panitia pendaftaran dan untuk membayar ganti rugi biaya cetak formulir pendaftaran.

“Formulir pendaftaran dicetak pihak sekolah, tidak ada disediakan Disdik. Kutipan itu memang kebijakan pihak sekolah, namun tetap saja terlebih dahulu meminta izin kepada Kepala Dinas Pendidikan,” ujar Helmi. Lebih lanjut Helmi mengatakan, pendaftaran siswa baru tahun ini, Disdik Kota Siantar hanya menyediakan lembaran soal ujian penerimaan siswa baru serta mengkoreksi hasil ujian tersebut. Sementara dana untuk panitia pendaftaran dan dana bagi pengawas ujian dibiayai oleh pihak sekolah sendiri. “Maka dari itu kami melakukan kutipan dana terhadap setiap siswa yang mendaftar senilai Rp15 ribu. Dana itu nantinya untuk membayar segala proses pendaftaran siswa tersebut di SMAN 4 ini,” kilah Helmi. Anggota Komite Sekolah SMAN 4, Mangantar Manik mengatakan, pada hari pertama pendaftaran, mereka mencetak sebanyak 500 lembar formulir pendaptaran. Tidak disangka, sekitar pukul 12.00 WIB, formulir sudah habis. Sementara siswa yang ingin mendaftar masih banyak berdatangan. “Pendaftaran dimulai tanggal 21 Juni hingga 26 Juni. Setelah selesai pendaftaran pihak sekolah akan mempubliksikan berapa jumlah siswa yang mendaftar dan jumlah siswa yang diterima atau yang lulus ujian,” jelasnya. Ditambahkan, tahun ini atau untuk tahun ajaran 2012-2013, jumlah ruangan yang disediakan sebanyak 10 ruangan dan satu ruangan ditempati 32 siswa. Jumlah ini menurun dibanding tahun sebelumnya dimana satu ruangan terdiri 36 siswa.(mag-4)

diserahkan melalui DS. Dahnial sendiri, merupakan otak pelaku penyiraman cuka tersebut,” jelas Imbang. Kabag Hukum Sekdakota Tanjungbalai Fatwa Nur, lanjut Imbang Siregar, pada tahun 2011 mengaku surat pemecatan dari Dahnial, pejabat kabag umum pada tahun 2009. Bahkan disebutkan, pemecatan akan secara otomatis menghentikan seluruh hak sebagai PNS termasuk gaji.

Terpisah, Kabag Hukum Sekdako Tanjungbalai, Fatwa Nur, Kamis (21/ 6) mengaku pemecatan terhadap Dahnial dilakukan per 1 Juni 2012, atas pertimbangan kemanusiaan. Sementara Milfah, istri Dahnial mengaku, gaji suaminya telah dihentikan oleh Pemko Tanjungbalai. Tetapi Milfah tidak menyebutkan kapan, gaji suaminya dihentikan pembayarannya. (ilu)

Pajak BPHTB dan Pajak Daerah Disosialisasikan Sambungan Halaman 8 sosialiasi yang dilaksanakan selama 6 hari tersebut mengatakan, sejak pemerintah kabupaten/kota diberikan kewengan untuk memungut dan menetapkan peraturan beberapa jenis pajak, Pemko Tanjungbalai bersama DPRD Tanjungbalai membuat perda sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. “Pajak adalah salah satu kewajiban sebagai warga negara. Melalui dana yang dikumpul dari berbagai jenis pajak, digunakan untuk mendanai pembangunan,” kata Haikal. Dijelaskan Haikal, dengan mengandalkan pajak daerah dan retribusi dan pungutan-pungutan

resmi lainnya, pemerintah daerah diharapkan lebih mandiri. Pungutanpungutan tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. “Pungutan dan pajak yang diambil dari masyarakat akan diimbangi dengan pelayanan yang maksimal serta profesional. Untuk itu maka kita harus membudayakan membayar pajak, karena penting untuk pembangunan,” katanya. Sementara Riduan Lubis, warga Kelurahan Pematang Pasir mengatakan, Pemberlakuan penambahan pungutan dan pajak kepada warga hendaknya dibarengi pelayanan publik yang layak. “Warga akan dengan rela

membayar pajak dan pungutan yang resmi, tetapi jangan dibebankan lagi dengan pelayanan yang tidak maksimal dari aparatur Negara,” katanya. Ditambahkannya, hendaknya warga dimudahkan dalam pengurusan kartu keluarga, kartu tanda pendudukan serta urusan surat menyurat tanpa pungutan-pungutan liar. “Bantuan-bantuan yang ada dari pemerintah juga hendaknya tepat sasaran, jangan seperti pembagian beras miskin yang saat ini disoroti,” katanya. Hadir sebagai narasumber dari Dinas Pendapatan, Dinas Kesehatan, RSUD dan Kantor Pencatatan Sipil. (ilu)

