ePaper | METRO SIANTAR

Page 19

SUMUT

5

JUMAT

22 Juni 2012

METRO TAPANULI

Kemarau Panjang di Kabupaten Langkat

1.000 Hektare Sawah Kekeringan LANGKAT-Sekitar 1.000 hektare areal persawahan yang berada di desa Tanjung Ibus, Sei Ular, Kebun Kelapa, Hinai Kiri, Kepala Sungai Kecamatan Secanggang, Langkat, mengalami kekeringan, karena hujan tidak juga turun, akibatnya petani belum juga turun ke sawah. “Ada lima desa areal persawahan yang terancam kekeringan,” kata Kepala Unit Pelaksana Tehnis Pertanian Secangang, R Tunjang di Secanggang, Kamis (21/6). Akibat kekeringan tersebut, petani tidak bisa menanam padi, walaupun ada upaya lain yang dilakukan petani dengan memamfaatkan pompa air untuk mengairi sawah mereka, katanya. Padahal areal persawahan di kawasan tersebut cukup luas mencapai 6.108 hektare, namun yang terancam kekeringan sekitar 1.000 hektare. Tunjang juga mengungkapkan bila kondisi cuaca terus tidak menentu, dikhawatirkan areal persawahan yang terancam kekeringan semakin meluas, katanya. Petani sudah berupaya untuk tetap menanam dengan menggali sumut-sumur baru di areal persawahan, dan menyiram sawah mereka dengan pompa air. Hasanuddin, petani warga desa Tanjung Pasir, kecamatan Pangkalan Susu mengungkapkan bahwa areal persawahan petani di sana kini juga kekeringan, karena hujan tidak juga kunjung turun. “Soalnya areal persawahan di sini bukan beririgasi, sehingga parit-parit yang ada untuk menampung hujan kini pada ke-

keringan,” katanya. Sementara sebagian petani yang sudah menanam kini juga terancam, sebab padi yang ditanam kini banyak yang rusak, akibat ketiadaan air. Hasanuddin juga menjelaskan seharusnya di bulan Juni ini, warga sudah selesai menanam padi, namun karena ketiadaan air yang memadai untuk menggenangi areal persawahan petani, mereka tidak bisa bertanam padi. Petani lainnya, Pardi menyampaikan bila tidak juga hujan turun, maka petani akan “terancam kehidupanya” karena sawah sebagai tumpuan hidup tidak bisa ditanami padi.“Kami benar-benar resah sekarang ini, sampai kapan kami baru bisa menanam padi,” katanya. Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan ratusan petani di tiga kecamatan tersebut, Pemkab Langkat di bawah kepemimpinan Bupati Ngogesa Sitepu, harus berinsiatif untuk membangun irigasi di tiga kecamatan tersebut, sehingga petani tidak tergantung akan curah hujan. “Ratusan hektare areal persawahan yang ada di kecamatan Pangkalan Susu ini, yang tergantung pada curah hujan, belum lagi di kecamatan Pematang Jaya, Brandan Barat, Sei Lepan,” kata Pardi. (ant/int)

Permintaan Meningkat Harga Karet Naik MEDAN-Harga bahan olah karet di pabrikan Sumatera Utara kembali menguat atau mencapai Rp23.000-Rp25.000 per kg menyusul naiknya permintaan di pasar internasional. “Benar, harga bokar (bahan olah karet) bergerak naik lagi mengikuti harga ekspor yang bertambah mahal atau mendekati 3 dolar AS per kg,” kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, di Medan, Kamis (21/6). Di bursa Singapura pada 20 Juni, harga SIR 20 untuk pengapalan Juli ditutup sebesar 2,945 dolar AS per kg dari pekan lalu yang masih 2,861 dolar AS per kg. Meski belum kembali normal seperti di akhir April, di mana pada 27 April seharga 3,648 dolar AS per kg, tetapi kenaikan itu disambut gembira eksportir,

pedagang dan petani. “Walau eksportir masih yakin harga jual masih terus berfluktuasi sebagai dampak masih belum berakhirnya krisis ekonomi khususnya di Eropa, tetapi kenaikan harga jual itu menggembirakan pelaku karet,” katanya. Pengusaha memperkirakan, harga karet yang di bawah 3 dolar AS per kg itu masih berkesinambungan atau minimal hingga Juli. Pedagang karet di Sumut, M.Harahap, menyebutkan, harga jual bokar yang naik di pabrikan sudah langsung berdampak ke harga jual petani. Harga di petani menguat di kisaran Rp13.000 per kg dari sebelumnya Rp12.000 per kg. “Tetapi pasokan getah di tangan petani semakin ketat akibat produksi menurun, padahal permintaan dari pabrikan banyak,” katanya. (ant/int)

