31 jumat mei 2013 2tapa

Page 15

15

JUMAT 31 Mei 2013

LONDON- Frank Lampard kecewa Inggris hanya meraih hasil imbang 1-1 dari pertandingan persahabatan melawan Republik Irlandia. Meski begitu, dia tetap puas dengan penampilan The Three Lions.

I

nggris dan Irlandia saling berhadapan di laga persa habatan yang dimainkan di Stadion Wembley, Kamis (30/ 5) dinihari. Relatif lebih diunggulkan, Inggris pun menunjukkan dominasinya. Inggris lebih unggul dalam penguasaan bola yaitu sebesar 67%. Mereka juga lebih agresif dengan melepaskan 18 tembakan yang enam di antaranya berstatus on target. Bandingkan dengan Irlandia yang melakukan 10 kali tembakan dan hanya satu yang mengarah ke sasaran. Kendati demikian, Irlandia justru mampu mencetak gol lebih dulu lewat

sundulan Shane Long di menit ke-13. Inggris baru menyamakan kedudukan 10 menit kemudian melalui gol Lampard. Skor itu bertahan hingga pertandingan usai. Lampard pun mengaku kecewa Inggris gagal meraih kemenangan di pertandingan itu. Namun, dia tetap senang dengan performa yang ditunjukkan oleh timnya. "Aku sangat senang dengan performa kami di babak kedua dan cukup senang dengan penampilan secara keseluruhan. Kami cukup dominan dan punya cukup peluang untuk memenangi pertandingan," ujar Lampard seperti dikutip Sky

Sports. "Aku tidak mengeluhkan cara kami bermain, aku hanya kecewa ini berakhir imbang dan bukan kemenangan," lanjut gelandang Chelsea itu. "Ada beberapa peluang untuk (Alex) Oxlade-Chamberlain dan Theo (Walcott) di mana aku pikir itu akan jadi malam kami dan kami akan mendapat kemenangan yang layak tapi itu berakhir imbang." "Kemenangan penting yang kami butuhkan adalah di laga kualifikasi tapi jelas aku jauh lebih senang dengan performa ini daripada yang sebelumnya," kata Lampard menambahkan. Hodgson Puji Inggris Sempat ketinggalan lebih dulu, Inggris mampu mengakhiri pertandingan dengan skor seri saat beruji coba melawan Republik Iralndia. Roy Hodgson pun merasa puas dengan

BOCA RATON- Tanpa diperkuat sebagian besar pemain inti, Jerman tetap mampu memetik kemenangan atas Ekuador dengan skor akhir 4-2 di FAU Stadium, Boca Raton, Amerika Serikat, Kamis (30/5) dinihari. Lukas Podolski dan Lars Bender masing-masing menyumbangkan dua gol untuk Jerman. Sedangkan gol balasan Ekuador dibuat oleh Antonio Valencia dan Walter Ayovi. Ketika pertandingan belum genap berjalan semenit, Jerman bisa mengungguli Ekuador 1-0. Podolski mencetak gol di detik kesembilan setelah merebut bola dari kaki Gabriel Achillier.

performa tim besutannya. Meski cuma mencetak satu gol, Inggris ternyata tampil sangat dominan. ESPN FC mencatat The Three Lions membukukan 18 sepakan ke gawang, tapi cuma enam tendangan yang tepat sasaran. Tak hanya menciptakan banyak peluang, Inggris juga mendominasi penguasaan bola. Hodgson pun merasa puas dengan performa Inggris, juga memuji penampilan kiper Republik Irlandia, David Forde, yang melakukan lima kali penyelamatan. "Saya yangat senang dengan penampilan (Inggris) di babak kedua. Kami cukup mendominasi dan memiliki peluang untuk memenangi pertandingan, tapi juga harus memberikan pujian atas performa gemilang kiper Republik Irlandia," ucap Hodgson seperti dilansir BBC."Saya tak bisa mengeluh-

kan apapun atas hasil yang kami raih hari ini. Mereka mencetak satu gol yang bagus tapi itu tampak seperti satu-satunya peluang yang mereka dapatkan," imbuhnya. Gaya Main Kuno Roy Hodgson boleh puas dengan hasil 1-1 melawan Republik Irlandia, tapi tidak demikian dengan Gary Lineker. Eks bomber The Three Lions itu menyebut gaya main Inggris kuno. "Saya tidak suka dengan sistem permainan Inggris," ujarnya seperti dilansir Guardian. "Mereka sangat mudah dibaca. Brasil pasti bakal menghancurkan kita, jika kita bermain seperti ini. Begitu mudah diprediksi dan kuno." Lineker juga menyebut bahwa Inggris sudah mundur ke zaman kegelapan, di mana mereka masih bermain dengan