Asahan Kirim 57 Atlet ke Popdasu Sambungan Halaman 8 “Saya selaku Bupati Asahan saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pertina Asahan yang dipimpin DR Donal Panjaitan dan PBSI yang dipimpin Ngadimin Suripno. Kedua cabang ini tanpa memberatkan Pemkab Asahan sudah memberikan dua gelar juara umum,” katanya. Dijelaskannya, ketika diberangkatkan menuju dua even yang berbeda,

kedua tim hanya meminta waktu 10 menit untuk melepaskan, hasilnya juara umum. Kabupaten Asahan sendiri, dalam mengikuti Popdasu di Mandailing Natal akan mengirimkan 57 atlet putraputri untuk mengikuti 7 cabang. Diantaranya pencak silat, takraw, tennis meja, bulu tangkis, bola voli, atletik dan gulat. Bupati juga dalam kesempatan tersebut berjanji akan memberikan

tali asih bagi sang juara dan menekankan agar dalam pertandingan nantinya agar menjaga kesehatan dan nama besar Kabupaten Asahan, sehingga walau dengan kontigen yang kecil namun syarat dengan prestasi. Turut hadir dalam acara pemberangkatan, Sekda Kabupaten Asahan, Sofyan MM, Kapolres Asahan, Dandim 0208 Asahan dan Anggota DPRD. (rel/ing)

Diributi, Kontraktor Rusunawa Baru Ajukan IMB Sambungan Halaman 8 wakilnya datang mengurus IMB,” katanya Terkait pengajuan IMB oleh rekanan pembangunan rusunawa, Ketua DPRD Tanjungbalai, Romainoor, mengaku terkejut. Menurutnya, setiap bangunan sebelum dikerjakan seharusnya mengajukan izin ke Pemko Tanjungbalai. “Prosedurnya seperi itu, dan IMB merupakan bagian dari pemasukan daerah. Kondisi sekarang sudah hampir selesai, tetapi izinya ternyata

belum turun. Harusnya pembangunannya dihentikan jika izin belum ada,” katanya. Rekanan Kesulitan Mencari Besi Beton 16 Milimeter Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Tanjungbalai, Susanto, mengakui rekanan pembangunan rusunawa menggunakan besi beton 13 milimeter mengganti besi beton 16 milimeter, seperti yang diminta sesuai bestek. “Kontraktor kesulitan mendapatkan besi 16 milimeter, jadi tak mungkin pekerjaan dihentikan karena besinya tidak ada, maka dialihkan

dengan besi 13 milimeter. Itu diperbolehkan, sepanjang ada persamaan,” katanya. Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungbalai, Edi Winarto melalui Kepala Seksi Pidana Khusus Kasi Pidsus) Akhmad Erdiansyah Putra, terkait proyek rusunawa mengatakan, pihaknya masih menunggu rekanan menyelesaikan pembangunan. “Bangunan belum diserahterimakan, nantinya masih ada masa pemeliharaan. Jika nantinya kita temukan kejanggalan maka pihak penaggungjawab akan dipanggil,” katanya. (ilu)

Saluran Parit Sumbat 50 Rumah Tergenang Air Sambungan Halaman 8 dilanda banjir, walau hujan tidak datang. “Belum datang saja hujan, rumah di kampung ini sudah tergenang air. Maklumselokannyasudahtidakmampu menampungairyangdatangdarihulu,air hujan ataupun air pembuangan dari sawah,” katanya. Dijelaskannya, terkait keluhannya dan puluhan warga, telah sering dibawa ke musyawarah rencana pembangunan di Nagori maupun Kecamatan. Tetapi

usulan perbaikan selokan sepanjang 1 kilometer lebih tersebut tidak pernah ditampung, karena merupakan jalan provinsi. “Katanya jalan adalan jalan provinsi, pemeliharaandanpembangunansarana dan prasana parit dan jalan merupakan tanggungjawab Pemrovsu. Bagaimana kamimaumengusulkanitukesana?Kami berharap ada campur tangan Pemkab Simalungun agar mengusulkan pembangunannya ke Pemrovsu,”ujarnya. Hal senada disampaikan Sumarni.