6 Negara Ikuti Festival Barongsai

(foto: int)

RETAK-RETAK-Tanah lahan sawah mengalami retak-retak setelah kemarau panjang. Padi terancam tidak tumbuh dengan sempurna jika hujan tidak segera turun, sementara irigasi tidak berfungsi

BPHTB dan Pajak Daerah Disosialisasikan TANJUNGBALAI-Untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, Pemerintah Kecamatan Teluk Nibung mensosialisasikan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang pajak daerah dan Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang retribusi, kepada Lurah, Kepling, RT/RW dan perwakilan masyarakat, Kamis (21/6) di Kantor Camat Teluk Nibung.

Camat Teluk Nibung, Haikal Akmal SSos, ketika membuka kegiatan sosialiasi yang dilaksanakan selama 6 hari tersebut mengatakan, sejak pemerintah kabupaten/kota diberikan kewengan untuk memungut dan menetapkan peraturan beberapa jenis pajak, Pemko Tanjungbalai bersama DPRD Tanjungbalai membuat perda sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. “Pajak adalah salah satu kewajiban sebagai warga negara. Melalui dana yang dikumpul

dari berbagai jenis pajak, digunakan untuk mendanai pembangunan,” kata Haikal. Dijelaskan Haikal, dengan mengandalkan pajak daerah dan retribusi dan pungutanpungutan resmi lainnya, pemerintah daerah diharapkan lebih mandiri. Pungutan-pungutan tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. “Pungutan dan pajak yang diambil dari masyarakat akan diimbangi dengan pelayanan yang maksimal serta profesio-

nal. Untuk itu maka kita harus membudayakan membayar pajak, karena penting untuk pembangunan,” katanya. Sementara Riduan Lubis, warga Kelurahan Pematang Pasir mengatakan, Pemberlakuan penambahan pungutan dan pajak kepada warga hendaknya dibarengi pelayanan publik yang layak. “Warga akan dengan rela membayar pajak dan pungutan yang resmi, tetapi jangan dibebankan lagi dengan pelayanan yang tidak maksimal dari apa-

ratur Negara,” katanya. Ditambahkannya, hendaknya warga dimudahkan dalam pengurusan kartu keluarga, kartu tanda pendudukan serta urusan surat menyurat tanpa pungutan-pungutan liar. “Bantuan-bantuan yang ada dari pemerintah juga hendaknya tepat sasaran, jangan seperti pembagian beras miskin yang saat ini disoroti,” katanya. Hadir sebagai narasumber dari Dinas Pendapatan, Dinas Kesehatan, RSUD dan Kantor Pencatatan Sipil. (ilu)

Tak Punya Paspor, 131 WNA Diisolasi MEDAN-Lima warga Myanmar yang menyerahkan diri ke Kantor Imigrasi Belawan, dalam waktu dekat segera dimasukkan ke Rumah Detensi Imigrasi di kota itu. Kasubag Humas Kantor Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara Safawi di Medan, Kamis (21/6), mengatakan, ditempatkannya lima warga asing itu ke Rudenim Belawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di institusi

hukum tersebut. Menurut dia, warga asing yang berada di Kantor Imigrasi Belawan itu hanya dibenarkan tinggal selama beberapa hari. Selanjutnya mereka harus dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Belawan. “Rudenim Belawan memang disediakan bagi warga asing yang menghadapi masalah, misalnya tidak memiliki dokumen imigrasi dan masuk ke Indonesia tanpa izin dan berbagai ka-

