METRO SIANTAR

Page 2

JUMAT

20 April 2012

HAKIM BAWA MANTAN PEMBANTU KE KANTOR POLISI Sambungan Halaman 1 Perumahan Hakim Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Simalungun, atau persis di belakang gedung PN Simalungun. Saat itu Suryani dituduh mengkatai wanita tua itu dengan ucapan Nek Lampir. Tapi sekali lagi, wanita yang mengaku penduduk asli Kerasaan, Kecamatan Pematang Bandar, Simalungun itu mengaku tidak ada menyebutkan hal seperti itu. “Aku tak pernah mengatakan itu meski sudah diberhentikan sebagai pembantu di rumah kakak itu,” ujar wanita beranak dua ini. Dikatakannya, ia mengaku terkejut ketika Heryanti yang menggunakan mobil Honda Jazz datang ke tempat kerja barunya di Jalan Surabaya Kelurahan Dwikora, Siantar Baratsekirapukul07.45WIB.Bahkan Heryanti langsung permisi kepada pemilik usaha Ahui alias Joy. Saat itu Heryanti mengaku kakak dari Suryani dan mengatakan ada urusan penting. Tanpa basa-basi, mereka langsung meluncur ke Polres Pematangsiantar. Selamadalamperjalananmenuju kantor polisi, Heryanti dengan nada emosi membentak dan menudingnya memfitnah dengan perkatraan wanita simpanan. Bahkan menurut Suryani, sebutan itu diketahui Heryanti dari seorang temannya yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga. Selanjutnya, ucapan itu dilanjutkan kepada dua wanita yang saat ini bekerja sebagai pembantu di rumah Heryanti. “Jelassajaakuterdiamdanharuskubantahitu,”sebutnyaberlinangairmata. Dituturkan Suryani, dirinya bekerja dirumah Heryanti tidak sampai setahun. Puncaknya pada Desember 2011 lalu. Sebab pada awal Desember itu, ia sudah pulang ke kampungnyadi Kerasaan karena ada pesta pernikahan saudarinya. Saatpamitan,Heryantisempattidak memberi ijin berhubung pekerjaan di rumah menumpuk. Begitupun, Suryani tetap ngotot hingga akhirnya diberi ijin hanya dua hari. Setelahdikampung,iatakmengira anak pertamanya terserang demam tinggidanmembuatnyatinggallebih lama di kampung. Belum lewat dua hari,Suryanimintaijinkembalilewat ponselnya kepada Heryanti. Sayangnya tak sesuai harapan, karenaHeryantitidaksetujuliburnyadiperpanjanglagi.SebabmenurutHeryanti kala itu, alasan yang diberikannya tidak benar. Surnyanipunpasrahdanmemilih merawat putranya hingga sembuh. Sepekan di kampung, Suryani mengaku sudah siap meninggalkan kembalikeduaanaknya yangdirawat orangtuanyasendiri.Denganharapan agar majikan tidak mempersoalkan perpanjangan liburan itu, ia kembali ke rumah Heryanti. Namun kenyataannya terbalik. Heryanti dengan tegas bak hakim memvonis seorang