Masyarakat sudah mencoba menggali saluran parit mengantisipasi supaya air tidak meluap ke permukaan jalan dan ke rumah warga. Tetapi, upaya masyarakat nampaknya sia-sia, karena hanya dilakukan penggalian saja. “Saluran parit itu harus dibeton supaya tidak longsor,” katanya. Dijelaskannya, masyarakat Pematang Kerasaan campur tangan Pemkab Simalungun. Kalau dibilang harus membuat surat pernyataan permohonan, kamimasyarakatsiap,”katanya.(osi/esa)

50 Siswa TK AL Falah Diupa-upa Sambungan Halaman 8 menyelesaikan waktu belajar di TK Al Falah. “Kita berharap ilmu yang diperoleh dapat menjadi bekal untuk melanjutkan pendidikan di sekolah dasar atau yang setingkatnya. Acara upa-upa ini juga bentuk pembelajaran kepada anak-anak mengenai budaya Melayu,” kata Fatimah. Hal senada disampaikan oleh Syamsiah. Menurutnya, pengenalan dasar kitab suci AlQuran, menjadi dasar dan bekal anak-anak, sekaligus menjadi dasar pembentukan karakternya. “Pada prinsipnya orangtua sangat mendukung perkembangan pendidikan anaknya. Kami juga ucapkan terimakasih kepada pihak Al Falah yang telah mendidik anak kami, dan menyelenggarakan acara upa-upa ini,” katanya. (ilu)

Jabatan Direktur AMIK Royal Diprotes Sambungan Halaman 8 Wilayah I yang meliputi Provinsi Nangro Aceh Darusalam dan Provinsi Sumatera Utara. Ditambahkannya, menurut SK Dirjen Dikti Nomor 2705/D/T/1998 tentang persyaratan dan prosedur pengangkatan pimpinan Perguruan Tinggi Swasta, diantaranya, bertugas sebagai dosen di PTS yang akan memberinya tugas tambahan sebagai pimpinan, sudah memiliki pengalaman 4 tahun sebagai dosen di perguruan tinggi dan tidak merangkap sebagai Pengurus Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BP-PTS) yang bersangkutan. Sudah Sesuai Prosedur Sementara Direktur AMIK Royal Kisaran, Dr Berman Hutahaean MPd saat dikonfirmasi mengenai tudingan yang dialamatkan kepadanya dan rekannya M Sabir Ramadhan, membantah dan mengaku keberadaannya sebagai Direktur AMIK Royal Kisaran sudah sesuai prosudur. “Jabatan saya dan M Sabir pada AMIK Royal sudah sesuai aturan, karena telah memenuhi persyaratan perundang-undangan. Saya pikir sesuatu yang keliru jika keabsahan saya dan M Sabir diragukan. Tudingan itu kurang rasional,” katanya. Dijelaskannya, dirinya sudah beberapa tahun menjadi Direktur AMIK Royal dan demikian juga M Sabir sebagai Pudir. Setiap tahun ada laporan kegiatan AMIK Royal ke Kopertis Wilayah I, dan dalam laporan dicantumkan nama dan jabatan dosen yang mengajar. “Kalau tidak ada ijin dari Kopertis, kenapa selama ini tidak diberikan teguran,” katanya. Setiap tahun Kopertis Wilayah I, lanjutnya, melakukan evaluasi dan monitoring ke AMIK Royal. Hutahean juga menyayangkan, adanya selentingan bahwa ijazah yang diterbitkan AMIK Royal selama dirinya menjabat Direktur diragukan keabsahannya, sesuatu yang terkesan tendesius dan merusak masa depan AMIK Royal. “Jujur saja bahwa saya ingin memberikan ilmu saya kepada warga Asahan. Sebelumnya saya adalah dosen di Universitas Prima sedang M Sabir di STMIK Budi Darma Medan,” katanya. Hal senada disampaikan M Sabir. (van)