sus lainnya,” katanya. Safawi menjelaskan, lima warga Myanmar yang belum diketahui identitasnya itu menyerahkan diri ke Kantor Imigrasi Belawan, Rabu (20/6). Kelima warga Myanmar itu terdiri dari dua wanita dan tiga anakanak. Mereka mengaku datang dari Malaysia. “Tidak diketahui apa maksud dan tujuan mereka masuk ke Indonesia,” ucap dia. Namun, katanya, saat ini kelima warga Myanmar itu masih

dimintai keterangan oleh petugas Imigrasi Belawan. Orang asing tersebut masuk ke wilayah Indonesia tanpa dilengkapi dokumen keimigrasian. Bahkan, dalam beberapa bulan ini imigran asing terus berdatangan masuk ke wilayah Sumatera Utara melalui Pelabuhan Tanjung Balai, Sumatera Utara. “Warga asing tersebut ada yang berasal dari Afghanistan, Pakistan, dan beberapa negara lainnya. Saat ini ratusan warga asing

ditampung di Rudenim Belawan dan menunggu pemulangan ke negeri mereka,” kata Safawi. Data yang diperoleh menyebutkan, jumlah orang asing di Rudenim Belawan hingga 15 Juni 2012 tercatat sebanyak 131 orang, antara lain terdiri atas 51 warga Afghanistan, Bangladesh (4 orang), Sri Lanka (7 orang), Pakistan (3 orang), Myanmar (59 orang), Afrika (1 orang), Somalia (4 orang) dan Thailand (2 orang). (ant/int)

Pasar Murah Menekan Lonjakan Jalan ke Bandara Kuala Namu Rusak Parah Harga Jelang Ramadhan (foto:int)

Pertunjukan barongsai yang digelar oleh masyarakat. MEDAN-Sebanyak enam negara dipastikan akan mengirim tim keseniannya untuk mengikuti Festival Barongsai di Gelanggang Sera Guna Jalan Willem Iskandar Medan, pada 23 – 24 Juni 2012. “Hingga hari ini sudah enam negara memastikan ikut Festival Barongsai,” kata Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan, Agus Suriono, di Medan, Kamis (21/6). Sebanyak enam negara itu adalah Malaysia, China, Taiwan, Singapura, Hong Kong, dan tuan rumah Indonesia. Menurut dia, Festival Barongsai merupakan salah satu dari belasan agenda kegiatan seni dan budaya yang khusus digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dalam rangka menyemarakkan Tahun Kunju-

ngan wisata Kota Medan atau “Visit Medan Year” tahun 2012. Bersamaan dengan penyelenggaraan festival seni khas Tiongkok berskala internasional itu, di tempat yang sama juga akan digelar atraksi seni dan budaya dari delapan etnis di Sumatera Utara (Sumut). Seni dan budaya yang akan ditampilkan, antara lain tarian Melayu, Batak, Mandailing, Simalungun, dan Nias. Agus menjelaskan, beragam paket acara kesenian dan budaya yang digelar dalam rangkaian kegiatan “Visit Medan Year” tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Ibu kota Provinsi Sumut itu. “Kami memperkirakan Festival Barongsai akan disaksikan ribuan wisatawan, termasuk dari manca negara,” ucap dia. (ant/int)

MEDAN-Pemerintah Kota Medan berencana akan menggelar pasar murah di 151 lokasi untuk menekan lonjakan harga jual berbagai barang di pasar yang berdampak pada kenaikan inflasi menjelang Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2012. “Jumlah lokasi pasar murah tahun ini lebih banyak dari tahun lalu yakni 134 titk.Selain pasar murah, Pemkot Medan dan pemko/pemkab daerah lainnya juga melakukan berbagai langkah untuk menekan inflasi menjelang Puasa Ramadhan dan Idul Fitri,”kata Ketua Tim Kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut, Mikael Budisatrio, di Medan, Rabu (19/6). Rencana pasar murah dan berbagai kegiatan menjelang Puasa Ramadhan dan Idul Fitri itu dinyatakan dalam rapat TPID Sumut dan daerah. Dalam rapat, kata dia, disepakati, selain menggelar pasar murah, masing-masing dinas terkait terus aktif memantau ketersedian dan kelancaran pasokan bahan pokok seperti beras, gula pasir, tepung terigu dan