pelaku pidana, meminta Suryani untukmengemasbarang-barangnya. Ironinya, gaji sejak dua bulan terakhir justru sempat tertahan alias tidak diberi oleh Heryanti. Meski Suryani sudah membujuk agar ia dipekerjakankembali,tetapsajatidak berhasil. Akhirnya ia pulang ke kampungdengantanganhampa.Tapientah mengapa, Dewi Fortuna masih menyayangi dirinya. Tak lama kemudian, Heryanti menghubunginya dan menyuruh Suryani mengambilgajiyangsempattertahan. Diakui Suryani, upahnya sebagai pembantu hanya Rp600 ribu perbulan.JunlahitudigunakanSuryani menopang biaya dua anaknya di kampung. Sedangkan suaminya Kusmiarto (30) pergi entah ke mana sejak awal 2011 silam. Sejak itulah, mautidakmausebagaiibusekaligus kepalarumahtangga,Suryaniharus bisa melangsungkan hidup dengan bekerja, tanpa membebani kedua orangtua yang hanya bekerja sebagai petani di tanah kelahirannya. “Syukurlah urusanku ke polisi tidak serumit yang kubayangkan,” ujarnya. Suryani sempat tertahan selama empat jam di ruang SPKT Polres Pematangsiantar, meski Heryanti sudah pulang bersama seorang hakimdan wanita berpakaiandinas jaksa. Tak luput juga dua wanita muda yang diyakini sebagai pembantu Heryanti saat ini. Menurut Suryani, mantan majikannya yang laki-laki atau suami Heryanti, berada di Jakarta tanpa mengetahui profesinya apa. Setelah lama menunggu, akhirnya Suryani disarankan seorang petugas SPKT untuk menemui Heryanti dan meminta maaf di rumahnya.LaluSuryanidisarankan membuat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatan yang mengarah kepada pencamaran nama baik itu. Meski merasa tidak bersalah, Suryani mengaku bersedia membuat pernyataan hingga minta maaf dengan Heryanti. Setelah beres menandatangani,Suryanidibebaskan keluardariPolresPematangsiantardan kembaliketempatkerjanya. “Daripada berlama-lama, kutandatangani saja dan aku bisa keluar,” ujarnya sembari berlalu. Hal itu juga dibenarkan Kanit SPKTPolresPematangsiantarAiptu AL Tobing. Pihaknya mengijinkan Suryani meninggalkan Polres setelah membuat pernyataan. Hal itu dilakukan dengan harapan ada efek jera terhadap Suryani yang dituding Heryanti telah mencemarkan nama baiknya. Sedangkan Heryanti yang dikonfirmasi mengatakan, ia kesal terhadap Suryani setelah mendengar daripembantunya bahwa ia disebut wanita yang bukan-bukan. Takhanyaitu,ibukandungHeryanti juga disebut Nek lampir. Menurut Heryanti, agar persoalan itu tidak dibesar-besarkan. (Mag-5/pmg)

Ponijo Curigai Satpam, Warga Curigai Ponijo Sambungan Halaman 1 Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Azharuddin kepada METRO menyebutkan, dalam penyelidikan kasus tersebut, pihaknya sudah memeriksa 7 saksi, yaitu Ponijo (suami korban), Suhartati (kakak Ponijo), Ateng (abang Ponijo), Cinta (anak Ponijo), Andi Siahaan (tetangga Ponijo), Mak Kulkul (ibu Ponijo) dan Rangga (anak Ponijo). Dalam pemeriksaan tersebut, Azharuddin mengatakan sudah mulai menemui titik terang, yang mana ES yang disebutkan Ponijo, sedikitnya perrnah tiga kali berkunjung ke rumahnya dan berbicara dengan istrinya di rumah yang dicurigai sebagai pelaku. Akan tetapi keberadaan ES belum ditemukan sebab Ponijo tidak mengetahui persis sosok atau alamat pasti ES. Saat disinggung kemungkinan Ponijo diduga sebagai tersangka, AKP Azharuddin menegaskan, untuk suami sangat tipis kemungkinan sebagai tersangka. Begitu juga terkait kecemburuan atau perselingkuhan, ia menyebutkan belum mengarah ke sana. Terkait barang bukti satu buah pisau dan sapu tangan yang ditemukan di lokasi kejadian,Azharuddinmengatakan,pisautersebut belum bisa dijadikan barang bukti. Sebab pisau tersebut, walaupun sudah dicuci, harusnyameninggalkanbauamis,namunhal itu tidak ada. Pada kesempatan yang sama, Ponijo yang masih berada di Polres Siantar saat ditemui menyebutkan, seminggu terakhir rumahnya

sudah sehat." Terang pria berusia 52 tahun tersebut. Ia menceritakan, sudah 5 bulan ini minum Milkuma. Dengan tubuh yang sehat, ayah 3 orang anak tersebut dapat menjalani aktifitasnya dengan prima. Ia pun mengajak orang lain untuk merasakan manfaat susu etawa ini, "Mari kita sehat bersama Milkuma." Ajak pria yang berprofesi sebagai wiraswasta tersebut. Sebenarnya, banyak masyarakat kita yang belum mengetahui tentang manfaat yang terkandung dalam susu etawa. Berbeda dengan susu sapi, sesungguhnya susu etawa memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, energi, maupun lemak yang mendekati air susu ibu (ASI). Selain mengandung Riboflavin, vitamin B yang penting untuk produksi energi, susu etawa pun tidak menyebabkan alergi sehingga aman, dan bermanfaat untuk penderita asma. Satu gelas susu etawa memasok 20,0% dari nilai harian Riboflavin. Milkuma adalah minuman serbuk susu etawa yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu

Terdepan, Terbesar, dan Terbaik di Siantar- Simalungun

Anggota SPS No.: 438/2003/02/A/2007 Penerbit : PT. Siantar Media Pers (Metro Siantar, Metro Tapanuli, Metro Asahan, Metro Tabagsel) Chairman : Komisaris Utama : Komisaris : Direktur Utama : Direktur : Pengasuh Pemimpin Umum/Penjab/GM : Wakil PU/Pimpinan Perusahaan : Pimred Metro Siantar : Pimred Metro Tapanuli : Pimred Metro Tabagsel : Pimred Metro Asahan : Wapimred Metro Tapanuli : Tim Ombudsman :

Rida K Liamsi Makmur Kasim Khadafi Marganas Nainggolan Goldian Purba Marganas Nainggolan Maranatha Tobing Pandapotan MT Siallagan Alvin Nasution Muhiddin Hasibuan Eva Wahyuni Daniel Simanjuntak Vincent Wijaya

Ia mengaku belum bisa memutuskan keluar dari USI tempat kerjanya sebagai supir. “Saat itu juga, ia mengatakan memiliki susuk sebagai penjaga badan. Yang pasti agak banyaklah cakapnya,” ucap Ponijo dengan suara gemetar dengan wajah kusam karena tidak tidur. Disinggung soal ciri-ciri ES, Ponijo menyebutkanESmemilikitubuhsedikitkurus,warna kulit hitam manis, rambut pendek, tidak pakai kumisdantidakmenggunakankacamata.Hal ini juga sama persis yang diucapkan Cinta anak korban yang melihat seorang laki-laki yang datang bertamu ke rumahnya saat sebelum kejadian. Rumah Korban Masih Di Police Line Hingga Kamis (19/4), di rumah korban masih terpasang police line (garis polisi) sehingga masih terlihat dikunjungi beberapa warga.KapolsekSiantarTimurAKPMHaloho beserta anggotanya mendatangi kembali rumah korban dan tetap melakukan pencarian barang bukti di rumah korban. Terlihat darah korban masih menempel di lantai dan masihutuhdanbelumadadibersihkan,sebab belum ada petunjuk dari kepolisian untuk dibersihkan. METRO yang berupaya menemui petugas satpamMegalandbernamaIrawanmengaku, tidak ada satpam di Megaland berinisial ES. Bahkan dari daftar petugas berjumlah 21 orang, tidak ada. Begitu juga perusahaan lain yang menggunakan satpam khusus seperti sejumlah BANK di Megaland tidak ada mengetahui satpam berinisial ES. Demikian

sejumlah warga Rambung Merah juga mengatakan, tidak mengenal ES. Hingga saat ini ES yang disebut Ponijo masih misterius, baik sosok maupun keberadaannya. Begitu juga pelaku pembunuh Siti Nurcayaha tersebut belum tertangkap. Empat Anak Korban Dibawa ke Kisaran Ari Zendrato suami Lena (adik korban) mengatakan, pasca persitiwa tersebut, untuk sementara empat orang anak Ponijo dibawa orangtua korban ke Kisaran, Kabupaten Asahan. Sementara anaknya yang paling kecil bernama Cindy tetap tinggal di Siantar bersama Suhartati kakak Ponijo. Pihak keluarga korbansertaempatoranganakkorbanpulang ke Kisaran dari Mapolresta Siantar Rabu malam. Sebelumberangkat,TumiarHutagaol ibu korban kepada METRO mengatakan, harus segera pulang karena suaminya kurang sehat. Sementara itu, ia berharap agar kepolisian secepatnya dapat menangkap pelakunya, agar jiwa serta pikiran bisa tenang. Sebab bila pelakunya belum ditangkap maka pikiran selalu gelisah. “Aku tidak akan memaafkan pelakunya dan akan memenjarakan dia, terlepas siapa orangnya,” katanya. Namun sebelum pergi, Cinta anak korban terlebihdulumelakukansidikjaridiruangUnit PPA. Saat itu ia sedang tertidur pada gendongan keluarganya. Namun saat mau sidik jari, ia bangun dan menangis, menolak disidik jari karena dilihatnya sesuatu hal yang baru. Namun setelah dibujuk, akhirnya Cinta mau sidik jari. (mag-1)