Sambungan Metro Asahan Pesawat TNI AU Jatuh, 10 Tewas Sambungan Halaman 1 kusuma, Artha memang kerap melihat pesawat yang terbang sangat rendah, bahkan kerapkali seperti hampir menyentuh genteng rumah warga, utamanya ketika hendak mendarat ke Lanud Halim. Namun, pesawat naas tersebut terbang tidak lazim. Selain terbang rendah, kecepatan pesawat juga lambat dan moncong pesawat mengarah menjauhi landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma. “Saya sempat heran, kalau mau mendarat kok nggak ke arah runway, tapi ke arah sawah dan perumahan,” katanya. Delapan rumah yang tertimpa pesawat dan ikut terbakar adalah rumah dinas yang dihuni Mayor (Adm) Yohannes Tandi Sosang, Letkol (Sus) Sutarno, Letkol (Kes) Wiharwanto, Mayor (Adm) Muchlisin, Mayor (Kes) Ali Muhammad, Mayor (Adm) Grahadi, Letkol (Lek) Azwar. Nahasnya, di dalam rumah Mayor Yohannes Tandi Sosang terdapat dua balita yakni Brian (3), dan Raflin (1), beserta Martina. Ketiga keluarga Mayor Yohannes tersebut semuanya meninggal. Dari rumah tersebut hanya ada satu yang selamat dan saat ini sedang kritis. Dia adalah Kartina, yang bekerja sebagai pembantu. Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Azman Yunus menuturkan, pesawat lepas

landas dari Lanud Halim pada pukul 13.10 WIB untuk melaksanakan latihan rutin. Latihan itu adalah take off dan landing secara simultan dalam waktu yang ditentukan dengan pola circuit. Nah, pesawat tersebut diduga bermasalah saat memasuki fase downwind yakni saat posisi pesawat sejajar dengan runway tapi arahnya berlawanan. Sebelum memasuki posisi baseleg atau 90 derajat sebelum active runway. “Kami belum tahu apa yang terjadi. TNI AU akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab kecelakaan,” terang Azman. Meski demikian, seorang perwira TNI AU yang tidak bersedia disebutkan identitasnya menduga penyebab kecelakaan adalah kebocoran bahan bakar. Pesawat diduga hendak melakukan pendaratan darurat di pesawahan, namun jatuh terbakar karena sebagian badan pesawat menabrak atap rumah. Dalam latihan rutin, pesawat tidak mengangkut penumpang. Karena itu, tujuh korban yang berada di dalam pesawat seluruhnya adalah awak pesawat. Yakni, Pilot Mayor (Pnb) Heri Setyawan, Kopilot Lettu (Pnb) Paulus Adim, dan siswa penerbang Letda (Pnb) Syahroni. Kru pada penerbangan tersebut meliputi Kapten (Tek) Agus SW, Serma

Simmulato, Serka Wahyudi, dan Sertu Purwo Adianto. “Mereka tengah terbang untuk menjalani latihan dasar bagi seorang pilot, yakni take off dan landing di sekitar Lanud Halim. Tidak ada latihan manuver,” tutur Kasubdispenum TNI AU Kolonel Pnb Agung Sasongko Jati. Meski telah memiki 14.936 jam terbang, pesawat Fokker 27 yang jatuh kemarin masih terawat dengan baik. Selama penerbangan, pesawat juga tidak mengalami kendala. “Dalam komunikasi dengan tower, pilot tidak pernah menyebut pesawat mengalami gangguan,” tutur Agung. Saat ini, posisi pesawat yang terbelah dua itu masih ada di lokasi jatuhnya pesawat. Alatalat berat sudah siap di lokasi untuk melakukan proses evakuasi. Namun, cuaca yang mulai gelap membuat petugas kesulitan mengangkat serpihan pesawat dari rumah warga. Evakuasi diputuskan berhenti dan dilanjutkan pagi ini. Terkait proses tersebut, pria asal Solo itu mengaku belum butuh bantuan pihak lain. Sebab, Lanud Halim Perdanakusuma memiliki peralatan yang sangat memadai untuk proses evakuasi. “Blackbox pastinya sudah diamankan oleh tim evakuasi di lapangan,” terangnya. Petang kemarin, sekitar pukul 17.20, Panglima TNI Laksamana