Gol lagi buat Jerman! Lars Bender membuat keunggulan Jerman setelah dengan sangat baik memaksimalkan umpan Sidney Sam. Jerman kini sudah memimpin 2-0 di menit keempat. Ekuador mencoba mengejar defisit gol dari Jerman. Akan tetapi, serangan-serangan yang dilakukan sejauh ini masih terbentur tembok pertahanan lawan. Gol! Podolski lagi! Dari serangan balik, Max Kruse di dalam kotak melepaskan umpan tarik yang disambut oleh Podolski. Dengan kaki kirinya, Podolski kembali membobol gawang Ekuador. Skor 3-0 untuk Jerman sampai menit ke-17. Keunggulan besar ini tidak membuat Jerman kendur. Tujuh menit kemudian, Bender menciptakan

gol keduanya untuk membuat Jerman unggul 4-0. Dari umpan Roman Neustaedter, tembakan Bender dari luar kotak gagal diantisipasi sempurna oleh Banguera sehingga bola meluncur ke gawang. Di menit ke-30, Ekuador mendapat peluang pertama yang benar-benar membahayakan. Jefferson Montero melepaskan tendangan keras namun masih membentur mistargawangJerman.Tidaklama kemudian, Felipe Caicedo gantian mengancam. Berawal dari umpan silang Juan Carlos Paredes, Caicedo melepaskan tembakan dari dalam kotak tapi Rene Adler masih sigap menghentikannya. Serangan bertubi-tubi Ekuador akhirnya membuahkan hasil di menit ke-44. Crossing Montero disambar Antonio Valencia dari

dua garis dengan empat pemain sejajar. "Ini bukan saatnya bermain dengan satu garis sejajar. Ini sudah saatnya bermain dengan koordinasi antar-lini. Kedalaman bisa memberikan fleksibilitas, passing bisa memberikan alternatif, dan juga kreativitas." Hodgson sendiri menyanggah anggapan bahwa dirinya memainkan formasi 4-4-2 standar. Menurutnya, dia memainkan formasi 4-2-3-1 persis seperti yang diterapkan oleh Borussia Dortmund. Tambah Pengalaman Republik Irlandia meraih hasil seri dalam laga persahabatan melawan tuan rumah Inggris. Bagi Giovanni Trapattoni, itu adalah hasil yang bagus buat timnya. Mr Trap, yang kini sudah berusia 74 tahun, menyebut Inggris sebagai salah satu tim

dalam kotak yang tidak mampu diantisipasi Adler. Ekuador 1, Jerman 4. Ekuador mengembangkan permainnya di babak kedua. Beberapa kali serangannya berhasil merepotkan pertahanan Jerman. Di menit ke-59, Adler dipaksa melakukan dua kali penyelamatan dalam waktu cepat untuk menghentikan tembakan dari Segundo Castillo dan Montero. Teror Ekuador kembali tiga menit kemudian. Valencia merangsek ke dalam kotak dan melepaskan umpan yang diteruskan dengan tendangan keras dari Montero. Benedikt Hoewedes merebut bola dari Montero sebelum Heikko Westermann melakukan blok kruisal atas tembakan Elvis Bone. Adler! Kiper Hamburg ini dipaksa kembali melakukan

terbaik di dunia. Oleh karenanya, dia yakin beruji coba dengan mereka adalah sesuatu yang positif. "Saya melihat tim saya, ada tiga atau empat pemain masih muda. Mereka butuh pengalaman," ujar Trapattoni di Sky Sports. "Hanya melawan tim terbaik dan menghadapi pemain-pemain hebat mereka bisa berkembang." Banyak pemain yang diturunkan Trapattoni berlaga di Premier League. Beberapa di antaranya, seperti James McCarthy dan Seamus Coleman, bahkan masih berusia di bawah 25 tahun. "Saya senang atas apa yang saya lihat: James McCarthy, Seamus Coleman. Sementara Shane Long jelas jadi penampil terbaik di lapangan," katanya. (int)

penyelamatan gemilang dengan menghalau bola ke atas gawang atas tembakan Bone, hasil operan Valencia. Gol yang ditunggu-tunggu Ekuador akhirnya tercipta di menit ke84. Dari situasi set-piece, eksekusi tendangan bebas Walter Ayovi menuju tiang dekat dan tidak bisa ditahan Adler. Ekuador 2-4 Jerman. Pertandingan sempat terhenti beberapa saat setelah seorang penonton pria berlari ke dalam lapangan dan menjabat tangan sejumlah pemain sebelum digiring keluar. Memasuki masa injury time, tekanan Ekuador kembali hadir. Dari luar kotak penalti, Pedro Quinonez melakukan tendangan keras dan melebar tipis saja dari gawang Jerman. (int)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.