AYAH BARU MENINGGAL, RUMAH BARU DIREHAB Sambungan Halaman 1 arus pendek listrik. Sementara rumah Rupa Purba (72), yang berada persis di samping rumah terbakar itu hanya mengalami rusak di bagian dapur. Informasi dihimpun dari lokasi kejadian, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, warga di kompeks rumah yang terbakar tersebut sepi karena masih berada di ladang. Salahseorang warga Boru Purba, kepada METRO menuturkan, saat itu dirinya pulang dari ladang ingin mengambil bekal makan siang dari rumahnya yang berjarak sekitar 10 meter dari rumah yang terbakar. Saat akan kembali ke ladangnya, tiba-tiba dia melihat asap mengepul dari rumah milik Damarenta Boru Purba (45). Yakin jika rumah janda beranak 6 tersebut terbakar, dirinya pun langsung berteriak histeris dan berusaha memanggil warga. Karena kondisi kampung sepi, beberapa warga yang saat itu

berada di kampung berusaha menyiramkan air seadanya. Beberapa menit kemudian api mulai membesar dan merembes ke rumah yang ada di samping kanannya. Sebagian warga lainnya berusaha menghubungi pemadam kebakaran yang ada di komplek perkantoran Bupati Simalungun, berjarak sekira 2 kilometer dari lokasi kejadian. Tak lama berselang mobil pemadam tiba di lokasi. Hanya saja, baru lima menit menyiramkan air, tiba-tiba mobil pemadam kebakaran tersebut mengalami kerusakan. Beberapa warga yang melihat petugas kebakaran berusaha memperbaiki alat penyiram air sempat marah. "Pulang saja kalian," teriak warga kesal. Sementara pemilik rumah Damarenta Purba yang dijemput dari ladangnya, begitu tiba di lokasi kejadian, langsung histeris melihat rumahnya terbakar. Beberapa warga berusaha menenangkan korban karena berusaha mendekati api yang berkobar.

"Mana anakku, mana anakku," katanya histeris. Setelah diberitahu warga bahwa anaknya masih berada di sekolah, dia sedikit tenang. Sekitar 20 menit kemudian, Pauji Saragih anak bungsu keluarga ini yang masih kelas 5 SD, tiba sambil menangis ketakutan. Sekitar satu jam lebih, dengan bantuan warga dan petugas pemadam kebakaran, api berhasil dipadamkan. Sementara putri kedua Damarenta Purba, Kris Saragih (20) kepada METRO mengatakan, sejak pagi dia bersama ibunya sudah berangkat ke ladang di Dusun Simandamei berjarak 5 kilometer dari rumahnya. Sementara adik-adinya juga berangkat ke sekolah. "Semua lampu udah dimatikan, tinggal majicom saja yang hidup, aku juga tau kejadian ini karna dihubungi tetangga, aku sampe di sini apinya sudah besar," katanya. Menurutnya, untuk buat sementara mereka akan tinggal di rumah saudaranya yang tak jauh dari rumah mereka.

Ayah Baru Meninggal, Rumah Baru Direhap Menurut keterangan warga, suami Damarenta Purba yakni Rajiman Garingging baru tiga bulan yang lalu meninggal akibat sakit kanker dan komplikasi penyakit lain yang dideritanya. Selain itu rumah milik keluarga ini juga baru sebulan usai dilakukan perbaikan atap dan lantai. "Kasihankelurgaini,bapaknya baru3bulan yang lalu meninggal, sementara rumah itu juga baru sebulan siap direhap," katanya. Kapolsek Raya AKP Sulaiman Simanjuntak yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih berusaha melakukan penyedilikan penyebab kebakaran. Namum dugaan sementara, api bersumber dari hubungan arus pendek listrik. "Satu unit habis terbakar milik Damarenta Purba, sementara satu unit lagi milik Rupa Br Purba hanya dapurnya saja yang terbakar, taksiran sementara kerugian sekitar Rp110 juta," katanya. (hot)

TIPIS KEMUNGKINAN SELINGKUH Sambungan Halaman 1 mengatakan, sebagai mualaf, Siti tergolong soleha dan aktif di kegiatan perwiridan, sehingga tipis kemungkinan ia berselingkuh seperti diisukan menjadi motof kasus itu. Sehari-hari, aktivitas Siti hanya di rumah, melakukan tugastugas sebagai ibu rumah tangga. Jikapun ia keluar, rutenya hanya rumah-warung miso yang dikelola mertuanya.