Agus Suhartono dan Menhan Purnomo Yusgiantoro langsung datang ke Halim. Kepada para keluarga korban, Panglima yang datang dengan baju dinas TNI AL berwarna biru menyampaikan belasungkawa pada sedikitnya delapan keluarga korban yang berada di rumah sakit. Terpisah, pemerintah secara resmi menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah kecelakaan pesawat yang menewaskan personil TNI AU dan masyarakat tersebut. Wakil Presiden Boediono mengungkapkan bahwa tragedi ini telah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang melakukan perjalanan ke luar negeri menghadiri beberapa pertemuan tingkat dunia. “Seperti diketahui, pada pukul 14.45 WIB sebuah pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di kawasan Halim. Musibah ini menelan 10 orang meninggal. Bapak Presiden telah mendapatkan laporan dan telah memberikan petunjuknya,” kata Wapres kemarin. Pada kesempatan itu, Boediono mengaku mewakili Presiden dan atas nama pribadi atau wakil pemerintah menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban kecelakaan pesawat latih itu. “Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan

dan kesabaran atas musibah ini dan pada korban yang meninggal diberi tempat sebaik-baiknya di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya. Boediono mengatakan saat ini, TNI AU sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Dia berharap tidak lagi terjadi kecelakaan seperti itu di masa mendatang. Sebab selain menewaskan para awak pesawat, kecelakaan itu juga menyebabkan sejumlah warga di sekitar Bandara Halim Perdanakusuma menjadi korban. “Kita berdoa semoga di masa yang akan datang tidak terjadi lagi yang seperti ini,” jelasnya. (dim/wir/jpnn)

6 Bulan, Kasus Pengerusakan Rumah Mengendap Sambungan Halaman 1 ASH dan Laporan Polisi No LP:LP/1755/XII/2011/SU/Res Ash tertanggal 19 Desember 2011 atas nama korban Siti Hajar (Istri korban) dan Abdul Muis. Namun penanganannya terkesan lamban. Dalam STBL, Abdul Manaf dijerat dengan pasal 363 sub 170 KUH-Pidanan pencurian dengan pemberatan dan pengrusakan pasal 406 KUH-Pidana. “Mungkin karenasayaorangmiskin,sehingga laporan pengaduan saya dianak tirikanm,” kesal Abdul Muis ketika ditemui METRO beberapa waktu lalu. Aktivis di Batubara M Zais ketika

4 Anggota Dewan Ngaku Ta n d at a nga n n ya Dipalsukan

Sambungan Halaman 1

KORBAN FOKKER 1. Mayor Heri setiawan 2. Lettu Paulus 3. Letda Ahmad Syahroni 4. Serma Simmulato 5. Kapten Agus 6. Serka Wahyudi 7. Sertu Purwo Adianto 8. Brian, 6 tahun (anak Mayor Yohannes) 9. Raflin, 1 tahun (Keponakan Mayor Yohannes) 10. Martina (Ibu Mayor Yohannes)

diminta tanggapannya terkait lambannya penanganan kasus pengerusakan rumah itu, mengaku menyesalkan tindakan pihak kepolisian yang terkesan pilih bulu dalam penanganan kasus. Kapolsek Indrapura AKP MA Ritongaketikadikonfirmasi,membantah pihaknya mengendapkan kasus pengerusakan rumah milik Abdul Muis. Dia menegaskan, berkas perkara kasus itu sudah lengkapdandalamtempo3harike depan akan dilimpahkan ke Kejaksaan. “Tak ada kita endakpkan, kasus ini segera kita limpahkan ke jaksa,” katanya singkat. (CK-1)

Diterangkan Edi Nur, ketika pihak kejaksaan menunjukkan berkas-berkas perkalanan dinas, di dalam tanda terima keuangan bukan tanda tangannya. Bahkan, dia menegaskan dirinya tidak pernah melaksanakan perjalanan dinas. “Itu bukan tanda tanganku, menerima uang perjalanan dinas saja aku tak pernah,” katanya. Hal senada juga dikatakan Kristian Manurung, Sahroni dan Sabaruddin Lc. Mereka kembali menegaskan, bahwa tanda tangan yang ada di laporan pertanggungjawaban yang dibuat

sekretariat DPRD, tidak benar karena tanda tangan mereka dipalsukan. Sekedar mengingatkan, terkuaknya kasus dugaa korupsi anggaran fiktif perjalanan dinas DPRD itu bermula ketika masyarakaran yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Desa (IPD,) berunjukrasa di kantor Bupati dan DPRD Batubara. Kala itu, IPD meminta agar Kejari Kisaran melakukan pengusutan terkait dugaan korupsi di lembaga wakil rakyat itu. Sebab besar dugaan, biaya perjalanan 35 anggota DPRD Batubara sengaja dibuat fiktif oleh oknum-oknum di secretariat DPR. Padahal, tindakan itu jelas-jelas merugikan keuangan negera.(CK-1)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.