minyak goreng. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut sendiri, katanya, sudah diminta untuk mewanti-wanti distributor dan pedagang agar tidak memanfaatkan situasi permintaan yang meningkat dengan melakukan tindakan spekulasi. Sementara Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumut, juga sudah diminta mempercepat penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) yang dinilai mampu menekan gejolak harga beras di pasar dan termasuk siap menyediakan kebutuhan beras bagi pasar murah atau operasi pasar. Mikael menyebutkan, berdasarkan data Disperindag Sumut, harga berbagai barang kebutuhan seperti beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, dan telur di Medan, pekan ini, stabil. Harga beras jenis IR64, rata-rata Rp8.400/kg, minyak goreng curah Rp10.500/ kg, daging sapi Rp70.000/kg, daging ayam broiler Rp22.000/ kg, telur ayam broiler Rp950/ butir dan gula Rp13.500/kg. “Harga berbagai barang me-

mang sempat naik seperti gula dan cabai merah, tetapi pekan ini stabil,”katanya. Humas Bulog Sumut, Rusli, mengakui, dewasa ini sejumah daerah sedang melakukan sosialisasi mengenai alokasi baru raskin . Tetapi Buog sudah meminta agar sosialisasi bisa cepat diselesaikan untuk tidak mengganggu penyaluran di periode Juni 2012. “Sosialisasi soal adanya pengurangan dan penambahan penerima raskin memang perlu agar masyarakat memahami kebijakan pemerintah. Tetapi sosialisasi diharapkan bisa segera selesai sehingga tidak mengganggu penyaluran di Juni,” katanya. Apalagi, bulan Puasa Ramadhan sudah semakin dekat dimana biasanya terjadi lonjakan harga jual berbagai barang. Penyaluran untuk Juni diharapkan sudah bisa dilakukan akhir bulan atau minimal awal Juli agar tidak mengganggu penyaluran yang sudah cukup bagus hingga Mei yang mencapai sekitar 95 persen atau 59.369 ton. (ant/int)

DELI SERDANG-Kondisi sebagian badan jalan raya sepanjang hampirlimakilometermenujuBandaraKualaNamudiKecamatan Beringin,KabupatenDeliSerdang,rusakparahakibatseringdilalui truk. Camat Beringin Batara Rivai Harahap di Lubuk Pakam, Kamis (21/6), membenarkan banyak warganya mengeluh dan bahkan mendesak agar jalan rusak menuju lokasi bandara itu diperbaiki. “Kami sudah meminta kepada PT Waskita Yasa dan beberapa kontraktor proyek Bandara Kuala Namu agar memperbaiki jalan rusak tersebut,” ujarnya. Selain sering dilalui truk yang diperkirakan melebihi tonase maksimum yang dipersyaratkan, di sepanjang bahu jalan menuju BandaraKualaNamudiKecamatanBeringinsaatinijugadilakukan penggalian untuk jaringan kabel PLN. Kondisi tersebut semakin memperparah kondisi jalan menuju lokasi proyek bandara yang direncanakan selesai awal 2013 itu. Pada saat turun hujan, kata dia, di lokasi galian jaringan kabel PLN sering terjadi genangan air. Sementara bila kondisi cuaca panas, di sepanjang jalan kerap disesaki debu hingga menggangu aktivitas pengendara dan warga di sekitarnya. Untuk menuntaskan masalah kerusakan jalan tersebut, pihaknya telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan kalangan pimpinan perusahaan kontraktor Bandara Kuala Namu. “Darihasilpertemuankamidenganjajaranpimpinanbeberapa perusahaan kontraktor proyek Bandara Kuala Namu, umumnya mereka bersedia memperbaiki jalan di Kecamatan Beringin,” ujarnya.Perbaikan jalan di kecamatan itu baru akan direalisasikan setelah kontraktor PLN selesai mengerjakan proyek penanaman jaringan kabel. BataraberharappihakkontraktorPLNbisasegeramempercepat pengerjaan pemasangan jaringan kabel di sepanjang jalan dari Kecamatan Beringin hingga Bandara Kuala Namu. (ant/int)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.