SEJAK LAMA SUSU ETAWA DIPERCAYA MAMPU MENGATASI ASMA Ketika asma menyerang, saluran n a f a s mengalami penyempitan k a r e n a hiperaktifitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Sucipto, warga Dusun Parakan Muncang-Cimanggung, Rancaekek, Muntilan, Jawa Tengah yang telah lama menderita asma kini memilih Milkuma untuk mengatasi keluhannya, "Sudah 12 tahun lamanya aktifitas saya sering terganggu karena menderita asma. Kalau sudah kambuh, nafas sering terasa sesak, badan tidak pernah gemuk. Untunglah kini saya minum Milkuma, Alhamdulillah sekarang saya

sering didatangi seorang yang mengaku bekerja sebagai satpam di Megaland Jalan Asahan, Siantar Timur. Ponijo yang saat itu menggunakan jaket warna biru menyebutkan, istrinya selalu terbuka dan menceritakan kalau ada tamu. Sekitar awal bulan 4, istrinya menceritakan seseorang dengan menggunakan pakaian satpam datang ke rumah sendiri. Saat tiba, satpam tersebut mengaku hendak mencari rumah kontrakan. Saat itu, satpam tersebut menawarkan pekerjaan sebagai seorang satpam untuk Ponijo. “Saat itu, aku nasehati istrikusupayahati-hati,karenatidakmengenal ES itu dengan jelas,” katanya. Kemudian, Ponijo mengatakan, hari Selasa minggu lalu kebetulan ia sedang tidak bekerja dan berada di rumah. Saat itu, satpam yang dimaksud istrinya datang kembali ke rumahnya menggunakan sepedamotor mio warna merah tanpa nomor polisi. MenurutketeranganPonijo,saatESmelihat Ponijo berada di rumah, ES terlihat gugup dan terkejut. Namun selanjutnya ES masuk dan memperkenalkan diri. ES menerangkan bahwa maksud kedatangannya bertujuan mencari rumah kontrakan biar lebih dekat dengan Megaland tempat ia bekerja sebagai Satpam. Saat itu, ES mengatakan bahwa ia masih lajang dan masih kos di daerah Rambung Merah,sedangkaniaberasaldariMedan.Pada perbincangan tersebut, ES juga menawarkan kepada Ponijo pekerjaan sebagai Satpam di Megaland. Kemudian Ponijo mengatakan tidak mengetahui adanya tempat kontrakan.

etawa segar dan gula aren. Mengkonsumsi Milkuma sebanyak 2 gelas sehari bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas. Fluorine yang terdapat dalam susu etawa bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh serta membantu pencernaan dan tidak menimbulkan dampak diare pada orang yang mengkonsumsinya. Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Milkuma dikomposisikan dengan gula aren sehingga aman bagi penderita diabetes. Milkuma juga sangat dianjurkan bagi perokok baik perokok aktif maupun pasif. Milkuma sudah tersedia di apotek2 juga toko obat terdekat dikota anda, atau hubungi, Sumut; 085314072195 / 06191128785. Pematang Siantar; Apt Sehat, Apt dear farma. Tebingtinggi; Apt Tanganmas, Apt Bulian, Apt Saudara Baru. Depkes dengan no PIRT. 6.09.3328.01.395.

Dalampemeriksaanpolisikemarin, terungkap bahwa sepedamotor Ponijo berada di dalam rumah, sementara ia mengaku menggunakan sepeda motor itu mengantarkan anaknya sekolah sekaligus berangkat kerja. Warga berpendapat, di dapur korban, sama sekali tidak ditemukan barang-barang rusak atau berantakan. "Itu artinya, pelaku sudah paham betul dengan lokasi rumah itu," ujar seorang warga. Kecurigaan warga itu didukung oleh kenyataan sehari-hari bahwa Ponijo sering melakukan kekerasan terhadap istrinya, seperti juga diakuinya anaknya. Ponijo yang mencurigai istrinya mengandung janin yang bukan anaknya, dimungkinkan hanya alasan untuk mengaburkan tindakan perselingkhuhannya di luar. "Tapi apapun itu, polisi kita harapkan bisa mengungkap kasus ini. Kita juga penasaran apa motifnya. Yang pasti, Ponijo kurang mendapat tempat di hati warga sini. Banyak yang tak suka sama kawan itu," ujar warga lainnya. Sementara, dengan berurai air mata, Ponijo mengaku tak terima atas apa yang dilakukan pelaku terhadap istri sekaligus anak dalam kandungannya. Ia yakin pelakunya adalah ES, orang yang datang bertamu ke rumahnya. Namun sayangnya, ia mengaku tidak mengetahui alamat ES. "Dia hanya bilang di Rambung Merah, sedangkan namanya kulihat ES dari papan nama di pakaian satpam yang dikenakannya," ucapnya. Disinggung apakah ES memiliki hubungan khusus dengan istrinya (korban), Ponijo mengatakan bahwa istrinya tidak ada memiliki hubungankhususdenganES,sebab istrinya selalu menceritakan jika ES datang ke rumahnya dan memberitahukan bahwa ES menyodorkan pekerjaan satpam untuk Ponijo. Kecurgiaan Ponijo

Departemen Redaksi METRO SIANTAR Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Maranatha Tobing , Pandapotan MT Siallagan, Leonardus Sihotang, Redaktur Pelaksana: Leonardus Sihotang, Kordinator Liputan: Chandro Purba, Redaktur: Pholmer Saragih, Jhon Damanik, Plidewatna, Nurjannah, Asisten Redaktur: Pala MD Silaban, Hezbi Rangkuty, Edi Saragih, Reporter: Ikror Amin, Tonggo Sibarani, Imelda Purba,Pra Evasi Haloho, Soetomo Samsu (Jakarta) Lazuardy Fahmi (Fotografer), Irwansyah(TanahJawa), Jetro Sirait (Parapat), Marihot Sinaga (Raya), Hardono Purba (Silau Kahean), Sendi Warto Purba (Saribudolok). Sekretaris Redaksi: Yanti Nurhapni METRO TAPANULI Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Goldian Purba, Alvin Nasution, Daniel Simanjuntak, Syafruddin Yusuf, Redaktur Pelaksana: Syafruddin Yusuf, Kordinator Liputan: Nasa Putramaylanda, Reporter: Ridwan Butar Butar, Marihot Simamora, Putra Hutagalung ( Sibolga), Masril Rambe (koresponden Barus),Aristo Linghten Panjaitan (Tobasa), Horden Silalahi (Humbahas), Bernard Lumbangaol (Taput), Hengki Tobing (Taput) METRO TABAGSEL Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Goldian Purba, Muhiddin Hasibuan, Plt Redaktur Pelaksana: Nurjannah, Kordinator Liputan: Borneo Dongoran, Reporter: Parlindungan Pohan (Sidimpuan/Tapsel), Amran Pohan (Tapsel), Tohong Harahap (Paluta),Amran Pikal Siregar, (Palas), M Ridwan Lubis (Madina)

terhadap ES dikuatkan karena saat ditanya apakah ia dipecat dari pekerjaannya sebagai supir, Ponijo mengungkapkan tidak ada dia dipecat. Menurutnya, selama ini pekerjaannya baik-baik saja dan tidak ada masalah. Ia juga mengatakan tidak ada hubungan khusus dengan Herawati Girsang (62) selaku Sekretaris Yayasan USI. Kulkas yang diberikan Herawati br Girsang hanya bentuk kepedulian Herawati atas perekonomian Poniji yang kurang memadai. Kulkas tersebut dimaksudkan supaya istri Ponijo berjualan es. Begitu juga soal pisau yang ditemukan polisi di lokasi kejadian, saat METRO memperlihatkan foto pisau dan sapu tangan yang dibawa polisi sebagai barang bukti, Ponijo mengaku pisau tersebut bukan miliknya. Menurutnya pisau tersebut tidak ada di rumahnya. Sedangkan sapu tangan warna merah, Ponijo mengaku memiliki sapu tangan dengan jenis yang sama dan warna yang sama. Sepedamotor yang ditemukan di rumahnya, Ponijo mengaku bahwa itu adalah miliknya. Sepedamotor tersebut selalu digunakan untuk berangkatkerja.Namunsaatditanya kenapa sepedamotor tersebut berada di dalam rumah, sementara rumah sudah ramai oleh warga melihat korban tewas di dapur. Ponijo mengaku sepedamotor itu ia bawa bekerja dan saat diketahui ada kejadian dia pulang menggunakan sepedamotortersebut.Diamengaku tidak tau lagi kenapa sepedamotor tersebut berada di dalam rumah. Ketika diwawancarai, Ponijo terlihat lemas. Lelaki berkulit putih ini terkadang meneteskan air mata jika disinggung soal istrinya yang sudah tiada. Tak lama kemudian, ia dipanggil polisi dan dibawa untuk keliling. Saya Sudah 62 Tahun, Tak Mungkin Selingkuh

METRO mencoba mengonfirmasi kepada Herawati br Girsang selaku sekeretaris Yayasan USI yang dicurigai memliki hubungan khusus dengan Ponijo. Di ruang kerjanya ukuran 4 x 5 yang ditemani 3 orang stafnya, Herawati mempersilahkan METRO duduk tepat di hadapannya. Tanpa basa-basi, Herewati Girsang langsung mengatakan, dia tidak ada hubungan khusus dengan Ponijo. "Dia itu bukan supir pribadi saya. Tapi dia adalah supir untuk yayasan USI. Dan semua pengurus USI selalu meminta dia untuk membawa mobil jika ada keperluan. Kalau saya yang perlu dia sebagai supir, begitu juga dengan yang lain. Jadi saya tegaskan lagi, dia itu supir yayasan USI," sebutnya. Herawati mengatakan bahwa Yayasan USI hanya memiliki satu orang supir yaitu Ponijo. Ia juga mengaku heran bila ada orang curiga bahwa ia selingkuh dengan Ponijo. Ia membenarkan sudah menjanda sejak tahun 1988 saat ia bekerja sebagai Dosen Ekonomi di USI. "Mana mungkin saya selingkuh, sementara saya sudah berusia 62 tahun. Saya juga memiliki keluarga, anak dan tentunya saya harus menjaga nama baik keluarga. Padahal saya selama ini benci terhadap orang selingkuh, masa saya dicurigai selingkuh, apalagi sama supir," sebutnya. Herawati yang juga pernah menjabat sebagai Kabag Umum di Pemkab Simalungun masa Djabaten Damanik menjelaskan, status Ponijo masih kontrak dan masih menjalani setahun lebih dengan gaji per bulan Rp 600 ribu. Terkait kulkas pemberiannya, Herawati tidak membantah bahwa itu memang pemberiannya sendiri dan bukan dari yayasan. "Ketika itu, sekitar dua bulan lalu kulkas saya sudah mulai rusak karena semua yang di dalam sudah jadi es. Maka saya beli yang baru dan karena

METRO ASAHAN Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (ketua), Goldian Purba, Eva Wahyuni, Hermanto Sipayung, Redaktur Pelaksana: Hermanto Sipayung, Kordinator Liputan: Edwin Garingging, Reporter: Sahat Halomoan Hutapea, Irvan Nasution (Kisaran), Susilowady (Kisaran), Putra (Aek Kanopan), Rizki Whardana (R Prapat), Mahra Harahap (Kota Pinang) Dep. Perwajahan, Pracetak & Artistik Kadep Pracetak & Artistik: Ahmad Yasir, Kabag: Amiruddin Staf Pracetak:Salomo Seven Malau, Jamaluddin Sinaga, Hedry Handoko, Jefree Putra, Andri Manullang, Rudy handa Syahputra, Handoko, Mounting: Samuel Sihotang, Dedi Damanik, Amran Nainggolan, Nico HS, Kordinator Teknisi, Maintenance IT: Irwan Nainggolan, Staf Operasional Website: Hotland Doloksaribu DIVISI USAHA Departemen Umum/Adm/Keuangan Manager Adm/Keu/Umum: Dumaria, Kabag Accounting: Restioni Padang Departemen Sirkulasi / Pemasaran Manager Pemasaran: Ferry Agustika, Piutang Koran: Ester Ade Gultom, Staf Penagihan: Sri Aman, Staf Pengembangan: Simson Winata, Ismail, Efendi Tambunan, Ponco, Kordinator Ekspedisi: Jhon Tua Purba, Staf Ekspedisi: Nico , Ardi, Roy Amarta. Departemen Iklan Manager Iklan: Jamot S, Kord Iklan: Bambang Satria, Kord Piutang Iklan: Hariyani Kartini, Staf Piutang Iklan: Tio Maria, Kabag Design Iklan: Holden Simanjuntak, Staf Desaign:Reliston Purba

kulkas yang lama sayang dibuang, akumemberikannyakepadaPonijo dan diantar staf ke rumahnya," katanya. Alasan ia memberikannya karena mengetahui kondisi keuangan keluarga Ponijo kurang memadai. Sementara pekerjaan istri Ponijo hanya ibu rumah tangga. Sehingga Herawati memberikan kulkas tersebut dan mengatakan kepada Ponijo agar kulkas itu dimanfaatkan istrinya untuk berjualan es. "Namanyajugasesama,harussaling membantu. Tapi itu bukan sebagai dasar bahwa kami disangka ada hubungan khusus," katanya. Kemudianiamembantahbahwa Ponijo dipecat dari pekerjaannya sebagai supir Yayasan USI. Menurut Herawati, Ponijo bisa dikeluarkan dari pekerjaan bila tidak datang bekerja selama 14 hari berturutturut dan itu sesuai aturan bagi pekerja kontrak. "Karena kejadian ini, dia tidak bisa kerja dan tentunya pekerjaan kami tertanggu. Sebab supir di sini hanya satu orang, maka nanti akan dicari penggantinya jika memang unsur-unsur untuk mengeluarkan dia sudah terpenuhi," tambahnya. Disinggung soal komunikasinya dengan istri Ponijo, Herawati mengaku baru sekali bertemu dengan dia, itupun saat hari raya. "Aku tidak begitu mengenal dia, bahkan berkomunikasi bisa dikatakan sangat jarang dan tidak ada masalah," ucapnya. Iamenambahkan,walaupunsaat urusan dinas, ketika Ponijo membawa mobil, ia tidak pernah duduk di depan dan ia selalu duduk di belakang. "Jadi tolong supaya dipahami,sebenarnyalucurasanya bahkan juga orang yang mengenalku heran dan tidak percaya bila saya disangka selingkuh dengan supir. Sebenarnya saya tidak tertarik mengomentarinya, namun tak apalah bila untuk diklarifikasi," sebutnya lagi. (mag-1)

Perwakilan Metro Tapanuli Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Kristian Sembiring, Staf Keuangan: Eriska Muham, Staf Piutang Koran/Iklan: Arfah Sari, Staf Pengembangan: Zulfiandi, Perwakilan Metro Tabagsel Ka Perwakilan/Ka Biro Usaha: Edi Panjaitan, Koordinator Pengembangan: Ahmad Suhaimi Lubis, Adm/Keuangan: Kristina Hutabarat Perwakilan Metro Asahan Kordinator Pengembangan: Marshall Leo Siagian, Adm/keuangan: Revina Sihombing, Staf Piutang Iklan/Koran: Annisa, Kuasa Hukum: Binaris Situmorang SH Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum/Display Rp. 7.500/mm kolom, Iklan Keluarga Ucapan Selamat Rp. 3.500/mm kolom, Iklan Warna (Full Colour) Rp. 15.000/mm kolom. Harga iklan ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp2.000 (dalam kota). Rekening a/n : PT Siantar Media Pers Bank Mandiri Cab Pematangsiantar AC:107-0003101831. Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran Medan : Graha Pena Medan Jl Sisingamangaraja KM 8,5 No.134 Medan-Amplas. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733 Alamat Redaksi /Iklan/ Pemasaran: Jl Sangnawaluh No.24 Komp Mega Land Siantar Telp:(0622) 7553511, Fax (0622) 7553501 Siantar. e-mail : metrosiantar@yahoo.com. Perwakilan Jakarta: Jln Raya Kebayoran Lama17 Jakarta Selatan Telp. (021)-5349205, 5349206, 5349115. Fax. (021)-53490522. Pencetak : PT Medan Graindo, Jl SM Raja KM 8,5 No.134 Medan. Telp (061) 7881661 (Hunting) Fax (061) 7881733

DALAM PELIPUTAN, WARTAWAN METRO TAPANULI SELALU DIBEKALI IDENTITAS DIRI DAN TIDAK DIBENARKAN MEMINTA SERTA MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER BILA ADA YANG MERASA DIRUGIKAN OLEH WARTAWAN METRO TAPANULI, DIMINTA UNTUK MELAPOR KE PIHAK BERWAJIB ATAU HUBUNGI 0622-7553998


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.